12.07.2015 Views

G:\MASTER JUSAMI YANG SUDAH LEN

G:\MASTER JUSAMI YANG SUDAH LEN

G:\MASTER JUSAMI YANG SUDAH LEN

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Jurnal Sains Materi IndonesiaIndonesian Journal of Materials Scienceindustri yaitu sebagai koagulan lateks, membantuketahanan kayu terhadap serangan rayap dan pengawetmakanan pengganti formalin apabila diproses lebihlanjut, dan bisa digunakan juga sebagai pengawet bahanpangan dan menambah citarasa pada makanan sehinggamengganti cara tradisionil yaitu pengasapan [1,4].Dengan asap cair ini warna dan citarasa makanandapat dikendalikan dan bahaya karsinogen menjadi lebihkecil. Komponen-komponen penyusun asap cair terdiridari asam (2,8 % hingga 9,5 %) yang dapat mempengaruhicitarasa, pH dan umur simpan produk asapan, karbonil(2,6 % hingga 4,0 %) yang bereaksi dengan proteindan membentuk pewarnaan coklat, fenol (0,2 % hingga2,9 %) yang merupakan pembentuk utama aroma danmenunjukkan aktivitas antioksidan [3]. Terdapat jugaair (11 % hingga 92 %), tar (1 % hingga 7 %) sertasenyawa hidrokarbon polisiklis aromatis (HPA) sepertibenzopiren yang berbahaya bagi kesehatan karenabersifat karsinogen. Komponen asap cair sangatbervariasi tergantung jenis kayu, umur, iklim danjenis tanah [5].Pirolisis adalah proses pemanasan suatu zattanpa adanya oksigen sehingga terjadi penguraiankomponen-komponen penyusun kayu keras danmenghasilkan zat dalam tiga bentuk yaitu padatan, cairandan gas [5]. Adapun pada proses pirolisis terjadidekomposisi senyawa-senyawa penyusunnya, yaituselulosa, hemiselulosa dan lignin. Hasil pirolisis berupagas yang tak terkondensasi, distilat (asap cair dan tar)serta residu yang berupa karbon [6].Asap cair yang dihasilkan dari proses pirolisisperlu dilakukan proses pemurnian dimana proses inimenentukan jenis asap cair yang dihasilkan.Asap cair grade 1 (warna kuning pucat)merupakan hasil dari proses destilasi dan penyaringandengan zeolit yang kemudian dilanjutkan dengandestilasi fraksinasi yang dilanjutkan dengan penyaringandengan karbon aktif. Asap ini tepat digunakan untukmakanan siap saji seperti mie basah, bakso dan tahu.Asap cair grade 2 (warna kuning kecoklatan)yang telah melewati tahapan destilasi kemudian dilakukanpenyaringan dengan zeolit dimana asap ini diorentasikanuntuk pengawetan bahan makanan mentah.Asap cair grade 3 (warna coklat pekat) yangdibuat melalui proses pemurnian dengan mendestilasiasap untuk menghilangkan tar dan asap ini diorientasikanuntuk pengawetan karet [1].Penelitian tentang pembuatan asap cair daricangkang kelapa sawit dengan metode pirolisis telahbanyak dilakukan oleh peneliti lain, masing-masingdengan kondisi proses serta peralatan yang digunakan[1,7]. Dengan menaikan kapasitas pirolisator danmenurunkan suhu pirolisis diharapkan akan menaikkanefisiensi proses pembuatan asap cair.Penelitian ini bertujuan memproduksi asap cairdari bahan berupa cangkang sawit dengan peralatanpirolisator (Gambar 1.) dan menganalisis pengaruh suhuVol. 12, No. 1, Oktober 2010, hal : 7 - 11ISSN : 1411-1098Gambar 1. Skema peralatan pembuatan asap cairpirolisis terhadap kuantitas dan kualitas senyawa yangterdapat dalam asap cair yang dihasilkan.METODE PERCOBAANPembuatan dan Karakterisasi Asap CairPembuatan asap cair dilakukan denganmenggunakan peralatan yang didesain sepertiGambar 1. Cangkang sawit yang sudah dikeringkan dandibersihkan dari serabutnya sebanyak 5 kg dimasukkanke dalam pirolisator (2), kemudian pirolisator ditutuprapat. Pipa stainless steel penyalur asap (4) dihubungkandengan socket yang ada di bagian atas pirolisator. Ujunglainnya dari pipa stainless steel tersebut dihubungkandengan selang plastik (5) yang terhubung denganpenampung (7). Seluruh bagian selang tercelup dalamember yang berisi air (6). Selama proses sintesis asapcair, suhu air di kondensor dijaga dengan menambahkanes batu apabila suhu air sudah terasa hangat. Setelahrangkaian alat terpasang dengan baik, kompor gas (1)yang digunakan sebagai sumber pemanas dinyalakan.Pemanasan dilakukan dengan variasi suhu pada 200 o C,300 o C dan 400 o C, dengan pemanasan selama 4 jam.Arang hasil pirolisis ditimbang dan asap cair yangdihasilkan diukur volumenya, kemudian disimpan dandidekantasi untuk dipisahkan dengan tar-nya sebelumdidestilasi. Selanjutnya asap cair ini dianalisiskandungannya dengan alat GC-MS, Shimadzu GC-2010.Senyawa hasil destilasi yang sudah bebas dariendapan tar diberi pelarut dichloromethane sebelumdiinjeksikan ke kolom GC-MS, dengan kondisi operasialat, sebagai berikut :Suhu injeksi = 250 o CTekanan = 69,4 kPaSuhu = 50 o CWaktu = 3 menitKecepatan = 1,22 mL/menitHASIL DAN PEMBAHASANPada pembuatan asap cair dengan metodepirolisis, api tidak langsung kontak dengan bahanyaitu cangkang kelapa sawit. Variabel suhu yangdigunakan adalah 200 o C, 300 o C dan 400 o C. Walaupun8

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!