12.07.2015 Views

Pengaruh Rumput Laut terhadap profil Lipida Darah dan Daging Babi

Pengaruh Rumput Laut terhadap profil Lipida Darah dan Daging Babi

Pengaruh Rumput Laut terhadap profil Lipida Darah dan Daging Babi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dengan bobot ba<strong>dan</strong> rata-rata 9,12kg. <strong>Babi</strong> ditempatkandalam kan<strong>dan</strong>g individu yang berukuran 2.75 x 1.75 x0.90 m.RansumRansum disusun berdasarkan rekomendasi NRC(1988). Bahan-bahan ransum terdiri atas: jagungkuning giling halus, dedak padi, bungkil kelapa,tepung ikan, lemak sapi (beef tallow), CaCo3 <strong>dan</strong>rumput laut. Penggunaan lemak sapi bertujuanuntuk meningkatkan kandungan kolesterol ransumkarena kandungan kolesterolnya cukup tinggi yaitu570 mg/100g, sehingga pengaruh penambahan rumputlaut nanti kelihatan lebih jelas. Se<strong>dan</strong>gkan rumput lautsebagai sumber serat. <strong>Rumput</strong> laut yang digunakanadalah jenis Gracilaria sp yang di Bali sering disebutbulung sangu. <strong>Rumput</strong> laut dikeringkan terlebih dahuludengan cara menjemur di bawah sinar matahari sampaikadar airnya sekitar 14%. Kemudian setelah keringdicincang halus dengan pisau <strong>dan</strong> dicampurkan kedalam ransum. Komposisi ransum babi fase I <strong>dan</strong> faseII selengkapnya di sajikan pada Tabel 1.Rabel 1. Ransum <strong>Babi</strong> Fase I (bobot ba<strong>dan</strong> 10 -20 kg ) <strong>dan</strong> Fase II (bobot ba<strong>dan</strong>20 - 50 kg)Ransum PerlakuanKomposisi BahanR1 R2 R3Jagung kuningFase I50Fase II52Fase I48Fase II50Fase I45Fase II52Dedak padi 11 12 12 12 14 10Bk.kelapa 15,5 18 10,5 15 6.5 10<strong>Rumput</strong> laut 0 0 5 5 10 10Tepung ikan. 13 7,5 14 7,5 14 7,5CaCo3 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5Tallow 10 10 10 10 10 10Jumlah 100 100 100 100 100 100ME (kkal/kg) 3251 3266 3235 3230 3206 3252PK (%) 17,86 15,18 18 15,02 18 14,87NDF (%) 15,05 15,15 13,95 14,73 13,0 13,26SK (%) 5,01 5,05 4,65 4,91 4,36 4,42Kalsium (%) 1,14 0,79 1,04 0,81 1,16 0,74Posfor (%) 1,12 0,78 0,99 0,78 0,99 0,71Koles.(mg/kg) 128,9 138,7 124,4 123,4 130 120,6Agar (g/kg) 0 0 21 21 42 42Alat-alat.Peralatan yang digunakan antara lain timbangangantung merek Salter kapasitas 50 <strong>dan</strong> 100 kg, timbanganduduk digital kapasitas 2 kg, timbangan Sartoriusdigital, alat-alat analisis proksimat, spektrofotometermodel Spectronic 20+ <strong>dan</strong> alat-alat tulis.Rancangan PenelitianPenelitian ini menggunakan rancangan acaklengkap dengan tiga perlakuan <strong>dan</strong> empat kaliulangan. Perlakuan ransum yang diberikan adalah:R1 (Ransum dengan rumput laut taraf 0% sebagaikontrol), R2 (Ransum dengan rumput laut 5%) <strong>dan</strong> R3(Ransum dengan rumput laut 10%).Peubah yang diukur: kadar <strong>profil</strong> lipid (totalkolesterol, high density lipoprotein (HDL), low densitylipoprotein (LDL), trigliserida) darah <strong>dan</strong> daging.Penentuan Kolesterol dikerjakan dengan metodeLiebermann - Burchard yang telah dimodifikasi,<strong>dan</strong> ditentukan dengan Spectro fotor meter, model“Spectronic 20“. Penentuan HDL menggunakan metodePhosphotungstic acid/magnesium chloride, denganreaksi ensimatik menggunakan metode CHOD PAP.Pengukuran Trigliserida menggunakan metode testkolorimetri enzimatik dengan glyserol phosphateoxidase<strong>dan</strong> POD sebagai katalisa indikator reaksi, se<strong>dan</strong>gkanLDL dihitung dengan rumus = Kol - (Tri/5) - HDLHASIL DAN PEMBAHASANProfil <strong>Lipida</strong> <strong>Darah</strong>Kecuali HDL, semua lipida darah cenderungmengalani penurunan. Pada akhir penelitian kadar totalkolesterol babi yang diberikan ransum R1 naik 11.05%,karena secara kuantitas konsumsi kolesterol memangnaik. Kolesterol ransum terutama bersumber dari lemaksapi yang penggunaannya sebanyak 10% dari totalransum. Kenaikan kolesterol darah disebabkan olehtiga hal: pertama, diet yang terlalu banyak mengandungkolesterol <strong>dan</strong> lemak, sehingga tubuh tidak mampumengendalikan. Kedua, ekskresi kolesterol ke kolonmelalui asam empedu terlalu sedikit. Ketiga, produksikolesterol dalam hati yang dikenal dengan kolesterolendogen terlalu banyak. Pembentukan kolesterolendogen diketahui berhubungan erat dengan faktorThe Excellence Research UNIVERSITAS UDAYANA 2011 59


genetik.Total kolesterol darah cenderung menurun padababi yang mendapat penambahan rumput laut (Tabel2). Hasil tiga kali pengukuran pola kolesterol turunpada minggu ke-11, kemudian naik pada minggu ke-22,namun kenaikannya tidak melampui kadar pada awalpercobaan. Penurunan total kolesterol pada mingguke-11 menunjukkan bahwa penambahan rumput lautpada ransum telah mampu menekan masukan kolesterolyang berasal dari ransum atau pun menekan biosintesiskolesterol dalam tubuh. Total kolesterol babi yangmendapat ransum R1 juga turun pada minggu ke-11, halini disebabkan oleh turunnya konsumsi ransum akibatperubahan pemberian ransum dari ransum fase satuke ransum fase dua. Penurunan kolesterol pada akhirpenelitian akibat penambahan rumput laut mengikutipersamaan regresiY = 69.17 - 2.73x, dengan R 2 = 0.85. Y = kadar kolesteroldarah, x = taraf rumput laut dalam ransum.Pada minggu ke-11 penurunan yang paling tinggiterjadi pada babi yang menerima ransum R3 yaitu turunsebanyak 6.40% dibandingkan babi yang mendapatransum R1, namun secara statistik tidak nyata.Demikian juga pada minggu ke-22 pada babi yangdiberi ransum R3 kadar kolesterolnya paling rendahyaitu 146,60%, se<strong>dan</strong>gkan yang diberi ransum R1 <strong>dan</strong>R2 masing-masing 163.58 <strong>dan</strong> 156.18%.Penurunan kadar kolesterol darah akibat ransumyang mengandung rumput laut disebabkan olehbeberapa faktor. Penyerapan kolesterol dari usus halusmenurun akibat gerak laju digesta yang semakin cepat.Hal ini sudah dibuktikan pada manusia oleh DeLeonet al. (1982) dalam Linder (1985) bahwa jika gerak lajudigesta dipercepat dari normal 7 jam menjadi 4 - 5jam, maka efisiensi penyerapan kolesterol yang mulamula35 - 43% turun menjadi 21 - 27%. Kehadiranserat selain mengikat kolesterol secara langsung, jugamengikat asam empedu intraluminal <strong>dan</strong> menghambatsirkulasi enterohepatik asam empedu. Mekanismeini akan memacu kehilangan kolesterol dengan carameningkatkan pengeluaran kolesterol asam empedumelalui feses. Pernyataan di atas sangat mendukungpenurunan kadar kolesterol darah pada ransum dengankandungan serat yang semakin tinggi pada percobaanini. Laporan Anderson (1994) yang menyatakan bahwaaksi utama yang menyebabkan penurunan penyerapankolesterol pada ransum berserat tinggi adalah akibatmeningkatnya eskresi lemak, asam empedu <strong>dan</strong>kolesterol memperkuat hasil yang ditemukan dalampenelitian ini.Hal lain yang mendukung penurunan kolesteroladalah tingginnya konsentrasi Volatile Fatty Acid (VFA)atau asam lemak atsiri (ALA) dalam sekum babiyang mendapat tambahan rumput laut. Makin tinggikandungan serat dalam ransum makin tinggi produksiALA. Konsentrasi ALA erat kaitannya dengan populasimikroba dalam sekum. Mikroba di dalam sekum akanmengubah kolesterol menjadi koprostenol, selanjutnyakoprostenol dikeluarkan bersama feses. Asam lemakatsiri akan diserap melalui dinding sekum masukperedaran darah.Kehadiran ALA terutama propionat akan menekanaktivitas enzim ß-hidroksi-ß-metil-glutaril-CoA reduktase(HMG-CoA reduktase) sehingga biosintesa kolesterolterhambat (Harianto, 1996).Tabel 2. Konsentrasi Total Kolesterol <strong>dan</strong> HDL <strong>Darah</strong> <strong>Babi</strong> yang Diberi Perlakuan <strong>Rumput</strong> <strong>Laut</strong>PeubahKolesterol, mg/dlHDL, mg/dlPerlakuan Awal mg ke-11 mg ke-22 awal mg ke-11 mg ke-22<strong>Rumput</strong> laut, 0% 152,53 138,03a 163,58a 51,51 83,88a 61,76b5% 167,53 134,71a 156,18a 58,50 80,20a 70,90ab10% 160,53 131,63a 146.60a 58,48 92,45a 73,53aKk (%) 17,49 23,90 15.88 7.21Keterangan: Nilai dengan huruf berbeda pada kolom yang sama, berbeda nyata (P< 0.05), Kk = Koefisien keragaman.Kadar HDL menunjukkan peningkatan akibatpenambahan rumput laut dalam ransum. Pada babiyang diberi ransum R1 mempunyai kadar HDL51,51 mg/dl pada awal percobaan. Pada minggu ke-11 <strong>dan</strong> ke-22 kadar HDL masing-masing menjadi58,50 <strong>dan</strong> 58,48 mg/dl. Fungsi HDL <strong>dan</strong> LDL salingberlawanan. Kolesterol dikirim oleh LDL ke jaringanpembuluh koroner <strong>dan</strong> ditimbunnya di sana. Jadi LDLbersifat aterogenik karena menyebabkan pengapuranpembuluh koroner. Sebaliknya HDL justru bersifatmencegah pengapuran, dengan cara menyedottimbunan kolesterol dalam jaringan lalu mengirimkanke hati selanjutnya membuang ke dalam empedu.Kenaikan kadar HDL pada babi yang mendapatransum yang ditambah rumput laut merupakankeseimbangan fisiologis yang normal, kalau kadar LDLturun, maka kadar HDL naik. Fenomena tersebut sama60The Excellence Research UNIVERSITAS UDAYANA 2011


lemak <strong>dan</strong> kolesterol juga meningkat.Low density lipoprotein bersifat sangat aterogenik,artinya mampu menyebabkan proses pengapurandinding pembuluh koroner. Hal tersebut terkaitdengan tugas LDL yakni mengirim kolesterol kejaringan tubuh yang sebelumnya melalui pembuluhkoroner <strong>dan</strong> menimbunnya di sana. Dari segi kesehatanpenurunan LDL sangat diharapkan karena mengurangiresiko aterosklerosis (Wirahadikusumah, 1985; Linder,1985; Pond and Young, 1986; Sitepoe, 1993).Profil <strong>Lipida</strong> <strong>Daging</strong>Profil lipid daging (kolesterol, trigliserida LDL <strong>dan</strong>HDL) polanya mengikuti pola <strong>profil</strong> lipid darah. Kadarkolesterol, trigliserida, <strong>dan</strong> LDL daging lebih rendahpada babi yang mendapat ransum yang ditambahkanrumput laut, namun kadar HDL meningkat. Kadarkolesterol daging babi yang diberi ransum R1adalah 237,20 mg/100g, paling tinggi di antara semuaperlakuan, se<strong>dan</strong>gkan babi yang mendapat ransumperlakuan R2 <strong>dan</strong> R3 kadar kolesterolnya lebih rendahmasing-masing 19,94 <strong>dan</strong> 20,62% (Tabel 4). Kadarkolesterol daging babi yang diberi ransum perlakunpada penelitian ini lebih rendah dibandingkan kadarkolesterol daging babi yang beredar di pasarankhususnya di Bali (274 mg/100g) namun lebih tinggidari yang direkomendasikan USDA (1985) yaitu83.08 mg/100g. Penurunan tersebut disebabkanberkurangnya penyerapan <strong>dan</strong> biosintesa kolesterol,akibatnya kolesterol yang tersimpan dalam daging<strong>dan</strong> lemak tubuh juga lebih rendah.Faktor lain yang menyebabkan penurunankolesterol daging adalah tingginya kadar HDL dalamdarah. Fungsi HDL adalah mengangkut kolesteroldari jaringan ke hati. Meningkatnya kandunganHDL darah menyebabkan kolesterol yang diangkutke hati lebih banyak <strong>dan</strong> yang dideposit di jaringanberkurang. Pengangkutan kolesterol dari jaringanmenuju hati diperlukan untuk pembentukan asamempedu yang telah banyak hilang bersama fesesakibat a<strong>dan</strong>ya serat dalam ransum. Kolesterol jugasangat diperlukan untuk pembentukan hormonhormonsteroid di antaranya testesteron <strong>dan</strong>estrogen. Karena penyerapan dari usus berkurang,maka kekurangan itu diatasi dengan memobilisasica<strong>dan</strong>gan kolesterol yang ada di jaringan daging <strong>dan</strong>lemak. <strong>Pengaruh</strong> rumput laut dalam menurunkankolesterol daging dalam penelitian ini mengikutipersamaan regresi Y = 194.11 - 5.21x dengan R 2 =0.99. Melihat nilai R 2 dari persamaan tersebutdapat disimpulkan bahwa baik rumput laut sangatberpengaruh dalam menurunkan kolesterol daging.Tabel 4. Profil Lipid <strong>Daging</strong> <strong>Babi</strong> yang Diberi Perlakuan <strong>Rumput</strong> <strong>Laut</strong>PerlakuanKolesterolTrigliseridaPeubahLDLHDLmg/100gmg/100gmg/100gmg/100g<strong>Rumput</strong> laut, 0%237,20a 238,72a 169,09a 58, 6b5%189,90b 127,00b 100,80b 63,71a10%188,30b 114,02c 94,17b 71,33aKk (%) 5,50 2,58 5,11 2,66Keterangan: Nilai dengan huruf berbeda pada kolom yang sama, berbeda nyata (P< 0.05), Kk = koefisien keragaman.Kolesterol <strong>dan</strong> trigliserida yang terkandungdalam makanan secara langsung akan mempengaruhikadar kolesterol <strong>dan</strong> trigliserida darah, daging<strong>dan</strong> lemak tubuh. Tetapi tidak demikian denganHDL <strong>dan</strong> LDL, karena kedua lipoprotein tersebutdisintesis dalam tubuh. A<strong>dan</strong>ya serat dalam ransummenyebabkan kecernaan <strong>dan</strong> penyerapan kolesterol<strong>dan</strong> trigliserida menurun. Kolesterol yang rendahsebenarnya akan memacu sintesis kolesterol dalamtubuh. Namun karena penambahan serat juga diikutioleh peningkatan produksi VFA dalam sekumbabi, <strong>dan</strong> VFA tersebut ternyata menghambat kerjaenzim HMG-KoA reduktase (Harianto, 1996) makabiosintesis kolesterol juga terhambat. Akibatnyakadar kolesterol dalam darah juga rendah <strong>dan</strong> yangdisimpan dalam jaringan pun rendah. Demikianjuga dengan LDL karena komponennya terdiri atastrigliserida <strong>dan</strong> kolesterol, maka keberadaannyadalam tubuhtersebut.akan mengikuti pola komponenPada Table 4 jelas terlihat kadar HDL dagingpada babi kontrol 58,36 mg/100g, kemudian padababi yang diberi ransum R2 <strong>dan</strong> R3 naik menjadimasing-masing 63.71 <strong>dan</strong> 71.33 mg/100g. KeberadaanHDL berfungsi mengangkut kolesterol ke hati, <strong>dan</strong>akan lebih banyak diperlukan untuk memenuhikekurangan kolesterol dalam hati untuk membentukasam empedu. Kondisi demikian akan merangsangsintesis HDL dalam tubuh, sehingga kadar HDLdalam darah <strong>dan</strong> daging meningkat. Akibat a<strong>dan</strong>yaserat yang tinggi asam empedu banyak yang hilangdalam usus ke luar bersama feses, sehingga yangdiserap <strong>dan</strong> kembali kehati (jalur entero hepatik)berkurang.62The Excellence Research UNIVERSITAS UDAYANA 2011


KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanPenambahan rumput laut sampai taraf 10%mampu menurunkan kolesterol, trigliserid, LDL <strong>dan</strong>meningkatkan kadar HDL baik pada darah maupunpada daging. Dengan demikian rumput laut bersifathipolepidemik karena menurunkan total kolesterol,LDL <strong>dan</strong> trigliserida, namun meningkatkan kadarHDL.SaranGuna mendapatkan hasil yang lebih akuratmengenai peranan rumput laut dalam menurunkankadar kolesterol darah <strong>dan</strong> daging, perlu dilakukanpenelitian dengan ulangan yang lebih banyak.Disamping itu, penelitian hendaknya ditekankan padaaspek biosintesis kolesterol terutama efektifitas enzimenzimyang terlibat dengan a<strong>dan</strong>ya penambahan seratyang dalam hal ini bersumber dari rumput laut.UCAPAN TERIMAKASIHPenulis mengucapkan terimakasih kepada AndiUdin Saransi, analis di Laboratorium Kimia MakananTernak Fakultas Peternakan, Universitas Udayanayang talah membantu menganalisis sampel, <strong>dan</strong> semuamahasiswa yang membantu di lapangan, baik dalampemeliharaan babi maupun saat pemotongan.DAFTAR PUSTAKAAndersson, H. 1994. Effects of carbohydrates on theexretion of biles acids, cholesterol, and fat from thesmall bowel. Am. J. Clin. Nutr. 59 (suppl):785.Baraas, F. 1996. Mencegah Serangan Jantung denganMenekan Kolesterol. Jakarta, Penerbit GramediaPustaka Utama.Harianto. 1996. Manfaat serat makanan. Sadar Pangan<strong>dan</strong> Gizi. Vol.5 (2): 4-5.182:221-224.Potter, S.M., R.M. Bakhit, D.L.E. Sorlie, K.E. Weingartner,K.M. Chapman, R.A. Nelson, M. Prabhudesai, W.D.Savage, A.I. Nelson, L.W. Winter and J.W. Erdman.1993. Am.J.Clin. Nutr.58:501-506.Rothschild and Chapman . (1976). Factors Influencingserum cholestrol levels in swine . The Journal ofHeredity . 67: 47-48.Ruottinen. S, Hanna K.Lagstrom, Harri Niinikoski,Tapani Ronnemaa, Malju Saarinen, Katja A Pahkala,Maarit Hakanen, Jorma SA Viilkari, and Olli Simell.2010. Dietary fiber does not displace energy butis associated with decreased serum cholesterolconcentration in healthy children. Am J Clin Nutr.3: 651-661.Sitepoe, M. 1993. Kolesterol Fobia Keterkaitannyadengan Penyakit Jantung. Jakarta, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama.Timm, D.A. and J.L. Slavin. 2008. Dietary fiber and therelationship to chronic diseases. American Journalof Lifestyle Medicine. 3: 233-240.U.S. Departement of Agriculture/U.S. Departement ofHealth and Human Service. 1985. Nutrion and YourHealth: Dietary Guidelines for Americans. 2 nd ed.Home and Garden Bulletin N0.232. Washington.D.C: U.S. Government Printing Office.Wilfart. A, L. Montagne, P.H. Simmins, J. van Milgenang J.Noblet. 2007. Sites of nutrient digestion ingrowing pigs; Efecct of dietary fiber. J. Anim. Sci.85: 976-983.Wirahadikusumah, M. 1985. Biokimia: MetabolismeEnergi, Karbohidrat, <strong>dan</strong> Lipid. Bandun, PenerbitITB.Linder. M. C. 1985. Dalam Biokimia Nutrisi <strong>dan</strong>Metabolisme. Penerjemah Aminuddin Parakkasi.Penerbit Universitas Indonesia. Edisi pertama1992.National Rsearch Council. 1988. Nutrient Requirementof Swine. Ninth Revised Edition. Washington. D.C. 1988.Oshida Thoshio, Sakata Ryoichi, Yamada Shizuka,Horiguchi Keiko, Ito Seigo, Matsumura Hiroaki <strong>dan</strong>Kanda Tomomasa. 2007. J. Anim. Sci. 85: 976-983.Pond, W.G., H.J.Mersmann and L.D.Young. 1986.Heritability of Plasma cholesterol and triglycerideconcentration in swine. Proc.Soc.Ex.Biol. and Med.The Excellence Research UNIVERSITAS UDAYANA 2011 63

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!