12.07.2015 Views

Pengaruh Pembelajaan Pengunjung terhadap Penciptaan Tenaga ...

Pengaruh Pembelajaan Pengunjung terhadap Penciptaan Tenaga ...

Pengaruh Pembelajaan Pengunjung terhadap Penciptaan Tenaga ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

perkembangan pariwisata karena terabaikannyakebutuhan masyarakat lokal. Masyarakat cenderungakan melakukan berbagai cara untuk memenuhikebutuhannya, meskipun hal tersebut kontra produktifdengan keberlanjutan pembangunan pariwisata. Hal initentunya dapat memicu konflik kepentingan di antaramasyarakat lokal, pelaku industri pariwisata danpemerintah sebagai pengambil kebijakan pembangunanpariwisata.Konflik kepentingan juga tampak dalampembangunan atraksi wisata di Ceking. Cekingterletak di Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar,Provinsi Bali. Ceking terkenal dengan keunikanatraksi berbasis alam dan kehidupan masyarakatnya(living culture). Selain itu Ceking mempunyai posisistrategis, yaitu sebagai stop over pergerakan wisatayang menghubungkan dua kawasan pariwisata yangMETODE PENELITIANJenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan DataPola pembelanjaan pengunjungPrimer (pengunjung)Jenis dan Sumber Datasudah sangat berkembang, yaitu Ubud dan Kintamani.Namun dalam perkembangannya kini, mencuatpermasalahan yang melibatkan masyarakat, pelakupariwisata dan pemerintah, yang diduga bersumberdari minimnya pembagian manfaat ekonomi pariwisata.Permasalahan tersebut berupa upaya pembenaranmasyarakat <strong>terhadap</strong> berbagai aktivitasnya untukmendapatkan manfaat ekonomi pariwisata yangcenderung kurang memperhatikan keberlanjutanpembangunan pariwisata. Untuk itu sangat pentingdilakukan penelitian yang dapat merumuskan alternatifpembangunan pariwisata berkelanjutan di Ceking.Alternatif pembangunan ini berorientasi kepadaterbukanya kesempatan bagi masyarakat di sekitaratraksi wisata Ceking untuk memperoleh manfaatekonomi pariwisata yang berupa peluang pekerjaandan investasi.Survei pengunjungObservasi pembelanjaan pengunjungKunjungan Sekunder Kompilasi data kunjungan ke CekingPengganda/multiplier Sekunder Kompilasi data Badan Pusat StatistikTerdapat tiga variabel yang menjadi fokusdalam penelitian tahun ini, yaitu pola pembelanjaanpengunjung, kunjungan, dan multiplier/pengganda.Kunjungan meliputi jumlah dan segmen pengunjung,sedangkan pola pembelanjaan pengunjung terdiri daribesar dan komposisi pembelanjaan. Teknik untukmengetahui variabel kunjungan yaitu dengan kompilasidata pengunjung dari pengelola atraksi Ceking danDinas Pariwisata Daerah Kabupaten Gianyar. Datapola pembelanjaan pengunjung dapat diketahui dengansurvei pengunjung. Untuk mendapatkan data polapembelanjaan yang reliable, hasil survei pengunjungakan dibandingkan dengan hasil observasi <strong>terhadap</strong>pembelanjaan pengunjung selama di atraksi wisataCeking. Kedua variabel tersebut akan memberikanperkiraan tentang total pembelanjaan pengunjung atau“fresh money” yang diinjeksi dalam ekonomi wilayahamatan. Setelah mengetahui total pembelanjaanpengunjung, langkah selanjutnya adalah menentukanpengganda setiap unit pembelanjaan pengunjung.Pengganda digunakan untuk memperkirakan pengaruhpariwisata, dalam hal ini adalah perubahan outputdan tenaga kerja <strong>terhadap</strong> ekonomi lokal, baik berupapengaruh langsung, pengaruh tidak langsung maupunpengaruh ikutan. Pengganda dalam penelitian inidiketahui dari proses penghitungan model input-output(tabel I-O) pariwisata Bali. Pemanfaatan data tabel I-Opariwisata Bali untuk penelitian ini didasarkan ataskesamaan komposisi permintaan akhir dan strukturekonomi wilayah Bali dengan wilayah amatan. Selainitu analisis angka pengganda di tingkat propinsi dapatdiaplikasikan langsung untuk menghitung angkapengganda ekonomi wilayah di tingkat bawahnya,karena setiap transaksi dalam tabel I-O memakai nilairata-rata (Nazara, 1997).Survei <strong>Pengunjung</strong>Teknik ini digunakan untuk mengetahui polapembelanjaan pengunjung, baik komposisi maupunbesar pembelanjaan setiap pengunjung per kunjungan.Sampel ditentukan berdasarkan unit analisis penelitianyaitu pengunjung yang dipilih secara acak. Instrumensurvei yang digunakan berupa kuesioner pembelanjaanpengunjung baik di dalam maupun di luar atraksiCeking.The Excellence Research UNIVERSITAS UDAYANA 2011 155


Model Simulasi <strong>Pengaruh</strong> Ekonomi PariwisataDalam penghitungan model input-output, perubahanpermintaan akhir sektor pariwisata akan mempengaruhioutput sektor pariwisata dan sektor terkait lainnya.Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan perubahanpermintaan akhir sektor pariwisata adalah pembelanjaanpengunjung.Perkiraan pengaruh pembelanjaan pengunjung<strong>terhadap</strong> ekonomi wilayah, menurut Frechtling (1987)dan Stynes et al. (2000) dapat dihitung dengan modelsimulasi yang bentuk persamaannya adalah:<strong>Pengaruh</strong> ekonomi = Pembelanjaan pengunjung x PenggandaHASIL DAN PEMBAHASANProfil <strong>Pengunjung</strong> Atraksi Wisata CekingA. Jumlah KunjunganJumlah pengunjung atraksi wisata Ceking setahunamatan adalah sebesar 51.797. Di bulan-bulan Juli,Agustus, dan September, Ceking mengalami masapuncak kunjungan (peak season), dengan jumlahkunjungan terbesar pada bulan Juli (4.701). Dari jumlahkunjungan tersebut, hanya 3% (1.346) yang termasukpengunjung menginap (stay over night visitor), sedangkansisanya merupakan pengunjung sehari (one day visitor).Kondisi seperti ini mengindikasikan belum optimalnyapengaruh pariwisata Ceking <strong>terhadap</strong> ekonomimasyarakat di sekitarnya. Beberapa indikator yangdapat menjustifikasinya adalah:a. Kemampuan sektor pariwisata dalam memberikanpengaruh ekonomi sangat tergantung daripembelanjaan pengunjung. Semakin besarpembelanjaan pengunjung semakin berartipula pengaruh ekonomi yang ditimbulkannya.Sedangkan pembelanjaan pengunjung ditentukanoleh lama tinggal di suatu atraksi atau destinasiwisata. Jadi pengunjung yang menginap tentunyaakan memberikan pengaruh yang lebih besardibandingkan dengan pengunjung yang hanyatinggal sehari saja atau tidak menginap.b. Komposisi terbesar pembelanjaan pengunjung disuatu atraksi atau destinasi terletak pada komponenakomodasi; hotel, vila, pondok wisata atau home stay.c. <strong>Pengaruh</strong> dari pembelanjaan pengunjung sebagianbesar akan diterima oleh masyarakat terutamayang berbatasan langsung dengan lokasi produksi(atraksi dan amenitas), konsumsi (pengunjung) danpola-pola pergerakan wisata (aksesibilitas).B. Lama TinggalLama tinggal/length of stay (LoS) sangat berpengaruh<strong>terhadap</strong> tingkat pembelanjaan pengunjung. ArtinyaLoS yang tinggi akan berpengaruh pada pembelanjaanyang tinggi pula. Lama tinggal dipengaruhi oleh asalpengunjung, tujuan dan motivasi kunjungan. Rata-ratalama tinggal pengunjung khususnya yang menginap diCeking adalah 10 hari.Pembelanjaan <strong>Pengunjung</strong>Pembelanjaan pengunjung Ceking diperoleh daripelaksanaan survei pengunjung (visitor survey). Surveipengunjung ini dilaksanakan pada bulan Juli danAgustus (bulan puncak kunjungan).Hasil survei pembelanjaan <strong>terhadap</strong> 100 pengunjung(wisatawan mancanegara) menunjukkan bahwa rataratapembelanjaan pengunjung Ceking per hari sebesarUS$ 215 atau Rp. 2.042.500,- (US$ 1 setara dengan Rp.9.500,-). Besar pembelanjaan tersebut terbagi untukbiaya akomodasi, makanan dan minuman, cinderamata,transportasi, dan lain-lain. Komposisi pembelanjaanterbesar adalah untuk komponen akomodasi yaitu 65%dari total pembelanjaan pengunjung.Makanan dan Minuman;14%Transportasi;6%Cinderamata;11%Lainnya;4%Akomodasi;65%Gambar 1.Komposisi Pembelanjaan <strong>Pengunjung</strong> CekingSumber: Analisis, 2009156The Excellence Research UNIVERSITAS UDAYANA 2011


Rata-rataKomponenPembelanjaan(Rp./orang/hari)Akomodasi 1.330.000Tabel 1. Total Pembelanjaan <strong>Pengunjung</strong> MenginapRata-rataLama Tinggal(hari)Jumlah<strong>Pengunjung</strong>(orang)TotalPembelanjaan(Rp.)17.901.800.000Makanan dan Minuman 285.000 3.836.100.000Cinderamata 218.500 2.941.010.00010 1.346Transportasi 123.500 1.662.310.000Lainnya 85.500 1.150.830.000Total 2.042.500 27.492.050.000Sumber: Analisis, 2009KomponenTabel 2. Total Pembelanjaan <strong>Pengunjung</strong> SehariRata-rata Pembelanjaan(Rp./orang/hari)Rata-rataLama Tinggal(hari)Jumlah<strong>Pengunjung</strong>(orang)TotalPembelanjaan(Rp.)14.378.535.000Makanan dan Minuman 285.000Cinderamata 218.500 11.023.543.5001 50.451Lainnya 85.500 4.313.560.500Total 589.000 29.715.639.000Sumber: Analisis, 2009Pengganda <strong>Tenaga</strong> KerjaPengganda tenaga kerja menunjukan pengaruhpermintaan tenaga kerja pada suatu perekonomianakibat adanya satu unit uang perubahan permintaanakhir di suatu sektor tertentu yaitu sektor pariwisata.Angka pengganda tenaga kerja dinyatakan dalam satuantenaga kerja per satu unit uang untuk menghasilkansatu unit output di suatu sektor tertentu. Untuk dapatmengukur pengaruh dari perubahan permintaan akhir<strong>terhadap</strong> permintaan tenaga kerja, diperlukan jumlahtenaga kerja awal di masing-masing sektor ekonomiyang digunakan untuk proses produksi. Asumsi yangdigunakan adalah setiap tenaga kerja hanya bekerjadi satu sektor saja (pekerjaan utama). Hal ini dapatdiketahui dengan mengkatagorikan jumlah tenaga kerjaberdasarkan mata pencaharian utama, sehingga dengandemikian dapat dihitung kontribusi setiap tenaga kerjasecara rata-rata dalam memproduksi output sektornyamasing-masing.Nilai pengganda tenaga kerja pariwisata diketahuidari proses penghitungan tabel I-O Pariwisata Balidan data ketenagakerjaan yang bersumber dari SurveiAngkatan Kerja Nasional. Data ketenagakerjaandimanfaatkan untuk mendapatkan koefisien tenagakerja tiap sektor ekonomi.Tabel 3. Nilai Pengganda <strong>Tenaga</strong> Kerja Pariwisata BaliSektorPenggandaPariwisata 1.14043Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan 0.63116Pertambangan dan Penggalian 0.00002Industri Pengolahan 0.55213Listrik, Gas dan Air Minum 0.00180Konstruksi 0.01201Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi 0.03168Lembaga Keuangan, Real Estate, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 0.00967Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan 0.02820Konsumsi Rumah Tangga 0.16702Sumber: Diolah dari Tabel I-O Pariwisata Bali, 2000 dan Survei Angkatan Kerja Nasional, 2008The Excellence Research UNIVERSITAS UDAYANA 2011 157


Nilai pengganda tenaga kerja pariwisata sesuaidengan penghitungan tabel di atas, dapat dijelaskansebagai jumlah tenaga kerja yang tercipta dari setiapRp.1.000.000,- pembelanjaan pengunjung (permintaanakhir sektor pariwisata). Nilai pengganda tersebutdapat dibagi menjadi tiga tingkatan pengaruh, yaitu:Tabel 4. Tingkatan <strong>Pengaruh</strong> Pariwisata <strong>terhadap</strong> <strong>Tenaga</strong> KerjaTingkatan <strong>Pengaruh</strong> Nilai Pengganda<strong>Pengaruh</strong> langsung 1,14043<strong>Pengaruh</strong> tidak langsung 1,26668<strong>Pengaruh</strong> ikutan 0,16702Total pengaruh 2,57413Sumber: Analisis, 2009a. Dari data di atas dapat dijelaskan bahwapengaruh langsung pariwisata <strong>terhadap</strong> tenagakerja adalah sebesar 1,14043. Artinya dari setiapRp.1.000.000,- pembelanjaan pengunjung akanmenimbulkan pengaruh <strong>terhadap</strong> peningkatantenaga kerja di sektor pariwisata sebesar 1,14043orang.b. Demikian halnya dengan pengaruh tidaklangsung pariwisata <strong>terhadap</strong> tenaga kerja yangmempunyai nilai pengganda sebesar 1,26668.Ini berarti bahwa dari setiap Rp.1.000.000,-pembelanjaan pengunjung akan menciptakantenaga kerja di sektor-sektor lain yang terkaitdengan pariwisata sebesar 1,26668 orang.c. Sedangkan pengaruh ikutan pariwisata <strong>terhadap</strong>tenaga kerja sebesar 0,16702. Dengan kata lain darisetiap Rp.1.000.000 pembelanjaan pengunjungakan menimbulkan permintaan ikutan tenagakerja sebesar 0,16702 orang.<strong>Pengaruh</strong> Ekonomi Pariwisata Ceking<strong>Pengaruh</strong> ekonomi pariwisata Ceking dihitungberdasarkan pembelanjaan pengunjung Ceking dannilai pengganda, yang dalam penelitian ini adalahpengganda tenaga kerja.A. <strong>Pengaruh</strong> <strong>Pengunjung</strong> Menginap<strong>Pengunjung</strong> yang menginap rata-rata selama 10hari di Ceking berjumlah 1.346. Total pembelanjaanyang diakibatkan oleh pengunjung tersebut dankemudian diperkirakan mempengaruhi ekonomiwilayah Ceking sebesar Rp. 27.492.050.000,-.Pembelanjaan pengunjung menginap di Cekingdiperkirakan secara langsung menciptakan 31.353tenaga kerja di sektor pariwisata. <strong>Tenaga</strong> kerja yangTabel 5. Tingkatan <strong>Pengaruh</strong> <strong>Pengunjung</strong> Menginap <strong>terhadap</strong><strong>Tenaga</strong> KerjaTingkatan<strong>Pengaruh</strong>NilaiPenggandaTotalPembelanjaan(juta Rp.)Total<strong>Pengaruh</strong>(tenaga kerja)31.353Langsung 1,14043Tidak langsung 1,26668 34.82427.492Ikutan 0,16702 4.592Total 2,57413 70.768Sumber: Analisis, 2009langsung dibangkitkan ini akan mengisi pekerjaandalam komponen produk pariwisata Ceking,diantaranya pekerja di usaha akomodasi, restoran,cafe, artshop, dan usaha transportasi. Selain itu,pengunjung menginap juga secara tidak langsungmembuka peluang terbentuknya pekerjaan disektor-sektor ekonomi yang mendukung sektorpariwisata (backward linked industries). Akan tercipta34.824 tenaga kerja dari pengaruh ini. <strong>Penciptaan</strong>terbesar tenaga kerja secara tidak langsung munculdi sektor pertanian dan industri pengolahan(kerajinan tangan). Baik pengaruh langsung maupuntidak langsung tenaga kerja akan mengakibatkanperubahan pada konsumsi rumah tangga. <strong>Pengaruh</strong>ekonomi dari konsumsi rumah tangga disebut sebagaipengaruh ikutan. <strong>Tenaga</strong> kerja yang terbentukdari pengaruh ikutan pembelanjaan pengunjungmenginap di Ceking berjumlah 4.592 tenaga kerja.Berdasarkan tingkatan pengaruh pengunjungmenginap <strong>terhadap</strong> tenaga kerja tersebut,dapat diketahui bahwa dari total pembelanjaanpengunjung menginap di Ceking yang berjumlahRp. 27.492.050.000,- telah membangkitkan 70.768tenaga kerja. Dengan demikian dapat dikatakanbahwa setiap pengunjung yang menginap di Cekingdapat menciptakan 5 tenaga kerja baru.B. <strong>Pengaruh</strong> <strong>Pengunjung</strong> SehariTotal pembelanjaan pengunjung sehari Cekingsebesar Rp. 29.715.639.000,-. Jumlah ini tidak terlaluberbeda dengan total pembelanjaan pengunjung158The Excellence Research UNIVERSITAS UDAYANA 2011


secara kuantitas sangat besar. Inilah yang mendasaridiperlukannya strategi peningkatan lama tinggalpengunjung di Ceking. Strategi ini berimplikasipada dua model pengembangan yang sesuai denganpotensi masyarakat Ceking, yaitu:a. Pengembangan wisata bernuansa budayapedesaan (village tourism), yang merupakankombinasi dari kegiatan melihat keseharianmasyarakat dan berinteraksi secara langsungdengan aktivitas sehari-hari masyarakat lokal,seperti bertani, berkebun, dan berternak sertapengerajin ukiran kayu atau batu, dan pelukis.b. Pengembangan atraksi wisata malam yangmenyentuh langsung pada potensi keseniandan kehidupan sehari-hari masyarakat Ceking.Pengembangan atraksi wisata malam inidimaksudkan untuk “memaksa” pengunjunguntuk menginap di Ceking.B. Strategi Pengembangan Produk PariwisataDasar penentuan strategi ini adalah besarnyakomposisi pembelanjaan pengunjung Ceking<strong>terhadap</strong> komponen akomodasi (65%), makanandan minuman (14%), cinderamata (11%), dantransportasi (6%). Strategi ini berimplikasi padamodel pengembangan, yaitu:a. Pengembangan model inti - plasma antara hoteldengan pemilik rumah tradisional sebagai bagiandari penawaran produk wisata stay in village olehpihak hotel.b. Pengembangan pemanfaatan bahan baku lokaldalam produk pariwisata Ceking, khususnyayang terkait dengan bahan baku makanan danminuman, cinderamata, dan perlengkapan atauaksesoris akomodasi dan restoran.c. Menjadikan transportasi tradisional (cikar,dokar) sebagai bagian dari pengembangan villagetourism.UCAPAN TERIMA KASIHAtas tersusunnya artikel ini kami mengucapkanterima kasih kepada semua pihak yang terlibat baiklangsung maupun tidak langsung. Semoga artikel inibermanfaat dan dapat memberikan kontribusi untukperkembangan ilmu pengetahuan.DAFTAR PUSTAKABadan Pusat Statistik Propinsi Bali dan BappedaPropinsi Bali. 2001. Tabel Input-Output PariwisataBali 2000, BPS Propinsi BaliBadan Pusat Statistik. 2008. Survei Angkatan KerjaNasional, BPSDavidson, Rob and Maitland, R. 1997. TourismDestinations, Hodder & Stoughton, LondonEagles, Paul F. J. and McCool, Stephen F. 2002.Tourism in National Parks and Protected Areas; Planningand Management, CABI Publishing, UKFrechtling, D. C. 1987. Assessing the Impacts of Travel andTourism - Introduction to Travel Impact Estimation. InTravel, Tourism and Hospitality Research, J.R. BrentRitchie and Charles R. Goeldner (ed.), JohnWiley and Sons Inc, New YorkGarrod, B., Wilson, J.C. and Bruce, D.B. 2001. Planningfor Marine Ecotourism in the EU Atlantic Area: GoodPractice Guidelines, Project Report, University ofthe West of England, BristolMurphy, P. E. 1987. Tourism A Community Approach,Methuen, New YorkNazara, S. 1997. Analisis Input Output, Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia, JakartaStynes, D. J., Propst, Dennis B., Chang, Wen-Huei andSun, YaYen. 2000. Estimating National Park VisitorSpending and Economic Impacts, Department of ParkRecreation and Tourism Resources, MichiganState UniversityTimothy, D. J. and Boyd, S. W. 2003. Heritage Tourism,Pearson Education, England160The Excellence Research UNIVERSITAS UDAYANA 2011

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!