12.07.2015 Views

05_179Validasifotopolossinusparanasal - Kalbe

05_179Validasifotopolossinusparanasal - Kalbe

05_179Validasifotopolossinusparanasal - Kalbe

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

HASIL PENELITIANtara lain : sel T, eosinofil, basofil, danneutrofil memiliki jumlah menonjol dimukosa sinus.Pinheiro et al. (1998) membagi rinosinusitisditinjau dari lima aksis : 1)gambaran klinis (akut, subakut, dankronik), 2) lokasi sinus yang terkena(maksilaris, frontalis, ethmoidalis, dansphenoidalis), 3) organisme yang terlibat(virus, bakteri, atau jamur), 4) keterlibatanekstrasinus (komplikasi atautanpa komplikasi), dan 5) modifikasipenyebab spesifik (atopi, obstruksikomplek osteomeatal). Klasifikasi laindidasarkan ditemukan tidaknya alergi,membagi rinosinusitis menjadi alergidan nonalergi atau berdasarkan adatidaknya infeksi dibagi dalam rinosinusitisinfeksi dan noninfeksi. Sedangkanuntuk derajat sinusitis digunakangambaran radiologis untuk menunjukkanberat ringannya penyakit.Pembagian secara radiologis telahbanyak dilakukan di antaranya menurutLund MacKay. Pembagian menurutsistem Lund MacKay didasarkanpada pengukuran obyektif kelainanmasing-masing sinus, dengan skor 0bila tidak ditemukan kelainan, skor 1bila ditemukan opasitas parsial, skor2 bila ditemukan opasitas total sinus,dan penilaian patensi osteomeatalkomplek. Sistem ini banyak dipakaikarena mampu mengukur kelainanmasing-masing sinus secara obyektif,dapat dipakai untuk kasus individual,dan mempertimbangkan kondisi komplekosteomeatal (7) .GEJALA DAN TANDAGejala RSK berbeda-beda, dari sangatringan hingga berat. Gejala bisa dikelompokkanmenjadi gejala subyektifdan obyektif. Gejala subyektif meliputigejala nasal dan nasofaringeal, faringdan nyeri wajah. Gejala nasal mencakupobstruksi hidung, sekresi hidungdan post nasal drip. Sering disertaiepistaksis dan gangguan olfaktorius.Gejala faring berupa rasa ke-ring ditenggorokan dan gejala nyeri wajahakibat keadaan vakum di sinus. Nyeripada sinusitis maksilaris timbul didaerah pipi atau zigomatik, sedangkansinusitis etmoidalis menimbulkannyeri daerah sela mata. Untuk sinusitisfrontalis nyeri terasa di daerahdahi, sedangkan sinusitis sphenoidalismenimbulkan nyeri di daerah puncakkepala atau di oksipital (5) .Tanda obyektif ditentukan melalui pemeriksaanrinoskopi anterior, rinoskopiposterior dan pemeriksaan faring.Pemeriksaan rinoskopi anterior dapatmenemukan tanda inflamasi yaitu mukosahiperemis, edema, discharge mukopurulenyang terlihat di meatus media.Pemeriksaan rinoskopi posteriormenemukan kumpulan pus di permukaanpalatum, dapat berasal dari tiapsinus tetapi paling sering dari sinusmaksilaris. Pus dapat tampak menetesmelalui ujung posterior konka inferiordari meatus media. Pada pemeriksaanfarings dapat terlihat pus mengalirsampai ke bawah melalui sela dindinglateral faring dan umumnya berasaldari sinus maksilaris, frontalis atauethmoidalis (5,8) . Pada pemeriksaan endoskopidapat dilihat edema dan hiperemidi meatus media atau bullaethmoid dan dan jaringan granulasi (9) .DIAGNOSISDiagnosis RSK dapat ditegakkan melaluianamnesis, pemeriksaan fisik danpenunjang. Anamnesis didasarkanpada gejala seperti obstruksi hidung,kongesti, rasa nyeri di wajah, nyerikepala, gangguan discharge hidung,post nasal drip, nafas bau, batuk,gangguan penghidu dengan atau tanpatelinga terasa penuh, faringitis, fatigue,malaise atau demam yang telahberlangsung selama 12 minggu (1) .Pemeriksaan fisik harus menemukansalah satu tanda inflamasi yaitu 1)discharge berwarna di saluran nafas,polip atau pembengkakan konka polipoidmenggunakan rinoskopi anterioratau endoskopi setelah aplikasidekongestan; 2) edema dan hiperemidi meatus media atau bulla ethmoidyang diidentifikasi menggunakan endoskopinasal; 3) eritema lokal ataukeseluruhan, edema dan jaringangranulasi (1) .RADIOLOGI SINUS PARANASALPenyakit inflamasi sinus membutuhkan| AGUSTUS 2010diagnosis yang akurat sebagai kuncimanajemen terapi termasuk untukmenetapkan etiologi dan faktor predisposisi.Para ahli menyepakati bahwarinosinusitis disebabkan oleh obstruksiclearance mukosilia dari sinusparanasal, khususnya daerah KOM.Pemeriksaan radiologi diharapkandapat menggambarkan secara akuratmorfologi regional dan menunjukkanobstruksi osteomeatal.Foto polos atau radiografi standarFoto polos sinus paranasal merupakanmetode mudah dan cepat untuk evaluasistruktur maksilofasial. Ada empatposisi yang sering adalah posisi Waters’,Towne’s, lateral, dan submentoverteks.Paparan radiasi berkisar 40-60mSv. Pemeriksaan tersebut memuaskanuntuk sepertiga bawah kavumnasi dan sinus maksila. Gambaran sinusethmoid anterior et posterior, sinusfrontal, dan sphenoid sering kurangbaik akibat penumpukan bayangan (7) .Penebalan mukosa lebih dari 4 mm,opasitas komplit sinus maksilaris, dangambaran air fluid level merupakangambaran radiologis utama yang digunakanuntuk diagnosis sinusitispada foto polos. Gambaran opasitassinus maksilaris tersebut dapat akibatpenebalan dinding anterior sinus ataujaringan lunak yang tebal. Polip sinusjuga dapat memberi gambaran sepertiair fluid level (7) .Beberapa peneliti membandingkanroentgen polos dan CT scan koronalpada bayi dan anak dengan sinusitisrekuren. Hasilnya dari 70 pasien terdapat80% mempunyai CT scan abnormaldan 75% roentgen tidak berkorelasiterhadap CT scan. Berdasarkanevaluasi pada 21 pasien didapatkankesesuaian korelasi roentgen polosdengan CT scan pada penderita sinusitisakut sebesar 87%.CT scanCT scan menyediakan gambaran hidungdan sinus paranasal yang lebihdetail dibandingkan roentgen. AhliTHT sangat membutuhkan gambaranKOM dan kelainan yang mungkin terdapatdi sinus paranasal untuk menda-411CDK ed_179 Agustus-September'10 DR.indd 4117/23/2010 10:33:00 PM

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!