12.07.2015 Views

G:\MASTER JUSAMI YANG SUDAH LEN

G:\MASTER JUSAMI YANG SUDAH LEN

G:\MASTER JUSAMI YANG SUDAH LEN

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pengaruh Suhu Pirolisis Cangkang Sawit Terhadap Kuantitas dan Kualitas Asap Cair (Ratnawati)tidak langsung menyentuh api, cangkang kelapa sawitdalam pirolisator memanas dan asap yang terbentukterdorong ke pipa penyalur asap, dan terkondensasimenjadi cair dalam sistem kondensor. Selama prosespirolisis berlangsung, terjadi beberapa tahap pirolisisyaitu tahap awal dimana terjadi pelepasan gas-gasringan seperti CO, CH 4dan CO 2yang tidak dapatterkondensasi oleh air pendingin. Tahap kedua adalahproses dekomposisi unsur-unsur cangkang sawit sepertihemiselulosa, selulosa dan lignin [6]. Asap hasil daridekomposisi ini dapat dicairkan dalam sistemkondensor. Asap cair yang dihasilkan berwarna coklatdan masih tercium bau asap yang kemudian diukurvolumenya dan dianalisis lebih lanjut.Pengaruh Suhu Terhadap Jumlah Asap Cairdan Rendemen ArangPada suhu api 200 o C pirolisis cangkang sawitmenghasilkan gas berwarna putih yang tidakdapat terkondensasi. Gas ini kemungkinanya adalahCO, CO 2atau H 2[6]. Asap cair yang dihasilkan berwarnakuning kecoklatan karena konsentrasi tar masih besardan senyawa-senyawa volatil yang terbentuk masihsedikit. Volume asap cair yang diperoleh pada suhu200 o C dengan waktu pembakaran selama 4 jam adalahsebanyak 460 mL dan residu arang yang diperolehsebanyak 3,98 kg.Pada suhu api 300 o C, asap cair yang didapatkanberwarna kuning tua karena bertambahnyasenyawa-senyawa volatil dalam asap cair. Volumeasap cair yang diperoleh sebanyak 510 mL danresidu arang yang diperoleh sebanyak 3,24 kg. Untuksuhu api 400 o C, diperoleh destilat berwarna kuningcerah sebanyak 550 mL dan residu arang yang diperolehsebanyak 1,49 kg.Pengaruh suhu pembakaran terhadap jumlahasap cair dan arang yang dihasilkan bisa dilihat padaGambar 2 dan Gambar 3. Semakin tinggi suhu pirolisissemakin banyak volume asap cair yang dihasilkan, akantetapi jumlah arang yang dihasilkan semakin sedikit. Halini disebabkan semakin tinggi suhu pirolisis, semakinbanyak cangkang yang terdekomposisi sehinggasemakin besar volume asap cairnya dan rendemen arang(residu) semakin kecil.Rendemen hasil penelitian ini berbeda denganpenelitian lain [1] walaupun pada suhu pirolisis yangsama. Volume asap cair yang diperoleh lebih sedikit danrendemen arang lebih besar, hal ini berkaitan dengandesain pirolisator yang digunakan. Dari hasil ini dapatdilihat perlunya penyempurnaan kondisi prosessehingga diperoleh hasil yang lebih optimal.Karakterisasi GC-MS pada Asap CairAsap cair yang diperoleh dari hasil pirolisis padasuhu 200 C dan 400 C dianalisis dengan GC-MS.Rendemenasapcair(ml)Suhupirolisis( o C)Gambar 2. Pengaruh suhu pirolisis terhadap rendemenasap cair yang dihasilkan.Rendemenarang(kg)5605405205004804604404.543.532.521.510.50Tabel 1. Perbandingan kuantitas asap cair antara hasil penelitiansebelumnya dan hasil percobaan.Suhu Pirolisis(°C)0 100 200 300 400 5000 100 200 300 400 500Suhupirolisis( o C)Gambar 3. Pengaruh suhu pirolisis terhadap rendemenarang yang dihasilkan.Rendemen Literatur[1]200 Asap cair (mL) - 460Arang (%) - 79,6300 Asap cair (mL) 632 510Arang (%) 25,3 64,8400 Asap cair (mL) 682 550Arang (%) 22,6 29,8HasilPenelitianSenyawa-senyawa penyusun asap cair beserta fraksimassa dan jenis senyawa masing-masing yang dapatdilihat pada Tabel 2.Terdapatnya beberapa senyawa-senyawa padahasil analisis yang persen masanya pada suhu pirolisis200 C lebih besar dari suhu pirolisis 400 C atausebaliknya ini kemungkinan disebabkan pada suhu yanglebih tinggi senyawa-senyawa tersebut terdekomposisimenjadi senyawa-senyawa lain sehingga persen masanyamenjadi berubah.Senyawa-senyawa seperti acetaldehyde,2,3-butanedione, dimethylacetal, 3-methyl-2-butanone,2,3-pentanedione, methylbutanoate, dan butanoic acidhanya terdapat pada asap cair hasil pirolisis dengansuhu pirolisis 200 C, pada suhu yang lebih tinggisenyawa-senyawa ini terdekomposisi lanjut menjadisenyawa lain sehingga tidak terdapat pada asap cair hasilpirolisis pada suhu 400 C [4]. Kandungan air padaasap cair tidak dapat terdeteksi pada hasil GC-MSkarena pelarut yang digunakan pada analisis GC-MStidak mengikat air.9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!