12.07.2015 Views

Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan ... - Bappeda Depok

Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan ... - Bappeda Depok

Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan ... - Bappeda Depok

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PEMERINTAH KOTA DEPOKDAFTAR ISIHalamanBAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………. 11.1. Latar Belakang ………………………………………………………… 11.2. Tujuan …………………………………………………………………… 21.3. Dasar Hukum …………………………………………………………… 2BAB II. KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH ……………………………….. 52.1. Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Daerah ....................... 52.2. Rencana Target Ekonomi Makro Pada Tahun 2009 …………….. 7BAB III.ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN 8ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) ……..3.1. Asumsi APBN Tahun 2009 …………………………..………………. 83.2. Laju Inflasi <strong>dan</strong> Pertumbuhan PDRB Kota <strong>Depok</strong> ……………….. 83.3. Asumsi Lainnya ………………………………………………………... 9BAB IV. KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH 104.1 <strong>Pendapatan</strong> Daerah …………………………………………………… 104.1.1. <strong>Kebijakan</strong> <strong>Pendapatan</strong> Daerah Tahun <strong>Anggaran</strong> 2009 ....... 104.1.2. Target <strong>Pendapatan</strong> Daerah ................................................. 114.1.3. Upaya-Upaya Pemerintah Daerah Dalam Mencapai Target 124.2. Belanja Daerah ................................................................................ 124.2.1. <strong>Kebijakan</strong> Belanja Daerah ................................................... 124.2.2. <strong>Kebijakan</strong> Belanja Tidak Langsung ...................................... 134.2.3. <strong>Kebijakan</strong> Pembangunan Daerah, Strategi <strong>dan</strong> PrioritasPembangunan Daerah ......................................................... 144.2.4. <strong>Kebijakan</strong> Belanja Daerah Berdasarkan Urusan <strong>dan</strong> SKPD 184.3. Pembiayaan Daerah ....................................................................... 22BAB V. PENUTUP ………………………………………………………………………. 23<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009iii


PEMERINTAH KOTA DEPOK8. Un<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>g Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan jangkaPanjang (RPJP) Nasional;9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2004 tentangRencana Kerja Pemerintah;10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2004 tentangPenyusunan Rencana Kerja <strong>dan</strong> <strong>Anggaran</strong> Kementerian Negara/Lembaga;11. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional tahun 2004-2009;12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan KeuanganDaerah;13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian<strong>dan</strong> Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tatacara PenyusunanRencana Pembangunan Nasional;15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, <strong>dan</strong> PemerinahDaerah Kabupaten/Kota.16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2007 tentang Pengelolaan KeuanganNegara/Daerah.17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi PerangkatDaerah.18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman EvaluasiPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah.19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi PelaksanaanRencana Pembangunan Daerah20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah;21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang ProsedurPenyusunan Produk Hukum Daerah;22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang PerubahanPermendagri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2008 tentang PedomanPenyusunan <strong>Anggaran</strong> <strong>Pendapatan</strong> <strong>dan</strong> Belanja Daerah Tahun <strong>Anggaran</strong> 2009.24. Peraturan Daerah Kota <strong>Depok</strong> Nomor 12 tahun 2001 tentang Rencana TataRuang Wilayah Kota <strong>Depok</strong> tahun 2000-2010;<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 3


PEMERINTAH KOTA DEPOK25. Peraturan Daerah Kota <strong>Depok</strong> Nomor 2 Tahun 2006 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota <strong>Depok</strong> tahun 2006-2011;26. Peraturan Daerah Kota <strong>Depok</strong> Nomor 1 Tahun 2008 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota <strong>Depok</strong> tahun 2006-2025.27. Peraturan Daerah Kota <strong>Depok</strong> Nomor 07 Tahun 2008 tentang UrusanPemerintahan Wajib <strong>dan</strong> Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota<strong>Depok</strong>.28. Peraturan Daerah Kota <strong>Depok</strong> Nomor 08 Tahun 2008 tentang OrganisasiPerangkat Daerah.<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 4


PEMERINTAH KOTA DEPOKTabel 2.1. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KOTA DEPOK TAHUN 2003-2006ATAS DASAR HARGA BERLAKUKELOMPOK SEKTOR 2003 2004 2005)* 2006)*(1) (2) (3) (4) (5)A. P R I M E R01. PERTANIAN02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIANB. S E K U N BD E R03. INDUSTRI PENGOLAHAN04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM05. BANGUNAN/KONSTRUKSIC. T E R S I E R06.PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI08.BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA09.JASA-JASA3,593,59-48,5138,304,345,8747,9030,445,663,827,983,233,23-48,5938,524,095,9848,1830,605,643,948,002,992,99-48,5738,494,815,2748,4430,076,813,837,712,652,65-47,1337,544,734,8650,2232,326,423,537,94Sumber: BPS Kota <strong>Depok</strong>, 2006Kemajuan ekonomi Kota <strong>Depok</strong> juga terlihat dari cukup tingginya Laju PertumbuhanEkonomi (LPE), yaitu mencapai 6,65 %, lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhanJawa Barat (6,01 %). Dari semua sektor yang ada, sektor tersier mengalami pertumbuhanpaling pesat, yaitu mencapai 7,73 %. Subsektor yang paling mendukung pesatnya lajupertumbuhan sektor tersier adalah subsektor perdagangan, hotel <strong>dan</strong> restoran yangmeningkat mencapai 9,39 %. Angka ini merupakan yang paling tinggi dibandingsubsektor-subsektor yang berkembang di Kota <strong>Depok</strong>. Subsektor yang tinggi pulapertumbuhannya adalah jasa-jasa yang mengalami pertumbuhan mencapai 8,04 %.Berdasarkan hasil kajian ekonomi regional Jawa Barat yang disusun oleh BankIndonesia, menunjukkan bahwa perekonomian Jawa Barat triwulan I - 2008 diperkirakantumbuh sekitar 6,62 %, lebih tinggi dibanding capaian tahun lalu. Pada triwulan II,prospek perekonomian Jawa Barat bahkan diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 6,70 %-7,10 %. Prospek yang masih positif ini ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga<strong>dan</strong> investasi di Propinsi Jawa Barat.Namun demikian, berdasarkan data BPS bahwa inflasi sampai Bulan Oktober 2008mencapai 12,03. Hal ini terkait dengan dampak kenaikan harga BBM yang sudah mulaidirasakan sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 6


PEMERINTAH KOTA DEPOK2.2. Rencana Target Ekonomi Makro Pada Tahun 2009Perekonomian Kota <strong>Depok</strong> sangat dipengaruhi oleh perkembangan lingkunganeksternal <strong>dan</strong> internal. Krisis global yang disebabkan oleh krisis keuangan Amerika <strong>dan</strong>krisis energi dunia saat ini diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap perekonomiansecara umum pada tahun 2009, yang berpotensi memicu inflasi <strong>dan</strong> perlambatanpertumbuhan ekonomi.Secara internal, perekonomian Kota <strong>Depok</strong> akan dipengaruhi oleh jumlah penduduk,yang di satu sisi merupakan potensi pasar barang <strong>dan</strong> jasa, namun di sisi lain merupakanbeban pembangunan ekonomi jika daya beli masyarakat menurun. Faktor lainnya adalahketersediaan infrastruktur. Melalui penyediaan infrastruktur yang baik, diperkirakanmempengaruhi efisiensi perekonomian <strong>dan</strong> daya tarik investasi.Struktur perekonomian Kota <strong>Depok</strong> yang didominasi oleh sektor tersier telahmenempatkan <strong>Depok</strong> sebagai kota jasa <strong>dan</strong> perdagangan. Oleh karena itu upayamendorong pertumbuhan ekonomi kota <strong>Depok</strong> perlu diselaraskan dengan upayapengembangan sektor jasa <strong>dan</strong> perdagangan sebagai factor pengungkitnya. Pada tahun2009 diperkirakan kontribusi sektor tersier akan makin besar seiring dengan melemahnyapertumbuhan sektor primer <strong>dan</strong> sekunder.Faktor yang tidak kalah penting adalah ketentraman <strong>dan</strong> ketertiban daerah yangberpengaruh besar dalam kelancaran usaha <strong>dan</strong> aktivitas ekonomi. Pemilihan <strong>Umum</strong>(Pemilu) tahun 2009 diharapkan berlangsung lancar <strong>dan</strong> aman sehingga tidak berdampaknegatif terhadap perekonomian daerah.Dengan catatan bahwa berbagai tantangan di atas dapat diatasi <strong>dan</strong> diantisipasidengan baik, maka prospek perekonomian Kota <strong>Depok</strong> tahun 2009 diperkirakan tetapmeningkat, apalagi mengingat kondisi ekonomi makro yang semakin baik dari tahun ketahun. Di sisi permintaan, sektor konsumsi rumah tangga akan menjadi pendorong utamapertumbuhan. Infrastruktur jalan yang meningkat <strong>dan</strong> a<strong>dan</strong>ya pelayanan satu pintudiharapkan akan lebih memacu daya tarik investasi di Kota <strong>Depok</strong>. Di sisi penawaran,pertumbuhan ekonomi Kota <strong>Depok</strong> diperkirakan didorong oleh sektor tertier, sepertiperdagangan, hotel, <strong>dan</strong> restoran, serta jasa-jasa. Akan tetapi, dengan terjadinya krisiskeuangan dunia, maka diperkirakan akan berdampak pada perekonomian Kota <strong>Depok</strong> padatahun 2009.<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 7


PEMERINTAH KOTA DEPOKBAB IIIASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNANRANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)Berbagai asumsi yang menjadi dasar dalam penyusunan <strong>Anggaran</strong> <strong>Pendapatan</strong> <strong>dan</strong>Belanja Daerah Tahun 2009 adalah asumsi dasar APBN, laju inflasi, pertumbuhan PDRB<strong>dan</strong> asumsi lainnya.3.1. Asumsi APBN Tahun 2009.Beberapa asumsi dalam penyusunan APBN tahun 2009 sebagai berikut :1. Harga minyak mentah dunia diperkirakan masih tetap tinggi, berkisar antara 80dollar AS per barel.2. Penerimaan dari pajak sebesar 13,8 – 14,1 % dari PDB, sementara hutangpemerintah 32,0-34,0 persen dari PDB, sehingga target defisit APBN tahun 2009diperkirakan berada pada kisaran 1 % dari PDB. Tingkat defisit yang relatif tinggiini akan mempengaruhi peningkatan kebutuhan pembiayaan, namun memberikankeleluasaan dalam menentukan besarnya pengeluaran pemerintah.3. Nilai tukar rupiah diasumsikan berada pada kisaran Rp. 9.400 per dolar AS,se<strong>dan</strong>gkan tingkat suku bunga SBI tiga bulan sebesar 7,5 %. Kondisi inidiharapkan dapat mendorong sektor riil untuk lebih berperan dalam pertumbuhanekonomi, menjaga stabilitas ekonomi, <strong>dan</strong> meningkatkan kemampuan ekonomiyang akan memperluas lapangan kerja <strong>dan</strong> mengurangi jumlah penduduk miskin.4. Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 diperkirakan 6 % <strong>dan</strong> laju inflasidiperkirakan 6,2 %.5. Angka Pengangguran Terbuka diperkirakan dapat ditekan menjadi 6,5% - 7,5%<strong>dan</strong> tingkat kemiskinan turun menjadi sekitar 10% - 11% pada akhir tahun 2009.3.2. Laju Inflasi <strong>dan</strong> Pertumbuhan PDRB Kota <strong>Depok</strong>Berdasarkan data BPS sampai dengan bulan Oktober 2008 laju inflasi Kota<strong>Depok</strong> tahun 2008 sebesar 12,03 persen dengan inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni2008 sebesar 2,45 persen. Angka inflasi Kota <strong>Depok</strong> cukup tinggi dibanding daerah lain,bahkan lebih tinggi dibanding angka rata-rata nasional.Se<strong>dan</strong>gkan pertumbuhan PDRB, PDRB tahun 2006 atas harga berlaku meningkat18,91 persen dibanding tahun 2005 yaitu dari Rp. 7.541.666,15,- juta pada tahun 2005menjadi Rp. 8.967.779,01,- juta pada tahun 2006. Se<strong>dan</strong>gkan PDRB atas harga konstan<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 8


PEMERINTAH KOTA DEPOKmengalami peningkatan sebesar 6,65 persen dari Rp. 4.750.034,10,- juta tahun 2005menjadi Rp. 5.066.129,06,- juta pada tahun 2006.Jika dilihat dalam kurun waktu empat tahun terakhir, laju pertumbuhan PDRB adalahsebagai berikut:Tabel 3.1: Laju Pertumbuhan PDRB Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2003-2006*Laju Pertumbuhan PDRB Kota <strong>Depok</strong> 2003 2004 2005 2006Atas Harga Berlaku 14,20 13,77 19,11 18,91Atas Harga Konstan 6,26 6,50 6,96 6,65*Sumber BPS Kota <strong>Depok</strong>3.3. Asumsi LainnyaAsumsi dasar lainnya yang dipergunakan dalam penyusunan APBD Kota <strong>Depok</strong>Tahun <strong>Anggaran</strong> 2009 adalah :1. Jumlah penduduk meningkat. Berdasarkan data BPS tahun 2007, rata-rata lajupertumbuhan penduduk Kota <strong>Depok</strong> sebesar 3,43 %, dengan kepadatan pendudukmencapai 7.339,37 jiwa/km 2 .2. Investasi akan meningkat, terkait dengan kondisi infrastruktur yang semakin membaik<strong>dan</strong> peningkatan pelayanan publik yang lebih baik. Berdasarkan hasil kajian IndeksKepuasan Masyarakat (IKM) tahun 2008 terhadap 21 unit pelayanan di Kota <strong>Depok</strong>,rata-rata IKM sebesar 75,71% (sementara), menurut SK MEN-PAN Nomor :25/M.PAN/2/2004, angka ini dapat diartikan bahwa menurut persepsi masyarakat kota<strong>Depok</strong>, layanan publik di Kota <strong>Depok</strong> tergolong dalam kategori B atau kinerja unitpelayanan baik.3. Pelaksanaan Pemilu legislatif <strong>dan</strong> Presiden pada tahun 2009 dapat mempengaruhistabilitas sosial politik, apabila berlangsung lancar <strong>dan</strong> damai dapat meningkatkanaktivitas sosial ekonomi masyarakat. Sebaliknya, jika pemilu berlangsung tidakkondusif, berpotensi menurunnya aktivitas sosial ekonomi masyakarat.4. Penerapan Perda No. 08 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerahmemenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan <strong>dan</strong>Kewenangan Daerah <strong>dan</strong> Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentangKelembagaan Perangkat Daerah. Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatanbelanja langsung maupun tidak langsung sebagai akibat bertambahnya unit kerjaPemerintah Kota.5. Rencana kenaikan gaji PNS <strong>dan</strong> pengangkatan CPNSD.<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 9


PEMERINTAH KOTA DEPOKBAB IVKEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH4.1. <strong>Pendapatan</strong> Daerah4.1.1. <strong>Kebijakan</strong> <strong>Pendapatan</strong> Daerah Tahun <strong>Anggaran</strong> 2009<strong>Kebijakan</strong> pendapatan daerah tahun anggaran 2009 memperhatikan prinsi-prinsipsebagai berikut :1. <strong>Pendapatan</strong> daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umumdaerah yang menambah ekuitas <strong>dan</strong>a lancar sebagai hak pemerintah daerah dalamsatu tahun anggaran.2. Seluruh pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto, dalampengertian bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangidengan belanja yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan <strong>dan</strong>/atau dikurangidengan bagi hasil.3. <strong>Pendapatan</strong> daerah merupakan perkiraan terukur secara rasional yang dapatdicapai untuk setiap sumber pendapatan dalam kurun waktu satu tahun anggaran.Selanjutnya disampaikan kebijakan dari masing-masing sumber pendapatan daerahsebagai berikut :a. <strong>Pendapatan</strong> Asli Daerah (PAD)Sumber pendapatan daerah yang menjadi kewenangan <strong>dan</strong> secara langsungdipengaruhi oleh kinerja Pemerintah Daerah adalah <strong>Pendapatan</strong> Asli Daerah.Pada dasarnya peroleh penerimaan daerah dari sumber PAD selalu meningkat setiap tahun.Sesuai arahan RPJMD, setiap tahun PAD diupayakan dapat meningkat sebesar 5%dibanding capaian tahun sebelumnya.Sumber pendapatan asli daerah yang diharapkan mengalami peningkatan adalah :penerimaan atas pajak daerah, retribusi ijin tertentu dengan proporsi terbesar adalah IMB<strong>dan</strong> ijin pemanfaatan ruang. Se<strong>dan</strong>gkan dari lain-lain pendapatan asli daerah yang sahmengalami kenaikan pada penerimaan jasa giro <strong>dan</strong> pemakaian air bersih.b. Dana PerimbanganDana Perimbangan merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. BerdasarkanRencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2009, arah kebijakan alokasi Dana Bagi Hasil(DBH) adalah:<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 10


PEMERINTAH KOTA DEPOKa. Dialokasikan kepada daerah berdasarkan persentase untuk men<strong>dan</strong>ai kebutuhandaerah.b. Mengalami proses penyempurnaan dalam perhitungan, penetapan alokasi <strong>dan</strong>ketepatan waktu penyalurannya ke daerah.c. Akan ditingkatkan akuntabilitas/tanggung gugat serta efektivitas penggunaannya.Untuk Dana Alokasi <strong>Umum</strong> (DAU), berdasarkan RKP 2009, diupayakansekurang-kurangnya 26% dari pendapatan dalam negeri netto yang ditetapkan dalam APBNdengan terus meningkatkan akurasi data dasar perhitungan DAU yang bersumber dariinstansi yang berwenang, serta meningkatkan transparansi <strong>dan</strong> akuntabilitaspenggunaannya. DAU sebagai penopang utama pembiayaan pembangunan daerahdiharapkan dapat meningkat pada tahun 2009.Arah kebijakan Dana Alokasi Khusus tahun 2009 :a. Diprioritaskan untuk membantu daerah dengan kemampuan fiskal rendah <strong>dan</strong> se<strong>dan</strong>gdalam rangka men<strong>dan</strong>ai kegiatan penyediaan sarana <strong>dan</strong> prasarana fisik pelayanandasar masyarakat yang menjadi urusan daerah.b. Meningkatkan akses penduduk miskin terhadap pelayanan dasar, melalui kegiatankhusus di bi<strong>dan</strong>g kesehatan, pendidikan, kependudukan, <strong>dan</strong> infrastruktur.c. DAK digunakan untuk membiayai bi<strong>dan</strong>g-bi<strong>dan</strong>g tertentu, yaitu pendidikan, kesehatan,pertanian, kependudukan, infrastruktur jalan, irigasi, air minum, lingkungan hidup,kelautan <strong>dan</strong> perikanan, kehutanan <strong>dan</strong> perhubungan.c. Lain-lain <strong>Pendapatan</strong> yang Sah.Pengelolaan Lain-lain <strong>Pendapatan</strong> yang Sah merupakan kewenangan PemerintahPusat <strong>dan</strong> Provinsi. Oleh sebab itu kebijakan tentang sumber pendapatan ini tergantungkebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat <strong>dan</strong> Provinsi berdasarkan hasil koordinasi<strong>dan</strong> konsultasi dengan daerah.4.1.2. Target <strong>Pendapatan</strong> Daeraha. <strong>Pendapatan</strong> Asli Daerah<strong>Pendapatan</strong> Asli Daerah terdiri atas Pajak Daerah, Retribusi Daerah,Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah <strong>dan</strong> Lain-lain <strong>Pendapatan</strong> yang Sah. Untuk pajakdaerah terdiri dari 6 jenis pajak (pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, PJU <strong>dan</strong> parkir).Se<strong>dan</strong>gkan retribusi daerah terdapat 22 jenis retribusi. Hasil pengelolaan kekayaan daerah<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 11


14/ã e r v e n e c / s r p e n / 2 0 1 1P r Û m y s l v â ROdpadní plyny – co s nimiEnetex-kia likviduje plynné emise a odpadní plyny s rozumemProč se jednotlivé výrobníprocesy doplňují o systémylikvidací plynných emisí, coto pro provozovatele znamenáa co jim to přináší? Tlačínás emisní předpisy a normy,odpovědné chování,kladný postoj k problematiceochrany ovzduší, tlak sousedícíchobyvatel a další. Tovšak stojí peníze. Kromě nákuputechnologie pocítí provozovatelna svých bedrechnemalou „provozní“ zátěž.Z některých zkušeností víme, žepři méně vhodně zvolené technologiimůže být tato provozní zátěžtak velká, že nad dobrou vůlí přispětk ochraně ovzduší převáží tíhaprovozních nákladů, a zařízení býváchvíli po uvedení do provozuodstaveno. Toto je bohužel smutnárealita. Proto ENETEX-KIA s.r.o.přistupuje ke každé zakázce individuálněa navrhuje zařízení tak, abyzákazník získal ideální poměr cena/výkon,a to po započtení nejenvstupních, ale i provozních nákladůpo dobu minimální životnostizařízení 10–15 let.S jakou ekonomickou zátěží počítat?Na prvním místě je téměř vždypořizovací cena. Často se bohuželstává, že právě a pouze ona rozhodujeo konečném typu a výrobcizařízení. Pro správný výběr novétechnologie likvidace plynnýchemisí a plynů je však nutné brátdo úvahy i další položky, jako jecelková spotřeba elektrické energie,zemního plynu nebo jinýchmédií, minimální životnost technologie,cena pravidelných i akutníchservisních zásahů. Musímeznát například i to, jak dlouho sezařízení startuje do pracovního režimu,jak dlouho dobíhá po vypnutí,jak reaguje na výpadky čizměny ve výrobě atd. Existujemnoho otázek a před správnýmvýběrem zařízení je třeba si nakaždou z nich vyžádat odpověď.Využití odpadního teplaPři termické oxidaci se znečištěnýodpadní plyn zahřívá na vysokouteplotu a za zařízením vznikámnožství odpadního tepla. Jsousamozřejmě aplikace, kdy pro získanéteplo není využití, ovšempřevažují podniky, kde se toto teplodá relativně levně využít. Můžemeho rekuperovat a vracet zpátkydo výrobního procesu, ohřívat jímužitkovou či technologickou vodu,dotápět výrobní i soukromé objektyatd. Běžné jsou i výměníkovésystémy na ohřev termooleje. Netopmepánu bohu do oken a zkusmespolečně ušetřit. Firma Enetexkiaklade důraz na co největší možnouefektivitu zařízení a snaží sezákazníkovi snížit provozní nákladyna minimální úroveň, ať už přivlastní instalaci, ale i dodatečněnebo u dosavadních zařízení jinýchvýrobců.Pozor na dotaceNebo spíš pozor na to, aby námdotace z operačního programu životníhoprostředí nepřinesly vícškody než užitku. O problematicedotací by se dalo napsat množstvístránek, ale já se zmíním o dvouúskalích, s kterými se setkávámenejčastěji.Jak zvolit správný projekt? Smutnápraxe je taková, že si ho zákazníknechá vypracovat od jedinéfirmy, která však má s likvidacíplynných emisí pouze teoretickézkušenosti. Na tomto základě jevám schválena dotace a můžetevyhlásit výběrové řízení. Přihlásíse několik firem, které vznášejívěcné připomínky a můžou nabídnoutekonomicky i technologickyoptimálnější varianty, osvědčenév praxi. Ale vy už se musíte držetpůvodního projektu, na který jstedostali dotaci. Nezbude vám tedynic jiného, než si koupit původněnavržené zařízení, které není optimální,nebo celý dotační procesopakovat.Dalším úskalím je výběrové řízení,kdy nemůžete dát na svůj zdravýrozum, ale musíte se řídit striktněvýběrovými kritérii. Nakonec můžezvítězit výrobce či dodavatel,který <strong>dan</strong>á kritéria ani není schopensplnit. I s tím jsme se v praxiuž několikrát setkali. Zde můžemejen doporučit následující postup:Vytipovat si několik výrobců dopředu,setkat se s nimi, nechat sivytvořit předběžné nabídky včetněvšech technických i ekonomickýchpodrobností a na základě těchtoinformací se úspěšně poprats dotační byrokracií. Při volbě výběrovýchkritérií si správně stanovitpriority a ošetřit jejich neplněnívysokými sankcemi.Přeji všem jasnou mysl a šťastnouruku při výběru optimální technologielikvidace plynných emisí a odpadníchplynů. .Ondřej Buchta, obchodní a technickýmanažer, ENETEX-KIA s.r.o.ENETEX-KIA s.r.o. je na českéma evropském trhu už vícjak 15 let a za tu dobu se stalavýznamným dodavatelem systémůna čištění odpadníhovzduchu a odpadních plynů.Zajišťuje všechny fáze realizaceakcí. Od důkladné odbornéanalýzy problému podloženédlouholetými zkušenostmia provozními zkouškamipřes výběr optimálního řešení,konstrukci, výrobu a montážzařízení až po uvedení do provozu.Zvyšuje účinnost a efektivnostexistujících likvidacíplynných emisí výrobních procesůa provádí repase staršíchzařízení od jiných výrobců.www.enetex.czKOVOLIT, a.s., slaví 90. výročí zahájení výrobyU příležitosti 90. výročízaložení firmy na kovovýrobuv Modřicích jsme požádalio rozhovor generálníhoředitele a předsedu představenstvaKovolit, a.s.,Ing. Eduarda Marečka.Můžete nám říci něco o historiifirmy?Česká komerčníbanka Praha založila1. července1921 v Modřicíchakciovouspolečnost s názvemKOLO-FERRA, akciováspolečnost, závodypro potřeby průmyslu a úzkokolejnýchi normálních drah. Závodse rozrůstal a v roce 1934 vstoupilaspolečnost KOLOFERRA dospolečného česko-francouzskéhopodniku KŘIŽÍK-CHAUDOIRa zahájila zde výrobu zápustkovýchvýkovků z neželezných kovů.V roce 1935 zahájila firma jakojedna z prvních v Evropě výrobuhliníkových odlitků litých pod tlakempodle patentu české firmyPOLAK, která roku 1927 obdrželajako první na světě patent na tlakovýlicí stroj.Jak se vyvíjel závod po válce?Stal se součástí brněnské Zbrojovkya v roce 1953 samostatným národnímpodnikem s názvem KOVOLITModřice. V roce 1954 byl k němupřičleněn závod Umělecké kovovýrobyv České u Brna s výrobou litíodlitků do písku. V roce 1976 se Kovolitrozšířil o jihlavský závod Moravskékovárny s produkcí ocelovýchvýkovků. Po revoluci se všakoba zmíněné závody osamostatnily.V šedesátých letech min. stol. bylapostavena hala nářaďovny, slévárensképrovozy, tavírna a jiné nové provozy,které umožnily další zvýšenívýroby a její kvality. V té době dosáhlpočet zaměstnanců v modřickémzávodě přes 1200 osob.A co privatizace?Od 1. ledna 1991 se podnik transformovalv akciovou společnost, jejímžmajoritním vlastníkem jebrněnská firma REMET, která patřík nejvýznamnějším výrobcům hliníkovýchslitin v Evropě a významnýmspolečnostem v oboru recyklacekovových odpadů. V současnostivlastní přes 83 % akcií Kovolitu.Odolávat silné konkurenci neníasi snadné. Co pro to děláte?Aby se podnik v náročném konkurenčnímprostředí dokázal udržet,systematicky modernizujeme strojnípark v provozech slévárna, kovárnai nářaďovna. Největší investicebyly vloženy do modernizacetlakové slévárny. Dnes je velká částtlakových strojů plně automatizovaná,vybavená novou generacíCNC řízených strojů, a další investicedo licích strojů připravujeme.Všechna nová pracoviště jsou odsávána,aby splňovala nejvyšší požadavkyna kvalitu ovzduší. Významnáinvestice byla pořízena v roce2005 do kovárny, kde byl vybudovánnový, plně automatizovaný provoz,dodávající ročně doslova milionyhliníkových výkovků a protlačkůpro autoprůmysl.Zmínil jste se o slévárně, kovárněa nářaďovně. A co další technologie?Dnes nestačí dodávat jen odlitky čivýkovky; zejména v autoprůmysluse vyžaduje co nejvíc zpracovanývýrobek, a tedy i nutně přibylatechnologie obrábění odlitků a výkovků.Už v roce 1987 jsme si pořídiliCNC frézku a CNC soustruha byl položen základ nejmladšímuprovozu – obrobně. Dnes je v tomtoprovozu 16 špičkových CNC frézeka soustruhů od německých a japonskýchfirem. Další CNC stroje očekávámekoncem roku a stojímepřed projektem rozšíření obrobnyvýhledově na plánovanou kapacitu30 CNC strojů.Je to investičně náročný program?Nové obchodní projekty vyvolávajípotřebu investic do rozšiřováníkapacit a modernizace výroby.Je to nezbytné pro udržení konkurenceschopnostifirmy v tuzemskui zahraničí. Vybudování automatickékovací a protlačovací linkystálo přes 50 mil. Kč a tato linkaje dnes vytížena nepřetržitým provozemsedm dní v týdnu. Při modernizacistrojního parku musítepočítat s cenou přes 20 mil. Kč zajedno licí robotizované pracoviště.Těch pracovišť jsme pořídiliuž několik a další je v plánu v návaznostina nový projekt. Jdeo nemalé částky, ale chceme-liudržet krok s konkurencí, musímeinvestovat.Máte tedy široký sortiment výrobkůa velké odběratele?S našimi výrobky se můžete setkatv automobilech ze skupiny VW,Škoda, Seat, Audi, ale dodávámei pro Opel, Ford, Volvo a dokoncei pro Jaguar. Dále dodáváme dílypro topné agregáty firmy TRUMA ,elektromotory značky ABB, dílypro elektroprůmysl a další obory.Jak jste se vypořádali s krizí?Nebylo to jednoduché. Krize v letech2008–2009 srazila odbyt ažo 40 %, část produkce byla odstavena,došlo i ke krácení pracovní doby,mezd a firma se nevyhnula anipropouštění. Společnost museloopustit téměř 200 pracovníků.K zvratu k lepšímu došlo v loňskémroce, kdy se KOVOLIT propracovalopět do zisku a většina výrobníchprovozů se vrátila k nepřetržitémuprovozu. Dnes už zaměstnávámeopět víc než 600 pracovníků.Jakou pozici má vaše firma dnes?Přes všechny vnější vlivy patříKOVOLIT, a.s., mezi nejvýznamnějšívýrobce hliníkových tlakovýchodlitků a zápustkových výkovkůz neželezných kovů v ČRa má dobré postavení i na evropskémtrhu. Společnost je certifikovánapodle uznávaných norem jakostiISO 9001, TS 16 949 a ISO14 001. Nové projekty, které firmav poslední době získala, jsou základempro další rozvoj firmy. Výsledkyza loňský rok a od začátkuletošního roku naznačují, že jdemesprávnou cestou, a pokračujemetak v tradici započaté právěpřed 90 lety. (mh) .www.kovolit.cz


PEMERINTAH KOTA DEPOKtelah ditetapkan peruntukannya. Belanja hibah diperkirakan mengalami penurunanterkait dengan selesainya program PPK-IPM.4. Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk menganggarkanpemberian bantuan dalam bentuk uang <strong>dan</strong>/atau barang kepada masyarakat yangbertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.5. Mengalokasikan belanja tidak terduga yang merupakan belanja untuk kegiatan yangsifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencanaalam <strong>dan</strong> bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.4.2.3. <strong>Kebijakan</strong> Pembangunan Daerah, Strategi <strong>dan</strong> Prioritas Pembangunan Daerah<strong>Kebijakan</strong> pembangunan Kota <strong>Depok</strong> tahun 2009 ditetapkan berdasarkan RencanaPembangunan Jangka Menengah Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2006 – 2011, isu strategis <strong>dan</strong>masalah mendesak/aktual, serta dengan memperhatikan arahan RKP (Rencana KerjaPemerintah) serta RKPD Propinsi Jawa Barat tahun 2009. Mengingat keterbatasansumberdaya anggaran, maka ditetapkan skala prioritas pembangunan. Proses penetapanprioritas pembangunan daerah tahun 2009 dilakukan berdasarkan bagan alir berikut.Gambar 4.1. Bagan Alir Penetapan Prioritas Pembangunan Daerah<strong>Kebijakan</strong>PemerintahPusatRPJMDKOTA DEPOKEvaluasiKinerjaPembangunan2007 <strong>dan</strong> 2008Isu strategisPembangunanTahun2009PRIORITAS DANSASARANPEMBANGUNANRENCANA KERJATAHUN 2009-Visi <strong>dan</strong> misi- Kondisi obyektifPrioritasPembangunanJabarBerdasarkan alur tersebut, maka ditetapkan Program Prioritas Tahun 2009 adalahsebagai berikut :I. Peningkatan Pelayanan Pendidikan <strong>dan</strong> Kesehatan.Sasaran :Meningkatkan pelayanan dasar kesehatan <strong>dan</strong> pendidikan.Program :‣ Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar <strong>dan</strong> Rujukan<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 14


PEMERINTAH KOTA DEPOK‣ Penyelenggaraan <strong>dan</strong> Peningkatan Kesehatan keluarga‣ Penanganan Penyakit Menular <strong>dan</strong> Tidak Menular‣ Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan <strong>dan</strong> Sanitasi Dasar‣ Penyelenggaraan Promosi Kesehatan‣ Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar <strong>dan</strong>Pendidikan Menengah Baik Jalur Sekolah <strong>dan</strong> Luar Sekolah.‣ Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik <strong>dan</strong> Kependidikan‣ Peningkatan Pembinaan Generasi Muda, Olah Raga <strong>dan</strong> Seni Budaya Sekolah‣ Peningkatan Manajemen PelayananII. Penanggulangan KemiskinanSasaran :Penyediaan lapangan pekerjaan, Meningkatkan <strong>Pendapatan</strong> Masyarakat, MemperbaikiSanitasi LingkunganProgram :‣ Peningkatan Kualitas Ketenagakerjaan‣ Perlindungan Ketenagakerjaan‣ Pengembangan Agribisnis Perkotaan‣ Penataan Lingkungan Pemukiman‣ Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar <strong>dan</strong> Rujukan.‣ Penyelenggaraan <strong>dan</strong> Peningkatan Kesehatan keluarga.‣ Peningkatan Kewaspadaan Pangan <strong>dan</strong> Gizi.‣ Peningkatan Pelayanan Masyarakat Veteriner <strong>dan</strong> kesehatan Hewan‣ Peningkatan Kualitas Perencanaan <strong>dan</strong> Pengendalian Pembangunan‣ Pemberdayaan Masyarakat <strong>dan</strong> Keluarga Sejahtera‣ Peningkatan Manajemen Pelayanan‣ Penyelenggaraan Jaminan Sosial.‣ Penataan Lingkungan PemukimanIII. Peningkatan Pelayanan Transportasi MasyarakatSasaran :Meningkatkan Kualitas <strong>dan</strong> Kapasitas Jalan <strong>dan</strong> Jembatan, Meningkatkan EfektifitasManajemen Transportasi, Sosialisasi <strong>dan</strong> Meningkatkan Kesadaran MasyarakatPengguna Jalan.Program :‣ Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi <strong>dan</strong> Pemeliharaan Sarana <strong>dan</strong> PrasaranaTransportasi<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 15


PEMERINTAH KOTA DEPOK‣ Pengembangan Manajemen Transportasi‣ Peningkatan Kualitas Perencanaan <strong>dan</strong> Pengendalian Pembangunan‣ Pengelolaan <strong>dan</strong> Pengembangan Aset DaerahIV. Penanggulangan <strong>dan</strong> Peningkatan Layanan PersampahanSasaran :Mengatasi Keterbatasan Lahan TPS <strong>dan</strong> TPA, Mengoptimalkan Kualitas PelayananPersampahan, Meningkatkan Jangkauan Pelayanan Persampahan.Program :‣ Peningkatan Manajemen Pengelolaan Persampahan di TPA‣ Peningkatan Manajemen Pengelolaan Persampahan di TPS‣ Peningkatan Manajemen PelayananV. Peningkatan Pemberdayaan MasyarakatSasaran :Mengoptimalkan Peran Kelembagaan Lokal, Meningkatkan KeswadayaanMasyarakatProgram :‣ Peningkatan Kualitas Perencanaan <strong>dan</strong> Pengendalian Pembangunan‣ Peningkatan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup‣ Peningkatan Pelestarian seni <strong>dan</strong> Budaya‣ Pemberdayaan Masyarakat <strong>dan</strong> Keluarga SejahteraVI. Pengendalian Tata RuangSasaran :Meningkatkan <strong>dan</strong> Menegakkan Regulasi Tata Ruang, Meningkatkan <strong>dan</strong>Mengoptimalkan Perencanaan Tata Ruang, Memelihara Kawasan Lindung <strong>dan</strong> Situserta pemulihan pasca bencana.Program :‣ Perencanaan, Pengendalian <strong>dan</strong> Pemanfaatan Ruang & Bangunan‣ Peningkatan Kualitas Perencanaan <strong>dan</strong> Pengendalian Pembangunan‣ Peningkatan Kualitas Pengelolaan Lingkungan HidupVII. Pengendalian BanjirSasaran :Memperbaiki Sistem Drainase, Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalamMencegah Banjir.<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 16


PEMERINTAH KOTA DEPOKProgram :‣ Pengendalian Banjir‣ Peningkatan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup‣ Peningkatan Kualitas Perencanaan <strong>dan</strong> Pengendalian Pembangunan‣ Penataan Lingkungan PemukimanVIII. Peningkatan Pelayanan Air BersihSasaran:Meningkatkan jumlah pelanggan <strong>dan</strong> fasilitasi pengelolaan air bersih Kota <strong>Depok</strong>.Program :‣ Peningkatan Jangkauan Layanan Air BersihIX. InvestasiSasaran :Meningkatkan Potensi Daerah, Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif,Meningkatkan Peran Swasta dalam pembangunan <strong>dan</strong> peningkatan kesejahteraanmasyarakat.Program :‣ Pengembangan Obyek Wisata‣ Peningkatan Produktifitas Usaha Koperasi <strong>dan</strong> UKM‣ Pengembangan <strong>dan</strong> Penataan Pasar Rakyat‣ Pengembangan Usaha Industri Rumah Tangga, Kecil <strong>dan</strong> Menengah‣ Pengembangan Usaha Perdagangan <strong>dan</strong> Jasa‣ Peningkatan Daya Tarik Investasi‣ Peningkatan Kualitas Perencanaan <strong>dan</strong> Pengendalian PembangunanX. Pemilihan <strong>Umum</strong> 2009Sasaran :Meningkatkan Kewaspadaan <strong>dan</strong> Mengantisipasi Konflik Sosial, MeningkatkanPartisipasi MasyarakatProgram :‣ Peningkatan Kualitas Kehidupan Politik‣ Peningkatan Kerjasama Antar Lembaga‣ Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 17


PEMERINTAH KOTA DEPOKNo Urusan <strong>Kebijakan</strong> SKPD pelaksana3 Pekerjaan <strong>Umum</strong> Peningkatan <strong>dan</strong> pemerataan pembangunanjalan; Penanganan kemacetan; Penangananbanjir kota; Peningkatan DAS <strong>dan</strong> situ;Dinas Bina Marga<strong>dan</strong> SumberdayaAirPembangunan <strong>dan</strong> pengelolaan UPS;Peningkatan taman kota; Peningkatan TPS,TPA <strong>dan</strong> TPU; Merebut adipura;4 Perumahan Peningkatan pelayanan air bersih;Penanganan rumah tidak layak huni;Peningkatan kualitas kawasan kumuh;5 Penataan Ruang Peningkatan perencanaan tataruang;Pengendalian tataruang/RTH; Pembangunangedung/kantor;Dinas Kebersihan<strong>dan</strong> PertamananDinas Tataruang<strong>dan</strong> PemukimanDinas Tataruang<strong>dan</strong> Pemukiman6 PerencanaanPembangunanPeningkatan penyusunan rumusan kebijakan,koordinasi perencanaan, pengendalianpelaksanaan pembangunan;<strong>Bappeda</strong>7 Perhubungan Optimalisasi manajemen transportasi ;Penegakan aturan <strong>dan</strong> tertib lalu lintas;8 Lingkungan Hidup Peningkatan pengendalian pencemaran <strong>dan</strong>penghijauan kota;DinasPerhubunganBa<strong>dan</strong> LingkunganHidup9 Pertanahan Setda10 Kependudukan <strong>dan</strong>capilPelaksanaan Sistem AdministrasiKependudukan (SIAK); Penertibankependudukan;DinasKependudukan <strong>dan</strong>Catatan Sipil11 Pemberdayaanperempuan <strong>dan</strong>perlindungan anak12 Keluarga berencana<strong>dan</strong> KeluargasejahteraSosialisasi KDRT <strong>dan</strong> KPA; Peningkatanpemberdayaan wanita (P2WKSS, UP2K,kelompok wanita rawan ekonomi);Peningkatan program KB <strong>dan</strong> kesehatanreproduksi; Revitalisasi posyandu;13 Sosial Peningkatan pelayanan santunan kematian;Pemberdayaan ekonomi PMKS; Nikah Masal;14 Ketenagakerjaan Peningkatan penyediaan lapangan kerja <strong>dan</strong>kualitas ketenagakerjaan;Ba<strong>dan</strong>PemberdayaanPerempuan <strong>dan</strong>KBBa<strong>dan</strong>PemberdayaanPerempuan <strong>dan</strong>KBDinas TenagaKerja <strong>dan</strong> SosialDinas TenagaKerja <strong>dan</strong> Sosial<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 19


PEMERINTAH KOTA DEPOKNo Urusan <strong>Kebijakan</strong> SKPD pelaksana15 Koperasi <strong>dan</strong> UKM Pemberdayaan usaha mikro <strong>dan</strong> kecil;revitalisasi koperasi;Dinas KUKM <strong>dan</strong>Pasar16 Penanaman Modal Peningkatan promosi <strong>dan</strong> potensi investasidaerah; Peningkatan peran swasta dalampembiayaan infrastruktur:17 Kebudayaan Pengembangan seni <strong>dan</strong> budaya khas/asli<strong>Depok</strong><strong>Bappeda</strong>Dinas Pemuda,Olahraga,Pariwisata, Seni<strong>dan</strong> Budaya18 Kepemudaan <strong>dan</strong>OlahragaPeningkatan prestasi pemuda <strong>dan</strong> olahragaDinas Pemuda,Olahraga,Pariwisata, Seni<strong>dan</strong> Budaya19 Kesbang <strong>dan</strong> Politikdalam negeri20 Otda, Pemerintahanumum, Administrasikeuangan,perangkat daerah,Kepegawaian, <strong>dan</strong>persandianPeningkatan partisipasi politik warga dalamPemilu 2009; Menjaga kerukunan antarumatberagama;Peningkatan SDM aparatur, <strong>Kebijakan</strong> kinerjakelembagaan, <strong>dan</strong> Manajemen aset daerah;Pemberdayaan kecamatan <strong>dan</strong> kelurahan;Peningkatan kualitas kehidupan beragama;Fasilitasi Pemilu legislatif <strong>dan</strong> Presiden;Peningkatan kualitas peran <strong>dan</strong> fungsi legislatifPeningkatan kualitas pengawasanPeningkatan pendapatan, pengelolaankeuangan, <strong>dan</strong> penganggaranPeningkatan pelayanan masyarakat, K3 <strong>dan</strong>kualitas musrenbangPeningkatan daya tarik investasiPenurunan penyimpangan narkotikaPenertiban PKL, bangunan liar <strong>dan</strong> perijinan;Pengamanan pilpres <strong>dan</strong> legislatif;Peningkatan SDM <strong>dan</strong> sarana prasaranapelayanan pemadam kebakaranPeguatan Kelembagaan Masyrarakat;KantorKesbangpollinmasSetdaSetwanInspektorat DaerahDinas <strong>Pendapatan</strong><strong>dan</strong> PengelolaanKeuangan DaerahKecamatanBa<strong>dan</strong> PelayananPerijinan TerpaduSekretariat Ba<strong>dan</strong>Narkotika KotaSatuan PolisiPamong PrajaDinas PemadamKebakaranKantorKesbangpollinmas<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 20


PEMERINTAH KOTA DEPOKNo Urusan <strong>Kebijakan</strong> SKPD pelaksana21 Ketahanan Pangan Menjaga ketersediaan, distribusi , konsumsi<strong>dan</strong> keamanan pangan;22 Pemberdayaanmasyarakat <strong>dan</strong>desaPeningkatan keswadayaan <strong>dan</strong> keberdayaanmasyarakat; Peningkatan peran kelembagaanmasyarakat; PNPM-P2KPPerlindungan tenaga kerja23 Statistik Peningkatan ketersediaan <strong>dan</strong> kualitasdata/statistic24 Karsipan Peningkatan manajemen arsip <strong>dan</strong>perpustakaanKantorPemberdayaanmasyarakat <strong>dan</strong>KetahananPangan, DinasKesehatan, DinasIndag, DinasPertanian <strong>dan</strong>Perikanan,DinasKUKM&PasarKantorPemberdayaanmasyarakat <strong>dan</strong>KetahananPangan, Bapeda,SetdaDisnakersos<strong>Bappeda</strong>Kantor Arsip <strong>dan</strong>Perpustakaan25 Komunikasi <strong>dan</strong>InformatikaPeningkatan kualitas pelayanan informasi <strong>dan</strong>komunikasi (peningkatan akses informasi bagimasy)Dinas Komunikasi<strong>dan</strong> Informasi26 Perpustakaan Peningkatan pelayanan perpustakaan Kantor Arsip <strong>dan</strong>Perpustakaan27 Pertanian Peningkatan produktivitas pertanian;Pemantapan komoditas hortikultura;Peningkatan daya beli petani miskin;Peningkatan pelayanan keswan <strong>dan</strong> kesmavet;Dinas Pertanian<strong>dan</strong> Perikanan28 Energi <strong>dan</strong> SDM Pengendalian air bawah tanah, <strong>dan</strong> distribusimigas29 Pariwisata Pengembangan potensi wisata unggulan/khasdaerahDinas Indag, DinasBina Marga <strong>dan</strong>SDADinas Pemuda,Olahraga,Pariwisata, Seni<strong>dan</strong> Budaya30 Perikanan Peningkatan Komoditas unggulan Perikanan Dinas Pertanian<strong>dan</strong> Perikanan31 Perdagangan Penataan <strong>dan</strong> peningkatan kenyamanan pasar Dinas KUKM <strong>dan</strong>PasarPerlindungan konsumen; Pemberdayaanpedagang mikro <strong>dan</strong> kecil;Dinas Indag32 Industri Pemberdayaan industri rumah tangga <strong>dan</strong>kecil; Pengembangan industri /kerajinanpotensial;Dinas Indag33 Transmigrasi Disnakersos<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 21


PEMERINTAH KOTA DEPOK4.3. Pembiayaan DaerahPembiayaan daerah disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yangperlu dibayar kembali <strong>dan</strong> atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik padatahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya.<strong>Kebijakan</strong> pembiayaan tahun 2009 untuk Penerimaan Pembiayaan berasal darisisa lebih perhitungan anggaran TA sebelumnya, <strong>dan</strong> penerimaan kembali pemberianpinjaman. Se<strong>dan</strong>gkan Pengeluaran Pembiayaan diarahkan untuk penyertaan modal daerah,pembayaran pokok utang <strong>dan</strong> pemberian pinjaman daerah. Pada tahun 2009, akanditingkatkan <strong>dan</strong>a penyertaan modal daerah kepada Bank Jabar <strong>dan</strong> Banten.<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 22


PEMERINTAH KOTA DEPOKBAB VPENUTUP<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD (KUA) Tahun 2009 yang memuat kebijakan <strong>dan</strong> arah umumpembangunan daerah, setelah disepakati antara Walikota dengan Dewan PerwakilanRakyat Daerah (DPRD) akan menjadi pedoman dalam penyusunan Prioritas <strong>dan</strong> Plafon<strong>Anggaran</strong> Sementara (PPAS) Tahun 2009.Demikian Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunanPrioritas <strong>dan</strong> Plafon <strong>Anggaran</strong> Sementara (PPAS) Tahun <strong>Anggaran</strong> 2009.<strong>Depok</strong>, 2008PIMPINAN DPRDWALIKOTA DEPOK(H. NAMING D BOTHIN. S.Sos)KETUA(H. NUR MAHMUDI ISMA’IL)<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009 23


PEMERINTAH KOTA DEPOKNOTA KESEPAKATANAntaraPEMERINTAH KOTA DEPOKDenganDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DEPOKNomor : 172/853-Setwan/08910.54/40/NK/TAPD/Huk/2008Tanggal : 13 Desember 2008TentangKEBIJAKAN UMUMANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA DEPOKTAHUN ANGGARAN 2009Yang bertanda tangan dibawah ini :1. Nama : H. NUR MAHMUDI ISMA’ILJabatan: Walikota <strong>Depok</strong>Alamat Kantor : Jalan Margonda Raya Nomor 54, <strong>Depok</strong>Bertindak selaku <strong>dan</strong> atas nama Pemerintah Kota <strong>Depok</strong>2. a. Nama : H. NAMING D. BOTHIN, S.SosJabatan: Ketua DPRD Kota <strong>Depok</strong>Alamat Kantor : Jalan Boelevard Kota Kembang Sektor Anggrekb. Nama : Drs. AMRI YUSRA, M.SiJabatan: Wakil Ketua DPRD Kota <strong>Depok</strong>Alamat Kantor : Jalan Boelevard Kota Kembang Sektor Anggrekc. Nama : AGUNG WITJAKSONO, SH,MMJabatan: Wakil Ketua DPRD Kota <strong>Depok</strong>Alamat Kantor : Jalan Boelevard Kota Kembang Sektor Anggreksebagai pimpinan DPRD bertindak selaku <strong>dan</strong> atas nama Dewan PerwakilanRakyat Daerah (DPRD) Kota <strong>Depok</strong>.Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan <strong>Anggaran</strong><strong>Pendapatan</strong> <strong>dan</strong> Belanja Daerah (APBD) diperlukan <strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD yangdisepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah untuk selanjutnyadijadikan sebagai dasar penyusunan Prioritas <strong>dan</strong> Plafon <strong>Anggaran</strong> SementaraAPBD Tahun <strong>Anggaran</strong> 2009.<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009i


PEMERINTAH KOTA DEPOKBerdasarkan hal tersebut di atas, para pihak sepakat terhadap kebijakan umum APBDyang meliputi asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan <strong>Anggaran</strong> <strong>Pendapatan</strong><strong>dan</strong> Belanja Daerah (RAPBD) Tahun <strong>Anggaran</strong> 2009, <strong>Kebijakan</strong> pendapatan, belanja <strong>dan</strong>pembiayaan daerah, yang menjadi dasar dalam penyusunan Prioritas <strong>dan</strong> Plafon <strong>Anggaran</strong>Sementara <strong>dan</strong> APBD Tahun <strong>Anggaran</strong> 2009.Secara lengkap <strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Tahun <strong>Anggaran</strong> 2009 disusun dalamLampiran yang menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Nota Kesepakatan ini.Demikian Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunanPrioritas <strong>dan</strong> Plafon <strong>Anggaran</strong> Sementara (PPAS) Tahun <strong>Anggaran</strong> 2009.WALIKOTA DEPOKselaku,PIHAK PERTAMA<strong>Depok</strong>, 2008PIMPINANDEWAN PERWAKILAN RAKYATDAERAH KOTA DEPOKselaku,PIHAK KEDUA(H. NUR MAHMUDI ISMA’IL)(H. NAMING D BOTHIN, S.Sos)KETUA(Drs. AMRI YUSRA, M.Si)WAKIL KETUA(AGUNG WITJAKSONO, SH,MM)WAKIL KETUA<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009ii


PEMERINTAH KOTA DEPOK<strong>Kebijakan</strong> <strong>Umum</strong> APBD Kota <strong>Depok</strong> Tahun 2009iii

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!