12.07.2015 Views

0.6 MB - Center for International Forestry Research

0.6 MB - Center for International Forestry Research

0.6 MB - Center for International Forestry Research

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Manuel Boissière et al. : Pentingnya Sumberdaya Alam bagi Masyarakat Lokal di Papua 83yang dapat mencukupi kebutuhan pangan satu keluarga untuk beberapa bulan. Hasil darisagu tidak tergantung dari musim dan selalu tersedia setiap musimnya.Masyarakat juga bergantung pada hasil hutan seperti buah-buahan, dedaunan, danberbagai jenis ikan dan binatang buruan (kanguru, kuskus, tikus, burung, babi hutan,kasuari, dll.). Terkadang, beberapa hasil subsisten yang mereka hasilkan sebagian dijualuntuk mendapatkan uang. Di desa ini terdapat pasar kecil yang hari pasarannya setiap hariSelasa, Kamis dan Sabtu. Biasanya masyarakat menjual hasil kebun, hasil tangkapan ikandan bahan makanan (mie instant, gula, garam, permen, biskuit, dll.). Terkadang masyarakatjuga pergi ke Kecamatan Dabra untuk menjual hasil produk mereka. Hewan ternak di desaini sangat terbatas jumlahnya hanya beberapa ayam, babi, dan dua kasuari yang terlihatberkeliaran secara bebas.Untuk menambah pendapatan langsung, beberapa penduduk desa mengumpulkandan mengeringkan pelampung/kantong udara ikan Sembilang (Arius sp.) yang dijual kepadapembeli perantara yang datang ke wilayah tersebut. Pelampung tersebut akan diekspor keHong Kong untuk bahan obat. Buaya (buaya air tawar, Crocodylus novaeguineae, dan buaya airasin, Crocodylus porosus), merupakan sumber protein dan lemak hewani yang penting bagimasyarakat, namun pada umumnya hasil tangkapan buaya-buaya tersebut untukmendapatkan uang tunai. Baru-baru ini, gaharu (kemungkinan Aquilaria filaria) diketahuisebagai sumber pendapatan yang berpotensi sehubungan dengan minat dari orang luar.3. Penguasaan atas lahan dan sistem kepemilikanPenguasaan atas lahan berlaku untuk keseluruhan lanskap, termasuk sungai dan lokasihidupan liar. Masing-masing bagian dari wilayah desa Papasena “dimiliki” oleh salah satukelompok, atau suku. Tetapi suatu wilayah yang digunakan untuk kegiatan subsisten(berkebun, memancing atau berburu, meramu bahan makanan) dapat digunakan oleh siapasaja tanpa ada batasannya. Hanya tempat yang digunakan untuk kegiatan perdagangan harusmendapatkan ijin dari “pemiliknya”. Oleh karena itu, perburuan buaya tetap menjadipenyebab konflik antara ketiga desa di Papasena di sepanjang sungai Mamberamo. Setiapdesa beralasan bahwa mereka memiliki hak atas perburuan buaya; masyarakat Papasena 1berpendapat bahwa kawasan sungai tersebut merupakan hak lahan tradisional, sedangkanmasyarakat desa Papasena 2 dan Papasena 3 berpendapat bahwa mereka memiliki hakkarena kedekatan tempat tinggal mereka dengan sungai tersebut.HASIL DAN PE<strong>MB</strong>AHASANA. Persepsi lokal mengenai lanskap dan sumber daya di Papasena1. Tipe lahan dan nilai kepentingan relatifMasyarakat desa Papasena membedakan tipe-tipe lahan yang terdapat di wilayahnyamenjadi 11 tipe lahan utama (lihat Tabel 1).Journal of Tropical Ethnobiology Vol I (2) : 76 - 95

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!