12.07.2015 Views

BBRI_Annual Report_2012

BBRI_Annual Report_2012

BBRI_Annual Report_2012

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BRI kembali mencatat prestasi yangmembanggakan di tahun <strong>2012</strong> dengan berlandaskankinerja yang berkualitas.Penerapan Good Corporate Governance (GCG)secara konsisten telah memandu perusahaandalam menjalankan operasional usahasehingga mampu meningkatkan kepercayaanstakeholders, corporate value dan menjaminpertumbuhan yang berkelanjutan.Dengan menjunjung tinggi prinsip GCG, BRIyakin dapat meraih tujuan menjadi the mostvaluable bank di Indonesia.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong> 1


ROE38,66%**Data Bank sajaLaba BersihRp18,69 TPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>3


Kredit22,92%NP L (Gr oss)1,83%Dana P ihak Ketiga17,15%4PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Rekening Nasabah±42 juta6PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Tata kelola yang baikmemberi hasil yang terbaik bagipertumbuhan kami10PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


InfrastrukturT I2 Data Center1 Disaster Recovery CenterJumlah PusatPendidikan7Tersebar di seluruh IndonesiaBRI berhasil mencatat pertumbuhanyang berkualitas dan meletakkanlandasan yang kuat untuk terustumbuh secara berkelanjutanmelalui penerapan tata kelolaperusahaan yang baik, infrastrukturTI yang handal serta peningkatankompetensi dan integritas SDMUpaya tersebut diatas bertujuanuntuk meningkatkan kepercayaannasabah dan memberikan imbalhasil optimal kepada parastakeholders.Nilai KompositSelf Assesment GCGKategoriSANGAT BAIKPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong> 11


Juli20Penandatanganan perjanjian kerjasama antara BRI dan PTPNIX mengenai penyaluran pinjaman Program KemitraanAgustus10 Buka Puasa Bersama 3.500 Anak Yatim Piatu15 Kunjungan dan Pemberian Beasiswa Apresiasi dari BRIkepada Paskibraka Nasional <strong>2012</strong>September410CSR Beasiswa kepada MahasiswaUniversitas TerbukaCSR Bantuan Pengadaan Kapal PintarOktober1622-23Kunjungan Kamar Dagang dan Industri Afrika SelatanInternational Microfinance Conference <strong>2012</strong> di YogyakartaNovember2428Launching produk BRI MobilePameran Indocomtech (31 Oktober-4 November <strong>2012</strong>)Public Expose BRI Tahun <strong>2012</strong>Desember1623Sunday FestivalFamily Day HUT BRI ke 117PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>15


Penghargaan dan SertifikasiBest Bank 5 Consecutive YearsMajalah InvestorPencapaian kinerja BRIselama tahun <strong>2012</strong> telahmendapatkan apresiasidan pengakuan dari pihakeksternal yang independen.Forbes Global 2000The World’s Biggest Public Companies(2000 Perusahaan Publik Terbesar di Dunia)ForbesBest of the year 2011for IndonesiaThe Banker Award 2011Banking Service Excellence Award <strong>2012</strong>5 th Overall Performance forCommercial BankMRI & InfobankTop 10 dari 300 Bank dengan ROEterbaik di seluruh Asia dan 10 Bankterbesar dalam Pembagian DividenTabloid AsianThe Most Valuable Brand inIndonesiaProduct Category: BanksSWABanking Service Excellence Award <strong>2012</strong>1 st Best SMS BankingMRI & Infobank16PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


7 th Anniversary Indonesia Property &Bank Award <strong>2012</strong>The Most Admired Mortgage BankingKategori Produk: Bank BUMN/UmumBerkinerja Sangat BagusMajalah Property dan BankInvestor AwardsBest Listed Company <strong>2012</strong>Emiten Terbaik Sektor PerbankanMajalah InvestorSocial Business Innovation Award <strong>2012</strong>atas Inovasi di Bidang PemberdayaanUMKMWarta Ekonomi25 Listed Company in Sustainable ResponsibleInvestment (SRI) KEHATI IndexYayasan Keanekaragaman Hayati IndonesiaKesetiakawanan Award <strong>2012</strong>Kategori Lembaga PembiayaanDepartemen Sosial RIService Quality Award <strong>2012</strong> untukBRI PrioritasCarreSertifikasiISO 9001:2008SNI ISO 9001:2008ISO 9001:2008Sentra Operasi BRI telah beroperasi dengan sistemmanajemen kualitas yang sesuai dengan ISO9001:2008 untuk bidang Provision of Payment Systemby RTGS, Clearing and Remmittance. Sertifikasi dariLloyd’s Register Quality Assurance, pada tanggal 12Desember <strong>2012</strong> dan berlaku sampai dengan tanggal12 Desember 2015Layanan Contact Center (LCC) BRI telah beroperasidengan sistem manajemen kualitas yang sesuaidengan ISO 9001:2008. Sertifikasi dari VerificationNew Zealand Limited pada tanggal 5 Desember 2011dan berlaku sampai dengan tanggal 5 Desember 2014PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>17


Daftar IsiIkhtisar Keuangan 12Peristiwa Penting 14Penghargaan dan Sertifikasi 16Komposisi Pemegang Saham 70Kondisi Pasar Modal dan Kinerja Saham 71Dividen dan Kebijakan Dividen 72Obligasi Sub-Ordinasi 73Laporan Manajemen 21158 95HalamanRencana TinjauanStrategis Bisnis2013Sambutan Komisaris Utama 22Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris 26Tahun <strong>2012</strong>Dewan Komisaris 30Sambutan Direktur Utama 32Direksi 42Pernyataan dan Tanggung Jawab44Laporan Tahunan <strong>2012</strong>Profil Perusahaan 46Informasi Umum Perusahaan 48Sekilas BRI 50Milestone 51Visi Misi 52Nilai-nilai Utama Perusahaan 53Produk dan Jasa 54Peta Wilayah Operasional/Jaringan Kantor 56Foto Jaringan Kerja 58Struktur Organisasi 60Entitas Anak dan Asosiasi 62Lembaga Penunjang Pasar Modal 63Informasi Bagi Investor 65Ikhtisar Saham 66Ikhtisar Obligasi 67Kronologi Pencatatan Saham 68Management Stock Option Plan 69Tinjauan Operasional 74Prospek dan Strategi Umum 76Pengelolaan Sumber Daya Manusia 78Pemasaran 86Teknologi Informasi 94Sentra Operasi 96Manajemen Aktiva Tetap dan Pengadaan 98Barang JasaManajemen Risiko 100Analisis dan Pembahasan Manajemen 153Tinjauan Umum 156Tinjauan Bisnis 158Bisnis Mikro dan Program 159Bisnis Ritel 164Bisnis BUMN dan Korporasi 172Bisnis Internasional 175Bisnis Treasury dan Jasa Penunjang Pasar 178ModalTinjauan Keuangan 182Laporan Laba Rugi 183Laporan Posisi Keuangan 190Arus Kas 198Rasio Keuangan 199Belanja Barang Modal Dan Komitmen 200Untuk Belanja Barang ModalInformasi Keuangan Lainnya 201Informasi Material Lain 20318PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Halaman190Laporan PosisiKeuanganHalaman100Manajemen RisikoHalaman294W histleblowingSystemEntitas Anak Usaha 210PT Bank BRI Syariah 210Tanggung Jawab Terhadap Komunitas 310Program CSR Perusahaan 312PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. 212BRI Remittance Co. Ltd 213Informasi Perusahaan 316Profil Komisaris 318Tata Kelola Perusahaan 214Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan 216Penilaian Penerapan Tata Kelola Perusahaan 217Road Map Penerapan GCG 219Pedoman, Struktur dan Kebijakan Tata Kelola 221PerusahaanRapat Umum Pemegang Saham 228Hubungan Komisaris dan Direksi 231Dewan Komisaris 233Direksi 240Komite 253Sekretariat Perusahaan 272Sistem Pengendalian Intern 276Fungsi Kepatuhan 277Tata Kelola TI (IT Governance) 281Audit Intern 284Profil Direksi 322Profil Komite Dewan Komisaris 326Daftar Pejabat Senior 329Alamat Kantor 330Unit Kerja 331Alamat Kontak Bagi Pembaca 332Laporan Keuangan 335Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung 336Jawab atas Laporan Keuangan KonsolidasianLaporan Auditor Independen 338Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 339Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 343Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 346Laporan Arus Kas Konsolidasian 349Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 351Audit Ekstern 288Kode Etik dan Budaya Perusahaan 289Whistleblowing System 294Lampiran 531Press Release <strong>2012</strong> 531Perkara Hukum 297Korespondensi denganBapepam-LK dan BEI534Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 299Referensi Bapepam-LK 538Asas dan Komitmen 300Tanggung Jawab Terhadap Konsumen/Nasabah 302Tanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan, 306dan Keselamatan KerjaTanggung Jawab Terhadap Lingkungan 309Halaman538Referensi Bapepam-LKPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>19


Kesuksesan BRI dalammempertahankanpertumbuhan yang berkualitasmenunjang pencapaian kinerjayang optimal dan menciptakanfondasi yang kuat untukpertumbuhan berkelanjutan.Total CAR16,95%**Data Bank sajaTier1 CAR15,86%**Data Bank saja20PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan ManajemenPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>21


Sambutan Komisaris UtamaTahun <strong>2012</strong> sebagai tahun ekspansi yangdilaksanakan dengan prudent sesuaidengan prinsip tata kelola terbaik yangdidukung dengan pengembangan jaringankerja berbasis teknologi informasi terkinidengan hasil membanggakan, berupa kenaikanlaba bersih 23,86% mencapai Rp18,69 triliun,berasal dari peningkatan pendapatan bungabersih, perbaikan kualitas dan outstandingkredit, efisiensi operasional dan kontribusi feebased income yang semakin meningkat.Assalamualaikum Wr. Wb.Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniayang diberikan sehingga pada tahun <strong>2012</strong> Perseroan dapat mencapai kinerja yang sangat baik.Berdasarkan indikator-indikator makro ekonomi, pada tahun <strong>2012</strong> perekonomian globalmengalami perlambatan sejalan dengan penurunan pada perkiraan pertumbuhan ekonominegara di emerging market di Asia dan negara-negara di kawasan Eropa (Euro Zone). Sedangkanuntuk potret perekonomian Indonesia pada tahun <strong>2012</strong>, inflasi yaitu sebesar 4,30%, indeksharga saham gabungan mengalami kenaikan sebesar 12,94%, dan pertumbuhan ekonomisebesar 6,23%.22PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanBunasor SanimKomisaris Utama/Komisaris IndependenPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>23


Pencapaian kinerja Perseroan tahun <strong>2012</strong> mengalami peningkatan yang sangat baik dibandingkandengan pencapaian tahun sebelumnya. Hal tersebut tercermin dalam besaran dan rasiokeuangan pokok tahun <strong>2012</strong>, seperti total aset sebesar Rp551,34 triliun atau naik 17,33%, kredityang disalurkan sebesar Rp362,01 triliun atau naik 22,92%, dana pihak ketiga sebesar Rp450,17triliun atau naik 17,15%, pendapatan bunga bersih sebesar Rp36,48 triliun atau naik 5,97%,laba setelah pajak sebesar Rp18,69 triliun atau naik 23,86%, dan non performing loan grosssebesar 1,83% atau mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2011 sebesar 2,32%. Disampingitu, jaringan kantor Perseroan dengan dukungan teknologi informasi yang semakin handalmengalami penambahan sebanyak 977 Unit Kerja baru, yang terdiri dari 15 Kantor Cabang,43 Kantor Cabang Pembantu, 125 BRI Unit, 44 Kantor Kas, 500 TerasBRI dan 250 TerasBRIKeliling. Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh jajaranPerseroan dan stakeholders atas kerja keras dan dukungan yang telah diberikan selamatahun <strong>2012</strong> sehingga pencapaian kinerja Perseroan lebih baik dibandingkan pencapaiankinerja tahun sebelumnya.Perekonomian Indonesia tahun 2013 diprediksi berpotensi untuk tumbuh tinggi, didorong olehpotensi pasar domestik Indonesia yang menjadi pull factor untuk investasi, permintaan domestikyang terus tumbuh, ketersediaan dan kualitas infrastruktur menjadi prioritas Pemerintah untukmeningkatkan investasi, dan angka inflasi diperkirakan masih terjaga di level yang rendah.Terkait hal tersebut, Dewan Komisaris optimis bahwa kinerja Perseroan tahun 2013 akanmengalami peningkatan dibandingkan tahun <strong>2012</strong>.Upaya untuk meningkatkan kinerja Perseroan pada tahun 2013 membutuhkan dukungan semuastakeholders terutama seluruh keluarga besar Perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia.Berbagai initiative strategy yang telah dirumuskan perlu diimplementasikan dengan baik olehpara pihak atau Unit Kerja terkait, terutama dalam menghadapi persaingan segmen UMKMdan produk keuangan non bank. Seluruh kegiatan Perseroan harus dilakukan sesuai denganstrategi aset, strategi dana, strategi permodalan, pertumbuhan non organik, strategi fee basedincome, dan support strategy yang telah dirumuskan. Selain itu, seluruh pekerja Perseroan harusmemegang teguh kode etik pekerja dalam menjalankan tugas dan fungsinya.24PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanDestination Statement Perseroan pada tahun 2013 yaitu menjadi “Bank dengan PertumbuhanBisnis Mikro, Kecil, dan Menengah Terbaik di Indonesia” sejalan dengan concern DewanKomisaris mengingat perkembangan dunia usaha yang dinamis dan kompetitif, terlebih statusPerseroan sebagai listed company sehingga seluruh jajaran Perseroan yang tersebar di seluruhIndonesia senantiasa dituntut untuk menjalankan tugasnya dengan semaksimal mungkin,sehingga destination statement tersebut dapat terwujud.Pada tahun 2013, Dewan Komisaris sebagai organ Perseroan senantiasa berupaya untukmeningkatkan kualitas dalam melaksanakan tugas di bidang pengawasan, sekaligus bekerjasamasecara harmonis dengan jajaran Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroandan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kekuatan dan bimbingan sertakemudahan bagi kita semua. Aamiin.Wassalamualaikum Wr. Wb.Bunasor SanimKomisaris Utama/Komisaris IndependenPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>25


Laporan Tugas PengawasanDewan Komisaris Tahun <strong>2012</strong>PendahuluanSebagai wujud atas pelaksanaan tugas utama DewanKomisaris Perseroan yang pada pokoknya menjalankanfungsi pengawasan, maka Laporan Tugas PengawasanDewan Komisaris selama tahun <strong>2012</strong> dituangkandalam buku Laporan Tahunan Perseroan. Laporan inimerupakan uraian secara garis besar atas pelaksanaantugas pengawasan yang dilakukan oleh DewanKomisaris, yang dimaksudkan supaya stakeholdersmemperoleh informasi mengenai kegiatan atauaktifitas Dewan Komisaris dalam melaksanakanpengawasan tersebut.Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisarisselama tahun <strong>2012</strong> dilaksanakan sesuai dengan tugasdan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalamAnggaran Dasar dan peraturan perundang-undanganyang berlaku, dan dimaksudkan antara lain supayaDewan Komisaris mengetahui bahwa RencanaKerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telahdisetujui oleh Dewan Komisaris dapat dilaksanakandengan baik, prinsip-prinsip good corporategovernance dan manajemen risiko dilaksanakandengan tertib pada seluruh unit organisasi, danoperasional Perseroan dalam memberikan layanandapat berjalan secara maksimal.Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisarispada prinsipnya berupa pengawasan aktif denganmelakukan pembahasan atas pencapaian kinerja secaraberkala dan juga melakukan kunjungan kerja ke Unit-Unit kerja. Disamping itu, dilakukan pula pengawasanpasif berupa evaluasi atau telaahan atas operasionalbank berdasarkan laporan-laporan yang diterima olehDewan Komisaris. Dalam melakukan pengawasan,Dewan Komisaris didukung oleh Komite yang dibentukoleh Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, KomitePengawasan Manajemen Risiko, dan Komite Nominasidan Remunerasi.Sistematika laporan pengawasan yang dituangkandalam laporan tahun ini meliputi uraian secara garisbesar mengenai Rekomendasi Pengawasan danPencapaian Kinerja Perseroan tahun <strong>2012</strong>.Rekomendasi Pengawasan1. PerkreditanDewan Komisaris senantiasa memberi rekomendasiagar penyaluran kredit dilakukan denganmengedepankan prinsip kehati-hatian dan disertaidengan peningkatan kualitas pengendalian intern,sehingga target kualitas kredit di akhir tahun <strong>2012</strong>dapat tercapai.Dewan Komisaris mendukung langkah-langkah dankebijakan Direksi dalam meningkatkan ekspansikredit melalui strategi trickle down business.Selain itu Dewan Komisaris selalu berperan aktifmemberikan saran dan masukan dalam forumkonsultasi kredit antara Direksi dan Komisarisyang dilaksanakan untuk pemberian kredit kepadaKreditur dalam jumlah tertentu.2. PendanaanDewan Komisaris senantiasa memberi rekomendasidan saran agar Perseroan mengupayakanpeningkatan dana murah sehingga tingkat bungayang diberikan kepada nasabah dapat lebihkompetitif dibandingkan dengan Bank pesaing.Pencapaian target kenaikan dana pihak ketigapada tahun <strong>2012</strong> agar selalu dilakukan secaraberkesinambungan sepanjang tahun, sehinggadapat mendukung pencapaian target ekspansikredit. Sedangkan terkait rencana penerbitanGlobal Bond pada tahun 2013, agar dilaksanakandengan berdasar pada analisa yang cermat, dandilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangundanganyang berlaku, serta term & conditionyang paling menguntungkan bagi Perseroan.26PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan3.4.Pendapatan dan BebanDewan Komisaris senantiasa memberi rekomendasidan saran agar Perseroan mengupayakanpeningkatan pendapatan yang bersumberdari pendapatan selain bunga antara lainmelalui aktifitas trade finance, remittance, cashmanagement, dan transactional account denganmemanfaatkan jaringan Unit Kerja BRI yangtersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan terkaitdengan beban, Dewan Komisaris senantiasamemberi saran agar Perseroan senantiasamengupayakan peningkatan efisiensi.PermodalanDewan Komisaris merekomendasikan agarpertumbuhan modal Perseroan dioptimalkanbersumber dari laba Perseroan.6.perlunya peningkatan peran Teknologi Informasidengan pemenuhan sarana dan prasarana untukmendukung SDM dalam operasional Perusahaandalam rangka meningkatkan produktifitas dankinerja SDM.Teknologi InformasiTeknologi Informasi merupakan salah satu aspekpenting dalam upaya meningkatkan efisiensisekaligus layanan kepada nasabah, oleh karenaitu dipandang perlu untuk menitikberatkan padafokus utama yaitu:a. Peningkatan kehandalan jaringan guna selalumenjamin tersedianya layanan prima kepadanasabah.b. Optimalisasi Teknologi Informasi gunamendukung peningkatan akurasi, kecepatan,dan kualitas operasional Perusahaan.5.Sumber Daya ManusiaSumber Daya Manusia memiliki peran yang sentraldalam Perseroan, oleh karena itu Dewan Komisarissenantiasa memberi perhatian khusus terhadappengelolaan SDM Perseroan. Selama tahun <strong>2012</strong>Dewan Komisaris telah memberikan berbagaisaran dan rekomendasi kepada Manajemen terkaitdengan pengelolaan SDM, antara lain tentangakselerasi pemenuhan SDM untuk mendukungpertumbuhan bisnis dengan tetap memperhatikanpeningkatan kualitas SDM melalui penyempurnaankualitas pendidikan dan pelatihan, serta internalisasidan penerapan budaya Perusahaan.7.Pengendalian InternFokus perhatian dalam proses pengendalian internyaitu terhadap hasil pemeriksaan auditor internaldan eksternal, dan tindak lanjut yang dilakukanterhadap hal tersebut. Peningkatan monitoringoleh Manajemen BRI terhadap tindak lanjut yangdilakukan oleh Unit Kerja atas hasil pemeriksaanaudit tersebut, termasuk juga terkait tenggatwaktu dan upaya perbaikan yang dilakukan olehUnit Kerja merupakan hal yang sangat penting yangharus menjadi perhatian Manajemen, disampingupaya lain yaitu optimalisasi peran dan fungsiManajemen Risiko di setiap Unit Kerja BRI.Dalam pelaksanaan strategi pengembangankarir, Dewan Komisaris selalu menekankanpengalaman yang disertai kompetensi dankualitas kepemimpinan, serta memberi perhatiankhusus terhadap pengembangan kompetensi danpengalaman para pekerja baru yang merupakancalon-calon bankir profesional di masa depan.Selain itu Dewan Komisaris juga mendukunglangkah-langkah perbaikan kebijakan di bidangketenagakerjaan dan implementasinya yang telahdilakukan oleh Manajemen guna mendukung strategibisnis Perseroan. Dewan Komisaris menekankan8. Penyertaan ModalPenyertaan modal kepada Anak Perusahaandidahului dengan kajian secara komprehensif,dilakukan dengan menerapkan prinsip kehatihatiandan sesuai dengan peraturan yang terkaitdengan Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait,serta didasari dengan strategi pengembanganAnak Perusahaan yang lebih baik, sinergis, dansaling menguntungkan, yang disertai denganpengawasan terhadap pelaksanaan rencana bisnisAnak Perusahaan.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>27


9. Belanja ModalPenyusunan anggaran belanja modal diselaraskandengan perencanaan proyek selama tahun <strong>2012</strong>.Selain itu, penggunaan anggaran tersebut perludioptimalisasikan supaya layanan kepada nasabahdapat ditingkatkan.10. Jaringan KantorPenambahan jaringan Unit Kerja perlu diimbangidengan peningkatan koordinasi antar Unit Kerjasehingga terjadi sinkronisasi dan dapat mendukungpencapaian target yang telah ditetapkan. Adapunkoordinasi yang dimaksud mencakup:a. Sumber Daya Manusia, terkait manning analysis,penetapan formasi, dan pemenuhan formasidilakukan dengan koordinasi aktif antar UnitKerja yang terlibat.b. Teknologi Informasi, terkait pengadaane-channel, dilakukan antara Divisi TeknologiSistem Informasi, Divisi Manajemen AktivaTetap dan Logistik, Divisi Jaringan Kerja BisnisMikro, Divisi Jaringan Kerja Bisnis Ritel, danUnit Kerja pengguna.c. Logistik pendukung, terkait pengadaan tanah,gedung, dan sarana serta prasarana Kantordilakukan oleh Divisi Manajemen Aktiva Tetapdan Logistik dan Unit Kerja pengguna.11. Program Kemitraan dan BinaLingkungan (PKBL)Optimalisasi penggunaan dan penyaluran danaPKBL agar menjadi perhatian seluruh UnitKerja yang terkait dengan berdasarkan padaketentuan yang berlaku. Adapun pencatatan danpertanggungjawaban penggunaan dan penyalurandana tersebut harus dilakukan dengan baik sesuaidengan kaidah akuntansi yang berlaku.Kinerja Perseroan tahun <strong>2012</strong>1. KeuanganKinerja keuangan Perseroan pada akhir tahun <strong>2012</strong>mengalami peningkatan dibandingkan dengankinerja keuangan Perseroan pada akhir tahun 2011,antara lain terlihat dari peningkatan dan perbaikanbeberapa parameter yaitu:a. Total aset sebesar Rp551,34 triliun, naik sebesar17,33% dibandingkan posisi akhir Desember2011 sebesar Rp469,90 triliun.b. Kredit yang disalurkan mencapai Rp362,01triliun, naik sebesar 22,92% dibandingkanposisi Desember 2011 sebesar Rp294,52 triliun.c. Dana pihak ketiga mencapai Rp450,17 triliun,naik sebesar 17,15% dibandingkan posisiDesember 2011 sebesar Rp384,26 triliun.d. Non performing loan gross sebesar 1,83% ataumengalami perbaikan dibandingkan posisiDesember 2011 sebesar 2,32%.e. Pendapatan bunga bersih sebesar Rp36,48triliun, naik sebesar 5,97% dibandingkan posisiDesember tahun 2011 yaitu Rp34,43 triliun.f. Total laba setelah pajak sebesar Rp18,69triliun, naik sebesar 23,86% dibandingkantotal laba setelah pajak pada akhir Desember2011 sebesar Rp15,09 triliun.Peningkatan kinerja keuangan yang tercerminpada indikator utama di atas merupakan hasil kerjaseluruh jajaran Perseroan yang melaksanakanseluruh program kerja dan kegiatan yangtertuang dalam RKAP tahun <strong>2012</strong> yang berisitarget-target kualitatif dan kuantitatif. PeranDewan Komisaris dalam kaitannya dengan RKAPadalah memberikan persetujuan dan pengesahanRKAP sebelum digunakan sebagai pedoman olehseluruh jajaran Perseroan.28PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan2.3.4.RentabilitasRentabilitas Perseroan tetap memberikan kinerjayang baik, dimana kredit merupakan salah satukekuatan utama dalam pencapaian laba, tercerminpada perolehan laba tahun <strong>2012</strong> sebesar Rp18,69triliun. Pencapaian kinerja laba didukung puladengan membaiknya kualitas kredit.PermodalanRealisasi CAR (bank) sebesar 16,95%, diatas CARminimum yang dipersyaratkan oleh BI yaitu sebesar8%. Hal ini menunjukkan komposisi permodalanPerseroan sangat sehat karena didominasi olehmodal inti yang mayoritas berasal dari laba.Kualitas KreditPerseroan terus berusaha menjaga kualitas kreditdengan baik, Hal tersebut tampak pada hasilyang cukup positif yaitu angka Non PerformingLoan (NPL) gross pada tahun <strong>2012</strong> sebesar 1,83%,mengalami perbaikan yang cukup signifikandibandingkan angka Non Performing Loan (NPL)gross pada tahun 2011 yaitu sebesar 2,32%.Demikian Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisarisatas pelaksanaan usaha Perseroan tahun <strong>2012</strong>Dewan KomisarisPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Demikian Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisarisatas pelaksanaan usaha Perseroan tahun <strong>2012</strong>.Perubahan Susunan DewanKomisaris Perseroan Tahun <strong>2012</strong>Dalam kesempatan ini, kami menyampaikanpenghargaan dan terima kasih kepada Sdr. AgusSuprijanto atas segala sumbangsih dan komitmennyaselama menjabat sebagai Komisaris BRI. Kami jugamenyampaikan ucapan selamat datang kepada Sdr.Mustafa Abubakar sebagai Wakil Komisaris Utama,Sdr. Vincentius Sonny Loho sebagai Komisaris dan Sdr.Ahmad Fuad sebagai Komisaris Independen, denganharapan kerja sama dan koordinasi yang baik dapatkita bangun dan wujudkan bersama demi pertumbuhanberkelanjutan BRI.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>29


Dewan Komisaris1 2 3 430PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan5 6 7 81.2.3.4.Heru LelonoKomisarisBunasor SanimKomisaris Utama/KomisarisIndependenAdhyaksa DaultKomisaris IndependenAvilianiKomisaris Independen5.6.7.8.Vincentius Sonny LohoKomisarisMustafa AbubakarWakil Komisaris UtamaHermanto SiregarKomisarisAhmad FuadKomisaris IndependenPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>31


Sambutan Direktur UtamaTahun <strong>2012</strong> bagi BRI merupakan tahunpembentukan landasan yang kokoh bagipertumbuhan yang sustainable ke depan. Halini dilaksanakan dengan pertumbuhan bisnis yangprudent sesuai dengan prinsip tata kelola yang baikyang didukung dengan pengembangan jaringankerja berbasis teknologi informasi terkini denganhasil membanggakan. Pertumbuhan kredit yangprudent dengan fokus pada perbaikan kualitas kredit,perluasan basis nasabah dan optimalisasi jaringankerja mampu menghasilkan pendapatan bunga bersihsebesar Rp36,48 triliun, penurunan NPL menjadi 1,83%,yang ditunjang oleh kenaikan fee based income yangpada akhirnya menghasilkan pencapaian laba bersihsebesar Rp18,69 triliun atau naik sebesar 23,86%dibandingkan laba bersih tahun 2011.Assalamualaikum Wr. Wb.Segala puji syukur kepada Allah SWT kami panjatkan, karena berkat rahmat-Nya BRI dapat melaluitahun <strong>2012</strong> dengan hasil yang baik. Atas nama Direksi BRI, perkenankan kami menyampaikanbeberapa pencapaian utama kinerja BRI selama tahun buku <strong>2012</strong> kepada para pemegang sahamdan pemangku kepentingan lainnya.Kondisi Perekonomian dan Perbankan Indonesia tahun <strong>2012</strong>Ketahanan ekonomi Indonesia ditengah ketidakpastian perekonomian global selama tahun <strong>2012</strong>terlihat cukup baik. Ekonomi Indonesia tumbuh 6,23% selama tahun <strong>2012</strong> dengan didorong olehkonsumsi rumah tangga dan investasi. Kuatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga sejalandengan naiknya tingkat kepercayaan konsumen dan terjaganya daya beli masyarakat. Sementaratingginya investasi didorong oleh tingginya permintaan pasar domestik yang dibarengi olehoptimisme pelaku usaha.32PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanSofyan BasirDirektur UtamaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>33


Komposisi PDB Menurut PenggunaanKontributor utama pertumbuhanperekonomian Indonesia adalahkonsumsi domestik, terutamakonsumsi rumah tangga yangmencapai 54,56% dari PDB25,8124,2633,16KonsumsiInvestasiImpor<strong>2012</strong>(%)Pengeluaran PemerintahEkspor54,568,89Inflasi selama tahun <strong>2012</strong> sebesar 4,30% (yoy), atau masih berada pada kisaran target inflasiBank Indonesia yang ditetapkan sebesar 4,5% + 1%.Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terjadi selama tahun <strong>2012</strong>, diakibatkan oleh tingginya impor.Namun, mendekati akhir tahun <strong>2012</strong> intensitas tekanan nilai tukar tersebut berangsur menurun.Selama tahun <strong>2012</strong> nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar berkisar pada Rp8.892-Rp9.707/US Dollar.Stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan selama tahun <strong>2012</strong> juga terlihatterjaga cukup baik. Kinerja industri perbankan yang solid tercermin pada tingginya rasio kecukupanmodal (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang tercatat sebesar 17,43% jauh diatas batasan minimum8%. Kualitas kredit juga terjaga dengan baik, tercermin pada tingkat NPL (gross) sebesar 1,87%yang berada jauh dibawah batasan maksimum NPL sebesar 5%. Pertumbuhan kredit dibulanDesember (yoy) <strong>2012</strong> tercatat sebesar 22,97%, didominasi oleh pertumbuhan kredit produktifsekaligus mencerminkan kondisi dan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia.Kinerja Bisnis BRI di tahun <strong>2012</strong>Pertumbuhan Kredit yang Prudent dan Berkualitas dengan Tetap Berfokuspada Segmen Mikro, Kecil dan MenengahSalah satu pencapaian strategis BRI selama tahun <strong>2012</strong> adalah berhasilnya BRI membukukanpertumbuhan kredit yang berkualitas. Hal ini tercermin pada terus menurunnya tingkat NonPerforming Loan (NPL) dari 2,32% di akhir tahun 2011 menjadi 1,83% di tahun <strong>2012</strong>, dibawahtarget internal maksimum NPL sebesar 3% dan jauh dibawah batasan maksimum NPL BI yangsebesar 5%. Dengan tingkat pertumbuhan kredit BRI yang prudent di sekitar 22,92% selamatahun <strong>2012</strong>, fakta bahwa NPL tetap dapat diturunkan tanpa harus memacu pertumbuhan diluarbatas prinsip kehati-hatian mencerminkan bahwa portofolio kredit BRI selama tahun <strong>2012</strong>merupakan portofolio kredit yang sehat dan berkualitas.34PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanHal penting lainnya yang dicapai selama tahun <strong>2012</strong> adalah pelaksanaan rencana strategis BRIuntuk tetap fokus kepada segmen Mikro, Kecil dan Menengah (MKM). Pencapaian terhadaprencana strategis ini tercermin dari besarnya porsi kredit kepada segmen ini, yang mencapai75% dari total kredit yang disalurkan BRI selama tahun <strong>2012</strong>. Dari semua segmen kredit, KreditMikro merupakan kontributor terbesar, mencapai 30,7% dari total kredit yang diberikan.Revitalisasi bisnis yang dilakukan di segmen Bisnis Mikro selama tahun 2011, juga mulaimenampakkan hasilnya di tahun <strong>2012</strong>. Revitalisasi yang meliputi perluasan customer base,penambahan kapasitas tenaga pemasaran kredit, perluasan jaringan serta product developmentberjalan sesuai yang diharapkan. Di sisi perluasan jaringan, BRI telah menambah 125 BRI Unit,500 TerasBRI dan 250 TerasBRI keliling, sesuai dengan target pembukaan outlet tahun <strong>2012</strong>.Bahkan dengan mempertimbangkan kinerja dan potensi bisnisnya, selama tahun <strong>2012</strong>, 14Kantor Cabang Pembantu telah ditingkatkan skala usahanya menjadi Kantor Cabang, 6 KantorKas menjadi Kantor Cabang Pembantu dan 26 TerasBRI menjadi BRI Unit.Perluasan jaringan kerja tersebut diikuti dengan meningkatnya produktivitas outlet selamatahun <strong>2012</strong>, khususnya pada TerasBRI. Produktivitas TerasBRI tercatat sebesar Rp2,99 miliarper teras untuk kredit dan Rp1,27 miliar per Teras untuk simpanan, meningkat dari posisinyadi tahun 2011 yang sebesar Rp2,21 miliar per Teras untuk kredit dan Rp0,73 miliar per Terasuntuk simpanan.Proses revitalisasi bisnis mikro BRI mulai memperlihatkan hasil pada triwulan kedua <strong>2012</strong>,sebagaimana terlihat pada bertambahnya jumlah rekening pinjaman dan simpanan mikro BRI.Jumlah rekening Kredit Mikro BRI mencapai 5,5 juta rekening, meningkat dari di tahun 2011yang tercatat sebesar 5,29 juta rekening. Di sisi Simpanan juga terjadi peningkatan, dari 21,85juta rekening di tahun 2011 menjadi 24,97 juta rekening di tahun <strong>2012</strong>. Besarnya jumlah rekeningdalam portofolio kredit dan simpanan mikro BRI menunjukkan bahwa Bisnis Mikro BRI mampumenjangkau hingga grass root community yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Denganprofil yang demikian, maka tidak dapat dipungkiri bahwa BRI dengan model bisnisnya telahmembantu mewujudkan upaya finansial inclusion di Indonesia dengan tanpa meninggalkanprinsip-prinsip bisnis perbankan yang sehat dan sustainable.Penghimpunan DanaDari sisi dana pihak ketiga, BRI berhasil melaksanakan rencana strategisnya dalam halpenghimpunan dana untuk tetap fokus pada sumber dana murah. Selama tahun <strong>2012</strong> terlihatdana pihak ketiga yang berhasil dihimpun BRI terus tumbuh dengan komposisi dana murah yangoptimal. Komposisi dana murah terhadap total dana pihak ketiga mencapai sekitar 60% sesuaitarget komposisi simpanan ideal yang ditetapkan.Tabungan mencatat pertumbuhan yang paling stabil dan relatif lebih tinggi dibanding jenissimpanan lainnya. Selama tahun <strong>2012</strong>, tabungan BRI tumbuh sebesar 19,61% atau mencapaiRp184,37 triliun dan pertumbuhan dana giro sebesar 4,29% atau mencapai Rp80,08 triliun.Dana deposito tumbuh 21,11% atau mencapai Rp185,73 triliun, sehingga komposisi danamurah BRI adalah 58,74% dan dana mahal sebesar 41,26%. Komposisi dan struktur nasabahsimpanan BRI menunjukkan bahwa BRI mempunyai sumber dana murah yang stabil untukmendukung pertumbuhan kredit dan bisnis lainnya secara berkesinambungan.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>35


Pengembangan e-banking dan Fee Based IncomeOperasional BRIkini didukung olehtotal 9.052 unitkerja konvensionalyang dilengkapidengan infrastrukturteknologi informasiyang handal serta59.241 e-channel.Pengembangan e-banking melalui pembangunan e-channel merupakan implementasi rencana jangkapanjang BRI untuk mengembangkan fee based income sebagai sumber pendapatan selain pendapatanbunga, sekaligus rencana jangka panjang untuk menjadi payment gateway dalam sistem keuanganIndonesia. Hal ini dilakukan dengan terus mengembangkan e-banking serta melalui pembangunane-channel secara berkelanjutan. Dalam pembangunan e-channel, selama tahun <strong>2012</strong> BRI telahmempunyai 14.292 ATM, merupakan jaringan ATM terbesar diantara bank bank di Indonesia denganlokasi ATM yang tersebar luas hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Selain ATM, e-chanel BRI jugadidukung oleh 44.715 unit EDC serta layanan phone banking, SMS banking dan internet banking.Hasil dari semua usaha pengembangan e-banking dalam tahun <strong>2012</strong> adalah peningkatanfee based income yang berasal dari peningkatan transaksi e-banking. Pertumbuhan fee yangberasal dari transaksi yang dilakukan di ATM BRI mencatat pertumbuhan tertinggi kedua setelahfee yang berasal dari trade finance. Pemegang debit card juga mengalami peningkatan yangmerupakan proxy dari potensi peningkatan transaksi e-banking dan fee based income. Semuapengembangan jaringan baik konvensional maupun e-channel, merupakan salah satu carauntuk mencapai target sebagai bank yang berperan sebagai national payment gateway dalamsistem perekonomian Indonesia yang inklusif dan mampu menjangkau segmen UMKM yangmerupakan core business BRI.Pencapaian Laba dan Kondisi PermodalanPenerapan strategi yang tepat dan konsisten yang diikuti oleh komitmen serta kerja keras darijajaran manajemen beserta seluruh pekerja membuahkan hasil yang menggembirakan. Padaakhir tahun <strong>2012</strong>, BRI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp18,69 triliun, atau meningkat23,86% dari posisi tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp15,09 triliun disertai Net Interest Margin(NIM) yang mencapai 8,42%. Selain pertumbuhan bisnis yang berkualitas, kenaikan lababersih BRI juga dengan ditunjang terjaganya efisiensi operasional, tercermin dari rasio biayaoperasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang tercatat sebesar 59,93%, dan CostEfficiency Ratio yang dapat dijaga berada pada 43,11% pada akhir tahun <strong>2012</strong>.Kendala yang Dihadapi dan SolusinyaKendala yang dihadapi dalam pengembangan bisnis BRI terutama adalah pemenuhan sumberdaya manusia secara tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan pengembangan bisnis.Penerapan sistem yang tepat dan efisien dalam pemenuhan tenaga pemasaran merupakansalah satu hal yang kritikal dalam menunjang pengembangan bisnis BRI, terutama pada segmenbisnis mikro yang sangat mengandalkan ketersediaan tenaga Mantri (petugas kredit mikro BRI)sebagai ujung tombak.Prinsip community banking yang diterapkan oleh BRI dalam pengembangan bisnis mikronyamenuntut ketersediaan tenaga Mantri yang mempunyai pengetahuan tentang budaya danpraktek bisnis lokal yang mendalam disertai integritas yang tinggi.Selama tahun <strong>2012</strong>, BRI telah melakukan penambahan Mantri sebanyak 6.727 orang, sehinggarasio mantri per BRI unit menjadi 3,1 orang per BRI unit di tahun <strong>2012</strong> meningkat dari 2,01 orangper BRI unit di tahun 2011. Peningkatan rasio ini mencerminkan peningkatan kapasitas unitmikro BRI dalam ekspansi bisnis mikro BRI pada tahun-tahun mendatang.36PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanFee based income BRI naik 16,64%menjadi sebesar Rp3,93 triliun.Tata Kelola Perusahaan – Menuju GCG ExcellencePenerapan Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) di BRI dilaksanakansecara bertahap, dimulai dengan perumusan, implementasi, evaluasi dan monitoring dengantarget pencapaian GCG excellence yaitu suatu kondisi dimana GCG dilaksanakan secarakonsisten di seluruh sendi dan lapisan organisasi serta menjadi nafas kehidupan organisasi.Proses penyusunan kebijakan dan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di BRI berpedomanpada peraturan perundang-undangan yang berlaku, The Indonesian Corporate GovernanceCode dan GCG Charter BRI yang telah disempurnakan sebanyak 3 (tiga) kali sesuai denganperkembangan yang ada.Tahapan penerapan GCG selanjutnya yaitu implementasi telah pula dilaksanakan dan akandisempurnakan secara berkelanjutan. Tahapan implementasi GCG yang telah dilaksanakanantara lain meliputi sosialisasi internal dalam rangka peningkatan awareness terhadap GCG,pengembangan GCG Tools yang meliputi pengembangan whistleblowing system, sistem pengaduannasabah, penerapan e-procurement, pembentukan Pakta Integritas, dan OPRA system. Untuk alatmonitoring pelaksanaan GCG juga telah dikembangkan Dashboard Kepatuhan yang berperansebagai early warning system terhadap pelaksanaan GCG BRITahap selanjutnya meliputi pelaksanaan monitoring dan evaluasi, antara lain meliputi pelaksanaanassessment GCG BRI baik secara self assessment maupun third party assessment, evaluasi kinerjaPerusahaan berdasarkan indikator penilaian yang telah ditentukan serta evaluasi kebijakan dansistem BRI secara berkala.Tahap implementasi monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkelanjutan guna tercapainyaGCG Excellence. Selama tahun <strong>2012</strong> telah dilaksanakan berbagai kegiatan implementasi yangantara lain meliputi kegiatan sosialisasi secara internal maupun eksternal, serta review danpenyempurnaan kebijakan terkait GCG di BRI.Laba bersih 23,86% mencapaiRp18,69 triliunPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>37


Evaluasi dilaksanakan melalui Self Assessment GCG sesuai Peraturan Bank Indonesia dengan hasilkualifikasi “SANGAT BAIK”. Sedangkan assessment dari third party dilaksanakan melalui prosesriset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diselenggarakanoleh The Indonesia Institute of Corporate Governance (IICG) bekerjasama dengan majalah SWAmenghasilkan predikat BRI sebagai “Bank yang Terpercaya”GCG merupakan komitmen yang sangat teguh dilaksanakan oleh Manajemen dan seluruhpekerja BRI. Komitmen pelaksanaan GCG tersebut dinyatakan secara tertulis dalam misi BRIbutir ke-2 yaitu “Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yangtersebar luas dan didukung oleh SDM yang profesional dengan melaksanakan praktek GoodCorporate Governance”. Kesungguhan akan pelaksanaan GCG juga tercermin dari dipilihnyaGCG sebagai tema tahunan untuk tahun <strong>2012</strong>, yaitu menjadi bank terbaik di Indonesia denganpraktik-praktik Good Corporate Governance yang baik.Manajemen RisikoManajemen risiko yang handal merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh bank denganskala operasi luas yang disertai dengan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan seperti BRI.Untuk mendapatkan suatu sistem manajemen risiko serta untuk menjaga obyektivitas penilaiandan pengukuran manajemen risiko, maka fungsi manajemen risiko di BRI merupakan fungsiyang independen terhadap fungsi bisnis dan fungsi audit. Pengelolaan manajemen risiko BRIdilaksanakan dengan konsep tiga baris pertahanan atau Three Lines of Defense. First Line ofDefense yaitu unit kerja bisnis/operasional dengan aktivitas fungsional sebagai pihak yangbertanggung jawab melaksanakan fungsi pengendalian interen dan menjaga kualitas outputdan proses bisnis sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. Second line ofdefense adalah unit kerja manajemen risiko yang memantau penerapan manajemen risiko BRIsesuai toleransi risiko dan Third Line of Defense adalah unit kerja audit internal yang berfungsimelakukan pengendalian melalui evaluasi kepada first line dan second line of defense sertamelaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris secara independen.BRI menerapkan kerangka pengelolaan risiko secara terpadu (enterprise-wide risk management)untuk mengendalikan delapan jenis risiko melalui penerapan empat pilar yang terdiri daripengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapanlimit yang senantiasa dievaluasi dan diperbaharui secara berkala sesuai dengan perkembanganoperasional dan bisnis BRI, pengembangan proses manajemen risiko dan sistem informasimanajemen risiko, serta sistem pengendalian interen.Pengembangan Human Capital: Estafet Kepemimpinanyang BerkelanjutanBRI sangat menyadari pentingnya sumber daya manusia dalam pengembangan dan kesinambunganbisnis BRI Untuk itu, BRI secara berkelanjutan mempersiapkan future leaders melalui ProgramPengembangan Staf (PPS) dimana setiap management trainee yang direkrut akan mengikutiprogram pendidikan intensif selama 13 bulan penuh. Selama tahun <strong>2012</strong> BRI telah merekrut 509calon pekerja , baik dari sumber internal maupun eksternal, untuk mengikuti PPS. Ujian akhir daripara peserta diawasi dan dinilai langsung oleh tim Direksi. Setelah mereka lulus, sepanjang karirmereka di BRI akan terus diisi dan ditempa melalui program pendidikan berjenjang, pelatihandan pengalaman kerja yang membuka wawasan selain mengasah keterampilan. Oleh karenanya,manajemen human capital BRI merupakan suatu rangkaian kegiatan operasional yang terintegrasi38PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaandalam kerangka Arsitektur Human Capital, mulai dari planning, recruiting, developing, retainingand performance monitoring, sampai dengan terminating.Pengembangan Human Capital BRI didukung oleh keberadaan 7 (tujuh) sentra pendidikan yangtersebar di beberapa lokasi di Indonesia, dengan materi pendidikan dan pengembangan yangberkelanjutan, baik hard skill maupun soft skill pekerja.Tanggung Jawab Sosial Perusahaan – Sinergi UntukTumbuh BersamaBRI melaksanakan program tanggung jawab sosial secara terpadu, meliputi kegiatan yangberorientasi pada pemenuhan tanggung jawab konsumen berupa pemberian produk danlayanan perbankan yang berkualitas, pemenuhan kesejahteraan karyawan, partisipasi padakegiatan pengelolaan lingkungan, pemenuhan kewajiban kepada Pemerintah Daerah/Pusatserta partisipasi dalam mengembangkan kehidupan masyarakat sekitar melalui ProgramKemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang terencana dan terkonsep dengan baik.Sebagai salah satu bank papan atas dengan dukungan jaringan layanan dan jangkauanterluas di Indonesia dengan fokus segmen usaha UMKM, BRI memiliki komitmen danperan yang tinggi untuk menggerakkan dan meningkatkan perekonomian rakyat. Dalammerealisasikan Program Kemitraan, selain memberikan dana pinjaman berbunga lunak,BRI melakukan pembinaan kepada para mitra binaan. Pembinaan dilaksanakan denganterencana dan melibatkan pihak ketiga yang kompeten, sehingga pada periode tertentuusaha mitra binaan tersebut dapat berkembang secara substansial untuk kemudian beralihstatus menjadi nasabah komersial BRI yang loyal. Agar program pengawasan dan pembinaanberjalan dengan efektif dan efisien, BRI memprioritaskan pembentukan cluster-cluster usahadalam penyaluran Dana Program Kemitraan.Sementara dalam merealisasikan program Bina Lingkungan, BRI memprioritaskan programpeningkatan kesehatan, pendidikan, dan pelestarian alam. Pilihan prioritas didasarkan padapertimbangan adanya sinergi dengan penyaluran dana Program Kemitraan. Penyaluran danaBina Lingkungan dilakukan dalam bentuk program BRI Peduli dan BUMN Peduli.BRI telahmenerapkanmanajemenrisiko yangpada prinsipnyaterdiri dari threelines of defenseuntuk menjagaobyektivitaspenilaian danpengukuranmanajemen risiko.Selama tahun <strong>2012</strong>, BRI telah menyalurkan dana PKBL sebesar Rp398,98 miliar, yang terdiri dari realisasidana Program Kemitraan sebesar Rp145,97 miliar dan Bina Lingkungan sebesar Rp253,01 miliar.Prospek Usaha Tahun 2013Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6,3% – 6.8% di tahun 2013(sumber: Bank Indonesia), yang didukung oleh konsumsi domestik dan investasi yangtetap kuat, meningkatnya masyarakat golongan menengah, serta semakin bertambahnyakomposisi jumlah penduduk usia produktif, maka BRI melihat industri perbankan diIndonesia mempunyai prospek bisnis yang menjanjikan.Adapun untuk BRI yang mempunyai fokus pada pengembangan segmen MKM dengan jaringankerja yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, maka BRI akan berada pada posisi terdepanuntuk menangkap potensi bisnis ini. Hal ini didukung dengan kebijakan BRI untuk semakinmeningkatkan kemampuan infrastruktur teknologi dan sistem informasinya, sehingga akansemakin mampu memenuhi kebutuhan produk dan layanan perbankan nasabahnya.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>39


BRI menyalurkandana P KBL totalsebesar Rp406,44miliar, terutama untukmembentuk clusterusaha rakyat danmembantu peningkatankesehatan, pendidikandan pelestarian alam.Mempertimbangkan hal-hal tersebut, di tahun 2013, BRI telah mentargetkan untuk melakukanakselerasi ekspansi kreditnya terutama di segmen MKM dengan tetap mengutamakanpertumbuhan yang berkualitas. Pertumbuhan di sisi aset akan diimbangi dengan pertumbuhanpada sisi liabilities, dengan mengutamakan pada pertumbuhan dana murah dan menjagakomposisi dana murah pada kisaran 60% dari total dana pihak ketiga. Sebagai upaya peningkatankontribusi fee based income, BRI juga akan semakin meningkatkan aktifitas layanan jasaperbankannya berupa peningkatan jumlah pengguna e-channel dan e-banking serta jumlahtransaction-based fee.Rencana Strategis BRI tahun 2013Sejak awal didirikan, fokus usaha BRI adalah pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah.Dengan jaringan kerja yang terbesar dan terluas di Indonesia, BRI akan senantiasa berusahauntuk terus meningkatkan kinerjanya dengan terus melakukan ekspansi untuk mempertahankandan bahkan memperluas pangsa pasar dengan terus memperluas jangkauan pelayanan hinggake lapisan grass root community.Untuk tahun 2013 BRI akan tetap fokus pada pelayanan segmen MKM, baik melalui marketpenetration maupun market development di sisi perkreditan maupun penghimpunan dana.Market penetration di sisi perkreditan dilaksanakan dengan optimalisasi existing product padaexisting market dengan meningkatkan kualitas dan menambah fitur produk yang ada sehinggaterjadi peningkatan penggunaan produk dan jasa oleh nasabah. Penyaluran kredit kepada sektorkorporasi juga akan tetap dilakukan terutama pada sektor-sektor yang memberikan peluangtrickle down business ke segmen MKM.Di sisi penghimpunan dana, market penetration dilaksanakan untuk memperbaiki strukturdana BRI. Pengembangan dana akan difokuskan pada dana murah yaitu tabungan dan giroritel untuk mencapai komposisi ideal 60% dana murah terhadap total dana pihak ketiga. Gunamencapai komposisi tersebut, BRI akan terus melakukan pengembangan dan penyempurnaansistem teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas layanan bagi nasabah sehinggamampu meningkatkan penggunaan produk simpanan BRI. Pengembangan fitur e-bankingjuga akan terus dilakukan untuk meningkatkan transaksi e-channel yang menghasilkanpeningkatan fee based income. Product Linkage juga akan terus dikembangkan sehinggaterjadi cross selling yang lebih intensif.Strategi market development akan dilaksanakan dengan melakukan ekspansi kredit yangdifokuskan kepada segmen UMKM. Market development di sisi perkreditan juga akan dilaksanakanmelalui diversifikasi pembiayaan ke sektor-sektor yang menjadi tulang punggung Master PlanPerencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Seluruh ekspansi kredit tersebut diatasakan dilaksanakan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian sehingga kualitas kredit dapatterjaga. Pelaksanaan strategi market development ini akan didukung oleh peningkatan kualitasdan kuantitas para account officer/tenaga pemasar, peningkatan service level agreement (SLA)perkreditan, serta cross selling yang dapat memberikan optimal return bagi BRI.40PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanDisisi penghimpunan dana pihak ketiga, strategi market development dilaksanakan melaluiperluasan program-program penjualan produk mass banking dan e-banking ke segmen/pasarbaru serta penciptaan program-program penjualan bagi nasabah.Selain penetrasi dan pengembangan pasar, pada tahun 2013 BRI juga akan terus melakukanpengembangan produk dan jasa perbankan guna memenuhi dan mengantisipasi kebutuhannasabah yang terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangandemografi – sosiologis penduduk Indonesia.Hal lain yang tak kalah strategis yang harus dilakukan untuk menjamin keberlangsungan bisnisBRI adalah penyiapan human capital. Untuk itu di tahun 2013, BRI secara berkelanjutan akanmelakukan rekrutmen pekerja dengan memprioritaskan pemenuhan formasi jajaran bisnis/marketing. Untuk tujuan jangka panjang, BRI juga akan terus melakukan penyempurnaankebijakan pengembangan karir dengan membangun talent management system danpengembangan assessment center, penyempurnaan sistem reward dan punishment untukmendorong produktifitas pekerja dengan tetap memperhatikan ketentuan ketenaga kerjaan,kondisi pasar dan kemampuan finansial perusahaan.Akselerasi pertumbuhan bisnis juga akan dilakukan melalui pertumbuhan non-organik atauintegrasi horizontal. Untuk itu BRI akan terus melakukan kajian guna mengidentifikasi peluangakuisisi dengan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama adalah terciptanya nilaitambah, adanya sinergi bisnis, serta mendukung fokus bisnis BRI kepada MKM.Di tahun 2013, BRI juga akan melakukan perbaikan struktur pendanaan valas yang diperlukanuntuk pembiayaan valas, sehingga didapatkan struktur dana yang lebih bersifat jangka panjang,dalam skema pembiayaan yang bersifat natural hedging.Di masa mendatang, kami terus berusaha memberikan pencapaian yang terbaik kepada seluruhpemangku kepentingan BRI, dimana pencapaian tersebut tidak hanya berasal dari komitmendan kerja keras manajemen dan seluruh pekerja BRI namun juga berasal dari dukungan dankepercayaan Dewan Komisaris, pemegang saham, nasabah dan mitra usaha BRI.Wassalamualaikum Wr. Wb.Sofyan BasirDirektur UtamaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>41


Direksi1 2 3 4 542PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan6 7 8 9 10 111.2.3.4.Djarot KusumayaktiDirektur Bisnis Usaha Mikro,Kecil dan MenengahAsmawi SyamDirektur Bisnis Kelembagaandan BUMNSofyan BasirDirektur UtamaGatot MardiwasistoDirektur MSDM5.6.7.8.Lenny SugihatDirektur Pengendalian RisikoKreditSarwono SudartoDirektur OperasionalSuprajartoDirektur Jaringan dan LayananSulaiman Arif AriantoDirektur Bisnis Komersial9.10.11.Randi AntoDirektur KepatuhanAchmad BaiquniDirektur KeuanganA. Toni SoetirtoDirektur Bisnis KonsumerPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>43


Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaristentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan <strong>2012</strong>PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan TahunanPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tahun <strong>2012</strong> telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawabpenuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.Bunasor SanimKomisaris Utamamerangkap Komisaris IndependenMustafa AbubakarWakil Komisaris UtamaHeru LelonoKomisarisHermanto SiregarKomisarisVincentius Sonny LohoKomisarisAvilianiKomisaris IndependenAdhyaksa DaultKomisaris IndependenAhmad FuadKomisaris Independen44PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanSurat Pernyataan Anggota Direksitentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan <strong>2012</strong>PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan TahunanPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tahun <strong>2012</strong> telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawabpenuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.Sofyan BasirDirektur UtamaSarwono SudartoDirektur OperasionalAchmad BaiquniDirektur KeuanganSulaiman Arif AriantoDirektur Bisnis KomersialLenny SugihatDirektur PengendalianRisiko KreditA.Toni SoetirtoDirektur Bisnis KonsumerAsmawi SyamDirektur BisnisKelembagaan dan BUMNSuprajartoDirektur Jaringan danLayananDjarot KusumayaktiDirektur Bisnis Usaha Mikro,Kecil, dan MenengahRandi AntoDirektur KepatuhanGatot MardiwasistoDirektur ManajemenSumber Daya ManusiaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>45


Profil Perusahaan46PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanBRI merupakan salahsatu bank terbesardi Indonesia yangsekaligus merupakansalah satu bank yangmemberikan layananmicrobanking terbesardi dunia.Bank terbesar dengan9.052Unit Kerjadi seluruh IndonesiaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>47


Informasi Umum PerusahaanNama Perusahaan : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Bidang Usaha : PerbankanPendirian Perusahaan : 18 Desember 1968Dasar Hukum Pendirian : Undang-Undang No. 21 Tahun 1968Kepemilikan : Pemerintah Indonesia 56,75%Publik 43,25%Modal Dasar : Rp15.000.000.000.000Modal Ditempatkandan Disetor Penuh: Rp6.617.291.000.000Pencatatan di Bursa : Saham Perseroan telah dicatatkan di BursaEfek Jakarta pada tanggal 10 November 2003dengan kode perdagangan <strong>BBRI</strong>.KANTOR PUSATGedung BRI IJl. Jend Sudirman No. 44-46Jakarta 10210No Telp : (62-21) 251-0244, 251-0254, 251-0264, 251-0269, 251-0279No Fax : (62-21) 250-0065,0250-0077Website: www.bri.co.idAlamat KontakDivisi Sekretariat PerusahaanGedung BRI I Lt. 20Jl. Jend. Sudirman No. 44-46Jakarta 10210Email:humas@bri.co.idCall center:14017/(62-21) 500 017/5798 740048PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanRating BRISTANDARD AND POORS (Mei <strong>2012</strong>)OutlookLong Term Foreign Issuer CreditLong Term Local Issuer CreditShort Term Foreign Issuer CreditShort Term Local Issuer CreditMOODY’S (Januari 2013)StableBB+BB+BBOutlookStableBank DepositBaa3/P-3Bank Financial Strength D+Baseline Credit Assessment(Ba1)Adjusted Baseline Credit Assessment(Ba1)FITCH (Oktober <strong>2012</strong>)Long Term Foreign Currency IDRBBB-, Stable OutlookShort Term Foreign Currency IDRF3Support Rating FloorBBB-Support Rating 2Viability Ratingbb+National LongTerm RatingAAA (idn), Stable OutlookRupiah Subordinated DebtA+ (idn)PEFINDO (Juni <strong>2012</strong>)National Ratingid AAA, Stable OutlookPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>49


Sekilas BRIPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (“BRI”,“Bank”,atau “Perseroan”) berdiri sejak 16 Desember 1895 diPurwokerto, Jawa Tengah. Sebagai bank komersialtertua, BRI konsisten memberikan pelayanan kepadasegmen mikro, kecil dan menengah (MKM) dan hinggasaat ini BRI tetap mampu menjaga komitmen tersebutdi tengah kompetisi industri perbankan Indonesia.Pemegang saham mayoritas BRI adalah PemerintahRepublik Indonesia dengan jumlah kepemilikan sahammencapai 56,75%, sementara sisanya sebesar 43,25%dimiliki oleh pemegang saham publik. Dukunganpengalaman dan kemampuan yang matang di dalammemberikan layanan perbankan, terutama padasegmen MKM, membuat BRI mampu mencatat prestasiselama 8 tahun berturut-turut sebagai bank denganlaba terbesar dan berhasil menduduki peringkat keduadalam hal aset di antara industri perbankan Indonesia.Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras segenapinsan BRI yang secara terus menerus berinovasi danmengembangkan produk dan jasa perbankan bagisemua segmen bisnis.Selain terus mengembangkanjaringan kerja konvensionalyang saat ini telah berjumlah9.052 unit kerja, BRI jugaterus mengembangkan layanane-banking, dengan jumlahATM mencapai 14.292, yangmerupakan jaringan ATMterbesar di IndonesiaDengan reputasinya sebagai penyedia layananmicrobanking yang telah mengakar di tengahmasyarakat Indonesia, BRI senantiasa mengembangkanlayanannya sesuai dengan kebutuhan masyarakatIndonesia. BRI terus berupaya menyelaraskanperkembangan bisnisnya dengan perkembangandemografi masyarakat yang merambah ke wilayahperkotaan, yang ditandai dengan munculnya sentraekonomi baru di seluruh wilayah Indonesia.Selain fokus pada segmen MKM, BRI juga terusmengembangkan berbagai produk consumer bankingdan layanan institusional bagi masyarakat perkotaan.Untuk mendukung upaya tersebut, BRI terusmengembangkan jaringan kerja sehingga kini tercatatsebagai bank terbesar dalam hal jumlah unit kerja diIndonesia, yaitu berjumlah 9.052 unit kerja termasuk3 unit kerja luar negeri, yang seluruhnya terhubungsecara real time online. BRI juga terus mengembangkanlayanan e-banking yang dapat diakses masyarakatmelalui internet, telepon, pesan singkat (ShortMessage Service/SMS), maupun melalui layanane-channel lainnya seperti Automatic Teller Machine(ATM), Cash Deposit Machine (CDM), Electronic DataCapture (EDC), dan KiosK.BRI juga berupaya merambah layanan perbankan bagipengusaha skala mikro yang beroperasi di dalam pasarpasartradisional melalui TerasBRI yang diluncurkansejak akhir tahun 2009. TerasBRI ini ditujukan untukmenjangkau pedagang di pasar tradisional yangsebelumnya belum tersentuh oleh layanan perbankansecara optimal.Sebagai bank yang beroperasi di tengah populasimasyarakat terbesar keempat di dunia, BRI berupayauntuk tetap menjadi partner utama bagi masyarakatIndonesia di dalam mengembangkan perekonomiannyaKelebihan BRI ini diyakini mampu menstimuluspertumbuhan perekonomian secara berkesinambungandi masa mendatang sejalan dengan perbaikan kualitaskehidupan masyarakat Indonesia.50PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanMilestoneRaden Aria Wiriatmaja pada tanggal 16 Desember 1895, mendirikan De PoerwokertoscheHulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden, sebuah badan pengelola dana masjid diPurwokerto yang bertugas mengelola dan menyalurkan dana kepada masyarakat denganskema yang sederhana.Lembaga ini sempat mengalami beberapa kali perubahan nama, yakni Hulp-enSpaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenareen (1895), De Poerwokertosche1895Hulp Spaar-en Landbouw Credietbank atau Volksbank dan kembalimengalami perubahan nama menjadi Centrale Kas VoorVolkscredietwezen Algemene (1912). Tahun 1934 berubahmenjadi Algemene Volkscredietbank (AVB), hinggapada masa pendudukan Jepang, AVB berganti namamenjadi Syomin Ginko (1942-1945).Pada tanggal 22 Februari 1946, Pemerintah Indonesia melaluiPeraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946, mengubah namaSyomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bankpemerintah yang menjadi ujung tombak dalam mendukungpembangunan perekonomian nasional.1946Sesuai Undang-UndangPerbankan No.7 Tahun1992, BRI berubah statusbadan hukum menjadiPT Bank Rakyat Indonesia(Persero).Sesuai Undang-Undang No.21 Tahun 1968, Pemerintahkembali menetapkan namaBank Rakyat Indonesia denganstatus sebagai bank umum.196819921960Pemerintah mengubah namaBRI menjadi Bank Koperasi TaniNelayan (BKTN).2003Tanggal 10 November 2003, BRI menjadi Perusahaan Terbukamelalui pencatatan saham perdana di Bursa Efek Jakarta (kiniBursa Efek Indonesia/BEI) dengan ticker “<strong>BBRI</strong>”. Kini saham BRItergabung dalam indeks saham LQ-45 dan menjadi salah satusaham unggulan (blue chip) di BEI.2007BRI melakukan akuisisi Bank Jasa Artha yangkemudian dikonversi menjadi PT Bank BRISyariah.2009Interkoneksi realtimeon line seluruhjaringan kerjayang pada saat ituberjumlah 6.480 unitkerja.2011• Tanggal 11 Januari 2011, melaksanakanpemecahan nilai nominal saham denganperbandingan 1:2.• Tanggal 3 Maret 2011, penandatangananAkta Akuisisi saham PT Bank Agroniaga Tbk.antara BRI dengan Dana Pensiun Perkebunan(Dapenbun).• Tanggal 16 Desember 2011, penandatangananInstrument of Transfer dan Bought and SoldNotes antara BRI dengan PT Asuransi JiwaBRIngin Jiwa Sejahtera atas saham BRInginRemittance Co. Ltd. (Hong Kong).<strong>2012</strong>• Jaringan ATM BRI mencapai14.292 merupakan jaringanATM terbesar di Indonesia• Tanggal 12 Desember <strong>2012</strong>,Bank BRI memperolehSertifikasi ISO 9001:2008sistem manajemen kualitasdalam bidang “Provision ofPayment System by RTGS,Clearing and Remittance”.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>51


VisiMenjadi Bank KomersialTerkemuka yang SelaluMengutamakan KepuasanNasabahMisi• Melakukan kegiatan perbankan yang terbaikdengan mengutamakan pelayanan kepada usahamikro, kecil dan menengah untuk menunjangpeningkatan ekonomi masyarakat• Memberikan pelayanan prima kepada nasabahmelalui jaringan kerja yang tersebar luas dandidukung oleh sumber daya manusia yangprofesional dan teknologi informasi yang handaldengan melaksanakan manajemen risiko sertapraktik Good Corporate Governance (GCG) yangsangat baik• Memberikan keuntungan dan manfaat yangoptimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan(stakeholders)52PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanNilai-nilai Utama PerusahaanIntegritasBertaqwa, penuh dedikasi, jujur, selalu menjaga kehormatan dan namabaik, serta taat pada Kode Etik Perbankan dan Peraturan yang berlaku.ProfesionalismeBertanggung jawab, efektif, efisien, disiplin, dan berorientasi kemasa depan dalam mengantisipasi perkembangan, tantangan dankesempatan.Kepuasan NasabahMemenuhi kebutuhan dan memuaskan nasabah dengan memberikanpelayanan yang terbaik, dengan tetap memperhatikan kepentinganPerusahaan, dengan dukungan SDM yang terampil, ramah, senangmelayani dan didukung teknologi unggul.KeteladananKonsisten bertindak adil, bersikap tegas dan berjiwa besarserta tidak memberikan toleransi terhadap tindakan yang tidakmemberikan keteladanan.Penghargaan Kepada SDMMerekrut, mengembangkan, dan mempertahankan SDM yangberkualitas serta memperlakukan pekerja berdasarkan kepercayaan,keterbukaan, keadilan dan saling menghargai sebagai bagian dariPerusahaan dengan mengembangkan sikap kerjasama dan kemitraan.Memberikan penghargaan berdasarkan hasil kerja individu dankerjasama tim yang menciptakan sinergi untuk kepentingan Perusahaan.Statement Nilai-nilai Utama Perusahaan tersebut ditetapkan melalui SuratKeputusan Direksi No: S-16-DIR/SSS/SDM/04/99 tanggal 26 April 1999.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>53


Produk dan JasaProduk Simpanan1.2.3.4.5.6.BritAma RupiahBritAma DollarBritAma JunioSimpedesSimpedes TKITabungan Haji7.8.Deposito BRI RupiahDeposito BRI Dollar9. Deposit on Call (DOC)10.11.GiroBRI RupiahGiroBRI ValasProduk PinjamanKredit MikroKupedesKredit Ritel Komersial1. Kredit Agunan Kas2. Kredit Investasi (KI)3. Kredit Modal Kerja (KMK)4. KMK Ekspor5. KMK Konstruksi6. KMK Konstruksi BO-I7. Kredit WaralabaKredit Konsumer8.9.10.11.12.13.Kredit SPBUKredit Resi GudangKredit Pemilikan GudangKMK Talangan SPBUKredit BatubaraKredit PPTKIS dan TKI14. Kredit Pre-Financing15. Kredit Post-Financing16.17.18.Distributor FinancingBriguna KaryaBriguna Purna1.Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)• Home Ownership programKerjasama dengan instansimaupun perusahaan-perusahaan• KPR Kerjasama• KPR Individu• KPRS2.3.Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)• KKB Langsung• KKB KerjasamaKredit Multi Guna (KMG)Kredit Usaha RakyatKredit Menengah/Korporasi1. KUR Mikro BRI2. KUR Ritel BRI3. KUR TKI BRI4. KUR Tanaman KerasKredit Program1.2.3.4.5.6.Kredit Modal Kerja (KMK)Kredit Modal Kerja Ekspor (KMK-E)Kredit Modal Kerja Impor (KMK-I)Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMK-K)Kredit InvestasiKredit Sindikasi1.2.3.4.5.Kredit Pengembangan EnergiNabati & Perkebunan (KPEN-RP)Kredit Ketahanan Pangan& Energi(KKPE)Kredit Koperasi Primer untukAnggota (KPPA)Resi Gudang (Subsidi dan Komersial)KUPS (Kredit Usaha Pembibitan Sapi)54PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanJasa BankJasa Bisnis1.2.1.2.Bank GaransiKliringJasa Keuangan1. Bill Payment2.Penerimaan Setoran3. Transaksi Online4.5.Tranfer dan LLGVisa on ArrivalKelembagaan1. SPP Online2. Cash Management BRIe-channel dan e-banking1. ATM BRI2. SMS Banking BRI3. Phone Banking BRI4. Internet Banking BRI5. e-BUZZ6. Kiosk BRI7. Mini ATM BRI8. BRIZZI9. MOCASHProduk KonsumerKartu KreditKartu Kredit VisaKartu Kredit MastercardBRI Priority BankingJasa Layanan Bisnis Internasional1.2.Layanan Impora. Penerbitan Letter of Creditb. Penerbitan AmendementL/Cc. Fasilitas Kredit Impori. Pre-Impor Financing(Penangguhan JaminanImpor)ii. Post-Impor Financing(KMKI/Trust Receipt)Layanan Ekspora. Advising L/Cb. L/C Confirmationc. Jasa Penagihan Ekspori. Outward DocumentaryCollectionii. Outward Clean Collectiond. Pre-Shipment Financingi. Post-Shipment FinancingNegosiasi Wesel Eksporii. Diskonto Wesel EksporBerjangkaiii. Rediskonto Wesel EksporBerjangka3. Refinancing L/C4. Risk Participation5. Banker Acceptance6. USD Local Setlement7. Guarantee (Standby L/C)8. Surat Kredit BerdokumenDalam Negeri (SKBDN)9. Bill Purchase Financing10. Money Changer11. BRI RemittanceLayanan Treasury1. Transaksi Valuta Asing/ ForeignExchange2. Transaksi Swap3. Transaksi Forward4. Jasa Wali Amanat5. Jasa Agen Penjual Efek6. Jasa Kustodian7. Dana Pensiun LembagaKeuangan BRI (DPLK BRI)Catatan:Penjelasan mengenai Produk danJasa dapat dijumpai pada Sub Bab“Tinjauan Bisnis”PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>55


Peta Wilayah OperasionalBanda AcehMedanPadangPekanbaruPalembangBanjarmasinJakarta 1, 2 & 3SemarangSurabayaBandungYogyakartaMalangDenpasarTerdapat ribuan unit kerja yangtersebar di seluruh pelosokIndonesia, termasuk 3 unitkerja yang berada di luar negeriSaat ini BRI melayani seluruh nasabah melalui 9.052 unit kerja dan jaringane-channel yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.BRI mengoperasikan 7 jenjang kantor pelayanan, terdiri dari Kantor Pusat, 18Kantor Wilayah, 446 Kantor Cabang (termasuk 3 Unit Kerja Luar Negeri), 545Kantor Cabang Pembantu, 914 Kantor Kas, 5.000 BRI Unit, 1.778 TerasBRI, dan350 TerasBRI Keliling.Pada tahun <strong>2012</strong> BRI telah menambah 15 Kantor Cabang, 43 Kantor CabangPembantu, 44 Kantor Kas, 125 BRI Unit, 500 TerasBRI dan 250 TerasBRI Keliling.Dengan mempertimbangkan kinerja dan potensi bisnisnya,14 Kantor CabangPembantu telah ditingkatkan skala usahanya menjadi Kantor Cabang, 6 KantorKas menjadi Kantor Cabang Pembantu dan 26 TerasBRI menjadi BRI Unit.56PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanManadoJayapuraMakassarKantor Wilayah2008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>Kantor Pusat 1 1 1 1 1Kantor Wilayah 14 17 18 18 18Kantor Cabang 379 406 413 431 446Kantor Cabang Pembantu 337 434 470 502 545Kantor Kas 179 728 822 870 914BRI Unit 4.417 4.538 4.649 4.849 5.000Pos Pelayanan Desa 68 68 0 0 0TerasBRI 217 617 1.304 1.778TerasBRI Keliling 100 350Jumlah Unit Kerja Operasional 5.395 6.409 6.990 8.075 9.052Kantor Inspeksi 14 14 14 14 16Total Unit Kerja 5.409 6.423 7.004 8.089 9.068PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>57


Foto Jaringan KerjaKantor Wilayah Makassar, Sulawesi SelatanKantor Cabang Cut Mutia, JakartaKantor Cabang Pembantu Tugumulyo,Ogan Komering Ilir, Sumatera SelatanBRI Unit Sikur, Selong, NTT58PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanSejak tahun 2009, seluruhjaringan kerja BRI telahterkoneksi secara real timeon-lineKantor Kas Gambir, JakartaTerasBRI Mandalika, Mataram, NTBSentra Layanan Prioritas Semarang, Jawa TengahPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>59


Struktur OrganisasiRUPSDIREKSIDirektur UtamaSofyan BasirDirekturBisnisUMKMDirekturBisnisKonsumerDirekturBisnisKomersialDirektur BisnisKelembagaan& BUMNDirekturJaringan& LayananDirekturKeuanganDjarot KusumayaktiA. Toni SoetirtoSulaiman ArifAriantoAsmawi SyamSuprajartoAchmad BaiquniDivisiKebijakan &PengembanganBisnis MikroDivisiDana & JasaDivisiBisnis UmumDivisiHubunganLembaga 1DivisiJaringan KerjaBisnis RitelDivisiAkuntansiManajemen& KeuanganAgus Katon ESWidodo JanuarsoDedy Ihsan*I Komang SudiarsaR. Sophia AlizsaIrwan RinaldiDivisi PembinaanBisnis Mikro 1DivisiKartu KreditDivisiAgribisnisDivisiHubunganLembaga 2DivisiJaringan KerjaBisnis MikroDivisiTreasuryTri WintartoMohamad HelmiKuswiyotoAgus NoorsantoAnita Retnani*Henri*Divisi PembinaanBisnis Mikro 2DivisiKredit KonsumerDivisi BisnisBUMN 1DivisiLayananDivisiBisnisInternasionalJohanes SaragihJoice Farida RosandiM. SodoHarisetyantoLuki PresisaBudi UtamiIsnen SutopoDivisi BisnisRitel &MenengahDivisiMarketingCommunicationDivisi BisnisBUMN 2KhairullahA. Firman TaufickBenni O. KailaniDivisi BisnisProgram &KemitraanTeten Djaka TrianaKantor WilayahUnit KerjaLuar NegeriKantor CabangKCPPerusahaanAnakKKBRI UnitTerasBRI60PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanDEWAN KOMISARISDirekturPengendalianRisiko KreditDirekturOperasionalDirekturMSDMDirekturKepatuhanLenny SugihatSarwono SudartoGatot MardiwasistoRandi AntoDivisiAdministrasiKreditDivisiSentra OperasiDivisiKebijakan &PengembanganSDMDivisiManajemenRisikoAuditInternArief Tjatur WidodoEdy UtomoGanefiRico RizalBudidarmoAli MudinDivisiRestrukturisasi& PenyelesaianKredit BermasalahDivisi Teknologi& SistemInformasiDivisiOperasionalSDMDivisiKepatuhanDivisiSekretariatPerusahaanEdi Priyono*Zulhelfi AbidinSiswarin DwiHendarsaptiM. Jarot EkoWinarnoMuhamad AliDivisiAnalisisRisiko KreditDivisi ManajemenAktiva Tetap &PengadaanPropertiDivisi PengelolaanPekerja Kontrak& OutsourcingDivisi PerencanaanStrategis &PengembanganBisnisSusy LiestiowatyWisto PrihadiDenny ArsamanggalaHexana Tri SasongkoDivisi PengadaanBarang dan JasaDivisiHukumSunuaji NoorWidiyantoHadi SusantoDivisiPendidikan &PelatihanRetno SurdiniKantor PusatKantor Cabang KhususKantor InspeksiGaris Supervisi/PembinaanGaris KoordinasiKomite Dewan Komisaris: Komite Audit, Komite Nominasi & Remunerasi, Komite PengawasanManajemen RisikoKomite Direksi : Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit, KomiteAset dan Liabilitas (Assets and Liabilities Committee/ALCO), Komite KebijakanSDM, Komite Pengarah Teknologi dan Sistem Informasi (Information System andTechnology Steeering Committee/ITSC), Komite Pengarah Project ManagementOffice (PMO) Steering Committee*Pejabat sementaraPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>61


Entitas Anak dan AsosiasiNamaPerusahaanJenis UsahaTanggalPenyertaan BRIPersentaseKepemilikanBRIMulaiBeroperasiAlamatENTITAS ANAKPT Bank BRISyariah Bank Umum Syariah 19 Desember 2007 99,99% 16 Oktober 2008 Jl. Abdul Muis No.2-4, JakartaPT Bank Rakyat IndonesiaAgroniaga Tbk.BRI Remittance Co.LtdBank Umum SwastaNasionalPerusahaanRemittance3 Maret 2011 79,78% 8 Februari 1990 Plaza GRI Jl. HR.Rasuna Said Blok X2No.1, Jakarta16 Desember 2011 100% 7 April 2005 Lippo Center, TowerII, Room 1115, 11/F,89 Queensway,Admiralty,Hong KongENTITAS ASOSIASIPT BTMU-BRI Finance Pembiayaan 1 Agustus 1983 45,00% 1 Agustus 1983 Wisma 46 Lantai10-Kota BNI, jalanJenderal SudirmanKav. 1 Jakarta62PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanLembaga Penunjang Pasar ModalAkuntan PublikPurwantono, Suherman, & Surja (Ernst & Young)Indonesian Stock Exchange Building Tower 2, Lantai 7Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190Telp. (62-21) 5289 5000Biro Administrasi EfekPT Datindo EntrycomJl. Jend. Sudirman Kav. 34-35Jakarta 10220Telp. (62-21) 570 9009Kustodian Sentral Efek Indonesia(KSEI)Indonesia Stock Exchange Building Tower I, Lantai 5Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190Telp. (62-21) 5299 1003Fax. (62-21) 5299 1129Lembaga Pemeringkat EfekPT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)Panin Tower Senayan City Lantai 17Jl. Asia Afrika Kav. 19, JakartaPT Fitch Rating IndonesiaPrudential Tower Lantai 20Jl. Jend Sudirman Kav. 79, Jakarta 12190Telp. (62-21) 5795 7755Fax. (62-21) 5795 7750Moody’s Singapore Pte. Ltd.50th Raffles Place #23-06Singapore Land Tower, Singapore 048623Akses InformasiInformasi untuk pemegang saham, berita terbarudan informasi umum tentang Perseroan dapatdiperoleh melalui:SEKRETARIAT PERUSAHAANGedung BRI IJl. Jenderal Sudirman No. 44-46Jakarta 10210 - IndonesiaTelp. (62-21) 575 1966Fax. (62-21) 570 0916Website: www.bri.co.idEmail: humas@bri.co.idStandard & Poors30 Cecil Street#17-01/08 Prudential Tower, Singapore 049712Telp. (65) 6438 2881Fax. (65) 6438 2321PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>63


Harga saham <strong>BBRI</strong> di akhirtahun <strong>2012</strong> mencapai Rp6.950meningkat 16x dibandingkanharga saat IPO.Kapitalisasi pasar BRI senilaiRp169,74 triliun, terbesar keenamdi BEI dan merupakansaham yang termasukkedalam Index LQ45.Harga saham <strong>BBRI</strong>16x dari harga saat IPOKapitalisasi Saham BRIRp169,74 triliun64PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Informasi Bagi InvestorPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>65


Ikhtisar SahamGrafik Perkembangan Harga dan Volume Perdagangan Saham BRIHarga (Rupiah)900080007000600050004000300020018016014012010080604020Volume (Juta Lembar)20000Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12 Okt-12 Des-12VolumeHargaPerkembangan Harga Saham BRITahunKalenderHarga Lembar/SahamJumlah Saham(Lembar)VolumeTransaksi(Lembar)Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan Frekuensi(Kali)(Rp)Nilai(Rp triliun)KapitalisasiPasar(Rp triliun)2011* 5.250 7.250 4.525 6.750 24.669.162.000 9.245.899.500 620.745 56,58 164,85Triwulan I* 5.250 5.375 4.525 5.750 24.669.162.000 2.561.502.500 151.173 13,90 140,43Triwulan II 5.750 6.600 5.650 6.500 24.669.162.000 1.961.571.500 123.095 12,30 158,75Triwulan III 6.500 7.250 5.000 5.850 24.669.162.000 2.812.699.500 187.527 18,02 142,87Triwulan IV 5.850 7.050 5.150 6.750 24.669.162.000 1.910.126.000 158.950 12,36 164,85<strong>2012</strong> 6.850 7.850 5.150 6.950 24.669.162.000 7.909.920.000 510.037 53,41 169,74Triwulan I 6.850 7.250 6.400 6.950 24.669.162.000 2.084.086.000 139.315 14,17 169,74Triwulan II 7.000 7.150 5.150 6.350 24.669.162.000 2.500.207.500 152.642 15,61 155,08Triwulan III 6.400 7.550 6.250 7.450 24.669.162.000 1.719.729.500 108.461 11,97 181,95Triwulan IV 7.450 7.850 6.800 6.950 24.669.162.000 1.605.929.500 109.619 11,66 169,74* harga saham setelah dilakukan stock split pada tanggal 11 Januari 2011 dengan rasio 1:266PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanIkhtisar ObligasiKronologis Obligasi Sub OrdinasiUraian Tanggal Emisi JangkaWaktuNilai Emisi(Rp)JatuhTempoKupon Rating Listing Outstanding(Rp)ObligasiSub Ordinasi I9 Januari 2004 10 tahun(Opsi beli ditahun ke-6)500.000.000.000 9 Januari 2014 • 13,5% p.a.(tahun 1 s.d.6)id AA+(Pefindo)Bursa EfekSurabayaTelah dilakukanpelunasan tanggal11 Januari 2010ObligasiSub Ordinasi II• 23,5% p.a.(tahun 7 s.d.10)dibayartriwulanan22 Desember 2009 5 tahun 2.000.000.000.000 22 Desember 2014 10,95% p.a.(tahun 1 s.d. 5)dibayar triwulananA+ (idn)(Fitch)Bursa EfekIndonesia2.000.000.000.000PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>67


Kronologi Pencatatan SahamTahunPemilik SahamPemerintahMasyarakatJumlah % Jumlah %Nominal(Rp)Total JumlahSaham DisetorAkhir PeriodeNilai ModalDisetor AkhirPeriode(Rp juta)Keterangan2003 7.000.000.000 59,50 4.764.705.000 40,50 500 11.764.705.000 5.882.353 IPO, Tanggal 10 November 2003Jumlah Saham setelah IPO11.764.705.000 (tercatat di BEJ)2004 7.000.000.000 59,07 4.850.090.500 40,93 500 11.850.090.500 5.925.045 Exercise MSOP 85.385.5002005 7.000.000.000 58,16 5.035.700.500 41,84 500 12.035.700.500 6.017.850 Exercise MSOP 185.610.0002006 7.000.000.000 56,97 5.286.421.500 43,03 500 12.286.421.500 6.143.211 Exercise MSOP 250.721.0002007 7.000.000.000 56,83 5.317.800.500 43,17 500 12.317.800.500 6.158.900 Exercise MSOP 31.379.0002008 7.000.000.000 56,79 5.325.299.500 43,21 500 12.325.299.500 6.162.650 Exercise MSOP 7.499.0002009 7.000.000.000 56,77 5.329.852.500 43,23 500 12.329.852.500 6.164.926 Exercise MSOP 4.553.0002010 7.000.000.000 56,75 5.334.581.000 43,25 500 12.334.581.000 6.167.291 Exercise MSOP 4.728.5002011 14.000.000.000 56,75 10.669.162.000 43,25 250 24.669.162.000 6.167.291 Stock split 1 : 2 tanggal 11 Januari2011<strong>2012</strong> 14.000.000.000 56,75 10.669.162.000 43,25 250 24.669.162.000 6.167.291Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split)BRI secara efektif melakukan aksi korporasi (Corporate Action) berupa pemecahan nilai nominal saham (StockSplit) pada tanggal 11 Januari 2011 dengan rasio 1:2, sehingga nilai nominal saham berubah dari semula Rp500menjadi Rp250 per lembar sahamnya. Kronologis pencatatan saham terkait aksi korporasi tersebut adalah sebagaiberikut:Pemilik SahamKeteranganPemerintahMasyarakatNominal(Rp)Total Jumlah SahamDisetorJumlah % Jumlah %Sebelum Stock Split 7.000.000.000 56,75% 5.334.581.000 43,25% 500 12.334.581.000Setelah Stock Split 14.000.000.000 56,75% 10.669.162.000 43,25% 250 24.669.162.00068PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanManagement Stock Option PlanSesuai keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 3 Oktober2003, BRI menyelenggarakan Program Opsi PembelianSaham bagi Manajemen (Management Stock OptionPlan/MSOP). Jumlah saham yang diterbitkan dalamMSOP BRI adalah sebanyak 588.235.250 lembar.MSOP dilaksanakan dalam tiga tahap yakni MSOP TahapI, MSOP Tahap II dan MSOP Tahap III. Pelaksanaan MSOPTahap I dan II mengacu pada peraturan Bapepam-LKterdahulu sedangkan pelaksanaan MSOP Tahap IIIsudah mengacu pada Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4dan Peraturan BEI No.1-A Lamp. Keputusan Direksi BEJNo. Kep.305/BEJ/07-2004 tentang Pencatatan Efek.Masing-masing tahapan MSOP memiliki vesting periodselama satu tahun. Saham MSOP yang telah di-exercisesampai dengan berakhirnya seluruh tahapan MSOPadalah sebesar 569.876.000 lembar. Eksekusi opsitersebut menyebabkan tambahan equity perusahaansebesar Rp1.366.089.110.750,00.Masa exercise MSOP Tahap I, II dan III telah berakhirmasing-masing pada tanggal 9 November 2008, dan 9November 2009, dan 9 November 2010. Sampai dengan569.876.000Jumlah Saham MSOP BRI yangtelah di exerciseakhir masa exercise, terdapat 4,30 juta lembar MSOPTahap I, 5,25 juta lembar MSOP Tahap II, dan 8,82 jutalembar MSOP tahap III yang tidak di-exercise.Berakhirnya periode pelaksanaan MSOP Tahap IIItersebut mengakhiri rangkaian program MSOP BRITahap I-Tahap III yang dimulai bersamaan dengan IPOBRI tanggal 10 November 2003.Tahapan MSOPTahapanMSOPJumlah SahamMSOP (Lembar)KomposisiTanggaldimulainyaMSOPTanggalBerakhirnyaTahapan MSOPHargaPelaksanaanPer LembarSahamSaham diexcercise(Lembar)Tahap I 235.294.100 40% 10 November 03 9 November 08 962,50 230.999.000Tahap II 235.294.100 40% 10 November 04 9 November 09 1.750,00 230.047.000Tahap III 117.647.050 20% 10 November 05 9 November 10 Sesuai aturanBapepam-LK danBEI108.830.000Jumlah 588.235.250 569.876.000Penambahan Modal dari MSOP(dalam Rp juta)Tahap I Tahap II Tahap III JumlahModal Disetor 115.500 115.024 54.415 284.938Agio 106.837 287.559 474.490 868.886Modal Lain-Lain (Lembar Saham x option value) 27.117 80.889 10.259 212.265Jumlah 249.454 483.471 633.164 1.366.089PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>69


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanKondisi Pasar Modal danKinerja SahamKondisi pasar modal Indonesia turut terpengaruholeh kondisi perekonomian global yang masih belumkondusif. Hal ini tampak dari penurunan nilai transaksiharian sebesar 8,79% menjadi sebesar Rp4,55 triliundibandingkan transaksi harian sepanjang tahun 2011yang sebesar Rp4,95 triliun. Selain turunnya nilai transaksiharian, nilai transaksi asing juga cenderung menurun.Namun demikian, pada tanggal penutupan, IndeksHarga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia,berhasil membukukan angka penutupan pada level4.316,69 yang berarti naik 12,94% dari level indeks3.821,99 pada akhir tahun 2011 lalu. Selain itufrekuensi transaksi harian juga mengalami kenaikan7,36% sebesar 113.454 kali transaksi. Perkembanganyang menggembirakan lainnya, sepanjang tahun<strong>2012</strong> yang masih dibayangi krisis global, terdapat23 emiten baru yang berhasil melantai di bursa. Haltersebut menunjukkan tetap tingginya minat investormenanamkan dananya di pasar modal Indonesia.Seluruh perkembangan tersebut membuat nilaikapitalisasi pasar saham di BEI mencapai angka sebesarRp4.127 triliun, naik 16,67% dari nilai angka Rp3.537triliun di akhir tahun 2011. Nilai tersebut membuatrasio kapitalisasi pasar saham terhadap PDB naikmenjadi sebesar 55,6% dari angka tahun sebelumnya,46,7%. Mengingat perekonomian global tahun 2013diprediksikan lebih baik, seperti halnya dikemukakanoleh IMF maupun biro riset McKinsey dan ahli ekonomilainnya, maka kondisi pasar saham modal Indonesia ditahun 2013 diperkirakan akan lebih menarik.papan utama, saham <strong>BBRI</strong> tercatat sebagai anggotasaham blue chips LQ 45 (45 saham terlikuid di BEI),Jakarta Islamic Index, Indeks Bisnis-27, Indeks Kompas100 dan Indeks Sri Kehati.Sebagaimana kondisi bursa pada tahun <strong>2012</strong>perkembangan harga saham <strong>BBRI</strong> berfluktuasimengikuti perkembangan kondisi perekonomian dansentimen pasar modal global. Fluktuasi harga saham<strong>BBRI</strong> di tahun <strong>2012</strong> berkisar dari harga terendah sebesarRp5.150 dan harga tertinggi tercatat sebesar Rp7.850.Volume transaksi juga berkurang 14,45% menjadi total7.909,9 juta lembar saham.Sebagai salah satu saham unggulan, saham <strong>BBRI</strong> dengannilai kapitalisasi pasar mencapai Rp169,74 triliun perakhir Desember <strong>2012</strong>, turut terkena imbas sentimenpasar yang membuat investor cenderung berhatihatidengan kinerja saham keuangan. Sebagaimanadiketahui, krisis perekonomian global dalam beberapatahun belakangan berawal dari krisis keuangan yangmelanda kawasan Eropa maupun Amerika Serikat.Mengingat sektor keuangan dan perbankan global saatini sudah semakin terintegrasi, maka guncangan padasektor ini akan dengan cepat direspon oleh investor dipasar modal.Pada triwulan kedua, harga saham <strong>BBRI</strong> sempatmenunjukkan penurunan yang cukup tajam. Saatitu pemicu penurunan harga saham <strong>BBRI</strong> maupunindeks pasar saham global adalah berita kegagalannegara Uni Eropa mencapai kata sepakat mengenaiupaya mengatasi defisit anggaran di beberapa negaraanggotanya. Berita tersebut membuat indeks pasarmodal di seluruh dunia turun cukup tajam.Kinerja Saham BRISaham BRI, dengan kode perdagangan <strong>BBRI</strong>, mulaitercatat dan diperdagangkan di BEI (dahulu BEJ) sejaktanggal 10 November 2003. Saat ini selain tercatat diPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>71


Pada akhir triwulan ke dua tersebut, harga saham BRI juga mengalami penurunan harga hingga sebesar 28,9%menjadi sebesar Rp5.150 dari harga posisi tertinggi di semester I yang sebesar Rp7.250, dengan volume perdaganganyang meningkat karena banyaknya investor yang berusaha keluar dari pasar modal.Namun demikian seiring dengan perkembangan perekonomian dunia yang mulai menunjukkan titik terang, danmulai meningkatnya angka permintaan barang di China serta tumbuhnya perekonomian nasional, harga saham<strong>BBRI</strong> kembali meningkat. Sebagaimana diketahui fokus usaha BRI adalah segmen MKM dengan pemasaranproduk lebih berorientasi memenuhi kebutuhan domestik. Perbaikan kinerja BRI, sebagaimana tercermin dariperbaikan NPL, peningkatan kredit yang prudent dan peningkatan laba bersih yang cukup tinggi yang kemudiandi informasikan secara rutin pada pelaku pasar, direspon positif oleh investor, sehingga saham <strong>BBRI</strong> di akhir tahunditutup meningkat sebesar 2,95% dari posisi penutupan akhir tahun 2011, menjadi sebesar Rp6.950.Dividen dan Kebijakan DividenPembagian dividen BRI dilakukan setelah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Pembagian dividendilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan kebutuhandana Perseroan untuk ekspansi usaha.Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada tanggal 28 Marettahun <strong>2012</strong>, BRI melakukan pembayaran dividen final tahun buku 2011 sebesar 20% dari laba bersih atau senilaiRp3.016.587.862.754. Rasio pembayaran dividen ini sama dengan rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2010yang ditetapkan oleh RUPST 2011, sebesar 20%. Nilai dividen per saham yang dibayarkan pada tanggal 15 Mei <strong>2012</strong>adalah sebesar Rp122,28, atau naik 31,5% dari nilai pembayaran dividen per saham tahun 2010 yang sebesar Rp93,01.Pembayaran Dividen BRITahunDividenTanggalPembayaranJumlah Dividen(Rp miliar)Dividen per LembarSaham* (Rp)Rasio PembayaranDividen2003 23 Juli 2004 990 42,1 75,01%2004 5 Juli 2005 1.816 76,47 50,00%2005 10 Juli 2006 1.904 78,09 50,00%2006 2 Juli 2007 2.129 86,52 50,00%2007 7 Juli 2008 2.419 98,17 50,00%2008 3 Juli 2009 2.085 84,41 35,00%2009 1 Juli 2010 2.192 88,91 30,00%2010 15 Juni 2011 2.294 93,01 20,00%2011 15 Mei <strong>2012</strong> 3.017 122,28 20,00%* Data dividen per lembar saham merupakan dividen setelah dilakukan stock split dengan rasio 1:2 pada tanggal 11 Januari 2011Pada tahun 2009 dan tahun 2010 BRI melakukan pembagian dividen interim, masing-masing sebesar Rp45,74 perlembar saham dan Rp45,93 per lembar saham yang pelaksanaannya sesuai dengan UU PT No. 40 tahun 2007. Besarnyadividen interim tersebut sudah masuk didalam perhitungan dividen tahunan yang telah disebutkan di atas.72PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPembayaran Dividen InterimTahunDividenTanggalPembayaranDividen perLembar Saham(Rp)2009 16 Desember 2009 45,742010 Desember 2010 45,93Kebijakan pembagian dividen BRI diatur dalamProspektus pada saat IPO, yakni pada bagian“Pembagian Dividen”, yang menyatakan bahwa BRIakan memberikan dividen dengan memperhatikankondisi keuangan dan rencana pengembanganusaha. Penetapan besaran dividend pay-out rasiodan/atau jumlah dividen tiap tahun buku dilakukanmelalui RUPS.Nilai dividen tahun buku 2011yang dibagikan pada tahun<strong>2012</strong> adalah sebesar Rp122,28persaham, naik 31,52% daritahun sebelumnya.Obligasi Sub-OrdinasiPada bulan Desember 2009 BRI menerbitkan ObligasiSubordinasi II dalam denominasi Rupiah dengan jangkawaktu 5 tahun dan tingkat bunga 10,95% yang tercatat dibursa pada tanggal 22 Desember 2009. Fitch memberikanrating A+ (idn) terhadap Obligasi Subordinasi dan BRIberhasil menghimpun dana sebesar Rp2 triliun dalampenerbitan Obligasi tersebut.Penerimaan hasil Penawaran Umum ObligasiSubordinasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisiterkait, seluruhnya digunakan perusahaan sebagaimodal pelengkap sesuai dengan ketentuan BI, yangdimanfaatkan seluruhnya untuk ekspansi kredit sesuaidengan prinsip kehati-hatian.Selama tahun <strong>2012</strong>, BRI tidak menerbitkan obligasimaupun efek bersifat hutang lainnya.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>73


Tinjauan Operasional74PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPenerapan strategi yangtepat dan konsistenserta terjaganya efisiensioperasional merupakanpendukung kinerja usahaBRI yang optimalBOP O59,93%**Data Bank sajaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>75


Prospek dan Strategi UmumProspekDi tahun <strong>2012</strong> perlambatan pertumbuhan ekonominegara-negara di Amerika maupun Eropa mulai menahanlaju pertumbuhan di negara-negara emerging marketterutama yang berbasis ekspor ke negara tersebutmelalui penurunan harga komoditas dan volumeperdagangan. Namun demikian diperkirakan tahun2013 kondisi perekonomian global akan lebih baik. Olehkarenanya pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2013diproyeksikan sebesar 3,4%, naik dibandingkan proyeksitahun <strong>2012</strong> sebesar 3,1%. Proyeksi tersebut dapattercapai apabila pengaruh dari kebijakan penurunandefisit anggaran fiskal (Fiscal Cliff) di AS, pelemahanpertumbuhan lebih lanjut di Cina dan Jepang sertasemakin berlarutnya prospek penyelesaian krisis Eropadapat diminimalisir.Di tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Indonesiadiperkirakan akan tetap didominasi oleh konsumsidan arus investasi yang tetap kuat, didorong olehmeningkatnya jumlah golongan masyarakat yangberpendapatan menengah dan meningkatnyakomposisi jumlah penduduk usia produktif. Ekspordiperkirakan juga akan mengalami perbaikan sejalandengan membaiknya perekonomian beberapa negaramitra dagang utama dan diversifikasi perdaganganke negara-negara selain Eropa dan Amerika Serikat,meskipun masih dibayangi ketidakpastian kondisiperekonomian global. Dengan perkembangantersebut, Pemerintah memperkirakan perekonomianIndonesia akan tumbuh pada kisaran 6,3%-6,8%(Sumber: Bank Indonesia) dengan inflasi tetap di jagapada kisaran 4,5% ± 1%.BRI dengan fokus kegiatan di segmenMKM yang berientasi pada pertumbuhanekonomi domestik diyakini akan tetapmemiliki prospek kinerja yang lebih optimal.Di Indonesia, rasio kredit perbankan terhadap PDBsebesar 31.2% yang masih jauh di bawah negara-negaraAsia Tenggara menunjukkan bahwa penetrasi perbankanmasih rendah. Selain itu, berdasarkan data KemenkopUKM, tahun 2011 Indonesia memiliki lebih dari 55 jutawirausaha mikro, kecil dan menengah dimana barusepertiganya yang tersentuh oleh perbankan. Dilihatdari aspek geografis, pertumbuhan ekonomi di luarpulau Jawa yang lebih besar dari pulau Jawa menjadipendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Halhaltersebut di atas menunjukkan besarnya potensipertumbuhan bagi perbankan Indonesia terutama bagiBRI yang fokus kepada segmen usaha mikro, kecil danmenengah.Berdasarkan kondisi tersebut di atas, perbankan Indonesiaperlu mempersiapkan langkah-langkah yang tepatuntuk meningkatkan kinerja bisnisnya dengan risikoyang optimal. Dalam menghadapi berbagai tantanganeksternal maupun prospek usaha di masa mendatangserta untuk mencapai tujuannya di tahun 2013 menjadiBank dengan Pertumbuhan segmen Mikro, Kecil danMenengah (MKM) Terbaik di Indonesia maka Bank BRItelah mengkaji dan menyusun strategi pertumbuhanusaha di masa mendatang. Fokus bisnis akan tertujupada peningkatan outstanding dan jumlah nasabah disegmen MKM, peningkatan jumlah pengguna e-channeldan e-banking serta jumlah transaction-based fee untukmeningkatkan fee based income, pembentukan SDMyang profesional sesuai bidang tugas masing-masing danperluasan pasar luar negeri.Rencana Strategis 2013Untuk mendukung strategi umum di tahun 2013, BRItelah menyusun strategi dengan mempertimbangkankompetensi inti yang telah dikuasai segenap jajaranmanajamen, baik di tingkat pusat, wilayah hingga ke unitkerja terdepan. Selain itu, proyeksi kondisi perekonomianIndonesia, agenda pemilu di tahun 2014 dan kebijakanregional seperti penerapan ASEAN Economic Communitydi tahun 2015 turut dipertimbangkan. BRI meyakinibahwa dengan menjalankan strategi positioning di kancahperbankan Indonesia dengan berbasiskan kompetensiinti yang telah dikuasai dan dikembangkan sejak lama,BRI akan mampu mencatatkan kinerja yang tetap optimaldi tahun-tahun mendatang dengan sumber pendapatanberasal dari bunga pinjaman dan fee based.76PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPertumbuhan aset BRI akan dilakukan secara prudentsesuai dengan kondisi permodalan, kecepatanpemenuhan sumber daya manusia, pengembanganteknologi informasi dan perubahan kebijakan dariregulator. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebutmaka arah kebijakan BRI untuk tahun 2013 adalah:1. Mengembangkan potensi fee-based income danmeningkatkan pendapatan bunga dengan cara:a. Fokus ekspansi kredit pada segmen MKM danpenetrasi segmen korporasi yang memberi trickledownbusiness pada kegiatan segmen MKM.b. Menjaga komposisi sumber dana murah (girodan tabungan) yang optimal sesuai denganperkembangan kondisi perekonomian danperkembangan bisnis BRI.c. Perluasan jaringan dan peningkatan aktifitaslayanan jasa perbankan untuk meningkatkanfee based income.2. Ekspansi bisnis melalui strategi marketpenetration, market development dan productdevelopment, yakni:a. Market penetration, yakni optimalisasi posisi BRIyang kini memiliki jaringan kerja yang terhubungsecara real time online di seluruh Indonesia sertacustomer base terbesar, melalui:• Peningkatan aktivitas cross selling danintegrated marketing dalam penjualanproduk dan jasa bank.• Pemanfaatan jaringan kerja secara optimaluntuk memperkokoh competitiveness BRI disegmen UMKM.• Meningkatkan kualitas produk dan jasa bankuntuk mempertahankan dan meningkatkanloyalitas nasabah.• Meningkatkan kuantitas dan kualitase-channel BRI.b. Market Development, yakni melayani seluruhlapisan masyarakat di seluruh pelosok Indonesiadengan secara selektif memasuki pasar yangselama ini belum terlayani oleh BRI, melalui:• Optimalisasi basis nasabah dan jaringankerja untuk menjaring nasabah baru/potensipasar baru.• Pengembangan jaringan kerja ke luarnegeri yang potensial.c. Product Development, yakni melengkapiproduk yang ada dengan features barumaupun menciptakan produk-produk baruuntuk mempertahankan competitiveness BRIdi industri keuangan. Langkah yang dilakukanmencakup:• Kerja sama dengan institusi keuangan nonbank untuk product bundling.• Pengembangan produk pinjaman dansimpanan dengan skema/fitur yangcustomized dan sesuai kebutuhan nasabah.3. Persiapan menghadapi Basel III, khususnyamengenai struktur modal, melalui optimalisasiportofolio pinjaman dengan mempertimbangkanefisiensi alokasi modal, perbaikan kualitas aset danupaya penguatan modal.4. Mewujudkan konsep financial inclusion melaluiperluasan akses layanan financial dengandukungan jaringan kerja sesuai potensi bisnis.Pembukaan outlet baru yang dilakukan secaraselektif dan cermat.5. Mendukung proyeksi pertumbuhan bisnis yangsustainable, BRI melakukan pembukaan outletkonvensional dan e-channel secara selektif denganmemperhitungkan faktor internal dan eksternal.6. Sejalan dengan strategi perusahaan, BRImemprioritaskan pemenuhan formasi untukjabatan bisnis/marketing. Selain itu, BRIjuga melakukan penyempurnaan kebijakanpengembangan karier dengan membanguntalent management system dan mengoptimalkanassessment center menjadi development center.Penyempurnaan sistem reward and punishmentjuga dilakukan agar mendorong produktivitaspekerja dengan tetap memperhatikan ketentuanketenagakerjaan, kondisi pasar dan kemampuanfinansial perusahaan.Rencana strategis yang diterapkan secara spesifik untukmasing-masing segmen operasional dapat dilihat padauraian mengenai segmen bisnis terkait, yakni padabahasan “Tinjauan Bisnis”.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>77


Pengelolaan Sumber Daya ManusiaPr oses pengelolaan SDM dilaksanakan secaraterintegrasi, mulai dari perencanaan, rekrutmen dan seleksi,pengembangan, imbal jasa, manajemen kinerja sampai denganpengakhiran hubungan kerja.Pr oses tersebut didukung penerapan budaya kerja BRI,ot omatisasi pr oses melalui sistem informasi SDM sertaber pedoman pada prinsip-prinsip GCG, guna mewujud kanSumber Daya Manusia BRI yang Pr ofesional, Pr oduktifdan Sejahtera78PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPenerapan strategi pengelolaan SDM BRI dilakukanberdasarkan kompetensi, kinerja dan komunikasiyang efektif sehingga terbentuk jajaran SDM yangprofesional, produktif dan sejahtera sebagai asetutama perusahaan.Arsitektur Sdm BriStrategi pengelolaan SDM di breakdown dalam roadmap program kerja pengelolaan SDM yang ditetapkansetiap 5 (lima) tahun dan disesuaikan dengan kebutuhanperusahaan. Program kerja pengelolaan SDM untuktahun <strong>2012</strong> adalah:a. Penyempurnaan kebijakan pembinaan karierb. Penyempurnaan sistem manajemen kinerjac. Penyempurnaan kebijakan kompensasi dan benefitd. Integrasi MSDM dengan teknologi informasie. Perubahan kebijakan yang terkait peraturan disiplinProgram tersebut merupakan bagian dari kerangkaArsitektur SDM BRI yang disusun secara komprehensif,sistematis dan terukur, mulai dari aktivitas planning,acquiring, developing, retaining and maintaining,performance management dan terminating.Dengan dukungan sistem informasi manajemenmengintegrasikan business process pengelolaan SDM,data dan informasi dapat disajikan dengan akuratdan komprehensif.VISI dan MISI BRIVISI, MISI dan STRATEGI MANAJEMEN SDM(Profesional, Produktif dan Sejahtera)Perencanaan SDM(Planning)Rekrutmen, Seleksi danPenempatan SDM(Acquiring)Pengembangan SDM(Developing)Menjaga/MempertahankanSDM(Retaining/maintaining)Manajemen Kinerja(Performance Management)Pemutusan Hubungan Kerja(Terminating)KOMPETENSI SDMSISTEM INFORMASI MANAJEMENGood Corporate GovernanceCorporate CulturePT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>79


Pengembangan Kompetensi danProfesionalismeBRI mengembangkan perencanaan tenaga kerja(manpower planning) yang mampu mengintegrasikankebutuhan SDM secara tepat dan akurat sesuai denganrencana dan strategi perusahaan. Proses perencanaankebutuhan SDM mengacu pada Corporate Plan BRI(jangka panjang), Rencana Bisnis Bank/RBB (jangkamenengah) dan Rencana Kerja dan AnggaranPerusahaan/RKAP (jangka pendek) yang diselaraskandengan karakteristik unik Perusahaan yang berfokuspada UMKM sehingga membutuhkan dukungan banyaktenaga kerja dengan komposisi tenaga marketing lebihdominan daripada tenaga non-marketing.Pemenuhan Sumber Daya ManusiaMengingat karakteristik unik perusahaan yang fokuskepada UMKM, perkembangan usaha dan jangkauanoperasi dan yang berkembang dengan cepat, BRImelakukan pemenuhan jabatan baik melalui kegiatanmutasi (promosi dan rotasi) pekerja maupun rekrutmendan seleksi dari sumber internal dan eksternal sesuaidengan kebutuhan Perusahaan. Proses pemenuhantersebut dilakukan secara obyektif, terbuka, adil dansetara tanpa diskriminasi dengan tetap memperhatikankualitas maupun kompetensi dasar para kandidat melaluiprogram pengembangan staf (PPS) untuk mencetak kaderpemimpin BRI, program pengembangan residen staf(PPRS) untuk mencetak kader pemimpin BRI masa depandi wilayah Indonesia Timur, pendelegasian wewenangrekrutmen ke tingkat Kantor Wilayah, mengikutimaupun mengadakan job fair yang diselenggarakandi beberapa Lembaga/Perguruan Tinggi ternama danproses perekrutan dan seleksi pekerja secara online.Melalui strategi rekrutmen tersebut, selama tahun<strong>2012</strong>, BRI telah menambah jumlah pekerja sebesar13.855 orang, terdiri dari PPS BRI 509 orang,Marketing 8.536 orang, Support 652 orang danOutsourcing 4.158 orang.Learning and DevelopingBRI memberikan kesempatan yang cukup dan setarakepada seluruh pekerja untuk mengembangkan diridan kariernya melalui peningkatan pengetahuanmaupun keterampilan.Dalam melaksanakan pengembangan kompetensidan keahlian serta pengembangan karir tersebut,BRI memberi kesamaan hak kepada seluruh pekerja,tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,gender, dan kondisi fisik. Secara garis besar, programpengembangan pekerja BRI digambarkan dalam baganringkas sebagai berikut:INTERNALPENDIDIKANPENGEMBANGAN1. Supervisor Development Program (sdp)2. Assistant Manager Development Program (amdp)3. Manager Development Program (mdp)4. Senior Manager Development Program5. Assistant Vice President Development Program (avpdp)6. Vice President Development Program (VPDP)JAKARTA - BANDUNG - YOGYAKARTA - SURABAYA - MAKASSAR - PADANG -PENDIDIKANPELATIHAN DANPENGEMBANGANTRAINING BASEDCOMPETENCIESEKSTERNALPENDIDIKANPENGENALANPENDIDIKANAPLIKASIINTERNALSESPIBANK (LPPI)1. Program Pengembangan Staf ( Pps)2. Frontiliner & Administration, dllSPESIFIK, Contoh:1. Credit2. Operation3. Marketing, dllGENERIK Contoh: Produk dan Jasa BRIEKSTERNALWorkshop/Seminar/Khusus (Dn/Ln), dll80PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanProgram training bertujuan untuk meningkatkankompetensi pekerja sehingga tercipta pekerja yangbertalenta unggul dan siap untuk menduduki jabatanstrategis di perusahaan.Selain training menyeluruh, BRI mendukungpengembangan karir pekerja melalui pelaksanaanpelatihan khusus yang terencana, pengayaan, jobenrichment dan job enlargement. Pengembangan karirini menggunakan sistem talent pool yang melibatkandukungan sistem TI sebagai bagian dari pengembanganTalent Management System. Adapun beberapa programtraining yang telah diselenggarakan selama tahun<strong>2012</strong>, diantaranya adalah sebagai berikut:Program dan Peserta Pendidikan, Pelatihan danPengembangan yang diselenggarakan selamatahun <strong>2012</strong>Jenis PendidikanJumlahPesertaA. Pendidikan Pengembangan1. Supervisor Development Program 3.6412. Assistant Manager Development3.441Program3. Manager Development Program 2574. Senior Manager Development Program 655. Assistant Vice President DevelopmentProgram6. Vice President Development Program 32Jumlah 7.529B. Pendidikan Pengenalan1. Program Pengembangan Staf 1.2102. Frontliner & Administration 11.5333. Marketing 10.6014. Administrasi 8175. Audit 306Jumlah 24.467C. Pendidikan Aplikasi1. Credit 8.1022. Operation 13.5673. Marketing 6.5824. Public Course 134.4595. Sertifikasi 9886. Lain-lain 15.1017. Risk Management 842Jumlah 179.64193Pr ogram training bertujuan untukmeningkatkan kompetensi pekerjasehingga tercipta pekerja yangbertalenta unggul dan siap untukmenduduki jabatan strategis diperusahaan.Selain mengikuti pelatihan secara intensif, karyawanjuga diikutkan dalam training-training publik yangsesuai dengan kebutuhan pekerjaannya sehinggatarget pelatihan minimum satu kali dalam satu tahundapat dicapai.Alokasi Dana Pengembangan Kompetensi SDMSelama tahun <strong>2012</strong>, tidak kurang dari 500 trainingdan pengembangan yang dilakukan BRI, baiksecara umum maupun khusus, dan diikuti oleh211.637 peserta. Total biaya investasi dalam rangkapeningkatan kompetensi dan profesionalisme pekerjatersebut adalah sebesar Rp484,9 miliar. Rasio biayapelatihan terhadap biaya personalia pada <strong>2012</strong> sebesar5,26%, lebih besar dari tahun 2011 yang sebesar 5,16%.Hal ini menunjukkan bahwa pada <strong>2012</strong> BRI lebih banyakmemberikan kesempatan kepada pekerja untukmengembangkan kompetensinya melalui berbagaiprogram pelatihan yang diadakan.Retaining and MaintainingUntuk menarik calon pekerja potensial,mempertahankan pekerja kompeten dan meningkatkanmotivasi serta memberikan apresiasi, BRI memilikiprogram kompensasi yang bersifat variabel (insentifdan bonus) untuk pekerja yang mencapai danmelampaui target kinerja. Selain itu, setiap tahunnyaterdapat Kenaikan Upah Pokok berdasarkan Kinerja(Merit Increase) dengan memperhatikan pencapaiantarget laba perusahaan secara nasional.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>81


Penyempurnaan kebijakan kompensasi di atas selaludilakukan oleh BRI dengan memperhatikan aspekfairness. Selain memberikan kompensasi dan fasilitaskepada pekerja selama dalam hubungan kerja, BRIjuga memberikan hal tersebut setelah berakhirnyahubungan kerja.Kesejahteraan PekerjaUpah minimum yang diberikan kepada pekerja telahberada di atas upah minimum yang berlaku di setiapwilayah dimana Perusahaan beroperasi. Selain itu, BRIjuga memberikan jaminan kesehatan, tunjangan hari rayakeagamaan dan mengikut sertakan pekerja tetapnya dalamprogram tunjangan hari tua, program pensiun manfaatpasti, program pensiun iuran pasti serta melindungi pekerjadari risiko-risiko kesehatan dan kecelakaan kerja melaluikepersertaan dalam asuransi yang relevan. Kontribusiperusahaan pada program-program pensiun sertaperlindungan kesehatan dan kecelakaan kerja tersebut diatas mencapai 7,9% dari total biaya personalia.Dampak keuangan pengelolaan SDMPenambahan jumlah pekerja dan pemenuhan berbagaihak-haknya membuat alokasi dana operasional untukpekerja meningkat. Untuk tahun <strong>2012</strong>, biaya tenagakerja mencapai Rp9,21 triliun atau meningkat 10,7%dari total alokasi dana belanja pekerja di tahun 2011yang mencapai Rp8,33 triliun. Namun demikian BRImemandang alokasi dana ini merupakan investasiyang dapat dipertanggung jawabkan. Pengukuranmanfaat dana belanja pekerja dan komitmen investasiuntuk peningkatan kompetensi pekerja diantaranyadilakukan melalui perhitungan rasio produktivitaspekerja dan rasio belanja pelatihan.Rasio produktivitas pekerja (laba dibagi jumlahpekerja) pada <strong>2012</strong> sebesar Rp255,02 juta per pekerja,lebih tinggi dibandingkan 2011 yang sebesar Rp164,6juta per pekerja. Menunjukkan adanya peningkatanproduktivitas pekerja dalam berkontribusi terhadappencapaian target laba perusahaan.Hubungan IndustrialPekerja dijamin untuk berserikat, berkumpul danmenyampaikan pendapat dengan pembentukan SerikatPekerja BRI (SP-BRI). SP-BRI tercatat di Dinas Tenaga Kerjadan Transmigrasi Jakarta Selatan dengan nomor buktipencatatan: 357/I/P/V/2005 tanggal 17 Mei 2005. Kebijakanyang berkaitan dengan hak dan kewajiban pekerja selaludikomunikasikan dengan melibatkan Serikat Pekerja.Untuk menjamin hak-hak pekerja, Perusahaan dan SerikatPekerja telah membuat 5 (lima) kali Perjanjian KerjaBersama yang berlaku setiap 2 tahun sekali.Pekerja dijamin untuk berserikat ,berkumpul dan menyampaikan pendapat82PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanSelain PKB, BRI membentuk Forum Kerjasama Bipartit yangbertujuan untuk menyelaraskan kepentingan perusahaandan kepentingan Pekerja serta menyelesaikan keluhandari Pekerja. Selain itu, untuk meminimalisasi hambatankomunikasi antara Pekerja dengan Perusahaan, makaPerusahaan memiliki Whistle Blower System yang sejak 12Maret 2009 dan dimonitor langsung oleh Direktur Utama.Profil Sdm BriPada akhir tahun <strong>2012</strong>, jumlah total pekerja BRI adalah72.625 orang, naik dibandingkan posisi akhir tahun2011 yang berjumlah 40.044 orang. Kenaikan terbesarjumlah pekerja pada tahun <strong>2012</strong> lalu terjadi seiringdengan peningkatan aktivitas bisnis dan operasional BRI,diantaranya peningkatan jumlah unit layanan BRI yangtersebar di seluruh wilayah Indonesia dan perubahanstatus pekerja frontliner BRI khususnya Teller dan CustomerService dari pekerja alih daya menjadi pekerja kontrak BRI.Hal ini sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/25/PBI/2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang Prinsip Kehatihatianbagi bank Umum yang melakukan PenyerahanSebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Pihak Lain.Status 2010 2011 <strong>2012</strong>Pekerja Tetap 33.296 33.357 34.936Pekerja Kontrak 2.441 4.780 36.155MPP 996 944 791Trainee 911 963 743Pekerja Alih Daya 38.068 45.486 30.789Jumlah Pekerja BRI 75.712 85.530 103.414Dari sisi tingkat pendidikan, mayoritas pekerjaBRI adalah lulusan jenjang pendidikan Diplomadan Strata 1 dengan jumlah dan komposisi yangsemakin meningkat. Untuk strata pendidikanSLTP dan SLTA, jumlah dan komposisinya semakinberkurang. Adapun profil komposisi pekerja BRImenurut pendidikan dan jenjang jabatan adalahsebagai berikut:PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>83


Tingkat TurnoverTingkat turnover BRI adalahsebesar 1,14%Selama tahun <strong>2012</strong>, tercatat 393 pekerja BRImengundurkan diri atau berhenti bekerja, mayoritasdisebabkan karena telah memasuki masa pensiun.Dengan demikian, maka tingkat turnover BRI adalahsebesar 1,14%, Angka tersebut sangat rendahdan merupakan salah satu hasil dari penciptaanlingkungan kerja yang kondusif. Untuk itu, BRIberkomitmen terus menjaga lingkungan kerja yangbaik demi terciptanya suasana yang sehat, aman,nyaman dan menumbuhkan semangat berkarya sertaberinovasi pada seluruh jajaran pekerja BRI.Pengelolaan Sdm yang TerintegrasiJumlah pekerja berdasarkan tingkat pendidikanPendidikan 2010 2011 <strong>2012</strong>Strata 3 2 5 7Strata 2 1.107 1.034 1.073Strata 1 23.691 26.780 39.591Diploma 4.053 4.847 25.915SLTA/Setingkat 8.749 7.334 6.017SLTP/Setingkat 42 44 22Jumlah Pekerja BRI* 37.644 40.044 72.625*belum termasuk pekerja alih dayaJumlah pekerja berdasarkan level organisasiJabatan 2010 2011 <strong>2012</strong>Executive Vice President 70 67 67Vice President 101 103 106Assistant Vice President 382 380 429Senior Manager 575 584 633Manager 554 582 581Assistant Manager 3.318 2.925 3.295Officer 10.510 10.662 10.998Assistant 22.134 24.741 56.516Jumlah Pekerja BRI* 37.644 40.044 72.625*belum termasuk pekerja alih dayaDengan sebaran wilayah operasional yang luas danjumlah SDM yang besar, pengeloaan SDM secaraefisien dan akurat merupakan tantangan bagiBRI. Oleh karena itu, BRI telah mengembangkanSistem Informasi Manajemen (SIM) SDM yangterintegrasi sehingga BRI mampu memeliharadatabase SDM, memenuhi hak-hak pekerja, memberiinformasi kebijakan SDM terkait hak-hak pekerja,dan mengembangkan saluran komunikasi yangkondusif antara pekerja dengan manajemen. SIMSDM ini merupakan dasar dari pengembanganOffice Automation dan implementasi Employee SelfService (ESS) dengan tujuan efisiensi seluruh aspekpengelolaan kebutuhan SDM.Seiring dengan perkembangan operasional BRIyang terus meningkat dan kebutuhan informasipengelolaan SDM yang semakin up to date danakurat, BRI mengembangkan berbagai aplikasibaru meliputi:1. System and Product In Data Processing, sebagaiprogram utama untuk mengelola database pekerjaserta memproses seluruh haknya.2. CV Offline, program untuk menyajikan data pekerjasecara cepat dan mobile.3. Sistem Manajemen Kinerja Online (SMK Online),program untuk membantu pekerja mempersiapkanRencana Sasaran Kinerja (RSK), bimbingan danevaluasi di akhir tahun.4. Aplikasi Formasi dan Pengisian, merupakan programuntuk menyajikan data formasi pekerja di Unit KerjaBRI di seluruh Indonesia dan pengisiannya.84PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanProgram-program tersebut melengkapi aplikasisebelumnya, seperti Call Center SDM, Web Portal SDMmaupun konseling dengan dukungan teknologi informasi.Internalisasi Budaya PerusahaanSejalan dengan pertumbuhan Perusahaan, semakindisadari bahwa Budaya Kerja memiliki peranan pentingdalam mendukung visi misi Perusahaan. Hal tersebutdapat terwujud apabila setiap Pekerja BRI berperilakubaik dan benar secara pribadi dan profesional dalammelaksanakan tugasnya karena memiliki sense ofbelonging yang tinggi terhadap perusahaan.Oleh karena itu, budaya kerja BRI dirumuskan denganmenggali nilai-nilai yang diyakini oleh seluruh Pekerjasebagai nilai-nilai unggul yang dapat mendukungpencapaian kinerja terbaik bagi perusahaan, yaituterdiri dari integritas, profesionalisme, kepuasannasabah, keteladanan, penghargaan kepada SDM.Hingga saat ini, nilai-nilai Budaya Kerja (core values)yang menjadi landasan berpikir, bertindak, sertaberperilaku bagi setiap insan BRI telah mampumendukung pencapaian kinerja terbaik perusahaan.Namun demikian, evaluasi atas implementasiBudaya Kerja tetap dilakukan untuk memastikanbahwa core values yang dimiliki Perusahaan dapatmenjawab tantangan di masa mendatang terutamadalam persaingan bisnis di sektor MKM yangmerupakan core bussiness BRI. Atas dasar tersebut,maka pada Tahun <strong>2012</strong> Perusahaaan memulaiRevitalisasi Budaya Kerja sebagai upaya penguatanBudaya Kerja.Bersamaan dengan program revitalisasi implementasiBudaya Kerja, secara continue dilaksanakan ForumPeningkatan Kinerja di seluruh unit kerja sebagai bentukpartisipasi aktif Pekerja dalam penciptaan strategi dantindakan yang dapat meningkatkan kinerja di setiapunit kerja. Forum Peningkatan Kinerja juga merupakansarana dalam mentransformasi Budaya Kerja ke seluruhunit kerja, sehingga peningkatan kinerja dapat selarasdengan rencana kerja perusahaan.Budaya kerja merupakan salah satu materi yang selaludisampaikan dalam setiap pendidikan reguler yangbersifat refreshing, sehingga diharapkan nilai-nilaibudaya kerja semakin mengakar pada setiap Pekerja.Untuk memastikan nilai-nilai budaya kerja terlaksanadengan baik di seluruh unit kerja, maka telah ditunjukpara Change Agent di masing-masing wilayah yangberkewajiban untuk mempertahankan dan mengawasiimplementasi Budaya Kerja di unit kerjanya.Pencanangan tahun <strong>2012</strong> sebagai tahun GoodCorporate Governance (GCG) juga menegaskankomitmen BRI untuk menindak dengan tegas (zerotolerance) atas setiap pelanggaran yang bertentangandengan etika dan Peraturan Perusahaan. Hal tersebutjuga menunjukkan komitmen BRI untuk menjadikanBudaya Kerja Perusahaan sebagai jiwa bagi pekerjaBRI dalam berkarya.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>85


PemasaranProgram pemasaran terpadu bertujuan untuk memberikemudahan dan kenyamanan bagi nasabah baru maupunexisting dalam mengenal produk dan fitur produk jasaperbankan BRI, termasuk meningkatkan akses layananGuna mencapai target sepanjang tahun <strong>2012</strong> baikdalam hal penyaluran kredit maupun penghimpunandana masyarakat serta penyediaan jasa perbankan,BRI berupaya untuk tetap menjaga dan meningkatkanpangsa pasar melalui program pemasaran terpadu.Program ini memberikan kemudahan kepada nasabahbaru maupun nasabah existing untuk mengenali produkjasa perbankan dan fitur produk baru BRI, memberikankemudahan akses serta memberikan kenyamanan padanasabah dalam melakukan berbagai aktivitas. Programprogramtersebut dijelaskan dalam uraian berikut:Peningkatan AwarenessJangkauan bisnis mikro, kecil dan menengah BRI hinggagrass root community yang tersebar ke seluruh pelosokIndonesia tidak lepas dari hasil program akusisi maupunretensi pasar yang dilakukan selama tahun <strong>2012</strong>. UntungBeliung BritAma, Pesta Rakyat Simpedes, BRI PeduliPasar Rakyat, Panen Bulanan Simpedes dan GrebegPasar adalah beberapa program yang dilaksanakan BRIuntuk memasarkan produk pinjaman Kupedes, KUR,produk simpanan BritAma, Simpedes serta produke-banking. Dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatantersebut yang langsung menyentuh komunitas dalammasyarakat, BRI dapat membangun terus awarenessterhadap produk dan layanan BRI bagi calon nasabahbaru maupun nasabah existing. Selain kegiatanpemasaran tersebut, untuk meningkatkan brandawareness, BRI juga berpartisipasi pada berbagaipameran berskala nasional maupun internasionaldengan mengikutsertakan nasabah sebagai pesertapameran serta menyelenggarakan mudik bersamanasabah Kupedes dan Simpedes.Peningkatan Pangsa PasarUntuk meningkatkan pangsa pasar, BRI juga aktifmemasarkan produknya kepada mitra BUMN,melakukan cross selling produk serta memanfaatkantrickle down business dari nasabah korporasi danBUMN. Kemitraan dengan BUMN dilakukan melaluipenyelenggaran acara yang menyediakan produk danlayanan yang sesuai dengan kebutuhan para mitra.Sedangkan strategi cross selling yang dilakukan BRImemberikan pelayanan closed-system financing baginasabah baru maupun nasabah existing. Untuk itu,antar direktorat melakukan koordinasi intensif sehingganasabah baru semakin meningkat di tahun <strong>2012</strong>. Trickledown business yang berasal dari nasabah segmen bisnisBUMN dan korporasi juga meningkatkan performasegmen lain seperti segmen bisnis ritel dan menengah.Strategi penjualan juga semakin diintensifkan denganmemanfaatkan database nasabah, pihak ketiga (dealer/developer), walk in customer maupun implant bankingseperti program Home Ownership Program (HOP)dan Car Ownership Program (COP) dengan beberapaperusahaan besar.Pengembangan Fitur ProdukPengembangan fitur produk melalui modifikasikegunaan maupun pengenalan fitur baru jugamerupakan salah satu strategi pemasaran BRI kepadanasabah baru maupun nasabah existing. Pengembanganini disesuaikan dengan memperhatikan kebutuhan dankarakter nasabah di tiap segmen.Peningkatan Akses LayananPengembangan jaringan baik dalam bentukkonvensional maupun e-channel merupakan salahsatu strategi pemasaran BRI untuk memberikankemudahan dan meningkatkan pelayanan kepadanasabah. Pengembangan infrastruktur ini dilakukansecara ekstensifikasi maupun intensifikasi. Strategiekstensifikasi dilakukan melalui pembukaan unit kerjadi wilayah baru sedangkan intensifikasi ditujukanuntuk memaksimalkan potensi bisnis pada daerahyang telah terdapat unit kerja BRI. Peningkatan akseslayanan nasabah melalui e-channel yang difokuskankepada penambahan jaringan ATM, penyebarluasanSMS banking dan Mocash yang bertujuan untukmempermudah jangkauan kepada nasabah sertameningkatkan efisiensi operasional.86PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanSalah satu strategi pemasaran lainnya adalahpengembangan jaringan elektronik seperti BRI mobile.Sarana ini dirancang agar lebih user friendly sehingganasabah dapat lebih mudah memperoleh informasirekening, dan melakukan transaksi perbankan secaraonline melalui BRI. Semua pengembangan di atasdilakukan untuk memastikan Service Level Agreement(SLA) yang memuaskan.Sementara strategi pemasaran yang diterapkan secaraspesifik untuk masing-masing segmen operasionaldapat dilihat pada uraian mengenai segmen bisnisterkait, yakni pada bahasan “Tinjauan Bisnis”.Di sisi sumber daya manusia, BRI melakukanpenambahan tenaga pemasar dan juga meningkatkankualitas pengetahuan mengenai produk dan jasamelalui pelatihan kepada tenaga pemasar sehinggamereka dapat memasarkan produk dan jasa yanglengkap sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dengansemakin meningkatnya kualitas tersebut, tenagapemasar BRI dapat menjadi professional businessadvisor bagi nasabah.Marketing CommunicationKegiatan marketing communication memiliki misimenjadikan seluruh produk, jasa, dan layanan BRImempunyai brand yang kuat untuk menunjangkegiatan pemasaran serta pertumbuhan penjualanproduk, jasa dan layanan BRI. Melalui komunikasipemasaran yang optimal maka diharapkan akantercapai brand awareness dan positioning yang unik,tepat dan relevan dari seluruh produk, jasa danlayanan BRI di benak setiap target market, sehinggakeberhasilan ekspansi usaha dapat lebih terjamin.Untuk mencapai misi tersebut BRI merancang strategikomunikasi pemasaran yang di aplikasikan secaraberkesinambungan selaras dengan penilaian kondisiindustri perbankan dan sasaran perkembangan usaha.Pada tahun <strong>2012</strong>, kegiatan marketing communicationselain difokuskan pada produk-produk yang secarasubstansi berbasis individu/massal baik pada sisifunding maupun lending juga difokuskan pada upayamembangun image perbankan transaksional untukmenciptakan corporate brand Bank BRI.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>87


Program marketing communication mengenai retailfunding menjadi prioritas utama mengingat peranstrategisnya untuk menjamin stabilitas pendanaandan juga price competitiveness. Selain itu, segmenmikro, kecil dan menengah (MKM) yang menjadipilar bisnis juga BRI mendapat prioritas khususuntuk menjamin keberlanjutan-aspek awarenessterhadap brand BRI.Di tahun <strong>2012</strong>, program marketing communicationmulai menyasar pengenalan produk-produk danlayanan BRI yang berbasis business to business (B2B)dengan strategi komunikasi yang sesuai denganbusiness nature target market. Aktifitas e-Banking BRIjuga menjadi prioritas pelaksanaan program, denganbusiness nature tujuan meningkatkan komposisi feebased income melalui aktivitas transaksi elektronik.Keseluruhan program yang dilaksanakan tersebutditujukan untuk mendukung upaya BRI menjelmasebagai The Biggest National Payment Gatewaydalam beberapa tahun mendatang.Realisasi KegiatanBerbagai kegiatan komunikasi pemasaran yangdilaksanakan sepanjang tahun <strong>2012</strong>, mencakupdiantaranya pengenalan produk:1. Tabungan BRI BritAma (Untung Beliung BritAma).2. Tabungan BRI Simpedes (Pesta Rakyat Simpedes,Panen Bulanan Simpedes dan Mudik BersamaKupedes dan Simpedes).3. Tabungan BRI Junio (Kerjasama merchant: Timezone,Theme Park: Ancol, Jatim Park, WaterBoom,Funland, Bali Bird Park, Bali Zoo, dan lain-lain).4. E-Banking (Program Undian Gemerlap e-Banking BRI).5. Brizzi (Program merchant discount di merchantmerchantkategori food & beverages, public service,fashion dan mini market).6. Kartu Kredit BRI.Program-program rentention & acquisition diberbagai merchant ternama Fashion, Gadget,Airlines, Hotel & Resto , Beauty and Health, BRITravel Service, BRING dan sebagainya.7. BRI Prioritas (White Lotus, Ante Prima danBlitzmegaplex).8. BRIGuna.Penghargaan dibidang MarketingCommunicationBerbagai kegiatan marketing communication danrealisasi kualitas layanan yang baik, membuat beberapabrand produk BRI mendapatkan penghargaan daripihak ketiga, yaitu sebagai berikut:1. Tabungan BRI Junio – Peringkat Pertama KategoriTabungan Junior Top Brand Index <strong>2012</strong> dari MajalahMarketing.2. Tabungan BritAma – Peringkat Kedua KategoriTabungan Top Brand Index <strong>2012</strong> dari MajalahMarketing.3. Deposito BRI – Peringkat Ketiga Kategori DepositoTop Brand Index <strong>2012</strong> dari Majalah Marketing.4. Tabungan BritAma dan Tabungan Simpedes –Peringkat Pertama Kategori Tabungan Satria BrandAward <strong>2012</strong>.5. Tabungan BritAma – Word of Mouth Marketing<strong>2012</strong> dari Majalah SWA.6. SMS Banking BRI – Peringkat Pertama BankingService Excellent Award dari Majalah Infobank.7. Phone Banking BRI – Peringkat Ketiga BankingService Excellent Award dari Majalah Infobank.8. Internet Banking & Mobile Banking Terbaik –Consumer Excellent Award dari Majalah SWA.9. Indonesia Brand Champion Award <strong>2012</strong> – PredikatSilver untuk kategori Most Popular Bank Umumdari MarkPlus.10. Peringkat Pertama Net Promoter LoyaltyAward <strong>2012</strong> untuk kategori Saving Account dariMajalah SWA.11. The Most Valuable Brand Kategori Bank Umum dariMars, Metro TV dan Majalah SWA.Pengembangan JaringanRealisasi Ekspansi Jaringan di Tahun <strong>2012</strong>Pengembangan jaringan kerja bisnis ritel di tahun<strong>2012</strong> meliputi pembukaan 15 Kantor Cabang,43 Kantor Cabang Pembantu dan 44 Kantor Kas.Terkait pengembangan jaringan kerja tersebut, 14Kantor Cabang Pembantu ditingkatkan statusnyamenjadi Kantor Cabang dan 6 Kantor Kas menjadiKantor Cabang Pembantu. Sementara itu, untuk88PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaanpengembangan bisnis mikro, pada tahun <strong>2012</strong> telahdibuka 125 BRI Unit baru dan 26 TerasBRI yangditingkatkan menjadi BRI Unit sehingga total BRI Unitper Desember <strong>2012</strong> mencapai 5.000 BRI Unit. Selain itu,telah dibuka 500 TerasBRI dan 250 TerasBRI Kelilingselama tahun <strong>2012</strong>.Selain BRI Unit, sejak tahun 2009 BRI juga telahmengembangkan jaringan kerja baru berupaTerasBRI. Pada tahap awaI, TerasBRI dibuka di tengahpasar tradisional guna memudahkan pedagangpasar untuk menabung, mengajukan pinjaman,serta melakukan transaksi perbankan lainnya, tanpaharus meninggalkan aktivitas bisnisnya. Sampaidengan tahun <strong>2012</strong> BRI kini BRI telah memiliki 1.778TerasBRI dan 350 TerasBRI Keliling.Selain pembukaan BRI Unit dan TerasBRI baru, selamatahun <strong>2012</strong> BRI meningkatkan status 26 TerasBRImenjadi BRI Unit dengan tujuan mengoptimalkanpelayanan kepada nasabah.Pertumbuhan Jumlah Jaringan Kerja BRIPertumbuhan Jumlah JaringanATM dan EDC BRI10.17612,7196.39814.2921.7961.796 3.7786,085 7.2922008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>EDCATM18.80438.88231.59044.71559.007Selama tahun <strong>2012</strong>, BRI menambah 7.000 ATM, 13.125EDC (Electronic Data Capture) dan 3 CDM (Cash DepositMachine) sehingga dengan penambahan tersebutsampai dengan akhir Desember <strong>2012</strong>, BRI telah memiliki14.292 ATM, 44.715 EDC, 92 CDM dan 42 e-Buzz.8.0561006.9716.3231.3046175.312 2178708227281794.4174.538 4.649 4.849337 434 470 502379 406 413 4312008 2009 2010 20119.0523501.7789145.000545442<strong>2012</strong>TerasBRI KelilingTerasBRIKantor KasBRI UnitKantor CabangPembantuKantor CabangDengan seluruh tambahan tersebut layanan perbankanBRI per akhir tahun <strong>2012</strong> telah didukung oleh jaringankerja yang meliputi 9,052 unit kerja (termasuk KantorWilayah dan Unit Kerja Luar Negeri) dan 59.241e-Channel (Lihat juga tabel “Profil BRI-Jaringan Kerja”dan uraian “Tinjauan Bisnis-Bisnis Konsumer”)Selain penambahan jaringan kerja konvensional, selamatahun <strong>2012</strong> BRI melakukan berbagai program lainuntuk meningkatkan optimalisasi fungsi dan kualitasoperasional jaringan melalui:1. Standarisasi tampilan unit kerja operasionaldan e-channel dengan tujuan meningkatkankenyamanan nasabah saat bertransaksi.2. Meningkatkan frekuensi pelatihan bagi pekerja BRIUnit dan TerasBRI agar dapat memberikan pelayananyang lebih efektif kepada nasabah mikro.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>89


SMS BankingTransaksi e-BankingATMJumlah Transaksi(dalam juta transaksi)46.6Jumlah Transaksi(dalam juta transaksi)789.225.4482.75.69.5144.2266.92009 2010 2011 <strong>2012</strong> 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>Jumlah Pengguna(dalam ribuan)3.366Jumlah Pemegang Kartu(dalam juta)17.01.5926.810.52446204.52009 2010 2011 <strong>2012</strong> 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>Nilai Transaksi(Rp triliun)7.7Nilai Transaksi(Rp triliun)429.2249.60.30.82.871.6126.52009 2010 2011 <strong>2012</strong> 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>Transaksi e-Banking tumbuh secara siginifikan dalam empat tahun terakhir, baik dari sisijumlah transaksi maupun nilai transaksi, yang didukung oleh basis nasabah yang besar.90PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan3. Pembukaan Priority Lounge, Kantor Layanan Pensiundan Kredit Pegawai dan Sentra Layanan Prioritas.4. Penempatan e-channel: ATM, EDC dan SSPP (SelfServices Passbook Printer) untuk mengoptimalkanlayanan perbankan dan meningkatkan, efisiensi,dan efektivitas jaringan e-channel BRI.5. Mengembangkan aplikasi teknologi gunamempercepat proses kredit di BRI Unit, TerasBRI,dan TerasBRI Keliling.Peningkatan LayananSebagai bagian implementasi strategi pemasaranuntuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah,BRI senantiasa berupaya meningkatkan kualitaslayanan kepada nasabah sehingga memberikandampak positif terhadap pertumbuhan bisnis dalamjangka panjang. Hal tersebut sejalan dengan visiBRI yaitu memberikan layanan yang cepat, akurat,aman, ramah dan nyaman kepada semua nasabahdan menjadikan layanan BRI sebagai barometerlayanan perbankan.Langkah strategis yang telah dilakukan BRI untukmeningkatkan kualitas layanan antara lain denganmenerapkan service level agreement (SLA) danmenetapkan rating layanan untuk seluruh unit kerja.BRI kemudian juga menyelenggarakan programService Quality Campaign 1-96 dengan targetpencapaian masuk dalam peringkat 5 besar bankdengan layanan terbaik.Untuk menjamin peningkatan kualitas danketerampilan para pekerja di jajaran lini layanan bank,BRI menyelenggarakan kompetisi “SQ Vaganza” bagifrontliners BRI di seluruh Indonesia guna mengasahproduct knowledge para frontliners.Selain peningkatan kompetensi dan kualitaspelayanan, BRI memberikan benefit tertentukepada para frontliner yang mampu memenuhistandar kriteria SLA istimewa yang ditetapkansebelumnya, termasuk percepatan jenjang kariryang lebih cepat disertai pemberian reward danrecognition yang menarik.Sebagai hasil dari peningkatan layanan kepada nasabahini, BRI Prioritas memperoleh peringkat Diamond padaService Quality Award dari Caree – CCSL.Upaya Peningkatan Kepuasan PelangganSelain berbagai langkah strategis tersebut di atas, BRIjuga melakukan berbagai inisiatif pengembangankualitas layanan sebagai berikut:1. Menindaklanjuti keluhan nasabah melalui satupintu dan mengawasi penyelesaian keluhannasabah. Keluhan pelanggan bisa disampaikandengan mudah melalui program “Call Center BRI”dan dipastikan langkah-langkah penyelesaian yangsebaik-baiknya.2. Melakukan standarisasi layanan dan meningkatkankepuasan nasabah melalui SQ coaching, SQmonitoring Kantor Cabang, Kantor CabangPembantu dan Unit serta kegiatan refreshing coursemengenai produk dan kebijakan.3. Meningkatkan service skill dan service leadershipdengan memberikan pelatihan kepada pekerjaterkait di Kantor Cabang seluruh Indonesia.4. Menentukan cabang percontohan ( Center ofExcellence) dalam hal kualitas layanan di masingmasingKantor Wilayah5. Menyusun program percepatan perbaikankualitas layanan melalui program SQ Assurance &Improvement.6. Melaksanakan fungsi response center yang mengacupada Service Level Agreement (SLA) dengan carameningkatkan infrastruktur help desk.7. Meningkatkan skill dan knowledge para operatorhelp desk dengan pelatihan Service Quality minimalsetahun sekali.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>91


Peningkatan Kualitas LayananBRI melakukan peningkatan kualitas layanan secaraterus menerus dengan menetapkan target perbaikanlayanan dari berbagai sisi, antara lain:1. Perbaikan proses layanan, dengan formulasikebijakan, mengadakan sosialisasi, pembinaandan monitoring prosedur operasional danlayanan; implementasi kebijakan layanan maju,serta menyusun dan menyempurnakan ServiceLevel Agreement (SLA).2. Premises, dengan melaksanakan assurancekebersihan, kerapihan, kenyamanan, penempatanmerchandising, kelengkapan brosur dan tampilanATM on/off site.3. Monitoring, dengan melakukan surveyimplementasi kualitas layanan secara menyeluruh,bekerja sama dengan pihak ketiga.4. Perbaikan kualitas data nasabah, denganmelakukan tunggalisasi data nasabah, pengkiniandata nasabah sesuai profil risiko nasabah, integrasisistem data nasabah pada sistem pendukungdi luar core system BRI (Brinets) dan pemilihankualitas data nasabah terbaik diantara Unit KerjaOperasional (UKO) di seluruh Indonesia.5. Perbaikan kebijakan operasional, denganmelaksanakan Business Process Reengineering,melakukan pemisahan dan penyempurnaan fungsiPetugas Operasional.6. Pengembangan Contact center, denganmemanfaatkan telesales/telemarketing untukpenjualan produk dan jasa Bank, serta sentralisasicomplaint handling.Survey Kepuasan NasabahSebagai sarana untuk meningkatkan kualitas layanankepada nasabah, BRI secara rutin melakukan surveypersepsi nasabah mengenai tingkat kualitas layananBRI. Survey tersebut dilakukan secara internalmaupun oleh pihak independen. Survey internaldilakukan minimal dua kali dalam setahun olehsetiap unit kerja operasional BRI di seluruh Indonesiayang pengumpulan datanya didukung oleh sistem92PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaanteknologi informasi. Sedangkan survey kepuasannasabah oleh pihak independen dilakukan setiaptriwulan disertai perbandingan dengan kompetitordi industri perbankan. Survey juga dibedakanberdasarkan skala nasional maupun berdasarkankota kecil dan kota besar serta daerah di Pulau Jawadan luar Pulau Jawa. Kedua survey tersebut baikyang dilakukan oleh BRI mapun pihak independenmenggunakan sampling target responden dariseluruh segmen dengan latar belakang pendidikan,pekerjaan dan umur yang bervariasi.Berdasarkan hasil survey oleh pihak independenmaupun secara internal menunjukkan bahwatingkat kepuasan nasabah BRI terus meningkatsecara konsisten dalam hampir semua aspekdibandingkan dengan beberapa bank lain. Namundemikian terdapat beberapa catatan yang perlumendapatkan perhatian di masa mendatang diantaranya perlunya perbaikan dalam pelayanan danfitur produk serta jasa BRI. Survey kepuasan nasabahini akan digunakan sebagai acuan dalam perbaikanmutu layanan BRI sehingga mendekati persepsikepuasan nasabah terhadap layanan jasa perbankanyang ideal dan diharapkan meningkatkan loyalitasnasabah BRI.mengalami perbaikan, yaitu meningkat sebesar 2,14poin dari nilai 81,94 menjadi 84,08. Selain itu surveiterakhir yang dilaksanakan tahun 2011 menunjukkankenaikan peringkat kualitas pelayanan dari Peringkat 7Menjadi Peringkat 5.Selain hasil survei MRI tersebut, di tahun <strong>2012</strong>, BRI jugamenerima berbagai penghargaan dibidang kualitaslayanan, yakni:Penghargaan di tahun <strong>2012</strong>The Best HR Retention Program(Bronze)The Best Contact Center Operation(Silver)The Best Talent – Paduan Suara (Gold)The Best Telesales (Bronze)The Quality Assurance Staf (Bronze)The Best Team Leader (Bronze)The Best Manager (Platinum dan Silver)Audit surveillance ISO 9001:2008 VNZCertificationPencapaian Kualitas LayananBerbagai upaya serius yang dilakukan untukmeningkatkan kualitas layanan tersebut mendapatkanapresiasi dan pengakuan dari pihak independent.Hasil survei Marketing Research Indonesia terhadap 19Bank tahun 2010 menunjukkan, kualitas pelayanan BRIBRI Prioritas memper olehperingkat Diamond padaService Quality Award dariCaree – CCSL.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>93


Teknologi InformasiPengembangan Teknologi Informasi dilakukan secara terusmenerusdan berkelanjutan guna mendorong peningkatanproduktifitas dan efisiensi serta meningkatkan kualitas tatakelola di bidang operasional.BRI mengembangkan dan memanfaatkan kemajuanTeknologi dan Sistem Informasi (TSI) sebagai salahsatu komponen pendukung utama kegiatan bisnisyang handal, optimal dan real time online. Dengandukungan teknologi tersebut BRI mampu memberikanlayanan sesuai standar Service Level Agreement (SLA)yang kompetitif, meningkatkan produktifitas danefisiensi serta mengurangi risiko operasional melalui:1. Penerapan Business Continuity and DisasterRecovery Plan untuk menjaga kesinambunganoperasional bisnis, meningkatkan kepercayaannasabah dan memitigasi risiko operasional akibatkegagalan teknologi informasi.2. Pengawasan keamanan sistem secaraberkesinambungan melalui enterprisemonitoring system.3. Pelaksanaan Security Awareness Program kepadaseluruh pekerja secara rutin untuk meningkatkankepedulian terhadap keamanan penggunaanteknologi informasi di BRI.4. Penerapan best practice sistem pengamananteknologi informasi yang lebih luas berdasarkanISO 27001:2005 serta regulasi dan peraturan baruBank Indonesia dan Pemerintah.Dalam rangka mendukung pencapaian Bank BRI menjadibank modern, BRI telah menyusun dan melaksanakanprogram pengembangan TSI secara bertahap danberkelanjutan sejak tahun 2008. Program tersebutdinamakan Information Technology Strategic Plan(ITSP) BRI tahun 2008-2013, yang pada dasarnya terbagikedalam beberapa tahap pengembangan, yaitu:1. Penyediaan access channel yang luas dilengkapidengan fitur standar, beragam dan terintegrasi.2. Adopsi leading-edge IT (Information Technology)tren dunia perbankan.3. Penyediaan akses data yang lengkap secararealtime online.4. Implementasi ( near) zero downtime.5. Penggunaan multimedia dan paperless technology.Berbagai program mengenai pengembangan TI yangdijalankan selama tahun <strong>2012</strong> sesuai dengan roadmapITSP tersebut diuraikan secara ringkas sebagai berikut.Penyediaan Access ChannelBRI mengembangkan berbagai fitur berbasis TI untukmeningkatkan perolehan fee-based income darilayanan jasa perbankan. Selain keragaman fitur, padatahun <strong>2012</strong> BRI juga menambah jumlah maupun areacoverage dari berbagai infrastruktur berbasis TI yangdimilikinya. Program-program yang dilakukan dalamrangka perluasan access channel meliputi:1. Penambahan jumlah, perluasan coverage dan fiturfiturATM, EDC/Mini ATM, Kiosk dan CDM.2. Peningkatan fitur dan kapasitas Internet Banking,Mobile Banking, SMS Banking dan Phone Banking.3. Pemanfaatan smart card untuk mendukung bisnis4.bank BRI.Pengembangan Priority Banking – CustomerPortofolio Management.5. Peningkatan fitur jasa-jasa pembayaran untukpihak ketiga.6. Pengembangan Prepaid Card e-Money (BRIZZI).7. Pengembangan aplikasi Delivery Remittance dankeagenan Remittance di berbagai negara.Adopsi leading-edge IT, Tren DuniaPerbankanBerbagai program yang dilaksanakan mencakup:1. Peningkatan interaksi nasabah dengan BRI melaluie-channel dan Internet Banking2. Pengembangan e-money3. Adopsi Green IT (operasional TI yang ramah lingkungan)4. IT best practice features meliputi COBiT, I.T.I.L,ISO 2700194PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanAkses Data Realtime Online yang Amandan Handal1. Menyediakan akses data yang lengkap secara, realtimeonline dan secure untuk keperluan auditorinternal maupun eksternal.2. Menerapkan teknologi sekuriti melalui lineencryption dan two/three factors authenticationdengan integritas data.3. Menerapkan tata kelola proses TI dan sekuritiberdasarkan best practice berstandar internasionalserta regulasi perbankan di Indonesia.Implementasi (near) zero downtime1. Redundansi jaringan (VSAT & MPLS) untuk unitunitkerja.2. Clustering server untuk level Kantor Pusat s/d UnitKerja terkecil,3. Shared Processing DC & DRC,4. Optimalisasi Gedung Teknologi Informasi sebagaiprimary site data center.5. Aktivasi Kantor Pusat sebagai secondary site/hotsite.Multimedia & Paperless TechnologyUntuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasoperasioal, BRI juga merancang dan memanfaatkanperan IT, melalui:1. Video conference untuk semua Unit Kerja Operasional,2. Managerial Dashboard & <strong>Report</strong>ing (DataWarehouse&Portal DWH)3. Knowledge Management & e-Learning4. Workflow & Document Management,5. Online audit tools (BRISMA)Pengembangan FiturPengembangan fitur aplikasi berbasis TI (e-channel)merupakan salah satu upaya yang ditempuh BRIuntuk mengoptimalkan ketersediaan infrastrukturdan meningkatkan perolehan fee-based income.Selama tahun <strong>2012</strong>, BRI telah mempunyai tidakkurang dari 923 fitur e-channel baru, denganperincian sebagai berikut.e-Channel 2008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>ATM 97 110 124 159 194EDC 44 80 136 160 218Mobile Banking 21 28 38 49 82Cash Management 7 15 24 87 113Phone Banking 31 33 33 33 3Internet Banking 0 25 41 56 63CDM 62 64 64 159 194Kiosk 22 23 23 23 23SSB(Self Service Banking)0 0 0 0 26BRILink 0 7 7 7 7Jumlah Fitur 287 394 499 742 923Beberapa fitur aplikasi pokok dan kegunaannya yangdikembangkan selama tahun <strong>2012</strong> diantaranya adalah:1. Host-to-Host merupakan aplikasi kerjasama denganpihak ke tiga yang bersifat real time contoh: H2Hdengan PDAM tentang pembayaran tagihan air,H2H Rumah Sakit tentang pembayaran tagihanpasien 24 jam, H2H Perguruan Tinggi tentangpembayaran SPMB, SPP online, dan biaya kursus.2. Cash Management System (CMS) merupakansolusi layanan perbankan berbasis internet yangmemungkinkan perusahaan melakukan transaksikeuangan sendiri secara langsung melaluifasilitas online.3. BRI Mobile merupakan aplikasi yang dikembangkanpada mobile devices untuk melaksanakan transaksiperbankan BRI. Saat ini telah dikembangkan dalamplatform Android, Apple, dan Blackberry.Pengembangan SDM Bidang TISelain mengembangkan program, menambah fiturfituraplikasi dan melakukan upgrading peralataninfrastruktur TI, BRI melaksanakan programpeningkatan kompetensi SDM di bidang TI. Peningkatankompetensi tersebut dilakukan melalui pemberianberbagai training yang relevan. Selama tahun <strong>2012</strong>,BRI menyelenggarakan tidak kurang 83 subjek trainingdi bidang TI. Mata pelajaran dalam training tersebutbervariasi, mulai tingkat dasar, aplikasi, programsertifikasi keahlian, manajemen risiko di bidang TI,hingga tahap programmer bagi pengembangan fiturfituraplikasi.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>95


Sentra OperasiEfisiensi operasional dengan tujuan cost reduction yangdilaksanakan secara intensif oleh BRI telah memperhatikaninherent risk, antara lain melalui penerapan paperlesssettlement transaksi e-banking dan sentralisasi penyelesaianselisih kas ATM. Hal ini memberi andil terhadap penurunan biayaoverhead dan sejalan dengan semangat green banking.Guna mendukung kelancaran transaksi operasionalperbankan di lebih dari 9.000 outlet jaringan kerja BRIdan e-channel yang terkoneksi secara real time online,BRI telah membangun Sentra Operasi yang handaldan efisien, yang mampu memproses jutaan transaksiperhari dengan berbagai macam kompleksitas jenistransaksi serta jumlah database nasabah yang masif.Sentra Operasi BRI bertanggung jawab dalampemrosesan dan monitoring transaksi operasionalperbankan baik yang terkait dengan transaksi melaluie-banking maupun transaksi keluar melalui kliring, RTGS,atau Remittance. Untuk menjamin tercapainya targetmemiliki sentra operasi sesuai dengan international bestpractice yang berlaku di dunia perbankan, BRI telahmembangun sistim operasional yang fully centralized,fast, zero defect, dan low risk. Sistem operasi tersebutjuga memiliki sistem kontrol yang terpadu (integratedmonitoring & control system), sesuai kebutuhan BRI.Penyempurnaan Proses Bisnisdan Efisiensi OperasionalBRI terus berupaya melakukan penyempurnaan prosesbisnis internal dalam rangka meningkatkan efisiensidan efektifitas operasional untuk mengoptimalkankecepatan dan ketepatan layanan yang menjaminkepuasan nasabah. Oleh karena itu, BRI melakukanevaluasi, menyempurnakan internal business processseluruh transaksi back office secara konsisten danmengimplementasikan enterprise reconciliation.Efisiensi operasional dengan tujuan cost reductionyang dilaksanakan secara intensif oleh BRI telahmemperhatikan inherent risk, antara lain melaluipenerapan paperless settlement transaksi e-bankingdan sentralisasi penyelesaian selisih kas ATM. Hal inimemberi andil terhadap penurunan biaya overheaddan sejalan dengan semangat green banking.Perkembangan Transaksie-banking BriTotal transaksi e-banking di tahun <strong>2012</strong> mencapai 895juta transaksi (rata-rata 2,5 juta transaksi per hari)meningkat signifikan sebesar 51% dibanding jumlahtransaksi di tahun 2011 dengan total nilai transaksimencapai angka Rp459 triliun. Peningkatan jumlahtransaksi tersebut sejalan dengan peningkatan jumlahkartu yang beredar, yakni mencapai 17 juta kartu ATM/Debit aktif di akhir tahun <strong>2012</strong>. Transaksi e-bankingterbesar dilakukan melaui channel ATM sebesar 789,2juta transaksi, meningkat 63% dari jumlah transaksitahun 2011 dengan nilai sebesar Rp482,7 triliun.Perkembangan Transaksi Rtgsdan KliringDi tahun <strong>2012</strong> total transaksi incoming RTGS BRImencapai nilai transaksi sebesar Rp7,29 triliunmeningkat 50% dari tahun 2011, dengan jumlahtransaksi mencapai 1,23 juta transaksi. Sejalan denganhal tersebut, nilai transaksi outgoing RTGS jugameningkat 50% dibanding tahun 2011 mencapaiRp7,29 triliun dengan 1,29 juta transaksi.Peningkatan juga terjadi untuk Kliring PenyerahanMasuk (Debet Masuk) dengan total transaksi mencapaiRp99 triliun meningkat 5% dibanding tahun 2011dengan jumlah transaksi mencapai 3,46 juta transaksi,sedangkan transaksi Kliring Penyerahan Keluar(Debet Keluar) mencapai Rp37 triliun meningkat 76%96PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaandibanding tahun 2011 (713 ribu transaksi). Sementarauntuk Kliring Kredit, total transaksi inward mencapaiRp52 triliun meningkat 48% dari tahun 2011 dengan8,28 juta transaksi, sedangkan transaksi outwardmencapai Rp37 triliun meningkat 3% dari tahun 2011dengan 3,19 juta transaksi.Perkembangan TransaksiRemittanceJumlah total Incoming Remittance Kerjasama yangberasal dari 28 lembaga kerjasama telah mencapai1,63 juta transaksi dengan nilai equivalen USD586juta. Sementara transaksi Incoming RemittanceNon Kerjasama pada tahun <strong>2012</strong> mencapai 94 ributransaksi, dengan nilai transaksi sebesar (equivalen)USD16,6 juta Transaksi Outgoing Remittance di tahun<strong>2012</strong> mencapai 38 ribu transaksi dengan nominalequivalen USD19,6 juta.Sertifikasi ISO 9001:2008 (QualityManagement System)Pelaksanaan kegiatan sentra operasi dalam rangkamendukung tata kelola perusahaan yang baik telahmendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 dari BadanSertifikasi LQRA (Lioyds Quality Registration Assurance)yang telah diakreditasi oleh Badan AkreditasiInternasional - UKAS (United Kingdom AccreditationService) dan Komite Akreditasi Nasional denganruang lingkup “Provision of Payment System by RTGS,Clearing and Remittance”.Sasaran Strategis 2013Memasuki tahun 2013, BRI telah menyiapkan rencanastrategis terkait proses operasional guna meningkatkankinerja operasional serta pelayanan kepada nasabahmelalui berbagai program, mencakup:1. Business Process Re-engineering denganmengefisienkan fungsi Back Officer, Unit Kerjauntuk meningkatkan kualitas layanan.2. Membentuk Sentra Operasi Regional untuktransaksi kliring debet yang berkedudukan diKantor Cabang Koordinator.3. Melakukan implementasi Standar ISO9001:2008 Quality Management System yangterfokus pada Bagian Produksi Kartu danBagian Penyeiesaian Komplain.4. Sentralisasi Rekonsiliasi dan Penyelesaian SelisihCash Deposit Machine.5. Otomasi Pembukuan Pembayaran Kartu Kreditmelalui fasilitas RTGS dan Kliring.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>97


Manajemen Aktiva Tetapdan Pengadaan Barang JasaSejalan dengan perkembangan bisnis dan perluasan jaringan kerja, BRI berupaya melakukan pengelolaanaktiva tetap dan memenuhi kebutuhan pengadaan barang dan jasa (logistik) setiap unit kerja secara optimal.Untuk itu, proses pemenuhan kebutuhan aktiva tetap dan logistik dilaksanakan secara cepat, fleksibel,efisien dan efektif dengan tetap memperhatikan kaidah Good Corporate Governance (GCG) agar BRI tidakkehilangan momentum pertumbuhan bisnis. Pengelolaan v tetap yang efisien dan akurat diimplementasikandengan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Aktiva Tetap (SIM-AT) sedangkan proses pengadaan yangtransparan dan fair diwujudkan dengan pengembangan aplikasi e-Procurement dalam pengadaan barangdan jasa sehingga tata kelola perusahaan yang baik dan benar dapat terwujud didalam seluruh proses yangdilakukan.Transparansi Pengadaan dan Efisiensi Pengelolaan Aktiva Tetapmelalui e-Procurement dan SIM-ATBRI melakukan pengembangan aplikasi e-Procurement dalam proses pengadaan, sehingga pemenuhan barang danjasa untuk seluruh unit kerja dapat dilaksanakan secara lebih transparan, adil, tidak diskriminatif, serta akuntabel.Selain itu, pengembangan terhadap aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aktiva Tetap (SIM-AT) telah berhasildilaksanakan. Hal ini memastikan bahwa manajemen aktiva tetap BRI dapat berjalan dengan transparan, akuntabel,dan akurat mulai dari distribusi, pengakuan aset, asuransi, pajak, sampai dengan pelepasan aset tersebut.BRI mengembangkan aplikasi e-procurementuntuk mewujud kan transparansi danfairness dalam pengadaan barang dan jasasebagai wujud penerapan praktek-praktektata kelola yang baik.98PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanBRI akan terus melakukan penyempurnaan dan evaluasi terhadap kebijakan, antara lain dengan menyusun servicelevel agreement kegiatan kelogistikan dengan tetap memperhatikan prinsip Good Corporate Governance (GCG).Strategi Manajemen Aktiva Tetap dan Pengadaan Barang dan Jasatahun 20131. Optimalisasi organisasi dan proses bisnis dan penyesuaian kebijakan-kebijakan kelogistikan.2. Standarisasi gedung dan prasarana seiring dengan pendelegasian dan desenstralisasi pengadaan.3. Percepatan penyediaan Sistem informasi Manajemen AT yang handal dan terintegrasi.4. Implementasi sistem e-Office.5. Optimalisasi aset.6. Implementasikan standarisasi proses bisnis dan sisdur yang ada untuk pengukuran SLA dalam rangkapersiapan Sertifikasi ISO.7. Standarisasi barang dan jasa seiring dengan pendelegasian dan desenstralisasi pengadaan.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>99


Manajemen RisikoManajemen Risiko memiliki peran penting dalammeningkatkan kualitas pengelolaan risiko bank gunamendukung pencapaian tujuan perusahaan melalui duaaspek, yaitu melindungi modal dan mengoptimalkanhubungan risk dan return. Dengan skala operasiyang luas dan kegiatan usaha yang terus meningkat,maka BRI menerapkan pola pengelolaan risiko secaraterpadu di seluruh lini organisasi, dikenal sebagaienterprise-wide risk management. Manajemen Risikodalam organisasi BRI merupakan salah satu fungsiyang bersifat independen, fungsi bisnis dan terhadapfungsi audit. Ketiga fungsi tersebut berperan aktifdalam menerapkan manajemen risiko dengan tingkatkewenangan yang berbeda.Gambaran Umum SistemManajemen RisikoPengelolaan Manajemen Risiko BRI diimplementasikandengan konsep tiga garis pertahanan (three lines ofdefense), yaitu:1. Garis pertahanan pertama ( first line of defense)adalah unit kerja bisnis/operasional denganaktivitas fungsional, sebagai pihak yangbertanggung jawab melaksanakan fungsipengendalian intern dan menjaga kualitas outputdan proses bisnis sesuai dengan kebijakan danprosedur yang telah ditetapkan.2. Garis pertahanan kedua (second line of defense)adalah unit kerja manajemen risiko yang memantaupenerapan manajemen risiko BRI sesuai toleransirisiko dan menetapkan kebijakan, pedoman danlimit risiko unit kerja bisnis/operasional secaraindependen agar eksposur secara keseluruhansampai pada batas yang dapat ditoleransi sertatidak melampaui kemampuan modal BRI.3. Garis pertahanan ketiga (third line of defense)adalah unit kerja audit internal yang berfungsimelakukan pengendalian melalui evaluasikepada first line dan second line of defense sertamemberikan laporan kepada Direktur Utama danDewan Komisaris secara independen.Struktur Organisasi Manajemen RisikoBRI menerapkan kerangka pengelolaan risiko secaraterpadu (enterprise-wide risk management) untukmengendalikan delapan jenis risiko yang menyertaikegiatan usaha. Kerangka tersebut meliputi penerapanempat pilar pengelolaan risiko yang terdiri dari (1)Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, (2)Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit,(3) Proses manajemen risiko dan sistem informasimanajemen risiko, serta (4) Sistem pengendalian intern.Penerapan keempat pilar di atas sebagai berikut:1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawabatas efektivitas penerapan manajemen risiko diBRI. Untuk itu Dewan Komisaris dan Direksi harusmemahami risiko yang dihadapi BRI dan memegangperanan penting dalam mendukung dan mengawasikeberhasilan penerapannya di seluruh unit kerja.“Pengelolaan Risiko Bank secara menyeluruh dilakukanmelalui penerapan enterprise-wide risk management dengankonsep three lines of defense yang dilengkapi Kebijakan UmumManajemen Risiko (KUMR) serta pr oses evaluasi ber kalauntuk meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko.”100PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanDalam melakukan pengawasan dan pengelolaaneksposur risiko bisnis dan penetapan SistemManajemen Risiko BRI, Dewan Komisaris dibantuoleh Komite Pengawasan Manajemen Risikodi tingkat Komisaris melalui Komite PengawasManajemen Risiko (KPMR) dan jajaran Direksi BRIdibantu oleh Risk Management Committee (RMC)sebagai komite tertinggi dalam sistem manajemenrisiko BRI yang berangggotakan seluruh anggotaDireksi dan pejabat satu tingkat di bawah DireksiBRI yang ditunjuk. RMC bersifat non-struktural danindependen terhadap unit kerja operasional.KPMR bertugas melakukan pengawasan terhadapkebijakan dan implementasi manajemen risikoyang dilakukan oleh Direksi. Sedangkan RMCbertugas untuk memberikan rekomendasi kepadaDirektur Utama dalam merumuskan kebijakan,menyempurnakan pelaksanaan kebijakan,mengevaluasi perkembangan dan kondisi profilrisiko, serta memberikan saran-saran dan langkahlangkahperbaikan untuk membahas permasalahanyang spesifik pada jenis risiko tertentu danmembutuhkan putusan segera, dilakukan rapatRMC yang bersifat terbatas, atau yang disebutsub-RMC. Terdapat 3 (tiga) sub-RMC yaitu CRMC(Credit Risk Management Committee), MRMC(Market Risk Management Committee), dan ORMC(Operational Risk Management Committee),yang dibentuk untuk membahas permasalahanpermasalahanyang menyangkut risiko kredit,risiko pasar, risiko operasional dan risiko lainnya.Bagan struktur Organisasi Manajemen Risiko BRIadalah sebagai berikut:KOMISARISKomite PengawasManajemen RisikoDIREKSIDIREKTUR UTAMAKomite Manajemen Risiko(Risk ManagementCommittee)UKO*Supporting RiskTaking UnitSupporting RiskTaking UnitCredit Risk ManagementCommitteeOperation Risk ManagementCommitteeDIVISI MANAJEMEN RISIKOMarket Risk ManagementCommitteeAudit InternBagian Risiko KreditCredit RiskPolicyBank’sPortfolioOperation Risk ManagementCommitteeBagian Risiko PasarEnterprise Risk*Unit Kerja OperasionalPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>101


2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limitDasar-dasar kebijakan manajemen risiko BRIdipaparkan dalam Kebijakan Umum ManajemenRisiko BRI (KUMR BRI) yang merupakan kebijakantertinggi di bidang manajemen risiko di BRI. KUMRBRI merupakan panduan dalam membangun BRIsebagai bank yang melaksanakan manajemen risikosesuai ketentuan yang berlaku.KUMR diterjemahkan secara terperinci dandituangkan dalam Pedoman PelaksanaanPenerapan Manajemen Risiko (P3MR) yang berisitahapan dalam proses manajemen risiko, antara lainidentifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauanrisiko, dan pengendalian risiko.BRI juga telah memiliki kebijakan dan prosedurpenetapan limit risiko antara lain:a. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dlmPenggunaan Teknologi Informasi.b. Kebijakan Produk dan Aktivitas Baru.c. Kebijakan Profil Risiko.d. Prosedur Penetapan Limit Risiko Kredit.e. Kebijakan Pengelolaan Instrumen Keuangan.f. Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas.g. Penerapan Manajemen Risiko pada KPR danKKB BRIh. Penerapan Manajemen Risiko untuk AktivitasKerjasama Pemasaran dengan PerusahaanAsuransi (Bancassurance)i. Penetapan Transaksi dan Limit Risiko PasarInstrumen Aset Keuangan terkait AktivitasTreasuryj. Kebijakan dan metodologi Credit Risk Ratingdan Credit Risk Scoring.k. Metodologi Probability of Default (PD), LossGiven Default (LGD), dan Exposure at Deafult(EAD) sesuai karakteristik kredit.l. Metodologi risk based pricing/risk premiumm. Penetapan limit konsentrasi kredit persegmen bisnisProsedur dan penetapan limit risiko untuksetiap jenis risiko yang wajib dikelola dalamseluruh produk dan kegiatan usaha BRI harusdisesuaikan dengan tingkat risiko yang akandiambil (risk appetite), dengan memperhatikanpengalaman yang dimiliki dalam mengelolarisiko dimaksud. Limit tersebut direviewsecara berkala untuk menyesuaikan terhadapperubahan kondisi yang terjadi.Direksi BRI berwenang untuk menetapkan limitrisiko dan toleransi risiko untuk setiap jenis daneksposur risiko dengan memperhatikan pengalaman,kemampuan permodalan, kemampuan sistem danperangkat manajemen risiko, sumber daya yangdimiliki, serta ketentuan yang berlaku.3. Proses manajemen risiko dan sistem informasimanajemen risikoProses manajemen risiko, terdiri dari:a. IdentifikasiIdentifikasi dilakukan dengan menganalisisseluruh jenis dan karakteristik risiko yangterdapat pada setiap kegiatan usaha BRI yangjuga meliputi produk dan jasa-jasa lainnya. Prosesidentifikasi risiko akan sangat menentukancakupan dan skala tahapan pengukuran,pemantauan, dan pengendalian risiko.Identifikasi risiko bersifat proaktif, mencakupseluruh aktivitas bisnis BRI dan dilakukan dalamrangka menganalisis sumber dan kemungkinantimbulnya risiko serta dampaknya.Identifikasi risk issue dilakukan di levelKantor Pusat, Kantor Wilayah, danKantor Cabang seluruh Indonesia denganmenggunakan perangkat Manajemen Risiko.Dalam tahapan ini dilakukan penetapan danpengkinian risk issue.102PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaanb.c.d.PengukuranSistem pengukuran risiko digunakan untukmengukur eksposur risiko BRI sebagai acuanuntuk melakukan pengendalian. Pengukuranrisiko dilakukan secara berkala baik untuk produkdan portofolio maupun seluruh aktivitas bisnisBRI. Pendekatan dan metodologi pengukurandapat bersifat kuantitatif, kualitatif, ataumerupakan kombinasi keduanya.Pengukuran risiko tercermin dalam LaporanProfil Risiko Konsolidasi triwulanan, DashboardProfil Risiko bulanan, Laporan Profil RisikoKantor Wilayah bulanan, Laporan konsolidasiRCSA triwulanan, Laporan analisa stress testingtriwulanan, Laporan potensi kerugian risikopasar mingguan, laporan monitoring cash ratiobulanan, dan Top 50 Risk Issue triwulanan.PemantauanAktivitas pemantauan risiko dilakukan dengancara mengevaluasi eksposur risiko yang terdapatdalam seluruh portofolio produk dan kegiatanusaha BRI serta efektivitas proses manajemenrisiko. Contohnya antara lain dengan caramengevaluasi limit, Indikator Risiko Utama, danrealisasi rencana tindak lanjut yang dibuat olehunit kerja.PengendalianPengendalian risiko dilakukan antara laindengan memberikan tindak lanjut atas risikoyang bersifat moderate dan high yang melebihilimit, peningkatan kontrol (pengawasanmelekat), penambahan modal untuk menyerappotensi kerugian, dan audit internal secaraperiodik. Di samping itu juga dilakukan analisisterhadap Produk dan/atau Aktivitas Baru (PAB).Sistem Informasi Manajemen RisikoSistem informasi manajemen risiko merupakanbagian dari Sistem Informasi Manajemen (SIM)BRI dan merupakan pendukung penting dalampelaksanaan proses identifikasi, pengukuran,pemantauan, dan pengendalian risiko. Sisteminformasi manajemen risiko yang diaplikasikanantara lain aplikasi OPRA atau Operational RiskAssessor, aplikasi LAS atau Loan Approval System,dan aplikasi GUAVA atau Treasury and MarketRisk System.4. Sistem Pengendalian InternPengendalian intern secara menyeluruh telahdiimplementasikan melalui:a. Penetapan struktur organisasi, denganmelakukan pemisahan fungsi yang jelasantara unit kerja operasional (business unit)dengan unit kerja yang melaksanakan fungsipengendalian risiko (risk management unit).b. Penetapan risk management unit secaraindependen yang membuat kebijakan, metodologipengukuran risiko, penetapan limit risiko danmelakukan validasi data/ validasi model.c. Menerapkan konsep three line of defensed. Setiap transaksi dari aktivitas fungsional yangmempunyai eksposur risiko telah disetujui olehpejabat yang berwenang dan risikonya telahdireview dan dipantau sesuai kebutuhan olehmasing-masing business unit.e. Validasi data dilakukan oleh pejabat danunit kerja yang independen dari unit kerjaoperasional. Validasi data dilakukan minimalsecara bulanan untuk semua risiko.f. Melakukan audit secara berkala oleh internalauditor untuk menilai pelaksanaan prosesdan sistem manajemen risiko pada aktivitasfungsional yang memiliki eksposur risiko.g. Menerapkan kegiatan pemisahan fungsi(segregation of duties) dengan menggunakankonsep Maker, Checker, Signer (MCS) padaseluruh kegiatan operasional BRI.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>103


Untuk menjaga kualitas portofoliokredit, BRI memisahkan pejabat kreditmenjadi Relationship Management danCredit Risk ManagementRisiko yang DihadapiProses manajemen risiko diterapkan secara konsistendalam setiap proses aktivitas bisnis maupunoperasional perbankan sehari-hari. Pengelolaan risikoyang konsisten merupakan faktor penting, yang akanmempengaruhi keberhasilan BRI dalam mencapaitarget kinerja secara optimal sesuai yang telahditetapkan, yaitu menjadi bank yang sehat dantumbuh secara berkesinambungan.Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi strategiusaha BRI baik secara langsung maupun tidaklangsung serta upaya BRI untuk mengelola risikotersebut, diklasifikasikan ke dalam delapan jenisrisiko sebagai berikut:Risiko KreditPenerapan manajemen risiko kredit di BRI dilakukanmelalui desain struktur organisasi yang menggambarkanketerlibatan seluruh pihak yang terkait manajemenrisiko kredit (Dewan Komisaris, Direksi, Komite, DivisiManajemen Risiko, Unit Kerja Operasional serta AuditIntern). Unit kerja operasional terdiri dari Core RiskTaking Unit dan Supporting Risk Taking Unit.BRI memiliki suatu Komite Manajemen Risiko Kredit(Credit Risk Management Committee/CRMC), yangmerupakan Sub Risk Management Committee (RMC)yang membahas permasalahan yang berkaitan denganeksposur risiko kredit dan penerapan manajemenrisiko kredit. Dalam rangka mempertahankan danmengelola risiko kredit BRI juga telah menetapkanfungsi di bidang Relationship Management dan CreditRisk Management.Dalam rangka mengelola risiko kredit, BRI telahmenetapkan beberapa prinsip prudential bankingyang tercermin dalam kebijakan perkreditan, tatacara penilaian kualitas kredit, dan dalam pengelolaanserta proses putusan kredit, seperti pemisahan fungsipejabat kredit yaitu RM (Relationship Management)dan CRM (Credit Risk Management), penerapanFour Eyes Principle, penerapan Risk Rating/ScoringSystem (CRR dan CRS), pemisahan pengelolaan kreditbermasalah, serta penetapan prosedur perkreditanyang sehat melalui penetapan Pasar Sasaran (PS),Kriteria Risiko yang Dapat Diterima (KRD) dan RencanaPemasaran Tahunan (RPT).Pemisahan fungsi RM dan CRM serta pemisahanpengelolaan kredit lancar (performing) denganpengelolaan kredit bermasalah berada pada divisiyang terpisah, dimaksudkan agar pengelolaan risikodalam aktivitas perkreditan dapat dilaksanakan secaralebih baik tanpa mengganggu proses bisnis yangberorientasi pada pertumbuhan bisnis yang sehat.Selain itu BRI menerapkan proses uji kepatuhan olehDirektur Kepatuhan guna memastikan prinsip kehatihatianuntuk putusan kredit diatas nilai tertentu.BRI telah memiliki kebijakan pengelolaan risikokonsentrasi kredit melalui pedoman penetapan limitrisiko kredit. Penetapan limit risiko kredit bertujuanuntuk mengurangi risiko yang ditimbulkan karenaadanya konsentrasi penyaluran pinjaman. Limit yangditetapkan terdiri dari:1. Eksposur kepada nasabah atau counterparty2. Eksposur kepada pihak terkait3. Eksposur terhadap sektor ekonomi/sektor industritertentu atau area geografis. Pengelompokanwilayah geografis berdasarkan tempat beroperasinyabisnis BRI yang sekaligus menggambarkan potensialbisnis wilayah masing-masing104PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPedoman tersebut ditujukan untuk menetapkan limitrisiko kredit pada level portofolio atau level bank secarakeseluruhan yang dilaksanakan untuk seluruh produkdan aktivitas BRI berisiko kredit, dengan memperhatikankemampuan modal untuk menyerap risiko atau kerugianyang timbul, dan tinggi rendahnya eksposur.BRI telah melakukan pengukuran dan pengendalianrisiko kredit melalui penilaian risiko debitur denganmenggunakan Internal Risk Rating (Credit RiskRating/Credit Risk Scoring) sejak tahun 2001. Saatini perhitungan CRR dan CRS telah dilakukan secaraotomasi dan terintegrasi dengan proses bisnis melaluiaplikasi Loan Approval System (LAS).Pengukuran kebutuhan modal minimum untukmengcover risiko kredit dilakukan denganmenggunakan ketentuan BRI yang mengacu padaketentuan BI yaitu dengan menggunakan StandardizedApproach Basel II sejak Januari <strong>2012</strong>. Perhitungan risikokredit tercermin dalam nilai ATMR Risiko Kredit yangdihitung secara bulanan terdiri dari Risiko kegagalandebitur, risiko kegagalan counterparty dan risikokegagalan settlement. Secara paralel juga sedangdipersiapkan dan dikembangkan metodologi InternalRating Based Approach (IRBA).Pengelolaan risiko kredit juga dilakukan melaluipemantauan atas konsentrasi kredit dan eksposurrisiko kredit aktual secara portofolio, segmen bisnisdan sektor ekonomi yang dikaitkan dengan limitrisiko kredit dan target yang telah ditetapkan. Selainitu BRI juga telah melakukan analisis stress testingsecara berkala dengan menggunakan data makroekonomi dan internal BRI dalam berbagai skenario.BRI menerapkan Early Warning System (EWS) dan CreditRisk Monitoring terhadap perkembangan kondisi usahadebitur agar pengelolaan risiko kredit semakin efektifdan dapat meminimalkan risiko terjadinya kerugiandan mengoptimalkan penggunaan modal untukmemperoleh pendapatan yang maksimal.Tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yangmengalami penurunan nilai/ImpairmentBRI menetapkan definisi tersendiri untuk tagihanyang telah jatuh tempo dan tagihan yangmengalami penurunan nilai. Tagihan yang telahjatuh tempo adalah seluruh tagihan/kelompoktagihan yang telah jatuh tempo lebih dari 90(sembilan puluh) hari, baik atas pembayaran pokokdan/atau pembayaran bunga.Seluruh tagihan dapat mengalami penurunan nilai/impairment bila dalam suatu kondisi terdapatbukti objektif terjadinya peristiwa yang merugikansebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yangterjadi setelah pengakuan awal kredit tersebut danperistiwa yang merugikan tersebut berdampak padaestimasi arus kas masa datang atas aset keuanganatau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasisecara handal.Bukti obyektif adalah peristiwa-peristiwa merugikanterhadap kredit yang dimiliki BRI berdasarkan datahasil observasi atas peristiwa yang menjadi perhatianBRI yang mempengaruhi kesanggupan bayar debiturdi masa mendatang. Apabila terjadi penurunan nilaisehingga nilai tercatat kredit setelah penurunannilai kurang dari nilai tercatat awal maka harusdibentuk suatu Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(CKPN) untuk menutup kerugian akibat terjadinyapenurunan nilai tersebut. CKPN adalah cadangankerugian yang dihitung dari besarnya penurunannilai pada aset keuangan yang dievaluasi secaraindividual atau kolektif.Tabel berikut menggambarkan pengungkapan tagihanbersih BRI berdasarkan kategori portofolio yang dirinciberdasarkan wilayah, sisa jangka waktu kontrak dansektor ekonomi, bank secara individual dan konsolidasidengan Perusahaan AnakPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>105


Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara IndividualNo. Kategori Portofolio 31 Desember <strong>2012</strong>JakartaIndonesiaTengah &TimurTagihan Bersih Berdasarkan WilayahJawaBaratJawaTengah &DIYJawaTimur(dalam Rp juta)Sumatera Lainnya Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1. Tagihan Kepada Pemerintah 149.940.931 - - - - - 1.213.431 151.154.3632. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 47.047.663 997.753 6.388.158 265.772 3.943.597 1.998.875 - 60.641.8183. Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral & Lembaga Internasional- - - - - - - -4. Tagihan Kepada Bank 25.532.052 19.392 - - - - 48.188 25.599.6325. Kredit Beragunan Rumah Tinggal 253.940 247.346 58.089 113.981 88.908 135.348 - 897.6126. Kredit Beragunan Properti Komersial 109.525 551.225 36.549 26.433 115.488 121.622 - 960.8427. Kredit Pegawai/Pensiunan 9.166.298 34.078.351 7.361.636 7.542.409 10.223.946 15.431.823 576 83.805.0398. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel16.083.980 29.016.175 9.895.381 20.859.767 16.318.850 26.814.069 245 118.988.4679. Tagihan Kepada Korporasi 45.359.160 9.811.126 2.130.016 5.441.212 9.042.363 11.427.074 445.540 83.656.49110. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 486.434 368.869 205.538 285.239 396.767 752.636 - 2.495.48311. Aset Lainnya 2.341.591 6.212.579 42.041 6.676.846 5.368.040 2.564.151 - 23.205.24812. Eksposur di Unit Usaha Syariah - - - - - - - -Total 296.321.575 81.302.816 26.117.407 41.211.659 45.497.958 59.245.600 1.707.979 551.404.995Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan AnakNo. Kategori Portofolio 31 Desember <strong>2012</strong>JakartaIndonesiaTangah &TimurTagihan Bersih Berdasarkan WilayahJawaBaratJawaTengah &DIYJawaTimur(dalam Rp juta)Sumatera Lainnya Total1. Tagihan Kepada Pemerintah 150.988.567 - - - - - 1.213.431 152.201.9992. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 47.063.728 997.753 6.388.158 265.772 3.943.597 2.105.940 - 60.764.9483. Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral & Lembaga Internasional- - - - - - - -4. Tagihan Kepada Bank 25.914.992 19.559 118 1.019 35.365 1.856 48.188 26.021.0975. Kredit Beragunan Rumah Tinggal 254.550 251.597 59.769 114.565 91.140 176.702 - 948.3246. Kredit Beragunan Properti Komersial 109.525 551.225 36.549 26.433 117.124 132.335 - 973.1917. Kredit Pegawai/Pensiunan 9.211.261 34.086.797 7.462.944 7.569.016 10.257.119 15.627.129 576 84.214.8428. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel16.304.468 29.086.123 9.895.381 20.893.067 16.333.224 27.369.680 245 119.882.1879. Tagihan Kepada Korporasi 46.062.770 9.811.126 2.146.866 5.451.117 9.224.616 11.559.640 445.540 84.701.67510. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 486.434 368.869 205.538 285.239 396.767 752.636 - 2.495.48311. Aset Lainnya 2.376.718 6.213.150 43.901 6.677.885 5.368.962 2.587.873 - 23.268.48812. Eksposur di Unit Usaha Syariah 6.665.301 1.229.885 2.336.517 1.345.593 1.056.574 1.694.567 - 14.328.437Total 305.438.314 82.616.084 28.575.740 42.629.707 46.824.487 62.008.359 1.707.979 569.800.670106PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu - Bank Secara IndividualNo. Kategori Portofolio 31 Desember <strong>2012</strong>Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak 1th sd 3 th > 3th sd 5 th > 5 th Non-Kontraktual(dalam Rp juta)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1. Tagihan Kepada Pemerintah 9.745.225 164.396 394.806 38.492.607 102.357.329 151.154.3632. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik3. Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral & Lembaga Internasional15.457.768Total3.533.803 8.463.648 23.456.065 9.730.534 60.641.818- - - - - -4. Tagihan Kepada Bank 6.398.207 914.748 199.586 1.285.746 16.801.345 25.599.6325. Kredit Beragunan Rumah Tinggal 67 7.299 101.743 788.503 - 897.6126. Kredit Beragunan Properti Komersial 1.523 11.907 203.964 743.447 - 960.8427. Kredit Pegawai/Pensiunan 98.484 4.082.410 20.407.648 59.215.921 576 83.805.0398. Tagihan Kepada Usaha Mikro, UsahaKecil dan Portofolio Ritel 15.011.8539. Tagihan Kepada Korporasi16.531.03356.464.981 22.158.895 24.680.565 672.174 118.988.46717.127.190 17.357.362 32.580.445 60.461 83.656.49110. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 185.673 802.917 672.432 834.460 - 2.495.48311. Aset Lainnya - - - - 23.205.248 23.205.24812. Eksposur di Unit Usaha Syariah - - - - - -Total 63.429.833 83.109.653 69.960.084 182.077.760 152.827.665 551.404.995Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan AnakNo. Kategori Portofolio 31 Desember <strong>2012</strong> 1th sd3 thTagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak> 3th sd 5 th > 5 th Non-Kontraktual(dalam Rp juta)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1. Tagihan Kepada Pemerintah 10.792.861 164.396 394.806 38.492.607 102.357.329 152.201.9992. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 15.507.294 3.565.170 8.479.713 23.482.237 9.730.534 60.764.9483. Tagihan Kepada Bank Pembangunan- - - - - -Multilateral dan Lembaga Internasional4. Tagihan Kepada Bank 6.783.599 942.550 207.857 1.285.746 16.801.345 26.021.0975. Kredit Beragunan Rumah Tinggal 34.498 13.421 106.743 793.662 - 948.3246. Kredit Beragunan Properti Komersial 9.531 13.706 205.926 744.027 - 973.1917. Kredit Pegawai/Pensiunan 115.693 4.200.309 20.624.603 59.273.660 576 84.214.8418. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha 15.310.088 56.656.464 22.402.708 24.840.754 672.174 119.882.188Kecil dan Portofolio Ritel9. Tagihan Kepada Korporasi 16.937.736 17.545.775 17.489.655 32.668.049 60.461 84.701.67610. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 185.673 802.917 672.432 834.460 - 2.495.48311. Aset Lainnya 63.240 - - - 23.205.248 23.268.48712. Eksposur di Unit Usaha Syariah 3.298.957 2.055.420 1.312.688 7.661.371 - 14.328.437Total 69.039.170 85.960.130 71.897.131 190.076.574 152.827.665 569.800.670TotalPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>107


Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara IndividualNo. Sektor Ekonomi TagihanKepadaPemerintahTagihanKepadaEntitasSektorPublikTagihanKepada BankPembangunanMultilateraldan LembagaInternasional(dalam Rp juta)TagihanKepadaBank(1) (2) (3) (4) (5) (6)31 Desember <strong>2012</strong>1. Pertanian, perburuan dan Kehutanan - 6.922.468 - -2. Perikanan - - - -3. Pertambangan dan Penggalian - 2.238.220 - -4. Industri Pengolahan - 17.202.468 - -5. Listrik, Gas, dan Air - 10.904.668 - -6. Konstruksi - 3.316.216 - -7. Perdagangan Besar dan Eceran 101.275 699.630 - -8. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum - - - -9. Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi - 5.967.591 - -10. Perantara Keuangan 132.771.913 4.601.737 - 25.599.63111. Real Estate, Usaha Persewaan, dan JasaPerusahaan12. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan danJaminan Sosial Wajib- 4.891.847 - -27 - - -13. Jasa Pendidikan - - - -14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial - - - -15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburandan Perorangan Lainnya- 564.752 - -16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga - - - -17. Badan Internasional dan Badan EkstraInternasional Lainnya- - - -18. Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya 18.281.148 3.332.219 - -19. Bukan Lapangan Usaha - - - -20. Lainnya - - - -Total 151.154.363 60.641.818 - 25.599.631108PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan(dalam Rp juta)KreditBeragunRumahTinggalKreditBeragunPropertiKomersialKreditPegawai/PensiunanTagihanKepadaUMK danPortofolioRitelTagihanKepadaKorporasiTagihanYang TelahJatuhTempoAsetLainnyaEksposurUnit UsahaSyariah(apabilaada)(7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)- 1.029 28.800 12.335.457 11.188.698 66.522 - -- - 1.088 1.110.494 179.797 11.217 - -337 - 173 149.521 2.899.476 19.136 - -904 - 6.352 2.520.535 21.127.750 90.791 - -- - 2.350 72.240 738.153 2.880 - -- - 38.903 876.020 5.724.403 85.568 - -7.897 - 40.388 62.084.235 24.563.633 1.983.886 - -446 914.073 1.156 654.544 392.379 15.901 - -170 16.061 9.406 962.580 2.101.510 32.763 - -- - - - - - - -20.84029.679 69.634 4.191.578 2.859.632 73.935 - -234 - 135.319 69.311 51.673 1.317 - -671 - 479.483 198.872 78.053 1.989 - -2.652 - 68.935 372.964 406.329 3.860 - -- - 10.883 1.728.244 676.406 3.755 - -- - 566 316.346 8.599 - - -- - - 46 - - - -15.350 - 71.567.214 25.993.260 9.896.369 97.605 - -848.110 - 11.344.389 5.352.222 763.632 4.360 - -- - - - - - 23.205.248 -897.612 960.842 83.805.039 118.988.467 83.656.492 2.495.484 23.205.248 -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>109


Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan AnakNo. Sektor Ekonomi TagihanKepadaPemerintahTagihanKepadaEntitasSektorPublikTagihanKepada BankPembangunanMultilateraldan LembagaInternasional(dalam Rp juta)TagihanKepadaBank(1) (2) (3) (4) (5) (6)31 Desember <strong>2012</strong>1. Pertanian. perburuan dan Kehutanan - 7.045.598 - -2. Perikanan - - - -3. Pertambangan dan Penggalian - 2.238.220 - -4. Industri Pengolahan - 17.202.468 - -5. Listrik, Gas, dan Air - 10.904.668 - -6. Konstruksi - 3.316.216 - -7. Perdagangan Besar dan Eceran 101.275 699.630 - -8. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum - - - -9. Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi - 5.967.591 - -10. Perantara Keuangan 132.771.913 4.601.737 - 25.601.88011. Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan - 4.891.847 - 34.59212. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan danJaminan Sosial Wajib27 - - -13. Jasa Pendidikan - - - -14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial - - - -15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan &Perorangan Lainnya- 564.752 - 1.29716. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga - - - -17. Badan Internasional dan Badan EkstraInternasional Lainnya- - - -18. Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya 18.281.148 3.332.219 - -19. Bukan Lapangan Usaha - - - -20. Lainnya 1.047.636 - - 383.327Total 152.201.999 60.764.948 - 26.021.096110PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan(dalam Rp juta)KreditBeragunRumahTinggalKreragunPropertiKomersialKreditPegawai/PensiunanTagihanKepadaUMK danPortofolioRitelTagihanKepadaKorporasiTagihanYang TelahJatuhTempoAsetLainnyaEksposurUUS(apabilaada)(7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)3.516 3.929 35.761 12.767.478 11.305.321 66.522 - 65.860871 723 1.276 1.111.129 179.797 11.217 - -337 - 173 149.969 2.899.476 19.136 - 53.4641.903 358 8.160 2.535.273 21.309.146 90.791 - 591.731- - 2.350 72.240 738.153 2.880 - 1.895925 - 39.587 891.151 5.840.486 85.568 - 56.02041.858 6.827 40.417 62.156.743 24.730.935 1.983.886 - 151.699591 914.073 1.156 654.963 411.100 15.901 - -564 16.061 9.493 974.976 2.140.352 32.763 - 51.641- - - 9.285 262.897 - - 3.808.42224.129 30.642 73.206 4.199.102 2.876.482 73.935 - 1.633234 - 135.319 69.311 51.673 1.317 - 2.385.600671 - 479.483 198.899 78.053 1.989 - -2.652 462 68.935 373.552 406.329 3.860 - -98 - 10.973 1.887.865 676.748 3.755 - -- - 566 316.346 8.599 - - -- - - 46 - - - -21.864 115 71.963.598 26.161.637 9.944.954 97.605 - -848.110 - 11.344.389 5.352.222 763.632 4.360 - -- - - - 77.543 - 23.268.489 7.160.472948.323 973.191 84.214.842 119.882.187 84.701.676 2.495.484 23.268.489 14.328.437PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>111


Pendekatan yang digunakan untuk pembentukanCadangan Kerugian Penurunan NilaiPendekatan yang dilakukan BRI dalam menentukanbatasan nilai mana yang akan dievaluasi secaraindividual dan mana secara kolektif dilakukan sebagaiberikut:1. Individual Impairment dihitung untuk asetkeuangan (surat berharga, kredit dsb) yangdievaluasi secara individual berdasarkan 2 konsep,yaitu:• Estimasi jumlah kerugian asset keuangandidasarkan pada seluruh informasi yangtersedia dengan memperhatikan repaymentcapacity, jenis dan jumlah agunan,ketersediaan garansi serta prospek usahadebitur di masa mendatang.• Estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali(recoverable amount)2. Collective Impairment dilakukan untuk seluruhaset keuangan yang:• tidak dievaluasi secara individual,• dievaluasi secara individual namun tidakterdapat bukti obyektif terjadi penurunannilai• dievaluasi secara individual dan terdapatbukti obyektif penurunan nilai namun tidakterjadi penurunan nilai.Perhitungan CKPN di BRI dilakukan dengan metodologiyaitu1. Penurunan nilai secara individu dihitung melalui:• Discounted Cash Flowyaitu estimasi jumlah yang dapat diperolehkembali didasarkan pada identifikasi aruskas masa datang dan estimasi nilai kini dari2.arus kas tersebut. Kerugian penurunannilai dihitung dengan membandingkannilai tercatat aset keuangan dengan aruskas yang didiskontokan dengan discountfactor berdasarkan suku bunga efektif asetkeuangan dimaksud.• Fair Value of CollateralPengukuran aset keuangan yang mengalamipenurunan nilai mencerminkan nilai wajaragunannya. Agunan tersebut tidak diakuisebagai aset secara terpisah dari assetkeuangan yang mengalami penurunan nilai.Penurunan nilai secara kolektifPenetapan tingkat kerugian historis dilakukandengan menggunakan metode statisticberdasarkan internal loan grades:• Probability of Default (PD)yaitu tingkat kemungkinan kegagalandebitur memenuhi kewajiban, yang diukurdengan mengggunakan Roll Rate Method(menggunakan data umur tunggakan assetkeuangan), Migration Analysis (denganmenggunakan internal rating system dandilakukan dengan menganalisa tingkatmigrasi outstanding asset keuangan darigrade tertinggi ke grade terendah)• Loss Given Default (LGD)yaitu besarnya tingkat kerugian yangdiakibatkan kegagalan debitur memenuhikewajiban.Tabel berikut menggambarkan pengungkapan tagihandan pencadangan berdasarkan wilayah dan sektorekonomi, bank secara individual dan konsolidasidengan Perusahaan Anak112PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara IndividualNo. Keterangan 31 Desember <strong>2012</strong>(dalam Rp juta)JakartaIndonesiaTengah &TimurJawaBaratJawaTengah &DIYWilayahJawaTimurSumatera Lainnya Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1 Tagihan 298.883.048 83.048.980 26.798.435 42.322.661 46.591.471 61.395.949 1.161.563 560.202.1072 Tagihan Yang MengalamiPenuruanan Nilai (impaired)4.834.689 1.294.258 715.382 739.476 1.469.742 2.197.227 25 11.250.799a. Belum Jatuh Tempo 3.585.389 183.352 291.203 63.592 628.830 294.569 - 5.046.935b. Telah jatuh Tempo 1.249.300 1.110.906 424.179 675.884 840.912 1.902.658 25 6.203.8643 Cadangan Kerugian PenurunanNilai (CKPN) - Individual4 Cadangan Kerugian PenurunanNilai (CKPN) - Kolektif2.004.560 100.504 153.382 81.720 444.316 590.078 3.374.5601.891.294 2.702.473 963.653 1.649.896 1.364.449 2.610.287 27.313 11.209.3655 Tagihan yang hapus buku 916.636.00 955.319.00 405.992.00 563.686.00 630.801.00 946.332.00 - 4.418.766Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan perusahaan anakNo. Keterangan 31 Desember <strong>2012</strong>JakartaIndonesiaTengah &TimurJawa BaratJawaTengah &DIYWilayahJawaTimur(dalam Rp juta)Sumatera Lainnya Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1 Tagihan 306.507.897 84.367.531 29.280.616 43.743.213 47.906.976 64.057.004 1.161.563 577.024.8002 Tagihan Yang MengalamiPenuruanan Nilai (impaired)5.029.125 1.317.035 772.406 755.114 1.509.596 2.352.441 25 11.735.742a. Belum Jatuh Tempo 3.587.362 183.352 291.428 63.811 628.878 348.297 - 5.103.128b. Telah jatuh Tempo 1.441.763 1.133.683 480.978 691.303 880.718 2.004.144 25 6.632.6143 Cadangan Kerugian PenurunanNilai (CKPN) - Individual4 Cadangan Kerugian PenurunanNilai (CKPN) - Kolektif2.016.802 100.504 153.382 81.720 444.316 606.590 - 3.403.3141.977.795 2.722.583 1.017.783 1.672.421 1.399.038 2.694.618 27.313 11.511.5515 Tagihan yang hapus buku 945.853 955.481 406.928 563.744 630.961 946.452 - 4.449.419PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>113


Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan - Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara IndividualNo. Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan yangmengalamiPenurunanNilai BelumJatuh TempoTelahJatuhTempoCadanganKerugianPenurunanNilai(CKPN)-IndividualCadanganKerugianPenurunanNilai(CKPN)-Kolektif(dalam Rp juta)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)31 Desember <strong>2012</strong>TagihanyangDihapusBuku1 Pertanian, Perburuan dan Kelautan 31.161.976 46.506 443.559 185.924 1.210.222 330.7832 Perikanan 1.326.643 - 22.900 - 42.838 18.3583 Pertambangan dan Penggalian 5.366.485 8.376 75.705 44.786 102.662 3.8454 Industri Pengolahan 41.765.582 474.774 575.308 692.178 554.624 318.1775 Listrik, Gas dan Air 11.739.575 33.075 1.962 16.013 161.933 1.2846 Konstruksi 10.725.594 1.341.813 168.486 635.522 181.162 58.1727 Perdagangan besar dan eceran 92.944.892 644.039 3.159.188 580.197 4.261.061 2.889.7468 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 2.050.508 50.851 50.921 45.517 57.658 16.7169 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 9.469.221 865.864 133.029 320.107 204.170 27.76510 Perantara keuangan 163.023.872 185.840 1.006 48.558 5.576 13811 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 12.370.081 195.100 283.439 109.998 268.447 146.35012 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminansosial wajib262.397 8.588 2.841 2.690 7.224 1.61713 Jasa Pendidikan 766.427 - 6.642 - 24.049 2.22014 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 876.405 31.717 13.671 8.752 26.376 2.09215 Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, Hiburan danperorangan lainnya3.037.044 2.192 7.876 165 117.311 9.30016 Jasa Perorangan yang melayani rumah tangga 335.257 - 258 - 20.365 4517 Badan Internasional dan badan ekstrainternasional lainnya46 - - - - -18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 131.382.761 1.156.262 1.076.597 683.441 3.572.367 541.27119 Bukan Laporan Usaha 18.392.095 1.938 180.476 712 391.320 50.88720 Lainnya 23.205.248 - -Total 560.202.107 5.046.935 6.203.864 3.374.560 11.209.365 4.418.766114PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPengungkapan Tagihan dan Pencadangan - Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi denganperusahaan anak(dalam Rp juta)No. Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan yangmengalamiPenurunan NilaiBelumJatuhTempoTelahJatuhTempoCadanganKerugianPenurunanNilai(CKPN)-IndividualCadanganKerugianPenurunanNilai(CKPN)-Kolektif(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)31 Desember <strong>2012</strong>TagihanyangDihapusBuku1 Pertanian. Perburuan dan Kelautan 31.738.863 82.644 566.933 212.874 1.241.351 336.8472 Perikanan 1.329.024 - 22.900 - 42.863 18.3583 Pertambangan dan Penggalian 5.420.399 8.376 75.705 44.786 103.199 3.8454 Industri Pengilahan 42.555.472 474.995 619.188 692.178 584.161 318.1775 Listrik, Gas dan Air 11.741.470 33.075 2.125 16.013 161.969 1.2846 Konstruksi 10.914.296 1.341.813 173.512 635.522 186.468 58.8697 Perdagangan besar dan eceran 93.511.035 644.039 3.166.391 580.197 4.267.334 2.903.7508 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 2.069.987 50.851 50.921 45.517 57.871 16.7169 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 9.573.069 865.864 133.375 320.107 205.538 27.76510 Perantara keuangan 167.148.533 185.840 1.006 48.558 68.872 13811 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 12.413.717 195.497 283.439 109.998 269.083 146.51512 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminansosial wajib2.673.334 8.588 2.841 2.690 69.934 1.61713 Jasa Pendidikan 766.440 - 6.642 - 24.049 2.22014 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 877.361 31.717 211.810 8.752 26.381 2.09215 Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, Hiburan danperorangan lainnya3.182.722 16.909 7.876 1.969 123.269 9.30016 Jasa Perorangan yang melayani rumah tangga 335.257 - 258 - 20.365 4517 Badan Internasional dan badan ekstra internasionallainnya46 - - - - -18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 132.015.885 1.160.982 1.076.822 683.441 3.591.624 549.08519 Bukan Laporan Usaha 18.392.095 1.938 180.476 712 391.320 50.88720 Lainnya 30.441.769 - 84.449 - 75.900 1.909Total 577.100.774 5.103.128 6.666.669 3.403.314 11.511.551 4.449.419PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>115


Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai-Bank Secara Individual(dalam Rp juta)31 Desember <strong>2012</strong>No.KeteranganCKPN Individual CKPN Kolektif(1) (2) (3) (4)1 Saldo awal CKPN 3.085.307 12.783.2292 Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) 761.519 1.793.1122.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 761.519 1.793.1122.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan - -3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku tagihan pada periode berjalan 472.266 3.946.4994 Pembentukan (Pemulihan) lainnya pada periode berjalan - 579.523Saldo akhir CKPN 3.374.560 11.209.365Pengungkapan Rincian Mutasi Kerugian Penurunan Nilai-Bank Secara Konsolidasi dengan Anak Perusahaan(dalam Rp juta)31 Desember <strong>2012</strong>No.KeteranganCKPN Individual CKPN Kolektif(1) (2) (3) (4)1 Saldo awal CKPN 3.139.888 12.950.0842 Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) 741.061 1.953.7282.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 767.316 1.974.1372.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan 26.255 20.4093 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku tagihan pada periode berjalan 477.634 3.967.9674 Pembentukan (Pemulihan) lainnya pada periode berjalan - 579.508Saldo akhir CKPN 3.403.315 11.515.353116PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPendekatan StandarKebijakan perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dilakukan dengan Pendekatan Standar yang mengacu kepadaSurat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011. Dalam pendekatan standar, perhitunganmerupakan hasil perkalian antara tagihan bersih dengan bobot risiko yang telah ditetapkan didasarkan padaperingkat terkini dari debitur/counterparty pihak lawan sesuai kategori portofolio atau prosentase tertentu untukjenis tagihan tertentu.Portofolio kelompok tagihan di BRI yang telah menggunakan peringkat adalah tagihan kepada pemerintah,tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional, serta tagihan kepada korporasi.Sedangkan untuk tagihan lainnya menggunakan perhitungan bobot risiko tanpa peringkat. Lembaga pemeringkatyang digunakan BRI adalah lembaga pemeringkat yang diakui oleh regulator (Bank Indonesia) sesuai ketentuanLembaga pemeringkat dalam Negeri yang diakui yaitu Pefindo. Sedangkan untuk pemeringkat internasional dapatdilakukan oleh antara lain: S&P, Moody’s dan Fitch.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>117


Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Individual31 Desember <strong>2012</strong>No.Kategori PortofolioLembaga PemeringkatStandard andPoor’sFitch RatingMoody’sPT Fitch RatingsIndonesiaPT ICRA IndonesiaPT PemeringkatEfek IndonesiaTagihan Bersih(dalam Rp juta)Peringkat Jangka PanjangAAAAAAAaaAAA(Idn)(Idr) AAAidAAAAA+ sdAA-AA+ sdAA-Aa1 sdAa3AA+(idn)s.d AA-(idn)[Idr]AA+s.d [Idr]AAidAA+s.didAA-A+ sd A-A+ sd A-A1 sd A3A+(idn) s.d.A-(idn)[Idr]A+ s.d[Idr]A-(1) (2) (3) (4) (5) (6)idA+ s.did A-1. Tagihan Kepada Pemerintah - - -2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - -3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral & LembagaInternasional- - -4. Tagihan Kepada Bank - 86.738 574.9965. Kredit Beragun Rumah Tinggal - - -6. Kredit Beragun Properti Komersial - - -7. Kredit Pegawai/Pensiunan - - -8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - -9. Tagihan Kepada Korporasi 199.932 4.341 -10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - -11. Aset Lainnya - - -12. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - -Total 199.932 91.079 574.996118PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan(dalam Rp juta)BBB+ sdBBB-BBB+ sdBBB-Baa1+ sdBaa3-BBB+(idn)s.d BBB-(idn)[Idr]BBB+s.d [Idr]BBBidBBB+s.d id BBB-Peringkat Jangka PanjangBB+ sd BB- B+ sd B-BB+ sd BB- B+ sd B-Ba1+ sdBa3-BB+(idn)s.d BB-(idn)[Idr]BB+s.d [Idr]BBidBB+ s.did BB-B1+ sd B3-B+(idn) s.dB-(idn[Idr]B+ s.d[Idr]B-id B+ s.did B-Kurangdari B-Kurangdari B-Kurangdari B3Kurangdari B-(idn)Tagihan BersihPeringkat Jangka PendekA-1 A-2 A-3F1+ sd F1 F2 F3P-1 P-2 P-3F1+(idn)s.d F1(idn)[Idr]A1+s.d [Idr]A1Kurangdari [Idr]B-Kurangdari idBidA1F2(idn)[Idr]A2+s.d [Idr]A2idA2F3(idn)[Idr]A3+s.d [Idr]A3idA3 s.did A4Kurangdari A-3Kurangdari F3Kurangdari P-3KurangdariF3(idn)Kurangdari [Idr]A3Kurangdari idA4TanpaPeringkat(7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)5.883.639 10.652.421 - - - - - - 134.618.303 151.154.363- - - - - - - - 60.641.818 60.641.818- - - - - - - - - -Total931.640 - - - - - - - 24.006.258 25.599.632- - - - - - - - - -- - - - - - - - - -- - - - - - - - - -- - - - - - - - - -- - - - - - - - 83.452.219 83.656.491- - - - - - - - - -- - - - - - - - - -- - - - - - - - - -6.815.279 10.652.421 - - - - - - 302.718.597 321.052.304PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>119


Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Konsolidasidengan Perusahaan Anak31 Desember <strong>2012</strong>(dalam Rp juta)No.Kategori PortofolioLembagaPemeringkatStandard andPoor’sFitch RatingMoody’sPT Fitch RatingsIndonesiaPT ICRAIndonesiaPT PemeringkatEfek IndonesiaTagihan BersihPeringkat Jangka PanjangAAAAAAAaaAAA(Idn)(Idr) AAAidAAAAA+ sdAA-AA+ sdAA-Aa1 sdAa3AA+(idn)s.d AA-(idn)[Idr]AA+s.d [Idr]AAidAA+s.didAA-A+ sd A-A+ sd A-A1 sd A3A+(idn) s.d.A-(idn)[Idr]A+ s.d[Idr]A-(1) (2) (3) (4) (5) (6)idA+ s.did A-1. Tagihan Kepada Pemerintah - - - -2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - -3.Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral danLembaga Internasional - - - -4. Tagihan Kepada Bank - - - -5. Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - -6. Kredit Beragun Properti Komersial - - - -7. Kredit Pegawai/Pensiunan - - - -8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel - - - -9. Tagihan Kepada Korporasi - 199.932 4.341 -10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - -11. Aset Lainnya - - - -12. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - -Total - 199.932 91.079 574.996120PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanTagihan Bersih(dalam Rp juta)Peringkat Jangka PanjangPeringkat Jangka PendekBBB+ sdBBB-BBB+ sdBBB-Baa1+ sdBaa3-BBB+(idn)s.d BBB-(idn)[Idr]BBB+s.d [Idr]BBB-BB+ sdBB-BB+ sdBB-Ba1+ sdBa3-BB+(idn)s.d BB-(idn)[Idr]BB+s.d [Idr]BB-B+ sd B-B+ sd B-B1+ sdB3-B+(idn)s.d B-(idn[Idr]B+s.d [Idr]B-id BBB+ s.did BBBidBB+ s.did BBidB+ s.did B-Kurangdari B-Kurangdari B-Kurangdari B3Kurangdari B-(idn)Kurangdari [Idr]B-A-1 A-2 A-3F1+ sd F1 F2 F3P-1 P-2 P-3F1+(idn)s.d F1(idn)[Idr]A1+s.d [Idr]A1Kurangdari idBidA1F2(idn)[Idr]A2+s.d [Idr]A2idA2F3(idn)[Idr]A3+s.d [Idr]A3idA3 s.did A4Kurangdari A-3Kurangdari F3Kurangdari P-3KurangdariF3(idn)Kurangdari [Idr]A3Kurangdari idA4TanpaPeringkat(7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)5.883.639 10.652.421 - - - - - - 135.665.939 152.201.999- - - - - - - - 60.764.948 60.764.948Total- - - - - - - - - -931.640 - - - - - - - 24.427.723 26.021.097- - - - - - - - - -- - - - - - - - - -- - - - - - - - 84.497.404 84.701.676- - - - - - - - - -- - - - - - - - - -6.815.279 10.652.421 - - - - - - 305.356.013 323.689.720PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>121


Risiko kredit pihak lawan terdapat pada aktivitas treasury dan internasional yang dilakukan oleh BRI khususnyauntuk produk Credit Line. Tagihan Bersih untuk eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan pihaklawan tersebut terdiri dari Eksposur transaksi derivatif over the counter (OTC), Eksposur transaksi repo termasukRisiko Kredit dari penerbit surat berharga yang menjadi underlying transaksi repo serta transaksi Reverse Repo.Mitigasi Risiko kredit BRI untuk counterparty credit risk dapat dilakukan dengan teknik pengakuan garansi danatau penjaminan/asuransi kredit sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan regulatorTabel berikut menggambarkan Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan - Transaksi DerivatifNo.Variabel YangMendasariNotional Amount 1th sd 5 tahun31 Desember <strong>2012</strong>TagihanDerivatifKewajibanDerivatifTagihanBersihSebelumMRKMRK(dalam Rp juta)TagihanBersihSetelahMRK(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)BANK SECARA INDIVIDUAL1. Suku Bunga - 9.330.786 - 27.433 147.265 27.433 - 27.4332. Nilai Tukar 1.455.263 - - 1.417 4.928 1.417 - 1.4173. Lainnya - - - - - -Total 1.455.263 9.330.786 - 28.850 152.193 28.850 - 28.850BANK SECARA KONSOLIDASI - - - -1. Suku Bunga - 9.330.786 - 27.433 147.265 27.433 - 27.4332. Nilai Tukar 1.455.263 - - 1.417 4.928 1.417 - 1.4173. Saham - - - - - - -4. Emas - - - -5. Logam selainEmas- - - - - - -6. Lainnya - - - - - - -Total 1.455.263 9.330.786 - 28.850 152.193 28.850 - 28.850122PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank Secara IndividualNo.Kategori PortofolioNilai WajarSSB Repo31 Desember <strong>2012</strong>KewajibanRepoTagihanBersih(dalam Rp juta)(1) (2) (3) (4) (5) (6)ATMR1. Tagihan Kepada Pemerintah - - - -2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - -3.Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga Internasional- - - -4. Tagihan Kepada Bank - - - -5.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel- - - -6. Tagihan Kepada Korporasi - - - -Total - - - -Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank Secara Konsolidasi Dengan Perusahaan AnakNo.Kategori PortofolioNilai WajarSSB Repo31 Desember <strong>2012</strong>KewajibanRepoTagihanBersih(dalam Rp juta)(1) (2) (3) (4) (5) (6)ATMR1. Tagihan Kepada Pemerintah - - - -2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - -3.Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga Internasional- - - -4. Tagihan Kepada Bank - - - -5.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel- - - -6. Tagihan Kepada Korporasi - - - -Total - - - -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>123


Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank Secara IndividualNo.Kategori PortofolioTagihanBersih31 Desember <strong>2012</strong>Nilai MRKTagihanBersih StlhMRK(dalam Rp juta)ATMR SetelahMRK(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Tagihan Kepada Pemerintah 9.550.521 - 9.550.521 -2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - -3.Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga Internasional- - - -4. Tagihan Kepada Bank - - - -5.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel- - - -6. Tagihan Kepada Korporasi - - - -Total 9.550.521 - 9.550.521 -Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank Secara Konsolidasi DenganPerusahaan Anak(dalam Rp juta)31 Desember <strong>2012</strong>No.Kategori PortofolioTagihanBersihNilai MRKTagihanBersih StlhMRKATMR SetelahMRK(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Tagihan Kepada Pemerintah 9.550.521 - 9.550.521 -2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - -3.Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga Internasional- - - -4. Tagihan Kepada Bank - - - -5.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel- - - -6. Tagihan Kepada Korporasi - - - -Total 9.550.521 - 9.550.521 -124PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanMitigasi Risiko Kredit (MRK)Dalam menghitung ATMR Risiko Kredit denganPendekatan Standar, BRI dapat menghitungkeberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransikredit sebagai teknik mitigasi risiko kredit, selanjutnyadisebut Teknik MRK.Prinsip utama dalam pengakuan Teknik MRK adalah:1. Teknik MRK hanya diakui apabila ATMR RisikoKredit dari eksposur yang menggunakan TeknikMRK lebih rendah dari ATMR Risiko Kredit darieksposur tersebut yang tidak menggunakanTeknik MRK. Hasil perhitungan ATMR Risiko Kreditsetelah memperhitungkan dampak Teknik MRKpaling rendah sebesar nol.2. Dampak keberadaan agunan, garansi, jaminanatau asuransi kredit yang diakui sebagai TeknikMRK tidak boleh diperhitungkan ganda.3. Masa berlakunya pengikatan agunan, garansi,jaminan atau asuransi kredit, paling kurang samadengan sisa jangka waktu kredit.Kriteria yang wajib dipenuhi dalam pengakuan TeknikMRK adalah:1. Seluruh dokumen agunan, garansi, jaminan,atau asuransi kredit yang digunakan memenuhipersyaratan sesuai ketentuan perundangundanganyang berlaku.2. Melakukan review secara berkala untukmemastikan bahwa agunan, garansi, jaminan,atau asuransi kredit tetap memenuhi persyaratansesuai ketentuan perundang-undangan yangberlaku.3. Terdapat klausula yang menetapkan jangkawaktu yang wajar untuk eksekusi atau pencairanagunan, garansi, jaminan, atau asuransi kredityang didasarkan pada terjadinya kondisi yangmenyebabkan debitur tidak mampu melaksanakankewajibannya sesuai dengan perjanjian penyediaandana (events of default).BRI memiliki prosedur untuk mengidentifikasi,mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yangtimbul dari penggunaan teknik MRK seperti risikohukum, risiko operasional, risiko likuiditas dan risikopasar termasuk prosedur untuk memastikan bahwaeksekusi agunan, garansi, jaminan, atau asuransi kreditdilakukan dalam jangka waktu yang wajar.Garansi yang diakui dalam teknik MRK dilakukansebagai berikut:1. Bagian yang dijamin dengan teknik garansidiberikan bobot risiko pihak penerbit garansisesuai dengan kategori portofolio.2. Bagian yang tidak dijamin dengan garansidiberikan bobot risiko dari eksposur sesuai dengankategori portofolio.Perhitungan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standaratas eksposur yang telah memperhitungkan TeknikMRK - Penjaminan/Asuransi Kredit, yaitu:1. Bagian Yang Dijamin (secured portion), yaituBagian dari nilai Tagihan Bersih eksposur yangmendapatkan perlindungan dari penjaminan/asuransi kredita. Berstatus BUMN dan memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud pada diatas diberikanbobot 20%.b. Berstatus bukan BUMN dan memenuhipersyaratan sebagaimana dimaksud padadiatas diberikan bobot risiko lembagapenjaminan/asuransi kredit sesuai kategoriportofolio Tagihan Kepada Entitas SektorPublik2. Bagian Yang Tidak Dijamin (unsecured portion),yaitu bagian dari nilai Tagihan Bersih eksposuryang tidak mendapatkan perlindungan dariagunan dikenakan bobot risiko dari eksposursesuai kategori portofolio.Tabel berikut menggambarkan pengungkapan tagihanbersih bobot risiko setelah memperhitungkan dampakmitigasi risiko kredit serta pengungkapan tagihanbersih dan teknik mitigasi risiko kredit, bank secaraindividual dan konsolidasi dengan Perusahaan Anakpada posisi 31 Desember <strong>2012</strong>.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>125


Pengungkapan Tagihan Bersih Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - BankSecara Individual(dalam Rp juta)31 Desember <strong>2012</strong>No.Kategori PortofolioTagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditATMRBeban Modal0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)A. Eksposur Neraca1.Tagihan KepadaPemerintah141.220.712 - - - - - - - - - - -2.Tagihan Kepada EntitasSektor Publik- 554.509 - - - 54.461.925 - - - - 27.338.831 2.187.1063.Tagihan Kepd BankPembangunan Multilateral- - - - - - - - - - - -& Lembaga Internasional4. Tagihan Kepada Bank - 15.099.885 - - - 10.466.132 - - - - 8.253.043 660.2435.Kredit Beragun RumahTinggal- - 441.434 456.016 162 - - - - - 336.981 26.9586.Kredit Beragun PropertiKomersial- - - - - - - 960.842 - - 960.842 76.8677. Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - 83.805.039 - - - - 41.902.520 3.352.202Tagihan Kepada Usaha8. Mikro, Usaha Kecil dan- - - - - - 118.780.469 - - - 81.332.743 6.506.619Portofolio Ritel9. Tagihan Kepada Korporasi - 192.628 - - - 306.650 77.410.014 100.000 - 77.497.133 6.199.77110.Tagihan Yang Telah JatuhTempo- - - - - - - - 2.495.483 - 3.743.225 299.45811. Aset Lainnya 13.734.773 - - - - - - 9.424.296 46.179 - 9.493.564 759.48512.Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)- - - - - - - - - - - -Total eksposur neraca 154.955.485 15.847.022 441.434 456.016 162 149.039.746 118.780.469 87.795.151 2.641.662 0 250.858.881 20.068.710Eksposur KewajibanB. Komitmen/Kontinjensi pd- - - - - - - - - - -Transaksi Rekening Admn.1.Tagihan KepadaPemerintah383.130 - - - - - - - - - - -2.Tagihan Kepada EntitasSektor Publik- - - - - 5.625.383 - - - - 2.812.692 225.0153.Tagihan Kepd BankPembangunan Multilateral- - - - - - - - - - - -& Lembaga Internasional4. Tagihan Kepada Bank - 4.765 - - - - - - - - 953 765.Kredit Beragun RumahTinggal- - - - - - - - - - - -6.Kredit Beragun PropertiKomersial- - - - - - - - - - - -7. Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - -8.Tagihan Kepada UsahaMikro, Usaha Kecil dan- - - - - - 207.998 - - - 155.999 12.480Portofolio Ritel9. Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - 5.647.200 - - 5.647.200 451.77610.Tagihan Yang Telah JatuhTempo- - - - - - - - - - - -11.Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)- - - - - - - - - - -Total eksposur tra 383.130 4.765 - - - 5.625.383 207.998 5.647.200 - - 8.616.843 689.347C.Eksposur Akibat KegagalanPihak Lawan (Counterparty- - - - - - - - - - - -Credit Risk)1.Tagihan KepadaPemerintah9.550.521 - - - - - - - - - - -2.Tagihan Kepada EntitasSektor Publik- - - - - - - - - - - -3.Tagihan Kepd BankPembangunan Multilateral- - - - - - - - - - - -& Lembaga Internasional4. Tagihan Kepada Bank - 28.850 - - - - - - - - 14.425 1.1545.Tagihan Kepada UsahaMikro, Usaha Kecil dan- - - - - - - - - - - -Portofolio Ritel6. Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - - - -7.Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)- - - - - - - - - - - -Total eksposurcounterpartyCredit risk9.550.521 28.850 - - - - - - - - 14.425 1.154126PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPengungkapan Tagihan Bersih Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - BankSecara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam Rp juta)31 Desember <strong>2012</strong>No.Kategori PortofolioTagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditATMRBebanModal0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)A. Eksposur Neraca1.Tagihan Kepada Pemerintah 142.268.348 - - - - - - - - - -2. Tagihan Kepada EntitasSektor Publik- 554.509 - - - 54.585.055 - - - 27.400.396 2.192.0323. Tagihan Kepd BankPembangunan Multilateral &- - - - - - - - - - -Lembaga Internasional4.Tagihan Kepada Bank - 15.494.917 - - - 10.466.132 - - - 8.332.050 666.5645. Kredit Beragun RumahTinggal- - 441.434 504.743 162 - - - - 356.472 28.5186. Kredit Beragun PropertiKomersial- - - - - - - 972.593 - 972.593 77.8077.Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - 84.214.841 - - - 42.107.131 3.368.5708. Tagihan Kepada UsahaMikro, Usaha Kecil dan- - - - - - 119.645.489 - - 81.951.405 6.556.112Portofolio Ritel9.Tagihan Kepada Korporasi - 192.628 - - - 306.650 - 78.403.400 100.000 78.427.193 6.274.17510. Tagihan Yang Telah JatuhTempo- - - - - - - - 2.495.483 3.743.225 299.45811.Aset Lainnya 13.734.773 - - - - - - 9.424.296 109.420 9.529.740 762.37912. Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)3.121.326 442.182 1.476.092 - - - - 9.150.180 - 9.755.249 780.420Total eksposur neraca 159.124.447 16.684.236 1.917.526 504.743 162 149.572.678 119.645.489 97.950.468 2.704.903 - 262.575.451 21.006.036B. Eksposur KewajibanKomitmen/Kontinjensi pd- - - - - - - - - - - -Transaksi Rekening Admn.1.Tagihan Kepada Pemerintah 383.130 - - - - - - - - - - -2. Tagihan Kepada EntitasSektor Publik- - - - - 5.625.383 - - - - 2.812.692 225.0153. Tagihan Kepd BankPembangunan Multilateral &- - - - - - - - - - - -Lembaga Internasional4.Tagihan Kepada Bank - 31.198 - - - - - - - - 6.240 4995. Kredit Beragun RumahTinggal- - - 1.985 - - - - - - 794 646. Kredit Beragun PropertiKomersial- - - - - - - 598 - - 598 487.Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - - - - - - - -8. Tagihan Kepada UsahaMikro, Usaha Kecil dan- - - - - - 236.698 - - - 177.523 14.202Portofolio Ritel9.Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - 5.698.998 - - 5.698.998 455.92010. Tagihan Yang Telah JatuhTempo- - - - - - - - - - - -11. Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)- - - - - 138.657 - - - - 69.329 5.546Total eksposur tra 383.130 31.198 - 1.985 - 5.764.040 236.698 5.699.596 - - 8.766.173 701.294C. Eksposur Akibat KegagalanPihak Lawan (Counterparty- - - - - - - - - - -Credit Risk)1.Tagihan Kepada Pemerintah 9.550.521 - - - - - - - - - - -2. Tagihan Kepada EntitasSektor Publik- - - - - - - - - - - -3. Tagihan Kepd BankPembangunan Multilateral &- - - - - - - - - - - -Lembaga Internasional4.Tagihan Kepada Bank - 28.850 - - - - - - - - 14.425 1.1545. Tagihan Kepada UsahaMikro, Usaha Kecil dan- - - - - - - - - - - -Portofolio Ritel6.Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - - - -7. Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)- - - - - - - - - - - -Total eksposur counterpartycredit risk9.550.521 28.850 - - - - - - - - 14.425 1.154PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>127


Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara IndividualNo.Kategori PortofolioTagihanBersihAgunan31 Desember <strong>2012</strong>Bagian Yang Dijamin DenganGaransiAsuransiKreditLainnya(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)A. Eksposur Neraca(dalam Rp juta)Bagian YangTidak Dijamin(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]1. Tagihan Kepada Pemerintah 141.220.712 - - - - 141.220.7122. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 55.016.434 6.066 - - - 55.010.3683.Tagihan Kepd Bank Pembangunan Multilateral& Lembaga Internasional- - - - - -4. Tagihan Kepada Bank 25.566.017 - - - - 25.566.0175. Kredit Beragun Rumah Tinggal 897.612 - - - - 897.6126. Kredit Beragun Properti Komersial 960.842 - - - - 960.8427. Kredit Pegawai/Pensiunan 83.805.039 - - - - 83.805.039Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil8.118.780.469 163.040 13.873.325 - - 104.744.104dan Portofolio Ritel9. Tagihan Kepada Korporasi 78.009.292 254.732 - - - 77.754.55910. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 2.495.483 - - - 2.495.48311. Aset Lainnya 23.205.247 - - - 23.205.24712. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - -Total eksposur neraca 529.957.148 423.838 13.873.325 - - 515.659.984B.Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensipada Transaksi Rekening Admn.- - - - - -13. Tagihan Kepada Pemerintah 383.130 - - - - 383.13014. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 5.625.383 - - - - 5.625.38315.Tagihan Kepd Bank Pembangunan Multilateral& Lembaga Internasional- - - - - 016. Tagihan Kepada Bank 4.765 - - - - 4.76517. Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - - 018. Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - 019. Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - 020.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel207.998 - - - - 207.99821. Tagihan Kepada Korporasi 5.647.200 - - - - 5.647.20022. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - 023. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - 0Total eksposur tra 11.868.476 - - - - 11.868.476C.Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan(Counterparty Credit Risk)- - - -24. Tagihan Kepada Pemerintah 9.550.521 - - - - 9.550.52125. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -26.Tagihan Kepd Bank Pembangunan Multilateral& Lembaga Internasional- - - - - -128PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanNo.Kategori PortofolioTagihanBersihAgunan31 Desember <strong>2012</strong>Bagian Yang Dijamin DenganGaransiAsuransiKreditLainnya(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)Bagian YangTidak Dijamin(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]27. Tagihan Kepada Bank 28.850 - - - - 28.85028.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel- - - - - -29. Tagihan Kepada Korporasi - - - - - -30. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - -Total eksposur counterparty credit risk 9.579.371 - - - - 9.579.371Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Konsolidasi dengan PerusahaanAnak(dalam Rp juta)31 Desember <strong>2012</strong>No.Kategori PortofolioTagihanBersihAgunanBagian Yang Dijamin DenganGaransiAsuransiKreditLainnya(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)A. Eksposur NeracaBagian YangTidak Dijamin(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]1. Tagihan Kepada Pemerintah 142.268.348 - - - - 142.268.3482. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 55.139.564 6.066 - - - 55.133.4983.Tagihan Kepd Bank Pembangunan Multilateral& Lembaga Internasional- - - - - -4. Tagihan Kepada Bank 25.961.049 - - - - 25.961.0495. Kredit Beragun Rumah Tinggal 946.339 - - - - 946.3396. Kredit Beragun Properti Komersial 972.593 - - - - 972.5937. Kredit Pegawai/Pensiunan 84.214.841 580 - - - 84.214.261Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil8.119.645.490 203.178 13.873.325 - 105.568.987dan Portofolio Ritel9. Tagihan Kepada Korporasi 79.002.679 318.059 - - - 78.684.61910. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 2.495.483 - - - - 2.495.48311. Aset Lainnya 23.268.487 - - - - 23.268.48712. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 14.189.780 - - - - 14.189.780Total eksposur neraca 548.104.653 527.883 13.873.325 - - 533.703.445B.Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensipd Transaksi Rekening Admn.- - - - - -13. Tagihan Kepada Pemerintah 383.130 - - - 383.13014. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 5.625.383 - - - - 5.625.38315.Tagihan Kepd Bank Pembangunan Multilateral& Lembaga Internasional- - - - - -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>129


No.Kategori PortofolioTagihanBersihAgunan31 Desember <strong>2012</strong>Bagian Yang Dijamin DenganGaransiAsuransiKreditLainnya(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)Bagian YangTidak Dijamin(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]16. Tagihan Kepada Bank 31.198 - - - - 31.19817. Kredit Beragun Rumah Tinggal 1.985 - - - - 1.98518. Kredit Beragun Properti Komersial 598 - - - - 59819. Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -20.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel236.698 - - - - 236.69821. Tagihan Kepada Korporasi 5.698.998 - - - - 5.698.99822. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - -23. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 138.657 - - - - 138.657TOTAL EKSPOSUR TRA 12.116.646 - - - - 12.116.646C.Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan(Counterparty Credit Risk)- - - - - -24. Tagihan Kepada Pemerintah 9.550.521 - - - - 9.550.52125. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - - - - -26.Tagihan Kepd Bank Pembangunan Multilateral& Lembaga Internasional- - - - - -27. Tagihan Kepada Bank 28.850 - - - - 28.85028.Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecildan Portofolio Ritel- - - - - -29. Tagihan Kepada Korporasi - - - - - -30. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - - - - -Total eksposur counterparty credit risk 9.579.371 - - - - 9.579.371Perhitungan ATMR Risiko KreditPengukuran kebutuhan modal minimum untuk mengcover risiko kredit dilakukan dengan mengacu pada ketentuanBI yaitu dengan menggunakan Standardized Approach Basel II sejak Januari <strong>2012</strong>.Dalam pendekatan standar, perhitungan merupakan hasil perkalian antara tagihan bersih dengan bobot risikoyang telah ditetapkan didasarkan pada peringkat terkini dari debitur/counterparty pihak lawan sesuai kategoriportofolio atau prosentase tertentu untuk jenis tagihan tertentu. Portofolio kelompok tagihan yang telahmenggunakan peringkat adalah tagihan kepada bank dan tagihan kepada korporasi. Sedangkan untuk tagihanlainnya menggunakan perhitungan bobot risiko tanpa peringkat (unrated).130PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanAktiva Tertimbang Menurut Risiko untuk risiko kredit posisi 31 Desember <strong>2012</strong> individual Bank sebesar Rp259,49triliun. Sementara ATMR untuk risiko kredit konsolidasi dengan anak perusahaan sebesar Rp271,36 triliun.Tabel berikut menggambarkan perhitungan ATMR risiko kredit pendekatan standar, bank secara individual dankonsolidasi dengan Perusahaan Anak pada posisi 31 Desember <strong>2012</strong> disajikan dalam jutaan rupiah.BRI dan anak perusahaan tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan penyelesaian(settlement risk) serta tidak memiliki eksposur sekuritisasi.Eksposur Aset di Neraca(dalam Rp juta)BankKonsolidasiNo.Kategori PortofolioTagihanBersih SetelahMemperhitungkanDampak MitigasiRisiko KreditATMRSebelumMRKATMRSetelahMRKTagihanBersih SetelahMemperhitungkanDampak MitigasiRisiko KreditATMRSebelumMRKATMRSetelahMRK(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1. Tagihan Kepada Pemerintah 141.220.712 - - 142.268.348 - -2.Tagihan Kepada EntitasSektor Publik55.016.434 27.341.864 27.338.831 55.139.564 27.403.429 27.400.3963.Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral- - - - - -dan Lembaga Internasional4. Tagihan Kepada Bank 25.566.017 8.253.043 8.253.043 25.961.049 8.332.049 8.332.0505.Kredit Beragun RumahTinggal897.612 336.981 336.981 946.339 356.472 356.4726.Kredit Beragun PropertiKomersial960.842 960.842 960.842 972.593 972.593 972.5937. Kredit Pegawai/Pensiunan 83.805.039 41.902.520 41.902.520 84.214.841 42.107.421 42.107.1318.Tagihan Kepada UsahaMikro, Usaha Kecil dan118.780.469 89.085.352 81.332.743 119.645.490 89.734.118 81.951.405Portofolio Ritel9. Tagihan Kepada Korporasi 78.009.292 77.751.865 77.497.133 79.002.679 78.745.252 78.427.19310.Tagihan Yang Telah JatuhTempo2.495.483 3.743.225 3.743.225 2.495.483 3.743.225 3.743.22511. Aset Lainnya 23.205.247 9.493.564 9.493.564 23.268.487 9.529.740 9.529.740Total eksposur neraca 529.957.148 258.869.255 250.858.881 533.914.873 260.924.298 252.820.203PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>131


Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifNo.Kategori PortofolioTagihanBersih SetelahMemperhitungkanDampak MitigasiRisiko KreditBankATMRSebelumMRKATMRSetelahMRKTagihanBersih SetelahMemperhitungkanDampak MitigasiRisiko KreditKonsolidasiATMRSebelumMRK(dalam Rp juta)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)ATMRSetelahMRK1. Tagihan Kepada Pemerintah 383.130 - - 383.130 - -2.Tagihan Kepada EntitasSektor Publik5.625.383 2.812.692 2.812.692 5.625.383 2.812.692 2.812.6923.Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral- - - - - -dan Lembaga Internasional4. Tagihan Kepada Bank 4.765 953 953 31.198 6.240 6.2405.Kredit Beragun RumahTinggal- - - 1.985 794 7946.Kredit Beragun PropertiKomersial- - - 598 598 5987. Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -8.Tagihan Kepada UsahaMikro, Usaha Kecil dan207.998 155.999 155.999 236.698 177.523 177.523Portofolio Ritel9. Tagihan Kepada Korporasi 5.647.200 5.647.200 5.647.200 5.698.998 5.698.998 5.698.99810.Tagihan Yang Telah JatuhTempo- - - - - -Total 11.868.476 8.616.843 8.616.843 11.977.990 8.696.845 8.696.845Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)No.Kategori PortofolioTagihanBersih SetelahMemperhitungkanDampak MitigasiRisiko KreditBankATMRSebelumMRKATMRSetelahMRKTagihanBersih SetelahMemperhitungkanDampak MitigasiRisiko KreditKonsolidasiATMRSebelumMRK(dalam Rp juta)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)ATMRSetelahMRK1. Tagihan Kepada Pemerintah 9.550.521 - - 9.550.521 - -2.Tagihan Kepada EntitasSektor Publik- - - - - -3.Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral- - - - - -dan Lembaga Internasional4. Tagihan Kepada Bank 28.850 14.425 14.425 28.850 14.425 14.4255.Tagihan Kepada UsahaMikro, Usaha Kecil dan- - - - - -Portofolio Ritel6. Tagihan Kepada Korporasi - - - - - -Total 9.579.371 14.425 14.425 9.579.371 14.425 14.425132PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanEksposur di BRI SyariahNo.Jenis TransaksiFaktorPengurangModal(dalam Rp juta)KonsolidasiATMR(1) (2) (3) (4)1. Total Eksposur - 9.824.577Total - 9.824.577Total Pengukuran Risiko Kredit(dalam Rp juta)No. Jenis Transaksi Bank Konsolidasian(1) (2) (3) (4)Total ATMR risikokreditTotal faktorpengurang modalRisiko Pasar259.490.149 271.356.050- -Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca danrekening administratif termasuk transaksi derivatif,akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisipasar, termasuk risiko perubahan harga option.Organisasi manajemen risiko pasar terdiri dari unitkerja front office (Divisi Treasury), back office (DivisiSentra Operasi), dan middle office (Divisi ManajemenRisiko) yang memiliki kewenangan masing-masing.Jajaran front office berwenang melakukan transaksiinstrumen keuangan. Jajaran middle office menetapkandan memantau limit risiko pasar dan secara berkalamemastikan data pasar (market price) yang digunakanuntuk mark to market/MTM. Jajaran back officemelakukan settlement transaksi treasury dan secaraharian menetapkan harga pasar (mark to market /MTM) pada akhir hari.BRI telah mengimplementasikan sistem aplikasi treasuryand market risk (GUAVA) yang merupakan suatu sistemyang terintegrasi yang digunakan oleh fungsi frontoffice, middle office dan back office. Melalui aplikasiini dapat dilakukan pengukuran risiko pasar yangterintegrasi dengan proses transaksi harian. Selainmelakukan monitoring eksposur risiko instrumen,juga melakukan monitoring limit risiko pasar dan limittransaksi antara lain limit nominal transaksi dealer, cutloss limit, dan stop loss limit. Monitoring dilakukansecara harian sehingga mempercepat penyediaaninformasi terkini yang mendukung pengambilankeputusan oleh pejabat lini dan manajemen secaratepat waktu, terutama untuk instrumen yang termasukke dalam klasifikasi diperdagangkan/trading.Portofolio trading book adalah seluruh posisi instrumenkeuangan dalam neraca dan rekening administratifserta transaksi derivatif yang dimiliki untuk tujuandiperdagangkan dan dapat diperdagangkan/dipindahtangankan dengan bebas atau dapat dilindunginilai secara keseluruhan yang timbul dari transaksiuntuk kepentingan sendiri (proprietary position),atas permintaan nasabah, atau kegiatan perantaraan(brokering), dan dalam rangka pembentukan pasar(market making). Transaksi aset keuangan dan/atauderivatif yang ditujukan sebagai posisi trading hanyadiperkenankan dimiliki dalam jangka waktu tertentu.Pengelompokan aset keuangan dan/atau derivatif kedalam portofolio trading book diterapkan BRI secarakonsisten, dan tidak dapat memindahkan posisi tradingbook ke portofolio banking book.Pengelolaan portofolio banking book tidak dapatdigunakan untuk transaksi trading dalam rangkamendapatkan keuntungan dari perbedaan harga dalamjangka pendek. Portofolio banking book bertujuandigunakan untuk kepentingan likuiditas atau dimilikihingga jatuh tempo.Valuasi portofolio trading book dan banking bookdilakukan dengan menggunakan kuotasi harga pasardari instrumen yang diperdagangkan secara aktif(mark to market). Harga pasar tersebut mencerminkantransaksi aktual dan rutin yang dilakukan secarawajar. Hasil valuasi berdasarkan nilai pasar (mark tomarket) divalidasi secara periodik untuk memastikankonsistensi dan kewajaran harga pasar yang digunakan.Apabila harga pasar tidak tersedia karena instrumentidak aktif diperdagangkan maka valuasi penetapannilai wajar menggunakan pendekatan simulasi harga(mark to model).PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>133


BRI melakukan pengukuran risiko pasar untuk keperluanpemantauan risiko secara periodik maupun untukperhitungan kecukupan modal. Penerapan perhitunganmodal pada saat ini telah mengakomodasi CapitalAccord 1988 dan 1996 yang memperhitungkan risikokredit dan risiko pasar dalam perhitungan kecukupanpermodalan bank. Sesuai capital accord tahun 1996dan Basel II, perhitungan risiko pasar dapat dilakukandengan menggunakan 2 (dua) pilihan metode, yaitu:metode standar (standard method) dan model internal(internal model).Mengingat kompleksitas metodologi perhitunganrisiko pasar, maka penerapan metode ini membutuhkankesiapan perbankan untuk menerapkan perhitunganrisiko pasar dalam perhitungan beban modal. Olehkarena itu, BRI memberlakukan penerapan pendekatanmetodologi secara bertahap, dimulai dengan metodestandar (standard method).Nilai pasar surat berharga yang digunakan dalamperhitungan Risiko Spesifik dan Risiko Umum adalahdirty price, yaitu nilai pasar surat berharga (cleanprice) ditambah dengan present value dari pendapatanbunga yang akan diterima (accrued interest). Presentvalue atas accrued interest dapat tidak dilakukanapabila berdasarkan jangka waktu pembayaran kuponnilai present value tidak menimbulkan perbedaan yangmaterial.Perhitungan Risiko Nilai Tukar dilakukan terhadapsemua posisi BRI baik Trading Book dan Banking Bookdalam valuta asing termasuk emas dengan mengacupada perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN). Posisi suatuinstrumen yang memiliki denominasi dalam valuta asingselain terkena Risiko Nilai Tukar, juga memungkinkanBRI terkena Risiko Suku Bunga (misalnya untuk crosscurrencyswaps). Dalam kasus tersebut maka eksposurRisiko Suku Bunga juga harus diperhitungkan.Sesuai ketentuan Bank Indonesia (BI) perhitunganrisiko pasar dengan metode standar yang wajibdiperhitungkan bank secara individual terdiri daririsiko suku bunga dan risiko nilai tukar. PerhitunganRisiko Suku Bunga dengan metode standar dilakukanterhadap posisi seluruh instrumen keuangan BRI yangdiklasifikasikan sebagai Trading Book yang tereksposRisiko Suku Bunga. Perhitungan Risiko Nilai Tukardengan metode standar dilakukan terhadap posisivaluta asing BRI dalam Trading Book dan Banking Bookyang terekspos Risiko Nilai Tukar.Faktor risiko yang diperhitungkan dalam risiko sukubunga dalam metode standar yaitu:a. Risiko Spesifik (Specific Risk) dari setiap efek atauinstrumen keuangan, tanpa memperhatikan posisilong atau posisi short. Dengan demikian prosessaling hapus (offset) tidak dimungkinkan kecualiposisi tersebut bersifat identik;b. Risiko Umum (General Market Risk) darikeseluruhan portofolio, dimana posisi long atauposisi short dalam efek atau instrumen yangberbeda dapat dilakukan saling hapusBeban modal untuk Risiko Nilai Tukar dari posisi valutaasing adalah sebesar 8% terhadap PDN yang dimilikiBRI secara keseluruhan pada akhir hari. PDN adalahangka yang merupakan penjumlahan dari nilai absolutuntuk jumlah dari Selisih bersih aktiva dan pasivadalam neraca untuk setiap valuta asing ditambahdengan selisih bersih tagihan dan kewajiban baikyang merupakan komitmen maupun kontijensi dalamrekening administratif untuk setiap valuta asing yangsemuanya dinyatakan dalam Rupiah.Cakupan portofolio yang diperhitungkan dalamKewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)antara lain:1. Posisi yang dimiliki untuk dijual kembali dalamjangka pendek2. Posisi yang dimiliki untuk tujuan memperolehkeuntungan jangka pendek dari pergerakanharga (price movement) secara aktual dan ataupotensial3. Posisi yang dimiliki untuk tujuan mempertahankankeuntungan arbitrase (locking in arbitrage profit)134PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan4. Instrumen derivatif yang terkait dengan surat-surat berharga atau suku bunga antara lain Bond Forward,Bond Option, Interest Rate Swap, Cross Currency Swaps, Foreign Exchange Forward, Interest Rate Options, danForward Rate Agreements/FRAs.5. Seluruh efek utang dengan suku bunga tetap atau mengambang dan seluruh instrumen keuangan yangmemiliki karakteristik yang sejenis, termasuk sertifikat deposito yang dapat diperdagangkan (NegotiableCertificates of Deposits) dan surat-surat berharga yang dijual oleh BRI dengan syarat dibeli kembali (Repo/Securities Lending).6. Posisi valuta asing BRI dalam trading book dan banking book yang terekspos risiko nilai tukarPengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar(dalam Rp juta)31 Desember <strong>2012</strong>No.Jenis RisikoBankKonsolidasiBeban Modal ATMR Beban Modal ATMR(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Risiko Suku Bunga - - - -a. Risiko Spesifik - - - -b. Risiko Umum - - 4.203 52.5312. Risiko Nilai Tukar 132.358 1.654.474 132.687 1.658.5863. Risiko Ekuitas* - - - -4. Risiko Komoditas* - - - -5. Risiko Option - - - -Total 132.358 1.654.474 136.889 1.711.117Untuk mengantisipasi risiko pasar pada aktivitas treasury, BRI melakukan beberapa langkah-langkah pengukuran,pemantauan, dan pengendalian diantaranya:1. Langkah-langkah pengukuran antara lain:a. Sensitivity testing of interest rate, adalah suatu fungsi yang melakukan analisa terhadap tingkatsensitifitas suku bunga sehingga dapat dipergunakan sebagai indikator untuk memprediksi potensirisiko suku bunga dan strategi kebijakan trading aktivitas treasury.b. Volatility of foreign exchange and interest rate, adalah suatu fungsi yang melakukan pengukuranterhadap tingkat volatilitas (perubahan) nilai tukar dan suku bunga berdasarkan tingkat keyakinantertentu (confidence level) yang dapat dipergunakan untuk mengukur potensi risiko nilai tukar dan sukubunga pada portofolio trading aktivitas treasury.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>135


BRI melakukan stress test secaraber kala dengan ber bagai skenariountuk memantau dan menetapkankecukupan modal sebagai langkahantisipasi atas risiko pasar.c. Stress testing and back testing;• Stress testing adalah suatu fungsi yangmelakukan simulasi berdasarkan skenariotertentu untuk melihat kecukupanmodal dan atau tingkat ketahananlikuiditas bank dalam menghadapisuatu kondisi tertentu, misalnya tingkatbunga tertentu, nilai tukar valas sampaidengan tingkat tertentu dan atau situasilikuiditas berdasarkan situasi tertentu.• Back testing merupakan suatu fungsiuntuk memastikan keakuratanmetodologi atau alat ukur yangdipergunakan untuk mengukur risikopasar dengan cara membandingkanprediksi risiko pasar dengan kerugianyang terjadi (aktual loss).d. Revaluasi terhadap posisi treasury dan BRIsecara keseluruhan termasuk melakukanperhitungan terhadap produk treasuryyang belum (tidak) ada harga pasarnya(hypothetical prices).2. Langkah pemantauan berupa Profit and LossAssistance, adalah fungsi yang menyediakan dataperhitungan laba rugi dari aktivitas treasury secaraharian, untuk mengetahui perkembangan kinerjatreasury terhadap pencapaian target yang telahditetapkan.3. Langkah pengendalian antara lain:a. Limit and excess controls (front end), adalahfungsi yang mengawasi perkembanganaktivitas limit transaksi treasury, untukmemastikan bahwa treasury telah mematuhilimit transaksi yang telah ditetapkan terutamauntuk cut-loss limit.b. New Product and or Activity Review untuktransaksi treasury, adalah suatu fungsi yangmembahas mengenai karakteristik suatuproduk dan atau aktivitas baru yang akandijadikan sebagai produk dalam aktivitastrading, potensi laba-rugi, potensi risiko,prosedur settlement, proses revaluasi danmitigasi risiko yang dilakukan.Risiko OperasionalRisiko operasional adalah risiko akibatketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya prosesinternal, kesalahan manusia, kegagalan sistem,dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yangmempengaruhi operasional bank.Tata kelola Manajemen Risiko Operasional BRIdidasarkan atas tiga lini pertahanan yaitu Risk TakingUnits (unit kerja operasional), Risk Control Units (DivisiManajemen Risiko), dan Internal Audit Function(Audit Internal). Model tata kelola manajemen risikooperasional BRI didesain sedemikian rupa untukmenempatkan rasa tanggung jawab dan rasa memilikisedekat mungkin dengan area dimana biasanya risikoitu timbul dan menciptakan pusat penyempurnaan/percontohan yang menambah nilai sebenarnya padakeseluruhan bisnis. BRI menyadari bahwa Unit KerjaOperasional (UKO) bertanggung jawab terhadaprisiko operasional dan risiko lainnya yang timbulpada aktivitas yang dijalankan oleh masing-masingUKO, namun demikian fungsi manajemen risikooperasional dikembangkan untuk membantu UKOdalam meningkatkan kontrol dan manajemen risikooperasional di lingkungannya dan juga memberikanpandangan mengenai profil risiko yang memungkinkanpengambilan keputusan yang lebih informatif.136PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanStruktur manajemen risiko operasional BRImenggambarkan keterkaitan antara fungsi manajemenrisiko operasional pada tingkat perusahaan (CorporateLevel), tingkat UKO dan keterlibatan dari Audit Internalsebagai Fungsi Assurance. Penerapan manajemen risikooperasional di BRI dilakukan melalui desain strukturorganisasi yang menggambarkan keterlibatan seluruhpihak yang terkait manajemen risiko operasional(Komisaris, Direksi, Risk Management Committee, DivisiManajemen Risiko, Unit Kerja Operasional, FungsiManajemen Risiko Operasional, serta Audit Intern).BRI memiliki suatu Komite Manajemen RisikoOperasional (Operational Risk Management Committee/ORMC), yang merupakan Sub Risk ManagementCommittee (RMC) untuk membahas permasalahanyang berkaitan dengan risiko operasional.Penerapan manajemen risiko operasional yangefektif diharapkan dapat mengantisipasi terjadinyagangguan-gangguan. Melalui proses identifikasi lebihdini sehingga dapat dirumuskan kegiatan perbaikankontrol yang lebih dini pula.Tujuan penerapan manajemen risiko operasionalBRI dengan berbagai perangkat dan infrastrukturpendukung lainnya, adalah tidak sekadar untukmemenuhi ketentuan regulasi atau perhitungancadangan modal risiko operasional, tetapi padaperbaikan kualitas aktivitas bisnis dan operasionalBRI, serta menegakkan tata kelola manajemen risikooperasional yang lebih baik, sehingga kelangsunganbisnis dan operasional BRI tetap dapat terjaga padakondisi apapun.Untuk meningkatkan dan mengefektifkan pelaksanaanpenerapan manajemen risiko operasional, termasukpeningkatan kualitas sistem pengendalian internal, BRImemerlukan perangkat manajemen risiko operasional.Perangkat utama serta perangkat pendukung manajemenrisiko operasional. Perangkat Utama terdiri dari:1. Risk and Control Self Assessment (RCSA)Dengan RCSA, UKO diharapkan mampumelakukan identifikasi risiko-risiko utamayang mungkin menimbulkan kerugian dancara mengukurnya. Dengan demikian UKOakan mampu melakukan pengendalian danpemantauan risiko-risiko tersebutBRI mengukur risiko operasionalmenggunakan met ode Basic Indicat orApproach (BIA) secara periodik sesuaidengan Peraturan Bank Indonesia.2. Indikator Risiko Utama (IRU)Penggunaan IRU diharapkan dapat mendatangkanmanfaat berupa tindakan pencegahan danpenyempurnaan terhadap berbagai indikatoryang dapat menimbulkan kerugian.Melalui IRU,UKO akan dapat mencegah terjadinya kerugiansecara dini.3. Manajemen Insiden (MI)Dengan MI diharapkan UKO akan dengan jujurdan tertib melakukan monitoring, pelaporan danpemantauan terhadap berbagai kasus termasuktindakan penyelesaiannya. Melalui MI, UKOdidorong untuk mampu meningkatkan internalkontrol yang diperlukan untuk meminimalisasirisiko yang dapat menimbulkan kerugian.Akurasi prediksi RCSA dapat dikontrol dari hasilpencatatan pada MI. Apabila suatu unit kerjamenghadapi banyak kasus yang perlu dikelola dalamMI, maka hal tersebut juga harus tercermin dalamhasil RCSA dan begitu pula sebaliknya. SedangkanIRU yang dibuat atas dasar risiko-risiko utama dalamRCSA, apabila dikelola dengan baik akan bisa berfungsisebagai peringatan dini. Dengan demikian, pemimpinunit kerja bisa segera melakukan berbagai tindakanantisipasi agar risiko-risiko utama tersebut tidakmenimbulkan kerugian nyata.Mengingat penilaian RCSA bersifat subyektif danprediktif, maka untuk meningkatkan akurasi danmengurangi judgement yang salah dalam pengisianRCSA perlu dibuatkan petunjuk teknis pengisian RCSAdan penafsiran masing-masing risiko dalam RCSA.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>137


BRI juga melakukan implementasi Business Continuity Management (BCM) untuk mempertahankankelangsungan aktivitas bisnis/operasional terpenting, menjaga aset BRI, dan melindungi keselamatan jiwapekerja dan nasabah dalam situasi gangguan/bencana. Implementasi BCM tersebut dilakukan di seluruh unitkerja BRI di seluruh Indonesia.Pengelolaan isu-isu risiko operasional yang prioritas dilakukan dalam kerangka manajemen risiko operasional yangdirancang dengan memperhatikan kebutuhan BRI, ketentuan BI dan best practices. Selain itu, BRI selalu melakukanpeningkatan implementasi risiko operasional, antara lain:1. Penerapan Forum Manajemen Risiko sebagai wadah atau forum pertemuan antara pemimpin unit kerjadengan pekerjanya untuk membahas permasalahan-permasalahan (risiko) yang melekat pada aktivitas bisnisatau operasional. Hasil pembahasan risiko yang memerlukan tindak lanjut dan penyelesaian dari pengambilkeputusan dapat dieskalasi kepada tingkatan yang lebih tinggi.2. Penilaian tingkat maturitas penerapan Manajemen Risiko akan memperlihatkan tingkat kemapanan userdalam melaksanakan penerapan Manajemen Risiko. Penilaian maturitas tersebut diharapkan dapat menjadifeedback bagi tiap Kantor Cabang untuk penerapan manajemen risiko yang lebih baik.3. Pelaksanaan uji tingkat kecukupan pengelolaan risiko atas usulan produk dan atau aktivitas baru (PAB). Setiapproduk dan atau aktivitas baru yang diajukan oleh unit kerja pemrakarsa harus dilakukan kaji ulang untukmemastikan pengelolaan risiko pada produk dan atau aktivitas baru tersebut sudah memadai4. Penetapan dan penerapan Strategi Anti Fraud sebagai bagian dari penerapan Manajemen Risiko dalamrangka pencegahan dan pengelolaan kejadian fraud di BRI. Strategi Anti Fraud tersebut mencakup 4 (empat)pilar sesuai dengan yang disyaratkan oleh Bank Indonesia, yaitu (a) pencegahan, (b) deteksi, (c) investigasi,pelaporan, dan sanksi, serta (d) evaluasi, pemantauan, dan tindak lanjut. Selain itu juga pernyataan bahwaDewan Komisaris dan Direksi BRI menyatakan “zero tolerance” terhadap setiap kejadian fraud di BRI.Komitmen Anti Fraud juga dibuat oleh setiap pekerja di BRI sebagai bentuk peningkatan awareness untukpencegahan fraud.5. Pemantauan dan pengendalian risiko operasional yang dilakukan melalui sumber informasi dari ForumManajemen Risiko dan perangkat Manajemen Risiko Operasional seperti RCSA, IRU, dan MI. Hasil pemantauandan pengendalian disampaikan di dalam Profil Risiko Kantor Wilayah yang dibuat secara bulanan dan Top 50Risk Issue yang dibuat secara triwulanan dalam bentuk buku saku.6. Koordinasi implementasi BCM secara berkesinambungan dengan unit-unit kerja terkait diantaranya adalahpelaksanaan uji coba atau testing seperti Switch Over DC-DRC dan evakuasi bencana di beberapa gedungkantor BRI termasuk Gedung Kantor Pusat BRI.Perhitungan ATMR risiko operasional dilakukan sesuai regulasi BI dengan menggunakan metode Basic IndicatorApproach (BIA) atau Pendekatan Indikator Dasar. Berikut merupakan tabel beban modal dan ATMR risikooperasional dengan metode Basic Indicator Approach.Pengungkapan Risiko Operasional Dengan Menggunakan Metode BIANo.Pendekatan YangDigunakanPendekatanBruto (Ratarata3 tahunterakhir)BankBebanModalATMRPendekatanBruto (Ratarata3 tahunterakhir)KonsolidasiBebanModal(dalam Rp juta)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)ATMR1. Pendekatan Indikator Dasar 34.243.949 5.136.592 64.207.405 34.401.371 5.160.206 64.502.571Total 34.243.949 5.136.592 64.207.405 34.401.371 5.160.206 64.502.571138PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanRisiko LikuiditasRisiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuanbank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempodari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari asetlikuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpamengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.Pelaksanaan Manajemen Risiko Likuiditas pada tingkatkorporat dikoordinasikan oleh Divisi Treasury dan DivisiManajemen Risiko. Divisi Treasury dan Divisi ManajemenRisiko melakukan analisis terhadap sumber risikolikuiditas. Divisi Treasury bertanggung jawab untukmengelola likuiditas nasional, baik untuk intrahari,harian, jangka pendek, menengah dan panjang, dalammata uang rupiah dan valuta asing, sesuai denganketentuan yang berlaku. Divisi Manajemen Risikobertanggung jawab dalam menyusun dan melakukanreview kebijakan manajemen risiko likuiditas. Hasilpemantauan posisi dan risiko likuiditas disajikan dalamlaporan berkala yang disampaikan kepada Direksi danDewan Komisaris.Risiko Likuiditas dimonitor secara aktif denganmemperhatikan beberapa indikator internal daneksternal yang menjadi bagian dari sistem peringatandini likuiditas:1 Indikator internal peringatan dini risiko likuiditas,antara lain:a. Kualitas asset yang memburuk;b. Peningkatan konsentrasi pada beberapa assetdan sumber pendanaan tertentu;c. Peningkatan currency mismatch;d. Pelampauan limit yang telah ditetapkan secaraberulang kali;e. Peningkatan biaya dana BRI secarakeseluruhan;f. Posisi arus kas (cash flow) yang semakin buruksebagai akibat maturity mismatch yang besar,terutama pada skala waktu jangka pendek.2 Indikator eksternal peringatan dini risiko likuiditas,antara lain:a. Informasi publik yang negatif terhadap BRI;b. Penurunan hasil peringkat BRI oleh lembagapemeringkat;BRI menjaga secondary reservedalam bentuk aset-aset likuidberkualitas tinggi dan memelihara corefund yang dapat dikategorikan sebagaidana jangka panjang.c. Penurunan harga saham BRI secara terusmenerus;d. Penurunan fasilitas credit line yang diberikanoleh bank koresponden;e. Peningkatan pencairan simpanan berjangka(deposito) sebelum jatuh tempo;f. Keterbatasan akses untuk memperolehpendanaan jangka menengah dan jangkapanjang;g. Ketatnya kondisi likuiditas pasar;h. Perubahan kebijakan dari regulator yangberdampak signifikan terhadap perbankan.Untuk memperoleh gambaran mengenai kondisilikuiditas BRI yang aktual, hasil pengukuran denganmenggunakan rasio likuiditas dianalisis lebih mendalamdan dikaitkan dengan informasi kualitatif terkinisehingga menghasilkan kesimpulan yang wajar dankomprehensif. Alat pengukur risiko likuiditas yangdigunakan adalah: proyeksi arus kas, profil maturitas,rasio likuiditas dan stress test risiko likuiditas.Tabel di bawah ini menyajikan informasi mengenaipemetaan aset dan kewajiban dalam neraca sertatagihan dan kewajiban dalam rekening administratif,dalam skala waktu tertentu berdasarkan sisa jangkawaktu sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 31Desember <strong>2012</strong>.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>139


Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank Secara IndividualNo. Kategori PortofolioSaldo< 1 bulan31 Desember <strong>2012</strong>>1 bln s.d3 blnJatuh Tempo>3 bln s.d6 bln> 6 bln s.d12 bln(dalam Rp juta)> 12 bulan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)INERACAA. Aset1 Kas 13.450.227 13.450.227 - - - -2Penempatan Pada BankIndonesia94.497.994 59.875.723 21.131.764 13.490.507 - -3Penempatan pada BankLain1.803.798 1.548.798 255.000 - - -4 Surat Berharga 37.538.188 11.797.964 1.627.741 8.461.574 2.516.239 13.134.6705 Kredit yang diberikan 311.335.938 14.957.386 22.190.689 21.254.353 37.150.177 215.783.3336 Tagihan lainnya 6.907.674 573.963 1.955.525 2.256.633 2.121.553 -7 Lain-lain 9.389.924 837 621 1.239 24.138 9.363.089Total aset 474.923.743 102.204.898 47.161.340 45.464.306 41.812.107 238.281.092B. Kewajiban1 Dana Pihak Ketiga 390.186.602 332.639.011 18.183.335 8.013.306 31.040.598 310.3522Kewajiban pada BankIndonesia81.594 77.377 4.217 - - -3 Kewajiban pada bank lain 448.164 448.164 - - - -4Surat berharga yangDiterbitkan- - - - - -5 Pinjaman yang Diterima 40.787 - 4.066 23.017 - 13.7046 Kewajiban Lainnya 5.489 349 5.140 - - -7 Lain-lain 543.295 437.974 61.591 38.251 - 5.479Total kewajiban 391.305.931 333.602.875 18.258.349 8.074.574 31.040.598 329.535Selisih aset dengan kewajibandalam neraca83.617.812 (231.397.977) 28.902.991 37.389.732 10.771.509 237.951.557IIREKENING ADMINISTRATIFA. Tagihan Rekening Aministratif1 Komitmen - - - - - -2 Kontijensi 180.573 114.427 3.768 7.807 13.046 41.525Total Tagihan Rekening180.573 114.427 3.768 7.807 13.046 41.525AdministratifB. Kewajiban Rekening Administratif1 Komitmen 59.704.866 5.150.867 10.581.881 12.315.272 31.656.846 -2 Kontijensi 3.848.083 1.161.365 834.912 502.150 1.349.656 -140PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan(dalam Rp juta)No. Kategori PortofolioSaldo< 1 bulan31 Desember <strong>2012</strong>>1 bln s.d3 blnJatuh Tempo>3 bln s.d6 bln> 6 bln s.d12 bln> 12 bulan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)Total kewajiban rekeningadministratif63.552.949 6.312.232 11.416.793 12.817.422 33.006.502 -Selisih tagihan dan kewajibandalam rekening administratif(63.372.376) (6.197.805) (11.413.025) (12.809.615) (32.993.456) 41.525Selisih (IA-IB) + (IIA+IIB) 20.245.436 (237.595.782) 17.489.966 24.580.117 (22.221.947) 237.993.082Selisih KumulatifPengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank Secara IndividualNo.Kategori PortofolioSaldo< 1 bulan31 Desember <strong>2012</strong>>1 bln s.d3 blnJatuh Tempo>3 bln s.d6 bln> 6 bln s.d12 bln(dalam Rp juta)> 12 bulan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)INERACAA. Aset1 Kas 284.543 284.543 - - - -Penempatan Pada Bank2Indonesia6.146.873 5.183.321 481.821 481.731 - -3 Penempatan pada Bank Lain 8.636.344 8.626.706 9.638 - - -4 Surat Berharga 6.999.619 2.854.341 48.188 - 67.463 4.029.6275 Kredit yang diberikan 36.891.249 10.785.703 1.648.194 2.024.216 5.510.396 16.922.7406 Tagihan lainnya 4.791.316 556.689 1.950.561 2.205.451 - 78.6157 Lain-lain 80.572 74.312 - 6.260 - -Total aset 63.830.516 28.365.615 4.138.402 4.717.658 5.577.859 21.030.982B. Kewajiban1 Dana Pihak Ketiga 45.911.482 27.431.588 5.868.092 7.288.616 5.322.003 1.183Kewajiban pada Bank2Indonesia- - - - - -3 Kewajiban pada bank lain 5.407 5.407 - - - -Surat berharga yang4Diterbitkan- - - - -5 Pinjaman yang Diterima 10.571.748 1.692.127 3.467.951 5.411.670 - -6 Kewajiban Lainnya 4.914.659 560.092 1.950.669 2.205.451 - 198.4477 Lain-lain 75.140 26.260 18.175 30.705 - -Total kewajiban 61.478.436 29.715.474 11.304.887 14.936.442 5.322.003 199.630PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>141


(dalam Rp juta)No.Kategori PortofolioSaldo< 1 bulan31 Desember <strong>2012</strong>>1 bln s.d3 blnJatuh Tempo>3 bln s.d6 bln> 6 bln s.d12 bln> 12 bulan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)Selisih aset dengan kewajiban dalamneraca2.352.080 (1.349.859) (7.166.485)(10.218.784)255.856 20.831.352IIREKENING ADMINISTRATIFA. Tagihan Rekening Aministratif1 Komitmen - - - - - -2 Kontijensi 15.192 1.648 - - - 13.544Total tagihan rekening administratif 15.192 1.648 - - - 13.544B. Kewajiban Rekening Administratif1 Komitmen 27.733.344 2.019.384 12.909.894 1.456.517 11.347.549 -2 Kontijensi 8.320.674 409.867 991.314 1.510.316 5.409.177 -Total kewajiban rekening36.054.018 2.429.251 13.901.208 2.966.833 16.756.726 -administratifSelisih tagihan dan kewajiban dalamrekening administratif (36.038.826)(2.427.603)(13.901.208)(2.966.833) (16.756.726) 13.544Selisih (IA-IB) + (IIA-IIB) 38.406.098 1.079.392 6.734.723 (7.251.951) 17.012.582 20.831.352Selisih KumulatifPengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank Secara Konsolidasi dengan perusahaan AnakNo.Kategori PortofolioSaldo< 1 bulan31 Desember <strong>2012</strong>>1 bln s.d3 blnJatuh Tempo>3 bln s.d6 bln> 6 bln s.d12 bln(dalam Rp juta)> 12 bulan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)I NERACAA. Aset1 Kas 13.610.752 13.610.752 - - - -2Penempatan Pada BankIndonesia97.642.069 63.019.798 21.131.764 13.490.507 - -3 Penempatan pada Bank Lain 2.272.424 2.017.424 255.000 - - -4 Surat Berharga 38.453.637 11.862.649 1.627.741 8.986.574 2.516.239 13.460.4345 Kredit yang diberikan 325.031.507 15.656.981 23.012.065 21.915.768 38.197.482226.249.2116 Tagihan lainnya 6.933.419 599.708 1.955.525 2.256.633 2.121.553 -7 Lain-lain 9.423.458 1.067 31.535 3.629 24.138 9.363.089Total aset 493.367.266 106.768.379 48.013.630 46.653.111 42.859.412 249.072.734142PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan(dalam Rp juta)No.Kategori PortofolioSaldo< 1 bulan31 Desember <strong>2012</strong>>1 bln s.d3 blnJatuh Tempo>3 bln s.d6 bln> 6 bln s.d12 bln> 12 bulan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)B. Kewajiban -1 Dana Pihak Ketiga 403.851.521 343.718.010 20.456.540 8.280.732 31.083.539 312.7002Kewajiban pada BankIndonesia81.594 77.377 4.217 - - -3 Kewajiban pada bank lain 2.238.753 1.560.066 675.800 500 2.387 -4Surat berharga yangDiterbitkan- - - - - -5 Pinjaman yang Diterima 317.007 - 129.489 65.928 - 121.5906 Kewajiban Lainnya 23.655 14.033 9.622 - - -7 Lain-lain 551.813 446.492 61.591 38.251 - 5.479Total kewajiban 407.064.343 345.815.978 21.337.259 8.385.411 31.085.926 439.769Selisih aset dengan kewajibandalam neraca86.302.923(239.047.599)26.676.371 38.267.700 11.773.486 248.632.965II REKENING ADMINISTRATIFA. Tagihan Rekening Aministratif1 Komitmen 532.710 135.525 7.825 38.015 171.672 179.6732 Kontijensi 250.201 155.859 3.768 7.807 13.046 69.721Total Tagihan Rekening782.911 291.384 11.593 45.822 184.718 249.394AdministratifB. Kewajiban Rekening Administratif1 Komitmen 60.140.354 5.189.170 10.589.706 12.353.287 31.828.518 179.6732 Kontijensi 3.876.279 1.161.365 834.912 502.150 1.349.656 28.196Total kewajiban rekening64.016.633 6.350.535 11.424.618 12.855.437 33.178.174 207.869administratifSelisih tagihan dan kewajibandalam rekening administratif(63.233.722) (38.303) (7.825) (38.015) (171.672) (207.869)Selisih (IA-IB) + (IIA+IIB) 23.069.201 (239.085.902) 26.668.546 38.229.685 11.601.814 248.425.096Selisih KumulatifPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>143


9.2.b Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank Secara Konsolidasi dengan perusahaan AnaknoKategori PortofolioSaldo< 1 bulan31 Desember <strong>2012</strong>>1 bln s.d3 blnJatuh Tempo>3 bln s.d6 bln> 6 bln s.d12 bln(dalam Rp juta)> 12 bulan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)I NERACAA. Aset1 Kas 284.701 284.701 - - - -2Penempatan Pada Bank Indonesia6.153.619 5.190.067 481.821 481.731 - -3 Penempatan pada Bank Lain 8.686.730 8.677.092 9.638 - - -4 Surat Berharga 6.999.619 2.854.341 48.188 - 67.463 4.029.6275 Kredit yang diberikan 36.975.038 10.785.703 1.648.194 2.024.216 5.527.686 16.989.2396 Tagihan lainnya 4.791.316 556.689 1.950.561 2.205.451 - 78.6157 Lain-lain 80.572 74.312 - 6.260 - -Total aset 63.971.595 57.290 - - 17.290 66.499-B. Kewajiban -1 Dana Pihak Ketiga 46.314.858 27.834.837 5.868.221 7.288.615 5.322.002 1.1832 Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - -3 Kewajiban pada bank lain 43.957 5.407 38.550 - - -4 Surat berharga yang Diterbitkan - - - - - -5 Pinjaman yang Diterima 10.571.748 1.692.127 3.467.951 5.411.670 - -6 Kewajiban Lainnya 4.914.659 560.092 1.950.669 2.205.451 - 198.4477 Lain-lain 75.240 26.360 18.175 30.705 - -Total kewajiban 61.920.462 72.571 38.679 - - 32Selisih aset dengan kewajiban dalamneraca-29.797 (15.281) (38.679) - 17.290 66.467II REKENING ADMINISTRATIFA. Tagihan Rekening Aministratif1 Komitmen - - - - - -2 Kontijensi 15.192 1.648 - - - 13.544Total tagihan rekening administratif 15.192 1.648 - - - 13.544B. Kewajiban Rekening Administratif1 Komitmen 347.423 253.081 3.768 7.807 13.046 69.7212 Kontijensi 644.257 152.730 11.593 45.822 184.718 249.394Total kewajiban rekening administratif 31.035 31.035 31.035 31.035 31.035 31.035(dalam Rp juta)144PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan31 Desember <strong>2012</strong>noKategori PortofolioSaldo< 1 bulan>1 bln s.d3 blnJatuh Tempo>3 bln s.d6 bln> 6 bln s.d12 bln> 12 bulan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)Selisih tagihan dan kewajiban dalamrekening administratif(15.843) (29.387) (31.035) (31.035) (31.035) (17.491)Selisih (IA-IB) + (IIA+IIB) 45.640 14.106 (7.644) 31.035 48.325 83.958Selisih KumulatifPengendalian risiko likuiditas dilakukan oleh DivisiTreasury dan Divisi Manajemen Risiko sebagai tindaklanjut hasil pemantauan kinerja dan kepatuhanunit kerja operasional terhadap limit likuiditas yangtelah ditetapkan. Secara khusus, Divisi Treasury jugamemperhatikan indikator peringatan dini (earlywarningindicators) dalam memantau posisi likuiditassebagai bagian dari proses manajemen likuiditas sertauntuk mengetahui peningkatan potensi risiko.Hasil pemantauan posisi dan risiko likuiditas olehDivisi Treasury disajikan dalam laporan berkala yangdisampaikan kepada Direksi dan Dewan KomisarisBRI. Terhadap hasil pemantauan yang menunjukkanindikasi risiko likuiditas berpotensi meningkat, DivisiTreasury merekomendasikan mitigasi eksposur risikodan/atau penyesuaian secara tepat waktu terhadapstrategi manajemen likuiditas di dalam Rapat ALCOatau Rapat Tim Manajemen Kelangsungan Likuiditas(Tim MKL/Contingency Crisis Team) untuk diputuskantindak lanjut pengendalian berupa pencegahan dan/atau penyelesaian yang efektif di dalam koridor kehatihatiandalam perbankan (prudential banking).Risiko HukumRisiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukumdan/atau kelemahan aspek yuridis. Divisi Hukumsebagai koordinator dari Manajemen Risiko Hukumberkoordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko dalammengelola Risiko Hukum di BRI. Untuk menunjangpelaksanaan proses Manajemen Risiko Hukum diseluruh uker BRI Divisi Hukum berkoordinasi denganlegal officer (LO) di kantor wilayah. Selain itu,terdapat Fungsi Manajemen Risiko (FMR) di seluruhKanca yang terdiri dari FMR Bidang Operasional, FMRBidang Pemasaran dan FMR Bidang Mikro untuk turutmemantau Risiko Hukum yang terjadi di masing-masinguker sesuai dengan bidangnya dan berkoordinasidengan legal officer (LO) di kantor wilayah.Pengendalian Risiko Hukum dilakukan melalui beberapacara antara lain:a. Divisi Hukum sebagai koordinator Manajemen RisikoHukum di BRI melakukan kajian terhadap perubahanperaturan perundang-undangan untuk memastikanbahwa ketentuan internal BRI tidak menyimpangdari ketentuan perundangan yang berlaku.b. Divisi Hukum memberikan advis/opini hukum atasperjanjian kerjasama (PKS)/agreement antara BRIdengan pihak lain, untuk melindungi kepentinganhukum BRI sebelum perjanjian/agreementditandatangani oleh pejabat BRI yang berwenang.c. Setiap transaksi perbankan di BRI yang meliputioperasional, perkreditan dan hubunganketenagakerjaan telah dilakukan sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku dandidukung oleh dokumen hukum yang memadaid. Divisi Hukum bekerja sama dengan legal officer(LO) di Kantor Wilayah memantau risiko hukumdi seluruh unit kerja BRI dengan mekanismepelaporan dan dokumentasi kasus-kasus hukumserta mensosialisasikan modus operandi kejahatanberikut prosedur penanganannya secara hukumuntuk meminimalkan risiko hukum.e. Divisi hukum menyusun pedoman-pedoman hukummisalnya pedoman penyusunan PKS dan buku sakuhukum baik untuk bidang operasional maupunbidang perkreditan.f. Pembinaan staf pada unit kerja operasional (UKO)di Kantor Wilayah perlu dilakukan dengan carameningkatkan kompetensi dalam mengendalikanPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>145


isiko hukum di wilayah kerja yang bersangkutanberupa sosialisasi, diskusi mengenai opini atassuatu kejadian dari sisi hukum yang berlaku, danlain-lain.g. Legal officer (LO) di Kantor Wilayah memberikanpendampingan hukum sesuai dengankewenangannya kepada UKO apabila terjadi kasushukum di UKO dan berkoordinasi dengan DivisiHukumh. Divisi Hukum memberikan pendampingan hukumsesuai dengan kewenangannya apabila terjadikasus.i. Apabila diperlukan, UKO dapat berkonsultasidengan Divisi Hukum mengenai permasalahanpermasalahanhukum yang bersifat teknis.j. Dalam hal adanya tuntutan hukum yang memilikipotensi kerugian sangat signifikan bagi Bankdan atau adanya tuntutan hukum yang secarasignifikan bisa berdampak negatif pada reputasiBRI, maka sebagai contingency plan harus dilakukantindakan untuk mengurangi risiko hukum, antaralain melalui: penggunaan jasa pengacara danmelaporkan perkembangannya kepada Direksi.k. Sebagai bagian dari pemantauan terhadap risikohukum, Divisi Hukum berkoordinasi dengan DivisiManajemen Risiko terkait dengan pelaporan profilrisiko hukum BRI setiap bulan kepada Direksimelalui Dashboard Profil risikoRisiko StratejikRisiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatandalam pengambilan dan/atau pelaksanaansuatu keputusan stratejik serta kegagalan dalammengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.Tujuan utama Manajemen Risiko untuk Risiko Stratejikadalah meminimalkan kemungkinan dampak negatifdari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejikdan kegagalan dalam mengantisipasi perubahanlingkungan bisnis.Perumusan dan pemantauan pelaksanaan strategitermasuk corporate plan dan business plan dikelola olehDivisi Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis.Perumusan dan pemantauan dimaksud dilaksanakansesuai dengan ketentuan yang berlaku.Seluruh rencana pengembangan produk dan atauaktivitas baru, penetapan pasar sasaran baru, maupunyang harus dihindari, serta aksi korporasi sepertimerger dan akuisisi disusun dengan cermat denganmempertimbangkan sumber daya yang dimiliki BRI.Penetapan strategi yang tepat dalam pengembangandan pemeliharaan TI, pengelolaan SDM yang meliputirekrutmen, pengembangan, pembinaan dan exitpolicy, pengembangan produk dan/atau aktivitas baru,layanan, perluasan jaringan, penetrasi pasar sasaranserta marketing communication dapat membantuBRI terhindar dari kegagalan dalam memenangkanpersaingan bisnis perbankan dan menjaga kelangsunganusaha. Lebih lanjut, strategi menjadi tidak efektif jikatidak disertai pemenuhan faktor-faktor pendukungkesuksesan yang dipersyaratkan.Dalam rangka mengidentifikasi perubahan internalatau eksternal, BRI melakukan kajian atau riset baikinternal maupun eksternal di bidang korporat, bisnis,dan support, serta menganalisis lingkungan dan sektorusaha yang potensial.Dalam rangka memitigasi risiko stratejik, BRI telahmengimplementasikan perangkat pemantauan secaraberkala terhadap pelaksanaan strategi dan pencapaiantarget-target yang telah ditetapkan. Melalui parameteryang tercermin pada Profil Risiko khususnya RisikoStratejik, perencanaan strategi terhadap seluruh inisiatifyang terkait dengan lini bisnis dan penunjangnyadimonitor untuk dapat memastikan pencapaianrealisasi target-target bisnis jangka pendek dan jangkapanjang apakah sudah sesuai dengan yang ditetapkan.Selain itu untuk mengukur kemajuan yang dicapai,BRI mempunyai laporan realisasi rencana bisnis bank,rencana kerja fungsional, dan rencana kerja anggaranyang dilaporkan tiap unit kerja secara triwulanan.Risiko KepatuhanRisiko Kepatuhan adalah risiko akibat BRI tidakmematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturanperundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.Perbankan merupakan suatu industri yang highlyregulated, sehingga BRI senantiasa melakukanmonitoring atas kepatuhan terhadap ketentuan yangditerbitkan oleh Bank Indonesia maupun instansi146PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaanberwenang lainnya. Sanksi regulator terhadappelanggaran ketentuan-ketentuan dimaksud bervariasidari teguran, sanksi/denda/ penalti, hingga pencabutanlisensi. Pengelolaan kepatuhan dilakukan pada seluruhaktivitas bidang perkreditan dan non perkreditansesuai ketentuan yang berlaku.Penerapan program Anti Pencucian Uang (APU)dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) telahditerapkan sesuai ketentuan yang berlaku. SosialisasiEnhanced Due Diligence (EDD) sebagai inisiatif yanglebih mendalam dari pelaksanaan Customer DueDiligence (CDD), yang sebelumnya dikenal denganKnow Your Customer (KYC), dilakukan secara berkaladengan tujuan untuk meningkatkan awareness dankepatuhan unit kerja operasional BRI terhadap prosedurini. Disamping itu, BRI juga menerapkan metodologiRisk Based Approach yang terangkum dalam kebijakandan SOP (Standard Operational Procedure) terkait APUdan PPT untuk melindungi BRI dari sasaran tindakpidana pencucian uang dan terorisme.Divisi Kepatuhan sebagai koordinator dari ManajemenRisiko Kepatuhan berkoordinasi dengan DivisiManajemen Risiko dalam mengelolan Risiko Kepatuhandi BRI. untuk menunjang pengelolaan risiko kepatuhandi tingkat wilayah, Divisi Kepatuhan dibantu olehBagian Manajemen Risiko Kantor Wilayah sebagaifungsi kepatuhan. Divisi Manajemen Risiko melaporkanRisiko Kepatuhan yang terjadi kepada Direksi secarabulanan melalui Dashboard Profil Risiko BRI.BRI mengembangkan modul proses manajemen risikokepatuhan melalui perangkat Manajemen Insiden(MI). Melalui MI, BRI dapat melakukan identifikasi danmonitoring atas sanksi/denda/pinalti akibat pelanggaranaturan regulator sehingga langkah-langkah pengendalianrisiko kepatuhan dapat dijalankan. Perangkat tersebutdipantau oleh Divisi Manajemen Risiko untuk melihatRisiko Kepatuhan secara korporat, dan Bagian ManajemenRisiko Kantor Wilayah untuk melihat Risiko Kepatuhanpada level unit kerja wilayah binaan.Risiko ReputasiRisiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkatkepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsinegatif terhadap bank.Fungsi pengendalian Risiko Reputasi dilakukanoleh Divisi Sekretariat Perusahaan (SKP) sebagaipublic relation BRI. Secara berkala Divisi SKP menilaiparameter risiko reputasi dan melaporkan padaDireksi dan tindasan kepada Divisi Manajemen Risikountuk dibuat profil risiko BRI dan dilaporkan kepadaBank Indonesia.Pengalaman fungsi public relation BRI dalampenanganan publikasi negatif, baik yang berskalanasional maupun lokal, hingga saat ini sangat membantudalam mempertahankan tingkat kepercayaanmasyarakat pada umumnya atau nasabah BRI padakhususnya. Meskipun reputasi BRI saat ini sangat baik,pengelolaan publikasi negatif yang terkait denganseluruh aspek operasional BRI harus tetap dilaksanakansesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku.BRI segera menindaklanjuti dan mengatasi adanyakeluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapatmeningkatkan eksposur Risiko Reputasi. Di sampingitu mitigasi Risiko Reputasi maupun kejadian yangmenimbulkan Risiko Reputasi dilakukan denganmempertimbangkan asas materialitas permasalahandan biaya.Pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis diaturdalam kebijakan Business Continuity Management BRIyang bertujuan untuk meminimalisasi dampak reputasipada saat terjadi situasi gangguan atau bencana. BRImemiliki Tim Manajemen Krisis (TMK) yang berperanpenting saat terjadi gangguan atau bencana danbertanggung jawab melakukan langkah-langkah yangperlu diambil termasuk pengelolaan risiko reputasi.Struktur TMK dibentuk di seluruh unit kerja BRI yaituTMK Kantor Pusat, TMK Kantor Wilayah, dan TMKKantor Cabang. Aspek stratejik yang harus diperhatikandalam pengelolaan risiko reputasi saat krisis adalahmenjaga kepercayaan nasabah, pemegang saham, danmasyarakat sekitar terhadap nama baik BRI.Dalam rangka pengendalian Risiko Reputasi yang lebihbaik di masa depan, maka BRI akan melakukan tindakanpencegahan dan pemulihan Risiko Reputasi serta diikutidengan perbaikan pada kelemahan pengendalian danprosedur yang memicu terjadinya Risiko Reputasi.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>147


Langkah yang dilakukan BRI dalam manajemen risiko reputasi antara lain melalui penerbitan Top 50 Risk Issuetriwulanan dalam bentuk buku saku yang memuat risk issue di unit kerja dan risk control yang diterapkan. Selainitu, sikap proaktif dari unit kerja operasional selaku first line of defense juga dibutuhkan dalam melakukanmanajemen risiko operasional. Kedua hal tersebut dilakukan dalam rangka meminimalkan dan menanganikeluhan atau komplain nasabah yang mengakibatkan timbulnya publikasi negatif terhadap BRI.Profil RisikoPenilaian profil risiko BRI terdiri atas penilaian Risiko Inheren yaitu penilaian atas Risiko yang melekat pada kegiatanbisnis bank yang berpotensi mempengaruhi posisi keuangan BRI dan penilaian Kualitas Penerapan ManajemenRisiko yaitu penilaian terhadap kecukupan sistem pengendalian Risiko yang mencakup seluruh pilar penerapanManajemen Risiko. Penggabungan penilaian Risiko Inheren dan penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risikoakan menghasilkan penilaian Profil Risiko BRI yang merupakan salah satu faktor dalam penilaian Tingkat KesehatanBank Berbasis Risiko.Divisi Manajemen Risiko BRI setiap bulan melakukan evaluasi efektifitas sistem manajemen risiko denganmenggunakan perangkat Dashboard Profil Risiko dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Manajemensecara bulanan serta kepada Bank Indonesia secara triwulanan. Profil risiko dimaksud meliputi laporan pengelolaanrisiko terhadap 8 (delapan) jenis risiko serta penilaian atas perbaikan kontrol. Delapan jenis risiko yang yangdikelola BRI adalah Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik,Risiko Reputasi, dan Risiko Kepatuhan.Hasil pemantauan risiko dalam 3 (tiga) tahun terakhir menunjukan profil risiko BRI mengalami penurunan atauperbaikan skor penilaian namun masih dalam kategori risiko Low To Moderate. Hal ini menandakan bahwa profilrisiko BRI mengalami trend membaik (risiko semakin rendah) dari tahun ke tahun. Berikut gambaran tren ProfilRisiko BRI selama tahun 2010-<strong>2012</strong>.Trend Profile Risiko BRIModerateLow toModerateLowTriwulan 1Triwulan 2Triwulan 3Triwulan 420102011<strong>2012</strong>Profil Risiko BRI secara keseluruhan untuk tahun <strong>2012</strong> masih berada pada kategori Low to Moderate Risk. Untukpenilaian Tingkat Risiko Inheren masih berada pada tingkat low hingga moderate. Sedangkan untuk penilaianTingkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko, mendapatkan penilaian antara satisfactory hingga fair.148PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanEvaluasi Efektivitas SistemManajemen RisikoDalam menerapkan Manajemen Risiko, evaluasi danpengkinian sistem dan prosedur manajemen risiko harusselalu dilakukan. Untuk dapat melakukan evaluasi danpengkinian tersebut, BRI memiliki alat/perangkat berupaPenilaian Tingkat Maturitas Penerapan ManajemenRisiko. Penilaian Tingkat Maturitas PenerapanManajemen Risiko merupakan suatu proses penilaianyang dilakukan oleh Fungsi Manajemen Risiko yangditunjuk oleh Pemimpin Unit Kerja, yang kemudiandilakukan validasi oleh Kepala Bagian ManajemenRisiko Kanwil atau Kepala Bagian Manajemen RisikoOperasional di Kantor Pusat. Pelaksanaan penilaianmaturitas penerapan manajemen risiko dilakukanminimal 1 (satu) kali dalam setahun.Penilaian tingkat maturitas penerapan manajemenrisiko di tiap Unit Kerja secara umum memiliki tujuan:1. Mengevaluasi tingkat kematangan (maturitas)implementasi manajemen risiko di masing-masingUnit Kerja2. Menilai tingkat kepatuhan Unit Kerja dalammenerapkan ketentuan atau sistem dan prosedurmanajemen risiko yang telah ditetapkan olehDireksi BRI.3. Memberikan tingkat kedalaman budaya sadar risikodi masing-masing Unit Kerja yang bersangkutan.4. Mendorong setiap Unit Kerja selalu melakukanpenyempurnaan yang berkelanjutan (continuousimprovement) dalam implementasi manajemen risiko.Penerapan penilaian maturitas dimaksud diharapkanmemberikan beberapa manfaat antara lain:1. Hasil penilaian maturitas dapat menjadi masukanbagi atasan untuk menilai pemimpin Unit Kerjadalam melakukan pembinaan dan meningkatkankepatuhan serta efektivitas penerapan manajemenrisiko di Unit Kerja tersebut2. Hasil penilaian tingkat maturitas merupakanindikator yang dapat menggambarkan efektivitasimplementasi sistem dan prosedur prosesmanajemen risiko yang telah diprakarsai oleh DivisiManajemen Risiko3. Dalam skala yang lebih luas, hasil penilaian tingkatmaturitas dapat dijadikan masukan bagi manajemenBRI untuk proses pembinaan dan pengembangankarir para pejabat di Unit Kerja.Hasil pemantauan ber kala yangterakhir menunjukkan pr of il risikokomposit BRI termasuk dalamkategori Low to Moderate.Pengembangan Sdm Di BidangManajemen RisikoUntuk menerapkan manajemen risiko yang berkualitas,dibutuhkan pemenuhan sumber daya manusia yangberkompeten dalam bidang tugasnya masing-masingdengan mengedepankan budaya risiko dan pelaksanaanmanajemen risiko dalam aktivitas operasionalnyasehari-hari. Untuk mendapatkan SDM yang handaldalam bidang manajemen risiko sekaligus memenuhiketentuan regulator tentang penerapan manajemenrisiko bagi bank umum, maka BRI melaksanakanedukasi manajemen risiko antara lain:1. Sertifikasi Manajemen Risiko dan RefreshmentPendidikan Sertifikasi Manajemen Risiko diikuti olehDewan Komisaris, Direksi, dan pejabat eselon 1, 2, dan3. Bagi yang telah mendapat sertifikasi ManajemenRisiko, maka BRI tetap melaksanakan edukasi berupaprogram refreshment agar yang bersangkutan tetapmendapatkan informasi terkini mengenai manajemenrisiko. Selama tahun <strong>2012</strong> jumlah pekerja BRI yangtelah lulus sertifikasi manajemen risiko sebanyak 399orang dengan perincian:Level Sertifikasi MRJumlah Pekerja yangLulusLevel 1 84Level 2 185Level 3 87Level 4 43Total 399PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>149


1. e-learningEdukasi manajemen risiko juga dilaksanakan melaluimetode pembelajaran interaktif melalui e-learning.pendidikan ini ditujukan untuk seluruh pekerja BRIsebagai media edukasi mandiri agar memahamifilosofi dan penerapan manajemen risiko.2. SosialisasiSosialisasi rutin dilakukan oleh unit kerjaManajemen Risiko kepada seluruh jajaran pekerjaBRI seluruh Indonesia. Sosialisasi terutamadilakukan mengenai perangkat manajemen risikoyang digunakan di BRI.3. PembelajaranPembelajaran bagi pekerja BRI melalui seminar dantraining yang diselenggarakan pihak eksternal.Program Kerja Manajemen RisikoSelama tahun <strong>2012</strong>, program kerja dan implementasimanajemen risiko yang telah dilakukan Bank BRIadalah:1. Implementasi Manajemen Risiko Kredita. Implementasi pengukuran risiko kredit denganStandardized Approach (SA) secara otomasi danreview kebijakan dan metodologi pengukuranRisiko Kredit dengan SA dan IRBA.b. Melakukan review atas kebijakan danmetodologi Credit Risk Rating-Credit RiskScoring (CRR-CRS), Credit Risk Modelling (PD,LGD dan EAD) sesuai karakteristik kredit,kebutuhan MIS dan sistem CRM BRI.c. Simulasi pengukuran risiko kredit denganInternal Rating Based Approach (IRBA).d. Melakukan review atas kebijakan danmetodologi limit risiko kredit dan melakukanmonitoring eksposur risiko kredit terhadaplimit yang telah ditetapkan.e. Melakukan review metodologi dan melakukansimulasi back testing dan stress testing (denganberbagai skenario serta worst case scenario)secara bottom up dengan menggunakancash flow nasabah bagi debitur korporasiterbesar dan dengan menggunakan data pastperformance portofolio bagi debitur UMKM,dengan mengacu pada kondisi eksternal dankondisi makro ekonomi tahun <strong>2012</strong>.f. Melakukan review metodologi dan simulasi riskbased pricing/risk premium dengan data CRRdan CRS untuk seluruh segmen bisnis.2. Implementasi Manajemen Risiko Pasar,meliputi:a. Melakukan review persyaratan kuantitatifsesuai regulasi Bank Indonesia terhadap sistemaplikasi treasury dan market risk (GUAVA),untuk penyempurnaan perhitungan risiko pasar(VaR) yang dihasilkan oleh sistem tersebut.b. Melakukan review pemenuhan persyaratankualitatif pengukuran risiko pasar sesuai regulasiBank Indonesia, dalam hal ini menempatkan stafsecara dedicated untuk menjalankan fungsi MiddleOffice dan pemenuhan SDM yang kompeten.c. Melakukan persiapan monitoring pemenuhandata dan MIS untuk mendukung implementasiBasel III.d. Melakukan penetapan limit transaksi dan limitrisiko pasar dikaitkan dengan internal model.e. Melakukan simulasi stress testing terhadapportofolio trading book dan banking bookuntuk mengevaluasi dampak kerugian yangsignifikan apabila ada pergerakan faktor pasarsecara tidak normal. Stress test dibuat denganberbagai skenario baik secara hipotetikalmaupun historikal dengan memperhatikankejadian krisis yang pernah terjadi.3. Implementasi Manajemen RisikoOperasional, antara lain:a. Simulasi perhitungan Risiko Operasional denganmenggunakan Advanced Measurement Approach(AMA). Untuk mendukung penerapan AMAdilakukan implementasi Risk and Control SelfAssessment (RCSA), Indikator Risiko Utama (IRU),Manajemen Insiden (MI) pada seluruh Unit KerjaOperasional, serta menyempurnakan kebijakandan prosedur perangkat MRO tersebut.b. Penerapan Forum Manajemen Risiko (FMR)sebagai wadah atau forum pertemuan antarapemimpin unit kerja dengan pekerjanyauntuk membahas permasalahan-permasalahan(risiko) yang melekat pada aktivitas bisnis atau150PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaanoperasional. Hasil pembahasan risiko yangmemerlukan tindak lanjut dan penyelesaiandari pengambil keputusan dapat dieskalasikepada tingkatan yang lebih tinggi.c. Pengembangan aplikasi (software) perangkatOPRA (Operational Risk Assessor) yangmeliputi RCSA, IRU, MI, Penilaian Maturitasdan pelaporan pelaksanaan Forum ManajemenRisiko. Aplikasi OPRA memfasilitasi penerapanMRO secara terintegrasi sebagai persiapanproses penghitungan capital charge risikooperasional menggunakan metode AdvancedMeasurement Approach (AMA).d. Pengumpulan dan validasi database kerugianatau kejadian risiko operasional yang bersumberdari temuan Audit Intern, aplikasi MI OPRA dandata kejadian risiko di unit kerja Kantor Pusat.e. Pelaksanaan uji tingkat kecukupan pengelolaanrisiko atas usulan produk dan/atau aktivitasbaru (PAB). Setiap produk dan/atau aktivitasbaru yang diajukan oleh unit kerja pemrakarsaharus dilakukan kaji ulang untuk memastikanpengelolaan risiko pada produk dan/atauaktivitas baru tersebut sudah memadai.Rencana Tahun 2013Untuk tahun 2013, BRI telah merencanakanberbagai kegiatan yang bertujuan memperkuat danmeningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko,diantaranya mencakup:1. Pemenuhan persyaratan kualitatif dan kuantitatifmetodologi pengukuran risiko pasar portofoliotrading book.2. Mempersiapkan kebijakan dan metodologiperhitungan manajemen risiko pasar portofoliobanking book.3. Evaluasi dan pengkinian kebijakan manajemenrisiko likuiditas terkait penerapan Basel III.4. Persiapan implementasi Enterprise Risk Management(ERM) dan pengukuran kinerja berbasis Value BasedManagement (VBM).5. Melakukan simulasi dan review metodologi validasimodel back testing dan stress testing Risiko Pasardan Risiko Kredit.6. Review kebijakan dan metodologi pengukuranRisiko Kredit dengan SA dan IRBA.7. Review kebijakan dan metodologi Credit RiskRating (CRR) dan Credit Risk Scoring (CRS)sesuai ketentuan yang berlaku serta melakukanpemantauan atas penerapan dan implementasiCRR dan CRS hasil re-design.8. Review metodologi dan simulasi risk-based pricing/risk premium dan metodologi perhitungan CKPNkolektif dan khusus bencana.9. Melakukan koordinasi penerapan Strategi Anti Fraud10. Pengembangan SIM Manajemen Risikoa. SIM Manajemen Risiko terdiri dari aplikasiOPRA atau Operational Risk Assesor (risikooperasional), aplikasi LAS atau Loan ApprovalSystem (risiko kredit), dan aplikasi GUAVA atauTreasury and Market Risk System (risiko pasar).Untuk aplikasi LAS selama ini digunakan untukproses kredit mikro dan ritel. Tahun <strong>2012</strong>,aplikasi LAS mulai digunakan untuk proseskredit menengah. Ke depannya LAS jugaakan digunakan untuk proses kredit korporasisehingga nantinya semua proses dan putusankredit BRI akan diproses di dalam sistem aplikasiLAS yang terintegrasi.b. Rencana pengembangan aplikasi OPRA kedepannya akan digunakan oleh semua unitkerja BRI. Saat ini aplikasi OPRA baru digunakanoleh unit kerja Kantor Pusat, Kantor Wilayah,dan Kantor Cabang BRI.c. Pada tahun 2013, akan dikembangkan produkderivatif dan internal dealing pada aplikasiGuava atau Treasury and Market Risk System.Kualitas dan validitas data SIM manajemenrisiko juga selalu ditingkatkan sehingga dapatmemberikan informasi yang akurat dan menjadibahan manajemen dalam mengambil keputusan.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>151


Proses pemberian kredit secaraprudent, penambahan produkjasa perbankan yang disertaimodifikasi fitur-fitur yanginovatif, peningkatan layanane-banking, membuat BRI mampumeningkatkan laba bersihdengan kontribusi Fee BasedIncome yang meningkat.Fee Based Income16,64%Mencapai Rp3,93 triliunLaba Bersih23,86%Mencapai Rp18,69 triliun152PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanAnalisis dan Pembahasan ManajemenPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>153


BRIAset (Dalam Rp miliar)Perbankan Nasional12,56%12,42%13,24%12,50%Sepanjang tahun <strong>2012</strong> asetBRI tumbuh 17,23% mencapaiRp535,21 triliun, meningkatdari Rp456,53 triliun di akhirtahun 2011. Market share asetBRI pada akhir tahun <strong>2012</strong>adalah 12,56%.10,65%2.310,562.534,113.008,853.652,834.262,59Aset perbankan nasional jugamengalami peningkatan sebesar16,69%, dari posisi Rp3.652,83triliun pada Desember 2011menjadi Rp4.262,59 triliun padaakhir Desember <strong>2012</strong> seiringmenguatnya pertumbuhan PDB.246,03 314,75 398,39 456,53 535,212008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>BRI* Perbankan Nasional Terhadap PerbankanNasionalKredit (Dalam Rp miliar)14,29%13,99%Kredit BRI meningkat dariRp283,58 triliun posisi akhirDesember 2011 menjadiRp348,23 triliun di akhir tahun<strong>2012</strong> atau tumbuh 22,80%.Sementara itu, market sharekredit BRI adalah 12,77% diakhir <strong>2012</strong>.12,77%12,32%12,79%1.307,69 1.437,93 1.765,85 2.216,64 2.725,67161,06 205,55 246,96 283,58 348,232008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>Kredit perbankan nasionalmeningkat sebesar 22,97%di akhir <strong>2012</strong>, dari posisiRp2.216,64 triliun padaDesember 2011 menjadiRp2.725,67 triliun. Hal tersebutsejalan dengan cukup tingginyapertumbuhan ekonomiIndonesia yaitu 6,23%.BRI* Perbankan Nasional Terhadap PerbankanNasionalDana Pihak Ketiga (Dalam Rp miliar)14,05%13,36%13,52%Dana Pihak Ketiga BRImeningkat 17,18% dariRp372,15 triliun di akhir tahun2011menjadi Rp436,1 triliun diakhir tahun <strong>2012</strong>. Market sharesimpanan BRI tercatat sebesar13,52%.11,49%12,88%Penghimpunan Dana PihakKetiga perbankan mengalamipertumbuhan 15,81% yearon year yang meningkat dariRp2.784,91 triliun di Desember2011 menjadi Rp3.225,20 triliundi akhir November <strong>2012</strong>.1.753,291.973,042.338,822.784,913.225,20201,5 254,12 328,56 372,15 436,12008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>BRI Perbankan Nasional Terhadap PerbankanNasional154*Data Bank saja, sumber: BI


BRILoan to Deposit Ratio (LDR)Perbankan Nasional83,58%80,88%LDR BRI mengalami kenaikandari 76,20% di akhir tahun2011 menjadi 79,85% di akhirtahun <strong>2012</strong>.79,93%74,58%78,77%75,17%76,20%75,2179,85%Tingkat LDR nasional jugamengalami kenaikan dari78,77% di akhir tahun 2011menjadi 83,58% di akhirDesember <strong>2012</strong>.72,88%2008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>BRI*Perbankan NasionalCapital Adequacy Ratio (CAR)CAR BRI menunjukkan trenyang meningkat dan mencapai16,95% di akhir <strong>2012</strong>,meningkat dibanding posisiDesember 2011 yaitu sebesar14,96%.16,76%17,42%13,18% 13,20%17,18%13,76%16,05%14,96%17,43%16,95%Sementara itu, CAR perbankannasional juga mengalamipeningkatan yang cukupsignifikan, dari posisi 16,05%tahun 2011 menjadi 17,43% diakhir Desember <strong>2012</strong>.2008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>BRI*Perbankan NasionalReturn on Asset (ROA)ROA BRI mengalamipeningkatan dari 4,93%ditahun 2011 menjadi 5,15%ditahun <strong>2012</strong>, yang jauh diatasROA perbankan nasional yangberada pada posisi 3,11% diakhir Desember <strong>2012</strong>. KenaikanROA BRI ditunjang olehpertumbuhan kredit mikro yangmemberikan loan yield yangbesar, meningkatnya fee basedincome disertai meningkatnyaleverage.5,15%4,64%4,18%4,93%3,73%3,03% 3,11%2,86%2,60%2,33%2008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>BRI* Perbankan NasionalROA perbankan nasional jugamengalami peningkatan dari3,03% di tahun 2011 menjadi3,11% di akhir Desember <strong>2012</strong>.155


Tinjauan UmumKondisi Perbankan <strong>2012</strong>Kondisi perbankan Indonesia sepanjang tahun<strong>2012</strong> tetap menunjukkan stabilitas yang terjagadengan fungsi intermediasi yang membaik kendatiperekonomian global masih belum kondusif karenakrisis keuangan berkepanjangan di kawasan Eropa dannegara Amerika Serikat. Kuatnya kondisi perbankandomestik tercermin dari tingginya rasio kecukupanmodal (CAR/Capital Adequacy Ratio) perbankannasional yang berada jauh diatas ketentuan minimum8%, yakni sekitar 17,43%. Rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross juga menunjukan angkayang baik, berkisar 1,87%.Gross Domestic Product (GDP) perkapita Indonesiatahun <strong>2012</strong> mengalami peningkatan dari Rp30,4 juta ditahun 2011 menjadi Rp33,3 juta, seiring dengan tetaptumbuhnya prekonomian Indonesia dilevel 6,23%.Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut didorongoleh konsumsi domestik sehingga industri-industrimikro, kecil maupun menengah yang memproduksikebutuhan pasar domestik juga dapat beroperasidengan baik. Sehingga mampu menjaga kualitas asetperbankan nasional yang banyak mendukung sektorindustri ini.Jumlah penyaluran kredit perbankan nasionaldi tahun <strong>2012</strong>, menurut data BI, tumbuh sebesar22,97% dengan nilai kredit mencapai Rp2.725,67triliun. Pertumbuhan tersebut lebih rendah daripertumbuhan kredit tahun 2011 yang sebesar 24,6%dengan nilai kredit akhir tahun sebesar Rp2.216,54triliun. Dengan kondisi perekonomian globalyang belum kondusif, pencapaian tersebut cukupmemuaskan.Mayoritas total penyaluran kredit tersebut, yakni 48,62%ditujukan untuk membiayai modal kerja yang tumbuhdari Rp1.068,6 triliun per Desember 2011 menjadisebesar Rp1.316,69 triliun di akhir <strong>2012</strong>. Selanjutnya21,84% ditujukan untuk membiayai investasi yangmeningkat dari Rp464,2 triliun per Desember 2011menjadi sebesar Rp591,43 triliun di akhir <strong>2012</strong>. Sisanyasebesar 29,54% ditujukan untuk membiayai konsumsiyang meningkat dari Rp667,2 triliun, menjadi sebesarRp799,75 triliun di akhir <strong>2012</strong>.Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencatatkankenaikan sebesar 15,8% mencapai Rp3.225,19 triliunpada Desember <strong>2012</strong>, yang berarti lebih rendah daripertumbuhan 19,1% di tahun 2011 dengan nilaiRp2.785 triliun. Komposisi DPK di bulan Desembertahun <strong>2012</strong> terdiri dari 23,78% giro, 42,83% depositodan tabungan dengan proporsi 33,39%. KomposisiDana Pihak Ketiga (DPK) hingga Desember <strong>2012</strong> tidakmengalami perubahan yang signifikan dibandingkantahun 2011. Hal ini tampak dari komposisi DPK, padatahun 2011 lalu yang terdiri dari 23,44% giro, 32,25%tabungan dan 44,31% deposito.Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi daripenghimpunan DPK membuat rasio LDR (Loan toDeposit Ratio) perbankan juga terus meningkat.Pada bulan Desember <strong>2012</strong>, rata-rata LDR perbankannasional adalah 83,58%, meningkat dari posisi78,8% di akhir tahun 2011. Beberapa bank bahkantercatat memiliki LDR lebih dari 92% atau mendekatiketentuan LDR maksimum 100% yang berlaku sejakMaret 2011.Beberapa parameter tersebut, terutama posisi DPK danLDR menunjukkan bahwa persaingan dalam memperolehDPK akan semakin meningkat, terutama perebutan danamurah seperti tabungan. Kondisi tersebut tentu akanberimplikasi pada strategi penetapan suku bunga,inovasi produk dan fitur baru, termasuk aktivitaspromosi yang semakin agresif.BRI, disisi lain menunjukan kondisi yang berbeda. Selamatahun <strong>2012</strong>, BRI masih melanjutkan strategi konsolidasisegmen bisnis ritelnya, terutama segmen kredit kecilkomersial dan menengah, serta revitalisasi bisnismikro. Konsolidasi yang dilaksanakan menghasilkanpenurunan tingkat NPL di kedua segmen kredit terebut.NPL (gross) segmen kredit kecil komersial menurun dariposisinya ditahun 2009 yang mencapai 4,21% menjadi3,75% per akhir Desember <strong>2012</strong>. Sedangkan NPL (gross)Kredit Menengah menurun dari 12,31% menjadi 5,09%pada periode yang sama. Dengan menurunnya NPL(Gross) di kedua segmen kredit tersebut,maka secaratotal NPL (Gross) kredit BRI (Bank saja) juga mengalamipenurunan, yaitu dari 2,30% diakhir tahun 2011menjadi 1,78% diakhir tahun <strong>2012</strong>.156PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanKonsolidasi dan revitalitalisasi bisnis tersebutmenghasilkan pertumbuhan kredit yang berkualitasbagi BRI, bukan sekedar pertumbuhan kredit yangtinggi dan agresif. Hasilnya, ditengah meningkatnyarasio LDR perbankan, BRI berhasil menjaga LDR sebesar79,85%, sehingga memberikan ruang yang cukup besarbagi BRI untuk melakukan ekspansi kredit di tahun 2013.Kondisi likuiditas yang baik tersebut, ditunjang denganportfolio kredit yang sehat, serta permodalan yang kuatdan infrastruktur yang siap menunjang pertumbuhanbisnis, menjadikan tahun 2013 merupakan masa bagiBRI untuk mengakselerasi pertumbuhan segmen MKMdengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.Pertumbuhan Kredit Mikro, Kecildan MenengahDominasi permintaan domestik pada struktur makroekonomi diyakini membuat perekonomian Indonesiamampu bertahan dalam menghadapi penurunanperekonomian global. Hal tersebut ditunjukkan olehporsi kredit Mikro, Kecil dan Menengah dalam strukturkredit nasional, yang mencapai kisaran 50% dari totalkredit perbankan nasional. Sebagian besar produkpada segmen tersebut ditujukan untuk memenuhikebutuhan pasar dalam negeri.Kredit Mikro, Kecil dan Menengah Nasional selamabeberapa tahun terakhir juga menunjukkan tingkatpertumbuhan yang moderat. Tahun 2011, Kredit Mikro,Kecil dan Menengah tumbuh 24,2% dari Rp926,8 triliundi akhir tahun 2010 menjadi sebesar Rp1.151,4 triliunKredit MKM Nasional(dalam Rp triliun)di akhir tahun 2011. Sementara untuk tahun <strong>2012</strong>,tumbuh sebesar 17,30% dengan outstanding mencapaiRp1.350,61 triliun. Pada tahun <strong>2012</strong> portofolio kreditMKM BRI tercatat sebesar 19,28% dari total kreditMKM perbankan nasional.Seiring dengan terus membaiknya situasi perekonomianIndonesia, memberikan peluang pertumbuhan yangbisa diraih oleh industri perbankan termasuk BRI untukmendukung tumbuh dan berkembangnya segmenmikro, kecil dan menengah yang lebih tahan terhadapgejolak perekonomian global.Kondisi perekonomian Indonesia yang bertumpupada kekuatan pasar domestik menjadikan segmenbisnis yang berorientasi pada pasar dalam negerimempunyai prospek bisnis yang cerah. Ditengaraiuntuk beberapa tahun kedepan, kondisi ini akan terusterjadi, mengingat semakin meningkatnya purchasingpower masyarakat Indonesia yang tercermin darimeningkatnya pendapatan perkapita, meningkatnyakelas menengah, menurunnya tingkat kemiskinanserta meningkatnya angkatan kerja produktif. Halhaltersebut, dipadukan dengan tingginya tingkatinvestasi ke sektor manufaktur dan sektor-sektorproduktif lainnya, menyebabkan tingginya optimismebahwa daya dukung pasar domestik dalam mendukungpertumbuhan ekonomi Indonesia akan terjaga. BRIsebagai bank yang mempunyai hubungan sangat kuatdengan perekonomian domestik dengan fokusnyapada segmen MKM akan sangat well positioned untukmemanfaatkan potensi bisnis yang ada.Pangsa Pasar Kredit MKM Perbankan Nasional80,721.3501.151927<strong>2012</strong>(%)19,28Industri Perbankan selain BRIBRI2010 2011<strong>2012</strong>PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>157


Tinjauan BisnisDi Tahun <strong>2012</strong>, BRI konsisten memperkuatpengembangan usaha pada segmen mikro kecildan menengah dengan menambah jaringanlayanan berbasis T I, meningkatkan layananTreasury disamping memperbaiki kualitas asetdi segmen ritel dan menengah.Penyaluran kredit, penghimpunan dana pihakketiga dan penyediaan jasa perbankan merupakancore business BRI dalam menjalankan bisnisnya, BRImembagi produk dan layanan kedalam beberapasegmen bisnis, yakni: Bisnis Mikro dan Program, BisnisRitel, Bisnis Korporasi, Bisnis Internasional, Treasury danJasa Penunjang Pasar Modal, serta Anak Perusahaan.Namun demikian sesuai dengan visi dan misinya, BRIlebih memfokuskan bisnisnya pada sektor mikro,kecil dan menengah. Sebagai realisasi atas komitmentersebut, porsi kredit mikro kecil dan menengahterhadap total kredit BRI ditahun <strong>2012</strong> sekitar 75%.Selain segmen mikro, kecil dan menengah, BRIjuga menjaga keseimbangan pertumbuhan jangkapanjang dengan menjaga portofolio kredit untuksegmen kredit korporasi dan BUMN seiring denganpertumbuhan perekonomian Indonesia yangbanyak ditopang oleh perusahaan milik negara.Penyaluran kredit di segmen korporasi ini selainuntuk menangkap potensi dan mengoptimalkanlikuiditas dana yang ada, juga membuka peluanguntuk menggarap trickle down bussines bagi segmenmikro, kecil dan menengah dengan memanfaatkansupply chain di segmen korporasi.Berikut pembahasan untuk setiap segmen bisnis BRI,menggunakan data bank saja.Kredit BRI (dalam Rp triliun)Komposisi Kredit BRI348,234225283,58246,96<strong>2012</strong>(%)3320102011 <strong>2012</strong>Korporasi Ritel MikroRitel Korporasi Mikro158PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanBisnis Mikro dan ProgramBisnis mikro mencakup penyaluran kredit mikro danKUR mikro, penghimpunan dana masyarakat melaluioutlet mikro serta penyediaan jasa bank lainnya.Jumlah outstanding kredit mikro dan program di tahun<strong>2012</strong> mencapai Rp115,16 triliun atau 33% dari totalkredit bank BRI.1. Didesain dan ditujukan untuk nasabah perorangandan pengembangan usaha mikro2. Produk pinjaman unggulan adalah Kupedesdan KUR mikro. Produk simpanan unggulanadalah Simpedes3. Penambahan outlet untuk mendukungakselerasi peningkatan segmen Bisnis Mikro,sehingga total BRI Unit menjadi 5.000 unit,TerasBRI menjadi 1.778 unit dan TerasBRIKeliling menjadi 350 unit4. Total out standing kredit mikro meningkat 18,41%menjadi Rp106,8 triliun dan NPL Segmen Mikroberhasil ditekan pada kisaran 1,09%,5. Total Simpanan segmen mikro meningkat 17,7%,mencapai Rp126,59 triliun. Sekitar 90% simpanansegmen mikro berupa tabungan dengan rata ratatabungan sebesar Rp4,5 juta/penabung6. Berperan sebagai pelaku utama perbankan dalampenyaluran kredit progam secara komersial gunamendukung terlaksananya financial inclusionBisnis MikroSalah satu visi BRI adalah menjadi lembagakeuangan mikro (micro banking) terbaik di duniayang menguntungkan dan berkelanjutan, denganmengutamakan kepuasan nasabah. Oleh karenanyadalam jangka panjang, BRI memiliki basis nasabahpinjaman dan simpanan yang kokoh sehingga mampumempertahankan dominasi BRI dalam pemberiankredit pada segmen bisnis mikro.Potensi peningkatan nasabah untuk layanan perbankanmikro masih sangat terbuka, hal ini sesuai dengan datapenyaluran kredit oleh Kementerian Koperasi danUMKM yang menunjukkan bahwa dari seluruh unitusaha UMKM, yang diperkirakan sebesar 55,21 jutapengusaha, layanan perbankan baru dapat menjangkausepertiga dari jumlah UMKM tersebut, sehinggaterdapat potensi lebih dari 35 juta usaha mikro yangbelum tersentuh oleh layanan perbankan.Strategi yang dijalankan BRI untuk mengembangkansegmen mikro adalah melalui pelaksanaan konsepcommunity banking yang meliputi:1. Perluasan jangkauan pelayanan ke seluruhpelosok Indonesia, dengan menyediakan produkdan jasa keuangan mikro yang sederhana, amandan mudah diakses oleh nasabah melalui jaringankerja bisnis mikro BRI.2. Peningkatan kualitas produk dan layanan disegmen bisnis mikro dan menjalin kemitraan yangberkesinambungan dengan para nasabah sehinggatercipta pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.3. Pemberian informasi mengenai microbanking BRIsebagai lembaga keuangan mikro yang berhasil danberkelanjutan di tingkat internasional, sekaligussebagai global corporate social responsibilityBRI untuk pengembangan microbanking yangberkelanjutan secara internasionalDalam rangka mewujudkan hal tersebut, BRI secaraberkesinambungan membangun sistem yang handaluntuk mendukung upaya perluasan basis nasabahpinjaman dan simpanan yang kokoh disampingpengembangan produk unggulan yang sesuai dengankebutuhan nasabah mikro.Produk pinjaman pada segmen mikro ini adalah Kupedesdan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. Kupedes merupakankredit usaha dengan plafon sampai dengan Rp100 juta,yang ditujukan untuk individual (badan usaha maupunperorangan) yang memenuhi persyaratan dan dilayanidi seluruh jaringan kerja bisnis mikro BRI. SementaraKUR Mikro merupakan fasilitas pembiayaan bagi parapengusaha mikro pemula (start up business) denganjaminan asuransi kredit dari Pemerintah melalui Askrindodan Jamkrindo dengan plafon hingga Rp20 juta.Bagi BRI, penyaluran KUR Mikro merupakan salah satusarana untuk menambah basis calon nasabah Kupedesyang berkualitas. Penutupan asuransi kredit dariPemerintah melalui Askrindo dan Jamkrindo sampaidengan 80% dari kredit macet menjadikan KUR Mikrosebagai skema kredit dengan profil risk and returnyang memadai untuk BRI.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>159


Produk simpanan untuk nasabah mikro adalah Simpedesyang didesain untuk memudahkan nasabah mikro dalambertransaksi dengan praktis dan mudah.Seluruh produk dan jasa bisnis mikro dilayani melaluijaringan kerja yang terhubung secara real time online,baik yang bersifat outlet konvensional, yaitu unit kerjamikro yang dikenal dengan nama BRI Unit, TerasBRIdan TerasBRI Keliling yang merupakan sub outlet dariBRI Unit, maupun jaringan e-channel, seperti ATM danSMS Banking.Pengembangan Bisnis Mikro di Tahun <strong>2012</strong>Selama tahun <strong>2012</strong>, kegiatan utama yangdilaksanakan BRI untuk mengembangkan bisnismikro dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat)kegiatan sebagai berikut:1. Re-organisasi Divisi Bisnis MikroAda dua program utama yang dilaksanakan dalamre-organisasi Divisi Bisnis Mikro dengan tujuan utamamendorong peningkatan bisnis mikro BRI, yakni:a. Pengembangan Divisi Bisnis Mikro dari 1(satu) Divisi menjadi 3 (tiga) Divisi, yakni DivisiKebijakan dan Pengembangan, Divisi PembinaanBisnis Mikro 1, dan Divisi Pembinaan BisnisMikro 2. Melalui pengembangan ini ditargetkanekspansi bisnis mikro dapat berlangsung lebihcepat, mengingat kini ada dua fungsi yangfokus pada masing-masing bidang, yakni divisiyang menetapkan kebijakan dan divisi yangfokus pada pelaksanaan kebijakan dan strategiyang telah ditetapkan. Adanya 2 (dua) divisiyang bertugas sebagai pelaksana programmenunjukkan tingginya komitmen BRI dalampengembangan dan pengawasan sertapengendalian bisnis mikro.b. Penambahan Mantri (petugas pemasarankredit) di BRI Unit, sehingga rasio Mantri perBRI Unit meningkat dari 2,01 pada tahun 2011menjadi 3,09 pada tahun <strong>2012</strong>. Peningkatanrasio ini menggambarkan peningkatankapasitas penyaluran kredit mikro per BRI Unitbaik Kupedes maupun KUR Mikro.2. Penambahan Infrastruktur JaringanUpaya pengembangan infrastruktur ditujukanuntuk peningkatan penetrasi pasar baik secaraekstensifikasi maupun intensifikasi. Strategi3.ekstensifikasi meliputi pembukaan unit kerjamikro di daerah-daerah baru dengan membukaBRI Unit, sedangkan intensifikasi ditujukan untukmemaksimalkan potensi bisnis pada daerah-daerahyang telah dilayani dengan membuka TerasBRIdan TerasBRI Keliling. Penambahan infrastrukturjaringan juga dilakukan dengan pengembanganjaringan e-channel, melalui ATM dan SMS Banking.Program Pemasaran Bisnis MikroUntuk meningkatkan pangsa pasar dan loyalitasnasabah, sepanjang tahun <strong>2012</strong> BRI telah melakukanberbagai program pemasaran terpadu, meliputi:Pesta Rakyat Simpedes (PRS)PRS dirancang sebagai event khusus pemasaranproduk Simpedes yang dilaksanakan pertamakali pada tahun 2008. Selama tahun <strong>2012</strong>, PRSditujukan sebagai kegiatan pemasaran terpaduproduk pinjaman Kupedes, KUR, Simpedes danproduk e-banking yang dilaksanakan di 190 KantorCabang BRI dengan mengangkat tema e-bankingkhususnya sms-banking.BRI Peduli Pasar Rakyat (BRI PESAT)BRI Pesat merupakan kegiatan pemasaran produkBRI (simpanan, pinjaman, e-banking, dan lainnya)secara terpadu dan terintegrasi di pasar-pasartradisional yang langsung menyentuh komunitaspedagang dan pengunjung pasar yang antaralain diwujudkan dengan kegiatan akuisisi. Tujuanprogram BRI Pesat mencakup:a. Membangun dan menumbuhkan kembaliawareness komunitas pedagang danpengunjung pasar-pasar tradisional terhadapproduk dan layanan Bank BRI.b. Meningkatkan jumlah nasabah (volume base)baik penyimpan, peminjam maupun transaksijasa bank lainnya di Bank BRI.c. Membantu komunitas pedagang pasartradisional dalam upaya layanan perbankandan pengembangan usaha melalui pembiayaankredit dengan bunga yang ringan.Panen Bulanan Simpedes (PBS)PBS merupakan program pemasaran yangdiselenggarakan oleh BRI unit dengan frekuensipelaksanaan yang cukup tinggi sehingga awarenessmasyarakat dan loyalitas nasabah terhadap produkSimpedes semakin meningkat.160PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanProgram KemitraanBRI juga mengembangkan Bisnis Mikro melaluikerjasama dengan berbagai mitra baik darisektor swasta, pemerintah maupun organisasikemasyarakatan dengan tujuan memperluas basisnasabah mikro. Dalam program kemitraan tersebutBRI melakukan akuisisi nasabah baru melaluipenyelenggaraan acara dan penyediaan produk sertalayanan yang sesuai dengan kebutuhan para Mitra.Mudik Bersama Kupedes SimpedesUntuk tahun <strong>2012</strong>, acara Mudik BersamaKupedes Simpedes diikuti oleh 3.068 nasabahKupedes Simpedes dengan 50 bus dan 50 TKIdari Malaysia, dengan tujuan Jawa Tengah, JawaTimur dan Yogyakarta.Partisipasi pada PameranMengikutsertakan nasabah mikro BRI dalamberbagai pameran seperti Inacraft, UKM Expo,fashion, kuliner, dan lain sebagainya, untuk lebihmembuka pangsa pasar nasabah tersebut.4. Microfinance International CooperationBRI mengembangkan agenda kegiatan InternationalVisitor Program terhadap microbanking BRIdengan membentuk BRI Microfinance InternationalCooperation (MIC) pada tahun 2008. MICmerupakan salah satu bentuk global corporate socialresponsibility BRI dalam rangka mengembangkanbisnis microfinance di dunia.Melalui MIC, BRI secara konsisten menjalankanMicrofinance Training and Study Visit (MTSV),business captures, serta technical assistance dibidang microfinance. BRI MIC juga telah menjalinkerjasama dengan berbagai lembaga microfinancedunia seperti Asia-Pacific Rural and AgriculturalCredit Association (APRACA), MicrofinanceNetwork (MFN), Microcredit Summit, BankingWith The Poor (BWTP), Woman World Banking,APEC, dan lain sebagainya.Pada tahun <strong>2012</strong>, BRI menyelenggarakan seminarinternasional tentang microfinance dengan tujuanmenjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat Microbanking Seminar/Workshop yang didukung olehberbagai lembaga internasional/nasional. Selainitu, BRI menyelenggarakan berbagai pembelajarantentang microfinance, seperti: Micro Finance StudyVisit, Micro Finance Specialized Study Visit, MicroCredit Operation dan sebagainya.Bisnis ProgramPengembangan bisnis program BRI semaksimal mungkinmenggunakan jaringan infrastruktur yang ada. Strategiini berhasil menempatkan BRI sebagai salah satupelaku utama perbankan dalam penyaluran kreditprogram sebagai bagian dari program pembangunanPemerintah dengan tetap menjalankan prinsip prinsipperbankan yang profesional dan prudent.Pengembangan Bisnis ProgramDukungan terhadap program bidang ketahananpangan dilakukan BRI melalui penyaluran KreditKetahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Skema SubsidiResi Gudang (S-SRG) dan Kredit Pengembangan EnergiNabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) Pola NonKemitraan. Skema kredit KKP-E telah banyak membantupetani, peternak, nelayan dan pembudidaya dalammeningkatkan produksi pertanian mereka.Skema KKP-E antara lain terdiri dari KKP-E TebuRakyat, KKP-E Pengembangan Tanaman Pangan, KKP-ETanaman Hortikultura, KKP-E Pengadaan Pangan,KKP-E Peternakan, KKP-E Perikanan dan KKP-E AlatMesin Pertanian.Selain Kredit Ketahanan Pangan (KKP), produkunggulan di kredit program adalah KUR Ritel denganbesar pinjaman di atas Rp20 juta sampai denganmaksimum Rp500 juta yang dijamin oleh Pemerintahmelalui Askrindo dan Jamkrindo. KUR diperuntukkanbagi pengusaha kecil yang memiliki bisnis yangfeasible namun belum bankable. Untuk kedepannya,diharapkan nasabah kredit program sebagai feederbagi segmen kredit komersial BRI.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>161


Pencapaian Bisnis Mikro danProgram Tahun <strong>2012</strong>Kredit Mikro dan Program(dalam Rp triliun)Jumlah Debitur Bisnis Mikro(dalam ribuan)115,165,50981,8397,744,4604,8595,0805,29561,8949,292008200920102011<strong>2012</strong>2008 200920102011 <strong>2012</strong>ProgramMikro1.2.Pengembangan infrastruktur jaringanPada tahun <strong>2012</strong>, BRI telah berhasil menambah 125BRI Unit, 500 TerasBRI dan 250 TerasBRI Keliling,sehingga total menjadi 5.000 BRI Unit, 1.778 TerasBRI,350 TerasBRI Keliling. Penambahan TerasBRI yangsebagian besar berlokasi di pasar tradisional sejaktahun 2009 menunjukkan peran signifikan dalammenunjang peningkatan outstanding pinjamanKupedes dan KUR mikro.Perkembangan Nasabah MikroPenambahan jaringan kerja mikro menunjukkanhasil nyata berupa peningkatan jumlah debiturkredit mikro. Pada tahun <strong>2012</strong>, total jumlah debiturkredit mikro bertambah 214 ribu menjadi 5.5 jutadebitur. Penambahan jaringan baru (dibuka setelahtahun 2009) memberikan kontribusi hingga sebesar10,98% terhadap total debitur kredit mikro.3. Pertumbuhan Outstanding kredit MikroPertumbuhan ekonomi, penambahan infrastruktur,dan pelaksanaan berbagai program pengembanganbisnis mikro membuat BRI mampu menangkappeluang pertumbuhan dengan baik dan membukukanpeningkatan kredit mikro sebesar 18,41% menjaditotal sebesar Rp106,8 triliun di akhir tahun <strong>2012</strong>.Pertumbuhan tersebut didukung oleh peningkatanpinjaman KUR Mikro sebesar 35,05% menjadisebesar Rp15,1 triliun dan pinjaman Kupedessebesar 16,06% menjadi sebesar Rp91,6 triliun.4. Kualitas Kredit Mikro oProgram pengembangan organisasi, penambahanSDM dan pengetahuan yang mendalam terhadapkarakteristik nasabah mikro mampu menjagakualitas pinjaman mikro yang ditunjukkan olehrendahnya persentase NPL yakni 1,09% pada tahun<strong>2012</strong>. Dalam 5 tahun terakhir, NPL pinjaman mikroberhasil dijaga pada level sangat rendah yaitudibawah 1,50%.NPL (%) 2008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>Mikro 1.02 1.40 1.21 1.19 1.09162PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan5.Perkembangan Simpanan MikroPenambahan nasabah berkorelasi positif dengan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari nasabahmikro. Selama tahun <strong>2012</strong> total dana pihak ketiga dari nasabah mikro berhasil ditingkatkan 17,73% menjadisebesar Rp126,59 triliun. Pencapaian tersebut didukung oleh jaringan kerja bisnis mikro BRI yang terbesar dantersebar di seluruh Indonesia. Produk tabungan yang merupakan sumber dana murah mendominasi komposisidana pihak ketiga, yaitu 88,6% disusul dengan deposito 10,33% dan sisanya giro sebesar 0,91%. Dengan totaldana pihak ketiga tersebut, maka bisnis mikro dapat mencukupi kebutuhan dana seluruh kegiatan penyalurankredit mikro (self funded business).Jumlah Simpanan Mikro(dalam Rp triliun)Komposisi Simpanan Mikro88,8126.610,389.9107.50,9<strong>2012</strong>(%)64.475.3TabunganGiroDeposito2008 200920102011 <strong>2012</strong>6.Pencapaian Bisnis ProgramTotal oustanding kredit program yang disalurkan ditahun <strong>2012</strong> mencapai Rp8,36 triliun. Melalui KKP-E,di tahun <strong>2012</strong> BRI telah menyalurkan kredit kepadalebih dari 18.000 petani untuk meningkatkanproduksi pertaniannya. Total outstanding KKP-Emeningkat 24,87% dari Rp1,97 triliun menjadisebesar Rp2,46 triliun.Disamping itu, sampai dengan akhir tahun <strong>2012</strong>, BRItelah menyalurkan KUR Ritel kepada lebih dari 37 ribudebitur yang terdiri atas pengusaha kecil dan koperasi.Pencapaian tersebut meningkat sekitar 2 ribu debiturdibandingkan dengan jumlah debitur tahun 2011. Halini menunjukkan komitmen BRI dalam mendukungprogram Pemerintah untuk meningkatkan aksespembiayaan bagi sektor UMKM di Indonesia. Tahun<strong>2012</strong> outstanding KUR ritel naik 16,4% dari Rp4,67triliun menjadi sebesar Rp5,4 triliun.7.Pendapatan dan Profitabilitas Bisnis Mikro danProgramPenyaluran kredit mikro dan program sepanjangtahun <strong>2012</strong> memberikan pendapatan bunga bersihdan pendapatan operasional lainnya sebesarRp19,13 triliun, dan menyumbang kontribusi netprofit bagi BRI sebesar Rp8,74 triliun.Rencana Pengembangan BisnisMikro 2013Mengingat posisi bisnis mikro yang penting bagipengembangan bisnis BRI secara keseluruhan, yaknisebagai salah satu entry point utama dari tumbuhdan berkembangnya hubungan dan loyalitas jangkapanjang dengan nasabah, maka BRI bertekad untukmemperkuat basis pertumbuhan bisnis mikro.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>163


Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis di unitkerja, maka penjajakan kluster-kluster usaha yangmerupakan potensi pasar untuk produk dan jasa mikroakan dilaksanakan oleh seluruh unit kerja BRI yangtersebar di seluruh pelosok Nusantara. Sementara itu,untuk mendukung pengembangan bisnis mikro, BRImembina hubungan baik dengan lembaga, instansiataupun pihak ketiga di tingkat nasional maupunregional untuk membuka dan memudahkan penetrasipasar oleh unit kerja di daerah. Berbagai program yangakan terus dilaksanakan di tahun 2013 mencakup:Bisnis RitelSecara umum segmen Bisnis Ritel BRI meliputipenyaluran kredit ritel komersial dan menengahuntuk membiayai usaha kecil dan menengah (UKM),penyaluran kredit konsumer, penghimpunan danapihak ketiga ritel, serta bisnis konsumer lainnya.Jumlah oustanding kredit bisnis ritel di tahun<strong>2012</strong> mencapai Rp145,33 atau 41,73% dari totalkredit BRI.1. Memperkokoh Basis NasabahMengupayakan penambahan outstandingpinjaman maupun simpanan yang diikutidengan penambahan jumlah nasabah.Peningkatan jumlah nasabah ditujukanuntuk memperkuat basis nasabah BRI seiringdengan pengembangan ekonomi masyarakatdi daerah.2. Pengembangan SDM yang ProfesionalBRI akan terus meningkatkan jumlah unitkerja yang didukung dengan SDM yangberkualitas. Sehubungan dengan hal itu,BRI akan terus meningkatkan kualitas dariSDM yang ada melalui program pendidikansecara berkala dan berkesinambungan yangdilaksanakan melalui 7 (tujuh) sentra pendidikandi seluruh Indonesia3. Pengembangan Fitur ProdukBRI akan terus mengembangkan fitur-fiturproduk yang tepat untuk nasabah mikro baikmelalui perbaikan fungsi, kebijakan maupunpengenalan fitur baru pada produk Kupedesmaupun Simpedes.4. Pengembangan JaringanMengingat aksesibilitas merupakan salah satufaktor terpenting dalam bisnis mikro maka BRIakan terus melakukan ekspansi jaringan kerjakonvensional baik berupa BRI Unit maupunTerasBRI di tahun 2013.5. Pengembangan e-channelPada Bisnis Mikro, pengembangan e-channellebih difokuskan pada pembukaan jaringan ATMdi BRI Unit dan pengembangan SMS Banking.Sebagai gambaran atas upaya BRI dalammemberikan kemudahan kepada nasabah melaluipengembangan jaringan e-channel saat ini sekitar75% BRI Unit telah dilengkapi ATM dan EDC.1.2.3.4.Tahun <strong>2012</strong> masih menjadi tahun konsolidasi untuksegmen komersial ritel dan menengahPemberian kredit konsumtif dengan produkunggulan Briguna (kredit karyawan dan pensiunan)dan KPR BRIPenghimpunan dana ritel dilakukan melalui produktabungan BritAma yang tumbuh 17,8% ditahun<strong>2012</strong> menjadi Rp69,95 triliunJaringan ATM terbesar dan tersebar di wilayahIndonesia dengan lebih dari 14.000 jaringanATM BRIKredit Ritel Komersial danMenengahBRI menyalurkan Kredit Ritel dan Menengah untukmemenuhi kebutuhan pembiayaan bagi pelaku bisnisusaha kecil dan menengah, baik berupa Kredit ModalKerja maupun Kredit Investasi. Penyaluran kredittersebut dilakukan melalui 446 Kantor Cabang dan545 Kantor Cabang Pembantu di bawah koordinasi18 Kantor Wilayah.Pengembangan Kredit Ritel Komersial danMenengah di tahun <strong>2012</strong>Di tahun <strong>2012</strong>, konsolidasi segmen Bisnis Ritel Komersialdan Menengah dilakukan melalui pelaksanaanberbagai program untuk memperbaiki kualitasportofolio kredit komersial yang dikategorikan kedalam 2 (dua) jenis tindakan. Tindakan pertama adalahremedial steps, yang bersifat ad hocs dan berjangkapendek. Tindakan kedua adalah pro active steps, yaitutindakan pencegahan untuk memastikan tidak terjadilagi pemburukan kredit di atas ketentuan regulator.164PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanProgram yang dilakukan adalah pendampinganpengembangan bisnis maupun evaluasi onsite ke unitkerja untuk menggali potensi serta membantu mencarisolusi atas kendala unit kerja dalam ekspansi kredit riteldan menengah.Selain tindakan tersebut, selama tahun <strong>2012</strong> BRIjuga merealisasikan berbagai program untukmengembangkan segmen Bisnis Ritel dan Menengahyang mencakup:1. Re-organisasi Divisi Bisnis Ritel dan Menengahuntuk mendukung peningkatan kinerja kredit ritelkomersial dan kredit menengah.2. Berbagai program telah dilaksanakan menyusul reorganisasiini antara lain penyempurnaan kebijakan,sistem dan prosedur.3. Pemasaran Bisnis Ritel dan MenengahUntuk menjamin keberhasilan strategi, maka BRImelakukan berbagai kegiatan terkait denganpemasaran produk, mencakup:a. Mengevaluasi dan menetapkan targetpemasaran kredit ritel dan menengah untukmeningkatkan oustanding dan ekspansi bisnisdengan memperhatikan faktor potensi wilayahdan pertumbuhan sektor ekonomi.b. Mengevaluasi rencana strategi dan kebijakanpemasaran kredit ritel dan menengah.c. Mengkoordinasi, memonitor dan mengevaluasikegiatan komunikasi dan pemasaran produkbisnis dalam rangka meningkatkan productawareness.d. Melakukan kegiatan cross-selling berbagaimacam produk BRI untuk meningkatkanpendapatan.4. Peningkatan kompetensi dan kualitas tenagapemasaran melalui program pelatihan.5. Pembinaan dan evaluasi kredit ritel danmenengah melalui monitoring dan pembinaanke unit kerja operasional.6. Pengembangan Produk dan Layanan7. Upaya lain terkait perbaikan kualitas kreditSeperti telah disinggung di awal pembahasan,selama tahun <strong>2012</strong> BRI terus berupaya secara intensifmemperbaiki kualitas kredit, terutama untuk kreditritel komersial dan menengah. Berbagai programyang dilaksanakan dalam rangka memperbaikikualitas kredit tersebut, mencakup:a. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi portofoliokredit secara onsite maupun offsite.b. Pembinaan ke unit kerja untuk memberikansolusi terhadap kendala dan permasalahanyang dihadapi.Kredit Ritel KonsumerProses pemberian kredit konsumer pada dasarnyamengacu pada pendapatan calon nasabah yangdibuktikan dengan statement pendapatan daritempat tugas maupun pendapatan usahanya (untukpengusaha) dan penilaian yang memadai atasjaminan dari kredit yang diberikan. Oleh karenanya,pertumbuhan kredit konsumer sangat dipengaruhioleh penghasilan/daya beli masyarakat dan kondisiperekonomian secara umum.Dalam rangka memperluas pangsa pasar kreditkonsumernya, BRI senantiasa melakukan inovasidan pengembangan fitur secara berkesinambungan,sesuai dengan kebutuhan nasabah. Untukmemenuhi kebutuhan nasabah, BRI menyediakandan mengembangkan beberapajenis kredit ritelkonsumer, yakni Briguna, Kredit Pemilikan Rumah,Kredit Kendaraan Bermotor, Kredit Multi Guna danKartu Kredit.Produk-Produk Kredit Ritel KonsumerBrigunaBriguna merupakan produk unggulan kredit konsumerBRI, yang ditujukan bagi karyawan dan pensiunandengan penghasilan tetap seperti Pegawai NegeriSipil (PNS), yang dapat dipergunakan untuk berbagaikeperluan nasabah baik konsumtif maupun produktif.Jaringan kerja BRI yang tersebar dan terbesarmerupakan salah satu keunggulan kompetitif BRI dalammenggarap segmen ini.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>165


Kredit Pemilikan Rumah (KPR)KPR BRI dengan berbagai kemudahannya diharapkansemakin memenuhi kebutuhan masyarakat akanrumah tinggal. Saat ini, BRI telah menjalin kerjasamadengan lebih dari 400 pengembang perumahan diseluruh Indonesia. Selain itu, KPR BRI juga menawarkanberbagai kemudahan diantaranya adalah jangka waktukredit yang flexible, suku bunga yang kompetitif,dokumen kepemilikan yang terjamin aman dankemudahan lainnya yang dapat memberikan nilaitambah bagi calon debitur.Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera (KPRS)KPRS merupakan KPR sasaran masyarakatberpenghasilan rendah, bekerjasama denganPemerintah/Kementerian Perumahan Rakyat. Sumberdaya untuk pembiayaan KPRS ini merupakan blendedfund antara BRI dan Pemerintah/Kemenpera sehinggasuku bunga KPRS ini murah dan fixed selama jangkawaktu kredit.Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)KKB BRI diciptakan untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat akan kendaraan bermotor. Programkerjasama yang telah dilakukan dengan berbagaiATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk), dealer,maupun multifinance menjadikan KKB BRI mampumemberi layanan terbaik dengan suku bunga yangsangat terjangkau. KKB BRI juga menyediakanfitur yang mengkombinasikan KKB BRI denganproduk simpanan BRI.Kredit MultiGuna (KMG)KMG BRI diciptakan untuk memenuhi kebutuhannasabah yang tidak dapat dipenuhi melalui produkKPR maupun KKB. Produk KMG sangat diminatioleh nasabah khususnya yang berpenghasilan tetap,mengingat kemudahan dan kenyamanan yangdiperoleh melalui produk ini, antara lain jangkawaktu yang relatif panjang dengan plafond kredityang cukup besar.Kartu KreditKartu Kredit BRI diluncurkan sejak tahun 2006 dandiciptakan untuk memberikan kemudahan baginasabah dalam bertransaksi. Hingga saat ini, BRI telahmemiliki beberapa jenis Kartu Kredit diantaranya:Kartu Kredit BRI Standard, Gold, Platinum, Corporate,Business, dan Co-Branding.Strategi Umum Pengembangan KreditRitel KonsumerStrategi Pengembangan Briguna, KPR, KKB dan KMG1. Re-organisasi Divisi Bisnis Ritel dan Menengahuntuk mendukung peningkatan kinerja kredit ritelkonsumtif untuk pegawai dan pensiunan (Briguna).2. Pengembangan sistem TI BRI yang terkait denganpengelolaan mekanisme pembayaran angsurannasabah Briguna.3. Percepatan layanan Briguna kerjasama denganimplementasi permohonan pinjaman online.4. Pengembangan Sentra Kredit Konsumer (SKK) danKantor Cabang Kredit Konsumer (KKK).Di tahun <strong>2012</strong>, BRI telah mengimplementasikanproses bisnis monoline di 13 SKK dan 43 KKK. Prosesimplementasi ini disesuaikan dengan potensi bisniskonsumer yang terdapat di masing-masing wilayah.5. Kerjasama dengan Mitra Usaha.BRI terus menjalin kemitraan dengan sejumlahdeveloper besar untuk menyalurkan KreditPemilikan Rumah (KPR) dan Kredit PemilikanApartemen (KPA) serta merangkul Agen TunggalPemegang Merk (ATPM) kendaraan bermotoruntuk mendukung penyaluran Kredit KendaraanBermotor (KKB). Selain itu, sebagai bagiandari strategi pembentukan brand image danpeningkatan awareness, BRI melakukan promosidi berbagai media dan ikut aktif dalam berbagaipameran berskala nasional maupun internasional.BRI juga menjalin kemitraan dengan lembagakeuangan multifinance melalui produk KKBKerjasama. Produk ini akan terus dikembangkansecara berkesinambungan mengingat potensiyang masih sangat terbuka serta efektivitas danefisiensinya dalam meningkatkan ekspansi KKB.6. Peningkatan Kualitas LayananSelain penambahan jaringan kerja operasionalkredit konsumer, BRI juga melakukan pembenahandan penyempurnaan teknologi untuk memastikanService Level Agreement (SLA) yang memuaskan.Selain itu, BRI senantiasa berinovasi dalampengembangan fitur produk-produknya yangdisesuaikan dengan kebutuhan nasabah.166PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan7.Peningkatan jumlah tenaga pemasaranPenambahan tenaga pemasaran kredit konsumerterus dilakukan untuk mendukung ekspansi kreditkonsumer di seluruh KC, SKK dan KKK dengankualitas yang terjaga. Saat ini BRI telah memiliki419 tenaga pemasaran kredit konsumer.Strategi Pengembangan Bisnis Kartu KreditSepanjang tahun <strong>2012</strong>, BRI telah mengimplementasikansejumlah strategi terkait pengembangan dan pemasarankartu kredit, diantaranya:1. Market Penetration, dengan meningkatkan jumlahmerchant kerjasama, integrated promotion dancross-selling produk BRI lainnya.2. Market Development, dengan menambah jangkauanpemasaran ke kota-kota 2 nd and 3 rd tier.3. Menjaga kualitas aset dengan pengembanganinfrastruktur dalam melakukan penagihan,membentuk tim penagihan dan penagihankredit yang telah dihapus-bukukan di Unit KerjaOperasional.4. Pengembangan dan otomasi sebagian prosesaplikasi kartu kredit untuk mempercepat prosesputusan dengan tetap memperhatikan prinsipkehati-hatian.Strategi pengembangan tersebut ditunjang olehreputasi dan kepercayaan tinggi dari para pemegangkartu kredit, sumber daya pendukung yang handalseperti platform TI yang tepat, sumber pendanaanyang murah, jaringan kerja yang luas di seluruhpelosok Indonesia, basis nasabah terbesar dantersebar luas serta dukungan SDM yang kompetendan berintegritas tinggi.SimpananBRI menyediakan beragam produk simpananyang memberi kemudahan bagi nasabah untukmenempatkan dananya dengan aman disertai layananyang berstandar tinggi. Untuk memperkenalkan danmempromosikan produk-produk simpanan tersebut,BRI menyelenggarakan kegiatan pemasaran terpadu.Pada beberapa produk simpanan tertentu, BRI bahkanmemberikan program promosi secara berkala denganhadiah yang menarik. Produk-produk simpanan BRIyang utama untuk segmen Bisnis Konsumer adalahsebagai berikut.BritAmaBritAma merupakan produk tabungan unggulan untukmerebut pasar dana pihak ketiga di daerah perkotaan.BritAma ditujukan bagi nasabah yang menginginkankemudahan dan kenyamanan dalam melakukantransaksi perbankan. BritAma tersedia dalam matauang Rupiah dan mata uang asing. Produk pinjamanini dilengkapi berbagai fitur yang menarik termasukdukungan lebih dari 9.000 unit kerja BRI di seluruhIndonesia, kemudahan bertransaksi melalui ATM, EDC,CDM, Kiosk yang dapat dilakukan dari seluruh penjurudunia serta transaksi internet banking dan sms banking.Dalam rangka menerapkan strategi penghimpunandana dan meningkatkan saldo tabungan, BRImenyelenggarakan Program Undian Berhadiah UntungBeliung BritAma (UBB) yang merupakan, sebuahprogram customer retention/loyalty dan acquisitionTabungan BRI BritAma. Program UBB ini telahdilaksanakan sebanyak 6 (enam) Periode sejak tahun2007 dan telah berhasil meningkatkan awarenessmasyarakat terhadap produk Tabungan BRI BritAma.Tabungan BRI JunioBRI Junio adalah tabungan yang memiliki target pasarkhusus anak-anak yang berusia 17 tahun ke bawah.Tujuan dari tabungan ini adalah untuk memperkenalkanperbankan sejak dini dan menanamkan rasa gemarmenabung kepada anak. Tabungan BRI Junio sangatmenarik karena nasabah diberikan BRI Card Private LabelLimited Edition bergambar karakter tokoh kartun idolaanak-anak, yaitu Superman, Tweety dan Tom and Jerry.GiroBRIGiroBRI adalah salah satu produk BRI yang tersediadalam berbagai pilihan jenis mata uang, baik Rupiahmaupun mata uang asing serta dilengkapi denganfasilitas BRIVA (BRI Virtual Account) yang memberikankemudahan kepada nasabah dalam penyetoran danrekonsiliasi transaksi bisnisnya.DepoBRISumber dana pihak ketiga lainnya berasal dari Deposito,yang diberi nama DepoBRI. DepoBRI adalah simpananberjangka dengan pilihan jangka waktu mulai dari1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan dengan sukubunga yang kompetitif.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>167


Tabungan HajiTabungan Haji adalah produk tabungan yangdiperuntukkan bagi nasabah yang ingin melaksanakanibadah haji. Produk ini akan membantu nasabahdalam mempersiapkan Biaya Penyelenggaraan IbadahHaji (BPIH), baik BPIH biasa maupun BPIH Khusus/HajiPlus. Penyetoran dapat dilakukan secara on-line diseluruh unit kerja BRI dan terkoneksi langsung (hostto host) melalui aplikasi switching dengan SiskohatKementerian Agama.TabungankuTabunganku adalah produk tabungan untukperorangan dengan persyaratan mudah dan ringanyang diselenggarakan bersama-sama oleh bankbankdi Indonesia dalam rangka menumbuhkanbudaya menabung serta meningkatkan kesejahteraanmasyarakat. Produk Tabunganku merupakan salahsatu bagian dari program Bank Indonesia dalammengimplementasikan Gerakan Indonesia Menabung.Beberapa keunggulan Tabunganku adalah bebasadministrasi, setoran awal terjangkau dan lainsebagainya.e-channelTarget utama dari layanan bisnis konsumeradalah masyarakat yang memiliki kemampuankeuangan berlebih, sehingga dapat memanfaatkankelebihan dana tersebut untuk menikmati gayahidup masa kini yang serba praktis maupun untukmenyimpannya di sistem perbankan. BRI sangatmemahami kebutuhan masyarakat dari kalanganini yang memiliki mobilitas tinggi, well informeddan memiliki gaya hidup yang fashionable denganmelengkapi layanan produknya dengan dukunganinfrastruktur teknologi informasi yang handal danmampu beroperasi online selama 7x24 jam.Sebagai bagian dari penerapan strategi pemenuhangaya hidup tersebut, BRI secara konsistenmengembangkan layanan berbasis jaringan elektronikterpadu (e-channel) dengan dukungan teknologiterkini. Pengembangan infrastruktur jaringane-channel dilakukan secara prudent, terencana danhandal. (Lihat juga bahasan “Pengembangan SistemTeknologi Informasi).Sebagai bentuk keseriusan dan komitmen BRI dalammemberikan kemudahan pada para nasabahnya, setiaptahun BRI malakukan penambahan infrastruktur padajaringan e-channel yang terdiri dari gerai ATM, KiosK,CDM dan EDC, seperti tampak pada tabel berikut.Pengembangan e-channele-channel 2008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>ATM 1.796 3.778 6.085 7.292 14.292KiosK 14 60 96 100 100CDM 1 22 39 89 92EDC 6.398 12.719 31.590 44.715E Buzz 1 2 19 42Total 1.811 10.259 18.941 39.090 59.241Selain menyediakan infrastruktur e-channel yanghandal, BRI juga mempersiapkan SDM yang kompetendan memiliki standar layanan yang tinggi. Untukmemenangi persaingan di segmen konsumer yangketat, BRI menyediakan beragam produk perbankanyang dapat memenuhi harapan nasabah di segmen ini.BRI PrioritasBRI Prioritas merupakan pelayanan dan jasa perbankanyang diberikan secara eksklusif kepada nasabah BRIkalangan mass affluent dan high net worth individual,meliputi pelayanan dan jasa perbankan, jasa konsultasiperencanaan keuangan dan investasi, asuransi(bancassurance) dan perencanaan pensiun.BRI Prioritas bertujuan meningkatkan awareness,loyalty dan retention dengan tema intellectual, lifestyle,heritage, dan seasonal event.Layanan BRI Prioritas telah dilengkapi dengan SentraLayanan BRI Prioritas (SLP) yang dirancang dengankonsep standar ruangan yang mengutamakan keamanan,keakuratan dan kenyamanan selama nasabah bertransaksi,serta memiliki beberapa jaringan outlet priority loungeyang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.Organisasi SLP dibangun dengan konsep pengawasanberjenjang (built in control) dan dikelola secara168PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaanprofesional oleh para Priority Banking Assistant (PBA),Priority Banking Officer (PBO) dan Priority BankingManager (PBM) yang telah berpengalaman danbersertifikasi sesuai dengan standar kompetensi yangditetapkan oleh regulator. Seperti Sertifikasi WAPERDuntuk agen penjualan Reksa Dana, Sertifikasi AsosiasiAsuransi Jiwa Indonesia (AAJI) untuk penjualanBancassurance (Unit Link), serta Sertifikasi PelatihanWealth Management.Kredit Ritel dan Menengah (dalam Rp triliun)129,62120,04105,34145,33Layanan BRI Prioritas memberikan berbagai privilegeyang sangat bersaing dibandingkan produk sejenis,mencakup: pelayanan yang bersifat personal dariPriority Banking Officer, layanan pengantaran danpenjemputan uang untuk nominal tertentu, layanantransaksi melalui telepon, ruangan khusus untukbertransaksi, fasilitas business & private mini lounge,internet & E-banking corner, free meeting room, tempatparkir khusus, serta layanan Call Center 24 Jam.81,022008Konsumer2009Komersial20102011Menengah<strong>2012</strong>Pencapaian Bisnis Ritel1. Penyaluran Kredit Ritela. Kredit Ritel KomersialPortofolio Kredit Modal Kerja (KMK) dan KreditInvestasi (KI) untuk kredit ritel dengan besarpinjaman antara Rp100 juta sampai dengan Rp5miliar, mulai menunjukan perbaikan ditahun<strong>2012</strong>. Seiring dengan kondisi perekonomiandomestik yang tetap kondusif, pada tahun<strong>2012</strong> BRI berhasil menyalurkan pinjamankepada lebih dari 3 ribu debitur baru, sehinggatotal outstanding kredit ritel naik 11,9% dariRp67,60 triliun menjadi sebesar Rp75,6 triliundan total jumlah debitur ritel mencapai 1,06juta nasabah.b. Penyaluran Kredit MenengahKI maupun KMK yang termasuk ke dalam kreditmenengah adalah kredit dengan besar pinjamanantara Rp5 MIliar sampai dengan Rp50 miliar.Pada tahun <strong>2012</strong> outstanding pinjaman segmenmenengah ini tumbuh 19,4% dari Rp13,8 triliunmenjadi sebesar Rp16,5 triliun.2.c. Kredit Ritel KonsumerSecara keseluruhan, outstanding pinjamanKredit Ritel Konsumer di tahun <strong>2012</strong> meningkat10,2% menjadi sebesar Rp61,5 triliun dariposisi Rp55,8 triliun di tahun sebelumnya. yangdidorong oleh pertumbuhan Briguna yangtumbuh sebesar 11,9% menjadi Rp48,9 triliundari angka Rp43,8 triliun ditahun 2011.Kualitas Pinjaman Kredit Ritela. Upaya monitoring dan pengelolaan secaraintensif yang dilakukan selama tahun <strong>2012</strong>menghasilkan perbaikan kualitas kredit riteldan menengah yang cukup signifikan. Padaakhir tahun <strong>2012</strong>, BRI berhasil memperbaikiNPL untuk Ritel dan Menengah masing-masingmenjadi sebesar 3,75% dan 5,09%.b. Ekspansi kredit konsumer dilakukan secarahati-hati dengan tetap menjaga kualitaskredit, monitoring dan proses seleksinasabah yang prudent, membuat NPL kreditkonsumer di tahun <strong>2012</strong> relatif rendah yaknisebesar 1,60%.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>169


AWARD2010AWARD2011AWARD<strong>2012</strong>3.4.Kartu Kredit BRIKinerja bisnis kartu kredit BRI terus menunjukkanpeningkatan sebagaimana tampak pada naiknyajumlah kartu baru, volume transaksi dan fee baseincome. Hingga <strong>2012</strong>, BRI berhasil menerbitkan538.729 kartu, naik 23,1% dari penerbitan437.781 kartu di tahun 2011. Volume transaksinaik 8,3% dengan nilai mencapai Rp2,35 triliundari sebelumnya sebesar Rp2,17 triliun dan totalpendapatan bunga mencapai Rp154,5 naik 62,1%dari angka tahun sebelumnya Rp95,28 miliar. Selainitu, hingga tahun <strong>2012</strong> BRI berhasil menambahjumlah EDC merchant menjadi 21,299 EDC, dengantotal volume penjualan mencapai Rp2,4 triliun ditahun <strong>2012</strong>.BRI PrioritasProgram BRI Prioritas berhasil membukukanpenambahan jumlah nasabah dan portofoliokelolaan dalam beberapa tahun terakhir, sepertitampak pada tabel berikut:Perkembangan Jumlah Nasabah BRI Prioritas (orang)Keterangan 2008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>Jumlah Nasabah 280 1.295 3.679 6.978 13.634Perkembangan Portofolio Kelolaan Investasi(dalam Rp miliar)5.6.(nilai di atas rata-rata industrinya) dan mendapatperingkat ke 4, kemudian pada bulan Mei tahun <strong>2012</strong>mengalami peningkatan dengan meraih peringkat3, dan terakhir di tahun <strong>2012</strong> meraih peringkat 2dari lembaga survey layanan Care-CCSL.Penghimpunan DanaPada tahun <strong>2012</strong>, produk-produk simpanan darisegmen ritel konsumer berhasil menghimpun danapihak ketiga menjadi sebesar Rp226,96 triliun.Selain berhasil meningkatkan perolehan danapihak ketiga melalui layanan produk simpanan,BRI juga berhasil memperoleh sejumlah pengakuandari pihak eksternal, diantaranya pada tahun<strong>2012</strong>, dalam survey yang diadakan oleh MajalahMarketing & Frontier Consulting Group, BRI meraihTop Brand Award dalam dua kategori produksimpanan, yaitu kategori Children’s Saving Accountuntuk Tabungan BritAma Junio dan Saving Accountuntuk Tabungan BRI BritAma. Selain itu, BRI jugaberhasil meraih penghargaan sebagai First Winnerpada Saving Account Category <strong>2012</strong> dari MajalahSWA & MARS.Keseluruhan jasa dan layanan disegmen riteltersebut telah berhasil memberikan pendapatanbunga bersih dan pendapatan operasionallainnya sebesar Rp18,62 triliun dan menyumbangkontribusi net profit bagi BRI sebesar Rp7,96 triliunditahun <strong>2012</strong>.Perkembangan 2008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>Jumlah PortofolioKelolaan826 3.541 7.375 12.616 21.597Kualitas pelayanan BRI Prioritas terus dikembangkandan ditingkatkan. Pada Survey kepuasanpelanggan yang diselenggarakan oleh Care-CCSL &Majalah Marketing, BRI Prioritas meraih total nilaiIndonesian Service Satisfaction Index (ISSI) di atasnilai rata-rata Industri Priority Banking Services,skala multinasional dan domestik, sehingga padatahun 2010 BRI Prioritas dianugerahi penghargaanIndonesia Service Quality Award kategori DiamondRencana Pengembangan BisnisRitel 2013Bisnis Ritel Komersial dan MenengahBRI telah mempersiapkan serangkaian program untukmeningkatkan akselerasi pencapaian target kreditritel dan menengah di tahun 2013, yang mencakupberbagai kegiatan sebagai berikut:1. Market developmentMelakukan evaluasi kerjasama dengan institusipemerintah/BUMN dan perusahaan swastabonafide, cross selling, sosialisasi produk, business170PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaanlinkage dan perluasan jaringan bisnis2. Market penetration (existing market and product)Kegiatan pemasaran yang lebih aktif kepada mitraBUMN, pengembangan fitur produk ritel danmenengah, pembentukan aliansi strategis dan crossselling produk berbasis TI serta pelaksanaan ClosedSystem Financing yang dapat menumbuhkanmanfaat Trickle Down Business.3. Product DevelopmentMencakup kegiatan penciptaan skema produk Riteldan Menengah termasuk bank garansi, benchmarkproduct, pembuatan kredit berbasis kartu danpemetaan potensi pasar.4. Perbaikan proses kreditMencakup kegiatan sosialisasi kebijakan kreditritel dan menengah untuk tingkat Kantor Wilayah,Kantor Cabang, maupun Kantor Cabang Pembantu,perbaikan dan evaluasi proses kredit ritel danmenengah, monitoring dan evaluasi kinerja kreditdi unit kerja, penyempurnaan Pedoman Kredit,evaluasi dan pemberian wewenang putusan kredit,review Service Level Agreement (SLA) dan standarlayanan kredit dengan melakukan benchmarkdengan bank lain.5. Pengembangan SDMPengembangan kompetensi maupun metodepenilaian kinerja dan pemberian kompensasiberbasis kinerja6. Pengembangan TIPenggunaan TI untuk memasarkan produk-produkbaru kredit ritel, monitoring kredit berbasis TI, aksesinformasi produk dan pengembangan produk.Bisnis Ritel Konsumer1. Kredit KonsumerRencana pengembangan pada bisnis kreditkonsumer dilakukan melalui penyempurnaanorganisasi dan proses bisnis yang telahdiimplementasikan di beberapa kota utama. Untukmenyempurnakan proses bisnis, meningkatkanService Level Agreement (SLA) serta meningkatkanekspansi kredit baik secara kuantitas maupunkualitas, BRI juga akan membangun beberapaRegional Processing Center (RPC), Regional SalesCenter (RSC) dan Collection Center. Langkahtersebut diikuti dengan pengembangan fiturproduk baik KPR, KPRS, KKB maupun KMGdengan sistem angsuran yang lebih fleksibel danketentuan-ketentuan lainnya untuk menjadikanlayanan kredit konsumer BRI semakin prima.Strategi penjualan semakin diintensifkan denganmemanfaatkan database nasabah, pihak ketiga(dealer/developer), walk in customer maupunimplant banking melalui program Home OwnershipProgram (HOP) dan Car Ownership Program (COP)dengan beberapa perusahaan besar.2. Penghimpunan SimpananBRI akan terus menciptakan produk simpananyang menarik serta program penjualan TabunganBritAma yang kreatif dan inovatif (program akuisisi,retensi dan loyalti). Selain itu, BRI juga akan fokuspada peningkatan dana di area perkotaan, sertamenciptakan produk-produk ritel dan e-bankingyang mendatangkan fee based income denganmemperluas dan meningkatkan jumlah deliverychannel, khususnya electronic channel.3. Jasa Prioritas dan Kartu KreditBRI Prioritas tetap berfokus pada upayapengembangan produk dan privileges, bekerjasamadengan pihak ketiga terkemuka, serta melaksanakanberbagai program penjualan yang bersifat akuisisi,retensi, dan loyalty. Selain itu, BRI akan menambahoutlet priority banking berupa Sentra Layanan BRIPrioritas dan Priority Lounge di sejumlah kota besardi Indonesia untuk memperkuat jaringan layanan.Sedangkan untuk Kartu Kredit, BRI bertekadmengembangkan potensi bisnisnya hingga menjadiTop 7 (seven) peringkat penerbit Kartu Kredit diIndonesia dan meningkatkan kontribusi imbal hasil/fee-based income pada tahun-tahun mendatang.BRI akan terus meningkatkan kegiatan pemasaranserta kerjasama dengan merchant-merchantsehingga semakin meningkatkan kemudahanbagi pengguna Kartu Kredit BRI dalam melakukantransaksi, dan meningkatkan awareness penggunaKartu Kredit terhadap keunggulan dan kemudahanyang ditawarkan Kartu Kredit BRI.4. Pengembangan e-ChannelUntuk mengoptimalkan basis nasabah yang terbesardi Indonesia, BRI akan mengembangkan e-channelbaik berupa ATM, EDC maupun CDM. Ada tiga halutama yang akan dicapai dalam pengembangane-channel, yakni meningkatkan akses layanannasabah, meningkatkan fee-based income, danmeningkatkan efisiensi operasional.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>171


BISNIS BUMN DAN KORPORASI1.Pengembangan kredit BUMN dan Korporasidifokuskan pada usaha yang memberikanpeluang cross-selling untuk pengembangansektor bisnis lainnya khususnya di segmenMKM serta peningkatan fee based income.2. Total outstanding kredit BUMN mencapaiRp49,8 triliun dengan NPL terjaga sebesar 0%,sedangkan total outstanding kredit Korporasidi tahun <strong>2012</strong> mencapai Rp38 triliun denganNPL terjaga sebesar 1%.Segmen Bisnis BUMN dan Korporasi saat iniberkembang menjadi segmen yang menunjangekspansi bisnis BRI yang mendukung program MP3EIdan pengembangan agribisnisw. Dari segmen inilahBRI menargetkan terjadinya cross-selling kepadasegmen bisnis lainnya melalui pengembangan ragamjenis layanan jasa perbankan yang disesuaikandengan kebutuhan segmen Mikro, Kecil danMenengah (MKM). Dengan demikian, segmen BUMNdan korporasi mampu menyediakan trickle downbusiness kepada segmen MKM serta peningkatanfee based income.Untuk mengoptimalkan potensi di segmen ini, BRIsenantiasa memperbaiki dan mengembangkanlayanan jasa perbankan, kualitas layanan, fiturproduk maupun kompetensi SDM. Adapun fasilitaslayanan perbankan untuk segmen korporasi danBUMN ini mencakup: pemberian fasilitas pinjaman,cash management, pemberian fasilitas kredit kepadavendor, sub-kontraktor, supplier, distributor, mitrabinaan, serta kredit konsumer kepada karyawanyang bekerja di perusahaan BUMN tersebut. Selainitu, BRI juga mengembangkan layanan perbankanlainnya, seperti: Host-to-Host, One Gate Payment,Rekening Imprest, Rekening Master, PembayaranTagihan dan Briva (BRI Virtual Account).Bisnis BUMNPenyaluran kredit BUMN di tahun <strong>2012</strong> tercatatmencapai Rp49,8 triliun dengan komposisi terbesarberasal dari sektor infrastruktur.Strategi BRI terkait ekspansi kredit BUMN,diantaranya:1. Maintenance, yaitu: mempertahankan nasabahnasabahBUMN yang sudah ada (existingcustomers).2. Winback, upaya untuk menarik kembali BUMNyang pernah menjadi nasabah tetapi saat inimenjadi nasabah bank lain.3. Acquisition, merupakan upaya BRI untukmemberikan layanan kepada BUMN yang belummenjadi nasabah BRI.Bisnis KorporasiKredit Korporasi BRI disalurkan berdasarkan sektorbisnis dan potensi trickle down business, yang terbagike dalam dua sektor utama yaitu Kredit Agribisnis danKredit Bisnis Umum (Non Agribisnis).Kredit AgribisnisKredit Agribisnis merupakan fasilitas kredit yangdiberikan kepada individu atau perusahaan yangbergerak di bidang pertanian untuk mendukungpembiayaan di sektor pertanian yang bersifat onfarmmaupun off-farm dari hulu sampai hilir. Sektorpembiayaan on-farm tersebut meliputi usaha ataukegiatan budidaya pertanian termasuk perkebunan,kehutanan, peternakan dan perikanan. Sektorpembiayaan off-farm meliputi usaha atau industripengolahan hasil pertanian, sarana produksi pertanianseperti kegiatan pembibitan, agrokimia, pestisida, alatmesin pertanian dan pakan ternak.Sasaran utama pengembangan kredit agribisnisadalah pembiayaan komoditas ekspor yang memilikicompetitive advantage dan agribisnis yang memilikimultiplier effect kepada MKM melalui penciptaan onestop services, closed system financing, risk adjustingmechanism.Kredit Bisnis Umum (Non Agribisnis)Kredit Bisnis Umum merupakan fasilitas kredit yangditujukan untuk pengembangan usaha segmenkorporasi diluar sektor agribisnis dan BUMN.Pengembangan bisnis dilakukan secara prudentdengan memanfaatkan jaringan kerja BRI yang172PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaantersebar di seluruh Indonesia dan optimalisasi produkproduktreasury maupun produk bisnis internasionalBRI yang lengkap, sehingga dapat mengoptimalkanpendapatan bunga dan fee based income BRI.Pengelolaan Dana KorporasiPengembangan bisnis korporasi BRI tidak hanya dilihatdari sisi peningkatan jumlah aset, melainkan juga berupapenempatan dana nasabah maupun pengembanganlayanan perbankan yang bisa dilakukan BRI untukmeningkatkan fee based income.Untuk memanfaatkan potensi dari nasabah korporasinyaBRI mengembangkan hubungan kelembagaanguna memberikan pelayanan yang spesifik danberkesinambungan kepada nasabah nonperoranganyang terdiri dari institusi Pemerintah maupun swastayang memerlukan layanan perbankan berskala nasional.BRI merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan,memonitor dan mengevaluasi mobilisasi dana yangberasal dari APBN maupun APBD yang disalurkan melaluiKementerian Negara, Pemerintah Propinsi/Kabupaten,Lembaga Pendidikan (Universitas), Dana Pensiun danperusahaan swasta dalam rangka terus meningkatkanfunding base BRI sesuai dengan target yang ditetapkan.Mempertimbangkan pesatnya perkembangan bisnispengelolaan dana korporasi dan besarnya peluangyang dapat diraih, BRI telah melakukan pengembanganorganisasi Divisi Hubungan Lembaga. Selanjutnya gunamengikuti pesatnya perkembangan dunia bisnis yangmenuntut produk dan jasa perbankan yang relevandengan permasalahan yang dihadapi nasabah, BRIterus mengembangkan ragam produk dan jasa yangdisediakan, antara lain sebagai berikut:Cash ManagementBRI menyediakan Cash Management Service (CMS)bagi nasabah perusahaan yang membutuhkanlayanan transaksi perbankan yang cepat dan akurat.CMS merupakan solusi layanan perbankan yangmemungkinkan nasabah perusahaan melakukanmonitoring informasi rekening, melakukan transaksikeuangan dan melaksanakan manajemen likuiditasmelalui fasilitas yang terintegrasi online setiap saatdengan Bank.Di tahun <strong>2012</strong>, BRI telah mengembangkan CMS melaluipengembangan sistem, meliputi:1. Instalasi, peremajaan dan upgrade server2. Peningkatan bandwidth3. Pengembangan/pengkayaan fitur-fitur4. interface aplikasi CMS yang lebih user friendly.Treasury Single Account (TSA)Dalam rangka mengelola keuangan Negara secaraprofesional, terbuka dan bertanggung jawab, Pemerintahtelah menerapkan Treasury Single Account (TSA) padaKantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) denganmelibatkan Peserta Sistem Bank Indonesia Real Time GrossSettlement (Sistem BI-RTGS) dan Peserta Sistem KliringNasional Bank Indonesia (SKNBI). Sebagai salah satu bankpengelola TSA, BRI berupaya untuk terus menangkappotensi penghimpunan dana yang terkait dengan TSA.Modul Penerimaan Negara (MPN)Aplikasi MPN Single Entry adalah aplikasi terpadu yangditujukan untuk melakukan transaksi penerimaansetoran penerimaan negara dari wajib setor kepadaDirektorat Jenderal Perbendaharaan melalui BRI.Transaksi MPN Single Entry meliputi hampir seluruhpembayaran terkait perpajakan kepada negara.Modul Kerjasama dengan Kementerian.BRI menjalin kerjasama dengan beberapa Kementerianuntuk mendukung program-program yang dilakukanpemerintah. Dalam kerjasama tersebut, BRImemperoleh beberapa manfaat meliputi: pembukaanrekening dari penerima program, dana yangmengendap dan jasa administrasi. Beberapa modulkerjasama yang dikembangkan meliputi:1. Bekerja sama dengan Kementerian PerumahanRakyat untuk Penyaluran Dana Bantuan StimulanPerumahan Swadaya (BSPS).2. Bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan danKebudayaan dalam penyaluran tunjangan profesidan dana Block Grant.3. Kerjasama dengan Kementerian Kesehatan dalampenyaluran dana berbagai program kesehatan.4. Kerjasama dengan Kementerian Pertanian untukmemajukan industri pertanian berbasis sumberdayalokal berupa dukungan penyaluran dana berbagaiprogram Departemen Pertanian seperti bantuanmodal kerja pasca panen, modal usaha holtikulturadan sebagainya.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>173


Layanan Pembayaran Melalui SS<strong>BBRI</strong> ditunjuk sebagai Bank yang melaksanakanpengelolaan pembayaran Penerimaan Negara BukanPajak (PNBP) yang bekerja sama dengan Polri dimanapembayaran dapat dilakukan melalui ATM, ElectronicData Capture (EDC), dan unit kerja BRI.Jenis-jenis PNBP Polri (Penerimaan Negara Bukan PajakPolri) tersebut mencakup: SIM (Surat Izin Mengemudi),STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), BPKB (BukuPemilik Kendaraan Bermotor), TNKB (Tanda NomorKendaraan Bermotor), STCK (Surat Tanda CobaKendaraan), Klipeng (Klinik Pengemudi) dan Senpi(Senjata Api).Visa on Arrival (VoA)VoA adalah visa yang diberikan di tempat pemeriksaanimigrasi kepada warganegara asing yang bermaksudmengadakan kunjungan ke Indonesia. BRI menyediakancounter pelayanan pembayaran VoA dan mengelolapemasukan dana dari VoA untuk manfaat kantorimigrasi Republik Indonesia.Payment Point PDAMBRI melaksanakan kerjasama dalam bentuk pengelolaankeuangan PDAM dan penerimaan pembayaran tagihanpelanggan PDAM untuk mendukung usaha PerusahaanDaerah Air Minum (PDAM) sebagai penyedia air bersihkepada masyarakat umum.Pencapaian Bisnis BUMNdan Korporasi3. Kerjasama dengan BUMN dan Instansi.BRI berhasil menjalin kerjasama dengan 108BUMN di tahun <strong>2012</strong>, selain membukukanPerjanjian Kerjasama dengan 149 Instansi, baik daripemerintahan, kementerian, pendidikan, lembagakeuangan dan swasta nasional.4. Cash ManagementMengembangkan dan menyempurnakan fiturfiturmeningkatkan jumlah client pengguna CMSBRI dengan jumlah rekening nasabah bertambahsejumlah sekitar 6 ribu rekening, menjadi 24 riburekening.5. Fee Based IncomePeningkatan aktifitas melalui hubungankelembagaan dan pengelolaan dana Korporasimembuat total pendapatan fee based segmenkorporasi juga naik sebesar 62% mencapai angkasebesar Rp109,78 miliar.6. Penghimpunan dana Korporasi mencapai Rp82,52triliun. Dana tersebut menjadi salah satu sumberdana untuk ekspansi bisnis Korporasi.7. Bisnis Korporasi mampu memberikan pendapatanbunga bersih dan pendapatan operasi lainnyasebesar Rp3,57 triliun serta memberikan kontribusibagi net profit BRI sebesar 1,34 triliun.Kredit Bisnis Korporasi (dalam Rp triliun)87,7456,231. Outstanding PinjamanTotal outstanding pinjaman segmen bisnis korporasimeningkat menjadi Rp87,8 triliun, berkat naiknyapinjaman BUMN sebesar Rp17,86 triliun danpinjaman Non-BUMN sebesar Rp13,72 triliun.2. Penjagaan kualitas kreditPenerapan asas kehati-hatian dalam prosespemberian kredit dan relatif kondusifnyaperekonomian domestik membuat kualitas kreditsegmen BUMN terjaga pada 0% dan segmen bisnisKorporasi berada pada 1,00%.BUMN30,80200838,302009Korporasi45,0920102011<strong>2012</strong>174PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanRencana Pengembangan BisnisBumn dan Korporasi Tahun 20131. BUMNBRI akan melanjutkan strategi yang telah diterapkanselama ini dengan menggarap bisnis korporasiterutama dari segmen BUMN di Indonesia. BRI akanterus memperkuat strategi penetrasinya yaitumenjadi entry gate bagi bisnis BRI lainnyasehingga BRI dapat menggarap bisnis BUMNhingga ke segmen mikro. Dengan sinergidan koordinasi yang lebih baik, diharapkanseluruh bisnis BUMN dapat tergarap daritingkat nasabah korporasi, komersial hinggake nasabah individu.2. Agribisnis dan Bisnis UmumDalam pengembangan bisnis agribisnis danbisnis umum, BRI akan terus mengupayakanpengembangan bisnis melalui berbagailangkah sebagai berikut:a. Optimasi produktivitas delivery channelyang luas (melalui Kantor Pusat, Kantor Wilayah,dan Kantor Cabang) untuk pengembanganbisnis serta monitoring potensi bisnis di seluruhwilayah Indonesia.b. Pemilihan sektor usaha yang prospektif danbelum jenuh.c. Memfokuskan pengembangan bisnis padaperusahaan yang mempunyai potensi trickledown effect pada bisnis menengah dan ritel.Selain itu BRI akan mengembangkan produk baruyang sesuai dengan kebutuhan sektor agribisnis,disertai kegiatan marketing yang terarah,melakukan cross selling serta mempercepatproses analisis dan evaluasi calon debitur. BRIjuga bertekad meningkatkan kompetensi AccountOfficer, sehingga mampu bertindak sebagaifinancial advisor bagi debitur di sektor ini.3. Hubungan KelembagaanBRI akan terus meningkatkan optimalisasikerjasama dengan nasabah institusi yang ada,optimalisasi jaringan kerja dan electronic channelBRI yang sudah ada, meningkatkan kualitas,fungsi dan peran executive relationship officerserta pengembangan ke bisnis di sektor swastanasional dan perusahaan multinasional. Selain ituBRI akan terus berupaya meningkatkan intensitaskerjasama dengan lembaga pemerintah baikdalam penyaluran dana APBN maupun penerimaansetoran kewajiban pajak dan non pajak lembaga,BUMN maupun perorangan.Bisnis Internasional1.Bisnis Internasional BRI didukung oleh 3 kantorluar negeri dan 1.178 bank koresponden diseluruh dunia.2. Trade finance dan international banking servicesberkembang pesat dalam 5 tahun terakhir. Ditahun <strong>2012</strong> fee based income yang dihasilkanmencapai Rp361,88 miliar, meningkat 3,6 kalidari tahun 2008.Untuk mendukung pencapaian BRI menjadi bankkomersial terkemuka di Indonesia, maka BRI terusmengembangkan pelayanan bisnis yang terkaitdengan perdagangan internasional. Pengembanganini dilakukan dengan cara memperbaharui kebijakanyang terkait bisnis internasional, membina hubungandengan bank koresponden baik dalam dan luar negeri,melakukan pembinaan kepada unit kerja seluruhIndonesia, melakukan pengembangan dan pemasaranbisnis intemasional guna memberikan kontribusi dalambentuk fee based income kepada BRI. Selain itu, transaksitrade finance dan international banking services jugamemiliki kontribusi terhadap performance BRI dalamhal penyediaan sumber dana jangka pendek untukmendukung ekspansi pinjaman. Sebagai bentuksarana untuk meningkatkan end-to-end servicebagi nasabah BRI, maka saat ini BRI menyediakanlayanan melalui trade finance, remittance, danbank notes services.Trade finance dan international banking services(remittance, banknotes, etc) menyumbang fee basedincome yang sangat signifikan bagi BRI denganperkembangan yang sangat pesat dalam 5 tahunterakhir. Tahun 2008 fee based income yang berasaldari trade finance dan international banking servicesadalah sebesar Rp99,48 miliar meningkat menjadiRp133,90 miliar pada tahun 2009, pada tahun 2010PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>175


meningkat menjadi Rp168,51 miliar, kemudianRp228,96 miliar pada tahun 2011 dan posisi tahun<strong>2012</strong> bisnis dan layanan ini menghasilkan fee basedincome sebesar Rp361,88 miliar.Pencapaian Bisnis InternasionalTrade FinancePertumbuhan fee based income dari trade finance rataratadalam 5 tahun terakhir adalah sebesar 33,58%, danmenjadi salah satu penyumbang terbesar pendapatanfee based income bagi BRI. Adapun pada tahun <strong>2012</strong>fee based income yang dihasilkan dari transaksi tradefinance adalah sebesar Rp305,41 miliar dengan totalvolume transaksi sebesar USD 15,32 miliar yang terdiridari volume transaksi ekspor sebesar USD 6,03 miliar danimpor sebesar USD 9,29 miliar.Untuk mendukung kegiatan perdagangan internasionalkhususnya transaksi ekspor dan sesuai dengan kebijakanBank Indonesia (BI) sebagai regulator yang mewajibkansemua eksportir untuk melaporkan Devisa Hasil Ekspor(DHE) ke Bank Devisa dalam negeri, maka saat ini BRItelah menciptakan suatu sistem berbasis web yangmemudahkan para eksportir untuk melaporkan DHEnyayang disebut BROS (BRI RTE Online System). MelaluiBROS, BRI merupakan salah satu pionir dalam prosesotomasi pelaporan DHE bagi para eksportir.RemittanceSaat ini BRI telah mengembangkan layanan remittancekerjasama dengan lembaga keuangan baik bank maupunnon bank di seluruh dunia dengan nama produk BRIfastRemittance. Pada tahun <strong>2012</strong>, transaksi remittance BRItelah meningkat sebesar 119,69% dari total transaksisebesar 840 ribu transaksi di tahun 2011 menjadi lebih dari1,86 juta transaksi di tahun <strong>2012</strong>. Pencapaian tersebutdidukung oleh pengembangan berkelanjutan dari sistemaplikasi BRIfast Remittance dalam rangka memenuhikebutuhan nasabah dan counterpart kerjasama.BRIfast Remittance mengakomodasi layanan pengirimanuang Credit to Account (kiriman masuk rekening) danCash Pick Up (kiriman diambil secara tunai). Denganjaringan counterpart kerjasama BRI di seluruh duniaserta dukungan lebih dari 9.000 unit kerja BRI yangreal-time online tersebar di seluruh Indonesia, BRI dapatmemberikan kemudahan, keamanan, serta kecepatanpengiriman uang sesuai dengan kebutuhan dankeinginan nasabah. Saat ini BRI telah menjalin kerjasamadengan 37 counterpart di 13 negara.Untuk memperkuat bisnis remittance, BRI telahmenempatkan beberapa staf sebagai RemittanceRepresentative di luar negeri yaitu Malaysia, Uni EmiratArab, dan Saudi Arabia.Transaksi Remittance(dalam ribuan)1617722Outgoing267335202008 2009 2010 2011 <strong>2012</strong>Incoming3481238.281.820,3176PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanNilai Transaksi Remittance(dalam Rp triliun)136,63200,1179,74173,67Perkembangan kinerja dari BRI New York Agency,menunjukan pertumbuhan yang menggembirakan.Aset BRI New York Agency pada tahun <strong>2012</strong> telahmeningkat sebesar 122,26% dalam jangka waktu 3tahun terakhir. Pendapatan yang dihasilkan padatahun <strong>2012</strong> juga meningkat sebesar 22,02% dari posisitahun sebelumnya. Pendapatan tersebut menghasilkanlaba bersih sebesar USD 10,01 juta di tahun <strong>2012</strong>. Totalpinjaman BRI New York Agency sebesar USD 56,25 jutadan jumlah short term liabilities sebesar USD 1,09 juta.101,77 97,7240,2984,4797,23109,64Pada tahun <strong>2012</strong>, BRI Cayman Island Branch memiliki assetsebesar USD 199,92 juta, dengan total pinjaman sebesarUSD 120,85 juta dan short term liabilities sebesar USD197,20 juta. Laba bersih yang dihasilkan selama tahun<strong>2012</strong> mencapai USD 1,16 juta.2008 2009 2010 2011OutgoingIncomingMoney Changer<strong>2012</strong>Saat ini BRI telah memiliki bisnis money changer yangdapat melayani 13 (tiga belas) currency yaitu USD, SGD,AUD, CAD, EUR, GBP, CHF, SAR, CNY, JPY, THB, HKDdan MYR yang dapat dilayani secara real-time onlinedi seluruh Kantor Cabang BRI. Layanan money changerBRI menawarkan nilai tukar yang kompetitif dan selalumengikuti perkembangan global exchange rate.Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas kas valas(bank notes) serta inventory management terkaitkeperluan BRI maupun pihak ketiga, BRI juga aktifmelakukan kegiatan ekspor dan impor bank notesyang bekerja sama dengan Bank Koresponden BRI dibeberapa negara.Unit Kerja Luar Negeri (UKLN)Dalam upaya mengembangkan pelayanan tradefinance BRI, saat ini BRI telah didukung oleh Unit KerjaLuar Negeri yaitu BRI New York Agency (BRINYA), BRICayman Island Branch (BRICIB) dan BRI HongkongRepresentative Office (BRI HKRO). Dukungan tersebutdalam bentuk pemberian trade loan, fund raising,commercial loan, risk participation, remittance, USDsettlement dan melaksanakan fungsi kepanjangantangan BRI di luar negeri.Unit kerja luar negeri lainnya, BRI Hong KongRepresentative Office merupakan kepanjangan tangankantor pusat BRI yang berada di pusat keuangan diAsia. BRI Hong Kong Representative Office bertugasmengumpulkan informasi menyangkut investasi danopportunity bisnis untuk mengembangkan bilateraltrade relations dan mempromosikan ekspor imporIndonesia. BRI Hong Kong Representative Office jugabertugas untuk membangun customer based pada bisnisremittance sekaligus melakukan supervisi kegiatan bisnisAnak Perusahaan BRI di Hong Kong yaitu BRI RemittanceCompany (BRC).Produk dan Layanan Bisnis InternsionalProduk-produk trade finance dan internationalbanking services lainnya yang dimiliki BRI adalahsebagai berikut:1. Opening Letter of Credit (LC) maupun SKBDNtermasuk amandment kedua produk tersebut2. Advising LC maupun SKBDN3. Post-shipment Financing (Negosiasi dan DiskontoExport Bill) LC maupun SKBDN4. Bill Purchase Financing5. Standby LC, Guarantee, dan Counter Guarantee6. Trust Receipt (TR)7. Refinancing LC (Sight/ Usance/ UPAS/ Usance Payableat Usance) dan Non-LC8. Money Changer9. Interbank Banknotes Transaction10. Inward/Outward RemittancePT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>177


11. Inward/Outward Documentary Collection(Document Against Payment dan Document AgainsAcceptance)12. Inward/Outward Clean CollectionBISNIS TREASURY DAN JASAPENUNJANG PASAR MODALUntuk mendukung layanan produk-produk tersebut,saat ini BRI memiliki 1.178 Bank Koresponden sertadidukung 30 nostro dalam 13 currency. BRI jugamelakukan kegiatan pemasaran secara langsung untukproduk-produk Trade Refinancing LC dan Non LC,Risk Participation, dan penerbitan Guarantee denganjaminan Counter Guarantee dari Bank Koresponden.1.2.Pengelolaan likuiditas, risiko pasar danoptimalisasi yield merupakan tugas utamaTreasuryUntuk memenuhi kebutuhan nasabah dibidang pasar modal BRI memiliki bisnis jasapenunjang pasar modal yakni wali amanat,selling agent, kustodian dan DPLKSelain pemasaran produk-produk trade finance daninternational banking services, BRI juga melakukanpencarian sumber pendanaan valas luar negeri (offshorefunding) melalui penerbitan Bankers Acceptance (BA),Bilateral Loan dan penggalangan deposit valas darinasabah ritel dan korporasi.Rencana Pengembangan BisnisInternasional Tahun 2013Di tahun 2013 adalah agar lebih kompetitif dalampersaingan di pasar, BRI mengembangkan sistemlayanan trade finance terpadu melalui sentralisasilayanan trade finance dengan dibentuknya TradeProcessing Center (TPC). Selain itu, BRI juga akanmengembangkan produk/layanan structured servicesdiantaranya forfaiting dan L/C confirmation.Sebagai pendatang baru dalam bisnis banknotes/moneychanger, BRI fokus pada pengembangan jaringanpemasaran kepada Bank Koresponden baik domestikmaupun internasional, kelembagaan, serta jaringanbisnis lainnya.Saat ini BRI juga sedang dalam proses untuk membukaunit kerja luar negeri di kawasan Asia yang diharapkandapat mendukung pemasaran transaksi forfating,discounting LC maupun transaksi bisnis lainnya. BRIRemittance Company (BRC) yang merupakan AnakPerusahaan BRI di Hongkong juga akan dikembangkansebagai unit kerja pengelola banknotes.TreasuryUntuk memberikan layanan Treasury dan JasaPenunjang Pasar Modal yang optimal, BRI menerapkanstrategi umum sebagai berikut:1. Mengelola likuiditas, sumber dan penggunaandana bank serta pengelolaan risiko pasar secaraprofesional dan terarah.2. Melakukan trading baik dalam rangka arbitrage,market making maupun proprietary denganmenerapkan prinsip kehati-hatian serta tradinglimit secara disiplin.3. Melakukan credit assesment untuk mencari peluanginvestasi pada instrumen keuangan maupun penyertaan.4. Menyediakan layanan produk dan jasa pasar keuanganbaik kepada unit kerja internal BRI maupun nasabahdengan memberikan harga yang kompetitif.5. Mengembangkan produk dan jasa keuanganbaik di pasar uang maupun pasar modal untukmenghimpun fee based income.Kondisi perekonomian global yang masih belummenunjukkan titik terang hingga akhir tahun <strong>2012</strong>membuat kehandalan Treasury BRI betul-betul diujidalam mengelola struktur aset dan kewajiban bank agarmemberi andil nyata dalam mendukung kesinambungandan kinerja bank. Tren pelemahan Rupiah sepanjang Tahun<strong>2012</strong> menjadi tantangan bagi Treasury untuk mengambilposisi yang tepat dalam melindungi struktur Neraca BRI.Fungsi Treasury dalam meminimalisasi risiko nilai tukarterlihat dari posisi devisa neto yang tidak pernah melebihiketentuan Bank Indonesia dan Treasury Policy BRI.178PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanKembali disandangnya predikat investment grade olehIndonesia di akhir Tahun 2011 dan perubahan kebijakanmoneter di Indonesia selama <strong>2012</strong>, membuat expectedyield investor terhadap instrument keuangan yang adadi Indonesia mengalami penyesuaian. Menghadapikondisi tersebut, secara aktif Treasury BRI melakukanoptimalisasi penempatan kelebihan likuiditas. Strategidalam pengelolaan kelebihan likuiditas diantaranyamelakukan investasi pada pinjaman jangka pendekkepada BUMN, Surat Berharga Negara, suratberharga korporasi dan, penempatan antar bank.Upaya optimalisasi kelebihan likuiditas tersebut tetapmengutamakan aspek kehati-hatian dan terpenuhinyakebutuhan likuiditas internal BRI.Menghadapi persaingan suku bunga pinjaman yangsemakin ketat khususnya di segmen pinjaman korporasi,penurunan suku bunga penempatan Bank Indonesiadan yield government Bond mendorong Treasury BRImelakukan upaya-upaya untuk menjaga cost of fundBRI. Langkah yang dilakukan adalah dengan caramereduksi biaya dana simpanan yang tidak sensitifterhadap perubahan suku bunga seperti giro dantabungan dan secara periodik memantau komposisidana murah dan dana mahal sesuai target perusahaan.Melalui strategi tersebut maka diharapkan pencapaianNet Interest Margin (NIM) dan target-target kinerja BRIlainnya dapat tumbuh secara berkelajutan.Untuk melayani kebutuhan transaksi valuta asing(valas) nasabah, Treasury BRI melayani transaksi jualbelivalas dan transaksi lindung nilai melalui forwarddan swap. Sebagai pelengkap dari pelayanan transaksivalas, secara reguler Treasury BRI juga memberikanlayanan market update melalui e-mail dan informasikurs melalui SMS Blast kepada nasabah.Jasa Penunjang Pasar ModalSemakin beragamnya alternatif investasi di Indonesiamembuat nasabah memiliki pilihan untuk tidak hanyaberinvestasi pada pasar uang dan mulai berinvestasi kepasar modal. Jasa Penunjang Pasar Modal BRI berperanmenjembatani kebutuhan nasabah untuk berinvestasidi pasar modal. Tidak hanya dari segi investasi, JasaPenunjang Pasar Modal juga dapat melayani kebutuhannasabah khususnya korporasi yang berencana untukmelakukan kegiatan financing melalui penerbitan suratberharga di pasar modal. Berikut merupakan penjelasandari fungsi di dalam Jasa Penunjang Pasar Modal BRI:Wali Amanat dan Selling AgentJasa Penunjang Pasar Modal BRI memberikan jasa WaliAmanat dan selling agent. Wali amanat adalahpihak yang mewakili kepentingan pemegang efekyang bersifat hutang baik di dalam maupun di luarpengadilan. Dimasa yang akan datang, BRI akan terusbekerjasama dengan pihak-pihak di Pasar Modal untukmengembangkan jasa trust.Dalam fungsinya sebagai selling agent, BRI memasarkanproduk investasi antara lain reksa dana, ORI, dan SukukRitel. Bekerjasama dengan delapan Manajer Investasi,saat ini BRI memasarkan 16 produk Reksa Dana, denganfokus utama pemasaran ditujukan kepada nasabahBRI Prioritas. Selain itu, selama tahun <strong>2012</strong> BRI telahditunjuk oleh Pemerintah sebagai Selling Agent ORI009dan sebagai Selling Agent Sukuk Ritel Seri SR004.Strategi pemasaran ORI dan Sukuk Ritel melalui seluruhKantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu BRIyang tersebar di Indonesia, BRI berupaya untuk selalumemperoleh kepercayaan dari Pemerintah untuk dapatbertindak sebagai selling agent/ sub-selling agent di setiappenerbitan ORI dan Sukuk Ritel sekaligus mendapatkanfee based income dari hasil penjualan tersebut.Jasa KustodianBRI telah menjadi Bank Kustodian sejak tahun 1996dengan berbagai jenis kelolaan aset, antara laininstrumen pasar uang berupa deposito/ deposito oncall hingga Sertifikat Bank Indonesia, instrumen fixedincome berupa obligasi dan berbagai jenis surat utangbaik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi,serta instrumen ekuitas berupa saham. Jasa Kustodianyang diberikan oleh BRI termasuk pengelolaan mutualfund, meliputi berbagai jenis Reksa Dana dan DanaPensiun Lembaga keuangan.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>179


Selama tahun <strong>2012</strong>, Kustodian BRI telah memberikanberbagai layanan pada nasabah dan terus berkembanguntuk menjadi pilihan utama klien dalam penitipanefek. Beberapa jasa kustodian yang dilakukan selamatahun <strong>2012</strong> dibagi menjadi dua kegiatan yaitu coreservices dan value added services.Selama tahun <strong>2012</strong>, Kustodian BRI telah melakukanperbaikan terhadap operasional, layanan maupunpemenuhan kebutuhan nasabah akan layanan jasakustodian. Beberapa pengembangan produk/layananyang telah dilakukan oleh Kustodian BRI sepanjangtahun <strong>2012</strong> antara lain:1. Penggunaan Corporate Internet Banking yangmenggantikan cara manual dalam melakukanoverbooking maupun transaksi RTGS ataupunKliring sehingga lebih meningkatkan kecepatan,efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasionalsehari-hari kustodian.2. Pengembangan sistem Client Information ModuleTransactional untuk memberikan kemudahan padanasabah dalam bertransaksi efeknya.3. Adanya layanan Global Custody untuk memenuhikebutuhan nasabah yang ingin berinvestasi padaefek global4. Pengembangan sistem Compliance Moduleuntuk mempermudah pengawasan kepatuhanManajer Investasi terhadap pengelolaan portofolioreksadananya.5. Pengembangan Sistem Back Office C-BestConnector ke CIPS untuk mengimplementasikansistem Straight Through Processing (STP) dalamoperasional Kustodian.“Investasi Rencana Pensiun BRI” adalah dikelola secaramodern dengan valuasi Nilai Aktiva Bersih (NAB) secaraharian sebagaimana halnya pengelolaan Reksadana.Beberapa keunggulan dari DPLK BRI diantaranyahasil investasi yang transparan dan dapat dimonitoroleh peserta melalui publikasi NAB secara harian dikoran, prosedur pendaftaran dan setoran iuran yangmudah, jaringan layanan terluas melalui seluruh kantorcabang dan kantor cabang pembantu BRI, aman sertamemberikan tingkat return yang sangat kompetitif.Laporan Keuangan Tahunan DPLK BRI diaudit olehauditor independen dan dipublikasikan melalui suratkabar nasional.Sebagai pengelola Dana Pensiun, DPLK BRI memilikivisi menjadi market leader dalam industri DanaPensiun yang mengutamakan pengelolaan long terminvestment secara prudent namun tetap memberikanreturn yang optimal, dikelola secara profesional dantransparan guna menata masa depan peserta DPLK BRImenjadi lebih baik.Aset Kelolaan Wali Amanat BRI(dalam Rp triliun)27.2924.9827.2642.65Dana Pensiun Lembaga KeuanganDana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BRI merupakanlembaga pengelola Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)yang didirikan oleh Bank BRI sejak tanggal 9 Januari2006. Produk DPLK BRI dikenal dengan nama “InvestasiRencana Pensiun BRI“ terbuka bagi masyarakat umumbaik peserta individu maupun kelompok dari pekerjasektor formal maupun informal.2009 2010 2011<strong>2012</strong>“Investasi Rencana Pensiun BRI” menawarkan 4 (empat)pilihan investasi yaitu: Paket Investasi Pasar Uang, PaketInvestasi Pendapatan Tetap, Paket Investasi Saham danPaket Investasi Kombinasi. Keunggulan dari produk180PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanAset Kelolaan Kustodian BRI(dalam Rp triliun)55.84Aset Kelolaan DPLK BRI(dalam Rp triliun)2.5939.982.0928.831.941.41.182009 2010 2011<strong>2012</strong>2009 2010 2011<strong>2012</strong>Pencapaian Treasury dan JasaPenunjang Pasar Modal1. Secara umum BRI mampu menjaga rasio-rasiolikuiditas seperti GWM, Posisi Devisa Neto, Loan toDeposit Ratio, Cash Ratio sesuai aturan BI maupunTreasury kebijakan internal perusahaan.2. Total penerbitan surat berharga yang dikelolaoleh BRI selaku wali amanat sampai denganDesember <strong>2012</strong> adalah sebesar Rp42,66 triliunmeningkat 56.46% dibanding periode yangsama tahun 2011.3. Di tahun <strong>2012</strong>, asset kelolaan Kustoldian BRI telahmeningkat 37,81% dari tahun sebelumnya menjadiRp55,84 triliun.4. Aset kelolaan DPLK BRI ditahun <strong>2012</strong> mencapai2,59 triliun, naik sebesar 24,24% dari tahun 2011.5. Fee Based Income yang dihasilkan dari jasapenunjang pasar modal sepanjang tahun <strong>2012</strong>mencapai Rp42,4 miliar meningkat 11,59% daritahun 2011.Rencana Pengembangan Treasurydan Jasa Penunjang Pasar ModalTahun 20131. BRI akan melakukan Pembukaan Jasa Trustee,menjadi direct member dari Euroclear untuk menjadikustodian global, perbaikan dan penyempurnaansistem back office untuk menunjang layanan danreorganisasi agar lebih sesuai untuk menunjangkegiatan bisnis dan operasional.2. Penambahan fitur Investasi Rencana PensiunBRI berupa paket investasi Syariah danperlindungan asuransi, serta perluasan jaringanpenjualan Investasi Rencana Pensiun BRI melaluioutlet BRI unit.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>181


Tinjauan KeuanganStrategi pertumbuhan yang berkualitas selain mampumemberikan peningkatan laba yang substansial, jugamemperbaiki indikator keuangan penting BRI sepertiLDR, NPL (gross), CAR maupun ROALDR terjaga pada79,85%*NP L (gross) membaik*data bank sajaCAR menguat16,95%*ROA meningkat*data bank saja1,83%5,15%**data bank saja182PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanBank BRI menyajikan uraian analisis dan pembahasan mengenai kinerja keuangan sesuai dengan kaidah yangtertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia dan Pedoman Akuntansi dan Pelaporanuntuk Industri Perbankan di Indonesia. Pada bagian akhir uraian ini, BRI juga menyajikan ringkasan kinerja anakusaha, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari kinerja keuangan Perseroan.Seluruh materi uraian ini berdasarkan pada Laporan Keuangan Audit Konsolidasian BRI yang telah dilampirkandalam Laporan Tahunan ini, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja yangmerupakan afiliasi dari Big 4 accounting firm di dunia, Ernst and Young. Sehingga analisa kinerja keuangan BankBRI yang lebih mendetail, harus merujuk pada laporan keuangan dimaksud.Laporan Laba-Rugi2010 2011 <strong>2012</strong>% Perubahan(dalam Rp juta)2010-2011 2011-<strong>2012</strong>Pendapatan Bunga 43.971.493 47.296.178 48.272.021 7,56% 2,06%Pendapatan Bagi Hasil - Syariah 643.669 868.170 1.338.400 34,88% 54,16%Beban Bunga dan Bonus (11.726.559) (13.737.272) (13.126.655) 17,15% -4,44%Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil - Bersih 32.888.603 34.427.076 36.483.766 4,68% 5,97%Pendapatan Operasional Lainnya 5.544.533 5.775.975 8.389.732 4,17% 45,25%Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atasaset keuangan dan non-keuangan - neto(7.880.536) (5.791.658) (2.668.177) -26,51% -53,93%(Beban) Pembalikan estimasi kerugian komitmendan kontinjensi - neto8.315 93.623 (262) 1025,95% -100,28%Pembalikan cadangan (beban penyisihan) kerugianpenurunan nilai atas aset non-keuangan - neto(45.222) 164.841 (31.489) -464,52% -119,10%Beban Operasional (16.113.692) (17.085.627) (19.491.032) 6,03% 14,08%Laba Operasional 14.402.001 17.584.230 22.682.538 22,10% 28,99%Pendapatan/(Beban) non Operasional - Bersih 506.229 1.171.650 1.177.034 131,45% 0,46%Laba sebelum Pajak 14.908.230 18.755.880 23.859.572 25,81% 27,21%Beban Pajak (3.435.845) (3.667.884) (5.172.192) 6,75% 41,01%Laba bersih sebelum pos luar biasa 11.472.385 15.087.996 18.687.380 31,52% 23,86%Pos Luar biasa - bersih - - - 0,00% 0,00%Laba bersih 11.472.385 15.087.996 18.687.380 31,52% 23,86%Laporan Laba-Rugi Komprehensif2010 2011 <strong>2012</strong>Growth(dalam Rp juta)2010-2011 2011-<strong>2012</strong>Laba Bersih 11.472.385 15.087.996 18.687.380 31,52% 23,86%Pendapatan Komprehensif Lainnya -bersih setelah pajak 86.366 208.505 (6.030) 141,42% -112,65%Laba Komprehensif Tahun Berjalan 11.558.751 15.296.501 18.681.350 32,34% 22,00%Laporan Laba RugiDi tahun <strong>2012</strong>, BRI berhasil menunjukkan kinerja keuangan yang memuaskan. Membaiknya kualitas kredit,meningkatnya outstanding kredit, meningkatnya efisiensi operasional, komposisi kredit yang cukup ideal danrelatif kondusifnya perekonomian domestik di tengah krisis perekonomian dunia merupakan beberapa hal yangmendukung pencapaian kinerja BRI.BRI berhasil membukukan kenaikan laba 23,86% dibandingkan tahun 2011 yakni dari Rp15,09 triliun menjadi Rp18,69triliun, memantapkan posisi sebagai Bank dengan perolehan laba terbesar sejak tahun 2005.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>183


Pendapatan BungaPenyaluran Kredit dengan menerapkan prinsip kehatihatianmerupakan langkah awal dalam menciptakanpertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungandi masa yang akan datang. Dalam mencapai haltersebut maka pada tahun <strong>2012</strong> BRI menerapkanstrategi bisnis yang fokus pada peningkatan kualitaskredit dan selektif dalam penyaluran kredit. Denganpenerapan strategi tersebut, pertumbuhan kreditBRI di tahun <strong>2012</strong> dapat tumbuh sama denganpertumbuhan kredit industri perbankan namundengan kualitas kredit yang lebih baik. Selama tahun<strong>2012</strong>, total kredit BRI tumbuh 22,92%, naik sebesarRp67,49 triliun, dari Rp294,52 triliun di tahun 2011menjadi Rp362,01 triliun di tahun <strong>2012</strong>, dengan NPLyang terus membaik menjadi1,83% per Desember<strong>2012</strong>. Terjaganya kualitas kredit disertai dengankomposisi portofolio kredit yang tetap didominasioleh Kredit Mikro, menyebabkan pendapatanbunga selama tahun <strong>2012</strong> tumbuh sebesar 3,00%dari Rp48,16 triliun di tahun 2011 menjadi Rp49,61triliun di tahun <strong>2012</strong>. Dari total pendapatan bungatersebut, sebesar Rp42,67 triliun, 86,02% merupakankontribusi dari pendapatan bunga pinjaman.Peningkatan pendapatan bunga di tahun <strong>2012</strong> tidakoptimal karena dampak penerapan PSAK 50&55 ditahun 2010 yang menjadi salah satu penyumbangpendapatan bunga ditahun tersebut mulaiteramortisasi ditahun-tahun selanjutnya. Kontribusipenambahan pendapatan bunga karena dampak daripenerapan PSAK 50&55 di tahun <strong>2012</strong> tidak sebesartahun 2010 dan 2011.Disamping itu, pada tahun 2011 dan awal <strong>2012</strong> BRImenurunkan base lending rate untuk pinjaman BRI,hal ini berdampak pada perolehan pendapatanbunga di tahun <strong>2012</strong>. Penurunan base lending rateini merupakan salah satu strategi untuk semakinmeningkatkan customer base BRI di segmen UMKMserta merupakan dampak wajar dari kondisiperekonomian yang membaik, adanya tendensi darikebijakan BI untuk menurunkan BI rate dan adanyakondisi persaingan yang semakin ketat. Dalam jangkapanjang, penurunan lending rate ini akan berdampakpositif terhadap pertumbuhan bisnis BRI, karenadapat semakin meningkatkan volume bisnis BRI,menciptakan barrier of entry bagi kompetitor sertameningkatkan kehadiran BRI di market.Suku Bunga Dasar Kredit (%)13,5913,0012,9212,6412,86 13,3211,91 12,5512,00 12,00 12,0011,4912,2911,0710,84 11,50 11,50 11,5011,1010,6810,00 10,00 10,0010,2210,019,75 9,75 9,75Maret 11 Juni 11 September 11 Desember 11 Maret 12 Juni 12 September 12Korporasi KPR Ritel Komersial Non KPRPada tahun <strong>2012</strong>, obligasi Rekapitalisasi Pemerintahjatuh tempo sebesar Rp4,68 triliun. Sebagaikonsekuensinya, pendapatan bunga dari obligasiPemerintah mengalami penurunan, dari Rp1,11triliun di tahun 2011 menjadi Rp606 miliar di tahun<strong>2012</strong>. Hasil dari Obligasi Pemerintah yang jatuhtempo tersebut sebagian besar diganti denganpembelian Obligasi namun dengan imbal hasilyang lebih rendah sesuai dengan kondisi market.Penurunan tersebut menyebabkan turunnya porsipendapatan bunga dari obligasi pemerintah, dimanaporsi pendapatan bunga dari obligasi pemerintahtahun 2011 sebesar 2,31% dari pendapatan bunga,menjadi 1,22% dari total pendapatan bunga padatahun <strong>2012</strong>.184PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanRincian Pendapatan BungaJenis Pendapatan Bunga 2010 2011 <strong>2012</strong>Rp miliar Komposisi Rp miliar Komposisi Rp miliar KomposisiKredit 39.587 90,0% 41.836 88,5% 42.674 88,4%Obligasi Pemerintah (Obligasi Rekapitalisasi) 1.506 3,4% 1.111 2,4% 606 1,3%Efek-efek 1.573 3,6% 2.001 4,2% 1.964 4,1%Penempatan Pada Bank Lain dan BI 1.023 2,3% 1.802 3,8% 1.968 4,1%Giro Pada Bank Indonesia 18 0,0% 138 0,3% 164 0,3%Lainya 264 0,6% 408 0,9% 896 1,9%Total Pendapatan Bunga 43.971 47.296 48.272Pendapatan bunga dari aktiva produktif selain kredit dan obligasi pemerintah tercatat ditahun <strong>2012</strong> sebesar Rp4,99triliun, mengalami peningkatan 14,78% dari tahun 2011 yang sebesar Rp4,35 triliun. Kontribusi pendapatan bungayang berasal dari aktiva produktif selain kredit dan obligasi pemerintah pada tahun <strong>2012</strong> meningkat dibandingkantahun sebelumnya dari 9,20% menjadi sebesar 10,34% dari total pendapatan bunga.Beban BungaTotal beban bunga di tahun <strong>2012</strong> turun menjadi sebesar Rp13,13 triliun dari angka sebesar Rp13,74 triliundi tahun sebelumnya, sebagai konsekuensi dari pertumbuhan dana pihak ketiga terutama dalam bentuk girodan tabungan. Sekalipun ada kenaikan secara nominal, struktur biaya dana BRI masih cukup baik, tercermindari data cost of fund yang sebesar 3,68%, lebih baik dari angka 4,70% di tahun sebelumnya. Penurunancost of fund terjadi karena adanya perubahan komposisi dana murah (giro dan tabungan) yang lebih besardibandingkan dana mahal serta oleh karena turunnya suku bunga simpanan sejalan dengan penurunan BIrate. (Lihat juga uraian “Liabilitas”)Rincian Beban BungaBeban Bunga 2010 2011 <strong>2012</strong>Rp miliar Komposisi Rp miliar Komposisi Rp miliar KomposisiGiro 1.111 9,47% 1.388 10,10% 1.480 11,27%Tabungan 2.474 21,10% 2.888 21,02% 2.125 16,19%Deposito 6.417 54,72% 7.557 55,01% 7.367 56,12%Lainnya 1.724 14,70% 1.905 13,87% 2.155 16,42%Total Beban Bunga 11.727 13.737 13.127PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>185


Recovery Kredit BermasalahRp2,26 triliun25,67% yoyPendapatan Bunga BersihPendapatan bunga bersih BRI di tahun <strong>2012</strong> mencapai Rp36,48 triliun naik dibandingkan tahun 2011 sebesarRp34,43 triliun. Peningkatan ini disumbang oleh naiknya outstanding kredit, membaiknya NPL serta komposisidana murah yang optimal. Dengan hasil tersebut, maka NIM BRI tetap terjaga pada kisaran 8,42% di tahun <strong>2012</strong>.Pendapatan Operasional LainnyaKomponen 2010 2011 <strong>2012</strong> % PerubahanRp miliar Rp miliar Rp miliar 2010-2011 2011-<strong>2012</strong>Fee Based Income 2.813 3.369 3.930 19,78% 16,64%Penerimaan kembali aset yg tlhdihapusbukukan1.525 1.797 2.258 17,83% 25,67%Keuntungan dari penjualan efek-efekdan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah- Bersih 156 146 56 -6,60% -61,59%Keuntungan selisih kurs - bersih 773 36 429 -95,40% 1107,17%Lain-lain 278 429 1.717 54,40% 300,51%Total Pendapatan Operasional Lainnya 5.545 5.776 8.390 4,17% 45,25%Komposisi Pendapatan Operasional Lainnya50,7358,3246,8427,5131,1126,922,820,672010(%)13,945,012011(%)2,530,617,42<strong>2012</strong>(%)5,1120,46Fee Based IncomePenerimaan kembali asetyang telah dihapusbukukanLain-lainKeuntungan selisihkurs - bersihKeuntungan dari penjualan efek-efek danObligasi Rekapitalisasi Pemerintah - BersihPendapatan operasional lainnya di tahun <strong>2012</strong> meningkat cukup signifikan, sebesar 45,25% mencapai Rp8,39triliun. Salah satu kontributor kenaikan pendapatan operasional ini adalah komponen fee based income yang naik16,64% menjadi sebesar Rp3,93 triliun dari angka sebesar Rp3,37 triliun di tahun 2011. Pada tahun <strong>2012</strong>, fee basedincome berkontribusi 46,84% dari total pendapatan operasional lain dan 6,64% dari total pendapatan.186PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanKomposisi Fee Based Income64,83,73,62,65,161,74,42011(%)11,0<strong>2012</strong>(%)4,92,59,27,19,310,0Jasa Simpanan Lain-lain Jasa Manajamen PembayaranCredit CardJasa Trade FinanceJasa Administrasi KreditJasa ATMFBI-Growth2011-<strong>2012</strong>Trade Finance 61,20%Payment Service57,21%Others37,76%ATM Related Fee27,85%Deposit Adm. FeeCredit Card11,19%12,32%Load Admin.Fee-0,86%Total16,64%Fee Based Income terdiri dari jasa simpanan, jasa ATM, jasa perkreditan, jasa trade finance, jasa kartu kredit, jasamanagement pembayaran dan lainnya. Kenaikan sebesar 16,64% itu antara lain berasal dari peningkatan jasatrade finance, jasa manajemen pembayaran, dan jasa ATM.Di tahun <strong>2012</strong>, seiring dengan tetap kondusifnya perekonomian domestik, BRI memperoleh penerimaan kembaliaset yang telah dihapusbukukan hingga sebesar Rp2,26 triliun, sebagai hasil pelaksanaan program intensifikasipenyelesaian kredit bermasalah. Selain itu, BRI juga berhasil membukukan keuntungan dari penjualan efek-efekdan obligasi rekap pemerintah sebesar Rp56 miliar.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>187


Komposisi Beban Operasional lain53,84 50,9249,282010(%)29,243,252011(%)33,24<strong>2012</strong>(%)32,553,65 3,8413,6712,1914,32Beban Tenaga Kerja danTunjanganBeban Umum danAdministrasiBeban Premi Program PenjaminanPemerintahLain-lainSedangkan pendapatan lain-lain yang terdiri daripembalikan cadangan masa persiapan pensiun,pendapatan denda, pendapatan pelunasan maju kredit,penerimaan biaya tolakan kliring dan lain-lain di akhirtahun <strong>2012</strong> mencapai angka sebesar Rp1,72 triliun.Beban Operasional LainBeban operasional lain yang terdiri dari beban tenagakerja, beban umum dan administrasi, Premi programpenjaminan pemerintah dan lain-lain di tahun <strong>2012</strong>meningkat 14,08% menjadi sebesar Rp19,49 triliun darinilai sebesar Rp17,09 triliun di tahun 2011. Ditahun<strong>2012</strong>, peningkatan kualitas kredit secara langsungmengurangi pembentukan beban penyisihan kerugianpenurunan nilai atas aset keuangan yang selanjutnyaberdampak kepada penurunan biaya dan BOPO.Peningkatan biaya tenaga kerja sejalan dengan ekspansiunit kerja yang terus dilakukan BRI, serta adanyakebijakan untuk melakukan penambahan tenagapemasaran untuk dapat semakin mengoptimalkanpengelolaan potensi bisnis yang ada. Sebagaimanadiuraikan sebelumnya (Lihat “Pengelolaan SDM”), totalpekerja BRI selama tahun <strong>2012</strong> naik dari 40.044 pekerjapada tahun 2011 menjadi 72.625 pekerja.Disamping itu, BRI juga mulai menerapkan kebijakanpemberian insentif yang lebih menarik kepada para tenagapemasaran BRI, yang dikaitkan langsung dengan kinerja darimasing-masing pekerja BRI tersebut sehingga diharapkankenaikan biaya tenaga kerja akan sebanding denganpeningkatan kinerja perusahaan secara umumBeban operasional lainKomponen 2010 2011 <strong>2012</strong> % PerubahanRp miliar Rp miliar Rp miliar 2010-2011 2011-<strong>2012</strong>Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan 8.676 8.701 9.606 0,29% 10,40%Beban Umum dan Administrasi 4.711 5.679 6.344 20,53% 11,71%Beban Premi Program Penjaminan Pemerintah 524 624 749 19,10% 20,02%Lain-lain 2.203 2.082 2.792 -5,48% 34,11%Total Beban Operasional Lainnya 16.114 17.086 19.491 6,03% 14,08%188PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPeningkatan jumlah pekerja yang cukup signifikan ditahun <strong>2012</strong> disebabkan karena penerapan PeraturanBank Indonesia No.13/25/PBI/2011 tanggal 9 Desember2011 tentang Prinsip Kehati-Hatian bagi Bank Umumyang Melakukan Penyerahan Sebagian PelaksanaanPekerjaan Kepada Pihak Lain di BRI sejak bulanDesember <strong>2012</strong> oleh karena itu, status pekerja frontlinerBRI, khususnya Teller dan Customer Service berubahstatusnya dari pekerja alih daya menjadi pekerja KontrakBRI (Lihat “Pengelolaan SDM”).Peningkatan biaya umum dan administrasi yang sebesar11,71% menjadi senilai Rp6,34 triliun disebabkan olehkenaikan biaya perbaikan maupun pemeliharaanakibat bertambahnya jumlah jaringan layanan BRI baikunit kerja operasional maupun e-channel.Sebagaimana disinggung pada bahasan “Segmenbisnis ritel Konsumer”, BRI terus mengoptimalkanpengembangan, perluasan, dan kualitas jaringanlayanan BRI. Sepanjang tahun <strong>2012</strong>, BRI menambah 15Kantor Cabang, 43 Kantor Cabang Pembantu, 44 KantorKas, 125 BRI unit, 500 TerasBRI, 250 TerasBRI Kelilingserta menambah 7.000 ATM di lokasi-lokasi strategis,diikuti dengan pemasangan 13.125 EDC baru.Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai(beban CKPN)BRI telah mencadangkan biaya atas kemungkinanterjadinya suatu risiko, terutama risiko kredit yaitudalam Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).Pada tahun <strong>2012</strong> nilai beban penyisihan kerugianpenurunan nilai atas aset keuangan dan non keuanganmencapai Rp2,67 triliun, atau turun sebesar Rp3,12triliun jika dibanding Tahun 2011 yang sebesar Rp5,79triliun. Penurunan ini menunjukan adanya penurunanrisiko, terutama risiko kredit. Penurunan ini tercermindari penurunan NPL (gross) dimana tahun 2011adalah 2,32% menjadi 1,83% di tahun <strong>2012</strong>. Halini merupakan keberhasilan strategi BRI yang fokusdalam penyaluran kredit yang lebih selektif, sehinggatercipta binis yang sehat dan berkesinambungan.Selain itu penurunan beban CKPN ini dipengaruhioleh kondisi sosial ekonomi Indonesia yang semakinkondusif dan menurunnya daerah bencana diIndonesia, sehingga secara keseluruhan menurunkantingkat risiko bisnis BRI.Laba Operasional dan Laba Sebelum Pajak.Keseluruhan hasil operasional tersebut membuat labausaha BRI di tahun <strong>2012</strong> meningkat 28,99% menjadisebesar Rp22,68 triliun dari nilai sebesar Rp17,58 triliundi tahun 2011. BRI juga memperoleh pendapatan nonoperasional bersih sebesar Rp1,18 triliun miliar di tahun<strong>2012</strong> lalu, sehingga total nilai laba sebelum pajakadalah sebesar Rp23,86 triliun, naik 27,21% dari angkasebesar Rp18,76 triliun di tahun 2011.Pajak PenghasilanSalah satu kontribusi yang diberikan Bank BRI kepadapemerintah selain pemberian dividen adalah pajak.Sesuai Undang-Undang (UU) No.7 Tahun 1983 mengenaiPajak Penghasilan yang diubah untuk keempat kalinyadengan UU No.36 Tahun 2008 tanggal 23 September 2008menyatakan bahwa tarif tunggal untuk tahun fiskal 2010dan seterusnya adalah 25%.Namun demikian, berdasarkan UU No.36 tahun 2008, PPNo.81 Tahun 2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang“Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib PajakBadan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”dan PMK No.238/PMK.03/2008 tanggal 30 Desember2008 tentang “Tata Cara Pelaksanaan dan PengawasanPemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan DalamNegeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka” mengaturbahwa Perseroan Terbuka dalam negeri di Indonesiadapat memperoleh fasilitas penurunan tarif PajakPenghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggiPajak Penghasilan yang ada, dengan memenuhi kriteriayang ditentukan, yaitu Perseroan Terbuka yang palingsedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetordiperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan sahamtersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihakdan masing-masing pihak hanya boleh memiliki sahamkurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor.Ketentuan sebagaimana dimaksud di atas harus dipenuhioleh Perseroan Terbuka dalam waktu paling singkat 6(enam) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.Berdasarkan surat keterangan No.DE/I/2013-0019 tanggal3 Januari 2013 dari Biro Administrasi Efek, DatindoEntrycom atas kepemilikan saham BRI selama tahun<strong>2012</strong> semua kriteria di atas untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember <strong>2012</strong> telah terpenuhi.Sehingga untuk tahun fiskal 2010, 2011, dan <strong>2012</strong>, dalammelakukan penghitungan pajak penghasilan badan, BRImenggunakan tarif tunggal sebesar 20%.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>189


Berdasarkan peraturan perpajakan tersebut, beban pajak BRI untuk tahun <strong>2012</strong> adalah sebesar Rp5,17 triliun, naik41,01% dari nilai sebesar Rp3,67 triliun di tahun 2011.Laba BersihSetelah memperhitungkan pajak penghasilan, maka laba bersih BRI untuk tahun <strong>2012</strong> adalah sebesar Rp18,69triliun naik 23,86% dari laba bersih tahun 2011 yang sebesar Rp15,09 triliun. Sementara laba bersih per sahamadalah sebesar Rp778,93.Pendapatan KomprehensifPenyajian Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak muncul setelah berlakunya PSAK No.1 (Revisi 2009) tentangPenyajian Laporan Keuangan yang berlaku efektif per 1 Januari 2011. Pendapatan Komprehensif Lain SetelahPajak terdiri dari:1. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing, rugi sebesar Rp4,24 miliar.2. Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi rekapitulasi pemerintah yang tersedia untukdijual-neto dengan jumlah yang ditransfer ke laba rugi sehubungan dengan perubahan nilai wajar efek-efekdan obligasi rekap yang tersedia untuk dijual rugi sejumlah Rp33,48 miliar3. Pajak penghasilan terkait pendapatan komprehensif sejumlah Rp11,35 miliar.Sehingga nilai bersih pendapatan komprehensif adalah sebesar Rp6,03 miliar.Total Laba KomprehensifDengan memperhitungkan pendapatan komprehensif tersebut, maka total laba komprehensif BRI untuk tahunbuku <strong>2012</strong> adalah sebesar Rp18,68 triliun, naik 22,13% dari posisi Rp15,30 triliun di tahun 2011.Laporan Posisi KeuanganAsetAset (Konsolidasian)Ringkasan Neraca 2010 2011 <strong>2012</strong> % PerubahanRp miliar Rp miliar Rp miliar 2010-2011 2011-<strong>2012</strong>Kas 9.976 10.526 13.895 5,52% 32,01%Giro pada Bank Indonesia 19.990 33.040 42.524 65,29% 28,70%Giro & Penempatan pd bank lain - netto 88.930 79.130 71.085 -11,02% -10,17%Surat Berharga yang dimiliki - netto 23.750 48.129 56.622 102,65% 17,65%Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah 13.626 8.996 4.316 -33,98% -52,02%Kredit yang Diberikan 252.489 294.515 362.007 16,64% 22,92%Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit -/- (14.103) (16.090) (14.915) 14,09% -7,30%Penyertaan - netto 134 164 197 23,01% 19,46%Aset tetap - netto 1.569 1.853 2.804 18,09% 51,36%Aset lain-lain 7.924 9.635 12.802 21,60% 32,86%Tagihan Derivatif - netto 88 18 29 -79,72% 61,91%Tagihan Akseptasi - netto 660 1.692 4.786 156,31% 182,84%Aset Pajak Tangguhan 2.295 2.632 2.025 14,68% -23,06%Aset lain 4.881 5.294 5.962 8,46% 12,63%Total Aset 404.286 469.899 551.337 16,23% 17,33%Aset BRI selama tahun pelaporan menunjukkan peningkatan 17,33% menjadi sebesar Rp551,34 triliun dari angkasebesar Rp469,90 triliun di tahun sebelumnya. Kontributor utama peningkatan aset tersebut adalah peningkatanoutstanding pinjaman yang diberikan yang tumbuh 22,92% menjadi sebesar Rp362,01 triliun dari angka Rp294,52190PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaantriliun di tahun 2011. Pos Pinjaman merupakan komponen utama dari aset BRI dengan proporsi pada akhir tahun<strong>2012</strong> adalah sebesar 65,66% dari total aset Perseroan.Komposisi AsetKredit yang diberikanSeperti disebutkan diatas, pada tahun <strong>2012</strong>, BRI berhasil meningkatkan outstanding kredit. Peningkatan tersebuttermasuk pembiayaan syariah yang naik sebesar 23,49% menjadi senilai Rp11,25 triliun. Sebagai bank yang memilikifokus bisnis pada segmen Mikro, Kecil dan Menengah (MKM), BRI memiliki proporsi kredit kepada MKM yangdominan yaitu mencapai 74,66% dari total portofolio kredit, yang meliputi kredit mikro, ritel, dan menengah.Sisanya sebesar 25,34% disalurkan pada sektor korporasi yang meliputi perusahaan BUMN maupun non BUMN.Porsi kredit BUMN terhadap kredit korporasi mencapai 56,74%. (lihat juga uraian “Tinjauan Bisnis”)Kredit yang Diberikan – Menurut Mata Uang (Bank Saja)Segmen 2010 2011 <strong>2012</strong> % PerubahanRp miliar Rp miliar Rp miliar 2010-2011 2011-<strong>2012</strong>MikroRupiah 81.832.169 98.079.430 115.494.852 19,85% 17,76%Valas - - - 0,00% 0,00%RitelRupiah 119.312.633 125.789.288 139.723.181 5,43% 11,08%Valas 727.413 4.703.570 6.650.545 547% 41,39%KorporasiRupiah 30.197.969 35.322.832 58.565.193 16,97% 65,80%Valas 14.894.054 21.511.137 30.324.491 44,43% 40,97%Pembiayaan dan Piutang Syariah 5.524.968 9.108.715 11.248.281 64,86% 23,49%Total KreditRupiah 236.867.739 268.300.265 325.031.507 13,27% 21,14%Valas 15.621.467 26.214.707 36.975.036 67,81% 41,05%Kualitas Kredit/NPLProgram konsolidasi, upaya pemantauan kualitas kredit dan penerapan prosedur pemberian kredit yang lebihberhati-hati membuat jumlah kredit lancar meningkat 25,16% dari Rp268,06 triliun di tahun 2011 menjadi Rp355,51triliun pada akhir tahun <strong>2012</strong>. Kredit dengan kategori Dalam Perhatian Khusus relatif tidak berubah, berada padakisaran Rp19,86 triliun pada Desember <strong>2012</strong> dari Rp19,62 triliun pada Desember 2011.2010 2011 <strong>2012</strong>Total Kredit Performing 245.447.849 287.675.177 355.369.648Total Kredit Non-Performing 7.041.357 6.839.793 6.636.896Total Kredit 252.489.206 294.514.970 362.006.544NPL (Gross) 2,79% 2,32% 1,83%NPL (Net) 0,75% 0,51% 0,38%Sedangkan non performing loan gross BRI termasuk piutang dan pembiayaan syariah secara konsolidasi mengalamiperbaikan, yaitu sebesar 1,83% membaik dari angka tahun 2011 yang sebesar 2,32%. NPL nett konsolidasi jugamengalami perbaikan dari 0,51% pada Desember 2011 menjadi 0,38% pada Desember <strong>2012</strong>.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>191


BRI berhasil memperbaikirasio NP L gross menjadisebesar 1,83% dari angka2,32% ditahun 2011.Komposisi Kredit berdasarkan Kolektibilitas92,26 91,02 92,684,95 6,66 5,490,56 0,30 0,292010(%)0,54 0,34 0,261,69 1,68 1,282011<strong>2012</strong>(%)(%)Lancar Macet Diragukan Kurang lancar Dalam Perhatian KhususPenghapusan Aset Kredit dan Perolehan KembaliSelama tahun pelaporan, BRI melakukan penghapusbukuan kredit sebesar Rp4,45 triliun dan menerima kembalikredit yang telah dihapusbukukan (recovery) sebesar Rp2,26 triliun. Turunnya angka penghapusbukuan disertaidengan naiknya angka recovery adalah hasil pelaksanaan program konsolidasi yang dijalankan secara intensif.Kas dan Giro Pada BIPosisi kas di akhir tahun <strong>2012</strong> naik 32,01% dari Rp10,53 triliun pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp13,90 triliun,sebagai akibat bertambahnya jumlah jaringan kantor cabang, Kiosk BRI, TerasBRI, TerasBRI Keliling, layanan mobilemaupun jumlah ATM. Giro pada BI naik 28,70% dari Rp33,04 triliun di tahun 2011 menjadi Rp42,52 triliun di akhirtahun <strong>2012</strong>, sebagai bentuk ketaatan BRI pada aturan BI mengenai Giro Wajib Minimum (GWM). Saldo giro BRI diBI tersebut merepresentasikan GWM utama, dan GWM valas yang tercatat di Bank Indonesia sebesar 10,64% dan8,17% (entitas induk)Giro dan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainGiro dan penempatan pada bank Indonesia dan bank lain turun 10,17% dari Rp79,13 triliun pada tahun2011 menjadi Rp71,08 triliun diakhir tahun <strong>2012</strong>. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnyapenempatan pada BI sebesar Rp9,99 triliun.192PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanEfek-efekUntuk mengoptimalkan kelebihan dana yang tersedia di Bank dan mengelola likuiditas, manajemen treasurymelakukan penempatan dana pada instrumen keuangan yang dapat menghasilkan pendapatan bunga. Penempatandana tersebut mengalami peningkatan, sebesar 17,65% menjadi Rp56,62 triliun di tahun <strong>2012</strong> dari Rp48,13 triliun ditahun sebelumnya.Obligasi Rekap PemerintahHingga akhir tahun <strong>2012</strong> BRI memiliki obligasi rekap Pemerintah sebesar Rp4,31 triliun, turun 52,03% dari posisiakhir tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp8,99 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh jatuh temponya sebagianobligasi dimaksud di tahun pelaporan, sebesar Rp4,68 triliun.Obligasi Rekap Pemerintah Berdasarkan Suku BungaJenis Suku Bunga 2010 2011 <strong>2012</strong>Rp miliarSuku Bunga Tetap (Fixed rate) 10.026,50 4.682,33 -Suku Bunga Mengambang (Variable rate) 3.600,00 4.313,73 4.315,62Total 13.626,50 8.996,05 4.315,62Penyertaan SahamTotal penyertaan saham BRI diakhir <strong>2012</strong> (nett) sebesar Rp196,74 miliar, naik 19,46% dari posisi akhir tahun 2011yang sebesar Rp164,69 miliar. Kenaikan tersebut berasal dari peningkatan nilai tercatat PT BTMU - BRI Finance dariRp163,28 miliar di tahun 2011 menjadi sebesar Rp195,33 miliar di tahun <strong>2012</strong> sebagai hasil akumulasi atas bagianlaba netto Perusahaan PT BTMU - BRI Finance tersebut.Rincian penyertaan per 31 Desember <strong>2012</strong>, adalah:1. PT BTMU-BRI Finance (dahulu PT UFJ BRI Finance): Rp195,33 miliar2. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia: Rp900 juta3. PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia: Rp5.36 juta4. PT Pemeringkat Efek Indonesia: Rp210 juta5. PT BPR Toeloengeredjo Agroloka: Rp77 juta6. PT BPR Tjoekir Agroloka: Rp77 juta7. PT BPR: Toelangan Agroloka: Rp66 juta8. PT BPR Cinta Manis Agroloka: Rp35 juta9. PT BPR: Bungamayang Agroloka: Rp23 juta10. PT Aplikanusa Lintasarta: Rp20 jutaAset TetapSejalan dengan kegiatan ekspansi jaringan kerja BRI, jumlah aset tetap mengalami peningkatan hingga sebesar20,51%, dari nilai sebesar Rp5,99 triliun menjadi sebesar Rp7,22 triliun di akhir tahun <strong>2012</strong>. Tidak terdapat ikatanyang material untuk investasi barang modal di tahun <strong>2012</strong>.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>193


Komposisi Aset Lain-lain62 55 470102010(%)8292011(%)18<strong>2012</strong>(%)371627Tagihan Derivatif-netto Tagihan Akseptasi - netto Aset Pajak Tangguhan Aset lainnyaAset Lain-lainAset lain-lain naik 32,86% menjadi sebesar Rp12,80 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,64 triliun.Pos ini terdiri dari tagihan derivatif, tagihan akseptasi, aset pajak tangguhan dan aset lainnya. Kenaikan tersebutdisebabkan naiknya pos Tagihan Akseptasi-Netto sebesar Rp3,09 triliun, dan aset lain sebesar Rp668 miliar.LiabilitasKomponen 2010 2011 <strong>2012</strong>Simpanan NasabahRp miliar % Rp miliar % Rp miliar %Giro 77.364 21,05% 76.779 18,28% 80.075 16,46%Tabungan 125.990 34,27% 154.133 36,69% 184.365 37,90%Deposito 130.298 35,44% 153.353 36,51% 185.726 38,18%Liabilitas segera 4.124 1,12% 3.961 0,94% 4.911 1,01%Simpanan dari Bank Lain 5.160 1,40% 4.024 0,96% 2.778 0,57%Efek yang dijual dengan janjidibeli kembali 526 0,14% 102 0,02% - 0,00%Pinjaman diterima 9.455 2,57% 13.097 3,12% 10.888 2,24%Pinjaman Subordinasi 2.156 0,59% 2.136 0,51% 2.116 0,44%Liabilitas lainnya 12.539 3,41% 12.491 2,97% 15.592 3,21%Total Liabilitas 367.612 100,00% 420.079 100,00% 486.455 100,00%Pertumbuhan aset BRI sebesar 17,33% dapat terjadi berkat adanya kenaikan beberapa akun liabilitas dan kenaikankomponen ekuitas dari akun laba ditahan. Peningkatan terbesar akun liabilitas berasal dari komponen dana pihakketiga (DPK) 17,15%. Seperti tampak pada tabel diatas, porsi DPK dalam komponen liabilitas BRI sangat dominan,mencapai kisaran 92,54% dari total liabilitas di tahun <strong>2012</strong>.194PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPeningkatan pos DPK tersebut merupakan buktikeberhasilan strategi pemasaran BRI dalam melakukanpenghimpunan DPK, terutama dengan adanyadukungan jaringan kerja & e-channel BRI, peningkatankualitas layanan yang pada akhirnya meningkatkankepercayaan masyarakat terhadap BRI.Dana Pihak Ketiga (DPK)DPK merupakan dana yang dihimpun dari pihak ketigadalam bentuk giro, tabungan dan deposito termasukproduk syariah seperti Giro Wadiah, TabunganMudharabah, dan Deposito Berjangka Mudharabah.Seperti tampak pada tabel diatas, pada tahun <strong>2012</strong>BRI berhasil meningkatkan saldo DPK sebesar 17,15%mencapai Rp450,17 triliun. Selain itu, BRI jugaberhasil mempertahankan komposisi dana murah(Giro dan Tabungan) dan dana mahal pada kisaran60% dan 40%.BRI berhasil mempertahankankomposisi dana murah DP K padakisaran 60%.yang tercatat sebesar Rp154,13 triliun. Komposisitabungan terhadap total Dana Pihak Ketiga beradadikisaran 40,95%.Peningkatan posisi tabungan ini menunjukkankeberhasilan sejumlah program promosi tabungandan semakin beragam serta berkembangnya fitur-fiturproduk tabungan yang menarik masyarakat untukmenabung di Bank BRI.Per Desember <strong>2012</strong> pos tabungan mencapai sebesarRp184,36 triliun atau naik 19,61% dari tahun 2011Komposisi Simpanan – Berdasar Mata Uang (Di luar Syariah)86,8810078,44<strong>2012</strong>Giro(%)13.12<strong>2012</strong>Tabungan(%)<strong>2012</strong>Deposito(%)21,56RupiahValasPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>195


Liabilitas SegeraPos ini merupakan liabilitas BRI kepada pihak lainyang harus segera dibayarkan sesuai perintah pemberiamanat perjanjian yang telah ditetapkan sebelumnya.Beberapa transaksi yang masuk ke dalam pos ini adalahtitipan pengiriman uang, titipan setoran pajak, titipanATM dan kartu kredit, titipan setoran kliring dan titipanadvance payment.Di akhir tahun <strong>2012</strong>, BRI mencatat liabilitas segerasebesar Rp4,91 triliun, naik 23,99% dibanding posisiDesember 2011 yang sebesar Rp3,96 triliun. Kenaikanterbesar berasal dari pos titipan advance payment yangmencapai angka sebesar Rp897,63 miliar pada Desember<strong>2012</strong> dibandingkan dengan nilai per Desember 2011yang sebesar Rp711,75 miliar.Simpanan dari Bank Lain dan LembagaLainnyaSimpanan dari bank lain dan lembaga lainnya terdiridari giro, tabungan, deposito, interbank call moneymaupun deposit on call. Pos ini digunakan untuktransaksi antar bank dalam rangka operasional danmanajemen likuiditas. Posisi simpanan dari bank laindan lembaga lainnya di akhir tahun <strong>2012</strong> adalahsebesar Rp2,78 triliun, turun dari tahun sebelumnyayang tercatat sebesar Rp4,02 triliun.Pinjaman yang DiterimaPinjaman yang diterima antara lain digunakan untukmembiayai kegiatan umum BRI dan kebutuhan tradefinance. Pos ini terdiri atas pinjaman dari Bank Indonesia(pinjaman likuiditas dan pinjaman untuk investasi asettetap), pinjaman dari Entitas dan Lembaga Pemerintah,pinjaman bilateral dan pinjaman lainnya.Saldo pinjaman yang diterima per akhir tahun <strong>2012</strong>adalah sebesar Rp10,88 triliun, turun 16,87% dibandingposisi 31 Desember 2011 yang sebesar Rp13,10 triliun.Penyebab penurunan adalah berkurangnya pinjamanditerima dalam mata uang asing.Pinjaman SubordinasiTotal pinjaman subordinasi posisi 31 Desember <strong>2012</strong>adalah sebesar Rp2,14 triliun yang terdiri dari obligasisubordinasi II sebesar Rp2 triliun dan pinjaman two steploan sebesar Rp120,29 miliar.Pinjaman subordinasi II ini diterbitkan oleh BRI padatanggal 22 Desember 2009, dengan nilai Rp2 triliun,dengan jangka waktu 5 tahun dan skema bungatetap sebesar 10,95% serta telah dicatatkan di BursaEfek Indonesia (BEI). Penerbitan obligasi subordinasiII tersebut diperuntukkan sebagai modal pelengkap(tier II capital) sesuai dengan ketentuan BankIndonesia dan seluruh dana yang diperoleh telahdimanfaatkan untuk mendukung ekspansi kreditsesuai dengan prinsip-prinsip kehati-hatian.Untuk pinjaman two step loan, terjadi penurunan pokokpinjaman dari total outstanding sebesar Rp141,62 miliardiakhir tahun 2011 menjadi sebesar Rp120,29 miliarpada tahun <strong>2012</strong>.Liabilitas LainnyaLiabilitas lainnya terdiri dari liabilitas derivatif, liabilitasakseptasi, estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi,hutang pajak dan liabilitas lain-lain. Per akhir tahun<strong>2012</strong>, nilai liabilitas lainnya naik 24,82% dari Rp12,49triliun pada tahun 2011 menjadi Rp15,59 triliun.Kenaikan ini diantaranya disebabkan peningkatanaktifitas operasional dan peningkatan pendapatanditerima di muka.196PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanEkuitas(dalam Rp miliar)Komponen 2010 2011 <strong>2012</strong>Modal Saham 6.167,29 6.167,29 6.167,29Tambahan Modal disetor - bersih 2.773,86 2.773,86 2.773,86Selisih Kurs karena penjabaran lap keuangan dim mata uang asing 47,24 49,15 44,91Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasiPemerintah yang tersedia untuk dijual - bersih 561,56 765,00 740,46Total Saldo Laba 27.123,16 40.019,25 55.080,24Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Induk 36.673,11 49.774,56 64.806,71Kepentingan Non Pengendali - 45,77 75,02Total Ekuitas 36.673,11 49.820,33 64.881,78Pada tahun <strong>2012</strong>, total ekuitas BRI meningkat sebesar 30,23% lebih tinggi dari posisi tahun 2011 yang sebesarRp49,82 triliun, terutama didorong oleh adanya peningkatan yang signifikan dari saldo laba sebesar 37,63% dariRp40,02 triliun di tahun 2011 menjadi Rp55,08 triliun di tahun <strong>2012</strong>. Peningkatan signifikan tersebut berasal dariproporsi pembagian dividen untuk laba bersih tahun buku 2011 yang tetap terjaga pada level 20%, tidak berubahapabila dibandingkan dengan rasio pembagian dividen tahun sebelumnya. Sehingga dividen per saham untuk lababersih tahun buku 2010 dan 2011 adalah Rp93,01 per lembar saham dan Rp122,28 per lembar saham.Kebijakan Struktur ModalBank wajib menghitung Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum/Capital Adequacy Ratio (CAR) berdasarkanperaturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Untuk memenuhi persyaratan tersebut,BRI memiliki kebijakan untuk menjaga struktur modal yang mampu mengantisipasi seluruh risiko-risiko utamayang terjadi di dalam pengelolaan bank.Risiko-risiko utama dimaksud adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional. Perhitungan risiko operasionaluntuk biaya modal ditetapkan sebesar 15% dari rata-rata pendapatan bruto tahunan selama 3 tahun terakhiryang diimplementasikan secara efektif per tanggal 1 Januari 2011 yang berpengaruh terhadap perhitungan rasiokecukupan modal pada tahun 2011.BRI akan menerapkan PBI No.14/18/PBI/<strong>2012</strong> tanggal 28 November <strong>2012</strong> tentang Kewajiban Penyediaan ModalMinimum Umum berdasarkan peringkat profil risiko untuk pelaporan posisi bulan Maret 2013 dengan menggunakanprofil risiko bulan Desember <strong>2012</strong>.Sesuai dengan Peraturan BI, modal bank terdiri atas:1. Modal IntiMerupakan modal bank yang terdiri dari: modal saham yang disetor, cadangan yang diungkapkan sebagai:modal sumbangan, tambahan modal disetor, laba ditahan (termasuk saldo laba yang dicadangkan untuk tujuantertentu), penurunan nilai atas instrumen keuangan yang tersedia untuk dijual, dan selisih yang terjadi antaralaporan keuangan kantor cabang internasional. Seperti tampak pada tabel diatas, Modal Inti BRI di tahun <strong>2012</strong>mencapai Rp51,59. triliun, naik 35% dari posisi Rp38,22 triliun ditahun sebelumnya, karena adanya tambahanmodal dari komponen laba ditahan.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>197


2.3.Modal Pelengkap (maksimum 100% dari modal inti)Modal pelengkap mengacu pada modal bank yang terdiri dari: penyisihan penilaian kembali aktiva tetap,penyisihan umum untuk provisi penghapusan aktiva produktif, pinjaman sub-ordinasi, dan kenaikan nilaiinstrumen keuangan yang tersedia untuk dijual. Total modal pelengkap BRI di tahun <strong>2012</strong> turun 1,67% menjadisebesar Rp3,54 triliun.Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko PasarPada <strong>2012</strong> dan 2011, BRI memiliki modal inti dan modal pelengkap sebesar Rp55,13 triliun dan Rp41,82 triliun.BRI tidak memiliki modal tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar.Apabila dilihat dari modal pelengkap – Tier 2 Capital BRI yang tercatat sebesar Rp3,54 triliun pada Desember <strong>2012</strong>,atau 6,86% dari total modal inti yang tercatat sebesar Rp51,59. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No14/18/PBI/<strong>2012</strong> 28 November <strong>2012</strong>, komposisi modal pelengkap adalah maksimal 100% dari modal inti maka dengankomposisi modal pelengkap sebesar 6,86%, BRI memiliki ruang yang cukup besar untuk memperkuat modal-nya,seperti melalui penerbitan obligasi sub-ordinasi.Arus KasARUS KAS 2010 2011 <strong>2012</strong>(Rp miliar)Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) dari Kegiatan Operasi 54.336 15.668 (24.097)Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) dari Kegiatan Investasi (2.189) (10.670) (5.664)Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) dari Kegiatan Pendanaan (7.071) 466 (5.951)Arus Kas dari Kegiatan OperasiDi tahun <strong>2012</strong>, total arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional adalah sebesar Rp24,10 triliun. Aruskas masuk terutama berasal dari penerimaan bunga, hasil investasi, provisi dan komisi serta pendapatan syariah sebesarRp49,83 triliun dan juga dipengaruhi oleh kenaikan tabungan dan deposito berjangka masing-masing sebesar Rp29,84triliun, dan Rp31,26 triliun. Arus kas masuk tersebut diimbangi oleh arus kas keluar yang terutama digunakan untukpembayaran beban bunga dan beban operasional masing-masing senilai Rp13,15 triliun dan Rp23,39 triliun.Arus Kas untuk Kegiatan InvestasiSementara arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan investasi di tahun <strong>2012</strong> adalah sebesar Rp5,66 triliun,terutama berasal dari pengurangan efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang tersedia untuk dijualdan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp4,07 triliun.Arus Kas dari Kegiatan PendanaanPada tahun <strong>2012</strong>, arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan sebesar adalah Rp5,95 triliun, yangsebagian besar digunakan untuk pembelian efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali sebesar Rp102,68miliar serta pembagian laba untuk dividen, cadangan tujuan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)dengan total sebesar Rp3,62 triliun dan penerimaan pinjaman yang diterima sebesar Rp2,21 triliun.198PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanRasio KeuanganURAIAN 2010 2011 <strong>2012</strong>RASIO KINERJA1. Kewajiban Penyedian Modal Minimum (KPMM) 13,76% 14,96% 16,95%2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalahterhadap total aset produktif dan aset non produktif2,19% 1,79% 1,19%3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 2,24% 1,85% 1,46%4. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadapaset produktif4,58% 4,51% 3,43%5. NPL gross 2,79% 2,32% 1,83%6. NPL net 0,75% 0,51% 0,38%7. Return on Asset (ROA) 4,64% 4,93% 5,15%8. Return on Equity (ROE) 43,83% 42,49% 38,66%9. Net Interset Margin (NIM) 10,77% 9,58% 8,42%10. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 70,86% 66,69% 59,93%11. Loan to Deposit Ratio (LDR) 75,17% 76,20% 79,85%KEPATUHAN (COMPLIANCE)1. a. Persentase pelanggaran BMPKi. Pihak terkait 0,00% 0,00% 0,00%ii. Pihak tidak terkait 0,00% 0,00% 0,00%b. Persentase pelampauan BMPKi. Pihak terkait 0,00% 0,00% 0,00%ii. Pihak tidak terkait 0,00% 0,00% 0,00%2. Giro Wajib Minimuma. GWM Utama Rupiah 8,05% 9,33% 10,64%b. GWM Valuta Asing 1,00% 8,00% 8,17%3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 4,45% 5,49% 3,00%Catatan: Data bank saja kecuali NPL Gross dan NPL NetSolvabilitas dan KolektibilitasRasio Kecukupan ModalSesuai dengan pembahasan sebelumnya (Lihat Tinjauan Keuangan – Ekuitas), rasio kecukupan modal BRI adalahsebesar 16,95% naik dari angka sebesar 14,96% di tahun 2011. Hal ini menunjukan kemampuan BRI menghasilkanlaba yang tinggi sehingga modal inti meningkat sebesar 35% yang pada akhirnya meningkatkan rasio CAR padaDesember <strong>2012</strong>.Rasio Kredit Bermasalah dan Pengelolaan Tingkat KolektibilitasRasio NPL di tahun <strong>2012</strong> berhasil diturunkan menjadi sebesar 1,83% dari angka sebesar 2,32% di tahun 2011 kendatitotal kredit <strong>2012</strong> meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa upaya manajemen dalam menjaga dan meningkatkankualitas kredit memberi hasil positif. Peningkatan kualitas kredit untuk segmen mikro, ritel dan korporasi memberiandil nyata pada penurunan NPL tersebut.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>199


Untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugianakibat tidak tertagihnya kredit dan aset produktiftersebut, BRI senantiasa melakukan analisa umuraset dan menetapkan penyisihan atas kemungkinantidak tertagihnya kredit dimaksud. Kendati total nilaipenyisihan di tahun <strong>2012</strong> meningkat, namun secararasio, angka penyisihan tersebut yang diakui sebagaibagian biaya operasional tahun laporan, menurun.LikuiditasLoan to Deposit Ratio (LDR)Selama tahun <strong>2012</strong>, LDR BRI relatif terjaga pada targetinternal BRI, yaitu antara 80% - 90%. Pada akhir tahun<strong>2012</strong>, tercatat rasio LDR adalah sebesar 79,85%, naikdari posisi sebesar 76,20% di tahun 2011 lalu.ProfitabilitasNet Interest Margin (NIM)BRI berhasil memperoleh level marjin pendapatanbunga bersih sebesar 8,42%. Dengan level NIMtersebut, BRI merupakan bank papan atas Indonesiadengan tingkat profitabilitas tinggi.Cost Efficiency Ratio (CER)Rasio CER sebesar 43,11% ditahun <strong>2012</strong> yang relatif samadengan tahun sebelumnya menunjukkan keberhasilanBRI dalam menetapkan strategi efisiensi dan efektivitaskegiatan operasional. Peningkatan kredit dan perluasanoperasional berhasil diimbangi dengan peningkatanperan TI dan kompetensi SDM. Oleh karenanyasejalan dengan meningkatnya pendapatan bungaakibat tumbuhnya pinjaman, biaya meningkat secaraproporsional dan terkontrol dengan baik.Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan (BOPO)Rasio BOPO mengalami penurunan menjadi 59,93%dari posisinya di tahun 2011 yang sebesar 66,69%.Rasio yang rendah tersebut merupakan wujudkeberhasilan manajemen dalam mempertahankanefisiensi dan efektivitas kegiatan operasional sepertiditunjukkan dengan terjaganya NIM, terkendalinyaLDR dan turunnya NPL yang membuat profitabilitasBRI kembali meningkat.Return on Assets (ROA)Rasio imbal hasil rata-rata aset (ROA) BRI kembalimeningkat di tahun <strong>2012</strong>, menjadi sebesar 5,15% sebagaiakibat naiknya pendapatan, terkendalinya beban danbiaya operasional yang pada akhirnya meningkatkanlaba bersih dengan laju pertumbuhan lebih besar darilaju pertumbuhan aset. ROA sebesar itu berada jauhdiatas rata-rata industri perbankan Indonesia.Return on Equity (ROE)Imbal hasil terhadap ekuitas (Return On Equity-ROE) yangmerupakan cerminan dari imbal hasil kepada pemegangsaham, dapat dipertahankan di level 38,66%.Belanja Barang Modal Dan KomitmenUntuk Belanja Barang ModalSampai dengan tahun <strong>2012</strong>, BRI telah mempunyai lebihdari 9000 unit kerja (Lihat juga uraian “Profil Perusahaan”dan “Pemasaran”) sebagai bagian dari realisasi jaringanlayanan di seluruh Indonesia. Untuk menambahinfrastruktur pendukung tersebut, BRI telah melakukaninvestasi dana belanja barang modal senilai Rp1,45 triliun(lihat juga uraian “Aset Tetap”).Realisasi Belanja Modal 2010 2011 <strong>2012</strong>Tanah dan Bangunan 230.393 209.875 233.031Meubelair dan Inventaris 97.952 143.403 78.743Kendaraan 28.765 128.224 216.977Komputer dan Perangkat Lunak 154.802 168.472 916.539Leasing - - -Total 511.912 649.974 1.445.290200PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanBRI juga telah melakukan beberapa pengikatanmaterial untuk modal, yang sebagian besar dilakukandalam mata uang Rupiah, sehingga terdapat risikoyang minimal terkait dengan fluktuasi mata uang.Sumber pendanaan atas belanja modal tersebut adalahsaldo laba dari kegiatan operasional di tahun sebelumnyaserta cadangan tujuan yang telah disisihkan dari lababersih tahun-tahun buku sebelumnya. Tujuan pengikatanmaterial untuk modal yang telah dilakukan adalah:1. Proyek pembangunan gedung kantor senilaiRp43.783,93 juta2. Pengadaan kendaraan roda empat dan roda duasenilai Rp26.791,34 juta3. Pengembangan infrastruktur TI dan e-Bankingsenilai Rp17.280 jutaPerbandingan proyeksi dan hasil yang dicapaiRealisasi<strong>2012</strong>Target<strong>2012</strong>PencapaianJumlah Aset 551.337 538.812 102,32%Jumlah Kewajiban 486.455 475.702 102,26%Jumlah Modal 64.882 63.110 102,81%Laba Bersih 18.687 18.464 101,21%Informasi Keuangan LainnyaPencapaian Target <strong>2012</strong>Secara umum, pada tahun <strong>2012</strong>, BRI telah menunjukkankinerja yang memuaskan, terlihat pada beberapapencapaian kinerja kunci sebagai berikut:1. BRI berhasil membukukan pertumbuhan kredit yangberkualitas dan sesuai dengan target yaitu 22,92%dengan NPL sebesar 1,83% lebih baik dari targetyang ditetapkan sebesar 2,5%2. Pertumbuhan dana (17,15%) sedikit dibawah targetyang ditetapkan (18%), namun BRI masih mampumenjaga komposisi dana murah pada kisaran 60%3. LDR sebesar 79,85%, terjaga pada target optimumLDR BRI 80%-90%4. Pencapaian Cost of Fund yang lebih baikdibandingkan target, yaitu 3,68% dibandingkantarget 4,54%5. Kenaikan biaya operasional masih di bawahmaksimum target 15%6. Pencapaian laba bersih sebesar Rp18,69 triliunberada sedikit diatas target7. Pencapaian ROA yang diatas target yang ditetapkan;5,15% dibandingkan target 4,89%8. Pada akhir Desember <strong>2012</strong>, Total CAR BRI tercatatsebesar 16,80% jauh diatas target 13,86%Target 2013Untuk tahun 2013, dengan mempertimbangkan kondisiperekonomian Indonesia, kesiapan infrastruktur bisnisBRI serta persaingan di industri perbankan, maka BRItelah mentargetkan pencapaian beberapa kinerja kuncisebagai berikut:1. Pertumbuhan kredit ditargetkan sebesar 22-24%2. Komposisi dana murah tetap terjaga pada kisaran60%3. LDR dalam rentang 80%-90%4. NPL tetap terjaga di level 2%5. Biaya operasional ditargetkan meningkat 15%6. Target pertumbuhan laba bersih untuk tahun 2013berada pada kisaran 15%.Komitmen dan KontinjensiBRI memiliki komitmen penyediaan dana maupunkontrak pengadaan barang dan penyelesaian beberapakontinjensi sehubungan dengan masalah kredit ataumasalah hukum lain.Total liabilitas komitmen dan kontinjensi dalamrekening administratif BRI mengalami kenaikan masingmasingsebesar 30,83% dan 96,55% dibandingkantahun 2011. Peningkatan komitmen ini disebabkanoleh peningkatan Letter of Credit dan peningkatanaktifitas pemberian kredit yang tumbuh sebesar 22,92%lebih tinggi dibandingkan tahun 2011. Sedangkanpeningkatan nilai kontijensi yang telah disisihkandisebabkan kenaikan garansi yang diterbitkan baikdalam bentuk standby L/C maupun garansi bank. Uraiandetail mengenai hal ini dapat dilihat pada catatan 42dari Laporan Keuangan Audit Konsolidasian.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>201


Komitmen & Kontinjensi Yang Mempunyai Risiko Kredit Per 31 Desember 2011 dan <strong>2012</strong>Komitmen31 Desember 2011 31 Desember <strong>2012</strong>Fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur yang belumdigunakan60.313.628 75.649.401L/C yang tidak dapat dibatalkan 6.843.251 12.231.900Lain-lain 89.942 97.225Total liabilitas komitmen 67.246.821 87.978.526Komitmen - neto (67.246.821) (87.978.526)KontijensiTagihan kontijensiTagihan bunga dalam penyelesaian 834.315 221.217Lainnya 486 -Total tagihan kontinjen 834.801 221.217Liabilitas kontijensiStandby LC 1.810.379 6.158.676Garansi Bank 4.428.146 6.103.142Total liabilitas kontijensi 6.238.525 12.261.818Kontijensi - neto (5.403.724) (12.040.601)Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No. 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011, BRI tidakdiwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas transaksi rekening administratif(komitmen dan kontinjensi).Derivatif dan Fasilitas Lindung NilaiDalam rangka mengamankan portofolio aset berdenominasi mata uang asing, BRI melakukan transaksi lindungnilai semata-mata sebagai bagian aktivitas manajemen risiko. BRI tidak menggunakan atau menerbitkan instrumenderivatif untuk tujuan perdagangan.Dampak Perubahan Suku Bunga Terhadap Kinerja BankPerubahan suku bunga memiliki dampak langsung terhadap kinerja bank. Penurunan suku bunga dasar kredit ditahun 2011 dan awal <strong>2012</strong> secara efektif dirasakan dampaknya terhadap perolehan pendapatan bunga di tahun<strong>2012</strong>. Kestabilan kondisi perekonomian domestik, kestabilan moneter, peningkatan peringkat hutang luar negeriIndonesia, kestabilan tingkat suku bunga rujukan dan kestabilan peringkat hutang Perseroan membuat biaya danadapat dikendalikan pada level yang relatif rendah.202PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPenurunan cost of fund terjadi karena adanya perubahankomposisi dana murah (giro dan tabungan) yang lebihbesar dibandingkan dana mahal serta adanya penurunansuku bunga simpanan sejalan dengan penurunan BIrate. (Lihat juga uraian “Tinjauan Bisnis” dan “TinjauanKeuangan, Pendapatan Bunga, dan Beban Bunga”)Informasi Material LainInformasi dan Fakta Material Mengenai Investasi,Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau RestrukturisasiHutang/ModalTidak ada informasi dan fakta material yang terjadimengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi ataurestrukturisasi hutang/modal.Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangandan Dampaknya terhadap Laporan Keuangan.Di tahun <strong>2012</strong>, BRI masih dalam tahap akhir implementasiPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)No.55 (Revisi 2006) mengenai Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK No 50 (Revisi2006) mengenai Instrumen Keuangan: Penyajian danPengungkapan. Fokus perseroan ditekankan padapenerapan estimasi penurunan nilai secara kolektifdengan membentuk Cadangan Kerugian PenurunanNilai atas Kredit menggunakan data pengalamankerugian historis sebagaimana diatur dalam PSAK 55(Revisi 2006) dan PAPI 2008. Selain itu, guna menunjangpenerapan tersebut Perseroan telah didukung olehketersediaan sistem teknologi informasi yang memadaiberikut Kebijakan Akuntansi dan Pedoman Akuntansipendukung lainnya. Kebijakan Akuntansi dan PedomanAkuntansi disusun sebagai acuan Perseroan dalammelaksanakan penerapan ketentuan tersebut. Perseroanjuga senantiasa membekali Sumber Daya Manusia (SDM)-nya dengan pengetahuan dan informasi terbaru terkaitdengan perkembangan PSAK/IFRS terkini.Pada tahun pelaporan, “Perseroan” telah menerapkanStandar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan termasukdidalamnya PSAK/ISAK yang berlaku efektif mulai 1Januari <strong>2012</strong>. Disamping itu, Perseroan telah melakukanrevisi Kebijakan Akuntansi dan Pedoman Akuntansisehingga sesuai dengan Standar Akuntansi Keuanganyang telah Konvergen dengan IFRS. Berikut daftarPSAK/ISAK yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari<strong>2012</strong> dan memiliki relevansi dengan Perseroan:1. PSAK 16 (Revisi 2011) Aset Tetap2. PSAK 18 (Revisi 2010) Akuntansi dan PelaporanProgram Manfaat Purnakarya3. PSAK 46 (Revisi 2010) Akuntansi Pajak Penghasilan4. PSAK 53 (Revisi 2010) Pembayaran Berbasis Saham5. PSAK 56 (Revisi 2010) Laba per Saham6. PSAK 110 (Revisi 2011) Akuntansi Sukuk7. ISAK 15 PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti,Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya8. ISAK 20 Pajak penghasilan- perubahan dalam statuspajak entitas atau para pemegang saham9. ISAK 26 Penilaian Ulang Derivatif MelekatImplikasi penerapan Standar Akuntansi Keuangantersebut diatas menimbulkan pengakuan, pengukuran,penyajian dan pengungkapan baru terhadap pos-posdalam laporan keuangan secara umum yang wajibditerapkan oleh Perseroan dalam menyusun laporankeuangan. Detail perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan tersebut dapat dilihat secara lebih rincidalam catatan 2.ak dari Laporan Keuangan AuditedKonsolidasian.Kebijakan Akuntansi dan Informasi KeuanganKejadian Luar BiasaDipergunakan sebagai panduan BRI dalam aktifitaspencatatan terkait pengungkapan kejadian luar biasadalam laporan keuangan audit, misalnya kerugiankarena kebakaran properti bank, bencana yang menimpanasabah dengan saldo pinjaman substansial dan lainlain.Pada tahun laporan keuangan, tidak ada kebijakanakuntansi dan informasi keuangan kejadian luar biasa.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>203


Perubahan Peraturan Perundang-undangan danDampaknya terhadap Kinerja BankBeberapa peraturan perundang-undangan yang dapatberdampak terhadap kegiatan usaha BRI antara lain:1. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha MilikNegara Nomor : SK-164/MBU/<strong>2012</strong> tentangPenetapan Sebagian Kewenangan Menteri NegaraBUMN sebagai Wakil Pemerintah selaku RUPSPada Perusahaan Perseroan (Persero) MenjadiKewenangan Dewan Komisaris dan Direksi.Keputusan Menteri BUMN ini untuk memperjelasdan menghindari adanya perbedaaan penafsiranterhadap pendelegasian kewenangan dan/atau pemberian kuasa yang ditetapkan dalamKeputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP-236/MBU/2011 serta meningkatkan efisiensi danefektifitas pengurusan BUMN.2. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/20/DPNPtanggal 27 Juni <strong>2012</strong> perihal Prinsip Kehati-hatianbagi Bank Umum yang Melakukan PenyerahanSebagian Pelaksanaan Pekerjaan kepada PihakLain, untuk pekerjaan Teller, Customer Service,Account Officer atau Analis Kredit, FundingOfficer, Perencana dan Pengembang TI yangbersifat strategik, dikategorikan sebagai pekerjaanpokok, sehingga pekerjaan tersebut tidak bolehdialihdayakan atau tidak boleh dilakukan olehpekerja alih daya (outsourcing).Dampaknya bagi BRI dengan adanya Surat Edarantersebut adalah dilakukannya konversi pekerja alihdaya (outsourcing) yang menangani pekerjaanpokok tersebut menjadi tenaga kontrak pada bulanDesember <strong>2012</strong> sehingga terjadi peningkatan padabiaya personalia pada rencana kerja di tahun 2013.3. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/10/DPNPtentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bankyang Melakukan Pemberian Kredit PemilikanRumah dan Kredit Kendaraan BermotorTujuan dari dikeluarkannya peraturan ini adalahuntuk mengendalikan pertumbuhan KPR dan KKByang berlebihan sehingga meminimalisir risikokredit bagi bank.Pokok-pokok ketentuan SE dimaksud adalah:a. Pengaturan Loan to Value (LTV) pada KPRdimana LTV paling tinggi sebesar 70% untuk KPRrumah di atas 70 m2. Peraturan ini dikecualikanterhadap KPR dalam rangka pelaksanaanprogram perumahan pemerintah.b. Pengaturan Down Payment (DP) pada KKBdengan rincian sebagai berikut:• DP paling kurang 25% untuk pembeliankendaraan bermotor roda dua• DP paling kurang 30% untuk pembeliankendaraan bermotor roda empat untukkeperluan non produktif• DP paling kurang 20% untuk pembeliankendaraan bermotor roda empat atau lebihuntuk keperluan produktif4. Peraturan Bank Indonesia No. 14/14/PBI/<strong>2012</strong>tentang Transparansi dan Publikasi LaporanBank (mengubah PBI No. 3/22/PBI/2001 tentangTransparansi dan Kondisi Keuangan Bank.Tujuan PBI ini adalah agar sejalan denganimplementasi Basel II sesuai perkembangan standarinternasional dan standar akuntansi, memayungibeberapa kewajiban penyampaian Laporan, sertameningkatkan transparansi Bank secara umum.Berdasarkan PBI ini perlu dilakukan penyesuaianpada cakupan laporan tahunan antara lain:a. Pada informasi umum mengenai perkembanganusaha bank dan kelompok bank, strategi dankebijakan manajemen, dan laporan manajemenyang dulu hanya mencakup Bank Konvensionalsekarang ditambahkan Unit Usaha Syariahb. Menambahkan Laporan Pelaksanaan FungsiSosial dan Laporan Distribusi Bagi Hasi bagiBank Umum Syariah (BUS) dan UUSc. Khusus untuk Bank Umum Konvensional (BUK)ditambahkan kewajiban penyajian informasimengenai:204PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan- Penyajian informasi secara kualitatifmaupun kuantitatif terhadap potensikerugian (risk exposures) atas beberapajenis risiko tertentu sesuai Pilar 3 Basel 2- Informasi permodalan secara kualitatif dankuantitatif (khusus BUK), yang terdiri darikecukupan modal dan struktur permodalan.5. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/<strong>2012</strong>tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Tujuandari PBI ini sebagai salah satu langkah antisipasiuntuk menjaga dan melindungi kondisi perbankanserta agar Bank tetap mengelola eksposur risikokredit pada tingkat yang memadai dengan menjagakualitas aset dan tetap melakukan penghitunganpenyisihan penghapusan aset.Pokok-pokok ketentuan mencakup:a. Pembentukan cadangan khusus bagikelonggaran tarik kredit yang memiliki kualitasnon lancar.b. Bank dengan status pengawasan khusustidak lagi menjadi kriteria penilaian kualitaspenempatan antar bank yang digolongkanmacet.c. Penilaian kualitas kredit dan penyediaan danalainnya untuk debitur UMKM posisi bulanAgustus sd Januari mengacu pada TKS posisibulan Juni sedangkan untuk posisi bulanFebruari sd Juli mengacu pada TKS posisi bulanDesember tahun sebelumnya.d. Deposito yang diakui sebagai agunan tunaihanya dapat disimpan pada Bank penyediadana.e. Kriteria Prime Bank adalah AA- berdasarkanpenilaian S&P,; Aa3 berdasarkan penilaianMoody’s; AA- berdasarkan penilaian Fitchf. Terkait restrukturisasi kredit:• Kualitas kredit yang direstrukturisasihanya dapat meningkat paling tinggi 1(satu) tingkat dari kualitas kredit sebelumrestrukturisasi, setelah debitur mengangsurkewajiban pokok dan/atau bunga selama 3periode berturut-turut.• Pengakuan pendapatan atas kredit yangdirestrukturisasi diakui dan dicatat sesuaidengan ketentuan PSAK yang berlaku• Pelaporan atas Kredit yang direstrukturisasidilakukan secara on line bersamaan denganpelaporan LBBUg. Terkait Penyisihan Penghapusan Aset (PPA)terdapat beberapa perubahan yaitu:• Terdapat pencadangan sesuai konsepimpairment dalam bentuk SKPN.• Atas aset produktif tetap menghitung PPAumum dan khusus, yang tidak dibebankanpada L/R namun hanya mempengaruhiperhitungan KPMM. Hasil perhitungan PPAproduktif akan mempengaruhi perhitunganKPMM setelah dikurangkan dari CKPN yangdibentuk.• Atas aset non produktif tetap menghitungPPA khusus, yang tidak dibebankanpada L/R namun hanya mempengaruhiperhitungan KPMM. Pengaruh PPA NonProdukti pada perhitungan KPMM tidakmelihat CKPN yang dibentuk, mengingathal ini merupakan disinsentif karena bankmemiliki aset non produktif.6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/17/PBI/<strong>2012</strong>tentang Kegiatan Usaha Bank berupa Penitipandengan Pengelolaan (Trust). Tujuan dari PBIini untuk memberikan kepastian hukum ataskegiatan Trust dan untuk mengakomodir kegiatanpengelolaan devisa.Pokok-pokok pengaturan dalam PBI ini adalahsebagai berikut:a. Trust adalah kegiatan usaha bank berupapenitipan dengan pengelolaan.b. Dalam kegiatan Trust ini, terdapata 3 pihak yangterlibat yaitu Settlor, Trustee dan Beneficiary.c. Kegiatan Trust yang diatur dalam PBI inimencakup kegiatan antara lain sebagai: agenpembayar (paying agent), agen investasi(investment agent) ;dan/atau agen peminjaman(borrowing agent).PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>205


d. Bank yang dapat menjalankan usaha Trust adalah:• Berbadan hukum Indonesia• Merupakan bank devisa dengan modal intipaling sedikit sebesar Rp5 Triliun.• Rasio KPMM atau CAR sebesar 13% selama18 bulan terakhir berturut-turut.• Memiliki tingkat kesehatan bank sebagaiberikut:- Paling rendah Peringkat Komposit 2pada periode penilaian dalam 12 (duabelas) bulan terakhir secara berturutturut.- Paling rendah Peringkat Komposit 3pada periode penilaian dalam 6 (enam)bulan sebelum periode sebagaimanapoin di atas.• Mencantumkan rencana kegiatan Trustdalam Rencana Bisnis Bank dan• Memiliki kapasitas untuk melakukankegiatan Trust berdasarkan hasil penilaianBank Indonesia.e. Selama melakukan kegiatan Trust, Bank wajibmemenuhi persyaratan:1) Modal inti paling sedikit sebesar Rp5 Triliun2) Rasio KPMM atau CAR paling rendahsebesar 13%3) Tingkat kesehatan Bank paling rendahPeringkat Komposit 2.f. Untuk Kantor Cabang Bank Asing (KCBA), selainharus memenuhi persyaratan di atas, juga harusmemiliki Capital Equivalency Maintained Assets(CEMA) minimum dengan perhitungan sesuaiketentuan yang berlaku dan paling sedikitsebesar Rp5 Triliun serta memenuhi persyaratanberbadan hukum Indonesia,7. Paket regulasi Kewajiban Penyediaan ModalMinimum dan Capital Equivalency MaintainedAssets (CEMA), yaitu:a. PBI nomor 14/18/PBI/<strong>2012</strong> tentang KewajibanPenyediaan Modal Minimum Bank Umum.b. PBI nomor 14/37/DPNP tentangan KewajibanPenyediaan Modal Minimum Bank Umumsesuai Profil Risiko dan Pemenuhan CapitalEquivalency Maintained Assets (CEMA).Tujuan PBI ini adalah untuk menciptakan sistemperbankan yang sehat, mampu berkembang sertabersaing secara nasional maupun internasional,perhitungan kecukupan modal Bank disesuaikandengan standar internasional yang berlaku.Selain itu, diperlukan alokasi sejumlah modalkantor cabang dari bank yang berkedudukan diluar negeri untuk ditempatkan ke dala instrumenkeuangan tertentu untuk mengantisipasi dinamikaperekonomian dan sistem keuangan global.Pokok-pokok pengaturan dalam PBI tersebutmeliputi antara lain:a. Bank wajib menyediakan modal minimumsesuai profil risiko sehingga tidak hanya mampumenyerap potensi kerugian dari risiko kredit,risiko pasar, dan operasional, melainkan jugarisiko lainnya seperti risiko likuiditas dan risikolain yang material. Penyediaan modal minimumsesui profil risiko ditetapkan paling rendahsebagai berikut:- 8% dari ATMR untuk Bank dengan profilrisiko peringkat 1- 9% sd kurang dari 10% dari ATMR untukBank dengan profil risiko peringkat 2- 10% sd kurang dari 11% dari ATMR untukBank dengan profil risiko peringkat 3- 11% sd 14% dari ATMR untuk Bank denganprofil risiko peringkat 4 atau peringkat 5.b. Bank Indonesia berwenang menetapkan modalminimum lebih besar dari modal minimumyang disebutkan di atas jika BI menilaibank menghadapi potensi kerugian yangmembutuhkan modal lebih besar.c. Untuk menghitung modal minimum sesuaiprofil risiko, Bank wajin memiliki danmendokumentasikan Internal Capital AdequacyAssessment Pocess (ICAAP). Perhitungan modalminimum sesuai profil risiko ini mulai dilakukanuntuk posisi Maret 2013 dengan menggunakanperingkat profil risiko posisi Desember <strong>2012</strong>.d. BI akan mengkaji ulang ICAAP dari bank denganmelakukan Supervisory Review and EvaluationProcess (SREP) dan berdasarkan SREP, BI dapatmeminta bank untuk memperbaiki ICAPP.206PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanDampaknya bagi BRI ialah perlunya menyediakanmodal minimum berdasarkan pada profil risiko BRI.8. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/<strong>2012</strong>tentang Penerapan Program Anti PencucianUang dan Pencegahan Pendanaan TerorismeBagi Bank Umum.Perkembangan produk, aktivitas dan teknologiinformasi bank yang semakin kompleks berpotensimeningkatkan peluang bagi pelaku kejahatanuntuk menyalahgunakan fasilitas dan produkperbankan sebagai sarana pencucian uang danpendanaan terorisme. Oleh karena itu, KetentuanBank Indonesia menyangkut hal tersebut perludisesuaikan dalam rangka harmonisasi denganperaturan perundang-undangan yang berlaku danstandar internasional.Pokok-pokok pengaturan meliputi:a. Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisarispaling kurang mencakup:-- memastikan bank memiliki kebijakandan prosedur program Anti PencucianUang (APU) dan Pencegahan PendanaanTerorisme (PPT)-- Mengusulkan kebijakan tertulis programAPU dan PPT kepada Dewan Komisaris-- Memastikan penerapan program APU danPPT-- Membentuk unit kerja khusus yangmelaksanakan APU dan PPT dan/ataumenunjuk Pejabat yang bertanggungjawabterhadap Program APU dan PPT di KantorPusat-- Melakukan pengawasan atas kepatuhansatuan kerja dalam menerapkan programAPU dan PPT-- Memastikan bahwa kantor cabang wajibmemiliki unit kerja khusus-- Memastikan bahwa kantor cabang dengankompleksitas usaha yang tinggi memenuhikewajiban sebagaimana dimaksud padabutir sebelumnya dan terpisah dari satuankerja yang melaksanakan kebijakan danprosedur program APU dan PPT.-- Memastikan bahwa kebijakan danprosedur tertulis mengenai program APUdan PPT sejalan dengan perubahan danpengembangan produk, jasa dan teknologibank serta sesuai dengan perkembanganmodus pencucian uang atau pendanaanterorisme; dan-- Memastikan bahwa seluruh pekerja,khususnya pekerja dari unit kerja terkaitdan pekerja baru, telah mengikuti pelatihanyang berkaitan dengan program APU danPPT secara berkala.Sementara itu, pengawasan aktif DewanKomisaris paling kurang mencakup:-- Persetujuan atas kebijakan penerapanprogram APU dan PPT; dan-- Pengawasan atas pelaksanaan tanggungjawab Direksi terhadap penerapan programAPU dan PPTb. Bank wajib memiliki pedoman pelaksanaanprogram APU dan PPT yang memuat kebijakandan prosedur tertulis.c. Bank wajib memiliki sistem pengendalianintern yang efektif yang termasuk di dalamnyauji kepatuhan (termasuk penggunaan sampletesting) terhadap kebijakan dan prosedur yangterkait dengan program APU dan PPT.d. Bank wajib memiliki sistem informasi yang dapatmengidentifikasi, menganalisa, memantau danmenyediakan laporan secara efektif mengenaikarakteristik transaksi yang dilakukan olehNasabah Bank. Selain itu, bank wajib memilikidan memelihara profil nasabah secara terpadu(Single Customer Identification File).e. Untuk mencegah digunakannya Bank sebagaimedia atau tujuan pencucian uang ataupendanaan terorisme yang melibatkan pihakintern bank, bank wajib melakukan prosedurpenyaringan dalam rangka penerimaankaryawan baru dan pengenalan sertapemantauan terhadap profil karyawan.f. Bank wajib meneruskan kebijakan dan prosedurprogram APU dan PPT ke seluruh jaringan kantordan anak perusahaan di LN, dan memantaupelaksanaannya.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>207


208PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaang. Bank wajib menyampaikan penyesuaianaction plan pelaksanaan program APU danPPT, melaporkan rencana kegiatan pengkiniandata dan melaporkan realisasi pengkinian datayang disampaikan setip tahun kepada BankIndonesia.h. Terdapat pengenaan sanksi administratifterhadap kewajiban penyampaian pedomandan laporan yang disesuaikan dengan tingkatketerlambatan maupun sanksi administratif.BRI melakukan pencatatan transaksi berelasi sesuaidengan ketentuan dalam PSAK No.7 (revisi tahun 2010)mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” agardapat memberikan laporan keuangan yang wajar.Transaksi material yang terjadi selama tahun <strong>2012</strong>dengan pihak berelasi tersebut selengkapnya terdapatpada catatan 43 atas Laporan Keuangan AuditedKonsolidasian.Informasi dan Fakta Material setelah TanggalLaporan AkuntanTidak ada informasi material setelah tanggallaporan akuntan.BRI melakukan pencatatan transaksi berelasi sesuaidengan ketentuan dalam PSAK No.7 (revisi tahun 2010)mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” agardapat memberikan laporan keuangan yang wajar.Transaksi material yang terjadi selama tahun <strong>2012</strong>dengan pihak berelasi tersebut selengkapnya terdapatpada catatan 43 atas Laporan Keuangan AuditedKonsolidasian.Informasi dan Fakta Material Mengenai Investasi,Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau RestrukturisasiHutang/ModalTidak ada informasi dan fakta material yang terjadimengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi ataurestrukturisasi hutang/modal.Kebijakan DividenKebijakan mengenai pembagian dividen ditetapkansetiap tahun melalui Rapat Umum Pemegang Saham.pada tahun <strong>2012</strong> BRI melakukan pembayaran dividensebesar 20% dari laba bersih 2011 senilai Rp3,02triliun atau Rp122,28 per lembar saham. Informasilebih detil mengenai pembayaran dividen dapatdilihat pada bab informasi bagi investor.Transaksi Benturan KepentinganTidak ada transaksi yang mengandung benturankepentingan selama tahun pelaporan sebagaimanayang disebutkan dalam peraturan BAPEPAM-LK No.IX.E.1 “Benturan Kepentingan“.Transaksi BerelasiBRI melakukan transaksi dengan pihak-pihakberelasi karena hubungan kepemilikan dan/ataukepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihakberelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syaratyang telah disepakati bersama. Dengan demikian, BRItelah melakukan transaksi dengan pihak yang berelasisecara wajar.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>209


Entitas Anak UsahaPT Bank BRI SyariahRiwayat UsahaPT Bank BRISyariah (BRISyariah) hadir untuk menjawabsemakin tingginya kebutuhan masyarakat Indonesiadalam hal layanan perbankan syariah. Hal ini berawaldengan didirikannya Unit Usaha Syariah (UUS) padatanggal 14 April 2002 dengan 2 kantor cabang diJakarta dan Serang.Selanjutnya, BRI mengakuisisi Bank Jasa Arta sesuaidengan akta akuisisi No. 61 tanggal 19 Desember 2007yang ditandatangani di hadapan Imas Fathimah, S.H.,Notaris di Jakarta, dimana BRI memiliki 99,99875% darijumlah saham dan sisanya sebesar 0,00125% dimilikioleh Yayasan Kesejahteraan Pejerja BRI.Pada tahun 2008, Bank Jasa Artha dikonversi menjadiPT Bank BRISyariah serta merubah kiegiatan usahanyadari usaha bank umum menjadi bank umum syariah.Hal ini didasarkan pada akta No. 45 tanggal 22 April2008 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, Notaris diJakarta serta Surat Keputusan Gubernur Bank IndonesiaNo. 10/67/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 16 Oktober 2008.Dalam rangka meningkatkan kinerja sekaligus dayasaing BRI khususnya dalam segmen usaha syariah,serta memperhatikan perlunya pengelolaan bisnisperbankan syariah secara lebih fokus, maka padatanggal 19 Desember 2008 sesuai dengan akta No. 27yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi S.H., Notarisdi Jakarta, manajemen BRI memutuskan untukmelakukan pemisahan (spin-off) atas UUS BRI danmenggabungkannya dengan PT Bank BRISyariah yangefektif sejak tanggal 1 Januari 2009.Profil Bank BRISyariahBRISyariah mempunyai visi untuk menjadi bankritel modern terkemuka dengan ragam pelayananfinansial yang prima sesuai kebutuhan nasabahdengan jangkauan termudah dan berdasarkanprinsip-prinsip syariah.Kinerja Usaha tahun <strong>2012</strong>Tahun <strong>2012</strong> BRISyariah kembali mencatat kinerja usahayang menggembirakan. Aset bank tumbuh 25,8%,dari Rp11,20 triliun di tahun 2011 menjadi Rp14,09triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 17,79% dariRp9,35 triliun di tahun 2011 menjadi Rp11,01 triliun.Sedangkan di sisi pembiayaan, BRISyariah membukukanpertumbuhan diatas rata-rata industri perbankansyariah, yaitu sebesar 23,49% dari Rp9,11 triliun ditahun 2011 menjadi Rp11,25 triliun di akhir <strong>2012</strong>.Dengan pendapatan operasional sebesar Rp1.51 triliundan net income margin sebesar 7,15%, BRISyariahmencatat laba sebesar Rp101,89 miliar untuk tahunbuku <strong>2012</strong>, meningkat 773,76% dari perolehan labatahun 2011 yang sebesar Rp11,66 miliar. Kinerjausaha yang sangat membanggakan tersebut dicapaiterutama berkat terus dikembangkannya jalurdistribusi, peluncuran produk-produk baru yang sesuaikebutuhan pasar dan juga dukungan sumber dayamanusia BRISyariah yang handal, baik dari segi jumlahmaupun kompetensi.Selain jaringan kantor yang bertambah menjadi 117kantor pelayanan di akhir tahun <strong>2012</strong>, BRISyariah jugamengembangkan jalur-jalur distribusi alternatif denganmembuka Kantor Layanan Syariah (KLS) di jaringankantor Bank BRI serta membangun pojok BRIS di KantorUrusan Agama (KUA) dan di pesantren-pesantren.BRISyariah juga mengoptimalkan dukungan jaringane-Channel melalui 259 unit ATM. Selain itu, BRISyariahjuga terus mengembangkan layanan e-banking denganpenambahan fitur-fitur yang semakin lengkap.Pencapaian kinerja BRISyariah tahun <strong>2012</strong> juga tidakterlepas dari dukungan SDM yang terus bertambah,sampai dengan akhir tahun <strong>2012</strong> mencapai 4.659orang meningkat dibandingkan dengan akhir tahun2011 yaitu 4.497 orang. Penambahan SDM di kantorpusat difokuskan untuk mendukung operasionalmaupun pembuatan berbagai kebijakan, proseduroperasional dan teknologi informasi; sementara dikantor cabang, pengembangan SDM lebih difokuskanpada pembentukan sales organization yang kuat.Kinerja cemerlang BRISyariah tersebut diakui oleh pihakindependen, melalui penerimaan beberapa penghargaanselama tahun <strong>2012</strong>, meliputi: Brand Equity Champion ofIslamic Banking (iB) <strong>2012</strong> dari Markplus Management,Top Sharia Banking Brand dari Frontier Consulting Group,Museum Rekor Dunia Indonesia dari MURI, IndonesiaService Quality Award <strong>2012</strong> dalam acara Service QualityGolden Award <strong>2012</strong>, Banking Efficiency Award <strong>2012</strong> dari210PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>211


Bisnis Indonesia, Banking Service Excellence Awards <strong>2012</strong>- 1st Best ATM Sharia Bank dan 3rd Best Phone HandlingSharia Bank dari Infobank & MRI, Indonesia OriginalBrands <strong>2012</strong> untuk Sharia Banking dari Majalag SWA,Top 250 Indonesia Original Brand <strong>2012</strong> dari Majalah SWAdan Business Digest, Indonesia Brand Champion <strong>2012</strong> -Silver Brand Champion of Most Popular Brand OutsideJakarta dari Markplus Inc.Pengembangan Produk dan JasaFaktor penting yang berperan dalam pencapaian targetbisnis BRISyariah adalah pengembangan produk danjasa. Di tahun <strong>2012</strong>, BRISyariah meluncurkan beberapaproduk jasa syariah selain juga memperkaya fiturproduk dan jasa yang telah ada sebelumnya, sepertiproduk KLM (Kepemilikan Logam Mulia) BRISyariahiB, penambahan fitur pada produk-produk dan jasae-Banking, produk Pembiayaan dengan akad IMBT(Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik), Tabungan ImpianBRISyariah iB yakni Tabungan berjangka dengan prinsipbagi hasil yang dirancang untuk mewujudkan impiandengan terencana, serta layanan mobile banking.Pengelolaan RisikoDalam rangka mengantisipasi perkembangan usahayang demikian pesat yang disebabkan tingginyaanimo masyarakat menyambut kehadiran layananjasa perbankan berbasis prinsip syariah, BRISyariahmenerapkan prinsip pengelolaan risiko secara prudent.Seluruh profil risiko inherent bank yang terdiri dari8 jenis risiko meliputi: Risiko kredit, pasar, likuiditas,operasional, kepatuhan, strategik, reputasi dan hukum,senantiasa dianalisa untuk kemudian diikuti denganpenerapan langkah mitigasi. Secara komposit profilrisiko inherent dari BRISyariah adalah low to moderate.PT Bank Rakyat IndonesiaAgroniaga Tbk.Riwayat UsahaMenindaklanjuti keputusan Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa BRI Tahun 2010, maka pada tanggal 3Maret 2011 dilakukan penandatanganan Akta Akuisisiantara BRI dengan Dana Pensiun Perkebunan atas88,65% dari seluruh saham yang ditempatkan dandisetor penuh dalam Bank Agro. Hal ini berdasarkanAkta Akuisisi No.14 yang dibuat di hadapan NotarisFathiah Helmi, S.H.Selanjutnya, untuk memenuhi Peraturan Bapepam-LK No.IX.H.1, lampiran keputusanketua Bapepam-LKNokep-259/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008, maka BRIsebagai Pengendali Baru Bank Agro wajib mengalihkankembali saham Bank Agro kepada masyarakat denganjumlah paling sedikit sebesar persentase saham yangdiperoleh pada saat pelaksanaan Penawaran TenderWajib yaitu sebesar 3,15% dari total saham Bank Agroatau 113.326.500 lembar saham dan dimiliki palingsedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak dalam jangka waktupaling lama 2 (dua) tahun. Sehubungan dengan haltersebut BRI telah melakukan penjualan saham BankAgro sebesar 256.875.502 lembar saham (7,10%) daritotal saham Bank Agro) yang terdiri dari penjualankepada Dapenbun sejumlah 256.375.502 lembar sahamdan per 31 Maret <strong>2012</strong> jumlah pemegang saham BankAgro adalah sejumlah 2.286 Pihak sehingga terhitungsejak 31 Maret <strong>2012</strong> seluruh proses PengalihanKembali Saham Bank Agro oleh BRI telah selesaidilaksanakan. Dengan demikian kepemilikanBRI terhadap Bank Agro sampai dengan tahun<strong>2012</strong> adalah sejumlah 2.886.690.021 lembar atau79,785% dari total saham Bank Agro.Profil BRI AgroPT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro)sebagai salah satu bank umum devisa nasional mempunyaivisi untuk memfokuskan layanan perbankannya padapembiayaan agrobisnis seperti perkebunan, perikanan,peternakan dan pengolahan. BRI Agro didirikan diJakarta pada tanggal 27 September 1989 oleh para tokohagrobisnis baik dari Pemerintah, BUMN maupun SwastaNasional. kehadiran BRI Agro mempelopori sejarahperbankan agrobisnis di Indonesia. BRI Agro menyediakanberbagai produk dan layanan perbankan dengan sasarankhusus dunia bisnis yang mengacu pada spesifikasimasing-masing segmen pasar seperti kredit kepada PTPerkebunan Nusantara (I-XIV) berikut kelompok usahapendukungnya (rekanan dan kontraktor), maupunpenyaluran dana untuk kesejahteraan para petanimelalui KKPA dan KKP yang telah direkomendasi oleh PTPerkebunan Nusantara terkait.212PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanBRI Agro di tahun <strong>2012</strong> telah memiliki jaringan operasisebanyak 9 (sembilan) kantor cabang dan 9 (sembilan)kantor cabang pembantu yang tersebar di wilayahJabodetabek, Surabaya, Medan, Pekanbaru, BandarLampung, Jambi, Bandung, Semarang, Rantau Prapat,Makasar dan Balikpapan, dua kantor kas dan 32jaringan ATM yang dikelola sendiri. Sampai denganakhir tahun <strong>2012</strong>, Perseroan memiliki total sumberdaya manusia sebanyak 426 orang.Kinerja BRI Agro tahun <strong>2012</strong>Total aset BRI Agro per tanggal 31 Desember <strong>2012</strong>adalah sebesar Rp4.04 triliun atau tumbuh 16,24%dibandingkan tahun sebelumnya. Dana masyarakatyang terhimpun selama tahun <strong>2012</strong>, mencapai nilaisebesar Rp3.05 triliun dan telah disalurkan dalambentuk kredit sebesar Rp2.53 triliun.Rentabilitas BRI Agro pada tahun <strong>2012</strong> menunjukkankinerja yang baik dengan laba bersih mencapai nilaisebesar Rp33,03 miliar.Pengembangan Produk dan JasaBRI Agro terus berupaya untuk melengkapi produkdan jasa perbankan guna meningkatkan basisnasabah baik simpanan maupun pinjaman. Salah satupengembangan yang dilakukan di tahun <strong>2012</strong> adalahpeluncuran program “Ayo Bergoyang”, suatu programakuisisi dan retensi dari Tabungan dan Deposito BRIAGRO Berhadiah dengan hadiah langsung tanpa diundiuntuk setiap penempatan dana baru (fresh fund) sesuainominal dan jangka waktu yang telah ditetapkan.BRI Remittance Co.LtdProfil BRI Remittance Co. Ltd.BRI Remittance Co. Ltd. (sebelumnya bernamaBRIngin Remittance Co. Ltd.) didirikan pada tanggal7 April tahun 2005 di Hong Kong dengan modaldisetor sebesar HKD 1,600,000.00. Pada tanggal16 Desember 2011, BRI telah menandatanganiInstrument of Transfer dan Bought and SoldNotes untuk mengakuisisi 100% saham BRInginRemittance Company Ltd. (BRC) sejumlah 1.600.000lembar saham dengan harga pembelian sebesarHKD1.911.270. Akuisisi ini telah disahkan oleh InlandRevenue Department (IRD) Hong Kong dengan stampduty pada tanggal 28 Desember 2011 dan telahmendapat persetujuan dari Bank Indonesia melaluisurat No.13/32/DPB1/TPB1-3/Rahasia pada tanggal1 Desember 2011, sehingga terhitung sejak tanggaltersebut BRI menjadi Pemegang Saham PengendaliBRC dengan kepemilikan saham 100%.Selanjutnya, berdasarkan Certificate of Change of NameNo. 961091 tanggal 11 Oktober <strong>2012</strong> oleh Registrar ofCompanies Hong Kong Special Administrative Region,nama BRIngin Remittance Company Ltd. secara resmiberubah menjadi BRI Remittance Company Ltd.Bisnis utama yang dijalankan oleh BRC adalah BisnisRemittance, yaitu layanan pengiriman uang daripengirim (originator) ke penerima (beneficiary)yang berdomisili di negara yang berbeda. Untukmenunjang Bisnis Remittance di Hong Kong,saat ini BRI memiliki sistem BRIFAST yang telah diimplementasikan di BRC dan diintegrasikan secaraon line ke lebih dari 9000 unit kerja BRI. Denganterintegrasinya BRC dengan unit kerja BRI akanmempercepat pelayanan pengiriman uang dari danke Hong Kong, hal ini akan menjadi keunggulankompetitif bagi BRI. Pada tahun <strong>2012</strong>, aset BRCtercatat sebesar Rp2,82 miliar atau meningkat20,97% dari tahun 2011 yaitu Rp2,33 miliarKinerja BRI Remittance Co. Ltd. selama tahun <strong>2012</strong>memberikan pendapatan dan laba bersih sebesarRp1,595 miliar dan Rp297 juta.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>213


Tata Kelola Perusahaan214PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanBank BRI berkomitmenuntuk menjadi Bankterbaik di Indonesiadengan implementasipraktik-praktik tatakelola perusahaanyang baik.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>215


Tata Kelola PerusahaanTujuan Penerapan Tata Kelola PerusahaanBRI mempunyai komitmen untuk menjalankan sistem perbankan yang sehat di Indonesia dengan berlandaskanpada penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Melalui penerapan prinsip-prinsip GCG secarakonsisten dan berkesinambungan diharapkan dapat memaksimalkan nilai Bank dan kepercayaan pasar. Hal inidilakukan agar Bank memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional serta menjagakelangsungan usaha dalam jangka panjang sehingga tujuan Perseroan dapat tercapai. Inilah yang kemudianmendasari BRI untuk memilih tema “Menjadi Bank terbaik di Indonesia dengan Praktik-Praktik Good CorporateGovernance (GCG) yang Baik” sebagai tema tahunan <strong>2012</strong>.Penerapan GCG bagi BRI bukan semata mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku namun jugaupaya untuk terus melakukan inovasi dan penyempurnaan secara berkelanjutan dalam penerapan prinsip-prinsipGCG. Sejak tahun 2000, BRI semakin berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatanbisnis maupun operasional perbankan. Dan hal tersebut telah menjadi titik awal pengukuhan pengimplementasiantata kelola Perusahaan yang baik secara berkesinambungan di BRI hingga saat ini.Selama tahun <strong>2012</strong>, BRI memperoleh beberapa penghargaan sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi daripihak eksternal/independen terhadap pencapaian BRI dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG di setiap kegiatanusahanya. Penghargaan tersebut adalah:Kategori Best Corporate Governance Right of Shareholders <strong>2012</strong>The 4 th The Indonesian Institutefor Corporate Directionship (IICD) Conference and AwardCorporate GovernancePerusahaan ”Trusted Company”Corporate Governance Perception Index (CGPI ) -The Indonesian Instituteof Corporate Governance (IICG)Indonesia Trusted Companies Investors andAnalysts’s Assessment SurveyKategori The Best Bank <strong>2012</strong> in GCG (peringkat ke-3)Business Review216PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPenilaian Penerapan Tata Kelola PerusahaanPenilaian penerapan tata kelola perusahaan (GCG assessment) bermanfaat untuk menilai kualitas penerapanGCG secara berkesinambungan. Selama tahun <strong>2012</strong> BRI melakukan self assessment menggunakan kriteria BankIndonesia serta penilaian dilakukan oleh pihak eksternal.Self Assessment GCGDalam penerapan prinsip-prinsip GCG dibutuhkan suatu bentuk penilaian (assessment) untuk melihat sejauh manaperkembangan penerapan prinsip-prinsip GCG yang telah dilakukan dan pengaruhnya terhadap kegiatan bisnisdan operasional suatu perusahaan. Melalui penilaian tersebut dapat pula diketahui adanya peningkatan kualitaspenerapan prinsip GCG secara berkesinambungan ke dalam proses bisnis internal.Untuk itu, dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia melalui PBI No. 8/14/PBI/2006 yang mengharuskanbank untuk melakukan penilaian sendiri secara internal (internal self assement) terhadap penerapan GCG, makaBRI telah melaksanakan self assessment pelaksanaan GCG untuk periode tahun <strong>2012</strong>. Hasil penilaian tesebutmenunjukkan nilai komposit 1,31 dengan predikat “SANGAT BAIK”. Berikut adalah penjelasan mengenai selfassessment penerapan GCG BRI periode <strong>2012</strong>:Aspek yang dinilaiPelaksanaan Tugasdan TanggungJawab DewanKomisarisPelaksanaan Tugasdan TanggungJawab DireksiKelengkapan danPelaksanaan TugasKomitePenanggulanganBenturanKepentinganPenerapan FungsiKepatuhan BankPenerapan FungsiAudit InternPenerapan FungsiAudit EksternPenerapan FungsiManajemen Risikodan PengendalianInternBobot(A)Peringkat (B) Nilai (A x B) Catatan Sem II/<strong>2012</strong>2011 SemesterI/<strong>2012</strong>SemesterII/<strong>2012</strong>2011 SemesterI/<strong>2012</strong>SemesterII/<strong>2012</strong>10,0% 1 1 1 0,10 0,10 0,10 Jumlah, komposisi, tugas dan tanggung jawabDewan Komisaris telah dilaksanakan sesuaidengan ketentuan serta berjalan sangat efektifdan efisien dan tidak pernah melanggar peraturan20,0% 1 1 1 0,20 0,20 0,20 Jumlah, komposisi, tugas dan tanggung jawabDireksi telah dilaksanakan sesuai denganketentuan serta berjalan sangat efektif dan efisiendan tidak pernah melanggar peraturan.10,0% 1 1 1 0,10 0,10 0,10 Komposisi dan pelaksanaan tugas komite-komitetelah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sertaberjalan sangat efektif dan efisien10,0% 2 1 1,51 0,20 0,10 0,15 BRI telah memiliki kebijakan internal mengenaipenanganan benturan kepentingan yanglengkap dan efektif. Benturan kepentingan diBRI telah ditangani dengan tidak merugikan ataumengurangi keuntungan BRI.5,0% 2 2 2 0,10 0,10 0,10 Penerapan Fungsi Kepatuhan BRI tergolongbaik, namun pernah terdapat pelanggaran yangtidak material. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direktur Kepatuhan dan Divisi Kepatuhanberjalan efektif. Pedoman, sistem dan prosedurtersedia lengkap5,0% 1 1 1 0,05 0,05 0,05 Pelaksanaan fungsi audit intern berjalan sangatefektif, sesuai pedoman intern dan standarminimum SPFAIB.5,0% 1 1 1 0,05 0,05 0,05 Bank telah melakukan pemilihan KAP denganmemperhatikan semua ketentuan dan aturanyang berlaku. Akuntan Publik serta KAP terpilihtelah melakukan tugasnya secara profesionaldan independen dan menyampaikan laporannyasesuai perjanjian kerja yang ditetapkan7,5% 1 1 2 0,075 0,075 0,150 Identifikasi dan pengendalian seluruh risikoBank efektif untuk memelihara kondisi internalBank yang sehat. Prosedur dan penerapanpengendalian intern komprehensif dan sesuaidengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usahadan risiko yang dihadapi BankPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>217


Aspek yang dinilaiPenyediaan Danakepada Pihak terkait(related party) danDebitur Besar (largeexposures)TransaparansiKondisi Keuangandan Non KeuanganBank, LaporanPelaksanaan GCGdan LaporanInternalRencana StrategisBankBobot(A)Peringkat (B) Nilai (A x B) Catatan Sem II/<strong>2012</strong>2011 SemesterI/<strong>2012</strong>SemesterII/<strong>2012</strong>2011 SemesterI/<strong>2012</strong>SemesterII/<strong>2012</strong>7,5% 1 1 1 0,075 0,075 0,075 BRI telah memiliki kebijakan, sistem danprosedur yang up to date dan sangat lengkapuntuk penyediaan dana kepada pihak terkaitdan penyediaan dana besar. Tidak adapelanggaran maupun pelampauan BMPK.Pengambilan keputusan dalam penyediaan danakepada pihak terkait dilakukan secara sangatindependen. Konsentrasi penyediaan danakepada debitur besar/debitur inti dibandingkandengan total penyediaan dana memiliki tingkatpersentase yang kecil. Posisi Desember <strong>2012</strong>adalah 16,15% (perbandingan penyediaandana untuk Top 25 debitur (inti) dengantotal pinjaman) dan 0,66% (perbandinganpenyediaan dana untuk pihak terkait dengantotal pinjaman). Total pinjaman kepada Top 25debitur (inti) sebesar Rp54,65 miliar (OS), totalpinjaman kepada pihak terkait sebesar Rp2,23miliar (OS) dan total pinjaman posisi Desember<strong>2012</strong> adalah sebesar Rp338,45 miliar (OS).15,0% 2 2 1,58 0,30 0,30 0,24 BRI telah menyampaikan informasi keuangandan non keuangan yang memadai, sesuai denganketentuan yang berlaku kepada stakeholders danmudah diakses.Laporan GCG telah disampaikan sesuai ketentuan.Sistem Informasi Manajemen terkait sistempelaporan internal BRI mampu menyediakaninformasi yang diperlukan untuk keperluanpengambilan keputusan oleh manajemen.5,0% 1 1 2 0,05 0,05 0,10 Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Bisnis Bankdisusun sesuai dengan visi, misi serta RencanaKorporasi.Nilai Komposit 100% 1,300 1,200 1,310 Predikat “SANGAT BAIK”Penjelasan nilai hasil kompositNilai KompositNilai Komposit < 1,5Predikat KompositSangat Baik1,5 = Nilai Komposit < 2,5 Baik2,5 = Nilai Komposit < 3,5 Cukup Baik3,5 = Nilai Komposit < 4,5 Kurang Baik4,5 = Nilai Komposit < 5 Tidak BaikUntuk periode semester I/<strong>2012</strong>, Bank Indonesia melakukan evaluasi terhadap hasil penilaian tingkat kesehatan/RiskBased Bank Rating (RBBR) BRI, untuk penilaian self assessment GCG terdapat perbedaan penilaian menurut BankIndonesia sebagai berikut:1. Faktor 6 : Penerapan fungsi audit intern Peringkat 22. Faktor 8 : Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern Peringkat 23. Faktor 9 : Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar Peringkat 24. Faktor 11: Rencana strategi Bank Peringkat 2218PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPenilaian Penerapan GCG oleh Pihak EksternalProgram riset dan pemeringkatan penerapan GCG oleh CGPI 2011 dengan tema “Good Corporate Governancedalam Perspektif Risiko” yang dilaksanakan pada bulan Juli sd November <strong>2012</strong> melalui tahapan sebagai berikut:TahapanSelf AssessmentPenilaian DokumenPenilaian MakalahObservasiPenjelasanKegiatan pengisian kuesioner terkait dengan implementasi GCG di Perusahaan yang dihubungkandengan upaya manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuanPerusahaan dan menyelenggarakan bisnis yang beretika dan berkelanjutanPemenuhan persyaratan penilaian berupa penyerahan berbagai dokumen yang telah dimiliki Perusahaanterkait dengan implementasi GCG di Perusahaan yang dihubungkan dengan upaya manajemen dalammengelola risiko yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan dan menyelenggarakanbisnis yang beretika dan berkelanjutanPemenuhan persyaratan penilaian yang menjelaskan serangkaian proses dan program impelmentasiGCG di Perusahaan yang dihubungkan dengan upaya manajemen dalam mengelola risiko yangdihadapi dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan dan menyelenggarakan bisnis yang beretika danberkelanjutanTahap akhir penilaian sebagai salah satu bagian penting dari proses riset dan pemeringkatanCGPI berupa peninjauan langsung ke Perusahaan oleh tim penilai CGPI untuk memastikan prosespelaksanaan serangkaian program implementasi GCG di Perusahaan yang dihubungkan dengan upayamanajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan danmenyelenggarakan bisnis yang beretika dan berkelanjutanDengan Aspek Penilaian GCG dalam Perspektif Risiko adalah sebagai berikut:1. Komitmen 5. Indenpendensi 8. Kepemimpinan 11. Strategi dan Kebijakan2. Transparansi 6. Fairness 9. Kemampuan Bekerjasama 12. Etika Bisnis3. Akuntabilitas 7. Kompetensi 10. Visi, Misi dan Tata Nilai 13. Budaya Risiko4. ResponsibilitasBRI mendapatkan hasil penilaian CGPI 2011 dengan katagori Perusahaan ”Terpercaya”.Road Map Penerapan GcgTahapan Implementasi GCG BRI mengimplementasikan GCG melalui 4 (empat) tahapan, yaituPerumusanImplementasiMonitoringdan EvaluasiGCG ExcellentTahapan-11. Pengukuhan KomitmenManajemen2. Kelengkapan Soft- structureGCG BRI3. Kelengkapan InfrastructureGCG BRI4. Kelengkapan GCGMechanism BRITahapan-2GCG Awareness(Internalisasi dan Eksternalisasi)1. Penegakan BudayaPerusahaan dan KodeEtik BRI2. Peran aktif TopManagement3. Optimalisasi organpendukung, antara lain:• fungsi manajemenrisiko dan sistempengendalian intern• fungsi kepatuhan• fungsi audit intern4. Pengembangan GCG ToolsTahapan-31. Program AssessmentGCG (self assessment &independent assessment)2. Evaluasi Kinerja Perusahaan3. Penyempurnaan GCGstructure & mechanism4. Penyempurnaan IT System5. Evaluasi organ PerusahaanTahapan-41. GCG sebagai budaya2. Most Trusted Company3. Suistainability usaha4. Perusahaan yangberintegritas, beretika &bertanggungjawab5. Service Excellent6. Memberi nilai tambah bagiStakeholdersPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>219


Beberapa Kegiatan dalamrangka Peningkatan KualitasPenerapan GCG BRI SelamaTahun <strong>2012</strong>:Komitmen Anti FraudPenandatangan Komitmen Anti Fraud seluruhpekerja di setiap unit kerja, termasuk unitkerja luar negeri.Penandatanganan Komitmen Anti Fraud jugadilaksanakan oleh seluruh anggota DewanKomisaris dan Direksi bank BRIKomitmen GCG BRIKomitmen GCG BRI ditujukan kepada seluruhnasabah, debitur dan mitra kerja BRI yangdipublikasikan dalam website BRI & majalahTempo edisi 14 Agustus <strong>2012</strong>Penguatan Budaya Kerja BRIAgenda rutin tahunan setiapunit kerja BRI dalam Focus GroupDiscussion (FGD) dan ForumPeningkatan Kinerja (FPK)Monitoring Program APU-PPTKegiatan rutin tahunan monitoringimplementasi program APU-PPT di unit kerjaBRI (sampling)<strong>Annual</strong> DisclosurePernyataan tahunan terkaitBenturan Kepentingan setiapPekerja BRIBeberapa sosialisasi di seluruh unitkerja selama tahun <strong>2012</strong>• Strategi Anti Fraud• Budaya Kepatuhan• Prinsip kehati-hatian Bank• Benturan Kepentingan• Ketenagakerjaan (kewajiban, larangan& hak Pekerja)• Perpajakan• PSAK 50-55• IT Security Awareness• Dan Lain-lainCorporate Governance PerceptionIndex (CGPI)tema “Good Corporate Governance (GCG)dalam Perspektif Risiko”Pelaksanaan bulan Juli sampai denganNovember <strong>2012</strong>Acara “Obrolan Pagi” BRIFraud: Indikasi, Pencegahan dan Penanganan.Jakarta, 3 April <strong>2012</strong>220PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanSeminar GCG“Membangun reputasi kompetitif BRI melaluiimplementasi GCG untuk menjadi World Class BankBanking”Jakarta, 1 November <strong>2012</strong>Pedoman, Struktur, dan KebijakanTata Kelola PerusahaanPedoman Tata Kelola PerusahaanKomitmen Perusahaan dalam menerapkan Good CorporateGovernance (GCG) tertuang dalam visi BRI untuk menjadi BankKomersial terkemuka yang mengutamakan kepuasan nasabah,yang diperjelas dengan misi Bank BRI untuk memberikanpelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yangtersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yangprofesional dengan melaksanakan praktek GCG demi manfaatoptimal kepada stakeholders.Rapat Koordinasi Self Assessment GCG BIAgenda rutin semesteran melakukan self assessmentGCG sesuai ketentuan Bank IndonesiaVISIMenjadi Bank komersial terkemuka yangmengutamakan nasabahMISI 1 MISI 2 MISI 3Melakukankegiatanperbankan yangterbaik denganmengutamakanpelayanan kepadaUMKM untukmenunjangpeningkatanekonomimasyarakatMemberikanpelayanan primakepada nasabahmelalui jaringankerja yang tersebarluas dan didukungoleh SDM yangprofesional denganmelaksanakanpraktek GoodCorporateGovernance (GCG)Memberikankeuntungan danmanfaat yangoptimal kepadapihak-pihak yangberkepentingan(stakeholders)Pendalaman materi untukpekerja baru BRI• GCG dan Kode Etik BRI• Program APU-PPT• Manajemen Risiko• Sistem Pengendalian Intern• Operasional• Perkreditan• Profil Bisnis• Dan Lain-lainPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>221


Bank BRI berkeyakinan bahwa implementasi GCG harusberawal dari Top Management, dalam hal ini adalahBoard of Directors (BOD) dan Board of Commissioner(BOC). Konsekuensi dari komitmen tersebut adalahditerapkannya prinsip-prinsip GCG di semua kegiatanusaha BRI, sebagaimana ditunjukkan dalam visi-misi, corevalue, strategi kebijakan dan sebagainya. Sejak tahun2001 telah dirumuskan pedoman umum penerapanGCG di segala tingkatan organisasi BRI, melalui SuratKeputusan Bersama (SKB) Dewan Komisaris dan Direksidalam Kebijakan Good Corporate Governance (GCG)BRI (GCG Charter) dan telah dilakukan penyempurnaansebanyak 3 (tiga) kali yang terakhir pada tahun 2010.Komitmen pelaksanaan GCG BRI tercermin dalampenetapan Tema Tahunan (Theme of the Year) BRITahun <strong>2012</strong> yaitu “Menjadi Bank Terbaik di Indonesiadengan Praktik-Praktik GCG yang Baik” sebagai bagianrencana kerja jangka panjang (corporate plan) yangberkesinambungan untuk mencapai visi Perusahaan.Melalui pemilihan tema tahunan tersebut diharapkandapat menjiwai pelaksanaan rencana kerja dan prosespencapaian sasaran kerja.Struktur Tata Kelola PerusahaanDalam rangka mendukung tercapainya visi danmisi BRI, serta dalam rangka pengembangan bisnis,penyempurnaan terhadap struktur tata kelolaperusahaan terus dilakukan.Struktur tata kelola dimaksud harus dapat menjaminadanya check and balance dan akuntabilitas yangjelas dan tegas dari masing-masing organ perusahaan.Pemenuhan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris,dan pembentukan Komite-Komite telah sesuai denganketentuan yang berlaku. Pemisahan yang jelas antaraorgan perusahaan mencerminkan adanya check andbalance serta sistem pengendalian internal yang baik.Kebijakan Tata Kelola PerusahaanBank BRI telah memiliki beberapa kebijakan umumterkait GCG beserta turunannya yang menjadi aturanpelaksana dalam mendukung pelaksanaan GCG diBRI, antara lain namun tidak terbatas pada kebijakan/prosedur dibawah ini:1. Kebijakan Umum Good Corporate Governance BRI;2. Kebijakan Budaya Kerja BRI;3. Kode Etik BRI (code of conduct);4. Board Manualbeserta Panduan kerja DewanKomisaris dan Direksi;5. Panduan Kerja Komite Dewan Komisaris BRI danPiagam Komite Audit BRI;6. Panduan Sekretaris Perusahaan BRI;7. Kebijakan Umum Penanganan BenturanKepentingan BRI;8. Kebijakan Pelaporan Pelanggaran (WhistleblowingSystem) BRI;9. Kebijakan dan Prosedur Penyelesaian PengaduanNasabah;10. Panduan Transparansi dan Pengungkapan BRI;11. Ketentuan Pembukaan Rahasia Bank;12. Strategi Anti Fraud BRI;13. Peraturan Disiplin BRI;14. Kebijakan Umum Organisasi BRI;15. Kebijakan Umum Rencana Jangka Panjang(Corporate Plan) BRI;16. Kebijakan Umum Rencana Bisnis Bank (RBB) BRI;17. Kebijakan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan(RKAP) BRI;18. Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR) BRIbeserta turunannya;19. Kebijakan Manajemen Kelangsungan Usaha(Bussiness Continuity Management);20. Kebijakan Produk dan/atau Aktivitas Baru (PAB) BRI;21. Kebijakan dan Prosedur Penerapan Program AntiPencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris(APU-PPT) BRI;22. Compliance Charter;23. Penerapan Budaya Kepatuhan di Unit Kerja BRI;24. Audit Charter;25. Panduan Audit Intern (PAI) BRI;26. Kebijakan dan Prosedur Audit Teknologi SistemInformasi;27. Sistem Manajemen Mutu Audit Intern;28. Arsitektur Sumber Daya Manusia;29. Kebijakan Umum Pengembangan dan Pelatihan BRI;30. Beberapa kebijakan reward and punishment BRI;31. Kebijakan Umum Teknologi Sistem Informasi(KUTSI) BRI;32. Kebijakan Umum dan Prosedur Sekuriti TeknologiSistem Informasi;33. Kebijakan Umum Perkreditan beserta turunannya;34. Kebijakan Umum Manajemen Aktiva Tetap danLogistik (KEMAL) BRI; dan35. Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa BRI.222PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanStruktur Tata Kelola Perusahaan BRITransparencyAccountabilityResponsibilityIndependencyFairnessOrgan UtamaRUPSDewan KomisarisCheck and BalanceDireksiOrgan PendukungSekretaris Dewan KomisarisKomite ManajemenRisikoSekretaris Perusahaan-Hubungan InvestorKomite AuditKomite KebijakanPerkreditanManajemen Risiko-SistemPengendalian InternKomite Nominasi &RemunerasiKomite KreditKepatuhan-HukumKomite PengawasanManajemen RisikoALCOKomite KebijakanSDMInternal Audit-EksternalAuditKomite ITPelanggan(customer)Pekerja(employee)Komunitas(community)PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>223


Laporan Transparansi Kondisi KeuanganJenis LaporanPublikasiMedia PublikasiTanggalLaporan Tahunan BRI tahun 2011Website, Bapepam-LK, Bursa EfekIndonesia13 Maret <strong>2012</strong>Bank Indonesia, YLKI, LembagaPemeringkat (Fitch, Pefindo,ICRA) Asosiasi Perbankan (IBI,Asosiasi BPD), Lembaga PenelitianEkonomi & Keuangan (DanareksaResearch Institute, Institute for18 April <strong>2012</strong>Development of Economics andFinance- IndEf) Majalah Ekonomi& Keuangan (Majalah Infobank,Majalah Investor)Laporan Keuangan Publikasi:Tahun 2011 (posisi 31 Desember 2011)BI, Bapepam-LK, Bursa Efek 28 Februari <strong>2012</strong>Triwulan I tahun <strong>2012</strong> (posisi 31 Maret <strong>2012</strong>) Indonesia, Website BRI, Surat 27 April <strong>2012</strong>Triwulan II Tahun <strong>2012</strong> (posisi 30 Juni <strong>2012</strong>) Kabar, Website Bursa Efek 29 Juli <strong>2012</strong>Triwulan III Tahun <strong>2012</strong> (posisi 30 September <strong>2012</strong>) Indonesia31 Oktober <strong>2012</strong>Tahun <strong>2012</strong> (posisi 31 Desember <strong>2012</strong>) 31 Januari 2013Laporan Pelaksanaan GCG Tahun 2011Bank Indonesia, YLKI, LembagaPemeringkat (Fitch, Pefindo,ICRA) Asosiasi Perbankan (IBI,Asosiasi BPD), Lembaga PenelitianEkonomi & Keuangan (DanareksaResearch Institute, Institute forDevelopment of Economics andFinance- IndEf) Majalah Ekonomi& Keuangan (Majalah Infobank,Majalah Investor)18 April <strong>2012</strong>Informasi Penting LainnyaShare OptionKebijakan dalam pemberian share optionBRI telah menetapkan kebijakan internal mengenai pemberian Share Option dengan mengacu kepada PeraturanBapepam-LK Nomor: Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998. Pemberian saham dilaksanakan melalui 3 (tiga)tahap dalam waktu 3 tahun sebagai berikut:1. MSOP Tahap I dilaksanakan pada saat Initial Public Offering (IPO) dengan harga Rp962,5 dan jangkawaktu 5 tahun (10 November 2003 - 9 November 2008)2. MSOP Tahap II dilaksanakan pada tahun ke-2 setelah IPO dengan harga Rp1.750 dan jangka waktu 5 tahun(10 November 2004 – 9 November 2009)3. MSOP Tahap III dilaksanakan pada tahun ke-3 setelah IPO dengan harga sesuai aturan Bursa dan jangka waktu5 tahun (10 November 2005 - 9 November 2010).Saham yang dimiliki oleh jajaran Direksi (selain Direktur Utama) diberikan pada saat yang bersangkutan sebagaipejabat eksekutif.224PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPengungkapan pelaksanaan share option BRINamaProgram Penjatahan Saham(Employee Stock Allocation - ESA)Program Pemberian Opsi Pembelian Saham(Management Stock Option Plan - MSOP)Jatah Saham yang DiberikanJatah Saham yang DieksekusiSahamBonusSahamDiskonSahamJatahTambahanSahamMSOP 1SahamMSOP 2SahamMSOP 3OpsiTahap 1OpsiTahap 2OpsiTahap 3DEWAN KOMISARISBunasor Sanim - - - - - - - -Mustafa Abubakar - - - - - - - -Vincentius Sonny Loho - - - - - - - -Heru Lelono - - - - - - - -Hermanto Siregar - - - - - - - -Adhyaksa Dault - - - - - - - -Aviliani - - - - - - - -Ahmad Fuad - - - - - - - -PIHAK INDEPENDENNIHILDIREKSISofyan Basir - - - - 3.115.500 - - 3.115.500Sarwono Sudarto 41.000 54.500 50.000 376.000 320.500 140.000 376.000 320.500 140.000Sulaiman Arif Arianto 38.000 51.000 50.000 345.000 320.500 140.000 345.000 320.500 140.000Lenny Sugihat 38.000 51.000 50.000 345.000 320.500 137.000 345.000 320.500 137.000Asmawi Syam 41.000 54.500 125.000 376.000 320.500 140.000 376.000 320.500 140.000Suprajarto 28.000 37.500 50.000 229.000 215.000 137.000 229.000 215.000 137.000A. Toni Soetirto - - - - - - - - -Djarot Kusumayakti 28.000 37.500 50.000 229.000 215.000 137.000 229.000 215.000 137.000Achmad Baiquni - - - - - - - - -Randi Anto 28.000 37.500 50.000 229.000 215.000 134.000 229.000 215.000 134.000Gatot Mardiwasisto - - - - - - - - -4.177.000 4.244.500 6.780.000 25.367.000 27.124.500 13.305.000Buyback Shares dan/atau ObligasiSelama tahun <strong>2012</strong>, BRI tidak melakukan buy back share dan/atau buy back obligasiKomoditi Jumlah yang Dibeli Kembali Peningkatan Laba per KomoditiLembar Saham NIHIL NIHILObligasi NIHIL NIHILRasio Gaji Tertinggi dan Terendah PerbulanRasio 2011 <strong>2012</strong>Gaji Pekerja Tertinggi dan Terendah 21,00 24,06Gaji Direksi Tertinggi dan Terendah 1,11 1,11Honorarium Komisaris Tertinggi dan Terendah 1,11 1,11Gaji Direksi Tertinggi dan Pekerja Tertinggi 2,97 2,56Gaji Direksi Tertinggi dan Pekerja Terendah 62,46 61,62PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>225


Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik Selama Tahun <strong>2012</strong>Dalam menjalankan bisnisnya, BRI tidak hanya mementingkan keuntungan semata tetapi juga memperhatikankepentingan masyarakat dan lingkungan di sekitar unit kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagaibentuk tanggung jawab sosial, BRI telah menyisihkan sebagian keuntungan yang diperoleh untuk membangunmasyarakat dan lingkungannya.(dalam Rp juta)Jenis KegiatanRealisasiKegiatan SosialBina Lingkungan (BRI Peduli) Bidang:• Bencana Alam852• Sarana Ibadah8.142• Peningkatan Pendidikan37.982• Peningkatan Kesehatan19.039• Sarana Umum11.861• Pelestarian Alam1.186Sub Total 79.061BUMN Peduli 173.948Total 253.009Kegiatan PolitikNIHILPenyediaan Dana pada Pihak terkaitPenyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure)Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risikodalam memberikan Penyediaan Dana, khususnya Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan atau PenyediaanDana besar (large exposures), dan atau Penyediaan Dana kepada pihak lain yang memiliki kepentinganterhadap Bank.Bank BRI telah memiliki pedoman kebijakan dan prosedur tertulis tentang penyediaan Dana kepada Pihak Terkaitdan atau Penyediaan Dana besar (large exposures), dan atau Penyediaan Dana kepada pihak lain yang memilikikepentingan terhadap Bank. Bank BRI dalam memberikan penyediaan dana kepada Pihak Terkait dilakukanpersetujuan kepada Dewan Komisaris Bank. Selain itu, untuk penyediaan dana dengan besaran minimal Rp1(satu) triliun dan/atau berdasarkan pertimbangan Komite Kredit BRI atau Direksi, maka putusan penyediaan danatersebut harus dikonsultasikan kepada Dewan Komisaris. Adapun besaran tersebut berlaku baik untuk debiturtunggal, Grup, inti plasma maupun debitur BUMN atau pemerintah.Penyediaan DanaJumlahDebiturNominal/Total Baki Debet (dalam Rp juta)Kepada pihak terkait 12 2.225.548Kepada debitur inti:a. Individu25 54.647.000b. Group226PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanKebulatan Tekad GCG TerbaikEksternalAjakan kepada mitra kerja untuk•menerapkan prinsip GCG terbaikMemasang• banner/iklan penerapan praktekGCG terbaikSosialisasi• whistleblowing system kepadakhalayak/nasabah/mitra.Internal:• Internalisasi praktek GCG terbaik• Internalisasi whistleblowing system• Penguatan Pengawasan• Penerapan IntegritasPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>227


Melalui RUP S, pemegang saham dapatmempergunakan haknya mengemukakanpendapat dan memberikan suaranyadalam pengambilan keputusan pentingsecara setaraRapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakanforum dari instansi tertinggi organ Perusahaan, yakniPemegang Saham dan RUPS itu sendiri merupakanforum pengambilan keputusan penting yang berkaitandengan serta didasarkan pada kepentingan usahaPerusahaan. RUPS merupakan instansi tertinggi yangmempunyai kewenangan eksklusif yang tidak diberikankepada Dewan Komisaris dan Direksi sesuai AnggaranDasar dan peraturan perundangan yang berlaku.Melalui RUPS, para pemegang saham dapatmempergunakan haknya, mengemukakan pendapatdan memberikan suaranya dalam proses pengambilankeputusan penting secara setara. RUPS jugamerupakan forum evaluasi kinerja Dewan Komisarisdan Direksi dengan melihat kinerja seluruh aspekoperasional Perusahaan, mencakup kinerja ekonomi,sosial maupun lingkungan.Sesuai dengan UU Perseroan Terbatas dan AnggaranDasar Perseroan, RUPS terdiri dari:RUPS TahunanRUPS Tahunan wajib diselenggarakan paling lambat6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir dandalam rapat tersebut Direksi menyampaikan hal-halsebagai berikut:1. Laporan Tahunan2. Usulan penggunaan laba bersih Perseroan, jikaPerseroan mempunyai laba positif.3. Usulan penetapan akuntan publik untuk mengaudittahun buku Perseroan yang sedang berjalanberdasarkan usulan dari Dewan Komisaris ataumemberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untukmenetapkan Kantor Akuntan Publik.4. Hal-hal lain yang perlu persetujuan RUPS untukkepentingan Perseroan dengan tidak mengurangiketentuan dalam Anggaran Dasar.BRI merupakan Badan Usaha Milik Negara, dengandemikian mengacu pada Pasal 23 UU No. 19 Tahun 2003tentang Badan Usaha Milik Negara, maka dalam waktu5 (lima) bulan setelah tahun buku Persero ditutup,Direksi BRI wajib menyampaikan laporan tahunankepada RUPS untuk memperoleh pengesahan.RUPS LainnyaRUPS lainnya dapat diadakan setiap waktuberdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan.Sesuai dengan Pasal 24 Anggaran Dasar Perseroan,Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPSLainnya dengan didahului oleh Pengumuman danPemanggilan Rapat.Tata Cara Penyelenggaraan RUPSAdapun tata-cara penyelenggaraannya adalah sebagaiberikut:1. Pemanggilan RUPS dilakukan dengan menggunakansurat tercatat/iklan surat kabar dilakukan dalam jangkawaktu paling lambat 14 (empat belas hari) sebelumtanggal RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkantanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.2. Sebelum melakukan pemanggilan, 14 (empat belas) harisebelumnya, Perseroan wajib melakukan pemberitahuanbahwa akan dilakukan Pemanggilan RUPS.3. Terkait dengan status BRI sebagai salah satuperusahaan terbuka serta dalam rangkakeseragaman informasi mengenai rencana ataupelaksanaan RUPS, maka sesuai ketentuan Bapepam-LK No. IX.I.1, Perseroan wajib menyampaikanterlebih dahulu agenda Rapat tersebut secara jelasdan rinci kepada Bapepam-LK selambat-lambatnya7 (tujuh) hari sebelum pemberitahuan.4. Selanjutnya setelah pelaksanaan RUPS, Perseroanwajib menyampaikan hasil Rapat selambatlambatnya2 (dua) hari kerja setelah rapattersebut diselenggarakan kepada Bapepam-LKdan mengumumkannya kepada publik sekurangkurangnyadalam 2 (dua) surat kabar berbahasaIndonesia, salah satunya berperedaran nasional.5. Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai 1 (satu)hak suara kecuali Anggaran Dasar menentukan lain.228PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanSelama tahun <strong>2012</strong>, BRI melaksanakan 1 kali RUPS,yaitu RUPS Tahunan yang diselenggarakan padatanggal 28 Maret <strong>2012</strong> bertempat di Gedung BRI ILantai 21 dan dihadiri oleh Pemegang Saham yangmewakili 85,122% atau 20.998.988.515 lembar sahamBRI yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Dengandemikian ketentuan kuorum RUPS sebagaimana diaturdalam Anggaran Dasar Perseroan telah terpenuhidan penyelenggaraan RUPS adalah sah serta dapatmengambil keputusan yang mengikat. Adapun tahapanpenyelenggaraan RUPS Tahunan BRI Tahun <strong>2012</strong>:1. Penyampaian pemberitahuan RUPS Tahunan BRI Tahun<strong>2012</strong> kepada Bapepam-LK melalui surat Perseroan No.R.46-DIR/SKP/02/<strong>2012</strong> tanggal 20 Februari <strong>2012</strong>.2. Pemberitahuan dipublikasikan melalui 2 (dua) suratkabar harian berbahasa Indonesia, yaitu Kompasdan Bisnis Indonesia pada tanggal 27 Februari <strong>2012</strong>3. Pemanggilan dipublikasikan melalui 2 (dua) suratkabar harian berbahasa Indonesia, yaitu Kompasdan Bisnis Indonesia pada tanggal 13 Maret <strong>2012</strong>.Adapun keputusan-keputusan penting yang diambilmelalui RUPS tersebut adalah:1. Menyetujui Laporan Tahunan 2011 dan mengesahkanLaporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris sertaLaporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan PublikPurwantono, Suherman, dan Surja sesuai Laporan No.RPC-1874/PSS/<strong>2012</strong> tanggal 27 Februari <strong>2012</strong>, sertamemberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepadaDireksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakanpengurusan dan pengawasan yang mereka lakukandalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31Desember 2011 sepanjang tindakan tersebut bukanmerupakan tindakan pidana dan tercermin dalamLaporan Tahunan Perseroan 2011.2. Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraandan Program Bina Lingkungan Tahun Buku 2011termasuk Laporan Keuangan yang telah diauditoleh Akuntan Publik Hertanto, Sidik & Rekan sesuaidengan Laporan No. 004/LAI/HSR.HT tanggal 9 Maret<strong>2012</strong> serta memberikan pelunasan dan pembebasantanggung jawab (acquit et de charge) kepada Direksidan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakanpengurusan dan pengawasan Program Kemitraan danProgram Bina Lingkungan Tahun Buku 2011 sepanjangtindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidanadan tercermin dalam Laporan Tahunan ProgramKemitraan dan Program Bina Lingkungan tersebut.3.Tahun <strong>2012</strong> BRI melakukan 1 kaliRUP S, dengan keputusan diantaranyapembagian dividen sebesar 20% lababersih 2011 dan pergantian/penambahananggota Dewan Komisarisa. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroantahun buku 2011 sebagai berikut:• Sebesar 20% atau Rp3.016.587.862.754ditetapkan sebagai dividen tahun buku 2011dan akan dibayarkan pada tanggal 15 Mei<strong>2012</strong> kepada para Pemegang Saham yangnamanya tercatat dalam Daftar PemegangSaham Perseroan pada tanggal 1 Mei <strong>2012</strong>.• Sebesar 1% atau Rp150.829.393.138 untukCadangan Tujuan guna mendukung investasi• Sebesar 4% atau Rp603.317.572.551 untukProgram Kemitraan dan Program BinaLingkungan.• Sisanya sebesar 75% atauRp11.312.204.485.329,10 akan menambahlaba ditahan.b. Memberi wewenang kepada Pemegang SahamSeri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnyapersentase penggunaan laba bersih tahun buku2011 masing-masing untuk Program Kemitraandan Program Bina Lingkungan.c. Memberi wewenang dan kuasa kepada Direksiuntuk menetapkan jadwal dan tata carapembagian dividen tahun buku 2011 sesuaidengan ketentuan yang berlaku.d. Memberikan wewenang dan kuasa kepadaDewan Komisaris dengan terlebih dahulumendapat persetujuan Pemegang Saham SeriA Dwiwarna untuk menetapkan besarnya gajianggota Direksi dan honorarium anggotaDewan Komisaris untuk tahun <strong>2012</strong>, menetapkanbesarnya tantiem yang diberikan kepada anggotaDireksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku2011 serta menetapkan benefit lainnya untukanggota Direksi dan Dewan Komisaris.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>229


e.f.g.h.Melimpahkan kewenangan dan kuasakepada Dewan Komisaris untuk menunjukKantor Akuntan Publik yang akan melakukanaudit Laporan Keuangan Perseroan tahunbuku <strong>2012</strong> dan Kantor Akuntan Publik yangakan melakukan audit Laporan KeuanganPelaksanaan Program Kemitraan dan ProgramBina Lingkungan Perseroan tahun buku <strong>2012</strong>serta menetapkan honorarium serta persyaratanlainnya sesuai ketentuan yang berlaku.Menyetujui perubahan Pasal 24 Anggaran DasarPerseroan dan memberikan kuasa dan wewenangkepada Direksi Perseroan dengan hak substitusiuntuk melakukan segala tindakan yang diperlukanberkaitan dengan keputusan Agenda ini sesuaiperaturan perundang-undangan yang berlaku danmenyatakan dalam Akta Notaris tersendiri.Dewan Komisaris• Memberhentikan dengan hormat SaudaraAgus Suprijanto sebagai anggota DewanKomisaris terhitung sejak ditutupnya Rapat inidengan ucapan terima kasih atas sumbangantenaga dan pikiran yang diberikan selamamenjabat sebagai Komisaris PT Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk.• MengangkatMustafa Abubakar : WakilKomisaris UtamaVincentius Sonny Loho : KomisarisAhmad Fuad : Komisaris IndependenPengangkatan Saudara Mustafa Abubakar,Saudara Vincentius Sonny Loho dan SaudaraAhmad Fuad, tersebut diatas berlaku efektifsetelah mendapat persetujuan dari BankIndonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (Fit & Proper Test) serta memenuhiperaturan perundang-undangan yang berlaku.Berakhirnya masa jabatan anggota DewanKomisaris yang diangkat tersebut adalahsampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yangke-5 (kelima) sejak pengangkatan mereka.Direksia. Memberhentikan dengan hormat SaudaraAsmawi Syam dan Saudara Suprajarto sebagaianggota Direksi terhitung sejak ditutupnyaRapat ini dengan ucapan terima kasihatas sumbangan tenaga dan pikiran yangdiberikan selama menjabat sebagai DirekturPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.b. MengangkatAsmawi Syam : Sebagai DirekturSuprajarto : Sebagai DirekturPengangkatan anggota Direksi tersebutberlaku efektif sejak ditutupnya Rapat inidengan masa jabatan adalah sampai denganditutupnya RUPS Tahunan yang ke-5 (kelima)sejak pengangkatan mereka.c. Dengan demikian susunan Dewan Komisarisdan Direksi terhitung sejak ditutupnya Rapatini adalah sebagai berikut:Dewan KomisarisKomisaris Utama/Komisaris Independen :Bunasor SanimWakil Komisaris Utama*: Mustafa AbubakarKomisaris: Heru LelonoKomisaris: Hermanto SiregarKomisaris*: Vincentius Sonny LohoKomisaris Independen : AvilianiKomisaris Independen : Adhyaksa DaultKomisaris Independen* : Ahmad Fuad* efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesiaatas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & ProperTest) dan memenuhi peraturan perundang-undanganyang berlakuDireksiDirektur Utama : Sofyan BasirDirektur : Sarwono SudartoDirektur : Achmad BaiquniDirektur : Sulaiman Arif AriantoDirektur : Lenny SugihatDirektur : A. Toni SoetirtoDirektur : Asmawi SyamDirektur : SuprajartoDirektur : Djarot KusumayaktiDirektur : Randi AntoDirektur : Gatot Mardiwasistod. Memberikan kuasa dan wewenang kepadaDireksi Perseroan dengan hak substitusiuntuk melakukan segala tindakan yangdiperlukan berkaitan dengan keputusanAgenda ini sesuai peraturan perundangundanganyang berlaku, termasuk untukmenyatakan dalam Akta Notaris tersendiridan mendaftarkan susunan Dewan Komisarisdan Direksi Perseroan.230PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanHubungan Komisaris dan DireksiTIdak terdapat Dewan Komisaris dan Direksi BRI yang merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi maupun PejabatEksekutif pada Bank/lembaga lain, serta tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Direksidan/atau anggota Dewan Komisaris hingga derajat kedua. Dengan status tersebut, Direksi BRI senantiasa bertindakindependen, sehingga tidak terdapat benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya secaramandiri dan kritis, baik dalam hubungan antar Direksi maupun hubungan dengan Dewan Komisaris. Direksi BRI dipimpinoleh seorang Direktur Utama yang berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali.Disamping itu, Direksi juga tidak melakukan rangkap jabatan sebagai Direktur Utama atau Direktur lainnya pada BadanUsaha milik Negara, Daerah dan Swasta ataupun jabatan lain yang terkait dengan pengelolaan BRI, termasuk jabatanstruktural, dan jabatan fungsional lainnya pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sertajabatan lainnya sesuai dengan ketentuan anggaran dasar BRI dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.NamaDewanKomisarisHubungan Keuangan denganDireksiPemegangSahamPengendaliDewanKomisarisHubungan Keluarga denganDireksiPemegangSahamPengendaliYa Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya TidakDewan KomisarisBunasor Sanim √ √ √ √ √ √Mustafa Abubakar √ √ √ √ √ √Heru Lelono √ √ √ √ √ √Hermanto Siregar √ √ √ √ √ √Vincentius Sonny Loho √ √ √ √ √ √Adhyaksa Dault √ √ √ √ √ √Aviliani √ √ √ √ √ √Ahmad Fuad √ √ √ √ √ √DireksiSofyan Basir √ √ √ √ √ √Sarwono Sudarto √ √ √ √ √ √Randi Anto √ √ √ √ √ √Sulaiman Arif Arianto √ √ √ √ √ √Achmad Baiquni √ √ √ √ √ √A. Toni Soetirto √ √ √ √ √ √Lenny Sugihat √ √ √ √ √ √Djarot Kusumayakti √ √ √ √ √ √Asmawi Syam √ √ √ √ √ √Suprajarto √ √ √ √ √ √Gatot Mardiwasisto √ √ √ √ √ √Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan aktivitasoperasional secara harian adalah berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris pada intinya adalah sebagai pengawasdan pemberi saran, sementara itu tugas utama Direksi adalah melaksanakan keputusan RUPS, arahan dari DewanKomisaris serta mengelola operasional perusahan. Namun demikian, keduanya harus senantiasa berkoordinasi danbekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang.Dengan demikian, hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi adalah hubungan checks and balancesterkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam pengelolaan perusahaan dengandidasarkan pada prinsip keterbukaan dan saling menghormati. Untuk menyatukan pandangan dan memutuskansuatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional perusahaan, Dewan Komisaris danDireksi mengagendakan pertemuan berkala.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>231


Dewan Komisaris dan Direksi secaraberkala mengagendakan rapat gabunganuntuk menyatukan pandangan danmemutuskan suatu persoalan pentingmenyangkut kelangsungan usaha danoperasional perusahaanRapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi tersebutdiselenggarakan guna membahas berbagai agendamenyangkut rencana kerja, operasional, peluangusaha, serta isu-isu strategis yang membutuhkanpersetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini jugamerupakan salah satu bentuk koordinasi dalamrangka membahas laporan-laporan periodik Direksiserta memberikan tanggapan, catatan dan nasihatyang dituangkan dalam risalah rapat.Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarahuntuk mufakat atau diambil berdasarkan suaraterbanyak serta mengikat untuk dilaksanakantindak lanjutnya. Pada proses pengambilan suara,jika ada anggota Dewan Komisaris yang memilikibenturan kepentingan, yang bersangkutan tidakdiperkenankan untuk ikut memberikan suara danpenjelasan mengenai hal tersebut dicatat padarisalah rapat. Seluruh tata cara, pedoman kerjadan hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksiditetapkan dalam Board Manual.Frekuensi Rapat dan Kehadiran RapatSelama tahun <strong>2012</strong>, BRI telah menyelenggarakan 21 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi,dengan tingkat kehadiran sebagai berikut.No. Nama JabatanJumlahRadirkomKehadiranRadirkom% KehadiranRadirkoma b c d e f = e/d1. Bunasor Sanim Komisaris Utama/Independen 21 18 86%2. Mustafa Abubakar * Wakil Komisaris Utama 6 5 83%3. Agus Suprijanto ** Komisaris 8 6 75%4. Heru Lelono Komisaris 21 17 81%5. Hermanto Siregar Komisaris 21 17 81%6. Vincentius Sonny Loho *** Komisaris 4 3 75%7. Aviliani Komisaris Independen 21 18 86%8. Adhyaksa Dault Komisaris Independen 21 17 81%9. Ahmad Fuad **** Komisaris Independen 10 9 90%* Terhitung sejak 27 Juli <strong>2012</strong> efektif sebagai Wakil Komisaris Utama setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (Fit and Proper Test).** Terhitung sejak 28 Maret <strong>2012</strong> tidak lagi menjabat sebagai Komisaris BRI.*** Terhitung sejak 5 September <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (Fit and Proper Test).**** Terhitung sejak 1 Juni <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris Independen setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (Fit and Proper Test).232PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanDewan KomisarisUndang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentangPerseroan Terbatas (“UUPT”) mewajibkan semuaPerseroan yang didirikan berdasarkan hukumIndonesia mempunyai Dewan Komisaris yang bertugasuntuk melakukan pengawasan atas kebijakanpengurusan, jalannya pengurusan, baik mengenaiPerseroan maupun usaha Perseroan, serta memberinasihat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberiannasihat dilakukan untuk kepentingan Perseroan dansesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.Agar dapat menjalankan tugas pengawasanterhadap pengelolaan operasional secaraefektif, Dewan Komisaris memiliki berbagaikewenangan yang harus ditaati oleh DireksiDewan Komisaris melakukan pengawasan danrekomendasi terkait Rencana Kerja dan AnggaranPerusahaan (RKAP), termasuk manajemen risiko.Peranan Dewan Komisaris dalam manajemen risiko lebihdititikberatkan pada proses persetujuan (yang diajukanoleh Direksi dalam RKAP maupun yang diajukan secaraterpisah di tengah tahun buku) dan melakukan evaluasiterhadap kebijakan manajemen risiko. Deskripsi tugas,wewenang dan kewajiban Komisaris BRI selengkapnyadapat dilihat pada uraian berikut.Tugas, Wewenang, dan Kewajiban DewanKomisarisTugas, dan Tanggung Jawab1.2.Melakukan pengawasan terhadap kebijakanpengurusan serta jalannya pengurusan yangdilakukan oleh Direksi Perseroan termasukdidalamnya terkait Perusahaan Anak, Dana Pensiun,dan Dana Pensiun Lembaga KeuanganMemberikan nasihat kepada Direksi mengenaipengurusan Perseroan termasuk pengawasanterhadap pelaksanaan rencana kerja Perseroanyang terdiri dari Rencana Jangka PanjangPerseroan (RJPP), Rencana Bisnis Bank (RBB),Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP)Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraandan Bina Lingkungan (PKBL), dan rencana kerjalainnya yang disusun Direksi.Wewenang1. Memeriksa buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumenlainnya, memeriksa kas untuk keperluanverifikasi dan lain-lain surat berharga, sertamemeriksa kekayaan Perseroan2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yangdipergunakan oleh Perseroan3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/ataupejabat lainnya mengenai segala persoalan yangmenyangkut pengelolaan Perseroan;4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yangtelah dan akan dijalankan oleh Direksi;5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawahDireksi dengan sepengetahuan Direksi untukmenghadiri rapat Dewan Komisaris;6. Mengangkat dan memberhentikan seorangSekretaris Dewan Komisaris, atas usul PemegangSaham Seri A Dwiwarna;7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuaidengan ketentuan Anggaran Dasar;8. Membentuk Komite Audit dan komite-komitelain, jika dianggap perlu dengan memperhatikankemampuan Perseroan;9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dandalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan,jika dianggap perlu;10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalamkeadaan tertentu untuk jangka waktu tertentusesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>233


11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikanpandangan terhadap hal-hal yang dibeicarakan;12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnyasepanjang tidak bertentangan dengan peraturanperundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/ataukeputusan RUPS.Kewajiban1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalammelaksanakan pengurusan Perseroan;2. Memberikan pendapat dan persetujuan terhadaprencana kerja Perseroan yang terdiri dari RencanaJangka Panjang Perseroan (RJPP), Rencana BisnisBank (RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan(RKAP), Rencana Kerja dan Anggaran ProgramKemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), dan Rencanakerja lainnya yang disiapkan Direksi;3. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan,memberikan pendapat dan saran kepada Rapat UmumPemegang Saham mengenai setiap masalah yangdianggap penting bagi kepengurusan Perseroan;4. Melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Sahamapabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan;5. Mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Sahampenunjukan Akuntan Publik yang akan melakukanpemeriksaan atas buku-buku Perseroan;6. Meneliti dan menelaah laporan berkala danLaporan Tahunan yang disiapkan Direksi sertamenandatangani Laporan Tahunan;7. Memberikan penjelasan, pendapat, dan sarankepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenaiLaporan Tahunan apabila diminta;8. Membuat Risalah Rapat Dewan Komisaris danmenyimpan salinannya;9. Melaporkan kepada Perseroan mengenaikepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya padaPerseroan tersebut dan Perseroan lain;10. Memberikan laporan tentang tugas pengawasanyang telah dilakukan selama tahun buku yang barulampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham; dan11. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangkatugas pengawasan dan pemberian nasihat,sepanjang tidak bertentangan dengan peraturanperundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/ataukeputusan Rapat Umum Pemegang Saham.Keanggotaan Dewan KomisarisJumlah anggota Dewan Komisaris BRI per 31 Desember<strong>2012</strong> adalah 8 (delapan) orang. Jumlah dan komposisiDewan Komisaris tersebut telah sesuai dengan ketentuanyaitu tidak melebihi jumlah Direksi BRI sebanyak 11 (sebelas)orang. Komisaris Independen BRI berjumlah 4 (tiga) orangatau 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Dengandemikian, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris BRItelah memenuhi ketentuan yang berlaku.Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas,kompetensi, dan reputasi keuangan yang memadai.Anggota Dewan Komisaris BRI tidak merangkap jabatansebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif padaBank lain, dengan pengecualian sebagaimana yang telahditetapkan dalam ketentuan BI tentang pelaksanaanGCG bagi Bank Umum.Seluruh anggota Dewan Komisaris BRI berdomisilidi Indonesia dan seluruhnya telah mendapatpersetujuan BI atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (fit and proper test).BRI telah memenuhi ketentuanaturan independensi Komisarissebagaimana ditetapkan dalamP BI No. 8/14/P BI/2006Susunan Dewan Komisaris BRI sampai dengan 27 Maret<strong>2012</strong> adalah sebagai berikut:NamaJabatanBunasor Sanim Komisaris Utama/Komisaris IndependenAgus Suprijanto* KomisarisHeru Lelono KomisarisHermanto Siregar KomisarisAdhyaksa Dault Komisaris IndependenAvilianiKomisaris Independen* Terhitung sejak 28 Maret <strong>2012</strong> tidak lagi menjabat sebagai komisaris BRI234PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanSusunan Dewan Komisaris BRI per 28 Maret <strong>2012</strong> - 31Desember <strong>2012</strong> adalah sebagai berikut:antara berbagai kepentingan termasuk kepentinganpemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya.NamaBunasor SanimMustafa Abubakar *Vincentius Sonny Loho **Heru LelonoHermanto SiregarJabatanKomisaris Utama/Komisaris IndependenWakil Komisaris Utama/KomisarisKomisarisKomisarisKomisarisKomisaris Independen BRI senantiasa melepaskan diridari benturan kepentingan (conflict of interest) sertabertindak independen, dalam arti tidak mempunyaibenturan kepentingan yang dapat mengganggukemampuannya untuk melaksanakan tugas secaramandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu samalain maupun hubungan terhadap Direksi.Adhyaksa Dault Komisaris IndependenAvilianiKomisaris IndependenAhmad Fuad *** Komisaris Independen* Terhitung sejak 27 Juli <strong>2012</strong> efektif sebagai Wakil Komisaris Utamasetelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas PenilaianKemampuan dan Kepatutan (fit and proper test)** terhitung sejak 5 September <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris setelahmendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuandan Kepatutan (fit and proper test).*** Terhitung sejak 1 Juni <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris Independensetelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas PenilaianKemampuan dan Kepatutan (fit and proper test)Independensi KomisarisPBI No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBINo. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good CorporateGovernance bagi Bank Umum mengatur bahwa Bankharus memiliki Komisaris Independen dengan komposisipaling kurang 50% dari jumlah anggota DewanKomisaris. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalamrangka mendukung pelaksanaan GCG, maka pemegangsaham melalui RUPS telah menetapkan KomisarisIndependen untuk menjalankan tugas pengawasanterhadap Bank dan kelompok usaha Bank.Anggota Komisaris Independen BRI ada yang mendudukijabatan penting pada instansi pemerintahan diluarBUMN/BUMD, namun demikian seluruh anggotaKomisaris Independen telah memenuhi persyaratanutama, mencakup:1. Tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungankeluarga dengan anggota Direksi dan PemegangSaham Pengendali BRI ataupun hubungan lainnyayang dapat mempengaruhi kemampuannya untukbertindak independen.2. Dewan Komisaris tidak merangkap jabatansebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi,atau Pejabat Eksekutif pada lebih dari 1 (satu)lembaga/perusahaan bukan keuangan, BadanUsaha Milik Negara, Badan usaha Milik Daerah,Badan Usaha Milik Swasta dan jabatan lain sesuaidengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan danperundang-undangan yang berlaku.3. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan(Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuanBank Indonesia tentang Penilaian Kemampuan danKepatutan (Fit and Proper Test).Komisaris Independen adalah anggota Komisaris yangtidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,kepemilikan saham dan/atau hubungan keluargasampai dengan derajat kedua dengan anggotaKomisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegangsaham pengendali atau hubungan lain yang dapatmempengaruhi kemampuannya untuk bertindakindependen. Keberadaan Komisaris Independendimaksudkan untuk dapat mendorong terciptanyaiklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif danmenempatkan kewajaran (fairness) dan kesetaraan diDewan Komisaris BRI menyusun danmelaksanakan program kerja secara efektifdan efisien dengan menggunakan seluruhsumber dayanya, yakni anggota DewanKomisaris dan Komite-komite KomisarisPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>235


4. Diusulkan oleh Pemegang Saham dan dipilihdalam RUPS.5. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelumpengangkatannya:a. Tidak pernah dinyatakan pailit.b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi atauanggota Dewan Komisaris atau anggotaDewan Pengawas yang dinyatakan bersalahmenyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit.c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindakpidana yang merugikan keuangan Negara dan/atau BUMN dan/atau yang berkaitan dengansektor keuangan.Panduan Kerja Dewan KomisarisDalam melaksanakan tugas dan fungsinya, DewanKomisaris selalu berpedoman pada Anggaran Dasar,Surat Keputusan Bersama antara Dewan Komisaris danDireksi, dan Buku Panduan Kerja Dewan Komisaris.Buku Panduan Kerja Dewan Komisaris disusun sebagaiacuan bagi Dewan Komisaris dalam menjalankantugasnya dan sebagai dasar pelaksanaan GoodCorporate Governance bagi Dewan Komisaris. BukuPanduan tersebut menjabarkan tugas, wewenang,kewajiban, tanggung jawab, pembagian kerja, waktukerja, etika kerja, rapat, struktur organisasi, danpelaksanaan tugas berkaitan dengan RUPS.Program Kerja dan Pelaksanaan Program KerjaProgram Kerja Dewan Komisaris disusun denganmemperhatikan tugas, wewenang, dan kewajibanDewan Komisaris sebagaimana diatur dalam peraturanperundangan yang berlaku, yaitu melakukanpengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannyapengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroanmaupun anak usaha perusahaan Perseroan.Dewan Komisaris dalam menjalankan programkerjanya dibantu oleh Komite Audit, KomitePengawasan Manajemen Risiko, dan Komite Nominasidan Remunerasi. Program kerja Dewan Komisarispada pokoknya merupakan hasil konsolidasi dariprogram kerja ketiga Komite di bawah DewanKomisaris tersebut.Dewan Komisaris menggunakan program kerja inisebagai pedoman dalam menjalankan tugas. Tugastugastersebut diharapkan dapat dilakukan secaraefektif dengan menggunakan sumber daya yangterdapat pada Dewan Komisaris, yaitu seluruh anggotaDewan Komisaris ditambah anggota ketiga komiteyang berasal dari eksternal Komisaris serta SekretariatDewan Komisaris.Pelaksanaan program kerja selama tahun <strong>2012</strong>menghasilkan beberapa persetujuan, pendapat,tanggapan, dan rekomendasi Dewan Komisaris kepadaDireksi sebagai berikut:1. Persetujuan atas Revisi Rencana Kerja dan AnggaranPerusahaan BRI Tahun <strong>2012</strong>.2. Persetujuan atas Revisi Rencana Bisnis Bank<strong>2012</strong>-2014.3. Persetujuan pelaksanaan perjalanan dinas luarnegeri Direksi BRI.4. Persetujuan penghapusan bangunan SendikBRI Jakarta.5. Laporan Pengawasan Realisasi Rencana Bisnis BankBRI Semester II Tahun 2011.6. Laporan Pengawasan Realisasi Rencana Bisnis BankBRI Semester I Tahun <strong>2012</strong>.7. Persetujuan atas Rencana Kerja dan AnggaranPerusahaan tahun 2013, Rencana Bisnis Bank tahun2013-2015, dan Rencana Jangka Panjang BRI tahun2013-2017.8. Persetujuan Dewan Komisaris BRI atas pernyataantertulis pendiri dalam rangka perubahan PeraturanDana Pensiun BRI.9. Persetujuan atas Surat Keputusan Direksi tentangStrategi Anti Fraud BRI10. Persetujuan Dewan Komisaris BRI atas usulanpenetapan Direksi dan Komisaris AnakPerusahaan BRI.11. Persetujuan revisi keenam Kebijakan UmumPerkreditan BRI.12. Persetujuan atas penyediaan dana kepada pihakterkait BRI.13. Persetujuan Ijin Prinsip Penunjukan Kantor AkuntanPublik oleh Dewan Pengawas DPLK BRI.236PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan14. Persetujuan reorganisasi beberapa Divisi di KantorPusat BRI.15. Persetujuan alokasi dana Program Kemitraan danBina Lingkungan.16. Persetujuan penetapan KAP Audit laporankeuangan tahunan PKBL untuk tahun <strong>2012</strong>.17. Penetapan remunerasi tahun <strong>2012</strong> bagi Direksi BRIdan Dewan Komisaris BRI.18. Persetujuan pedoman umum penanganan benturankepentingan (conflict of interest) BRI.19. Tanggapan terhadap perencanaan audit tahunanuntuk tahun <strong>2012</strong>.20. Tanggapan terhadap laporan hasil audit semesterII tahun 2011.21. Tanggapan terhadap laporan hasil pemeriksaan BRIposisi 30 September 2011.22. Tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI.23. Review hasil temuan PKBL BRI tahun buku 2011.24. Tanggapan terhadap laporan pokok-pokok hasilaudit tahun 2011.25. Tanggapan terhadap laporan hasil audit semesterI tahun <strong>2012</strong>.26. Tanggapan terhadap laporan pokok-pokok hasilaudit triwulan I tahun <strong>2012</strong>.27. Memorandum hasil audit umum atas laporankeuangan BRI per 31 Desember 2011.28. Pendapat, tanggapan, dan rekomendasi terhadapkonsultasi kredit yang diajukan oleh Direksi.29. Rekomendasi dan saran berkaitan dengan hasilkunjungan on site Dewan Komisaris BRI kebeberapa Unit Kerja BRI.30. Rekomendasi dan saran berkaitan dengan TindakLanjut Hasil Rapat Dewan Komisaris dengan JajaranDireksi BRI dan Unit Kerja BRI.31. Rekomendasi pelaksanaan kajian terkait kebutuhanpenambahan modal BRI.32. Rekomendasi peningkatan pencapaian fee basedincome BRI.33. Rekomendasi Perpanjangan Perjanjian KerjaAnggota Komite di bawah Dewan Komisaris BRI.34. Rekomendasi peningkatan kualitas fisik UnitKerja BRI.35. Rekomendasi review misi BRI.36. Rekomendasi optimalisasi kinerja Perusahaan Anak.37. Rekomendasi percepatan pemenuhan formasiterbuka di Unit Kerja BRI.38. Rekomendasi agar publikasi laporan keuanganmengacu pada PBI tentang Transparansi LaporanKeuangan Bank Umum.39. Rekomendasi perbaikan kinerja keuangansecara riil.40. Rekomendasi pengembangan produk mikro BRI.41. Hasil pengawasan Laporan Keuangan DPLK BRItahun buku 2011.42. Penilaian self assessment pelaksanaan GCG BRItahun 2011.43. Penilaian self assessment pelaksanaan GCG BRIsemester I tahun <strong>2012</strong>.44. Evaluasi terhadap Laporan Direktur Kepatuhan BRI45. Evaluasi terhadap Laporan Profil Risiko BRIRapat, Kehadiran Rapat dan Keputusan RapatSesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran DasarPerseroan, Rapat diadakan paling sedikit setiap bulansekali, dalam rapat tersebut dapat mengundangDireksi. Rapat adalah sah dan berhak mengambilkeputusan yang mengikat apabila dihadiri ataudiwakili oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlahanggota Dewan Komisaris.Semua keputusan dalam rapat diambil denganmusyawarah untuk mufakat. Apabila melaluimusyawarah tidak tercapai mufakat, maka keputusanrapat diambil dengan suara terbanyak. Segalakeputusan Rapat bersifat mengikat bagi seluruhanggota Dewan Komisaris.Selama tahun pelaporan <strong>2012</strong>, Dewan Komisarismelakukan rapat sebanyak 43 kali dengan rekapitulasitingkat kehadiran masing-masing anggota DewanKomisaris sebagai berikut:PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>237


Nama Jabatan Jumlah Rapat Kehadiran %Bunasor Sanim Komisaris Utama/Independen 43 38 88Mustafa Abubakar* Wakil Komisaris Utama 15 13 87Agus Suprijanto** Komisaris 15 12 80Heru Lelono Komisaris 43 35 81Hermanto Siregar Komisaris 43 35 81Vincentius Sonny Loho*** Komisaris 12 10 83Aviliani Komisaris Independen 43 38 88Adhyaksa Dault Komisaris Independen 43 35 81Ahmad Fuad**** Komisaris Independen 23 21 91* Terhitung sejak 27 Juli <strong>2012</strong> efektif sebagai Wakil Komisaris Utama setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (fit and proper test).** Terhitung sejak 28 Maret <strong>2012</strong> tidak lagi menjabat sebagai Komisaris BRI.*** Terhitung sejak 5 September <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (fit and proper test).**** Terhitung sejak 1 Juni <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris Independen setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (fit and proper test).Agenda rapat yang dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris mencakup:TanggalMateri3 Januari <strong>2012</strong> Laporan hasil audit triwulan III tahun <strong>2012</strong>3 Januari <strong>2012</strong> Self Assessment GCG10 Januari <strong>2012</strong> Kinerja 2011 dan RBB <strong>2012</strong> BRI Syariah17 Januari <strong>2012</strong> Kinerja 2011 dan RBB <strong>2012</strong> Bank Agroniaga17 Januari <strong>2012</strong> 1. Laporan Tahunan KNR 20112. RKA KNR <strong>2012</strong>3. Rencana kegiatan nominasi Direksi tahun <strong>2012</strong>4. Organ Dewan Komisaris24 Januari <strong>2012</strong> Penyediaan dana kepada pihak terkait (PT Bank BRI Syariah)2 Februari <strong>2012</strong> Kinerja Keuangan BRI Desember 2011 unaudited7 Februari <strong>2012</strong> Persiapan RUPS <strong>2012</strong>14 Februari <strong>2012</strong> 1. RKA PKBL <strong>2012</strong>2. Persiapan RUPS <strong>2012</strong>21 Februari <strong>2012</strong> Laporan pengawasan RBB Semester II tahun 201121 Februari <strong>2012</strong> Nominasi dan Remunerasi Pra RUPST 28 Maret <strong>2012</strong>24 Februari <strong>2012</strong> Audit atas Laporan Keuangan BRI per 31 Desember 201113 Maret <strong>2012</strong> Perubahan Organisasi Perseroan16 Maret <strong>2012</strong> Audit atas Laporan Keuangan PKBL per 31 Desember 201127 Maret <strong>2012</strong> Pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI17 April <strong>2012</strong> Remunerasi benefit lainnya27 April <strong>2012</strong> Laporan Hasil Audit Triwulan IV Tahun 20111 Mei <strong>2012</strong> 1. Kinerja keuangan Maret <strong>2012</strong>2. Peraturan Disiplin15 Mei <strong>2012</strong> Kehadiran Dewan Komisaris dalam kegiatan SIPK22 Mei <strong>2012</strong> Profil Risiko BRI Triwulan I Tahun <strong>2012</strong>5 Juni <strong>2012</strong> Rencana Kerja dan tindak lanjut bidang MSDM12 Juni <strong>2012</strong> Perubahan Organisasi Perseroan238PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanTanggal18 Juni <strong>2012</strong> Penyediaan dana kepada pihak terkait19 Juni <strong>2012</strong> Revisi RBB <strong>2012</strong>-2014 dan RKAP <strong>2012</strong>26 Juni <strong>2012</strong> 1. Revisi RBB <strong>2012</strong>-2014 dan RKAP <strong>2012</strong>2. Reorganisasi Divisi Bisnis Mikro3. Self Assessment GCG semester I tahun <strong>2012</strong>3 Juli <strong>2012</strong> Perubahan Organisasi Perseroan10 Juli <strong>2012</strong> Laporan hasil audit triwulan I tahun <strong>2012</strong>Materi24 Juli <strong>2012</strong> Persiapan laporan publikasi Laporan Keuangan BRI per Juni <strong>2012</strong>31 Juli <strong>2012</strong> Rekap hasil Forum Strategis BRI 2010 dan 20117 Agustus <strong>2012</strong> Realisasi RBB <strong>2012</strong>-2014 triwulan II tahun <strong>2012</strong>4 September <strong>2012</strong> Laporan Profil Risiko Triwulan II tahun <strong>2012</strong>11 September <strong>2012</strong> 1. Pengisian kuesioner CGPI2. Anggaran Dewan Komisaris BRI tahun 201325 September <strong>2012</strong> 1. Pelaksanaan strategi Anti Fraud2. Pelaksanaan program APU/PPT3. Profil Risiko Kepatuhan9 Oktober <strong>2012</strong> Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris tahun 201311 Oktober <strong>2012</strong> Laporan hasil audit triwulan II tahun <strong>2012</strong>16 Oktober <strong>2012</strong> Persiapan observasi CGPI25 Oktober <strong>2012</strong> Persiapan Laporan Publikasi laporan keuangan BRI per September <strong>2012</strong>30 Oktober <strong>2012</strong> Persiapan Radirkom terkait bagaimana menyikapi posisi BRI dalam ketatnya industri Perbankankhususnya dalam Segmen Mikro6 November <strong>2012</strong> Persiapan Radirkom RJP 2013-2017, RBB 2013-2015, dan RKAP 201320 November <strong>2012</strong> RJP 2013-2017, RBB 2013-2015, dan RKAP 201311 Desember <strong>2012</strong> Persiapan pelaksanaan General Audit laporan keuangan BRI tahun buku <strong>2012</strong>18 Desember <strong>2012</strong> Sharing knowledge tentang teknologi, pengadaan, dan pengoperasian satelit27 Desember <strong>2012</strong> Laporan hasil audit tw III tahun <strong>2012</strong> dan rencana audit tahunan tahun 2013Program Pelatihan Dewan KomisarisProgram pelatihan Dewan Komisaris diperlukan agar Anggota Dewan Komisaris dapat senantiasa memperbaharuiinformasi terkait perkembangan industri perbankan terkini dan pengetahuan lainnya terkait dengan pelaksanaantugas pengawasan Dewan Komisaris.Tanggal Nama Pelatihan Nama Dewan Komisaris Lokasi8 - 11 Juli <strong>2012</strong> International Conference“Revolutioning Internal Audit”17 - 18 Mei <strong>2012</strong> Risk Management CertificationRefreshment Program dengantema “Survival in Crisis:Enhancing Bank Strategy andPerformance Implanting BCMand Fraud Prevention Process”Bunasor Sanim, Aviliani,Hermanto SiregarAvilianiBostonTokyo19 - 22 Oktober <strong>2012</strong> Modern Corporate Governance Ahmad Fuad Paris12 - 13 November <strong>2012</strong> BARA LSPP Risk ManagementCertification RefreshmentProgramBunasor Sanim, MustafaAbubakar, Hermanto SiregarTokyoPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>239


Key Performance Indicators Dewan KomisarisKey Performance Indicators Dewan Komisaris tercermindalam target-target yang terdapat pada Rencana Kerjadan Anggaran Dewan Komisaris. Key PerformanceIndicators yang ditetapkan sebagai acuan kinerjaDewan Komisaris tersebut adalah sebagai berikut:1. Aspek Pengawasan Pasif (off site supervision), yangmencakup ketepatan waktu hasil review LaporanHasil Pemeriksaan Audit Intern, ketepatan waktuhasil review Laporan Keuangan, hasil penilaian SelfAssessment GCG, ketepatan waktu Laporan ProfilRisiko, serta ketepatan waktu Laporan Kepatuhan2. Aspek Pengawasan Aktif (on site supervision), yangmencakup jumlah rapat, jumlah kunjungan kerja, sertajumlah dan ketepatan waktu kajian yang dilakukanoleh komite-komite di bawah Dewan Komisaris.3. Aspek Kinerja Perseroan yang mencakupRentabilitas (Laba Bersih dan ROA), Likuiditas (DanaPihak Ketiga dan LDR) serta Perkreditan (EkspansiKredit dan NPL).Pelaksana Assessment Dewan KomisarisDewan Komisaris melakukan self assessment terhadappencapaian Key Performance Indicators yang terdapatdi dalam RKAP.DireksiSesuai dengan anggaran dasar Perseroan, Direksibertugas mengelola Perseroan, memelihara danmengurus aset Perseroan serta mewakili Perseroandi dalam maupun di luar urusan pengadilan. Dalampelaksanaan tugas, Direksi berkewajiban melaksanakankepengurusan Perseroan untuk kepentinganperusahaan serta sesuai dengan maksud dan tujuanPerusahaan berdasarkan itikad baik dengan penuhtanggung jawab serta mengindahkan Anggaran Dasar,Keputusan RUPS, dan peraturan perundang-undanganyang berlaku.Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasukDirektur Utama setara, dengan tugas Direktur Utamaadalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Tindakanyang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yangdiputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung jawabpribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakandimaksud disetujui oleh rapat Direksi.Deskripsi tugas dan tanggung jawab Direksi BRIselengkapnya dapat dilihat pada uraian berikut.Tugas dan Tanggung Jawab DireksiUmumKepemilikan Saham KomisarisSampai dengan tanggal 31 Desember <strong>2012</strong>, kepemilikansaham oleh masing-masing anggota Dewan KomisarisBRI tidak mencapai 5% (lima per seratus) dari modaldisetor BRI, bank lain, lembaga keuangan bukan bankdan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalammaupun luar negeri. Adapun daftar kepemilikan sahamDewan Komisaris adalah sebagai berikut:Nama Jabatan KepemilikanSahamBunasor SanimMustafa AbubakarKomisaris Utama/Komisaris IndependenWakil KomisarisUtamaNihilNihilHeru Lelono Komisaris NihilHermanto Siregar Komisaris NihilVincentius Sonny Loho Komisaris NihilAdhyaksa Dault Komisaris Independen NihilAviliani Komisaris Independen NihilAhmad Fuad Komisaris Independen Nihil1.2.Direksi bertugas menjalankan segala tindakanyang berkaitan dengan pengurusan Bank untukkepentingan Bank yang sesuai dengan maksud,tujuan dan kegiatan usaha Bank serta melakukansegala tindakan serta perbuatan baik terkaitpengurusan dan pemilikan yang mengikat Bankdengan pihak lain dan/atau pihak lain denganBank, dengan tetap memperhatikan AnggaranDasar, peraturan perundang-undangan yangberlaku dan/atau Keputusan RUPS;Direksi bertanggung jawab mengusahakan danmenjamin terlaksananya usaha dan kegiatanPerseroan sesuai dengan maksud dan tujuanserta kegiatan usahanya; mengelola Bank sesuaidengan kewenangan dan tanggung jawabyang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroandan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkanperaturan perundang-undangan.240PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanKhusus1. Penetapan tugas dan tanggung jawab yangberkaitan dengan Dewan Komisaris danPemegang Sahama. Memastikan pelaksanaan keputusan yangdibuat pada RUPS;b. Menyusun Rencana Jangka Panjang Perseroan(RJPP), Rencana Bisnis Bank (RBB), RencanaKerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) danrencana kerja lainnya serta perubahannya untukdisampaikan guna mendapatkan persetujuanDewan Komisaris;c. Menyelenggarakan RUPS berdasarkanpermintaan tertulis dari satu atau lebihpemegang saham yang mewakili sekurangkurangnya1/10 (satu per sepuluh) dari jumlahsaham yang dikeluarkan dengan hak suarayang sah;d. Membuat dan memelihara daftar pemegangsaham dan daftar khusus yang berisi daftarkepemilikan saham yang dimiliki oleh anggotaDewan Komisaris dan Direksi termasuk keluargamereka dalam Bank dan di perusahaan lain;e. Mengkonsultasikan pemberian kredit diatasjumlah tertentu kepada Dewan Komisaris denganberpedoman pada ketentuan yang berlaku;f. Menyampaikan Laporan Tahunan setelahditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangkawaktu paling lambat 5 (lima) bulan setelahtahun buku Perseroan berakhir kepada RUPSuntuk mendapatkan persetujuan.2. Penetapan tugas dan tanggung jawab Direksiberkaitan dengan Akuntansi dan LaporanTahunana. Mengadakan dan memelihara pembukuanserta administrasi Bank sesuai dengan praktekyang umum berlaku bagi perusahaan;b. Menyusun sistem akuntansi sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan dan prinsipprinsippengendalian intern, terutama dalamhal pengurusan, pencatatan, penyimpanan danpengawasan;c. Menyiapkan Laporan Tahunan termasuklaporan keuangan.3. Penetapan tugas dan tanggung jawab Direksiberkaitan dengan manajemen risiko danpengendalian4. Memelihara proses manajemen risiko sepertiberikut:a. Memastikan bahwa Bank memiliki proses yangtepat dan sistematis untuk mengidentifikasi,menilai dan mengendalikan risiko yangdihadapinya;b. Memastikan bahwa sistem dan proses yangtepat telah dijalankan untuk mengawasidan melaporkan adanya risiko utama yangdihadapi Bank;c. Memonitor dan menilai adanya prosesmanajemen yang baik untuk menilai kecukupansistem manajemen risiko dan pengendalianintern, pelaporan keuangan dan kepatuhan;d. Memastikan adanya suatu sistem pengendalianyang efektif untuk meyakinkan:• keandalan dan integritas informasi;• kepatuhan terhadap kebijakan, rencana,prosedur, peraturan dan undang-undangyang berlaku;• penjagaan atas harta kekayaan Bank;• penggunaan sumber daya yang ekonomisdan efisien;• pencapaian tujuan dan sasaran yang telahditetapkan untuk operasional.5. Melakukan penilaian tahunan untuk membuatpernyataan publik tentang pengendalian intern diBank sehingga dapat memberi keyakinan bahwasemua aspek pengendalian intern yang signifikansudah dipertimbangkan untuk tahun pemeriksaansampai tanggal persetujuan laporan tahunan.6. Membuat struktur organisasi, tugas danmenetapkan tanggung jawab yang jelas termasukpengangkatan manajemen;Uraian ringkas tugas masing-masing anggota Direksiadalah sebagai berikut:Direktur UtamaTanggung Jawab Utama:1. Mengarahkan penyusunan strategi danrencana kerja Perusahaan baik Rencana JangkaPanjang (Corporate Plan), Rencana JangkaMenengah (Rencana Bisnis Bank/RBB), RencanaKerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sertaperubahannya sebagai pedoman dalammencapai target kinerja Perusahaan2. Mengarahkan pengembangan dan pencapaiantarget PerusahaanPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>241


3.4.5.Memberikan laporan pertanggungjawaban danpenjelasan atas pengurusan Perusahaan.Mengarahkan pelaksanaan tindak lanjut audit baikinternal maupun eksternalMenjalankan fungsi pembinaan terhadap anggotaDireksi untuk memperlancar pencapaian targetkinerja perusahaan5. Menjalankan fungsi Direktur Pengganti untukmenjamin kelancaran pelaksanaan tugas Direksi6. Menjalankan fungsi koordinasi dan kerjasama antaranggota Direksi untuk memperlancar pencapaiantarget kinerja perusahaanDirektur OperasionalSementara itu, ringkasan tugas masing-masingAnggota Direksi, sesuai bidang operasional BRI adalahsebagai berikut:Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah:Tanggung Jawab Utama:1.2.3.4.5.6.Mengarahkan strategi dan rencana kerja Perusahaanbaik Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan),Rencana Jangka Menengah (Rencana Bisnis Bank/RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan(RKAP) serta perubahannyasebagai pedomandalam mencapai target kinerja PerusahaanMengarahkan pengembangan dan pencapaiantarget Perusahaan di Bidang UMKMMemberikan laporan pertanggungjawaban danpenjelasan atas pengurusan PerusahaanMengarahkan pelaksanaan tindak lanjut audit baikinternal maupun eksternal terkait Bidang UMKMMenjalankan fungsi Direktur Pengganti untukmenjamin kelancaran pelaksanaan tugas Direksi.Menjalankan fungsi koordinasi dan kerjasama antaranggota Direksi untuk memperlancar pencapaiantarget kinerja perusahaan.Direktur Pengendalian Risiko KreditTanggung Jawab Utama:1. Mengarahkan strategi dan rencana kerja Perusahaanbaik Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan),Rencana Jangka Menengah (Rencana Bisnis Bank/RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan(RKAP) serta perubahannya sebagai pedomandalam mencapai target kinerja Perusahaan2. Mengarahkan pengembangan dan pencapaiantarget Perusahaan di Bidang PengendalianRisiko Kredit3. Memberikan laporan pertanggungjawaban danpenjelasan atas pengurusan Perusahaan4. Mengarahkan pelaksanaan tindak lanjut auditbaik internal maupun eksternal terkait BidangPengendalian Risiko KreditTanggung Jawab Utama:1. Mengarahkan strategi dan rencana kerjaPerusahaan baik Rencana Jangka Panjang (CorporatePlan), Rencana Jangka Menengah (Rencana BisnisBank/RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan(RKAP) serta perubahannya sebagai pedoman dalammencapai target kinerja Perusahaan2. Mengarahkan pengembangan dan pencapaiantarget Perusahaan di Bidang Operasional3. Memberikan laporan pertanggungjawaban danpenjelasan atas pengurusan Perusahaan4. Mengarahkan pelaksanaan tindak lanjut auditbaik internal maupun eksternal terkait BidangOperasional5. Menjalankan fungsi Direktur Pengganti untukmenjamin kelancaran pelaksanaan tugas Direksi6. Menjalankan fungsi koordinasi dan kerjasamaantar anggota Direksi untuk memperlancarpencapaian target kinerja perusahaanDirektur MSDMTanggung Jawab Utama:1. Mengarahkan strategi dan rencana kerjaPerusahaan baik Rencana Jangka Panjang(Corporate Plan), Rencana Jangka Menengah(Rencana Bisnis Bank/RBB), Rencana Kerjadan Anggaran Perusahaan (RKAP) sertaperubahannya sebagai pedoman dalammencapai target kinerja Perusahaan2. Mengarahkan pengembangan dan pencapaiantarget Perusahaan di Bidang Manajemen SumberDaya Manusia3. Memberikan laporan pertanggungjawaban danpenjelasan atas pengurusan Perusahaan4. Mengarahkan pelaksanaan tindak lanjut auditbaik internal maupun eksternal terkait BidangManajemen Sumber Daya Manusia5. Menjalankan fungsi Direktur Pengganti untukmenjamin kelancaran pelaksanaan tugas Direksi242PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan6. Menjalankan fungsi koordinasi dan kerjasamaantar anggota Direksi untuk memperlancarpencapaian target kinerja perusahaan.Direktur Bisnis KonsumerTanggung Jawab Utama:1. Mengarahkan strategi dan rencana kerja Perusahaanbaik Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan),Rencana Jangka Menengah (Rencana Bisnis Bank/RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan(RKAP) serta perubahannya sebagai pedomandalam mencapai target kinerja Perusahaan2. Mengarahkan pengembangan dan pencapaiantarget Perusahaan di Bidang Bisnis Konsumer3. Memberikan laporan pertanggungjawaban danpenjelasan atas pengurusan Perusahaan.4. Mengarahkan pelaksanaan tindak lanjut auditbaik internal maupun eksternal terkait BidangBisnis Konsumer5. Menjalankan fungsi Direktur Pengganti untukmenjamin kelancaran pelaksanaan tugas Direksi6. Menjalankan fungsi koordinasi dan kerjasamaantar anggota Direksi untuk memperlancarpencapaian target kinerja perusahaanDirektur Bisnis KomersialTanggung Jawab Utama:1. Mengarahkan strategi dan rencana kerja Perusahaanbaik Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan),Rencana Jangka Menengah (Rencana Bisnis Bank/RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan(RKAP) serta perubahannya sebagai pedomandalam mencapai target kinerja Perusahaan2. Mengarahkan pengembangan dan pencapaiantarget Perusahaan di Bidang Bisnis Komersial3. Memberikan laporan pertanggungjawaban danpenjelasan atas pengurusan Perusahaan4. Mengarahkan pelaksanaan tindak lanjut auditbaik internal maupun eksternal terkait BidangBisnis Komersial5. Menjalankan fungsi Direktur Pengganti untukmenjamin kelancaran pelaksanaan tugas Direksi6. Menjalankan fungsi koordinasi dan kerjasamaantar anggota Direksi untuk memperlancarpencapaian target kinerja perusahaanDirektur KeuanganTanggung Jawab Utama:1.2.3.4.5.6.Mengarahkan strategi dan rencana kerja Perusahaanbaik Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan),Rencana Jangka Menengah (Rencana Bisnis Bank/RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan(RKAP) serta perubahannya sebagai pedomandalam mencapai target kinerja PerusahaanMengarahkan pengembangan dan pencapaiantarget Perusahaan di Bidang KeuanganMemberikan laporan pertanggungjawaban danpenjelasan atas pengurusan PerusahaanMengarahkan pelaksanaan tindak lanjut audit baikinternal maupun eksternal terkait Bidang KeuanganMenjalankan fungsi Direktur Pengganti untukmenjamin kelancaran pelaksanaan tugas DireksiMenjalankan fungsi koordinasi dan kerjasamaantar anggota Direksi untuk memperlancarpencapaian target kinerja perusahaanDirektur KepatuhanTanggung Jawab Utama:1.2.3.4.5.6.Mengarahkan strategi dan rencana kerja Perusahaanbaik Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan),Rencana Jangka Menengah (Rencana Bisnis Bank/RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan(RKAP) serta perubahannya sebagai pedoman dalammencapai target kinerja PerusahaanMengarahkan pengembangan dan pencapaiantarget Perusahaan di Bidang KepatuhanMemberikan laporan pertanggungjawaban danpenjelasan atas pengurusan PerusahaanMengarahkan pelaksanaan tindak lanjut audit baikinternal maupun eksternal terkait Bidang KepatuhanMenjalankan fungsi Direktur Pengganti untukmenjamin kelancaran pelaksanaan tugas DireksiMenjalankan fungsi koordinasi dan kerjasama antaranggota Direksi untuk memperlancar pencapaiantarget kinerja perusahaanDirektur Bisnis Kelembagaan dan BUMNTanggung Jawab Utama:1. Mengarahkan strategi dan rencana kerja Perusahaanbaik Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan),Rencana Jangka Menengah (Rencana Bisnis Bank/PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>243


2.3.4.5.6.RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan(RKAP) serta perubahannya sebagai pedomandalam mencapai target kinerja PerusahaanMengarahkan pengembangan dan pencapaiantarget Perusahaan di Bidang Bisnis Kelembagaandan BUMNMemberikan laporan pertanggungjawaban danpenjelasan atas pengurusan PerusahaanMengarahkan pelaksanaan tindak lanjut audit baikinternal maupun eksternal terkait Bidang BisnisKelembagaan dan BUMNMenjalankan fungsi Direktur Pengganti untukmenjamin kelancaran pelaksanaan tugas DireksiMenjalankan fungsi koordinasi dan kerjasama antaranggota Direksi untuk memperlancar pencapaiantarget kinerja perusahaanSusunan Direksi BRI per 31 Desember <strong>2012</strong>JabatanNamaDirektur Utama Sofyan BasirDirektur Operasional Sarwono SudartoDirektur KeuanganDirektur Bisnis KomersialDirektur Pengendalian RisikoKreditDirektur Bisnis KonsumerDirektur Bisnis Kelembagaandan BUMNDirektur Jaringan dan LayananDirektur Bisnis UMKMDirektur KepatuhanDirektur MSDMAchmad BaiquniSulaiman Arif AriantoLenny SugihatA. Toni SoetirtoAsmawi SyamSuprajartoDjarot KusumayaktiRandi AntoGatot MardiwasistoDirektur Jaringan dan LayananTanggung Jawab Utama:1. Mengarahkan strategi dan rencana kerja Perusahaanbaik Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan),Rencana Jangka Menengah (Rencana Bisnis Bank/RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan(RKAP) serta perubahannya sebagai pedomandalam mencapai target kinerja Perusahaan2. Mengarahkan pengembangan dan pencapaiantarget Perusahaan di Bidang Jaringan dan Layanan3. Memberikan laporan pertanggungjawaban danpenjelasan atas pengurusan Perusahaan4. Mengarahkan pelaksanaan tindak lanjut audit baikinternal maupun eksternal terkait Bidang Jaringandan Layanan5. Menjalankan fungsi Direktur Pengganti untukmenjamin kelancaran pelaksanaan tugas Direksi6. Menjalankan fungsi koordinasi dan kerjasama antaranggota Direksi untuk memperlancar pencapaiantarget kinerja perusahaanKomposisi dan Independensi DireksiAnggota Direksi BRI berjumlah 11 (sebelas) orang yangsecara mayoritas telah memiliki pengalaman di bidangoperasional sebagai Pejabat Eksekutif bank lebih dari 5(lima) tahun. Seluruh anggota Direksi BRI berdomisili diIndonesia dan seluruhnya telah mendapat persetujuanBank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (fit and proper test).Independensi DireksiDireksi BRI tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris,Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank/lembaga lain, dantidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesamaanggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisarishingga derajat kedua. Dengan status yang bebas tersebut,Direksi BRI senantiasa bertindak independen, dalam artitidak mempunyai benturan kepentingan yang dapatmengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugassecara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu samalain maupun hubungan terhadap Dewan Komisaris.Direksi juga tidak memangku jabatan rangkap sebagaiDirektur Utama atau Direktur lainnya pada BadanUsaha Milik Negara, Daerah dan Swasta atau jabatanlain yang berhubungan dengan pengelolaan BRI,termasuk jabatan struktural, dan jabatan fungsionallainnya pada instansi/lembaga pemerintah pusat,pemerintah daerah, serta jabatan lainnya sesuaidengan ketentuan anggaran dasar BRI dan peraturanperundang-undangan yang berlaku.Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya,anggota Direksi BRI:1. Tidak pernah dinyatakan pailit.2. Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau anggotaDewan Komisaris atau anggota Dewan Pengawasyang dinyatakan bersalah menyebabkan suatuperseroan dinyatakan pailit.244PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan3.Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dan/atau BUMNdan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.Direksi BRI dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang berasal dari pihak yang independen terhadap pemegangsaham pengendali.Rapat dan Hasil Rapat DireksiDireksi secara berkala mengadakan pertemuan internal untuk membahas hal-hal yang memerlukan pertimbanganDireksi dan juga membahas rencana strategis lainnya.Tingkat Kehadiran Direktur dalam Rapat DireksiDirektur Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Kehadiran(%)Sofyan Basir 46 41 89,13Sarwono Sudarto 46 42 91,30Lenny Sugihat 46 44 95,65Djarot Kusumayakti 46 41 89,13Sulaiman A. Arianto 46 39 84,78A.Toni Soetirto 46 40 86,96Achmad Baiquni 46 41 89,13Randi Anto 46 45 97,83Suprajarto 46 40 86,96Asmawi Syam 46 39 84,78Gatot Mardiwasisto* 42 38 90,48*Resmi menjabat sebagai Direktur pada tanggal 27 Januari <strong>2012</strong>Rekapitulasi Hasil Rapat DireksiTanggalKeterangan3 Januari <strong>2012</strong> 1. Kinerja Keuangan BRI Tahun 20112. lain-lain10 Januari <strong>2012</strong> Pembahasan Mutasi dan Promosi Pejabat Esselon 1 dan 217 Januari <strong>2012</strong> 1. Forum UMKM2. Presentasi Wapinwil Selindo3. Usulan Kerjasama BRI dengan KEMENPERA penyaluran dana KPR Sejahtera24 Januari <strong>2012</strong> 1. ALCO2. Usulan Kerjasama BRI dengan KEMENPERA penyaluran dana KPR Sejahtera part 231 Januari <strong>2012</strong> Aksi Korporasi tahun <strong>2012</strong>7 Februari <strong>2012</strong> 1. Rencana Aksi Korporasi2. Penyelesaian Kasus Operasional3. Persiapan RUPS tahun <strong>2012</strong>4. Pembidangan Direktur BRIPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>245


Rekapitulasi Hasil Rapat DireksiTanggalKeterangan14 Februari <strong>2012</strong> 1. Persiapan RUPS2. Pembahasan Kinerja BRI tahun 201120 Februari <strong>2012</strong> Forum UMKM BRI21 Februari <strong>2012</strong> 1. Usulan Pembukaan Sentra Layanan Prioritas2. Persiapan RUPS3. Pengendalian NPL29 Februari <strong>2012</strong> ALCO6 Maret <strong>2012</strong> Manajemen SDM BRI20 Maret <strong>2012</strong> 1. Evaluasi Kinerja Kanwil Seluruh Indonesia terkait Pengembangan Bisnis UMKM2. Pemasaran/mapping potensi Bisnis UMKM dan Trickle down Effect bisnis korporasi dan BUMN27 Maret <strong>2012</strong> 1. ALCO2. Asuransi Jiwa untuk KPR3. Rencana Aksi Korporasi3 April <strong>2012</strong> Permasalahan MSDM10 April <strong>2012</strong> 1. Pembahasan SK BRI tentang Peraturan Disiplin17 April <strong>2012</strong> 1. Pembahasan Formasi untuk Pejabat Esselon 22. Mutasi Esselon 1 dan 224 April <strong>2012</strong> 1. ALCO2. Mutasi/Promosi Pejabat BRI Esselon 1 dan 21 Mei <strong>2012</strong> Radisi Evaluasi kinerja kanwil selindo terkait pengembangan bisnis UMKM, dll8 Mei <strong>2012</strong> 1. Penjualan salah satu aset BRI2. Permasalahan MSDM3. Penghapusbukuan Piutang Intern4. Lain-lain15 Mei <strong>2012</strong> 1. Permasalahan MSDM2. Perkembangan Bisnis BRI3. Apresiasi kepada perusahaan BUMN22 Mei <strong>2012</strong> Pembahasan OJK29 Mei <strong>2012</strong> ALCORevisi RKAP <strong>2012</strong>5 Juni <strong>2012</strong> Forum UMKM BRI12 Juni <strong>2012</strong> 1. Persiapan International Microfinance Committee2. Rencana Pembukaan Unit Kerja di Luar Negeri3.Perkembangan Bisnis Estimasi di Bulan Juni4. Rencana Investasi di Bidang IT5. Permasalahan MSDM19 Juni <strong>2012</strong> 1. Rencana Pembukaan Unit Kerja di Luar Negeri2. Rencana Investasi di Bidang IT3. Penjualan salah satu aset BRI26 Juni <strong>2012</strong> ALCO1. Laporan Pertemuan Tim TSI dan salah satu vendor terkait rencana investasi bidang IT2. Penetapan rentang kendali berdarsarkan jarak tempuh3. Perubahan Struktur Organisasi di Kantor Cabang4. Recruitment RA Audit5. Lain-lain3 Juli <strong>2012</strong> 1. Pembahasan Bisnis Mikro2. Pembahasan SDM pada Bisnis Mikro246PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanRekapitulasi Hasil Rapat DireksiTanggalKeterangan10 Juli <strong>2012</strong> 1. Laporan Kunjungan terkait Rencana Pembukaan Unit Kerja di Luar Negeri17 Juli <strong>2012</strong> Forum UMKM24 Juli <strong>2012</strong> 1. ALCO2. Persiapan Rapat Kabinet Terbatas di BRI31 Juli <strong>2012</strong> 1. Pembahasan Premi dan Klaim Asuransi2. Permasalahan operasional3. Progress <strong>Report</strong> Persiapan Rapat kabinet Terbatas di BRI7 Agustus <strong>2012</strong> Penetapan 3 Kantor Cabang Terbaik dan 5 Terburuk28 Agustus <strong>2012</strong> ALCO dan Radisi4 September <strong>2012</strong> 1. Penguatan Modal Anak Perusahaan2. Jadwal SIPK3. Kinerja BRI Agustus <strong>2012</strong>4. Rencana investasi bidang IT5. Penilaian Kinerja Kantor Cabang tahun <strong>2012</strong>6. Putusan Kredit Debitur Bisnis Komersial18 September <strong>2012</strong> ALCO25 September <strong>2012</strong> ALCO2 Oktober <strong>2012</strong> 1. Penilaian Kinerja Kantor Cabang tahun <strong>2012</strong>2. Penilaian Kinerja Wakil Pemimpin Wilayah dan Pemimpin Cabang3. Kinerja BRI September <strong>2012</strong>4. Promo Direktorat Bisnis Konsumer pada HUT 1175. Permasalahan Sumber Daya Manusia9 Oktober <strong>2012</strong> 1. Rencana Kerja Anggaran tahun 20132. Permasalahan SDM berkaitan dengan Kinerja Kanwil dan Kanca3. International Microfinance Conference <strong>2012</strong>16 Oktober <strong>2012</strong> Forum UMKM30 Oktober <strong>2012</strong> 1. ALCO2. RKAP 201313 November <strong>2012</strong> Rencana Aksi Korporasi BRI20 November <strong>2012</strong> Forum UMKM27 November <strong>2012</strong> ALCO4 Desember <strong>2012</strong> Kinerja BRI <strong>2012</strong>11 Desember <strong>2012</strong> SKPKB Hapus Buku Kredit18 Desember <strong>2012</strong> 1. ALCO2. Forum UMKM3. SKPKB Hapus Buku KreditPelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab DireksiSesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi bertugas mengelola Perseroan, memelihara dan mengurus asetPerseroan serta mewakili Perseroan di dalam maupun di luar urusan pengadilan. Dalam melaksanakan tugasnya,Direksi berkewajiban melaksanakan tugasnya mengurus Perseroan untuk kepentingan perusahaan sebagaimanamaksud dan tujuan Perusahaan dengan itikad baik serta penuh tanggung jawab dengan mengindahkan AnggaranDasar, Keputusan RUPS, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utamaadalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yangdiputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakandimaksud disetujui oleh rapat Direksi.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>247


Deskripsi tugas, tanggung jawab Direksi BRIselengkapnya dapat dilihat pada uraian berikut:Umum1. Direksi bertugas menjalankan segala tindakanyang berkaitan dengan pengurusan Bank untukkepentingan Bank dan sesuai dengan maksud,tujuan dan kegiatan usaha Bank serta melakukansegala tindakan dan perbuatan baik mengenaipengurusan maupun pemilikan serta mengikatBank dengan pihak lain dan/atau pihak lain denganBank dengan memperhatikan Anggaran Dasar,peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau Keputusan RUPS;2. Direksi bertanggung jawab mengusahakan danmenjamin terlaksananya usaha dan kegiatanPerseroan sesuai dengan maksud dan tujuan sertakegiatan usahanya serta mengelola Bank sesuaidengan kewenangan dan tanggung jawab yangdiatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan yangditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturanperundang-undangan.Khusus1. Penetapan tugas dan tanggung jawab berkaitandengan Dewan Komisaris dan Pemegang Sahama. Memastikan pelaksanaan keputusan yangdibuat pada RUPS;b. Menyusun Rencana Jangka Panjang Perseroan(RJPP), Rencana Bisnis Bank (RBB), RencanaKerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) danrencana kerja lainnya serta perubahannya untukdisampaikan guna mendapatkan persetujuanDewan Komisaris;c. Menyelenggarakan RUPS berdasarkanpermintaan tertulis dari satu atau lebihpemegang saham yang mewakili sekurangkurangnya1/10 (satu per sepuluh) dari jumlahsaham yang dikeluarkan dengan hak suarayang sah;d. Membuat dan memelihara daftar pemegangsaham dan daftar khusus yang berisi daftarkepemilikan saham yang dimiliki oleh Komisarisdan Direksi termasuk keluarga mereka dalamBank dan di perusahaan lain;2.3.e. Mengkonsultasikan pemberian kredit diatasjumlah tertentu kepada Dewan Komisaris denganberpedoman pada ketentuan yang berlaku;f. Menyampaikan Laporan Tahunan setelahditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangkawaktu paling lambat 5 (lima) bulan setelahtahun buku Perseroan berakhir kepada RUPSuntuk mendapatkan persetujuan.Penetapan tugas dan tanggung jawab Direksiberkaitan berkaitan dengan Akuntansi danLaporan Tahunana. Mengadakan dan memelihara pembukuan danadministrasi Bank sesuai dengan praktek yangumum berlaku bagi perusahaan;b. Menyusun sistem akuntansi sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan dan prinsipprinsippengendalian intern, terutama dalamhal pengurusan, pencatatan, penyimpanan danpengawasan;c. Menyiapkan Laporan Tahunan termasuklaporan keuangan.Penetapan tugas dan tanggung jawab Direksiberkaitan dengan manajemen risiko danpengendalianMemelihara proses manajemen risiko seperti berikut:a. Memastikan bahwa Bank memiliki proses yangtepat dan sistematis untuk mengidentifikasi, menilaidan mengendalikan risiko yang dihadapinya;b. Memastikan bahwa sistem dan proses yangtepat telah dijalankan untuk mengawasi danmelaporkan adanya risiko utama yang dihadapiBank;c. Memonitor dan menilai adanya prosesmanajemen yang baik untuk menilai kecukupansistem manajemen risiko dan pengendalianintern, pelaporan keuangan dan kepatuhan;d. Memastikan adanya suatu sistem pengendalianyang efektif untuk meyakinkan:• keandalan dan integritas informasi;• kepatuhan terhadap kebijakan, rencana,prosedur, peraturan dan undang-undangyang berlaku;• penjagaan atas harta kekayaan Bank;• penggunaan sumber daya yang ekonomisdan efisien;• pencapaian tujuan dan sasaran yang telahditetapkan untuk operasional.248PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan4.5.Melakukan penilaian tahunan untuk membuat pernyataan publik tentang pengendalian intern di Bank sehinggadapat memberi keyakinan bahwa semua aspek pengendalian intern yang signifikan sudah dipertimbangkanuntuk tahun pemeriksaan sampai tanggal persetujuan laporan tahunan.Membuat struktur organisasi, tugas dan menetapkan tanggung jawab yang jelas termasukpengangkatan manajemen;Program Training DireksiProgram Training bagi anggota Direksi merupakan salah satu program penting agar anggota Direksi dapat senantiasamemperbaharui informasi terkait perkembangan terkini dari aktivitas bisnis Perusahaan dan pengetahuan lainnyayang terkait dengan pelaksanaan tugas Direksi.BRI memperhatikan beberapa parameter dalam melaksanakan Program Training Direksi yang mencakup:1. Program Training dilaksanakan dalam rangka meningkatkan fungsi dan efektivitas kerja Direksi;2. Biaya Program Training dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Direksi;3. Setiap Anggota Direksi yang mengikuti Program Training, termasuk dan tidak terbatas pada seminar, pelatihan,dan workshop diharapkan dapat berbagi informasi dan pengetahuan tersebut kepada Anggota Direksi lainyang tidak mengikuti Program tersebut;4. Materi yang diterima dari Program Training harus terdokumentasi dengan rapi dalam suatu bagian tersendiri.Tanggung jawab dokumentasi terdapat pada Sekretaris Perusahaan dan harus tersedia jika suatu saat dibutuhkan.Berikut daftar rekapitulasi Training Direksi BRI tahun <strong>2012</strong>:Tanggal Nama Pelatihan Nama Peserta Kota15 Mei <strong>2012</strong> Memahami Kedudukan BUMN Menurut UUKeuangan Negara dan UU Pemberantasan TindakPidana Korupsi9 Juli <strong>2012</strong> Seminar Risk Management CertificationRefreshment ProgramLenny SugihatSofyan Basir, Randi Anto, A. ToniSoetirto & Sulaiman Arif AriantoJakartaFrankfurt,Jerman3 Oktober <strong>2012</strong> Improving Compliance Competency Randi Anto Jakarta18 Oktober <strong>2012</strong> 40 th EFMA Congress Multichannel Coordinationand Integration29 Oktober <strong>2012</strong> International Seminar On Housing FinanceManagement <strong>2012</strong>1 November <strong>2012</strong> Risk Management Certification RefreshmentProgram- Bara-LSPP Financial Crime Asia <strong>2012</strong>23 November <strong>2012</strong> Risk Management Certification RefreshmentProgram- Banking Industry Readiness on AseanCommunity’s EconomySuprajartoGatot MardiwasistoLenny SugihatSarwono Sudarto, Lenny SugihatBarcelona,SpanyolDenpasarDenpasarJakarta13 Desember <strong>2012</strong> Arah dan Strategi Perbankan Nasional 2013-2015 Randi Anto JakartaKey Performance Indicator Direksi1. Tersedia Rencana Jangka Panjang Bank (Corporate Plan)2. Tersedia Rencana Jangka Menengah Bank (RBB/Rencana Bisnis Bank)3. Tersedia Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)4. Kinerja Perusahaan dicapai sesuai penilaian tingkat kesehatan Bank yang berlaku mencakup profil risiko,Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas dan Permodalan.5. Tersedia laporan dan dokumen pengurusan PerusahaanPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>249


6.7.8.9.Tersedia penjelasan atas pelaksanaan pengurusan Perusahaan.Terlaksananya tindak lanjut perbaikan atas temuan audit.Terlaksananya tugas Direktur Pengganti.Tercapainya target kinerja Perusahaan.Pelaksanaan Assessment DireksiPengukuran keberhasilan kinerja Direksi merupakan hasilkerja kolegial dari seluruh Direksi yang tercermin dalamsatu kesatuan pada realisasi rencana kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) secara tahunan. Pengukuran keberhasilankinerja Direksi dilakukan terhadap Tingkat Kesehatan Bank yang mencakup aspek profil risiko, Good CorporateGovernance (GCG), rentabilitas dan permodalan bank. Pihak yang melakukan penilaian terhadap kinerja Direksiadalah Dewan Komisaris, RUPS serta Bank Indonesia.Kepemilikan Saham oleh DireksiPer 31 Desember <strong>2012</strong>, kepemilikan saham oleh masing-masing anggota Direksi tidak mencapai 5% (limaperseratus) dari modal disetor BRI, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Perusahaan lainnya yangberkedudukan didalam maupun luar negeri. Adapun daftar kepemilikan saham anggota Direksi adalahsebagai berikut:Nama Jabatan Kepemilikan SahamSofyan Basir Direktur Utama NihilSarwono Sudarto Direktur Kurang dari 5%Randi Anto Direktur Kurang dari 5%Sulaiman Arif Arianto Direktur Kurang dari 5%Achmad Baiquni Direktur NihilToni Soetirto Direktur NihilLenny Sugihat Direktur Kurang dari 5%Djarot Kusumayakti Direktur NihilAsmawi Syam Direktur NihilSuprajarto Direktur NihilGatot Mardiwasisto Direktur Kurang dari 5%Pernyataan mengenai kepemilikan saham tersebut telah dituangkan oleh masing-masing anggota Direksi dalamSurat Pernyataan.Prosedur Penetapan dan Struktur Remunerasi Dewan Komisarisdan DireksiProsedur Penetapan Remunerasi Dewan KomisarisPenetapan Gaji, Honorarium, dan Tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi diputuskan oleh RUPS. DewanKomisaris mengajukan usulan penetapan Gaji, Honorarium, dan Tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksikepada RUPS. Usulan didasarkan pada rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi yang mempertimbangkankinerja Perseroan, business size, dan hasil survei remunerasi industri Perbankan.250PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPutusan RUPS <strong>2012</strong> memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran Gajidan Honorarium <strong>2012</strong> serta Tantiem 2011 bagi Direksi BRI dan Anggota Dewan Komisaris BRI, dengan terlebihdahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Atas wewenang dan kuasa tersebut DewanKomisaris telah menetapkan Gaji, Honorarium dan Tantiem dimaksud, yang telah mendapatkan persetujuan dariPemegang Saham Seri A Dwiwarna tertanggal 25 April <strong>2012</strong>.Adapun gambaran ringkas prosedur penetapan Remunerasi Komisaris BRI adalah sebagai berikut:Rekomendasi danUsulan RemunerasiAnggota DewanKomite Remunerasidan NominasiMenyusunRekomendasi danMengusulkanRemunerasiAnggota DewanKomisarisMembahas UsulanKomite Remunerasidan Nominasiserta Mengusulkankepada RUPSRemunerasi bagiAnggota DewanKomisarisUsulan RemunerasiAnggota DewanKomisarisRemunerasiAnggota DewanKomisarisDewan KomisarisRUPSStruktur Remunerasi Dewan KomisarisPenetapan besaran remunerasi bagi Dewan Komisaris mengacu pada ketentuan sebagaimana termuat dalamPeraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-07/MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan PenghasilanDireksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.Sesuai Peraturan Menteri tersebut, besaran penghasilan Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat UmumPemegang Saham (RUPS), dengan komponen penghasilan Dewan Komisaris terdiri dari Honorarium, Tunjangan,Fasilitas dan Tantiem.Prosedur Penetapan Remunerasi DireksiProsedur Penetapan Remunerasi Direksi BRI secara garis besar dilakukan melalui tahapan berikut:1. Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang berlakubagi Direksi.2. Komite Nominasi dan Remunerasi memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakanremunerasi bagi Direksi, selain itu (jika ada) memberikan rekomendasi tentang pemberian opsi kepada direksiantara lain opsi saham.3. Dewan komisaris menyampaikan usulan rekomendasi remunerasi yang berbentuk honorarium dan tantiemuntuk disetujui (RUPS)4. Sedangkan untuk fasilitas terkai dengan remunerasi yaitu kendaraan jabatan dinas, asuransi kesehatan, pulsa telepon,keanggotaan (club membeship) dan tunjangan santunan purna jabatan bagi Anggota Dewan Komisaris diajukanKomite Nominasi dan Remunerasi untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dengan terlebih dahulumelakukan konsultasi dengan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>251


Penetapan remunerasi bagi Direksi mengacu padaketentuan sebagaimana termuat dalam PeraturanMenteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-07/MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan PenghasilanDireksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BadanUsaha Milik Negara.Berdasarkan Peraturan Menteri tersebut, prinsippenetapan penghasilan Direksi ditetapkan olehRapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Komponenpenghasilan Direksi terdiri dari:1. Proporsi gaji Direktur ditetapkan 90% dariDirektur Utama2. Tunjangan Direksia. Anggota Direksi diberikan tunjangan hari rayakeagamaan paling banyak 2 (dua) kali gajidengan tetap memperhatikan kemampuanPerusahaan.b. Anggota Direksi diberikan tunjangan cutitahunan paling banyak 1 (satu) kali gajiTunjangan cuti tahunan tetap diberikanwalaupun hak cuti tidak diambil atau ijincuti tidak diberikan karena kepentinganPerusahaan.c. Anggota Direksi diberikan tunjangan cuti besarpaling banyak 2 (dua) kali gaji. Tunjangan cutibesar tetap diberikan walaupun hak cuti tidakdiambil atau ijin cuti tidak diberikan karenakepentingan Perusahaan.d. Tunjangan cuti besar diberikan setelah anggotaDireksi bekerja 3 (tiga) tahun berturut-turutdalam satu periode jabatan.e. Anggota Direksi diberikan tunjangankomunikasi sebesar biaya pemakaian (at cost).f. Anggota Direksi menerima Santunan PurnaJabatan pada setiap akhir masa jabatan.Santunan Purna Jabatan dimaksud diberikandalam bentuk pengikut sertaan dalam programasuransi atau tabungan pensiun. Premi atauiuran tahunan yang ditanggung Perusahaanmaksimum sebesar 25% dari gaji per tahun.g. Anggota Direksi diberikan kompensasi rumahjabatan per bulan sebesar 30% dari gaji bulanan.h. Anggota Direksi diberikan tunjangan biayautilitas sebesar 30% dari nilai tunjanganperumahan.3.4.Fasilitas Direksia. Perusahaan menyediakan fasilitas berupa1 (satu) kendaraan jabatan beserta biayapemeliharaan dan operasional bagi masingmasinganggota Direksi, yang jenisnya danbesarannya ditetapkan dengan memperhatikanaspek kepantasan dan kemampuan keuanganPerusahaan.b. Perusahaan menyediakan fasilitas kesehatankepada masing-masing anggota Direksi sesuaidengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.c. Perusahaan memberikan fasilitas bantuanhukum kepada anggota Direksi dalam halterjadi tindakan/perbuatan untuk dan atas namajabatannya yang berkaitan dengan maksud dantujuan serta kegiatan usaha Perusahaan.d. Perusahaan memberikan fasilitas ClubMembership/Corporate Member kepada anggotaDireksi paling banyak 2 (dua) keanggotaandengan memperhatikan kemampuanPerusahaan. Fasilitas Club Membership yangdiberikan hanya berupa uang pangkal (uangpendaftaran) dan iuran tahunan.Tantiem/Insentif KinerjaPenetapan tantiem/insentif kinerja bagi Direksisebagaimana diatur dalam Peraturan Menteritersebut antara lain:a. Pemberian tantiem kepada anggota Direksidiberikan dalam hal BUMN memperolehkeuntungan dalam tahun buku yangbersangkutan.b. Anggota Direksi dapat diberikan tantiemapabila pencapaian ukuran Kinerja Utama (KPI)lebih dari 70% dan tingkat kesehatan dengannilai lebih dari 70.c. Pencapaian ukuran kinerja utama yangdiperhitungkan dalam tantiem maksimalsebesar 150%.d. Komposisi besarnya tantiem ditetapkan sebagaiberikut:• Direktur Utama 100%• Anggota Direksi 90% dari Direktur Utamae. BRI dapat memberikan tantiem dalam hal BRImengalami peningkatan kinerja walaupunBRI masih mengalami kerugian dalam tahunbuku yang bersangkutan, atau akumulasikerugian dari tahun buku sebelumnya.252PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanRemunerasi Dewan Komisaris dan DireksiPaket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Bagi Dewan Komisaris dan DireksiJenis Remunerasi & Fasilitas Lain Jumlah Diterima dalam 1 tahun (<strong>2012</strong>)Dewan Komisaris Direksi Pihak Independen 2Orang Jutaan (Rp) Orang Jutaan (Rp) Orang Jutaan (Rp)REMUNERASI 36.625 109.260 - -- Gaji 1 9 7.348 11 21.960 - -- Bonus - - - - - -- Tunjangan Rutin 3 7 1.910 10 6.719 - -- Tantiem 4 11 27.367 12 80.581 - -FASILITAS DALAM BENTUKNATURA4.248 16.841- Perumahan - - 8 3.840 - -- Transportasi 5 9 2.231 11 7.511 - -- Santunan 8 2.017 11 5.490 - -Jumlah Remunerasi per-orangdalam 1 TahunJumlah Dewan Komisaris Jumlah Direksi Jumlah Pihak IndependenDi atas Rp2 miliar 7 34.766 11 126.101 - -Di atas Rp1 miliar sd Rp2 miliar 4 6.107 - - - -Di atas Rp500 juta sd Rp1 miliar - - - - - -Rp500 juta ke bawah - - - - - -1. Termasuk honorarium Anggota Dewan Komisaris yang berakhir masa jabatannya pada RUPST tanggal 28 April <strong>2012</strong>2. Pihak Independen adalah pihak di luar Bank yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungankeluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhikemampuannya untuk bertindak independen.3. Meliputi THR, Cuti, kesehatan dan handphone4. Termasuk Direksi yang berakhir masa jabatannya dan yang diangkat pada saat RUPST tanggal 28 April 2011 dan RUPSLB 28 September 2011 sertaAnggota Dewan Komisaris yang berakhir masa jabatannya pada RUPST 28 April 2011 dan mengundurkan diri pada RUPSLB 28 September 20115. Termasuk Anggota Dewan Komisaris yang berakhir masa jabatannya pada saat RUPST tanggal 28 Maret <strong>2012</strong>KomiteKomite Dewan KomisarisKomite AuditPembentukan Komite Audit BRI didasarkan pada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga KeuanganNo. KEP-643/BL/<strong>2012</strong> Tanggal 7 Desember <strong>2012</strong> tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara PER-01/MBU/2011, tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan tata kelolaperusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 sebagaimanadiubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Corporate Governance bagi Bank Umum; Undang-UndangNo. 19 tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang BUMN; dan Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter).PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>253


Adapun pembentukan Komite Audit bertujuanuntuk membantu Dewan Komisaris dalammenjalankan tugas dan fungsi pengawasannya sertadalam memberikan nasehat kepada Direksi atas halhalyang terkait dengan informasi keuangan, sistempengendalian intern, efektivitas pemeriksaan auditoreksternal dan internal, efektivitas pelaksanaanmanajemen risiko serta kepatuhan terhadapperaturan perundang-undangan yang berlaku.Struktur dan KeanggotaanKomite Audit BRI terdiri dari seorang Ketua yangmerupakan Komisaris Independen, satu orang anggotayang juga yang merupakan Komisaris Independen,satu orang anggota yang merupakan Komisaris, dantiga orang anggota non Komisaris yang ahli di bidangkeuangan, akuntansi, hukum, dan perbankan. Hal initelah memenuhi ketentuan dalam Keputusan KetuaBadan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga KeuanganNo. Kep-29/PM/2004 dan ketentuan BI tersebut diatas.Susunan Keanggotaan 1 Januari <strong>2012</strong> – 28 Juni <strong>2012</strong>Nama Jabatan ProfesiBunasor Sanim Ketua Komisaris Utama/IndependenAdhyaksa Dault Anggota Komisaris IndependenHermanto Siregar Anggota KomisarisH.C. Royke Singgih Anggota Non KomisarisDedi Budiman Hakim Anggota Non KomisarisSyahrir Nasution Anggota Non KomisarisSusunan Keanggotaan 29 Juni <strong>2012</strong> – 31 Desember <strong>2012</strong>Nama Jabatan ProfesiBunasor Sanim Ketua Komisaris Utama/IndependenAdhyaksa Dault Anggota Komisaris IndependenAhmad Fuad * Anggota Komisaris IndependenVincentius Sonny Loho ** Anggota KomisarisHermanto Siregar Anggota KomisarisH.C. Royke Singgih Anggota Non KomisarisDedi Budiman Hakim Anggota Non KomisarisSyahrir Nasution Anggota Non Komisaris*Terhitung sejak 1 Juni <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris Independen setelahmendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (fit and proper test).**Terhitung sejak 5 September <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris setelahIndependensi Komite AuditUntuk menjaga dan meningkatkan independensipelaksanaan tugas dan pemberian pendapat,rekomendasi maupun saran kepada DewanKomisaris, seluruh anggota Komite Audit tidakmemiliki afiliasi dengan Direktur, Komisaris lainnyamaupun pemegang saham pengendali BRI. AnggotaKomite Audit juga bukan merupakan pemegangsaham, Komisaris, Direktur maupun karyawandari perusahaan yang memiliki afiliasi maupunbisnis dengan BRI. Anggota Komite Audit tidakmemiliki wewenang untuk merancang, memimpinmaupun mengendalikan BRI sebelum menjabatdan bukan merupakan mantan pimpinan maupunpegawai Kantor Akuntan Publik yang memeriksapembukuan BRI.Untuk menjamin kualitas pelaksanaan tugas danpemberian saran, seluruh anggota Komite AuditBRI memiliki latar belakang keuangan dan/atauakuntansi. Dengan demikian seluruh persyaratanindependensi anggota Komite Audit yang sesuaidengan peraturan dan kaidah praktek terbaik GCG,telah dipenuhi.Tugas dan Tanggung JawabBerdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja KomiteAudit tanggal 03 Agustus 2011, Komite Auditadalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisarisdalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaantugas dan tanggung jawab Dewan Komisariskhususnya terkait dengan fungsi pengawasanguna meningkatkan kepercayaan publik terhadappengelolaan Perseroan.Selama tahun <strong>2012</strong>, Komite Audit telahmelaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawabnyasesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib KerjaKomite Audit (Committee Audit Charter). Dalammenyelenggarakan pertemuan dengan unit kerja,Komite Audit melalui Dewan Komisaris telahmeminta beberapa subordinasi manajemen untukmenghadiri pertemuan dan memberikan informasiterutama berkaitan dengan pengendalian intern danmanajemen risiko Perseroan.mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (fit and proper test).254PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanRapat dan Kehadiran Rapat Anggota Komite AuditRapat dilakukan dengan Audit Intern, Divisi Akuntansi dan Manajemen Keuangan, Divisi Bisnis Program danKemitraan, Kantor Akuntan Publik PSS - Ernst and Young.Selama tahun <strong>2012</strong>, Komite Audit melakukan rapat sebanyak 11 kali dengan tingkat kehadiran masing-masinganggota Komite Audit sebagai berikut:Nama Jumlah Rapat Kehadiran Kehadiran (%)Bunasor Sanim 11 9 82Adhyaksa Dault 11 8 73Ahmad Fuad* 6 5 83Vincentius Sonny Loho** 4 3 75Hermanto Siregar 11 9 82H.C. Royke Singgih 11 11 100Dedi Budiman Hakim 11 10 91Syahrir Nasution 11 10 91*Terhitung sejak 1 Juni <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris Independen setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (fit and proper test).**Terhitung sejak 5 September <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan(fit and proper test).Agenda RapatAdapun Rapat dan kegiatan yang dilaksanakan Komite Audit selama tahun <strong>2012</strong> adalah sebagai berikut:Pihak/Unit Kerja Tanggal MateriKAPErnst & Young24 Februari <strong>2012</strong> Audit atas laporan keuangan BRI per 31 Desember 201111 Desember <strong>2012</strong> Persiapan pelaksanaan General Audit laporan keuangan BRItahun buku <strong>2012</strong>Audit Intern 3 Januari <strong>2012</strong> Laporan hasil audit triwulan III tahun 201127 Maret <strong>2012</strong> Pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI27 April <strong>2012</strong> Laporan hasil audit Triwulan IV Tahun 201110 Juli <strong>2012</strong> Laporan hasil audit triwulan I tahun <strong>2012</strong>11 Oktober <strong>2012</strong> Laporan hasil audit triwulan II tahun <strong>2012</strong>27 Desember <strong>2012</strong> Laporan hasil audit triwulan III tahun <strong>2012</strong> dan rencana audittahunan tahun 2013Divisi Akuntansi Manajemendan Keuangan24 Juli <strong>2012</strong> Persiapan laporan publikasi laporan keuangan BRI per Juni<strong>2012</strong>25 Oktober <strong>2012</strong> Persiapan publikasi laporan keuangan BRI per September <strong>2012</strong>KAP Hertanto, Sidik & Rekan 16 Maret <strong>2012</strong> Audit atas laporan keuangan PKBL per 31 Desember 2011PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>255


Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Komite AuditKomite Audit telah melaksanakan program kerjanyaselama tahun <strong>2012</strong> sebagai berikut:1. Kegiatan Internala. Melakukan pemantauan dan evaluasi atasperencanaan dan pelaksanaan audit oleh AuditIntern BRI selama tahun <strong>2012</strong>.b. Menyusun rencana dan program kerja KomiteAudit <strong>2012</strong> yang merupakan penjabaran dariPedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit.c. Bersama-sama dengan perangkat Komisarislainnya, menyusun rencana dan program kerjaDewan Komisaris tahun <strong>2012</strong>,d. Melakukan pertemuan reguler dengan AuditIntern (AIN) dalam rangka membahas sistempengendalian intern, temuan-temuan auditterutama yang dinilai mengandung risikoyang dapat mempengaruhi kelangsunganusaha Perseroan.e. Melakukan pertemuan dengan Divisi AkuntansiManajemen dan Keuangan (AMK) serta Divisiterkait untuk membahas perkembangankinerja keuangan Perseroan dan informasikeuangan lainnya.f. Melakukan evaluasi dan memberikan laporantertulis kepada Dewan Komisaris dari setiappertemuan diatas dan penugasan yangdiberikan kepada Komite Audit.g. Melakukan pertemuan dengan Kantor AkuntanPublik terkait dengan pelaksanaan audittahunan Laporan Keuangan Perseroan.h. Melakukan pemantauan atas tindaklanjut hasil audit baik internal maupuneksternal, dalam rangka menilai kecukupanpengendalian intern termasuk kecukupanproses pelaporan keuangan.i. Melakukan review dan usulan dalam rangkapemberian persetujuan Dewan Komisaristerhadap Rencana Bisnis Bank (RBB) dan RencanaKerja dan Anggaran Perseroan (RKAP).2.j. Melakukan review perkembangan kinerjabulanan Perseroan dan memberikan saran danpendapat kepada Dewan Komisaris sebagaibahan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi.k. Melaksanakan kunjungan langsung ke unitkerja BRIKegiatan Eksternala. Melakukan diskusi dengan Auditor Eksternal,baik sebelum maupun setelah dilakukanpemeriksaan mengenai temuan-temuan ataslaporan keuangan Perseroan.b. Melakukan diskusi dengan pihak yang berkaitandengan peningkatan sistem pengendalian intern.Komite Nominasi dan Remunerasi (Knr)Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi BRIdidasarkan pada Keputusan Menteri Badan UsahaMilik Negara PER-01/MBU/2011, tanggal 1 Agustus2011 tentang penerapan tata kelola perusahaan yangbaik (Good Corporate Governance), Peraturan BankIndonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana diubahdengan PBI No. 8/14/ PBI/2006 tentang PelaksanaanCorporate Governance bagi Bank Umum. Di BRI, KomiteNominasi dan Komite Remunerasi tidak dipisahkan.Struktur dan KeanggotaanKomite Nominasi dan Remunerasi BRI terdiri dariseorang Ketua (Komisaris Independen), satu oranganggota Komisaris Independen, satu orang anggotaKomisaris, satu orang pejabat eksekutif yaitu KepalaDivisi Kebijakan dan Pengembangan Sumber DayaManusia, dan dua orang anggota non Komisarisyang memiliki pengetahuan mengenai sistemremunerasi dan/atau nominasi serta succession planbank. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan dalamPBI tersebut diatas.256PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanSusunan Keanggotaan 1 Januari <strong>2012</strong> – 28 Juni <strong>2012</strong>Nama Jabatan ProfesiAdhyaksa Dault Ketua Komisaris IndependenAviliani Anggota Komisaris IndependenHeru Lelono Anggota KomisarisPejabat Eksekutif (Kepala Divisi Kebijakan danPengembangan Sumber Daya Manusia) Anggota Non Komisaris/ex-officioKanyatama P. Mulyono Anggota Non KomisarisAsep Ikhsan Iskandar Anggota Non KomisarisSusunan Keanggotaan 29 Juni <strong>2012</strong> – 31 Desember <strong>2012</strong>Nama Jabatan ProfesiAdhyaksa Dault Ketua Komisaris IndependenAviliani Anggota Komisaris IndependenMustafa Abubakar* Anggota Wakil Komisaris UtamaHeru Lelono Anggota KomisarisHermanto Siregar Anggota KomisarisPejabat Eksekutif (Kepala Divisi Kebijakan dan PengembanganSumber Daya Manusia)AnggotaNon Komisaris/ex-officioKanyatama P. Mulyono Anggota Non KomisarisAsep Ikhsan Iskandar Anggota Non Komisaris*Terhitung sejak 27 Juli <strong>2012</strong> efektif sebagai Wakil Komisaris Utama setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (fit and proper test).Independensi Komite Nominasi dan RemunerasiUntuk menjamin kualitas pelaksanaan tugas, beberapa anggota KNR memiliki latar belakang pendidikan ekonomidan keuangan sementara anggota lainnya memiliki latar belakang pendidikan bidang sumber daya manusia.Sedangkan untuk menjamin independensi pelaksanaan tugas dan pemberian pandangan maupun saran danrekomendasi kepada Dewan Komisaris, seluruh anggota KNR tidak memiliki afiliasi dengan Direktur, Komisarislainnya maupun pemegang saham pengendali BRI dan bukan merupakan pemegang saham, Komisaris, Direkturmaupun karyawan dari perusahaan yang memiliki afiliasi maupun bisnis dengan BRI.Tugas dan Tanggung Jawab KNRBerdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja KNR tanggal 3 Agustus 2011, Komite Nominasi danRemunerasi adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka mendukung efektivitaspelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris khususnya terkait dengan kebijakan nominasidan kebijakan remunerasi.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>257


Fungsi NominasiLain-lain1.2.3.4.5.6.7.8.Menganalisis, menyusun dan memberikanrekomendasi mengenai sistem serta prosedurpemilihan dan/atau penggantian anggota DewanKomisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris.Memberikan rekomendasi mengenai calonanggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepadaDewan Komisaris.Memantau pelaksanaan dan menganalisa kriteriadan prosedur seleksi bagi calon Pejabat satu tingkatdi bawah Direksi.Menyusun sistem penilaian kinerja Dewan Komisarisdan Direksi.Memberikan rekomendasi tentang jumlah anggotaDewan Komisaris dan Direksi.Memberikan pendapat atau nasehat kepadaDireksi atas keputusan Direksi untuk mutasi dan/atau pengangkatan non pekerja Perseroan menjadipejabat satu tingkat di bawah Direksi.Menganalisa data pejabat satu tingkat di bawahDireksi yang disampaikan oleh Direksi secaratriwulanan dan setiap waktu jika ada perubahan.Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisarismengenai pihak independen yang akan menjadianggota Komite Audit dan anggota KomitePengawasan Manajemen Risiko.1.2.3.Mengevaluasi dan memberikan rekomendasikepada Dewan Komisaris yang berkaitan dengankebijakan ketenagakerjaan dan fungsi lainnyadalam manajemen SDM yang memiliki dampakfinansial yang signifikan dan/atau risiko hukumbagi Perseroan.Memberikan rekomendasi atas penyelesaiantemuan audit internal dan/atau eksternal serta hasilpengawasan Bank Indonesia, khusus mengenaikebijakan di bidang manajemen sumber dayamanusia.Mengadministrasikan dokumen-dokumen yangberkaitan dengan tugas dan tanggung jawabKomite.Rapat dan Kehadiran Rapat KNRKomite Nominasi dan Remunerasi senantiasa hadirdalam rapat Dewan Komisaris maupun komite lainnyayang diselenggarakan 1 (satu) kali dalam seminggusesuai agenda rapat. Komite Nominasi dan Remunerasimelakukan rapat sebanyak 4 kali kali selama tahun<strong>2012</strong> dengan tingkat kehadiran masing-masing anggotasebagai berikut:NamaJumlahRapatKehadiranKehadiran(%)Fungsi Remunerasi1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasiyang berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi danPekerja Perseroan.2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisarismengenai:a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisarisdan Direksi.b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutifdan Pekerja Perseroan secara keseluruhanuntuk disampaikan kepada Direksi.3. Memberikan rekomendasi tentang pemberianopsi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan PekerjaPerseroan, antara lain opsi saham.4. Memberikan rekomendasi tentang sistem pensiunbagi Pekerja Perseroan.5. Memberikan rekomendasi tentang sistemkompensasi serta manfaat lainnya dalampengurangan Pekerja Perseroan.Adhyaksa Dault 4 4 100Aviliani 4 4 100Heru Lelono 4 4 100Pejabat Eksekutif(Kepala Divisi Kebijakandan PengembanganSumber Daya Manusia)4 4 100Kanyatama P. Mulyono 4 4 100Asep Ikhsan Iskandar 4 4 100catatan:Terhitung sejak tanggal 29 Juni <strong>2012</strong>, Mustafa Abubakar (Wakil KomisarisUtama/Komisaris) dan Hermanto Siregar (Komisaris) efektif menjadianggota Komite Nominasi dan RemunerasiAgenda Rapat KNRPada awal tahun <strong>2012</strong> Komite Nominasi dan Remunerasimelakukan pembahasan mengenai langkah-langkahpelaksanaan dan tindak lanjut dari Rencana Kerja danAnggaran Komite Nominasi dan Remunerasi yang telahdisusun di akhir tahun 2011, agar tercapai sesuai targetyang telah ditetapkan.258PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanTerkait dengan Rapat Umum Pemegang Saham, KomiteNominasi dan Remunerasi melakukan review atasremunerasi Direksi dan Komisaris untuk diusulkan padaRapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun <strong>2012</strong>dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good CorporateGovernance, Peraturan Menteri Negara BUMN yangberlaku, kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan,kewajaran dengan peers group, pertimbangan sasarandan strategi jangka panjang Perusahaan, serta berbagaihasil survei dan kajian yang reliabel dari pihak eksternal.Selain itu Komite Nominasi dan Remunerasi membahasrencana, langkah-langkah pelaksanaan, serta usulannominasi Direksi dan Komisaris untuk diusulkan kepadaRapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun <strong>2012</strong>.Di bidang Ketenagakerjaan, selama tahun <strong>2012</strong> KomiteNominasi dan Remunerasi telah melakukan pembahasanmengenai Kebijakan Ketenagakerjaan berikutpermasalahan yang dihadapi dan kendala-kendala dalamimplementasi serta solusi-solusi untuk mengatasinya.Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Komite Nominasidan RemunerasiSelama tahun <strong>2012</strong>, Komite Nominasi dan Remunerasitelah melakukan berbagai tugas dan kegiatan,mencakup:1. Menyusun rencana dan program kerja KomiteNominasi dan Remunerasi tahun 2013 yangmerupakan penjabaran dari Pedoman dan TataTertib Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi.2. Bersama-sama dengan Komite Audit, KomitePengawasan Manajemen Risiko, Sekretaris DewanKomisaris, dan Staf Sekretaris Dewan Komisarismelakukan penyusunan rencana dan program kerjaDewan Komisaris tahun 2013.3. Bersama dengan Dewan Komisaris melaksanakanfungsi Nominasi.4. Melakukan review dan kajian atas RemunerasiDireksi dan Komisaris sesuai kinerja Perseroan,size business, dan hasil survei remunerasiindustri Perbankan.5. Memberi masukan dan rekomendasi kepada DewanKomisaris berdasarkan ketentuan yang berlaku,tentang persetujuan Dewan Komisaris BRI atas usulanpenetapan Direksi dan Komisaris Anak Perusahaan.6. Memberi masukan dan rekomendasi kepadaDewan Komisaris tentang persetujuan KomisarisBRI atas Pernyataan Tertulis Pendiri dalam rangkaPerubahan Peraturan Dana Pensiun BRI.7. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisarismengenai perpanjangan masa kerja anggotaKomite di Lembaga Komisaris BRI.8. Memberikan masukan dan rekomendasi kepadaDewan Komisaris atas kebijakan ketenagakerjaan.9. Bersama-sama dengan Komite Audit, KomitePengawasan Manajemen Risiko, Sekretaris DewanKomisaris, dan Staf Sekretaris Dewan Komisarismelakukan review dalam rangka pemberianpersetujuan Dewan Komisaris terhadap usulan danrevisi Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Rencana Kerjadan Anggaran Perseroan (RKAP), serta RencanaJangka Panjang Perusahaan (RJPP).10. Bersama-sama dengan Komite Audit, KomitePengawasan Manajemen Risiko, Sekretaris DewanKomisaris, dan Staf Sekretaris Dewan Komisarismelakukan review perkembangan kinerja bulananBRI dan memberikan saran dan pendapat kepadaDewan Komisaris untuk diklarifikasi kepada Direksidalam forum Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi.11. Melaksanakan kunjungan langsung ke unit kerja.12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta olehDewan Komisaris.Komite Pengawasan Manajemen Risiko (Kpmr)Pembentukan KPMR BRI didasarkan pada KeputusanMenteri Badan Usaha Milik Negara PER-01/MBU/2011,tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan tata kelolaperusahaan yang baik (Good Corporate Governance),dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.8/4/PBI/2006sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentangPelaksanaan Corporate Governance bagi Bank Umum.Struktur dan Keanggotaan KPMRAnggota Komite Pengawasan Manajemen Risiko BRIterdiri dari seorang Ketua (Komisaris Independen),satu orang anggota Komisaris Independen, satuorang anggota Komisaris dan tiga orang anggota nonKomisaris yang ahli di bidang keuangan dan manajemenrisiko. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan dalam PBItersebut diatas.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>259


Susunan Keanggotaan 1 Januari <strong>2012</strong> – 28 Juni <strong>2012</strong>Nama Jabatan ProfesiAviliani Ketua Komisaris IndependenBunasor Sanim Anggota Komisaris Utama/IndependenAgus Suprijanto* Anggota KomisarisRidwan Darmawan Ayub Anggota Non KomisarisI Gde Yadnya Kusuma Anggota Non KomisarisPamuji Gesang Raharjo Anggota Non Komisaris*terhitung sejak 28 Maret <strong>2012</strong> tidak lagi menjabat sebagai Komisaris dananggota Komite Pengawasan Manajemen Risiko.Susunan Keanggotaan 29 Juni <strong>2012</strong> – 31 Desember <strong>2012</strong>Nama Jabatan ProfesiAviliani Ketua Komisaris IndependenBunasor Sanim Anggota Komisaris Utama/IndependenMustafa Abubakar * Anggota Wakil Komisaris UtamaAhmad Fuad ** Anggota Komisaris IndependenVincentius Sonny Anggota KomisarisLoho ***Ridwan DarmawanAyubI Gde YadnyaKusumaPamuji GesangRaharjoAnggotaAnggotaAnggotaNon KomisarisNon KomisarisNon Komisaris* Terhitung sejak 27 Juli <strong>2012</strong> efektif sebagai Wakil Komisaris Utamasetelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas PenilaianKemampuan dan Kepatutan (fit and proper test).** Terhitung sejak 1 Juni <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris Independensetelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas PenilaianKemampuan dan Kepatutan (fit and proper test).*** Terhitung sejak 5 September <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris setelahmendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuandan Kepatutan (fit and proper test).Independensi KPMRKPMR senantiasa mengedepankan sikap mandiri baikdalam pelaksanaan tugas maupun dalam melaporkanhasil kerja kepada Dewan Komisaris. Semua anggotakomite ini adalah independen terhadap Direksi,dan secara kolektif mempunyai kompetensi danpengalaman di bidangnya.Anggota KPMR adalah para profesional yang memilikikompetensi cukup dibidangnya masing-masing denganpengalaman minimal lima tahun. Para profesional ini tidakpernah memiliki hubungan dengan Perseroan ataupunhubungan kekeluargaan dengan anggota Komisarisdan Direksi lainnya. Latar belakang para anggota KPMRberagam, yakni manajemen strategis, pengelolaankinerja, manajemen risiko, perbankan/keuangan danakuntansi, hal ini dimaksudkan untuk menjamin kualitasrekomendasi serta menjadi narasumber perbaikanpelaksanaan manajemen risiko BRI.Tugas dan Tanggung JawabBerdasarkan Panduan Kerja Komite PengawasanManajemen Risiko, KPMR memiliki fungsi dalammembantu Dewan Komisaris untuk melaksanakantugas dan tanggung jawabnya dalam mengevaluasidan memastikan agar penerapan manajemen risikoBank tetap memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedurdan metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatanBank tetap dapat terkendali (manageable) pada batas/limit yang dapat diterima serta menguntungkan Bank.Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab KPMRmeliputi, antara lain:1. Mengevaluasi dan mengkaji ulang secara berkalaatas kebijakan manajemen risiko dan memberikanpendapat berupa saran dan/atau rekomendasi kepadaDewan Komisaris sebagai bahan pertimbangandalam rangka perbaikan dan penyempurnaankebijakan manajemen risiko yang diperlukan.2. Memantau kecukupan proses identifikasi,pengukuran, pemantauan, pengendalian dansistem informasi manajemen risiko Perseroan.3. Mengevaluasi dan menganalisis laporan profilrisiko Perseroan secara triwulanan dan memberikanpendapat berupa saran dan/atau rekomendasi untukperbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan.4. Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawabanDireksi atas pelaksanaan manajemen risiko yangdilakukan sekurang-kurangnya secara triwulanan.5. Mengevaluasi dan menganalisa paket usulan Direksiuntuk penyediaan dana bagi pihak terkait yangharus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.6. Mengevaluasi dan mengkaji RKAP, RBB, dan RJPPuntuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris.7. Memantau dan/atau membuat tanggapan ataslaporan realisasi RBB dan RKAP.260PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan8. Mengevaluasi dan menganalisa paket pemberian kredit diatas jumlah tertentu yang memerlukan konsultasidengan Dewan Komisaris.9. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturanperundang-undangan lainnya.10. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan Dewan Komisaris.Rapat dan Kehadiran RapatMengingat luasnya cakupan dan keterkaitan antar masing-masing jenis risiko yang dihadapi oleh Perseroan,maka selain dilakukan dalam forum Rapat KPMR, pembahasan permasalahan yang terkait dengan implementasimanajemen risiko menjadi agenda Rapat Dewan Komisaris.Selama tahun <strong>2012</strong>, KPMR telah melakukan rapat, baik internal KPMR maupun bersama-sama dengan Divisi/UnitKerja yang terkait dalam rangka mengevaluasi penerapan dan pengelolaan manajemen risiko, yang mencakupRisiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Kredit, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Strategis,dan Risiko Reputasi sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku.Komite Pengawasan Manajemen Risiko melakukan rapat sebanyak 15 kali selama tahun <strong>2012</strong> dengan tingkatkehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:Nama Jumlah Rapat Kehadiran Kehadiran (%)Aviliani 15 12 80Bunasor Sanim 10 8 80Mustafa Abubakar ** 7 6 86Agus Suprijanto * 6 5 83Ahmad Fuad *** 7 6 86Vincentius Sonny Loho **** 7 5 71Ridwan Darmawan Ayub 15 13 87I Gde Yadnya Kusuma 15 18 80Pamuji Gesang Raharjo 15 13 87*terhitung sejak 28 Maret <strong>2012</strong> tidak lagi menjabat sebagai Komisaris dan anggota Komite Pengawasan Manajemen Risiko.**terhitung sejak 27 Juli <strong>2012</strong> efektif sebagai Wakil Komisaris Utama setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (fit and proper test).***terhitung sejak 1 Juni <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris Independen setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuan danKepatutan (fit and proper test).****terhitung sejak 5 September <strong>2012</strong> efektif sebagai Komisaris Independen setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia atas Penilaian Kemampuandan Kepatutan (fit and proper test).Adapun agenda rapat yang dilaksanakan KPMR selama tahun <strong>2012</strong> adalah sebagai berikut:No. Tanggal Materi Direksi/Divisi/Unit Kerja1. 24 Januari <strong>2012</strong> Penyediaan dana kepada pihak terkait Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN,Direktur Keuangan, Direktur Bisnis Komersial2. 22 Mei <strong>2012</strong> Profil Risiko BRI Triwulan I Tahun <strong>2012</strong> Divisi Manajemen Risiko3. 18 Juni <strong>2012</strong> Penyediaan dana kepada pihak terkait Lembaga Komisaris BRI4. 4 September <strong>2012</strong> Laporan Profil Risiko Triwulan II tahun <strong>2012</strong> Direktur Kepatuhan BRI, Divisi ManajemenRisiko BRI5. 25 September <strong>2012</strong> 1. Pelaksanaan strategi Anti Fraud2. Pelaksanaan program APU/PPTDirektur Kepatuhan, Divisi Kepatuhan,Divisi Manajemen Risiko3. Profil Risiko Kepatuhan6. Januari - Desember <strong>2012</strong> Konsultasi kredit, yang diselenggarakan dalam • Direktorat Bisnis Komersial10 (sepuluh) kali rapat konsultasi kredit • Direktorat Bisnis Kelembagaan danBUMNPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>261


Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan KPMRSelama tahun <strong>2012</strong>, Komite Pengawasan ManajemenRisiko telah melakukan hal-hal sebagai berikut:1. Menyusun rencana dan program kerja KomitePengawasan Manajemen Risiko tahun 2013 yangmerupakan penjabaran dari Pedoman dan Tata TertibKerja Komite Pengawasan Manajemen Risiko.2. Bersama-sama dengan Komite Audit, KomiteNominasi dan Remunerasi, Sekretaris DewanKomisaris, dan Staf Sekretaris Dewan Komisarismelakukan penyusunan rencana dan program kerjaDewan Komisaris tahun 2013.3. Memberikan tanggapan dan pendapat atas fasilitaskredit yang dikonsultasikan oleh Direksi kepadaDewan Komisaris.4. Melakukan evaluasi atas Laporan Kinerja PortofolioKredit Perseroan.5. Melakukan review atas laporan triwulanan tentangLaporan Profil Risiko Bank Perseroan.6. Melakukan review atas laporan bulanan dan laporansemester Direktur Kepatuhan Perseroan.7. Bersama-sama dengan Komite Audit, Komite Nominasidan Remunerasi, Sekretaris Dewan Komisaris, dan StafSekretaris Dewan Komisaris melakukan review dalamrangka pemberian persetujuan Dewan Komisaristerhadap usulan dan revisi Rencana Bisnis Bank (RBB)dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP).8. Bersama-sama dengan Komite Audit, Komite Nominasidan Remunerasi, Sekretaris Dewan Komisaris, danStaf Sekretaris Dewan Komisaris melakukan reviewperkembangan kinerja bulanan BRI dan memberikansaran dan pendapat kepada Dewan Komisaris untukdiklarifikasi kepada Direksi dalam forum Rapat DewanKomisaris dengan Direksi.9. Melaksanakan penilaian langsung ke unit kerja BRI10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta olehDewan Komisaris.Komite DireksiUntuk mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dantanggung jawab Direksi telah dibentuk komite-komitedi bawah Direksi yaitu:Komite Manajemen Risiko/Risk ManagementCommittee (RMC)RMC adalah komite tertinggi dalam sistem manajemenrisiko BRI yang beranggotakan seluruh anggota Direksidan pejabat setingkat dibawah Direksi BRI yangditunjuk. RMC bersifat non-struktural dan independenterhadap Unit Kerja Operasional.RMC membahas, mengkaji-ulang dan menyetujuiusulan dan rekomendasi yang disampaikan dalamrapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Usulan dan rekomendasi tersebut diantaranyamencakup kebijakan, strategi dan prosedurmanajemen risiko.Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko, RMC telahmenetapkan Sub-RMC yang berperan memberikanrekomendasi kepada Direksi dalam hal ini DirekturUtama BRI. Sub-RMC yang ditetapkan adalah:1. Operational Risk Management Committee(ORMC) adalah fungsi Sub-RMC yang membahaspermasalahan yang berkaitan dengan eksposurrisiko operasional dan penerapan manajemenrisiko operasional. Yang dimaksud risikooperasional mencakup risiko operasional, risikohukum, risiko reputasi, risiko strategik danrisiko kepatuhan.2. Credit Risk Management Committee (CRMC) adalahfungsi Sub-RMC yang membahas permasalahanyang berkaitan dengan eksposur risiko kredit danpenerapan manajemen risiko kredit.3. Market Risk Management Committee (MRMC)adalah fungsi Sub-RMC yang membahaspermasalahan yang berkaitan dengan eksposurrisiko pasar dan penerapan manajemen risiko pasar.Risiko pasar meliputi risiko nilai tukar, risiko sukubunga dan risiko likuiditas.Struktur dan KeanggotaanStruktur dan keanggotaan sub Komite ManajemenRisiko selengkapnya ditetapkan dalam Surat KeputusanDireksi No.519-DIR/DMR/07/2011 tanggal 18 Juli 2011.Adapun gambaran ringkas masing-masing sub KomiteManajemen Risiko adalah sebagai berikut:RMC (Risk Management Committee)Ketua: Direktur UtamaKetua I : Direktur KepatuhanKetua II : Direktur Pengendalian Risiko KreditSekretaris I : Kepala Divisi Manajemen RisikoSekretaris II : Kepala Divisi Administrasi Kredit262PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanAnggota tetap : - Seluruh Direksi termasuk DirekturUtama (memiliki hak voting)Seluruh Kepala Divisi (tanpa hakvoting)- Pemimpin Cabang Khusus (tanpahak voting)- Pemimpin Wilayah di DKI Jakarta(tanpa hak voting)- Inspektur di DKI Jakarta (tanpahak voting)Anggota tidak tetap: diundang berdasarkan relevansipermasalahanKeanggotaan RMC terdiri dari anggota tetap, baikdengan hak voting maupun tanpa hak voting, dananggota tidak tetap. Hak voting adalah hak suarauntuk memilih apabila dalam pengambilan keputusansuatu permasalahan tidak tercapai kata mufakat.ORMC (Operational Risk Management Committee)Ketua I: Kepala Divisi Manajemen RisikoKetua II:: Kepala Divisi LayananSekretaris: Kepala Bagian ManajemenRisiko Operasional DivisiManajemen RisikoAnggota tetap : Para Kepala Divisi yangterkaitdengan Operasional.Anggota tidak tetap : diundang berdasarkanketerkaitan permasalahanCRMC (Credit Risk Management Committee)Ketua I: Kepala Divisi Manajemen RisikoKetua II: Kepala Divisi Administrasi KreditSekretaris I : Kepala Bagian Credit Risk Review& Monitoring, Divisi ManajemenRisikoSekretaris II : Kepala Bagian Kebijakan danMetodologi Risiko Kredit, DivisiManajemen RisikoAnggota tetap : Para Kepala Divisi yangmembidangi Bisnis BRI dan TreasuryAnggota tidak tetap : diundang berdasarkan keterkaitanpermasalahanMRMC (Market Risk Management Committee)Ketua I : Kepala Divisi Manajemen RisikoKetua II : Kepala Divisi TreasurySekretaris : Kepala Bagian Manajemen RisikoPasar & Risiko Terpadu, DivisiManajemen RisikoAnggota tetap : - Kepala Divisi Bisnis Internasional- Kepala Divisi Akuntansi danManajemen Keuangan- Kepala Divisi Sentra OperasiAnggota tidak tetap: diundang berdasarkan keterkaitanpermasalahanWewenang dan Tanggung Jawab RMC1.2.Memberikan rekomendasi kepada Direktur Utamaatas penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko,serta perubahannya jika diperlukan, termasukpenerapan kebijakan manajemen risiko, strategimanajemen risiko dan contingency plan apabilakondisi eksternal tidak normal.Memberikan rekomendasi kepada Direktur Utamauntuk penetapan metodologi pengukuran risikodan perubahannya.3. Merekomendasikan penetapan limit risiko dan4.perubahannya.Penyampaian laporan profil risiko dan hasilpemantauan risiko serta rekomendasi perubahanapabila diperlukanProgram Kerja RMC Tahun <strong>2012</strong>Agenda RMC sepanjang tahun <strong>2012</strong> mencakup:1. Pembahasan Tindak Lanjut RMC sebelumnya2. Profil Risiko3. Pembahasan Risk Issue dalam profil 8 jenis risiko4.5.6.7.8.Pemantauan RisikoAnalisa Permodalanlmplementasi Basel dan Manajemen RisikoPendidikan dan Sosialisasi Manajemen RisikoRekomendasi dan Putusan RMCFrekuensi Rapat dan Pelaksanaan RMC dan Sub-RMCUntuk tahun <strong>2012</strong> RMC diselenggarakan sebanyak13 (tiga belas) kali. Tingkat kehadiran dalam setiappertemuan RMC telah memenuhi ketentuan kuorumyakni dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari anggotatetap, termasuk 3 Direktur yang salah satunyaDirektur Kepatuhan.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>263


Jadwal dan Topik Pembahasan RMC BRI selama tahun <strong>2012</strong> adalah sebagai berikut:Kegiatan Jadwal AgendaRMC IV-2011 30 Januari <strong>2012</strong> Pembahasan Profil Risiko BRI triwulan IV-2011Pembahasan risk issue (pertumbuhan & kualitas kredit dan DPK rupiah& valas BRI, implementasi Standardized Approach Basel II)Analisis PermodalanRekomendasi dan Putusan RMCCRMC I-<strong>2012</strong> 11 April <strong>2012</strong> Pembahasan review agunan KPRPembahasan profil risiko kreditPembahasan Internal risk ratingORMC I-<strong>2012</strong> 11 April <strong>2012</strong> Pembahasan Layanan Nasabah Prima, Strategi Anti Fraud, PerhitunganATMR Risiko OperasionalRMC I-<strong>2012</strong> 26 April <strong>2012</strong> Pembahasan Profil Risiko BRI triwulan I-<strong>2012</strong>Pembahasan risk issue (metodologi perhitungan CKPN bencana, cashratio unit kerja, road map Business Continuity Management BRI)Analisa PermodalanRekomendasi dan Putusan RMCORMC II-<strong>2012</strong> 15 Juni <strong>2012</strong> Sosialisasi Strategi Anti Fraud, Pelaporan Kerugian Risiko Operasional,Pembahasan Top Risk Issue Bidang OperasionalCRMC II-<strong>2012</strong> 28 Juni <strong>2012</strong> Pembahasan Top Risiko Kredit dan Top Risiko OperasionalPerkreditanRMC II-<strong>2012</strong> 30 Juli <strong>2012</strong> Pembahasan Profil Risiko BRI triwulan II-<strong>2012</strong>Pembahasan risk issue (penerapan kebijakan Anti Fraud, limit risikopasar, variabel penyebab NPL, kinerja dan kualitas kredit)Analisa PermodalanRekomendasi dan Putusan RMCORMC III-<strong>2012</strong> 26 September <strong>2012</strong> Pembahasan Top Risk Issue Bidang Operasional, PelaksanaanManajemen Kelangsungan Usaha dan Forum Manajemen RisikoCRMC III-<strong>2012</strong> 27 September <strong>2012</strong> Pembahasan konsentrasi kredit per sektor ekonomi, Sistem InformasiManajemen Risiko Kredit, dan Pembahasan Top Risiko Kredit dan TopRisiko Operasional PerkreditanRMC III-<strong>2012</strong> 29 Oktober <strong>2012</strong> Pembahasan Profil Risiko BRI triwulan III-<strong>2012</strong>Pembahasan risk issue (strategi menghadapi Masyarakat EkonomiAsean, persiapan Basel III, Risk Based Pricing)Analisa PermodalanRekomendasi dan Putusan RMCMRMC 7 Desember <strong>2012</strong> Pembahasan Dana Valas BRICRMC IV-<strong>2012</strong> 18 Desember <strong>2012</strong> Pembahasan Rating/Scoring Kredit, Kinerja Portofolio Kredit PerSektor Ekonomi, dan Limit Konsentrasi Kredit.ORMC IV-<strong>2012</strong> 19 Desember <strong>2012</strong> Pembahasan Top Risk Issue Bidang Operasional, PengawasanOperasional Uker BRI.Forum RMC telah menjadi sarana yang sangat baik untuk melakukan koordinasi antar divisi. Dari hasil Forum RMCmuncul beberapa usulan strategis terkait pengelolaan risiko di BRI.Komite Aset dan Liabilitas (Assets and Liabilities Committee/ Alco)Asset-Liability Committee (ALCO) adalah komite yang membantu Direksi BRI dalam mengelola Asset dan LiabilityBRI secara terpadu, menetapkan suku bunga simpanan dan pinjaman, menentukan kebijakan mismatch, net openposition dan risiko suku bunga, mengelola dan menetapkan struktur balance sheet dan capital serta memberikanrekomendasi kepada Direksi untuk menetapkan kebijakan yang akan diputuskan dalam Rapat ALCO.264PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanStruktur dan Keanggotaan ALCOStruktur Organisasi Komite Aset dan Liabilitasselengkapnya ditetapkan melalui Surat KeputusanDireksi No.650-DIR/TRY/10/2009 tanggal 30 Oktober2009 dengan garis besar sebagai berikut:Ketua (merangkap : Direktur Utamaanggota)Ketua Pengganti I : Direktur Keuangan(merangkap anggota)Ketua Pengganti II : Direktur Pengganti(merangkap anggota) Direktur Keuangan(Sesuai Surat Keputusantentang DirekturPengganti)Sekretaris: Kepala Divisi Treasury(merangkap anggota)Anggota : -- Direksi-- Seluruh Kepala DivisiBisnis, Dana & Jasamaupun Operasional-- Pimpinan Wilayah diJakarta dan-- Pimpinan KantorCabang Khusus.Assets and Liabilities Management (ALM):Merupakan grup analis penunjang ALCO. Sebagaigrup analis penunjang ALCO, ALM memiliki tugasmelakukan analisis antara lain atas sumber danpenggunaan dana, Maturity and Repricing Gap,Primary dan Secondary Reserve, monitoring NOP,menyusun skenario tingkat suku bunga simpanandan pinjaman dan alternatif pricing, menyusunfunding strategy, dan menyiapkan data, bahanpresentasi, dan perlengkapan yang diperlukan untukrapat ALCO.Tugas dan Tanggung Jawab ALCO1. Menetapkan kebijakan pengelolaan Asset andLiability BRI secara terpadu.2. Menetapkan suku bunga dasar untuk simpanan,pinjaman dan fund transfer price.3. Menentukan kebijakan mismatch dan net openposisiton (NOP).4. Mengelola dan menetapkan struktur balance sheetdan capital.5. Memastikan pengelolaan Asset and Liabilitytelah dilaksanakan sesuai dengan kebijakanhasil rapat ALCO.Program Kerja ALCOALCO mengadakan pertemuan secara periodik,minimal 1 (satu) kali dalam sebulan untukmembahas pengelolaan asset dan liability BRI yangberkaitan dengan strategi dan kebijakan Direksidalam hal perkembangan kinerja bank, komposisidan pertumbuhan portofolio Bank, pengelolaanrisiko (panduan limit mismatch dan net openposition) dan suku bunga simpanan, pinjaman, danfund transfer price.Frekuensi Rapat ALCOSelama tahun <strong>2012</strong> ALCO telah menyelenggarakanpertemuan sebanyak 12 kali (setiap bulan) denganpersentase kehadiran tiap Rapat ALCO telahmemenuhi kuorum (dihadiri 2/3 dari anggota ALCO).Rapat biasanya dilakukan pada minggu ke empatsetiap bulan.Agenda rutin rapat ALCO adalah EvaluasiKinerja Asset & Liability, Market Review, AnalisisPerkembangan Saham BRI, Analisis PerkembanganFee Based Income, Presentasi Kinerja Kanwil,Penyampaian Rekomendasi Asset & LiabilityManagement, Putusan Rapat ALCORealisasi Program Kerja ALCORapat ALCO secara rutin telah melakukan evaluasikinerja asset-liability BRI, dan menetapkan besarnyasuku bunga dasar untuk simpanan, pinjaman, danfund transfer price. Rapat ALCO juga menjadi forumuntuk pertukaran informasi terkait kondisi pasardan current issue bagi Direksi dan Pejabat EksekutifBRI, antara lain informasi mengenai kondisi makroekonomi, kondisi industri perbankan nasional,regulasi baru dan hal-hal yang menjadi perhatianinvestor/ekspektasi pasar.Selain itu, rapat ALCO merupakan forum strategisdalam penyampaian arah dan strategi bisnis, sertasolusi permasalahan kerja oleh Direksi.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>265


Komite Kebijakan Perkreditan (Kkp)KKP adalah komite yang membantu DireksiBRI dalam merumuskan kebijakan perkreditandan memberikan saran-saran perbaikan terkaitkebijakan perkreditan.Struktur dan Keanggotaan KKPStruktur dan Keanggotaan KKP selengkapnyaditetapkan dalam SK Direksi No. S.114-DIR/ADK/06/<strong>2012</strong>tanggal 29 Juni <strong>2012</strong> adalah:Ketua : Direktur UtamaSekretaris : Kepala Divisi Administrasi Kredit(merangkap sebagai Anggota)Anggota : -7 Direktur Bidang Bisnis, Keuangan danKepatuhan-17 Kepala Divisi Bidang Bisnis, Renstra danHukum.Tugas dan Tanggung Jawab KKP1. Memberikan masukan kepada Direksi dalamrangka penyusunan Kebijakan Umum Perkreditan(KUP) BRI, terutama yang berkaitan denganperumusan prinsip kehati-hatian dalam perkreditansebagaimana dimaksud dalam KUP BRI.2. Mengawasi agar KUP-BRI diterapkan dandilaksanakan secara konsekuen dan konsisten, sertamerumuskan pemecahan apabila terdapat hambatanatau kendala dalam penerapannya. SelanjutnyaKKP juga melakukan kajian berkala terhadap KUP-BRI dan memberikan saran kepada Direksi apabiladiperlukan perubahan atau perbaikan.3. Memantau dan mengevaluasi:a. Kebenaran pelaksanaan wewenang memutuskreditb. Kebenaran proses pemberian, perkembangandan kualitas kredit yang diberikan kepadapihak yang terkait dengan bank dan debiturdebiturbesar tertentuc. Kebenaran pelaksanaan ketentuan BMPKd. Ketaatan terhadap ketentuan perundang-undangan dan peraturan lainnya dalampelaksanaan pemberian kredite. Penyelesaian kredit bermasalah sesuai denganyang ditetapkan dalam KUP-BRf. Pemenuhan kecukupan jumlah PenyisihanPenghapusan Aktiva Produktif (PPAP)/CadanganKerugian Penurunan Nilai (CKPN)4.5.g. Debitur-debitur besar tertentu dan kredit-kredit yang berada dalam daftar kredit dalampengawasan khusus.Melakukan kajian untuk menilai efektivitas SistemPengendalian Intern Perkreditan.Menyampaikan laporan tertulis secara berkaladan memberikan saran-saran langkah perbaikankepada Direksi dengan tembusan kepadaKomisaris mengenai:a. Hasil pengawasan atas penerapan danpelaksanaan KUP-BRI.b. Hasil pemantauan dan evaluasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan butir 3 di atas.Mekanisme Kerja KKPFungsi, tugas dan tanggung jawab KKP sehari-haridilaksanakan oleh Sekretaris KKP bersama denganDivisi-Divisi terkait.Sepanjang tahun <strong>2012</strong>, Rapat KKP dilaksanakansebanyak 1 (satu) kali dengan rincian sebagai berikut:Kegiatan Jadwal AgendaRapat KKP 4 September <strong>2012</strong> Pembahasan RevisiKebijakan UmumPerkreditan BRIRealisasi Program Kerja KKPTerkait pelaksanaan rapat KKP diatas, telah diterbitkanSurat Keputusan Direksi BRI No. S.140-DIR/ADK/12/<strong>2012</strong>tanggal 4 Desember <strong>2012</strong> tentang Kebijakan UmumPerkreditan BRI revisi ke-6.Komite KreditKomite Kredit merupakan komite operasional yangmembantu Direksi dalam mengevaluasi dan/ataumemutuskan permohonan kredit untuk jumlahdan/atau jenis kredit tertentu yang ditetapkanoleh Direksi.Struktur dan Keanggotaan Komite KreditStruktur dan keanggotaan Komite Kredit ditetapkandalam SK Direksi No.S.114-DIR/ADK/06/<strong>2012</strong>. tanggal 29Juni <strong>2012</strong> dengan gambaran sebagai berikut:266PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanStruktur dan Keanggotaan Komite KreditKomite Kredit Anggota Pengambil KeputusanAkhirKomite Kredit BRIDirektur Bisnis KomersialDirektur Utama(untuk putusan kredit)Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMNDirektur Bisnis UMKMDirektur Bisnis KonsumerDireklur Pengendalian Risiko KreditKomite Kredit BRI(untuk putusan Money Market Line danproduk Treasury)Komite Direksi 1 (KKD-1)(untuk putusan kredit performing- kredit menengah prakarsa kantorWilayah dan Divisi Bisnis Program &Kemitraan)Direktur KeuanganDirektur Bisnis KomersialDirektur Bisnis Kelembagaan dan BUMNDirektur Bisnis UMKMDirektur Bisnis KonsumerDirektur Pengendalian Risiko KreditDirektur Bisnis UMKMDirektur Bisnis KomersialDirektur Pengendalian Risiko KreditKomite Direksi 2 (KKD-2)Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN(untuk putusan kredit performing - kredit Direktur Bisnis Komersialmenengah dan korporasi prakarsa Divisi Direktur Pengendalian Risiko KreditBisnis BUMN)Komite Direksi 3 (KKD-3)Direktur Bisnis Komersial(untuk putusan kredit performing - kredit Direktur Bisnis Konsumermenengah dan korporasi prakarsa Divisi Direktur Pengendalian Risiko KreditBisnis Umum dan Agribisnis, serta kreditconsumer)Komite Kredit Direksi Restrukturisasi danPenyelesaian Kredit BermasalahDirektur Bisnis UMKMDirektur Bisnis KomersialDirektur Bisnis Kelembagaan dan BUMNDirektur Bisnis KonsumerDirektur Pengendalian Risiko KreditDirektur UtamaTugas dan Tanggung Jawab Komite KreditTugas Komite Kredit adalah memberikan persetujuan atau penolakan kredit sesuai dengan batas wewenang yangditetapkan oleh Direksi. Disamping itu, Komite Kredit bertugas melakukan koordinasi dengan ALCO dalam aspekpendanaan untuk kredit dengan jumlah tertentu yang ditetapkan oleh ALCO.Adapun tanggung jawab Komite Kredit adalah:1. Melaksanakan tugas dalam pemberian putusan kredit berdasarkan kemahiran profesional secara jujur, obyektif,cermat dan seksama.2. Menolak permintaan dan/atau pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan untuk memberikan persetujuankredit yang hanya bersifat formalitas.3. Membubuhkan tanda tangan pada formulir Putusan Kredit sebagai bukti pemberian putusan kreditsebagai wujud tanggung jawab Komite Kredit, Oleh karena itu, sebelum membubuhkan tanda tangan,Komite Kredit harus:a. Memastikan bahwa setiap kredit yang diberikan telah memenuhi ketentuan perbankan dan sesuai asas-asas perkreditan yang sehat.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>267


.c.Memastikan bahwa pelaksanaan pemberiankredit telah sesuai dengan KUP-BRI, PPK sertaperaturan perkreditan lainnya.Memastikan bahwa pemberian kredit telahdidasarkan pada penilaian yang jujur, obyektif,cermat dan seksama serta terlepas daripengaruh pihak-pihak yang berkepentingandengan pemohon kredit.Frekuensi Rapat Komite KreditRapat Komite Kredit dilakukan apabila diperlukanputusan kredit baru maupun perpanjangan kredit.Untuk putusan Komite Kredit BRI dilakukan denganasas majority. Sedangkan untuk putusan Komite Kreditselain Komite Kredit BRI dilakukan secara unanimousatau putusan dapat disetujui apabila seluruh anggotaKomite Kredit menyatakan setuju.Untuk kredit dengan total exposure minimal Rp300miliar, baik untuk debitur tunggal maupun kelompokusaha, harus dilakukan konsultasi dengan DewanKomisaris. Sedangkan khusus untuk kredit Agribisnisdan BUMN, konsultasi dengan Dewan Komisarisdilakukan apabila total exposure kredit masing-masingminimal Rp600 miliar dan Rp500 miliar.Realisasi Program Kerja Komite Kredit BRIPutusan Komite Kredit (KK) selama tahun <strong>2012</strong>PeriodePutusanKomiteKredit BRIPutusanKomite KreditDireksiPutusanKomiteKredit DireksiRestrukturisasi<strong>2012</strong> 238 54 15Komite Pengarah Teknologi dan Sistem Informasi/Information System and Technology SteeringCommittee (Itsc)Sesuai dengan ketentuan yang digariskan BankIndonesia melalui Peraturan Bank Indonesia No.9/15/PBI/2007 tanggal 30 November 2007 dan Surat EdaranBank Indonesia No. 9/30/DPNP tanggal 12 Desember2007, keduanya perihal Penerapan Manajemen Risikodalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh BankUmum, BRI telah menetapkan Komite PengarahTeknologi dan Sistem Informasi melalui Surat KeputusanDireksi BRI Nokep: 625-DIR/TSI/10/2009 tanggal 19Oktober 2009 tentang Komite Pengarah (SteeringCommittee) Teknologi dan Sistem Informasi (TSI)PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.ITSC merupakan komite yang bertanggung jawabmemberikan arahan dan rekomendasi tentangkebijakan, pengembangan, dan implementasi teknologidan sistem informasi BRl.Struktur dan Keanggotaan ITSCStruktur dan Keanggotaan ITSC ditetapkan melalui SKDireksi No. 625-dir/tsi/10/2009 tanggal 19 Oktober2009 dengan gambaran ringkas sebagai berikut:Ketua : Direktur OperasionalWakil Ketua : Direktur KepatuhanSekretaris : Kepala Divisi Teknologi dan SistemInformasiAnggota : 19 Kepala Divisi Bisnis, Operasional danAudit Intern.Keanggotaan Komite bersifat ex-officio dananggota komite mewakili pihak yang berhubunganlangsung dengan TSI baik sebagai partner maupunsebagai pengguna.Tugas dan Tanggung Jawab ITSCa. Memberikan rekomendasi mengenai rencanakebijakan sasaran pengembangan TSI BRI jangkapanjang (5 tahun) yang dituangkan dalam ITStrategic Plan (ITSP) BRI;b. Memberikan rekomendasi prioritas pengembanganTSI BRI jangka pendek (tahunan) dan jangkapanjang (5 tahun) sesuai dengan Corporate Plandan Rencana Bisnis Bank yang akan dijalankan olehmanajemen BRI;c. Memberikan rekomendasi perubahan perencanaandan strategi TSI dalam jangka panjang sebagaiakibat perubahan kebijakan dan strategi bisnis BRI;d. Melakukan review dan merekomendasikanRencana Kerja Fungsional dan Rencana kerjaAnggaran Investasi dan Eksploitasi TSI BRI untukpengembangan, operasional dan pemeliharaanTSI dalam jangka pendek (tahunan) denganberpedoman pada ITSP BRI yang telah ditetapkan;268PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaane. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan proyek TSI BRI agar arah pengembangansesuai dengan perencanaan dan strategi yang telah ditetapkan;f. Melakukan monitoring dan evaluasi status pengembangan TSI secara berkala atas realisasi dan proyekpengembangan TSI yang dikelola oleh Divisi TSI.g. Melakukan monitor efektivitas langkah-langkah pengelolaan risiko atas investasi BRI pada sektor teknologiinformasi agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis BRI.h. Merekomendasikan upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TSI yang tidak dapat diselesaikan oleh satuankerja pengguna (user) dan penyelenggara TSI secara efektif, efisien dan tepat waktu.Program Kerja ITSCProgram kerja ITSC adalah melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan terhadap materi yang diagendakandalam pertemuan komite.Realisasi Program KerjaDalam setiap rapat ITSC telah dilakukan evaluasi terhadap perkembangan IT BRI dan pembahasan masalahsesuai agenda masing-masing rapat. Dalam rapat tersebut Direksi memberikan pengarahan mengenaistrategi khususnya terkait pengembangan e-channel tertentu yang dianggap perlu mendapat perhatianlebih. Namun demikian, Direksi juga mengingatkan agar pengembangan aplikasi tidak mengabaikanpengembangan yang bersifat mandatory.Frekuensi dan Agenda Rapat ITSCSelama tahun <strong>2012</strong>, rapat ITSC yang telah dilaksanakan sebagai berikut:WaktuTopik/Agenda rapat ITSCApril <strong>2012</strong>Organisasi & SDM TSIAnggaran & Proyek TI Tahun <strong>2012</strong>ITSP 2008-2013Bussiness Contunity Management TIPerformasi TSIProgress Pengembangan TIJuni <strong>2012</strong> Realisasi Anggaran TI & Proyek TI Tahun <strong>2012</strong>Desember <strong>2012</strong> Realisasi ITSP 2008-2013Realisasi Anggaran TIProgress dan Realisasi Kegiatan TSISwitch Over X/Live Production DRCKinerja TIKomite Pengarah Project Management Office (Pmo) Steering CommitteePMO Steering Committee adalah forum/komite tertinggi dalam manajemen proyek tingkat korporat di BRI. PMOSteering Committee mempunyai peran dalam memberikan arahan strategis dalam pengelolaan proyek. Keputusankeputusanstrategis dalam pengelolaan proyek mencakup keputusan investasi yang terkait dengan masalah proyek,diantaranya menyetujui, mengubah atau membatalkan rencana dan pelaksanaan proyek.Struktur dan Keanggotaan PMO Steering CommitteeStruktur dan keanggotaan selengkapnya ditetapkan melalui SK Direksi No. 647-DIR/REN/09/2011 tanggal30 September 2011, dengan gambaran ringkas adalah:PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>269


Ketua : Direktur UtamaAnggota : - Direktur yang menjabat Head of PMO- Para anggota Direksi yang membawahi Unit Kerja Pemilik Proyek- Para anggota Direksi yang membawahi Unit Kerja Pendukung Proyek- Para Kepala Unit Kerja Pemilik Proyek- Para Kepala Unit Kerja Pendukung ProyekTugas dan Tanggung Jawab PMO Steering Committee1.2.Memberikan arahan strategi proyek-proyek di BRI secara korporat.;Mengambil keputusan atas usulan penyelesaian permasalahan dalam pengelolaan proyek yang tidak dapatdiputuskan oleh Head of PMO atau Project Steering Committee;3. Melakukan realokasi anggaran antar proyek yang sudah tercantum dalam Rencana Kerja Proyek sesuaiketentuan yang berlaku;4. Mengambil keputusan atas hal-hal yang belum diatur dalam Kebijakan Umum PMO dan PP PMO;5. Mengesahkan hasil Joint Planning Session;6. Menghentikan proyek, jika suatu proyek tidak lagi memiliki alasan untuk diteruskan.Program dan Realisasi Program Kerja PMO Steering CommitteeDalam menjalankan fungsinya, PMO Steering Committee melakukan pertemuan minimal 1 (satu) kali dalam satutahun dan bertanggungjawab kepada Direksi BRI.PMO Steering Committee Meeting I tahun <strong>2012</strong>Waktu Agenda Anggota yang Hadir6 September <strong>2012</strong> a. Progres Status Proyek <strong>2012</strong> s/d Agustus <strong>2012</strong>b. Realisasi Anggaran Proyek Tahun <strong>2012</strong>c. Permasalahan Proyekd. Proyek-proyek yang Perlu Perhatian Khususe. Perencanaan Proyek Tahun 2013f. Usulan Putusan PMO-SCa. Head of PMO (Direktur Kepatuhan BRI)b. Direktur yang membawahi Unit KerjaPendukung Proyek (Direktur OperasionalBRI).c. Semua Kepala Unit Kerja Pemilik Proyek(yang ditunjuk mewakilinya) dan KepalaUnit Kerja Pendukung Proyek (yang ditunjukmewakilinya).Komite Kebijakan Sumber Daya ManusiaKomite Kebijakan Sumber Daya Manusia merupakan komite operasional yang berwenang menetapkankebijakan di bidang SDM. Komite ini dibentuk pada tahun 2008 dengan tujuan untuk meningkatkanefektivitas, efisiensi, obyektivitas dan transparansi dalam pengambilan keputusan sumber daya manusia sertamemberikan keyakinan kepada stakeholders bahwa penetapan kebijakan SDM telah dilaksanakan denganmemenuhi prinsip-prinsip GCG.Struktur dan Keanggotaan Komite Kebijakan Sumber Daya ManusiaKetua : Direktur UtamaAnggota : Seluruh Direksi BRISekretaris : Kepala Divisi Kebijakan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaWakil Sekretaris : Wakil Kepala Divisi Kebijakan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia270PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanFrekuensi dan Agenda Rapat Komite Kebijakan Sumber Daya ManusiaSelama tahun <strong>2012</strong>, Komite Kebijakan Sumber Daya Manusia telah melaksanakan rapat bidang kebijakan sebanyak9 kali dan bidang operasional sebanyak 13 kali dengan persentase kehadiran anggota komite 100%. Perincianpelaksanaan dan agenda rapat adalah sebagai berikut:TanggalTopik/Agenda Rapat terkait Bidang Kebijakan SDM6 Januari <strong>2012</strong>– 16 Januari <strong>2012</strong> Perubahan Peraturan Dana Pensiun BRI9 Februari <strong>2012</strong> – 24 Maret <strong>2012</strong> Ketentuan Pembayaran Insentif Jangka Pendek10 Februari <strong>2012</strong> – 16 Mei <strong>2012</strong> Kenaikan Person Grade (PG) dan Promosi Jabatan8 Maret <strong>2012</strong> – 22 Maret <strong>2012</strong> Ketentuan Distribusi Normal <strong>2012</strong>20 Maret <strong>2012</strong> – 2 April <strong>2012</strong> Ketentuan Pemberian Bonus Tahun 2011 Bagi Pekerja BRI28 Juni <strong>2012</strong> – 8 Agustus <strong>2012</strong> Kenaikan Upah pokok Berdasarkan Kinerja30 Juli <strong>2012</strong> – 29 Oktober <strong>2012</strong> Ketentuan Insentif Jangka Pendek Tahun <strong>2012</strong>1 Oktober <strong>2012</strong> – 28 Desember <strong>2012</strong> Kebijakan Umum Manajemen SDM30 Oktober <strong>2012</strong> – 26 November <strong>2012</strong> Perubahan Peraturan Dana Pensiun BRITanggalTopik/Agenda Rapat terkait Bidang Operasional SDM6 Januari <strong>2012</strong> Mutasi/Promosi Pejabat Eselon 1 dan 210 Januari <strong>2012</strong> Mutasi/Promosi Pejabat Eselon 1 dan 26 Maret <strong>2012</strong> Mutasi/Promosi Pejabat Eselon 1 dan 23 April <strong>2012</strong> Mutasi/Promosi Pejabat Eselon 1 dan 217 April <strong>2012</strong> Mutasi/Promosi Pejabat Eselon 1 dan 224 April <strong>2012</strong> Mutasi/Promosi Pejabat Eselon 1 dan 22 Mei <strong>2012</strong> Pembahasan Kasus7 Mei <strong>2012</strong> Pembahasan Kasus15 Mei <strong>2012</strong> Mutasi/Promosi Pejabat Eselon 1 dan 21 Juni <strong>2012</strong> Mutasi/Promosi Pejabat Eselon 1 dan 229 Juni <strong>2012</strong> Pembahasan Kasus13 Juli <strong>2012</strong> Pembahasan Kasus25 Juli <strong>2012</strong> Mutasi/Promosi Pejabat Eselon 1 dan 2Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kebijakan Sumber Daya ManusiaSebagai komite operasional di bidang SDM, Komite Kebijakan Sumber Daya Manusia memiliki kewenangandalam hal:1. Pengambilan keputusan bidang kebijakan SDM mencakup antara lain perencanaan SDM, rekrutmen danseleksi, pengembangan karier, manajemen kinerja, kesejahteraan, hubungan industrial, assessment, dan SistemInformasi Manajemen SDM (SIM-SDM).PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>271


2. Pengambilan keputusan bidang operasionalSDM, meliputi mutasi (promosi, rotasi, demosi),penilaian kinerja, dan hukuman disiplin PejabatEselon 1 dan 2.Program Kerja Komite Kebijakan Sumber Daya ManusiaProgram kerja Komite Kebijakan Sumber DayaManusia mencakup pembuatan ketentuan di bidangkebijakan dan bidang operasional SDM. Struktur dankeanggotaan komite Kebijakan Sumberdaya Manusiaditetapkan melalui SK Direksi BRI No. S.109-DIK/02/2008tanggal 29 Februari 2008.Komite Evaluasi JabatanKomite Evaluasi Jabatan adalah suatu komite yangbertugas melakukan review dan merekomendasikanGolongan Jabatan yang diusulkan oleh TimEvaluasi Jabatan.Struktur dan Keanggotaan Komite Evaluasi JabatanSesuai Surat Keputusan Direksi Nokep. S.38-DIR/REN/05/2010tanggal 19 Mei 2010 tentang Pedoman PelaksanaanKebijakan Umum Organisasi, struktur dan keanggotaanKomite Evaluasi Jabatan adalah sebagai berikut:1. Direktur Kepatuhan2. Direktur Operasional3. Kepala Divisi Divisi Perencanaan Strategis danPengembangan Bisnis4. Kepala Divisi Kebijakan dan Pengembangan SumberDaya ManusiaKeanggotaan melekat pada Jabatan (ex officio), bukanbersifat individual.Frekuensi dan Rapat Komite Evaluasi JabatanDi tahun <strong>2012</strong>, tepatnya pada tanggal 13 Agustus <strong>2012</strong>Komite Evaluasi Jabatan melaksanakan 1 (satu) kali rapatdengan agenda berupa presentasi hasil Evaluasi Jabatanoleh Tim Evaluasi Jabatan yang telah melaksanakankegiatan Evaluasi Jabatan pada tanggal 6 – 8 Juni <strong>2012</strong>.Sekretariat PerusahaanSekretariat Perusahaan (Corporate Secretary) memilikiposisi strategis untuk memastikan kepatuhan danadministrasi pengambilan keputusan serta melakukanfungsi komunikasi korporat dalam rangka membangungoodwill perusahaan.Fungsi Sekretariat PerusahaanSesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri NegaraBada Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011tanggal 1 Agustus 2011 Tentang Penerapan Tata KelolaPerusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance),fungsi sekretariat perusahaan meliputi:1. Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturantentang persyaratan keterbukaan sejalan denganpenerapan prinsip-prinsip GCG;2. Memberikan informasi yang dibutuhkan olehDireksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta;3. Sebagai penghubung ( liaison officer); dan4.Menatausahakan serta menyimpan dokumenperusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas padaDaftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalahrapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.Tugas dan Tanggung Jawab Komite Evaluasi JabatanKomite Evaluasi Jabatan bertugas:1. Memberikan arahan dan masukan atas rekomendasiGolongan Jabatan yang disiapkan oleh Tim EvaluasiJabatan pada saat pelaksanaan rapat KomiteEvaluasi Jabatan.2. Merekomendasikan Golongan Jabatan yang perludisetujui oleh Direksi BRI melalui Rapat Direksi.Hasil penetapan Golongan Jabatan diatur dalamSurat Keputusan Direksi.Program Kerja Komite Evaluasi JabatanTim Evaluasi Jabatan melaksanakan Evaluasi Jabatanyang kemudian dipresentasikan kepada KomiteEvaluasi Jabatan.Sesuai peraturan tersebut, tugas utama SekretariatPerusahaan BRI adalah membangun corporate image BRImelalui fungsi hubungan masyarakat, fungsi hubunganinvestor, dan fungsi kesekretariatan perusahaantermasuk Biro Direksi dan Dewan Komisaris sertapengelolaan hubungan/pelayanan informasi kepadaunit kerja terkait dan para pihak yang berkepentingan(stakeholders) untuk mendukung pencapaian kinerjaperusahaan sesuai visi, misi dan strategi perusahaan.Sekretariat Perusahaan memiliki tanggung jawabuntuk memastikan kelancaran komunikasi antaraperusahaan dengan pemangku kepentingan(stakeholders), serta menjamin tersedianya informasiyang boleh diakses oleh stakeholders sesuai dengankebutuhan yang wajar dari stakeholders.272PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanDengan tugas dan tanggung jawab yang bersifat strategis tersebut Sekretariat Perusahaan BRI bertanggung jawablangsung kepada Direktur Utama dan melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris.Hubungan MasyarakatSekretariat Perusahaan menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat yang baik untuk mengkomunikasikanpelaksanaan program perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai bagian dari elemen negara danmasyarakat, serta pemberdayaan stakeholders.Tujuan pelaksanaan hubungan masyarakat yang baik pada intinya adalah membangun corporate image yangbaik melalui kegiatan yang melibatkan media cetak, media elektronik, media luar ruang, pameran ataupunkerjasama dengan pihak ketiga seperti press relations, government relations maupun kerjasama dengan pihakpihaklainnya.Selama tahun <strong>2012</strong>, BRI melaksanakan beberapa kegiatan hubungan masyarakat sebagai berikut.KegiatanTanggalSeminar Pasca Investment Grade Kerjasama Bank BRI dengan Bisnis Indonesia 12 Januari <strong>2012</strong>Pameran Adikriya Indonesia <strong>2012</strong> di JCC, Jakarta 7 Maret <strong>2012</strong>Pameran Gerakan Kewirausahaan Nasional <strong>2012</strong> di Smesco, Jakarta 8 Maret <strong>2012</strong>Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun <strong>2012</strong> 28 Maret <strong>2012</strong>Venlo <strong>2012</strong> Holland World Expo Floriade 5 April-7 Oktober <strong>2012</strong>Pemberian 35.000 Paket Sembako di 25 Titik Wilayah Pesisir 9 April <strong>2012</strong>Pameran Inacraft di JCC 25 sd 29 April <strong>2012</strong>Festival Komputer Indonesia di enam kota besar Indonesia(Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung dan Yogyakarta )6 sd 10 Juni <strong>2012</strong>Pameran Indonesia Banking Expo (IBEX) <strong>2012</strong> di JCC 27 Juni sd 1 Juli <strong>2012</strong>Press Gathering di Hotel Bukit Indah Purwakarta 7 – 8 Juli <strong>2012</strong>Penyelenggaraan acara Bincang-Bincang PKBL kerjasama dengan KementerianBUMN dan 30 Perusahaan BUMN tgl di Kantor Pusat BRI31 Juli <strong>2012</strong>Bazaar Ramadhan Sound of Nusantara di Dhanapala 1-3 Agustus <strong>2012</strong>Penyelenggaraan Buka Puasa Bersama 3.500 Anak Yatim Piatu di JCC 10 Agustus <strong>2012</strong>Tuan Rumah Penyelenggaraan Rapat Kabinet Terbatas 10 Agustus <strong>2012</strong>Buka Puasa bersama wartawan di Kantor Pusat BRI 13 Agustus <strong>2012</strong>Pameran PON Expo di Pekanbaru 12 -20 September <strong>2012</strong>Pameran Jakarta <strong>2012</strong> Muslim World BIZ di JCC 12 – 16 September <strong>2012</strong>Penyelenggaraan acara Publikasi Program KKPE dan PNPM 13 September <strong>2012</strong>Media visit ke Redaksi Metro TV 2 Oktober <strong>2012</strong>Pameran International Embroidery Festival <strong>2012</strong> di JCC 4-7 Oktober <strong>2012</strong>PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>273


KegiatanTanggalMedia visit ke Redaksi Kompas 8 Oktober <strong>2012</strong>Seminar International Microfinance Summit di Yogyakarta 22-23 Oktober <strong>2012</strong>Pameran Speedy NBL & WNBL ‘13 31 Oktober 12 – 26 Mei 13Pameran Indocomtech 2013 di JCC 31 Oktober – 4 Nov <strong>2012</strong>Pameran Pekan Kreatif Indonesia di Epiwalk Epicentrum 21-25 November <strong>2012</strong>Pasar Murah BRI di Hall Parkir Gedung D Trisakti 1 Desember <strong>2012</strong>Pameran Banker Expo <strong>2012</strong> di Tennis Indoor Senayan 5-6 Desember <strong>2012</strong>Pameran Indonesian National Shipowner Association (INSA) di Ritz Carlton 7 Desember <strong>2012</strong>Kegiatan Futsal Forum Wartawan Sahabat Pers BRI 15 Desember <strong>2012</strong>Family Gathering HUT BRI 117 23 Desember <strong>2012</strong>Penyaluran CSR dalam rangka HUT BRI 117:• Khitanan Massal, Santunan Panti Asuhan, pondok pesantren dan panti jompo• Donor Darah• Penyerahan simbolis 1000 Pohon melalui Iwan Fals8 Desember <strong>2012</strong>12 Desember <strong>2012</strong>23 Desember <strong>2012</strong>Hubungan InvestorSebagai penghubung perusahaan dengan komunitas pasar modal dan pihak eksternal lain, Perseroan telahmembentuk fungsi Hubungan Investor (Investor Relations) yang berkedudukan dibawah Corporate Secretaryyang memiliki tanggung jawab untuk memastikan dipenuhinya aspek keterbukaan sebagai salah satuprinsip GCG kepada komunitas pasar modal, membina hubungan dengan para investor saham dan obligasimaupun surat berharga lainnya, para analis, jurnalis, wali amanat, lembaga pemeringkat, Self RegulatoryOrganization (SRO), serta komunitas keuangan terkait lainnya.Dalam rangka memenuhi peraturan dan meningkatkan komunikasi yang efektif, BRI menyelenggarakanpublic expose dan analyst meeting, menerima company visit, field visit, dan conference call, menerbitkaninvestor newsletter, mengkinikan informasi pada investor relation website serta mengikuti investorconference dan non-deal roadshow baik di dalam negeri maupun di kota-kota pusat keuangan dunia diAsia, Eropa dan Amerika. BRI juga menyampaikan informasi mengenai perkembangan perusahaan terkinimelalui penyelenggaraan RUPS dan penerbitan Laporan Tahunan. Di samping itu, BRI juga menyampaikaninformasi untuk seluruh pegawai melalui saluran komunikasi internal. Hal ini dilaksanakan untuk menjaminkesetaraan dalam penyebaran informasi kepada seluruh pemangku kepentingan.BRI berkomitmen untuk menyampaikan informasi yang akurat dan tepat waktu agar kepentingan investordapat terlindungi, terutama dari risiko kesalahan pengambilan keputusan berinvestasi karena kurangnyainformasi, insider trading, penyesatan informasi dengan sengaja, atau perbuatan tidak etis lainnya yangberhubungan dengan ketersediaan informasi.Dalam rangka penyampaian informasi yang tepat dan akurat tersebut, BRI melalui Sekretariat Perusahaanselama tahun <strong>2012</strong> telah menyelenggarakan 1 kali RUPST dan melaporkan serta mengumumkan serangkaianinformasi material dan informasi terkait aksi korporasi lainnya melalui forum korespondensi dengan otoritas274PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaanpasar modal (Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia)maupun melalui penerbitan press-release (Rincianpress-release dan korespondensi BRI dengan otoritaspasar modal dapat dilihat pada Bagian Lampiran dariLaporan Tahunan ini). Selain itu, di tahun <strong>2012</strong> BRIjuga telah menerbitkan Laporan Tahunan dalam duabahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,yang berisi informasi mengenai kinerja Perseroan.Pemegang saham dan masyarakat umum juga dapatmemperoleh informasi mengenai perkembanganPerseroan melalui situs: www.ir-bri.comSelain itu BRI mengadakan sejumlah kegiatankomunikasi dengan investor dengan rinciansebagai berikut.Kegiatan Komunikasi dengan InvestorKegiatan <strong>2012</strong>Company Visit 200Conference Call 65Field Visit 44Analyst Meeting 4Analyst Gathering 1Roadshow/Conference (DN) 6Roadshow/Conference (LN) 9Investor Newsletters 1Public Expose 1Total 331Biro Direksi dan Dewan KomisarisSekretariat Perusahaan BRI juga memiliki fungsisebagai office of the board untuk memastikanketersediaan informasi dan memastikan pencapaiankuorum dalam pengambilan keputusan olehDireksi dan/atau Dewan Komisaris. Selain itu,Sekretariat Perusahaan bertanggungjawabmengkinikan informasi tentang peraturan atauregulasi yang harus dipatuhi serta menyampaikaninformasi corporate action kepada regulator yangberkepentingan. Dalam rangka menjalankan fungsikepatuhan, Sekretariat Perusahaan menjalankanfungsi government relations yang bertujuan untukmenciptakan dan memelihara goodwill perusahaandimata regulator.Kegiatan Komunikasi dengan investorInvestor merupakan stakeholders strategis yangkeputusannya sangat dipengaruhi oleh kualitasdan ketepatan waktu informasi yang diterimanya.Informasi pada waktu yang tidak tepat dapatmenguntungkan sebagian pihak secara tidakwajar dan bertentangan dengan hukum karenamemungkinkan terjadinya self dealing, insidertrading, penyesatan informasi dengan sengaja,ataupun perbuatan tidak etis lainnya.Salah satu kegiatan Sekretariat Perusahaanyang memiliki fungsi memastikan penyampaianinformasi material kepada pemegang saham adalahpenyelenggaraan RUPS dan penyusunan LaporanTahunan, dimana salah satu agenda RUPS tersebutadalah penyampaian pertanggungjawaban Direksidan Dewan Komisaris atas kepengurusan Perseroankepada pemegang saham.Sekretariat Perusahaan senantiasa membangunkomunikasi yang baik dengan komunitas pasarmodal, khususnya para investor dan analyst. Materikomunikasi yang disampaikan secara langsungkepada investor maupun melalui analyst merupakansalah satu informasi penting yang mendasaripengambilan keputusan investasi.Dalam membangun komunikasi dengan investordan analyst, BRI menyelenggarakan public exposedan analyst meeting, menerima company visit,field visit, dan conference call, menerbitkaninvestor newsletter, mengkinikan informasi padainvestor relation website serta mengikuti investorconference dan non deal roadshow baik di dalamnegeri maupun di kota-kota pusat keuangan duniadi Asia, Eropa, dan Amerika. Selama tahun <strong>2012</strong>,telah dilakukan kegiatan komunikasi kepada parainvestor melalui kegiatan company visit, fieldvisit, maupun roadshow/conference baik di dalammaupun luar negeri.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>275


Akses informasi dan data perusahaanDalam rangka memberikan kemudahan akses informasimengenai informasi perusahaan bagi stakeholders,Bank BRI senantiasa menyediakan informasi secaraterintegrasi, tepat waktu dan tepat sasaran melaluiwebsite www.bri.co.id yang berisi info tentang produkdan pelayanan BRI, informasi keuangan, karir sertasemua informasi mengenai Bank BRI.Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, nasabahdapat menghubungi Call BRI 14017 atau (62-21)500 017/579 87400. Bagi investor dapat langsungmenghubungi Hubungan Investor BRI melalui email keir@bri.co.id atau telepon ke (62-21) 575 1969.Sistem Pengendalian InternSistem Pengendalian Intern (SPI) adalah mekanismeproses pengawasan yang ditetapkan oleh manajemenBank secara berkesinambungan (on going basis) yangkualitas design dan pelaksanaannya banyak bergantungpada komitmen Dewan Komisaris, Direksi serta seluruhpejabat dan pegawai Bank. Sesuai ketetapan dalamPasal 26 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha MilikNegara Nomor PAER-01/2011 yang merupakan ketentuanpengganti Kep-Men BUMN No-KEP-11/M-MBU/2002tentang Penerapan Praktek Good Corporate GovernancePada BUMN, BRI terus berupaya mengembangkanSistem pengendalian Internal. BRI menerapkan kegiatanpengendalian pada semua tingkatan fungsional sesuaistruktur organisasi Bank.Upaya tersebut dilakukan agar BRI mendapatkankeyakinan yang memadai dalam menjaga danmengamankan harta kekayaan Bank, menjamintersedianya laporan yang akurat, meningkatkankepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku,mengurangi dampak kerugian keuangan, penyimpangantermasuk kecurangan (fraud) dan pelanggaran aspekkehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasidan meningkatkan efisiensi biaya.Tujuan penerapan SPI di BRI mencakup:1. Mendapatkan kepastian dipatuhinya seluruhperaturan dan perundang-undangan yangberlaku dalam seluruh kegiatan operasional.Termasuk dalam hal ini adalah ketentuan dan2.3.4.5.peraturan perundang-undangan yang dikeluarkanpemerintah, otoritas pengawasan Bank maupunkebijakan, ketentuan, dan peraturan intern yangditetapkan Bank.Memastikan tersedianya informasi keuangandan manajemen yang benar, lengkap dan tepatwaktu. Terutama informasi-informasi relevan yangdiperlukan dalam rangka pengambilan keputusan.Mendapatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatanusaha Bank, diantaranya melalui peningkatanefektivitas dan efisiensi dalam penggunaan assetdan sumber daya lainnya serta dalam melindungiBank dari risiko kerugian.Meningkatkan efektivitas budaya risiko padaseluruh jajaran organisasi secara menyeluruh,terutama dalam mengidentifikasi kelemahan danmendeteksi penyimpangan secara dini serta menilaikewajaran kebijakan dan memperbaiki seluruhprosedur kerja yang relevan.Mengurangi dampak kerugian, penyimpangantermasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspekkehati-hatian.Evaluasi Efektivitas Sistem PengendalianInternalBRI melakukan evaluasi efektivitas penerapan SPIsecara berkesinambungan. Pemantauan dan mitigasiterhadap risiko utama kegiatan perbankan senantiasamenjadi prioritas dan berfungsi sebagai bagian darikegiatan SPI sehari-hari, baik oleh satuan-satuan kerjaoperasional maupun oleh Unit Internal Audit. BRI jugamelakukan evaluasi dan pemantauan atas kecukupansistem pengendalian intern secara terus meneruskarena terjadinya perubahan kondisi intern dan eksternsehubungan dengan ekspansi usaha yang terus berjalanserta berupaya meningkatkan kapasitas SPI untukmeningkatkan efektivitasnya. Pada dasarnya evaluasiefektivitas penerapan sistim pengendalian internberdasarkan pada activates fungsional dan proses bisnismayor yang dilakukan terhadap beberapa komponenpengendalian yang saling berkaitan, mencakup:1. Lingkungan pengendalian,2. Identifikasi, penilaian dan mitigasi Risiko3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi,4. Sistem Informasi, akuntansi dan komunikasi, dan5. Kegiatan pemantauan serta tindakan koreksi ataspenyimpangan/kelemahan.276PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanHasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalianinternal tersebut kemudian dijadikan sebagaisalah satu dasar evaluasi Manajemen BRI terhadapimplementasi efektivitas sistem pengendalianinternal untuk menentukan tahapan perbaikandan penyempurnaan sistem ataupun kebijakanpengendalian yang memungkinkan Manajemenmeningkatkan efektivitas kegiatan operasionalsekaligus meminimalkan risiko yang merugikanPerusahaan. Pemantauan maupun evaluasi tersebutdijabarkan lebih lanjut kedalam berbagai kebijakanberupa Pedoman, Petunjuk Operasional maupunInstruksi Kerja. Sesuai dengan hasil penelaahan danpembahasan dalam pertemuan-pertemuan yangdilakukan oleh Dewan Komisaris, Komite-Komite,Satuan Kerja Audit dan beberapa divisi terkait,diperoleh kesimpulan bahwa BRI telah memilikisistem pengendalian intern yang memadai.Tahun <strong>2012</strong> merupakan tahun implementasi GCGsecara menyeluruh bagi BRI, oleh karena itu fokusutama bidang kepatuhan adalah mengupayakanpenyelenggaraan praktik tata kelola perusahaan yangbaik dan handal pada seluruh tingkatan dan jenjangorganisasi secara konsisten dan berkesinambungandengan menerapkan prinsip- prinsip dasar transparency,accountability, responsibility, independency danfairness (TARIF).Untuk itu diperlukan serangkaian langkah-langkahstrategis yang secara intensif akan dijalankan gunamembangun, menerapkan dan mengevaluasi secaraterus-menerus proses implementasi GCG di BRI.Hal tersebut bertujuan untuk menjamin bahwakegiatan usaha yang dijalankan BRI telah memenuhipraktik bisnis yang sehat dan patuh pada hukumdan perundang-undangan serta telah melindungikepentingan para stakeholders.Fungsi KepatuhanPelaksanaan Fungsi Kepatuhan mengacu pada PBINo. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentangPelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. FungsiKepatuhan di BRI dilaksanakan oleh jajaran kepatuhanyang terdiri dari Direktur Kepatuhan dan DivisiKepatuhan. Direktur Kepatuhan selama tahun <strong>2012</strong>dijabat oleh Randi Anto yang menjabat sejak 12 Juli2011, sedangkan untuk Kepala Divisi Kepatuhan dijabatoleh M. Jarot Eko Winarno. Baik Direktur Kepatuhanmaupun Kepala Divisi Kepatuhan telah memenuhipersyaratan independensi serta kriteria sebagaimanaditetapkan oleh Bank Indonesia.BRI telah menyelesaikan penyusunan dan menetapkanPiagam Kepatuhan (Compliance Charter) sertamenyempurnakan kebijakan internal mengenaiPenerapan Budaya Kepatuhan di Unit Kerja BRIsebagaimana diatur pada Peraturan BI tersebut.StrategiBRI mengembangkan kegiatan Kepatuhan agar dapatberperan sebagai management tools yang mampumemberikan kontribusi dalam mendukung kegiatanbisnis dan operasional bank yang prudent (memenuhiprinsip kehati-hatian), sehat dan transparan. Strategiyang dijalankan untuk mensinergikan antara fungsikepatuhan Bank dengan fungsi bisnis Bank dituangkandalam 3 pilar, yaitu:1. Penerapan prinsip kehati-hatian2. Penerapan Good Corporate Governance (GCG)3. Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) danPencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)Penerapan prinsip kehati-hatianDilakukan melalui berbagai kegiatan, mencakup:1. Review dan Penyempurnan kebijakan kepatuhan2.apabila diperlukanPengembangan SDM dalam mendukungimplementasi fungsi kepatuhan3. Pemantauan ( monitoring) atas tindak lanjut hasilpengujian yang telah dinyatakan memenuhi prinsipkehati-hatian (comply)4. Review kebijakan internal BRI5. Resume kebijakan eksternal dan penerusan kebijakan6. Analisis dampak kebijakan eksternal7. Pemantauan terhadap pemenuhan komitmen BRIatas regulator8. Pemantauan terhadap pemenuhan prinsip-prinsipkehati-hatian (BMPK, CAR, GWM, PDN, LDR, NPL,Transaksi Derivatif, dll)9. Penyempurnaan/pengembangan compliance toolkitPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>277


Penerapan Good Corporate Governance (GCG)Kegiatan yang dilakukan, mencakup:1. Review dan penyempurnaan kebijakan GCG apabila2.diperlukanPengembangan SDM dalam mendukungimplementasi GCG3. Assessment pelaksanaan GCG, baik self assessmentmaupun oleh pihak independen (contoh assessmentoleh CGPI)4. Meningkatkan koordinasi dengan Unit Kerja terkait5. Sosialisasi kebijakan GCGPelaksanaan Fungsi Kepatuhan1. Laporan Fungsi KepatuhanSesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaituPBI No. 13/2/PBI/<strong>2012</strong> tentang Pelaksanaan FungsiKepatuhan Bank Umum, BRI dalam hal ini DirekturKepatuhan menyampaikan pelaksanaan tugasnyadengan rincian sebagai berikut:Bulanandisampaikan oleh Direktur Kepatuhan kepadaDirektur Utama dengan tindasan Komisarisdan Audit InternPenerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) danPencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)Semesterandisampaikan oleh Direktur Utama danDirektur Kepatuhan kepada Bank Indonesiadengan tindasan Komisaris.1. Fokus pada pelaksanaan action plan terkaitProgram APU dan PPT yang telah disampaikankepada Bank Indonesia dan memantau progresspelaksanaannya.2. Penyempurnaan kebijakan dan prosedurpenerapan Program APU dan PPT secaraberkesinambungan untuk menyesuaikan denganketentuan-ketentuan dari regulator3. Pemantauan transaksi secara integrated melaluisistem AML BRI untuk membantu pemantauantransaksi yang dilakukan oleh Unit KerjaOperasional.4. Penyempurnaan sistem untuk mengidentifikasinasabah, transaksi keuangan mencurigakan,dan transaksi keuangan tunai sehingga dapatmeminimalkan kemungkinan sistem perbankandigunakan untuk sarana kejahatan pencucian uangdan/atau pendanaan terorisme.5. Monitoring dan pembinaan program APU dan PPTsecara berkala kepada Unit Kerja BRI Selindo secarasampling untuk memastikan bahwa kebijakan danprosedur program APU dan PPT telah dilaksanakanoleh Unit Kerja BRI Selindo secara konsisten dansesuai ketentuan.6. Self Assessment terhadap pelaksanan Program APUdan PPT secara berkala minimal 1 tahun sekali.7. Sosialisasi/pelatihan Program APU dan PPT secaraberkala minimal 1 tahun sekali.8. Pemantauan terhadap progress pengkinian datanasabah BRI secara berkala (1 tahun sekali)2. Penerapan Budaya KepatuhanSeluruh pekerja BRI bertanggung jawabmewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan.Pada akhir tahun <strong>2012</strong> dilakukan sosialisasi secaraberkesinambungan kepada seluruh unit kerja BankBRI yang bertujuan untuk memperkuat BudayaKepatuhan di Bank BRI.3. Pemantauan Kebijakan dan Keputusan Direksiserta Kegiatan Usaha Banka.Pelaksanaan pengujian prinsip kehati-hatianPengujian prinsip kehati-hatian dilakukanatas final draft rencana kebijakan dan/ataukeputusan yang akan ditetapkan oleh DireksiBRI baik di bidang perkreditan maupun nonperkreditan.Hasil pengujian selama tahun <strong>2012</strong>menunjukkan bahwa pada umumnya rencanakebijakan dan/atau keputusan Direksi yangdimintakan pengujian telah memenuhi prinsipkehati-hatian sebagaimana diatur dalamperaturan eksternal dan peraturan internalyang berlaku.b. Monitoring hasil pengujianMerupakan kelanjutan dari kegiatanpengujian di atas, kegiatan ini dilaksanakanuntuk memastikan kembali tidak terdapatadanya penyimpangan dalam tindak lanjutrencana kebijakan dan/atau keputusan yangtelah dinyatakan memenuhi prinsip kehatihatian(comply).278PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaanc. Review kebijakan internalDilakukan untuk memastikan bahwa kebijakanyang telah ditetapkan oleh Direksi dan berlakudi internal BRI masih memenuhi ketentuanprinsip kehati-hatian.d. Resume Kebijakan EksternalBaik resume maupun penerusan kebijakaneksternal dilakukan terhadap kebijakanbaru maupun perubahan kebijakan yangditetapkan oleh regulator eksternal. Kegiatanini dilaksanakan sebagai bagian dari sosialisasikebijakan sehingga kebijakan eksternaldimaksud dapat segera dijadikan acuan olehunit kerja terkait dalam bidang tugasnya.e. Analisa Dampak/ Gap Analysis KebijakanEksternalDilakukan untuk mengetahui pengaruhketentuan eksternal yang berlaku terhadapkebijakan internal BRI yang berlaku saat inisekaligus memastikan bahwa kebijakan internalBRI yang berlaku saat ini telah sesuai denganketentuan eksternal.Tahun <strong>2012</strong> merupakan tahunimplementasi GCG secara menyeluruhbagi BRI, oleh karena itu fokus utamabidang kepatuhan adalah mengupayakanpenyelenggaraan praktik tata kelolaperusahaan yang baik dan handalpada seluruh tingkatan dan jenjangorganisasi secara konsisten danberkesinambunganJenis Kegiatan 2011 <strong>2012</strong>Perkreditan Non Perkreditan Perkreditan Non PerkreditanPengujian prinsip kehati-hatian 260 118 321 133Monitoring 222 108 300 80Tanggapan Kebijakan 15 36 11 37Review Kebijakan Internal 27 11 25 18Resume & Penerusan KebijakanEksternal13 27 39 33Analisa Dampak Kebijakan Eksternal 13 10 18 12f.g.Pemantauan terhadap pemenuhan komitmen Bank BRIKegiatan ini dilakukan untuk memastikan kepatuhan BRI terhadap pemenuhan komitmen kepada BankIndonesia maupun otoritas pengawas lainnya yang berwenang. Bentuk Komitmen tersebut dapat berasaldari hasil audit maupun surat Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lainnya. Hasil dari pemantauanterhadap pemenuhan komitmen dilaporkan dalam Laporan Pelaksanaan Tugas Fungsi Kepatuhan kepadaDireksi, Dewan Komisaris dan BI secara berkala.Pemantauan terhadap Pemenuhan Ketentuan Kehati-hatian (BMPK, CAR, GWM, PDN, LDR, NPL, dll)Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kepatuhan BRI terhadap kebijakan prinsip kehati-hatian yangditetapkan oleh Bank Indonesia maupun otoritas pengawas lainnya yang berwenang.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>279


h. Penyempurnaan/Pengembangan Compliancei.j.ToolkitDalam memastikan efektivitas dari standarprosedur kepatuhan yang telah berjalan saatini, jajaran kepatuhan senantiasa mengevaluasidan apabila diperlukan akan menyempurnakancompliance toolkit yang dimiliki.Selama tahun <strong>2012</strong>, telah dilakukan evaluasidan revisi terhadap compliance checklistpengujian Rencana Kebijakan Direksi,Putusan Kredit Restrukturisasi, PutusanPenyelesaian Kredit, dan Putusan KreditPerforming Loan.Selain itu, juga terus dilakukanpengembangan Dashboard Kepatuhan BRI.Dashboard Kepatuhan merupakan toolsyang dikembangkan oleh BRI dengan tujuanuntuk memantau pemenuhan BRI terhadapketentuan regulator dan memberikan alertbagi pejabat terkait dalam mengambilkeputusan dan/atau kebijakan. Hal-hal yangdapat dipantau dalam tools ini antara laindana pihak ketiga, derivatif, Denda SID danLBU, NPL, CAR, Kredit Korporasi, Menengah,Ritel, Mikro, dll.Pengelolaan Risiko KepatuhanTerkait dengan pelaksanaan tugas ini, jajaranKepatuhan berkoordinasi dengan jajaranManajemen Risiko melakukan identifikasi,pengukuran, monitoring dan pengendalianterhadap risiko kepatuhan dengan mengacupada Peraturan Bank Indonesia mengenaiPenerapan Manajemen Risiko bagi BankUmum. Efektivitas pengelolaan risikokepatuhan ditampilkan dalam LaporanProfil Risiko Kepatuhan yang disusun secarabulanan.Pelaksanaan Program APU-PPTKegiatan yang dilakukan selama tahun <strong>2012</strong>,antara lain:• Secara berkesinambungan melaksanakansosialisasi Kebijakan dan Prosedur PenerapanProgram APU dan PPT, antara lain:-- Sosialisasi/pelatihan Program APU danPPT pada Program Pengembangan Staff(PPS) BRI di Pusdiklat BRI.-- Sosialisasi/pelatihan Program APUdan PPT pada pendidikan managerOperasional, Assisten managerOperasional, Account Officer denganmasa kerja < 1 (satu) tahun.-- Sosialisasi/pelatihan Program APU danPPT pada pendidikan Associate Auditor,Resident Auditor, Funding Officer danPriority Banking Officer.--Sosialisasi/pendidikan frontliner(customer service dan teller) di SentraPendidikan BRI seluruh Indonesia• Penyampaian Action Plan PenerapanProgram APU dan PPT ke Bank Indonesiaserta koordinasi lebih lanjut dengan unitkerja terkait lainnya untuk memenuhitarget dari action plan dimaksud.• Terkait sistem joint account dan sistempengelompokan nasabah berdasarkanrisiko (risk based approach) telahdiimplementasikan.• Pemantauan penerapan kebijakan danprosedur program APU dan PPT di unit kerjaBRI dilakukan dengan metode samplingpada 12 Kanwil BRI, 37 Kantor Cabang BRI,28 KCP BRI, 40 Unit BRI dan 2 Sentra LayananPrioritas (SLP) BRI. Hasil monitoring telahdisampaikan kepada masing-masing Kanwilsampling untuk mendapat perhatian atautindaklanjut Unit Kerja BRI terkait yangdijadikan sebagai sampel.• Melaksanakan Pemantauan terhadappelaksanaan Pengkinian Data Nasabah baikuntuk CIF Bank BRI maupun nasabah CrossBorder Corespondent Banking.• Melaksanakan kewajiban pelaporan padaPPATK berupa CTR dan STR sesuai ketentuanberlaku.• Menindaklanjuti permintaan data danpermintaan blokir dari pihak eksternal,yaitu Bank Indonesia, KPK RI, PPATK, BNNRI, Kepolisian dan Dirjen Pajak.280PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanUSA Patriot ActTerkait dengan pemenuhan terhadap peraturan“Uniting and Strengthening America by ProvidingAppropriate Tools Required to Intercept and ObstructAct of 2001” (the “USA PATRIOT Act”) yang ditetapkanoleh Pemerintah Amerika Serikat untuk mencegahpencucian uang dan pendanaan para teroris melaluirekening koresponden bank-bank asing yang ada dilembaga-lembaga keuangan Amerika, maka lembagalembagakeuangan Amerika Serikat mensyaratkankepada semua bank asing yang telah mempunyai atauberniat untuk mempunyai rekening koresponden diAS untuk mengisi formulir sertifikat yang standar.Dalam rangka memenuhi persyaratan USA Patriot Act,BRI telah melengkapi sertifikat mengenai rekeningkoresponden bank asing dan dapat dilihat pada alamatwebsite BRI www.bri.co.id. Sertifikasi ini berlaku untuksemua rekening-rekening yang dibuka untuk BRI oleh“Covered Financial Institutions.”Evaluasi Efektifitas Fungsi KepatuhanLaporan fungsi Kepatuhan sebagai salah satu mediainformasi bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakanfungsi pengawasan Kepatuhan Bank BRI. Selamatahun <strong>2012</strong>, Dewan Komisaris telah melakukanevaluasi terhadap pelaksanaan fungsi Kepatuhan BRIsebanyak 4 (empat) kali.Pengembangan Pelaksanaan FungsiKepatuhanUntuk lebih menguatkan fungsi Kepatuhan BankBRI ke depan dan budaya Kepatuhan di seluruh levelorganisasi Bank BRI, kedepan akan tetap dilakukanpenyempurnaan dan kelengkapan sistem dan kebijakanterkait fungsi Kepatuhan, serta secara inten dilakukansosialisasi pentingnya budaya Kepatuhan.Keikutsertaan dalam Forum Komunikasi DirekturKepatuhan (FKDKP)Bank BRI dalam FKDP dapat menjalin komunikasidengan fungsi Kepatuhan Bank lain melalui beberapakegiatan antara lain seminar, workshop, dan pelatihanmaupun kegiatan lainnya yang dapat mendorongpenguatan fungsi Kepatuhan di Bank BRI.Tata Kelola TI (IT Governance)IT Architecture FrameworkArsitektur TI BRI telah disusun dan menjadi bagianyang tidak terpisahkan dari IT Strategic Plan (ITSP)2008-2013. Dalam penerapan dan pengembangan TIBRI, mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia terkaitpenerapan manajemen risiko dalam penggunaanteknologi informasi (MR-IT) bagi Bank Umum. ArsitekturTI BRI terdiri dari 4 (empat) bagian yaitu:1. Enterprise Architecture: Executive Summary2. Assessment Phase: Business & IT Context3. Design Phase: Enterprise Architecture Definition4. Transition Plan Phase: Application, Information,and InfrastructureKebijakan dan Prosedur TIBeberapa kebijakan dan prosedur yang dibuat untukmendukung proses tata kelola Perusahaan antara lainsebagai berikut:1. IT Strategic Plan (ITSP) 2008-20132. Arsitektur Teknologi Informasi BRI3. Kebijakan Umum Sistem informasi4. Kebijakan Umum Sekuriti Teknologi SistemInformasi (KUTSI) BRI5. Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko dalamPenggunaan Teknologi Informasi6. Kebijakan Manajemen Kelangsungan Usaha (MKU)/Bussiness Continuity management (BCM) BRI7. Ketentuan Tugas dan Tanggung Jawab ManajemenDalam Rangka Pengamanan Informasi8. Kebijakan Standarisasi Perangkat TeknologiInformasi9. Kebijakan Pengkajian Perangkat Teknologi Informasi10. Prosedur Siklus Pengembangan IT BRI11. Ketentuan Tata Kelola Password12. Standar Key Management13. Ketentuan Penggunaan Internet di Lingkungan BRI14. Ketentuan Security Compliance Check15. Ketentuan Penggunaan Ruang Host16. Ketentuan Penggunaan Email BRI17. Ketentuan Perjanjian Kerahasiaan InformasiPihak KetigaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>281


18. Ketentuan Password BIOS dan PasswordAdministrator di PC UKO19. Ketentuan Evaluasi Kebijakan Keamanan Informasi20. Ketentuan Penanganan Informasi21. Ketentuan Security Hardening22. Ketentuan Tata Kelola User Account23. Ketentuan Penggunaan Enkripsi24. Ketentuan Manajemen Antivirus dan Security Patch25. Ketentuan File Sharing26. Ketentuan Pengembalian Aset TI dan PerubahanHak Akses Terkait Perubahan Status Pegawai27. Ketentuan Review Kapasitas Sarana Pendukung28. Ketentuan Pengendalian Akses jaringan29. Ketentuan Backup dan Restore30. Ketentuan Mobile Computing dan MediaPenyimpanan Data31. Ketentuan Pengendalian Intern danPemantauan Audit32. Ketentuan Registrasi Aset TI Milik Pihak Ketiga33. Ketentuan Registrasi Aset TI34. Ketentuan Manajemen Resiko35. Ketentuan Pemeliharaan Aset Teknologi Informasi36. Ketentuan IT Security Awareness37. Ketentuan Manajemen Insiden Keamanan Informasi38. Standar Konfigurasi Firewall39. Kebijakan dan Prosedur terkait Closed CircuitTelevision (CCTV) dan kamera Embaded40. Prosedur Penomoran dan Kode Dokumen41. Prosedur Akses Firewall42. Prosedur Manajemen Antivirus dan Security Patch43. Prosedur Manajemen Insiden Keamanan Informasi44. Prosedur Pemeliharaan Aset Teknologi Informasi45. Prosedur Pengembalian Aset TI dan PerubahanHak Akses terkait perubahan status pegawai46. Prosedur Tata Kelola User AccountPengembangan Sistem Manajemen (TI)Dalam implementasi GCG secara konsisten diPerusahaan, Bank BRI telah membangun beberapaaplikasi pendukung yang dapat membantu Manajemenuntuk memonitor dan sebagai alat bantu dalampengambilan keputusan. Beberapa aplikasi yang ada diBRI antara lain:SIM-Manajemen RisikoBRI menerapkan kerangka pengelolaan risiko secaraterpadu (enterprise-wide risk management) untukmengendalikan 8 (delapan) jenis risiko yang diantarnyaadalah sistem informasi manajemen risiko.1. Pengembangan sistem informasi manajemenrisiko diantaranya dengan mengembangkanaplikasi OPRA atau Operational Risk Assesor(risiko operasional), aplikasi LAS atau LoanApproval System (risiko kredit), dan aplikasiGUAVA atau Treasury and Market Risk System(risiko pasar).2. Penetapan perangkat dan metodologi pengukuranrisiko yang terdiri dari:a. Operational risk• Perangkat: Risk and Control Self Assessment,Indikator Risiko Utama, Manajemen Insiden,Forum Manajemen Risiko, dan PenilaianTingkat Maturitas.• Metodologi: Basic Indicator Approach (BIA)dan secara bertahap menuju StandardizedApproach (SA), kemudian AdvancedMeasurement Approach (AMA).b. Credit risk• Perangkat: Credit Risk Rating (CRR) danCredit Risk Scoring (CRS).• Metodologi: Standardized Approach (SA)dan secara bertahap menuju Internal RatingBased Approach (IRBA).c. Market risk• Perangkat: VaR, Sensitivity Analysis, MaturityGap, Maximum Cash Outflow.• Metodologi: Standardized Approach (SA)dan siap menerapkan Internal Model.3. Peningkatan efektivitas penerapan tatakelola perusahaan yang baik (Good CorporateGovernance) dan kerangka kerja manajemenrisiko, antara lain melalui pelaksanaan ForumManajemen Risiko di setiap Unit Kerja,Pelaksanaan Fungsi Manajemen Risiko yangmelekat pada pejabat yang ditunjuk di Unit Kerjadan Bagian Manajemen Risiko Kanwil (MRK) yangterdapat di setiap Kantor Wilayah dan memiliki282PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaantugas melakukan pembinaan, monitoring, sertaverifikasi implementasi proses manajemen risikodi Kantor Wilayah.Dashboard KepatuhanDashboard Kepatuhan merupakan tools yangdikembangkan oleh BRI dengan tujuan untukmemantau pemenuhan BRI terhadap ketentuanregulator dan memberikan alert bagi pejabat terkaitdalam mengambil keputusan dan atau kebijakan.Hal-hal yang dapat dipantau dalam tools ini antaralain Dana Pihak Ketiga, Derivatif, Denda SID danLBU, NPL, CAR, Kredit Korporasi, Menengah, Ritel,Mikro, dll. Selanjutnya akan terus dilakuakanpenyempurnaan aplikasi melalui pengembanganbeberapa menu baru.SIM-SDMPelaporan internal terkait pengelolaan sumber dayamanusia di BRI melalui sistem yang memadai baik darisisi IT (termasuk IT-security system) maupun dukunganSDM yang kompeten sehingga tercipta informasi yangsangat tepat waktu, akurat, lengkap dan handal sertaefektif untuk pengambilan keputusan manajemen.Dalam pengembangannya, aplikasi SIM-SDM BRI saatini dapat menampilkan informasi antara lain:1. Data share option yang dimiliki anggota DewanKomisaris, Direksi dan pejabat eksekutif lainnya.2. Rasio upah pekerja tertinggi dan terendah.3. Laporan penyimpangan (internal fraud).4. Pekerja dengan status indikasi kasus.5. Data formasi Pekerja dan Pengisian.STAR Web SystemDalam pelaksanaan pemantauan kualitas layanan di unitkerja BRI, BRI telah membangun STAR web System yangmerupakan sistem yang digunakan untuk monitoringkualitas layanan dan operasional secara online.Untuk memudahkan proses peng-inputan data hasilmonitoring kualitas layanan dan operasional unit kerjaserta menjadikan data hasil monitoring terdokumentasidengan baik. Sehingga akan memudahkan unit kerjadalam melakukan perbaikan kualitas layanan danoperasional unit kerja dengan cepat.Sistem Manajemen Informasi (TI) AuditPengembangan Sistem Informasi (TI) Auditdilakukan dalam rangka meningkatkan kualitasdan efisiensi penerapan Risk Based Audit. Adapunpengembangan teknologi informasi yang dilakukanAudit Intern antara lain:1. Implementasi aplikasi Sistem Manajemen Audit(BRISMA) yang mengintegrasikan seluruh prosesaudit mulai dari perencanaan audit tahunan (PAT),perencanaan audit individual, pelaksanaan auditindividual, pelaporan dan dokumentasi.2. Pengembangan aplikasi BRIdeX sebagai analyticaltools sehingga peningkatan indikator risiko dapatdiidentifikasi.3. Pengembangan secara berkesinambunganPusat Data Elektronik (PDE) untuk auditor. PDEmenangani pengolahan data yang digunakanuntuk audit secara terpusat. Hasil pengolahan dataoleh PDE dapat diakses oleh masing-masing auditorsesuai wilayah auditnya masing-masing. Bilaauditor mempunyai data mentah yang perlu diolahlebih lanjut (pengolahan adhoc), auditor dapatmemanfaatkan BrideX sebagai aplikasi offline yangmenangani pengolahan data secara desentralisasi.4. Sistem Penunjang (CSS, AER)Sistem yang ada pada kategori ini menanganiberagam bidang yang tidak berhubungan langsungdengan proses audit, seperti: CSS (CustomerSatisfaction Survey) akan menangani hasil surveykepuasan auditee dalam setiap proses audit.Sedangkan AER (AIN Electronic Register) menanganiinventarisasi infrastruktur TI (hardware) yang adadi masing-masing kantor audit.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>283


E-ProcurementAplikasi e-procurement merupakan proses pengadaanbarang dan jasa yang dilakukan secara elektronik/onlineberbasis internet yang bertujuan adanya transparansipengedaan barang dan jasa. Aplikasi e-procurementBRI terdiri dari 10 (sepuluh) modul, meliputi:1. Budget Management2. User Management3. Vendor Management4. Request Management5. Procurement Management6. Bid Auction7. Penetapan Pemenang8. Contract Management9. Vendor Performance management10. <strong>Report</strong>Pengembangan TI BRI ke DepanRencana pengembangan TI BRI ke depan untukdapat mendukung tercapainya visi, misi Perusahaan,antara lain dengan menciptakan one stop serviceyang terintegrasi dengan memanfaatkan channelyang luas dan produk yang beragam. Menyediakanakses data yang lengkap secara online real time,serta penerapan teknologi sekuriti yang handal.Audit InternFungsi audit intern di BRI dijalankan oleh AuditIntern BRI yang bertanggung jawab langsung kepadaDirektur Utama dan memiliki akses komunikasilangsung (communication line) kepada KomiteAudit untuk berkoordinasi dan menyampaikaninformasi yang berkaitan dengan pelaksanaan danhasil audit. Peran Audit Intern sangat strategisdalam membantu Perusahaan mencapai tujuanmelalui pendekatan yang sistematis, teratur danterstruktur untuk mengevaluasi dan meningkatkanefektivitas pengelolaan risiko, pengendalian interndan proses governance.Audit Intern ini dipimpin oleh Kepala Audit Intern yangdiangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama ataspersetujuan Dewan Komisaris.Piagam Audit Internal(Internal Audit Charter)Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnyaAudit Intern berpedoman pada Piagam Audit Intern(internal audit charter) yang disusun guna memberikangambaran dan pedoman mengenai tujuan, wewenang,tanggung jawab dan ruang lingkup pekerjaan auditintern dalam organisasi.Piagam Audit Intern ditetapkan berdasarkan SuratKeputusan Direksi BRI Nokep: S.53-DIR/AIN/07/2008tanggal 28 Juli 2008 tentang Piagam Audit Internserta Kebijakan dan Prosedur Audit Intern PT BankRakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang secara garisbesar memuat: Visi, Misi, Maksud dan Tujuan, RuangLingkup, Struktur Organisasi, Wewenang, Tugasdan Tanggung Jawab Audit Intern, Persyaratan danProfesionalisme Auditor, Tata Cara Pelaksanaan Auditserta Kode Etik Auditor Internal.Sumber Daya Manusia dan KualifikasiAudit InternalAudit Intern terus berupaya untuk memenuhi/menyediakan auditor yang berkualitas, memilikikompetensi sesuai dengan kebutuhan, rentangkendali, dan tingkat risiko di masing-masingwilayah kerja audit. Mulai bulan September 2008Kepala Audit Intern dijabat oleh Ali Mudin. Totaljumlah pekerja satuan kerja Audit Intern berjumlah1.876 pekerja, terdiri dari 1 Kepala Audit Intern, 16Inspektur, 22 Wakil Inspektur, 66 Group Head, 564Auditor (meliputi Senior Auditor, Auditor, JuniorAuditor, dan Associate Auditor). Audit Intern jugamemiliki 167 Resident Auditor Kantor Cabang, 1.031Resident Auditor Unit.Sertifikasi Profesi Audit InternDalam melaksanakan tugas audit, sampai Audit InternBRI didukung tenaga audit profesional yang sebagiantelah bersertifikat nasional maupun internasionalsebagai berikut:284PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanSertifikasiJob Grade Pekerja6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18JumlahManajemen Risiko (BSMR/LSPP) 2 27 45 9 14 2 14 1 114CFE (Certified Fraud Examiner) 5 1 2 1 9QIA (Qualified Internal Auditor) 3 3 9 5 2 22CISA (Certified InformationSystem Auditor)5 5CEH (Certified Ethical Hacker) 2 2CDCP (Certified DataCenter Professional)CFSS (Certified ForensicSecurity Specialist)MCSE (Microsoft CertifiedSystem Engineer)1 11 11 1Tata Kelola IT dari MTI UI 1 1Jumlah 5 1 6 11 0 2 30 54 9 19 2 16 1 156Sementara itu, kualifikasi pendidikan formal berdasarkan level jabatan adalah sebagai berikut:PendidikanFormalKai/ InspekturKabid/ KaAudit/ WainsJabatanKabag/ Gh Auditor ResidentAuditorSupport Admin(Pt)JumlahStrata 3 1 1Strata 2 11 16 30 13 23 2 95Strata 1 5 8 22 525 769 23 1352Diploma (D3) 9 62 3 74Slta/setingkat 120 14 134Jumlah 17 24 52 547 974 42 1656Tugas dan Tanggung Jawab Audit InternTugas dan tanggung jawab Audit Intern BRI sebagaimana diatur di dalam Piagam Audit Intern mencakup:1. Audit Intern bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.2. Membantu tugas Direktur Utama dan Komisaris Utama dalam melakukan pengawasan dengan caramenjabarkan secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit.3. Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melaluipemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak langsung.4. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaansumber daya dan dana.5. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semuatingkatan manajemen.6. Dalam melaksanakan tugasnya Audit Intern harus menyampaikan laporan kepada Direktur Utama danKomisaris Utama.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>285


7.Meyakinkan kualitas pelaksanaan tugasmanajemen lini atas proses manajemen risiko,sistem pengendalian intern dan tata kelola usahatelah dilaksanakan secara cukup dan efektif.8. Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan RencanaKerja Bank BRI untuk meyakinkan bahwa semuakegiatan bisnis BRI dapat berjalan dengan lancardan sesuai dengan harapan para stakeholders.9. Menyerahkan hasil audit kepada pihak internaldan eksternal secara tepat waktu sesuai dengankebijakan, peraturan dan prosedur yang berlaku.10. Menjaga hubungan baik dengan Auditee, EksternalAuditor dan pihak ketiga dalam pelaksanaan kerjaAudit Intern.Struktur dan Kedudukan Unit Audit InternStruktur dan kedudukan Audit Intern diatur dalam:1. SK Struktur Organisasi Audit Intern BRI Nokep. S.129-DIR/REN/08/<strong>2012</strong> tanggal 9 Agustus <strong>2012</strong> tentangOrganisasi Audit Intern BRI, “Bahwa Audit Intern (AI)berada di bawah binaan Direktur Utama. Namun,dalam kegiatan operasional, Direktur Kepatuhanbertanggung jawab terhadap pelaksanaanoperasional AI BRI sesuai kewenangannya. KepalaAudit Intern dapat berkomunikasi langsung denganKomite Audit untuk melaporkan/menginformasikanmasalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaankegiatan audit. Audit Intern BRI merupakan salahsatu fungsi pengawasan dan pengendalian interndalam Organisasi Perusahaan.”2. Piagam Audit Intern BRI No.S 53-DIR/AIN/07/2008tanggal 28 Juli 2008, disebutkan bahwa Audit InternBRI bertanggungjawab kepada Direktur Utama danberada dibawah pengawasan langsung dari DirekturUtama. Audit Intern BRI dipimpin oleh KepalaAudit Intern yang diangkat dan diberhentikan olehDirektur Utama dengan persetujuan Komisaris dandilaporkan ke Bank Indonesia dan Bapepam-LK.Audit Intern BRI secara struktural terdiri atas Unit KerjaAudit Bidang Delivery dan Unit Kerja Audit BidangSupport dengan rincian sebagai berikut:1. Unit Kerja Audit Bidang Delivery terdiri dari:a. Audit Bidang TSIMelaksanakan kegiatan audit serta pemberiankonsultasi sebagai strategic business partnerb.c.d.terhadap pengelolaan proses teknologi sisteminformasi (TSI) oleh Unit Kerja Pengembang danPengguna TSI untuk memastikan kecukupan danefektifitas pengendalian intern, manajemenrisiko dan good corporate governance (GCG).Audit Kantor Pusat, Kantor Cabang Khusus,Unit Kerja Luar Negeri, dan Perusahaan AnakMelaksanakan kegiatan audit serta pemberiankonsultasi sebagai strategic business partnerterhadap unit kerja di Kantor Pusat, KantorCabang Khusus (KCK), unit kerja luar negeri(UKLN) dan perusahaan anak (PA) yangkepemilikan sahamnya diatas 51% untukmemastikan kecukupan dan efektifitaspengendalian intern, manajemen risiko dangood corporate governance (GCG).Kantor InspeksiMelaksanakan kegiatan audit serta pemberiankonsultasi sebagai strategic business partnerterhadap Kantor Wilayah, Kantor Cabang,Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas danBRI Unit untuk memastikan kecukupan danefektifitas pengendalian intern, manajemenrisiko dan good corporate governance (GCG).Grup Spesial InvestigasiMelakukan analisa red flags (ketidakwajaran),analisa indikator-indikator risiko fraud danmelaksanakan kegiatan investigasi atasindikasi fraud serta pemberian konsultasiuntuk meningkatkan kecukupan & efektivitaspenerapan proses pengendalian intern,manajemen risiko dan pelaksanaan goodcorporate governance (GCG).2. Unit Kerja Audit Bidang Support yaitu AuditBidang PSKAMelaksanakan pengkajian organisasi Audit Intern,pengembangan kebijakan, prosedur dan saranapenunjang audit (audit tools), pengembangankualitas audit serta perancangan software maupunhardware sesuai ketentuan dan best practicesAudit Intern.Saat ini Audit Intern BRI memiliki 18 Unit Kerja AuditFungsi Delivery (unit kerja yang melaksanakan kegiatanaudit) yang tersebar di seluruh Indonesia. Lebih lanjut,untuk merespon pertumbuhan bisnis yang semakin286PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanStruktur Organisasi Audit InternDEWAN KOMISARISKOMITE AUDITDIREKTUR UTAMAAUDIT INTERNAUDIT KP. KCK. UKLN. PAKANTOR INSPEKSIAUDIT BIDANG PSKAAUDIT BIDANG TSIBIDANG I & IIGrup SpesialInvestigasiBag.PenunjangOperasionalAuditGrup AuditGrup AuditResidentAuditorGrup AuditResidentAuditorGrup AuditSAUcepat dan kompleks, BRI membentuk fungsi audit diKantor Cabang dan BRI Unit yang disebut denganResident Auditor. Fungsi Resident Auditor diantaranyabertanggungjawab untuk melaksanakan kegiatanmonitoring berkala secara berkesinambungansehingga peningkatan sinyal-sinyal risiko di unit kerjadapat dideteksi secara lebih dini.Kemudian dalam rangka meminimalkan frekuensikejadian fraud, Bank BRI membentuk unit kerjaSpesial Investigasi yang bertanggungjawab untukmelakukan analisa red flags (ketidakwajaran),melakukan analisa indikator-indikator risikofraud secara berkala serta melaksanakan kegiataninvestigasi atas indikasi fraud.Metodologi AuditBRI menerapkan metodologi risk based internalaudit (RBIA) dengan pendekatan proses bisnis. RBIAtersebut diimplementasikan secara bertahap sesuaidengan tingkat kematangan manajemen risiko secarakorporat. Dengan metodologi tersebut, maka prosesbisnis dan unit bisnis yang diperkirakan memilikirisiko yang signifikan dalam pencapaian tujuanperusahaan lebih diprioritaskan untuk diaudit,sehingga dapat diyakini bahwa seluruh potensi risikodapat diminimalkan sesuai dengan toleransi risikoyang telah ditetapkan. Untuk mendukung efisiensidan efektifitas pelaksanaan risk based audit sertauntuk meningkatkan peran audit sebagai StrategicBusiness Partner (SBP), maka dalam proses analisadata didukung dengan penggunaan ComputerAssissted Audit Technique (CAAT).Evaluasi AuditDalam rangka menjamin kualitas pelaksanaan audit,dilakukan penilaian kualitas (quality assurance) olehpihak internal melalui internal quality assurancereview maupun eksternal. Penilaian kualitas oleh pihakeksternal dilakukan oleh PT SGS Indonesia melaluisurveillance ISO 9001. Hasil surveillance ISO 9001:2008visit 2/<strong>2012</strong> oleh PT SGS Indonesia tidak ada temuanmajor maupun minor.Efektivitas pelaksanaan kerja dan kepatuhan terhadapStandar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)dievaluasi oleh Auditor Ekstern (pada tahun 2011 kegiatanevaluasi dilaksanakan oleh PricewaterhouseCoopers),hasilnya menunjukkan bahwa fungsi Audit Intern BRItelah mampu menjalankan peranannya sesuai denganstandar yang telah ditetapkan serta mendapatkanpredikat “good practices” apabila dibandingkandengan industri sejenis.Uraian Pelaksanaan Tugas AuditUntuk tahun <strong>2012</strong>, BRI memprioritaskan pelaksanaanaudit terhadap 3.463 unit kerja atau 62% dari totalPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>287


unit kerja BRI. Rencana tersebut didasarkan pada hasilpenilaian risiko secara korporat, konsistensi dengantujuan dan rencana strategis BRI, ketentuan regulator,arahan manajemen dan Komite Audit, risk profile sertahasil audit periode sebelumnya.Sampai dengan 31 Desember <strong>2012</strong>, Audit Intern BRItelah melaksanakan kegiatan audit reguler pada6.442 unit kerja atau mencapai 186,02% dari targetpenugasan audit dan telah melaksanakan penugasanaudit khusus (special audit) sebanyak 2.092 kegiatanserta fraud audit sejumlah 12 kegiatan.Berdasarkan data hasil kegiatan audit (audit reguler,audit khusus dan fraud audit), selama tahun <strong>2012</strong>teridentifikasi sejumlah 40 kejadian fraud. BRI telahmelakukan analisa dari sisi kelemahan pengendalianintern dan telah melaksanakan beberapa program untukmeningkatkan fungsi pengendalian intern, mencakup:1. Pembentukan fungsi audit di Kantor Cabang danBRI Unit (Resident Auditor),2. Mengembangkan Pusat Data Elektronik (PDE) secaraterus menerus guna menganalisis indikator-indikatorperkreditan maupun non kredit dalam rangkamendeteksi peningkatan risiko secara lebih awal,3. Mengirimkan hasil analisis indikator risiko secaraberkala (bulanan) kepada auditor di seluruhIndonesia melalui media unit assessment yangbertujuan untuk mengidentifikasi terjadinyapeningkatan risiko di Unit Kerja.Secara periodik Audit Intern melaksanakan kegiatanmonitoring terhadap perkembangan tindak lanjutperbaikan pengendalian intern yang telah dilakukanoleh auditee.Koordinasi dengan Eksternal AuditorPemeriksaan terhadap BRI dilakukan pula oleh eksternalauditor yakni Bank Indonesia (BI), Badan PemeriksaKeuangan (BPK) dan Kantor Akuntan Publik (KAP).Dalam kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleheksternal auditor, Audit Intern berperan sebagai liaisonofficer untuk mengkoordinir kelancaran pelaksanaanaudit serta melakukan pemantauan atas tindak lanjutperbaikan dari temuan eksternal auditor oleh unitkerja terkait.Pemantauan bertujuan untuk memastikan bahwamanajemen telah melakukan perbaikan ataskelemahan pengendalian intern yang ditemukan oleheksternal auditor.Ekternal AuditorJumlahTemuanStatus TemuanSelesaiBelumSelesaiBank Indonesia (BI) 78 67 11BPK RI * 251 232 19Kantor Akuntan Publik (KAP) 34 3 31*Pemeriksaan oleh BPK RI meliputi pemeriksaan rutin dan pemeriksaan pajakPeningkatan Kualitas AuditUntuk meningkatkan kualitas dan efisiensi prosesaudit, BRI mengembangkan program penggunaanteknologi informasi secara berkesinambungan.Strategi ini ditempuh agar Audit Intern dapatberperan sebagai early warning signal (EWS) secaralebih optimal. Beberapa program pengembanganteknologi informasi yang dilaksanakan untuk unitAudit Intern antara lain:1. Implementasi aplikasi Sistem Manajemen Audit(BRISMA) yang mengintegrasikan seluruh prosesaudit mulai dari Perencanaan Audit Tahunan (PAT),perencanaan audit individual, pelaksanaan auditindividual, pelaporan dan dokumentasi.2. Pengembangan aplikasi BRIdeX sebagai analyticaltools sehingga peningkatan indikator risiko dapatdiidentifikasi.3. Pengembangan Pusat Data Elektronik (PDE) untukauditor secara berkesinambungan.Audit EksternPengawasan terhadap BRI, selain dilaksanakan olehauditor internal BRI juga dilaksanakan oleh auditoreksternal diantaranya oleh Bank Indonesia (BI), BadanPemeriksa Keuangan (BPK) dan Kantor Akuntan Publik(KAP). Khusus untuk KAP, Dewan Komisaris BRI sesuaidengan wewenang yang telah diberikan oleh RUPSTahunan BRI tahun <strong>2012</strong> pada tanggal 28 Maret <strong>2012</strong>,telah menunjuk KAP Purwantono, Suherman dan Surja -Ernst and Young (PSS-EY), salah satu dari 4 (empat) KAPberskala internasional (The Big Four) untuk melakukan288PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaanaudit atas laporan Keuangan BRI tahun buku <strong>2012</strong>.Penunjukan ini merupakan periode ke - 2 (dua) dari KAPPSS-EY untuk melakukan audit laporan keuangan BRI,serta penunjukan yang ke - 2 (dua) dari akuntan publikyang melakukan audit laporan keuangan BRI. Penunjukansebelumnya adalah untuk tahun buku 2011.Penunjukan KAP tersebut telah berpedoman padaregulasi yang berlaku dan dipilih melalui tahapan prosesseleksi dengan pelelangan terbatas/tender berdasarkanpemenuhannya terhadap kriteria:1. Berpengalaman sebagai auditor perbankan2. Memahami regulasi perbankan di Indonesia, perusahaanmasuk bursa serta peraturan lainnya yang relevan.3. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi danteknologi perbankan.4. Memahami produk perbankan.5. Berpengalaman dan paham mengenaimanajemen risiko.Ketentuan yang dijadikan acuan adalah bahwatidak dilakukan penunjukan KAP yang sama untukmelakukan audit 5 (lima) tahun buku berturut-turutdan dengan partner yang sama selama 3 (tiga) tahunbuku berturut-turut.Imbalan JasaImbalan jasa yang diberikan BRI kepada KAP-PSS-EYadalah sebesar Rp5.580.000.000 (Lima miliar lima ratusdelapan puluh juta rupiah) sudah termasuk PPN sebesar10% (sepuluh persen) dan pajak lainnya yang terkait.Imbalan jasa tersebut sudah termasuk out of pocketexpenses (OPE) dimana didalamnya termasuk biayauntuk kunjungan cabang yang berada di Indonesiaserta review atas laporan keuangan cabang danperwakilan luar negeri. Penugasan telah dilakukandengan memenuhi persyaratan yang berlaku danmemenuhi aspek-aspek sebagaimana diatur dalamPBI No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001sebagaimana diubah dengan PBI No. 7/50/ PBI/2005tanggal 29 November 2005 tentang TransparansiKondisi Keuangan Bank dan SE BI No: 3/32/DPNP/IDPnPtanggal 14 November 2001 tentang Hubungan AntaraBank, Akuntan Publik dan Bank Indonesia.KAP yang ditunjuk telah menyampaikan hasil auditdan management letter kepada Bank dengan tepatwaktu. Akuntan Publik juga telah bekerja secaraindependen dan memenuhi kriteria yang telahdiperjanjikan sebelumnya.Penerapan RisikoBRI menerapkan kerangka pengelolaan risikosecara terpadu (enterprise-wide risk management)untuk mengendalikan 8 (delapan) jenis risiko yangmeliputi penerapan empat pilar yang terdiri dari (1)Pengawasan Direksi dan Komisaris, (2) Penetapankebijakan, prosedur, dan limit, (3) Proses manajemenrisiko dan sistem informasi manajemen, serta (4) Sistempengendalian intern.Pengelolaan risiko tersebut telah dijalankan sesuaiketentuan PBI No.11/25/PBI/2009 tentang Perubahanatas PBI No. 5/PBI/2003 tentang Penerapan ManajemenRisiko bagi Bank Umum dan juga sesuai denganketentuan Basel III perihal tersebut diatas. Uraiandetail mengenai Manajemen Risiko yang dijalankanoleh BRI dapat dilihat pada Sub Bab “TinjauanOperasional, Manajemen Risiko”.Kode Etik (Code of Conduct) danBudaya PerusahaanKeberadaan Kode Etik PerusahaanKode etik (Code of Conduct) BRI menjabarkanprinsip-prinsip dasar perilaku pribadi dan profesionalyang diharapkan dilakukan oleh pekerja BRI dalammelaksanakan tugasnya. Hal Ini merupakan standarperilaku yang wajar, patut dan dapat dipercaya untuksemua insan BRI. Kode Etik BRI berlaku bagi seluruhpekerja BRI diseluruh level organisasi BRI.Kebijakan Kode Etik BRI dibangun sejak tahun2003 dan telah dilakukan revisi pada tahun 2010.Penerapan Kode Etik BRI diikuti dengan MekanismeWhistleblowing System (WBS-BRI) yang dibangunBRI sebagai media pelaporan pelanggaran kodeetik serta kebijakan Peraturan Disiplin BRI yangmengatur jenis-jenis pelanggaran dan mekanismepenanganan pelanggaran.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>289


Elemen Kode Etik BRIElemen-elemen Kode Etik BRI terdiri dari:Kepatuhan terhadap Hukum dan Kebijakan Bank1. Semua insan BRI harus tunduk pada peraturan perundang-undangan dan peraturan yang ditetapkan dalam kebijakan Bank BRI.2. Semua Insan BRI tidak diperkenankan untuk melanggar hukum, peraturan atau kebijakan Bank BRI untuk memenuhi target laba.3. Kriteria praktek suatu aktivitas yang dapat diterima, tidak hanya semata-mata dilihat dari praktek yang dijalankankompetitor atau pihak lainnya di pasar. Jika hukum atau peraturan menjadi tidak relevan lagi atau jika para kompetitortidak lagi mematuhinya, Bank BRI tetap tidak memperkenankan untuk melanggarnya.Hubungan dengan Nasabah Eksternal1. Bank BRI menyediakan produk dan/atau jasa dimana Bank mempunyai ijin untuk menjual produk dan/atau jasa tersebutsesuai dengan peraturan yang berlaku.2. Dalam memberikan informasi mengenai produk dan/atau jasa kepada nasabah, setiap insan BRI akan memberikan informasisecara tepat waktu, memadai, jelas dan akurat.3. Bank BRI mempunyai komitmen untuk secara terus-menerus mengembangkan kualitas layanan yang prima dengan selaluberusaha mengutamakan untuk memenuhi kepuasan nasabah, serta membangun hubungan jangka panjang yang salingmenguntungkan bagi kedua belah pihak.4. Bank BRI menjunjung tinggi kejujuran dalam membuat, menggunakan dan memilih cara-cara periklanan dan promosi,sehingga kesuksesan produk dan/atau jasa Bank disebabkan oleh kualitas dan reputasi bank BRI, bukan oleh karenakecurangan yang terjadi didalamnya.Hubungan dengan Komunitas Setempat1. Bank BRI berikut semua insan BRI memiliki komitmen menjadi warga yang baik di semua lingkungan dimana Bank BRImenjalankan bisnisnya.2. Bank BRI memiliki tanggung jawab kepada komunitas setempat untuk menggunakan sumber daya yang ada baik berupauang, sumber daya manusia dan energi dengan bijaksana.3. Bank BRI mendorong keterlibatan insan Bank kedalam kegiatan komunitas, dengan prioritas di bidang pendidikan, senibudaya dan agama, serta kemanusiaan dan kelestarian lingkungan.Hubungan Perusahaan dengan Insan Bank1. Semua insan Bank wajib memberikan solusi atas setiap hambatan yang mengganggu pencapaian pelaksanaan kebijakanpokok Bank BRI.2. Bank BRI akan memperlakukan setiap insan Bank dengan obyektif, transparan, adil dan setara.3. Bank BRI hanya akan mengelola informasi personal yang dibutuhkan.4. Bank BRI berusaha menyediakan lingkungan kerja yang kondusif untuk meningkatkan produktivitas.Kerahasiaan Bank1. Bank BRI wajib menjaga kepercayaan masyarakat.2. Insan Bank wajib menjaga rahasia, baik rahasia Bank maupun rahasia Perusahaan.Integritas dan Akurasi Pembukuan Bank1. Pembukuan usaha Bank BRI harus menghasilkan laporan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan kepadamanajemen, pemegang saham, nasabah, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.2. Insan Bank bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan resmi mengenai kegiatan bisnis Bank BRI secara akurat, jujur,lengkap dan tepat waktu.Benturan Kepentingan1. Insan Bank tidak diperkenankan menempatkan diri pada posisi atau situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentinganantara dirinya dengan Bank BRI atau dengan nasabah Bank BRI.2. Setiap keputusan yang dihasilkan insan Bank harus diambil semata-mata bagi kepentingan terbaik Bank BRI.3. Setiap insan Bank diwajibkan untuk mengungkapkan semua kepentingan yang ada kepada manajemen jika mengetahuiadanya benturan kepentingan.4. Setiap insan Bank diminta untuk tidak terlibat dalam pengambilan keputusan bank BRI jika akan menimbulkan benturankepentingan pribadi.Kontribusi dan Aktivitas PolitikBank BRI tidak memperkenankan dana, fasilitas dan sumber daya Bank disumbangkan untuk tujuan kampanye politik,penggalangan dana politik atau tujuan partisipasi politik dimanapun di seluruh dunia.Hadiah1. Hadiah yang dimaksud dalam hal ini adalah dalam arti luas, meliputi uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjamantanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan no capital dan fasilitas lainnya baikyang diterima didalam dan di luar negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa saranaelektronik.2. Semua insan BRI tidak diperkenankan menerima atau memberikan hadiah yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundanganyang berlaku.290PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanUpaya penegakan Kode Etik BRIKode Etik BRI berlaku bagi Dewan Komisaris BRI,Direksi BRI dan seluruh pekerja BRI diseluruh jenjangOrganisasi BRI. Upaya penerapan dan penegakan kodeetik BRI dilakukan dengan penuh kesadaran secara terusmenerus dalam bentuk sikap perbuatan, komitmen danketentuan, meliputi:Pernyataan Kepatuhan Kode Etik BRIGuna penerapan Kode Etik yang efektif, insanBRI diharuskan membaca dan memahami denganbaik dan benar serta setiap insan BRI diwajibkanmenandatangani “Pernyataan Kepatuhan Insan BRIterhadap Kode Etik”,Komitmen ManajemenPenegasan komitmen Manajemen BRI terkait komitmenBank BRI untuk tidak menerima dan/atau memintahadiah atau bingkisan dalam bentuk dan dalih apapundari pihak nasabah, debitur, dan mitra kerja maupunpihak ketiga lainnya dalam media massa dan websiteBank BRI.<strong>Annual</strong> Disclosure Benturan KepentinganDengan telah disusunnya kebijakan turunan KodeEtik BRI berupa Pedoman Penanganan BenturanKepentingan BRI, setiap pekerja BRI diharuskanmembuat pernyataan tahunan (annual disclosure)terkait benturan kepentingan setiap tahun, dan setiapunit kerja diwajibkan menyampaikan laporan transaksi/putusan yang mengandung Benturan Kepentingansetiap triwulan.Pakta IntegritasPenerbitan pakta integritas kepada seluruh rekananBRI yang bekerja sama dalam pengadaan barang dan/atau jasa.Strategi Anti FraudKebijakan strategi anti fraud BRI merupakan wujudkomitmen Bank BRI dalam mengendalikan fraud,dengan tidak memberikan toleransi (zero tolerance)pada setiap bentuk fraud baik yang berasal dari internalmaupun eksternal BRI.Program AwarenessProgram induksi Kode Etik BRI dilakukan terhadappekerja baru BRI melalui program pendidikan dipusat pendidikan BRI serta sosialisasi kebijakan secaraberkesinambungan dan konsisten.Selain itu, juga dilakukan sosialisasi kepada seluruhunit kerja BRI terkait kode etik antara lain strategi antifraud BRI, budaya Kepatuhan, serta budaya layanan.Penegakan Budaya Perusahaan(Corporate Culture)1.Budaya Kerja BRINilai pokok (core value) merupakan nilai pentingyang menjadi pedoman bagi pegawai dalambersikap dan berperilaku, baik dalam berhubungandengan nasabah, sesama Pegawai, manajemen sertapihak eksternal lainnya dan merupakan budayakerja BRI. Nilai pokok (core value) BRI meliputi nilainilaiyang dikelompokkan sebagai berikut:a. Integritasb. Profesionalismec. Kepuasan Nasabahd. Keteladanane. Penghargaan kepada SDMSelama tahun <strong>2012</strong>, BRI melakukan usaharevitalisasi Budaya Kerja BRI, dilatarbelakangidengan semakin bertambahnya jumlah pekerjaBRI, tututan perkembangan bisnis yang semakinmeningkat serta mendukung penguatan prosesinternalisasi di unit kerja BRI. Tujuan dari revitalisasibudaya kerja BRI adalah untuk meningkatkanperan pekerja untuk menghadapi tantangan bisniske depan dengan memiliki sikap perilaku sesuaibudaya kerja BRI.Beberapa hal yang dilakukan dalam upayarevitalisasi budaya kerja BRI antara lain:a. Meningkatkan peran change leader dan changeagent dimasing-masing unit kerja.b. Menetapkan kembali rasio change agentc. Memonitor dan evaluasi secara berjenjang dandidukung oleh system.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>291


2.Budaya Layanan BRIBudaya Layanan merupakan nilai-nilai penting yang merupakan ekspektasi dari nasabah yang digunakansebagai pedoman bersikap dan berperilaku dalam hubungan dengan nasabah baik eksternal maupun internal.Untuk menegakkan budaya layanan tersebut.Bank BRI melakukan program-program sebagai berikut:a. Kick Off Budaya Layanan sebagai sub budaya kerja BRIYaitu dengan melakukan kegiatan kick off di tingkat Kantor Pusat BRI dengan mengundang jajaranDireksi dan seluruh pemimpin unit kerja di Kantor Pusat untuk berkomitmen bersama dalam mewujudkanlayanan prima yang membudaya. Kegiatan tersebut diadakan dengan mengundang pembicara eksternaluntuk memberikan training dan motivasi mengenai Service Culture.b. Sosialisasi Budaya Layanan melalui video budaya layanan BRIVideo Budaya Layanan BRI dengan tema “Melayani Dengan Setulus Hati” untuk memberikan gambaranservice mindset dan layanan prima yang membudaya, bukan sekedar bagaimana menjalankannya tetapikenapa kita harus menjalankannya (it’s not about how we do it, but why we should do it). Video budayalayanan tersebut telah dikirimkan ke seluruh unit kerja untuk disosialisasikan kepada seluruh pekerja.c. Workshop Budaya LayananPelaksanaan kegiatan workshop untuk merumuskan atau mengkodifikasikan budaya layanan BRI yangmerupakan bagian dari budaya kerja BRI (Integritas, Profesionalisme, Kepuasan Nasabah, Keteladanan,Penghargaan kepada SDM)3.Budaya Sadar RisikoPenerapan budaya sadar risiko dilakukan dengan komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjangorganisasi tentang pentingnya pengendalian intern yang efektif, antara lain melalui:a. Top 50 Risk Issue triwulanan dalam bentuk saku yang memuat risk issue di unit kerja dan risk control yangditerapkan.b. Fungsi Manajemen Risiko yang ada di seluruh Uker yang bertugas menerapkan budaya sadar risiko sertadibentuknya Bagian Manajemen Risiko di setiap Kantor Wilayah BRI.c. Penerapan Forum Manajemen Risiko (FMR) sebagai wadah atau forum pertemuan antara pemimpinunit kerja dengan pekerjanya untuk membahas permasalahan-permasalahan (risiko) yang melekatpada aktivitas bisnis atau operasional. Hasil pembahasan risiko yang memerlukan tindak lanjut danpenyelesaian dari pengambil keputusan dapat dieskalasi kepada tingkatan yang lebih tinggi.d. Sosialisasi Manajemen Risiko.e. Surat ke unit kerja terkait peningkatan pengendalian intern.4.Budaya KepatuhanBudaya Kepatuhan dituangkan dalam Kebijakan Direksi BRI yang mengikat seluruh elemen pekerja di BRI.Pernyataan tersebut meliputi:Patuh terhadap peraturaneksternalKepatuhan(Compliance)Patuh terhadap komitmendengan otoritas/regulatorPatuh terhadap peraturaninternal BRI292PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanPilar-pilar dalam membangun budaya kepatuhan di setiap insan BRI dalam seluruh lapisan Unit Kerja di BRIseluruh Indonesia adalah sebagai berikut:Peran Manajemen dalamsetiap unit Kerja(teladan)Penyampaian informasiisu kepatuhanKepatuhan(Compliance)Sosialisai terhadapkebijakan baru/perubahanKetersediaan kebijakandalam setiap unit kerjaMulai tahun <strong>2012</strong>, setiap unit kerja diharuskan melakukan sosialisasi secara berkelanjutan terkait penerapan budayaKepatuhan BRI. Dimana peran setiap pekerja agar memastikan nilai,perilaku dan tindakan telah sesuai dengankebijakan ekternal, kebijakan internal dan komitmen kepada regulator serta aktif menyampaikan informasi terkaitisu kepatuhan. Peran pemimpin unit kerja harus memiliki komitmen dan dapat memberikan contoh dalam penerapanbudaya Kepatuhan kepada jajaran di bawahnya. Selain itu harus didukung dengan Ketersediaan kebijakan di setiapunit kerja sebagai referensi dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai bidang tugasnya.5. Budaya Anti FraudPenerapan Budaya Anti Fraud di BRI dilaksanakan melalui Anti Fraud Awareness yaitu upaya untukmenumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya pencegahan Fraud oleh seluruh pihak terkait. PelaksanaanAnti Fraud Awareness dilaporkan setiap Semester kepada Divisi Kepatuhan. Anti fraud awareness dilakukanmelalui program sosialisasi dan penyusunan statement anti fraud, employee awareness, dan customerawareness. Berikut Pelaksanaan anti fraud awareness:a. Penyusunan dan sosialisasi anti fraud statement, Manajemen BRI menyatakan zero tolerance terhadapsetiap fraud yang terjadi di BRI Unit. Anti Fraud statement tersebut tertuang di dalam Komitmen AntiFraud yang ditandatangani Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pekerja BRI.b. Employee Awareness, diantaranya Penerbitan Buku Top 50 Risk issue dan Surat-surat peningkatan kontrolbagi unit kerja. Selain itu Refreshment Fungsi Manajemen Risiko, Sosialisasi Manajemen Risiko secaralangsung di Unit Kerja BRI, dan Pelaksanaan Forum Manajemen Risiko.c. Customer Awareness dilakukan dalam bentuk edukasi nasabah untuk meningkatkan kepedulian dankewaspadaan nasabah terhadap keamanan bertransaksi. Bentuk edukasi diantaranya dengan menghimbauunit kerja untuk mensosialisasikan kewaspadaan kepada jajaran front liner terhadap pungutan liar danmodus-modus fraud lainnya.Jumlah Penyimpangan Internal (internal fraud)Internal Fraud dalam 1 tahunTahunsebelumnyaJumlah kasus yang dilakukan oleh:Pengurus Pegawai tetap Pegawai tidak tetapTahunberjalanTahunsebelumnyaTahunberjalanTahunsebelumnyaTahunberjalanTotal Fraud - - 141 286 12 38Telah diselesaikan - - 49 86 6 12Dalam proses penyelesaian di internal Bank - - 74 175 5 18Belum diupayakan penyelesaiannya - - 4 - - -Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum - - 14 25 1 8PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>293


Transaksi yang Mengandung Benturan KepentinganBank BRI menyadari bahwa kegiatan bisnis perusahaan tidak dapat terlepas dari hubungan dan interaksi antara parapihak baik internal maupun eksternal dalam rangka menjalin kerjasama yang harmonis dan berkesinambungan.Untuk itu, dengan tidak melupakan etika dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, perlu diaturlebih lanjut mengenai tata perilaku hubungan bisnis antara BRI dengan para mitra bisnisnya.Ketentuan mengenai pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut telah diatursecara internal dalam bentuk Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Dewan Komisaris dan Direksi BRI No. S. 104-DIR/DKP/05/<strong>2012</strong> tanggal 24 Mei <strong>2012</strong> tentang Pedoman Umum Penanganan Benturan Kepentingan (Conflict ofInterest) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Dengan ditetapkannya Surat Keputusan Bersama ini, selanjutnya setiap unit kerja diminta untuk mengindentifikasidan memastikan bahwa kebijakan atau prosedur yang diprakarsai dan berlaku di unit kerja tersebut telahmemenuhi ketentuan yang diatur dalam pedoman ini dan nantinya tidak mengakibatkan timbulnya transaksibenturan kepentingan.Sebagai salah satu bentuk komitmen BRI dalam pengungkapan transaksi yang mengandung benturan kepentinganadalah melalui Pakta integritas, yaitu dalam pengadaan barang dan jasa dimana panitia wajib membuat danmenandatangani Pakta Integritas. Dalam Pakta Integritas telah dinyatakan hal-hal mengenai antara lain:1. Independency2. Duty of Care and loyalty3. Prudent person rule4. Conflict of interest rule5. Duty abiding the lawsUnit kerja wajib menyampaikan transparansi atas transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yangmencakup nama dan jabatan pihak yang memiliki benturan kepentingan, nama dan jabatan pengambil keputusantransaksi yang mengandung benturan kepentingan, jenis transaksi, nilai transaksi dan keterangannya sesuaiketentuan. Selain itu setiap pekerja diharuskan mengisi Pernyataan Tahunan (annual disclosure) terkait benturankepentingan setiap akhir tahun sesuai ketentuan internal BRI.Selama tahun <strong>2012</strong>, tidak terdapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baikyang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Bank, sebagaimanadidefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1tentang “Benturan Kepentingan“.Nama danJabatan yangMemiliki BenturanKepentinganNama dan JabatanPengambilKetentuanJenis TransaksiNilai Transaksi(Rp Juta)Keterangan(tidak sesuai sistemdan prosedur yangberlaku)NIHILWhistleblowing SystemTerkait penerapan GCG, Bank BRI mengimplementasikan Sistem Pelaporan Pelanggaran (whistleblowingsystem) melalui aturan internal yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi BRI No. B.144-DIR/AIN/03/2009tanggal 12 Maret 2009.294PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanKeberadaan Whistleblowing System (WBS) BRISistem Pengaduan pelanggaran (Whistleblowing system/WBS) Bank BRI telah dibangun sejak tahun 2009 yangbertujuan untuk menciptakan iklim yang kondusif dan mendorong pelaporan terhadap hal-hal yang dapatmenimbulkan kerugian finansial dan maupun non finansial, termasuk hal-hal yang dapat merusak citra organisasi.Pengelola WBSSistem Pengaduan pelanggaran (Whistleblowing system/WBS) Bank BRI dikelola langsung oleh Direktur Utama BRI.Informasi pelaporan pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui WBS-BRI antara lain:1. Tindakan fraud;2. Tindakan salah/kelalaian kewajiban yang disengaja dari manajemen.3. Perbuatan melanggar hukum (penggunaan kekerasan terhadap karyawan atau pimpinan, pemerasan,penggunaan narkoba, pelecehan, perbuatan kriminal lainnya);4. Pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berlaku;5. Pelanggaran SOP perusahaan;6. Pelanggaran kode etik BRI; atau7. Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja atau membahayakan keamanan perusahaanserta merugikan perusahaan.Laporan pelanggaran tersebut, wajib disampaikan secara jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, minimal meliputi:1. Pelanggaran yang diadukan;2. Pihak yang terlibat;3. Waktu terjadinya pelanggaran;4. Tempat terjadinya pelanggaran;5. Bagaimana kejadiannya; dan6. Bukti-bukti pelanggaran.Mekanisme Penyampaian LaporanSebagai salah satu infrastruktur dalam menunjang sistem strategi anti fraud BRI, mekanisme penyampaianpelanggaran dikirimkan kepada Direktur Utama melalui sarana telepon, short message service (SMS) ataudengan menggunakan surat.SMSSMS0811-8200-600Pihak InternalPihak InternalTeleponTeleponNo. 0811 8200 600Direktur UtamaDirektur UtamaTim InvestigasiTim InvestigasiPihak EksternalPihak EksternalSuratSuratPO BOX 1895 1895JKP 10900900Petugas WBS - DatabasePetugas WBS - DatabasePT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>295


Pengelolaan PengaduanPengelolaan dan tindak lanjut terhadap pengaduan/pengungkapan yang telah diterima adalah sebagai berikut:1. Direktur utama menerima dan menyampaikan setiap pengaduan pelanggaran kepada petugas WBS yangditunjuk untuk melakukan verifikasi data dan pengumpulan bukti awal yang cukup dan memadai sertamenatakerjakan laporan penerimaan pengaduan.2. Dewan Direksi menetapkan tindak lanjut terhadap pengaduan yang telah diterima. Langkah-langkah tidaklanjut yang dapat ditempuh:a. Investigasi oleh Audit Intern, apabila subtansi pengaduan dapat dilakukan investigasi oleh tim Audit Intern.b. Investigasi oleh investigator eksternal, apabila subtansi pengaduan membutuhkan kompetensi/ knowledge/skill tertentu yang tidak dapat dipenuhi oleh tim Audit Intern.3. Tim investigasi melaksanakan kegiatan investigasi secara menyeluruh dan menyampaikan hasil investigasipengaduan kepada Direksi untuk kemudian ditetapkan putusan terhadap pengaduan tersebut. Beberapaputusan yang dapat ditetapkan antara lain:a. Dihentikan dan dinyatakan selesai apabila hasil investigasi menyatakan bahwa pengaduan tersebut tidakbenar atau tidak terbukti.b. Meneruskan hasil investigasi kepada forum Pembahasan Kasus Pelanggaran (PKP) apabila hasil investigasimenyatakan bahwa pengaduan terbukti benar.c. Meneruskan kasus pelanggaran yang termasuk dalam kategori tindak pidana umum atau korupsi kepadapenyidik untuk proses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan BRI dan hukum yang berlaku. Dalam hal iniakan dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan tim dari Divisi Hukum guna memastikan bahwa buktibuktiyang telah dikumpulkan dalam kegiatan investigasi dinyatakan cukup untuk disampaikan kepadapihak yang berwenang.Perlindungan PelaporBank BRI memberikan jaminan perlindungan dan kerahasiaan terhadap setiap pelapor pengaduan/ pengungkapan terhadap:a. Kerahasiaan identitas pelapor (nama, alamat, nomor telepon, faksimili, email, unit kerja).b. Perlindungan atas tindakan balasan dari terlapor atau lembaga. Perlindungan dari tekanan, penundaankenaikan pangkat/jabatan, pemecatan, gugatan hukum, harta benda hingga tindakan fisik. Perlindungantersebut tidak hanya berlaku bagi pelapor akan tetapi dapat diperluas sampai dengan anggota keluarga pelapor.Hasil Penanganan Pengaduan(penggunaan dan output WBS)Periode Laporan Masuk Laporan yang ditindaklanjuti Laporan yang dinyatakan selesai2009 50 50 422010 111 111 792011 278 278 165<strong>2012</strong> 772 772 503*Berdasarkan hasil laporan tindak lanjut/investigasiRincian Pengaduan melalui WBSSumber Laporan Identitas Pelapor Media Penyampaian Klasifikasi LaporanInternal Eksternal Ada Tidak SMS Surat Telepon/Lisan Keluhan/Masukan Pengaduan Pelanggaran634 138 329 443 626 140 6 532 249Total Pengaduan 772296PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanRencana Pengembangan ke DepanUntuk lebih efektif dalam pengimplementasikan Whistleblowing system (WBS-BRI), dilakukan beberapa rencanapengembangan antara lain:a.Sosialisasi baik internal maupun eksternal lebih ditingkatkan dengan penyampaian informasi keberadaan WBSdi setiap unit kerja operasional dan juga melalui media massa.b. Evaluasi dan penyempurnaan kebijakan dan sistem pelaporan WBS-BRI.Perkara HukumPerkara Penting yang Dihadapi BRI2010 2011 <strong>2012</strong>251 333 309Rincian PerkaraTriwulan <strong>2012</strong> Kredit Treasuy & Operasional & Jasa Support TotalInvesmentTriwulan I 81 0 1 2 84Triwulan II 56 0 0 4 60Triwulan III 75 0 2 0 77Triwulan IV 84 0 0 4 88Total 296 0 3 10 309Perkara Hukum dan Status Penyelesaian PerkaraJumlah PerkaraPermasalahan HukumPerdataHubungan IndustrialTelah selesai96 6(telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)Dalam proses penyelesaian 303 6Gugatan Hukum dan Status Penyelesaian GugatanPokok PerkaraGugatan mengenai pembatalan perjanjian perngikatanagunan dari pemilik agunan yang diserahkan ke BRI untukmenjamin pelunasan kredit an. PT Sido Bangun Plastic Factoryyang telah diputus pailit melalui putusan No 31/Pailit/2011/Pengadilan Niaga Surabaya tanggal 6 Desember 2011Posisi perkaraProses di Pengadilan NegeriStatus PenyelesaianStatus perkara saat ini sedang dalam proses berperkaradengan Nomor Gugatan: 20/Pdt.G/<strong>2012</strong>/PN.KPJPengaruh terhadap Kondisi Keuangan Bank Secara langsung tidak berdampak terhadap kondisikeuangan BRI karena dalil (substansi gugatan) parapenggugat (sebagai pemilik agunan) tidak berdasar untukdikabulkan oleh hakim.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>297


Melaksanakan tanggungjawab sosial dalam bentukpemenuhan kewajiban kepadaseluruh pemangku kepentingansebagai investasi sosial yangakan memberi manfaat timbalbalik berkesinambungan dalamjangka panjang.Total PenyaluranP KBL BRIRp406,44miliar298PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanTanggung Jawab Sosial PerusahaanPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>299


Asas dan KomitmenSebagai bank dengan jaringan terbesar hingga ke pelosok terpencil di seluruh wilayah Indonesia, BRI memilikikomitmen tinggi untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar. Pertumbuhan yangdiharapkan adalah pertumbuhan yang berkualitas dan mampu menyeimbangkan keberhasilan kinerja yang diukurdengan perolehan laba diimbangi dengan keberhasilan menjaga lingkungan hidup dan keberhasilan memajukankehidupan masyarakat di daerah sekitar operasional.Misi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan BRIMISI:Memberikan keuntungandan manfaat optimal kepadastakeholdersParameter KeberhasilanBerhasil di bidang EkonomiPencapaian Laba BersihBerhasil dalam menjagaLingkungan HidupBerhasil dalam memajukankehidupan masyarakat didaerah sekitar operasionalTujuan tersebut tercermin dalam misi Perseroan yaitu “memberikan keuntungan dan manfaat yang optimalkepada stakeholders”, yang terdiri dari nasabah, mitra kerja, pemerintah, pemegang saham, pekerja danmasyarakat sekitar dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Bagi BRI pelaksanaan tanggung jawabsosial berarti adalah investasi sosial melalui pendalaman hubungan timbal balik dengan masyarakat sekitarserta bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, OrganisasiMassa dan lain-lain.Mengingat pentingnya investasi sosial ini, BRI menunjukkan komitmen bagi tercapaianya misi perusahaan yangberkaitan dengan tanggung jawab sosial melalui pelaksanaan berbagai program strategis, dengan tujuan:1. Mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat.2. Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan koperasi yang mandiri, tangguh dan berdaya saing,mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja melalui pengelolaan yang profesional.3. Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil dan koperasi, yang berpotensi memberi hubungan timbal balikjangka panjang dengan bisnis Perseroan melalui penyaluran dana kemitraan dan pembinaan berkesinambungan,dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, profesional, dan etika.4. Partisipasi pada program pelestarian lingkungan hidup, serta membantu meningkatkan kualitas hidupmasyarakat yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.Berdasarkan pencapaian tujuan strategis pelaksanaan program tanggung jawab sosial tersebut, Perseroanmenyusun serangkaian program kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang melibatkan dan memberikannilai tambah bagi nasabah, pekerja, mitra bisnis, pemegang saham, komunitas sekitar, bagi bangsa danlingkungan hidup secara berimbang.300PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanBRI senantiasa berupaya memberikanmanfaat kepada masyarakat sekitarselaras dengan perkembangan bisnis BRI.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>301


Tanggung Jawab Terhadap Konsumen/NasabahPelaksanaan program tanggung-jawab sosial terhadap konsumen produk Perseroan, dalam hal ini adalah nasabahBRI, baik nasabah simpanan dan pinjaman maupun jasa perbankan, dilakukan dengan menyediakan ragam produkdan layanan jasa perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, serta, kemudahan akses melalui penyedian jaringanlayanan konvesional dan e-channel, record yang seluruhnya terhubung secara real time on line.Uraian mengenai seluruh program dimaksud ada pada bagian “Produk dan Jasa”, “Tinjauan Operasional-Pemasaran”, dan “Diskusi dan Analisis Manajemen - Tinjauan Bisnis”.Untuk menginformasikan ragam produk dan layanan perbankan BRI, hal-hal yang dilakukan BRIdiantaranya adalah:1. Pengembangan website BRI yaitu www.bri.co.idDi dalam website BRI, nasabah BRI dapat menemukan informasi mengenai produk dan layanan BRIsecara lengkap.2. Contact Center BRIMelalui contact center BRI, nasabah dapat memperoleh informasi mengenai BRI, baik berupa informasi produk,program pemasaran, layanan terbaru BRI ataupun menyampaikan keluhan terkait layanan BRI3. Mobile Banking BRIMelalui pengembangan terbaru yang dilakukan, nasabah dengan mudah mengakses layanan perbankan BRI,mendapatkan informasi mengenai produk serta informasi mengenai jaringan ATM BRI terdekat secara realtime on-line.Pada tahun <strong>2012</strong>, berdasarkansurvey Independen dari MarketingResearch Indonesia, kualitaslayanan BRI MeningkatNilai84.0881.94Peringkat57302PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanBentuk Kegiatan:• Pembuatan Kebijakan jam layananKantor Kas di Mall dan LayananPensiun• Pembuatan standar layanan BRITransfer Lounge, UKO Mikro,Kantor Layanan Syariah (KLS)• Pembuatan “e-book” kumpulankebijakan layanan BRI• Service benchmarkingPerbaikan kualitaspelayanan melaluikebijakan layanan &operasional di UnitKerjaPelaksanaanprogram perbaikanlayanan, sepertiTraining, Sosialisasi,PemenuhanInfrastruktur &ImplementasiKebijakanLayananBentuk Kegiatan:• Pelaksanaan Training(Preparatory, Enrichment &Refreshing) tentang layanansecara berkala untuk seluruhpekerja BRI• Sosialisasi kebijakan layananterbaru• Implementasi Center ofExcellence (COE) sebanyak 181 KC• Implementasi BRI Smart Vision• Roadshow Budaya Layanan• Implementasi Kebijakan BukuSaku untuk Satpam, CS dan TellerKegiatanBentuk Kegiatan:Maintenance data nasabah secaraberkala, sehingga data nasabahakurat dari updateMelaksanakanpengembangansistem, pelaksanaanProgram Anti PencucianUang dan PencegahanPendanaanTerorisme (PPT)PelaksanaanPersonalDevelopmentand RecognitionProgramBentuk Kegiatan:Pemilihan Best Agent, Best Teamdan Favorit Agent Helpdeskdilakukan setiap triwulan.Selain kebijakan tersebut diatas, BRI juga memiliki kebijakan untuk meningkatkan kualitas aksesibilitas jaringankerja BRI, baik jaringan konvensional maupun e-channel.Kegiatan yang dilakukan, antara lain:1. Menambah 977 Kantor, 7.000 ATM serta 13.125 EDC,2. Melakukan investasi pada infrastruktur teknologi yang dimiliki BRI, seperti:a. BRI Memiliki 2 Data Centre, yang beroperasi secara paralel, sehingga mengurangi kemungkinan systemdown, yang dapat mempengaruhi jalannya transaksi perbankan nasabahb. BRI Memiliki Disaster Recovery Centre, untuk mengurangi dampak kerugian apabila terjadi hal-hal yangtidak diinginkanc. Saat ini BRI menggunakan software system yang terbaru, sehingga diharapkan dapat semakin meningkatkankeakuratan proses transaksi perbankan nasabahPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>303


Prosedur Pengaduan NasabahDalam melakukan kegiatan usahanya, BRI senantiasa berupaya melayani kebutuhan nasabahnya secara tepatdan berkualitas. Namun, sejalan dengan inovasi dan pengembangan infrastruktur yang terus dilakukan, BRImengantisipasi kemungkinan adanya ketidakpuasan para nasabah, dengan mengembangkan suatu sistemsentralisasi complaint handling untuk memudahkan para nasabah dalam melakukan pengaduan terhadap produkdan layanan BRIDalam hal terdapat pengaduan dari nasabah, BRI akan menindak lanjuti keluhan nasabah melalui satu pintu, denganjangka waktu penyelesaian keluhan nasabah sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang telah ditentukan.Keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah melalui “Multi Contact Channel”, antara lain:ChannelContactTelepon 14017/500017/ 021-57987400Premium Service 0800 1 017017/021-5758899Facsimile 021-579 33 045Websitewww.bri.co.idE-mailcallbri@bri.co.id atau contactcenter@corp.bri.co.idInternet Banking https://ib.bri.co.idSuratNasabah dapat menyampaikan pengaduannya kepada:- unit kerja BRI terdekat; atau- Bagian Layanan Contact Center Kantor PusatMedia Cetak dan Nasabah dapat menyampaikan pengaduannya melalui media cetak dan elektronikMedia ElektronikTatap Muka Nasabah dapat menyampaikan pengaduannya melalui tatap muka ke unit kerja BRI terdekat yang akandilayani oleh Customer Service BRITingkat Penyelesaian Pengaduan NasabahPeriode Pengaduan Masuk Pengaduan yangditindaklanjutiPengaduan yangdinyatakan selesaiPengaduan yang dalamproses *2011 173.728 173.728 170.263 3.465<strong>2012</strong> 168.672 168.672 165.192 3.482*Pengaduan yang dalam proses akan ditindaklanjuti pada periode selanjutnya.Prosedur Pengaduan NasabahPengaduanNasabahMedia yangdigunakan:-- Media masa-- Website/email-- Melaluikaryawan-- Unit Kerja-- CallCenterCustomerResponseCenterEskalasipermasalahankepada unitkerja terkaitPenyelesaian304PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanDampak KeuanganInvestasi modal yang dilakukan BRI selama tahun <strong>2012</strong>, yang dimaksudkan untuk semakin meningkatkan kualitaslayanan dan menambah jaringan kerja BRI adalah sebesar Rp1,45 triliun, (lihat juga uraian belanja barang modalpada “Tinjauan Keuangan”)C ontact Center BRI telahmendapat Sertif ikasiISO 9001: 2008PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>305


Tanggung Jawab Ketenagakerjaan,Kesehatan dan Keselamatan KerjaUraian mengenai pelaksanaan tanggung jawabperusahaan terhadap karyawan dapat dilihat padasub-Bab “Tinjauan Operasional-Pengelolaan SumberDaya Manusia”.Kesehatan dan Keselamatan KerjaTerkait dengan kebijakan Kesehatan dan KeselamatanKerja, BRI mengerti bahwa program kesehatandan keselamatan kerja harus menjadi prioritas dariPerseroan sehingga dapat terbentuk lingkungankerja yang mampu mendukung pencapaian optimaltarget perusahaan. Kondisi kerja yang baik tersebut,dapat tercapai karena pekerja BRI telah memperolehkepastian mengenai jaminan bahwa kesehatan dankeselamatan mereka saat bekerja terjamin.Kegiatan operasional BRI pada umumnya dilakukan diareal dari perkantoran, baik berupa gedung bertingkattinggi, Ruko Rumah Kantor maupun unit-unit kerjamobile. Aktivitas pekerja BRI mayoritas berada di arealyang tidak membahayakan, kecuali untuk unit-unit kerjamobile berbasis e-chanel dengan dukungan TI yang harusberpindah pada titik-titik tertentu yang pada intinyajuga dikawasan yang relatif terjamin keselamatannya.Kegiatan di lapangan terbuka, umumnya hanya terjadipada saat peninjauan pelaksanaan pembangunan proyekyang didanai oleh BRI maupun dalam rangka kunjunganrutin pada nasabah.Dengan konfigurasi kegiatan yang mayoritas beradadi dalam bangunan tersebut, maka program K3 yangdijalankan lebih menitik beratkan pada pelaksanaanprogram dasar untuk mencegah risiko kecelakaan kerjadan memastikan kesehatan pekerja. Program dasaryang dilaksanakan meliputi:1. Latihan evakuasi dari gedung bertingkat.2. Latihan dasar penggunaan alat pemadam kebakaran.3. Latihan penyelamatan korban dari dalam gedungyang diikuti oleh pekerja pengamanan gedung.4. Dan latihan dasar yang relevan lainnya.Selain program dasar tersebut, dalam rangkamenjaga pekerja dari risiko kecelakaan kerja, BRImemiliki kebijakan yang menegaskan agar parapekerja senantiasa mengikuti aturan keselamatandari pemilik proyek, manakala melakukan peninjauanlapangan. Selain itu seluruh pekerja BRI dilindungioleh polis asuransi kecelakaan kerja saat melakukankunjungan kerja.BRI juga menerapkan program standar keselamatan kerjadengan melengkapi seluruh fasilitas operasionalnya,baik unit mobile, Ruko, Rukan dan gedung bertingkatdengan peralatan dasar keselamatan yang relevan danmemadai. BRI bahkan mewajibkan adanya pemberianinformasi perihal jalur evakuasi apabila terjadi kondisidarurat, pada setiap acara dengan pihak eksternal yangdilaksanakan di Gedung BRI.Dalam rangka mengantisipasi kondisi darurat pekerjayang mengalami sakit mendadak di lingkungan kantor,perusahaan juga menyediakan fasilitas kesehatanberupa tabung oksigen (O 2) dan kotak obat P3K untukditempatkan di setiap unit kerja BRI.Saat ini, seluruh pekerja BRI mendapatkan beberapafasilitas terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja:1. BRI menyediakan paket benefit yang khusus diberikanpada pekerja untuk menjaga kesehatan dan/atau mendapatkan pengobatan atas tanggunganperusahaan dalam batas-batas yang wajar.2. BRI juga melaksanakan program pemeriksaankesehatan berkala/General Medical Chek-Up(GMCU) setiap periode, yang merupakan tindakanpreventif untuk menjaga kesehatan pekerja3. Pemberian fasilitas tunjangan kacamata kepadapekerja BRI, sehingga dapat mengoptimalkanpelaksanaan pekerjaan4. Seluruh pekerja BRI telah diikutsertakansebagai peserta program Jaminan Sosial TenagaKerja (Jamsostek)306PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanDalam rangka memastikan adanya layanan kesehatan yang berkualitas bagi para pekerja BRI, terutama di KantorPusat, maka salah satu langkah maju BRI adalah bekerja sama dengan BRIMedica (anak perusahaan Dana PensiunBRI) untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan. Disamping itu, di Kantor Pusat BRI juga telah siap sedia2 (dua) mobil Ambulans sebagai salah satu sarana pertolongan pertama pada kecelakaan.Dampak KeuanganPelaksanaan pelatihan dan penyediaan peralatan keselamatan dasar tersebut tidak mengakibatkan dampakmaterial terhadap keuangan BRI.Nama: BRI MedicaLokasi: Gedung BRI I, JakartaJam Operasional: 08.00 – 16.30WIBDokter: 3 orang (Dokter Umum)Layanan kesehatan: pemeriksaandokter, pemberian obat, danmenyediakan layanan cek laboratoriumPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>307


Melalui implementasi tanggungjawab sosial yang ber kesinambungan,Bank BRI ingin meraih keber hasilanbisnis seiring dengan keber hasilanupaya meningkat kan kesejahteraanmasyarakat.SebelumSesudahLPI BINA BHAKTI NURUL HIDAYAHMadrasah Ibtidaiyah MINurul Hidayah IJl. Pendidikan Km. 1 Kronjo - Tangerang 15550308PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanTanggung Jawab Terhadap LingkunganKegiatan operasional Bank BRI tidak melibatkanproses pengolahan bahan maupun proses fisiklain yang membuat berubahnya permukaan bumi,namun demikian BRI tetap memiliki komitmen tinggiuntuk berpartisipasi pada kegiatan yang bertujuanmenyelamatkan lingkungan secara aktif maupunsecara pasif.Partisipasi aktif yang dilakukan BRI mencakup gerakanpenghijauan, sponsorship penyelenggaraan evenberkaitan dengan lingkungan hidup, pemberianbantuan langsung dalam skema Bina Lingkungan padakegiatan lingkungan hidup dan sebagainya. Beberapakegiatan yang telah dilaksanakan adalah:1. Pemberian bantuan penanaman 5.000 pohon bakaukepada Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta2. Membangun percontohan budidaya rumput laut,baik dengan menggunakan metode lepas dasardan metode floating3. Pemberian bantuan untuk program instalasi biogasuntuk 5 Kelompok Ternak di Kanwil BRI Yogyakarta4. Pemberian bantuan 1.000 pohon buah melalui IwanFals pada kegiatan Peringatan HUT BRI ke-117(Uraian lebih rinci pada bagian Tanggung Jawab Sosial– Bina Lingkungan – BRI Peduli Pelestarian Alam)Sedangkan partisipasi pasif BRI dalam kegiatanpelestarian lingkungan mencakup penerapan berbagaikebijakan yang bertujuan mengurangi dampak negatifkegiatan operasional terhadap lingkungan. Berbagaikebijakan yang dilakukan, selain memberi dampakpositif terhadap kelestarian lingkungan, juga memberidampak pada berlangsungnya kegiatan operasionalyang lebih efektif dan efisien.Kebijakan-kebijakan operasional yang menunjukkanwujud tanggung jawab BRI terhadap lingkunganmencakup:1. Paperless system dalam proses administrasi, yang2.3.4.5.6.bertujuan mengurangi konsumsi kertas dengandukungan sistim teknologi informasi yang terintegrasi.Kebijakan penghematan penggunaan listrik,meliputi penggunaan lampu hemat energi maupunsuhu ruangan yang wajar.Kebijakan uji petik kendaraan operasional untukmenekan emisi.Kebijkan proses penggantian peralatan berteknologitinggi yang dilakukan bekerja sama denganperusahaan pengelola limbah padat berteknologitinggi yang berijin dan berkompeten.Kebijakan pemberian kredit KI maupun KMKkepada industri yang dipersyaratkan tidak bolehmencemari lingkungan.Kebijakan dalam penghematan penggunaan air,dengan memanfaatkan air daur ulang dalam tatakelola gedung Kantor Pusat BRIDampak KeuanganTotal dana yang dialokasikan untuk kegiatan bidanglingkungan hidup terkait dengan pelestarian alam,mencapai Rp0,79 miliar.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>309


Tanggung Jawab Terhadap KomunitasBRI mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaanterhadap komunitas dalam berbagai bentuk, yaitu:Outstanding KUR terhadap Nasional1.Penyaluran Kredit Program,berupa:a.KUR (Kredit Usaha Rakyat)b.Kredit Program Lainnya (KKPE, KUT dll)2. Pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility,48,8651,14berupa:a.Program CSR Perusahaanb.Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)Penyaluran Kredit Usaha Rakyat<strong>2012</strong>(%)Kredit Usaha Rakyat atau biasa disebut dengan KURmerupakan kredit/pembiayaan yang diberikan olehperbankan kepada Usaha Mikro dan Kecil yang feasibletapi belum bankable, yaitu usaha yang memiliki prospekbisnis yang baik dan memiliki kemampuan untukmengembalikan kredit tersebut. Saat ini penyaluranKUR dilaksanakan oleh 6 (enam) bank nasional, BRI,BNI, Bank Mandiri, BTN, Bukopin serta Bank SyariahMandiri beserta 26 Bank Pembangunan Daerah.BRI: Rp19,88 triliunBank Lainnya: Rp20,81 triliunPenyaluran KUR BRIJumlah Debitur Kumulatif BRI terhadap Nasional19,886,9093,1015,356,878,977,14<strong>2012</strong>(%)5,320,581,22 1,481,982008200920102011 <strong>2012</strong>Outstanding KUR BRI (Rp triliun)Jumlah Debitur KUR BRI(juta orang)BRI: 7,14 juta orangBank Lainnya: 0,53 juta orang310PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanTerkait dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat, dapatdikatakan bahwa BRI menjadi salah satu andalanPemerintah, mengingat competitive advantage yangdimiliki BRI berupa jaringan unit kerja real time onlineyang terbesar di Indonesia serta pengalamandalam bisnis mikro, membuat BRI mampu menyalurkankredit ini dengan mudah, namun dengan kualitaskredit yang tetap terjaga.Apabila dilihat secara nasional, proporsi penyaluranKUR BRI dibandingkan nasional mencapai 48,86% daritotal nominal penyaluran KUR serta 93,10% dari totalpeminjam KUR.Dampak KeuanganSampai dengan akhir tahun <strong>2012</strong>, BRI telah melayanilebih dari 7,14 juta dengan total penyaluranKUR mencapai Rp59,30 triliun. Pada Desember<strong>2012</strong>, outstanding KUR BRI adalah Rp19,88 triliunmeningkat 30,71% dari tahun 2011 yang tercatatsebesar Rp15,21 triliun. Dalam hal jumlah debiturKUR, pada akhir tahun <strong>2012</strong> tercatat sebesar 2,20juta orang meningkat 11,68% dari tahun sebelumnyayang tercatat sejumlah1,97 juta orang. BRI berhasilmenjaga kualitas KUR dibawah 3%, pada akhir tahun<strong>2012</strong> tercatat NPL KUR adalah 2,04%.Hal ini menunjukkan peranan BRI yang cukupsignifikan dalam meningkatkan financial inclusion diIndonesia dan secara tidak langsung meningkatkantaraf hidup kesejahteraan masyarakat yang berada dilingkungan usaha BRI.Kredit Program LainnyaSebagai bank yang mempunyai eksistensi di seluruhwilayah Indonesia, maka BRI berada pada gardaterdepan dalam mendukung pertumbuhan ekonomidi suatu daerah. Dengan mempertimbangkan hal itu,maka dalam menentukan keberhasilan suatu kreditprogram, BRI mempunyai peranan paling penting.Hal yang sama terjadi pada penyaluran KreditKetahanan Pangan dan Energi (KKP-E), dengan tujuanmendukung program bidang ketahanan pangandi Indonesia, BRI melakukan penyaluran KreditKetahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Skema SubsidiResi Gudang (S-SRG) dan Kredit Pengembangan EnergiNabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) Pola NonKemitraan. Skim kredit KKP-E telah banyak membantupetani, peternak, nelayan dan pembudidaya dalammeningkatkan produksi pertanian mereka.Dampak KeuanganSampai dengan tahun <strong>2012</strong> BRI telah menyalurkankredit KKP-E kepada 18.609 Kelompok Petani/Peternak/Pembudidaya/Koperasi untuk meningkatkanproduksi pertaniannya. Total outstanding meningkat24,87% dari Rp1,97 triliun pada tahun 2011 menjadisebesar Rp2,46 triliun pada tahun <strong>2012</strong>.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>311


Program CSR PerusahaanProgram CSR Perusahaan BRI merupakan programtanggung jawab sosial perusahaan terhadap kondisisosial masyarakat yang berada di lingkunganperusahaan. Pada tahun <strong>2012</strong>, fokus penyaluran CSRBRI adalah penataan lingkungan hidup masyarakatterutama fasilitas rumah tinggal yang merupakansalah satu kebutuhan pokok masyarakat. BRI bekerjasama dengan UGM dan LSM Rumah Ekonomi Rakyatmelaksanakan program renovasi rumah tidak layakhuni. Program ini merupakan program hibah bantuandana CSR dengan konsep community participatoryprogram. Community participatory adalah pelaksanaankegiatan yang berdasarkan kebutuhan masyarakat danmelibatkan partisipasi masyarakat. Dengan adanyaketerbatasan dana, waktu eksekusi, dan tenaga,keterlibatan pihak masyarakat dinilai mampu menutupikekurangan yang ada. Dari sisi konsultan desain,masyarakat sangat membantu dalam hal penyampaianide dan informasi akan kebutuhan rumah. Menggalikeinginan masyarakat menjadi salah satu tugaspenting bagi para konsultan desain rumah untukmenggambarkan secara detil desain yang fungsional.Program seperti ini telah dilaksanakan dibeberapadaerah seperti di Limboto-Propinsi Gorontalo, Soreang-Kabupaten Bandung, Denpasar-Propinsi Bali, Wates-Propinsi DIY dan Barabai-Propinsi Kalimantan SelatanProgram Kemitraan dan BinaLingkungan (PKBL)PKBL merupakan tanggung jawab sosial yangtelah diamanahkan pemegang saham BRI yangpelaksanaannya berdasarkan Peraturan MenteriNegara BUMN Nomor PER-20/MBU/<strong>2012</strong> tanggal 27Desember <strong>2012</strong> tentang Perubahan atas PeraturanMenteri Negara BUMN No. 05/MBU/2007 tentangProgram Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil danProgram Bina Lingkungan.Dana yang dialokasikan untuk kegiatan PKBL tiaptahunnya diputuskan oleh Rapat Umum PemegangSaham (RUPS) BRI. Pada tahun <strong>2012</strong>, total alokasidana bagi realisasi program PKBL yang berasal daribagian laba operasi tahun 2011 sesuai keputusan RUPStertanggal 28 Maret <strong>2012</strong> adalah sebesar Rp603,32miliar (4% dari laba bersih tahun buku 2011).Total Realisasi dana PKBL selama tahun <strong>2012</strong> adalahsebesar Rp398,98 miliar, terdiri dari penyaluran DanaKemitraan sebesar Rp145,97 miliar dan Dana BinaLingkungan sebesar Rp253,01 miliar.Renovasi Rumah Tidak LayakPelaksanaan: di Desa Kricak – YogyakartaTujuan: Renovasi rumah tidak layak sertamembangun partisipasi serta semangatgotong royong masyarakatRumah telah direnovasi: 34 RumahPeriode Pembangunan:April – Desember <strong>2012</strong>PelaksanaKonsultan Desain:Dosen & Mahasiswa Arsitektur UGMPelaksana Renovasi: Masyarakat sekitar312PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanProgram KemitraanProgram Kemitraan BRI merupakan program pembiayaandan pembinaan kepada usaha mikro dan kecil termasukkoperasi yang memenuhi kelayakan usaha tetapi belumbisa dilayani dengan skim kredit komersial BRI. Dalampelaksanaannya, BRI memandang realisasi programkemitraan adalah bagian dari upaya mewujudkan misiperusahaan yaitu “Melakukan kegiatan perbankanyang terbaik dengan mengutamakan pelayanan usahamikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menunjangpeningkatan ekonomi masyarakat”.Program ini bertujuan untuk meningkatkanproduktivitas usaha mikro dan kecil agar menjadi usahayang tangguh di kemudian hari. Mitra binaan PinjamanKemitraan adalah embrio nasabah BRI yang nantinyaakan menjadi nasabah komersial BRI.Selain berupa pemberian fasilitas pembiayaan denganpersyaratan yang ringan, melalui Program Kemitraan, BRIjuga memberikan program pembinaan kewirausahaankepada para mitra binaan. Program pembinaandilaksanakan dalam berbagai bentuk, mencakuppembinaan pengetahuan dasar kewirausahaan,pengetahuan dasar pemasaran produk, bahkan kegiatanpromosi pemasaran produk dengan mengikutsertakanmitra binaan pada berbagai pameran produk usahamikro baik di tingkat daerah, nasional maupuninternasional. Keikutsertaan pada event pameran selainbertujuan menambah wawasan para mitra binaan jugasebagai ajang perluasan pemasaran produknya.Mengingat mitra binaan adalah embrio nasabah BRI,maka proses dan seleksi pemberian pembiayaan mitradilakukan secara selektif, disesuaikan dengan rencanajangka panjang Perseroan. Dengan mempertimbangkanefisiensi proses pembinaan, pengawasan dankemudahan pemasaran, BRI kini lebih memfokuskanpenyaluran dana dalam rangka pembentukan klusterklusterusaha tertentu.Dengan mengandalkan pola pembentukan kluster usahatersebut, pada tahun <strong>2012</strong> BRI berhasil menyalurkandana program kemitraan terhadap 2.431 mitra binaan,sehingga jumlah mitra binaan BRI sampai dengan akhirtahun <strong>2012</strong> adalah 19.980 mitra binaan. Total pinjamankemitraan yang disalurkan mencapai Rp143,71 miliaratau meningkat 232,74% dari tahun 2011 yaitu Rp43,19miliar. Selain itu juga telah disalurkan dana pembinaankemitraan senilai Rp2,26 miliar.Rincian penyaluran dana pinjaman kemitraanselama tahun <strong>2012</strong> menurut sektor ekonomi adalahsebagai berikut.Sektor UsahaRealisasi(dalam Rp miliar)Komposisi(%)Industri 8,34 5,80Perdagangan 50,51 35,15Pertanian 7,90 5,49Peternakan 51,16 35,60Perkebunan 6,76 4,70Perikanan 10,61 7,38Jasa 6,30 4,38Lainnya 2,14 1,49Sub Total 143,71 100,00Dana Pembinaan 2,26 -Total 145,97 100,00Program Pemberdayaan Masyarakat-Kluster Usaha Rumput Laut di NusaLembonganSalah satu kegiatan pembentukan kluster usaha adalahkluster usaha rumput laut di Nusa Lembongan Bali. Programpemberdayaan masyarakat melalui pengembangan danbudidaya Rumput Laut dilakukan melalui pembuatanpercontohan budidaya Rumput Laut sebanyak 12 titik untukMetode Lepas Dasar dan 12 titik untuk Metode Floatingserta pendampingan budidaya dan pengembanganKluster Rumput Laut. Bekerjasama dengan Asosiasi PetaniRumput Laut Propinsi Bali dan akademisi, BRI melakukanpendampingan kepada para petani tersebut.Manfaat yang didapat dari Program pemberdayaan iniadalah:1. Adanya perbaikan kualitas produksi rumput laut,sehingga mampu menaikkan harga jual, darisebelumnya Rp3.000/kg menjadi Rp5.000/kg2. Peningkatan kapasitas produksi rumput laut,dengan adanya bantuan permodalan dari PinjamanKemitraan BRI3. Pembentukan kelompok usaha, sehinggamempersingkat rantai serta meningkatkan aksespemasaran karena adanya rekanan pihak AsosiasiPetani Rumput Laut Propinsi Bali yang menampungproduksi tersebut.PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>313


Flow chart program Pemberdayaan Masyarakat Melalui PengembanganBudidaya Rumput Laut di pulau Nusa Lembongan - BRIDKP Prov. Bali Bank BRI Koordinasi KementrianBUMNPembayaranPinjamankelompok petani(dari pemotonganhasil penjualan)Hasil ProduksiTim Pendamping(Asosiasi)Peran:1. Sosialisasi2. Survey3. Percontohan4. Pendampingan5. Monitoring6. Off Taker(membeli hasil produksi)KelompokPetaniBRI PeduliMerupakan realisasi dari Program Bina Lingkunganyang dilaksanakan oleh BRI. Program BRI Pedulibertujuan untuk memberdayakan kondisi sosial danmeningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sekitarwilayah operasional BRI menjadi lebih baik. Sejalandengan Peraturan Menteri BUMN No PER-05/MBU/2007tanggal 27 April 2007 yang telah direvisi denganPeraturan Menteri BUMN No. PER-20/MBU/<strong>2012</strong>Tanggal 27 Desember <strong>2012</strong> yang menjadi landasanpelaksanaan PKBL, penyaluran Program BRI Peduliterbagi ke dalam 6 (enam) jenis kegiatan sesuai obyekbantuan, yakni sarana umum, sarana pendidikan,peningkatan kesehatan, sarana ibadah, pelestarianalam, dan bantuan korban bencana alam.Sejalan dengan tujuan pelaksanaan PKBL yang salahsatunya adalah membantu mensejahterakan komunitasdengan menumbuh kembangkan kemampuan ekonomi,pelaksanaan program BRI Peduli memprioritaskankegiatan pada tiga bidang utama yang diharapkanmemberi dampak jangka panjang yang salingmendukung dengan penyaluran dana kemitraan.Ketiga bidang tersebut adalah bidang kesehatan,pendidikan dan sarana umum.Dalam merealisasikan program Bina Lingkungan,BRI selain melakukan proses penyaluran sendiri danmelalui program BRI Peduli, juga bergabung dalamprogram BUMN Peduli. Realisasi penyaluran dana BinaLingkungan yang dilaksanakan selama tahun <strong>2012</strong>,terdiri dari Bina Lingkungan BRI Peduli sebesar Rp79,06miliar dan Bina Lingkungan BUMN Peduli sebesarRp173,95 miliar dengan rekapitulasi sebagai berikut.Penyaluran BinaLingkunganRealiasi <strong>2012</strong>dalam Rp miliarKomposisiBRI PeduliBRI Peduli 79,06 100,00%Sarana Umum 11,86 15%Bencana Alam 0,85 1,08%Pendidikan 37,98 51,24%Kesehatan 19,04 20,84%Sarana Ibadah 8,14 10,35%PelestarianAlam1,19 1,48%BUMN Peduli 173,95Total 253,01BRI Peduli Sarana UmumBRI memberikan bantuan dengan memperbaiki danmembangun sarana umum yang diperlukan olehmasyarakat diantaranya dalam bentuk perbaikan pasartradisional yang dikemas dalam kegiatan BRI PeduliPasar Rakyat, perbaikan dan pembangunan saranasanitasi dan kebersihan, perbaikan fasilitas transportasi,dan lain-lain. Total penyaluran BRI Peduli untuk saranaumum di tahun <strong>2012</strong> adalah sebesar Rp11,86 miliar.314PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanBRI Peduli Bencana AlamSebagai bentuk kepedulian BRI dalam membantukorban bencana alam, BRI memberikan bantuantanggap darurat melalui unit kerja terdekat di lokasiterjadinya bencana. Di tahun <strong>2012</strong>, BRI menyalurkanbantuan sebesar Rp852 juta untuk penanggulanganbencana alam. Bantuan yang disalurkan meliputipengadaan bahan makanan, kebutuhan sandang, obatobatan,selimut, dan kebutuhan darurat lainnya.BRI Peduli PendidikanSebagai perusahaan yang menyadari betul pentingnyakualitas pendidikan bagi generasi bangsa, BRI berusahauntuk memberikan manfaat dan meningkatkan kualitaspendidikan salah satunya dengan Program BRI PeduliPendidikan. Bantuan yang telah disalurkan BRI dalamrangka BRI Peduli Pendidikan di tahun <strong>2012</strong> mencapaiRp37,98 miliar. Bantuan ini diberikan dalam bentukbeasiswa, rehabilitasi sekolah, dan pengadaan fasilitasbelajar bagi siswa dan sekolah yang membutuhkan.BRI Peduli KesehatanSalah satu wujud kepedulian BRI dalam meningkatkankualitas kesehatan masyarakat Indonesia adalahberperan serta dalam kegiatan BRI Peduli Kesehatan.Total dana yang disalurkan di tahun <strong>2012</strong> untuk kegiatanmenyangkut kesehatan adalah sebesar Rp19,04 miliardalam bentuk bakti sosial pelayanan kesehatan gratisdi lebih dari 147 unit kerja BRI dalam memperingatiHUT BRI ke-117 tahun, bantuan Puskesmas keliling,pengadaan ambulans, pembangunan Posyandu, dankegiatan lainnya.BRI Peduli Sarana IbadahDalam rangka memberikan kenyamanan beribadah danmeningkatkan kualitas spiritual masyarakat di sekitarunit kerja, BRI berusaha membenahi dan memberikanbantuan pembangunan dan perbaikan sarana ibadahserta kegiatan peribadatan lainnya. Total bantuan yangdisalurkan melalu BRI Peduli Sarana Ibadah di tahun<strong>2012</strong> adalah sebesar Rp8,14 miliar yang ditujukan untukmeningkatkan kualitas peribadatan.BRI Peduli Pelestarian AlamKegiatan yang dilakukan BRI dalam memeliharalingkungan dan kualitas udara diwujudkan dalampenanaman pohon melalui partisipasi seluruh karyawanBRI dalam kegiatan penanaman pohon produktif di lahansekitar unit kerja BRI. Dana yang telah disalurkan untukkegiatan ini di tahun <strong>2012</strong> adalah sebesar Rp1,19 miliar.Program Bina LingkunganBUMN PeduliSebesar 30% dari dana Bina Lingkungan yang tersediatelah dialokasikan BRI untuk kegiatan Bina LingkunganBUMN Peduli dengan ruang lingkup kegiatan yangtelah ditetapkan oleh Kementerian BUMN. Total danaProgram Bina Lingkungan di tahun <strong>2012</strong> yang disalurkanadalah sebesar Rp173,95 miliar untuk mendanaikegiatan pasar murah sembako di seluruh propinsi sertapelestarian alam di propinsi Nusa Tenggara Timur.Dampak Perubahan AturanDengan adanya perubahan aturan Peraturan MenteriBUMN No PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 yangtelah direvisi dengan Peraturan Menteri BUMN No.PER-20/MBU/<strong>2012</strong> Tanggal 27 Desember <strong>2012</strong> perihalPerubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMNdengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, yangmenjadi landasan dalam pelaksanaan PKBL, maka terdapatbeberapa perubahan yang akan terjadi pada pelaksanaanPKBL, yaitu dana PKBL yang telah disisihkan dari Laba BersihPerseroan berdasarkan putusan RUPS, dari sebelumnyaterdapat proporsi 30% dialokasikan kepada program BinaLingkungan BUMN Peduli, maka saat ini seluruhnya akandialokasikan menjadi dana PKBL BUMN Pembina.PerMen BUMNNo PER-05/MBU/2007tanggal 27 April2007Alokasi dana PKBL- 70% menjadidana PKBLBUMN Pembina- 30% menjadidana ProgramBUMN PeduliPerMen BUMNNo. PER-20/MBU/<strong>2012</strong> Tanggal27 Desember <strong>2012</strong>Seluruh danamenjadi danaPKBL PembinaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>315


Informasi Perusahaan316PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi Perusahaan• Profil Komisaris• Profil Direksi• Profil Komite Dewan Komisaris• Profil Sekretaris Perusahaan• Profil Kepala Audit Intern• Daftar Pejabat Senior• Alamat Kantor• Unit Kerja• Alamat Kontak bagi PembacaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>317


Profil KomisarisBunasor SanimWarga Negara Indonesia, 67 tahun. Memulaiperiode jabatan pertama pada tanggal 19 Mei 2005,sebagai Komisaris Independen, kemudian diangkatsebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen BRIsejak 30 Mei 2006. Bertugas kembali untuk periodejabatan kedua mulai tanggal 28 April 2011, sebagaiKomisaris Utama/Komisaris Independen.Saat ini mengajar sebagai Dosen tetap untuk ProgramSarjana dan Pascasarjana di Institut Pertanian Bogor.Aktif dalam berbagai organisasi antara lain AnggotaDewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia(ICMI) Pusat, Anggota Dewan Penasihat PengurusPusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia(PERHEPI), Anggota Dewan Penasihat InternationalCenter for Analysis of Finance and Economic(InterCAFE), Anggota Penasihat Asosiasi Bank IslamSeluruh Indonesia (Asbisindo), Ketua 1 Dewan PupukIndonesia (DPI) dan Ketua 1 Masyarakat PertanianOrganik Indonesia (MAPORINA). Pernah menjabatsebagai Consortium Coordinator on Agriculture andNatural Resources dari SEARCA-SEAMEO (1989-2002)dan Senior Scientist Partnership, Kerjasama IPB-University of Gottingen (Jerman).Mustafa AbubakarWarga Negara Indonesia, 63 tahun, mulai menjabatsebagai Wakil Komisaris Utama BRI sejak 28Maret <strong>2012</strong>. Pernah menjabat sebagai MenteriNegara BUMN (2009-2011), Direktur Utama PerumBulog (2007-2009), Gubernur Propinsi NangroeAceh Darussalam (2005-2007), Inspektur JenderalDepartemen Kelautan dan Perikanan (2001-2005)dan Inspektur Jenderal Departemen Eksplorasi Lautdan Perikanan (1999-2001).Meraih gelar Insinyur dalam bidang ManajemenSumber Daya Perairan dari Institut Pertanian Bogor(1977), gelar M.Si bidang Teknologi Kelautandari Institut Pertanian Bogor (2002), dan Doktorbidang Teknologi Kelautan dari Institut PertanianBogor (2004).Meraih gelar Insinyur dalam bidang SosialEkonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor(1972), gelar M.Sc bidang Agricultural Economicsdari University of the Philippines Los Banos (1982),dan Ph.D. dalam bidang Resource Economics dariUniversity of the Philippines Los Banos (1986).Melaksanakan Post Doctoral Programme diHarvard Institute of International Development(HIID), Harvard University, Cambridge, AmerikaSerikat (Juni-Juli 1994).318PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanVincentius Sonny LohoWarga Negara Indonesia, 55 tahun. Mulai menjabatsebagai Komisaris BRI sejak 28 Maret <strong>2012</strong>. Saatini juga menjabat sebagai Inspektur JenderalKementerian Keuangan. Pernah menjabat sebagaiDirektur Akuntansi dan Pelaporan DirektoratJenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan(2008-2011), Direktur Pembinaan Keuangan BadanLayanan Umum Direktorat Jenderal PerbendaharaanDepartemen Keuangan (2006-2008) dan Kepala SubDirektorat Konsolidasi dan Pelaporan KeuanganDirektorat Jenderal Perbendaharaan DepartemenKeuangan (2004-2006).Meraih gelar Diploma III Sekolah Tinggi AkuntansiNegara (1980), gelar Diploma IV Sekolah TinggiAkuntansi Negara (1987), dan Master of PublicManagement dari Carnegie Mellon University,Pittsburgh Amerika Serikat (1998).Hermanto SiregarWarga Negara Indonesia, 49 tahun. Mulai menjabatsebagai Komisaris Bank BRI sejak 28 April 2011.Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Rektor bidangSumber Daya dan Pengembangan dan Guru BesarIlmu Ekonomi di Institut Pertanian Bogor, AnggotaKomite Ekonomi Nasional Republik Indonesia,Ketua PERHEPI, dan Pengurus Pusat Ikatan SarjanaEkonomi Indonesia (ISEI). Pernah menjabatsebagai Komisaris Independen PT PermodalanNasional Madani (PNM) (2007), Komisaris UtamaPT PNM (2008-2011), Sekjen Perhimpunan EkonomiPertanian Indonesia (PERHEPI) (2007-2011), SekjenAsia Pacific Agricultural Policy Forum (2007-2009),Anggota Forum Masyarakat Statistik (2007-2009), serta Direktur Akademik Program PascaSarjana Manajemen dan Bisnis Institut PertanianBogor (2005-2008).Meraih gelar Insinyur dari Fakultas Pertanian, IPB(1986), gelar M.Ec bidang Agricultural Economicsdari University of New England, Armidale Australia(1991), dan Ph.D. dalam bidang Economics dariLincoln University, Selandia Baru (2003).PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>319


Heru LelonoWarga Negara Indonesia, 57 tahun. Mulai menjabatsebagai Komisaris Bank BRI sejak 20 Mei 2010.Sebelumnya pernah menjabat sebagai ManagingDirector PT Telesera (Rajawali Corp.) (1995-1998)dan Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit JayaAbadi Surabaya (1993-1995). Saat ini juga menjabatsebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia.Meraih gelar Sarjana Muda Teknik Arsitektur dariUniversitas Katolik Soegijapranata tahun 1983.AvilianiWarga Negara Indonesia, 51 tahun. Memulaijabatan sebagai Komisaris Independen Bank BRIuntuk periode kedua sejak 20 Mei 2010, sedangkanperiode pertama dimulai sejak Mei 2005. Saat inijuga menjabat sebagai Sekretaris Komite EkonomiNasional (KEN), Ketua Indonesia Society ofIndependent Commissioners (ISICOM), PengurusPerbanas Pusat, Anggota Dewan Pakar MasyarakatEkonomi Syariah (MES), Pengurus Pusat IkatanSarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Pengurus BidangKeuangan dan Investasi Ikatan CendekiawanMuslim Indonesia (ICMI), Penasihat KADIN BidangHubungan Kerjasama Indonesia – Singapura, danPenasihat Asosiasi Emiten Indonesia. Sebelumnyapernah menjabat sebagai Direktur Institute forDevelopment of Economics and Finance (INDEF)(2004-2005), Ketua Jurusan Manajemen FakultasEkonomi Universitas Paramadina (2002-2005),Dosen bidang Ilmu Manajemen STIE Perbanasdan beberapa Perguruan Tinggi lain (1986-2005), Sekretaris Umum Konsorsium LembagaPengabdian PTS se-Indonesia (2000-2003), danPembantu Ketua II Bidang Keuangan dan SDMSTIE Perbanas (2000-2002).Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari UniversitasAtmajaya, Jakarta (1985), gelar Master bidangAdministrasi Niaga dari Universitas Indonesia (1995),dan gelar Doktor bidang Manajemen Bisnis diInstitut Pertanian Bogor (<strong>2012</strong>).320PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanAdhyaksa DaultWarga Negara Indonesia, 49 tahun. Mulai menjabatsebagai Komisaris Independen Bank BRI sejak 20Mei 2010. Sebelumnya pernah menjabat sebagaiMenteri Negara Pemuda dan Olahraga (2004-2009)dan Komisaris di beberapa perusahaan (1995-2002).Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas TrisaktiJakarta (1989), gelar Magister PembangunanMasyarakat dari Universitas Indonesia Jakarta(1999), dan gelar Doktor bidang Teknik Kelautandari Institut Pertanian Bogor (2007).Ahmad FuadWarga Negara Indonesia, 58 tahun. Mulai menjabatsebagai Komisaris BRI sejak 28 Maret <strong>2012</strong>.Sebelumnya pernah menjabat sebagai DirekturHukum Bank Indonesia (2008-<strong>2012</strong>), DirekturInvestigasi dan Mediasi Perbankan Bank Indonesia(2005-2008) dan Deputi Direktur Hukum BankIndonesia (2001-2005).Meraih gelar Sarjana Hukum dari UniversitasIndonesia, Jakarta (1982) dan gelar MBAbidang Finance dari University of Adelaide,Australia (1995).PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>321


Profil DireksiSofyan BasirWarga Negara Indonesia, 54 tahun. Mulai menjabatsebagai Direktur Utama untuk periode pertamasejak tanggal 17 Mei 2005 dan terpilih kembali untukperiode jabatan kedua pada tanggal 20 Mei 2010.Sebelum bergabung dengan BRI, menjabat sebagaiDirektur Utama Bank Bukopin. Karir perbankandimulai pada tahun 1981 di Bank Duta, pada tahun1986 bergabung dengan Bank Bukopin dan telahmenduduki beberapa jabatan manajerial di BankBukopin termasuk Direktur Komersial, Group HeadLine of Business, dan Pemimpin Cabang di beberapakota besar Indonesia.Meraih gelar Diploma dari STAK Trisakti, Jakartapada tahun 1980 dan gelar Sarjana Ekonomi dariSTIE Ganesha Jakarta pada tahun 2010. Pada bulanDesember <strong>2012</strong> mendapat gelar Doktor HonorisCausa di bidang Ekonomi, Sosial dan Perbankandari Universitas Trisakti Jakarta. Telah mengikutiberbagai pendidikan serta pelatihan di bidangperbankan baik di dalam maupun luar negeri,diantaranya Eksekutif Manajemen Risiko (Denpasar);Islamic Finance Forum (Swiss); Seminar BusinessContinuity Planning, Ernst & Young; SESPIBANK(Jakarta); Strategy Development Session, IBM;dan Structuring Loans & Short Term, The InstituteBanking & Finance.Sarwono SudartoWarga Negara Indonesia, 60 tahun. Mulai menjabatsebagai Direktur untuk periode pertama sejak30 Mei 2006 dan terpilih kembali untuk periodejabatan kedua pada tanggal 28 April 2011. Memulaikarir di BRI sejak tahun 1976 dan telah mendudukiberbagai jabatan manajerial diantaranya KepalaDivisi Treasury, Kepala Divisi Renstra, Kepala AuditIntern, Kepala Divisi Bisnis Ritel, Wakil KepalaDivisi Akuntansi Manajemen dan Keuangan,Pemimpin Cabang Palembang Sriwijaya, GuestOfficer Sanwa International Finance Ltd.Hongkong, Treasury Manager dan Chief DealerBRI Finance Ltd. Hongkong.Meraih gelar Sarjana di bidang Administrasi Niagadari Universitas Diponegoro (1975), gelar MBA dariTulane University New Orleans, Amerika Serikat(1987), dan gelar Doktor dari Jurusan ManajemenPendidikan Universitas Negeri Jakarta (2011). Telahmengikuti berbagai pendidikan serta pelatihanantara lain seperti Pasar Modal (Tokyo); SertifikasiManajemen Risiko–BSMR (Singapura); sebagaiAsesor Sertifikasi Kompetensi Manajemen Risikodari BNSP; LEMHANNAS RI, SESPIBANK (Jakarta);Credit Manager; dan Organization Management.Mewakili BRI antara lain sebagai pembicara tentangmicrofinance di Thailand dan APEC Meeting di Chile(2004) serta dalam berbagai roadshow maupunInvestor conference di London, Hong Kong sertaSingapura.322PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanAchmad Baiquni Sulaiman Arif Arianto A. Toni SoetirtoWarga Negara Indonesia, 55 tahun. Mulaimenjabat Direktur BRI sejak tanggal 20 Mei2010. Memulai karir perbankan di BNI. sejaktahun 1984 dan menduduki beberapa jabatanmanajerial, diantaranya adalah DirekturBisnis Usaha Kecil, Menengah, dan Syariah,Direktur Korporasi, Direktur Konsumer, danPemimpin Divisi Pengelolaan Bisnis Personal.Meraih gelar Sarjana Ekonomi dariUniversitas Padjadjaran, Bandung (1982) danMaster of Business Management dari AsianInstitute of Management, Makati, Filipina(1992). Telah mengikuti beberapa pelatihan,kursus dan seminar perbankan termasukRisk Management in Retail Banking – BSMR(Belanda); Executive Training for Director– The Wharton School of The Universityof Pennsylvania (Amerika Serikat); BankIndonesia’s Executive Risk ManagementCertification – BSMR (Singapura); RetailBanking Conference – LAFERTY (Singapura);Asian Bankers Surveyor Program – Bank ofNew York (New York); dan SESPIBANK – IBI(Jakarta). Mewakili BRI dalam berbagairoadshow maupun investor conference diLondon, New York, Singapura, Tokyo, HongKong dan Middle East.Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Memulaijabatan periode pertama sebagai DirekturBisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah(UMKM) sejak 30 Mei 2006, kemudianmenjabat sebagai sebagai Direktur sejak12 Oktober 2009. Terpilih kembali untukperiode jabatan kedua pada tanggal 28April 2011. Memulai karir di BRI sejak tahun1983 dan telah menduduki berbagai jabatanmanajerial diantaranya adalah KepalaDivisi Agribisnis, Kepala Divisi Bisnis Umum,Pemimpin Wilayah Denpasar, dan PemimpinWilayah Jakarta.Meraih gelar Sarjana dari FakultasPeternakan, Institut Pertanian Bogor (1981)dan gelar MBA dari University of NewOrleans, Amerika Serikat (1991). Mewakili BRIdalam berbagai organisasi seperti APRACA,UN advisor for Inclusive Financial System danMicro Finance Network. Pembicara berbagaiseminar internasional UMKM, antara lainAsian Banking Forum (Jakarta), APEC SMEWorking Group (Bali), Financial TechnologyConference (Singapura), MicrofinanceSustainability, APRACA (Kunming), APOForum, Micro Banking and Risk ManagementWorkshop (Beijing), Asia Pacific RegionalMicrocredit Summit (Bali) dan InternationalMicrofinance Conference (IMC) <strong>2012</strong> diYogyakarta. Mewakili BRI dalam beberapaInvestor Conference yang berlangsung didalam maupun luar negeri seperti AmerikaSerikat, Hong Kong, dan Singapura.Warga Negara Indonesia, 54 tahun.Memulai periode pertama jabatanDirektur BRI sejak tahun 2006 dan terpilihkembali untuk periode jabatan keduapada tanggal 28 April 2011. Memulai karirperbankan bersama Bank Duta pada tahun1983, kemudian tahun 1985 bergabungdengan Bank Bukopin. Sebelumnya telahmenduduki berbagai jabatan manajerialdi Bank Bukopin seperti Direktur BisnisKomersial, Direktur Manajemen Risiko danKepatuhan, dan Group Head Credit andMarketing Financial Institutions.Pada tahun 1981, meraih gelar SarjanaPertanian Agribisnis dari Institut PertanianBogor. Telah mengikuti beberapa pelatihan,kursus, dan seminar perbankan seperti CRMand Intelligence Banking EFMA (Barcelona);The Future Face of Marketing (Australia);Self-Service Banking, EFMA (Barcelona); TheBranch of the future, EFMA (Barcelona);Structured Trade and Export Finance in AsiaConference, Euromoney, JP Morgan andCitigroup (Singapura); The Strategic Board,Australian Institute of Company Director(Australia); Comparative Study for TradeFinancing and Risk Management – DeutcheBank (Jerman); dan Certified Wealth Manager- Erasmus Heuis Netherlands (Belanda).PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>323


Lenny Sugihat Asmawi Syam SuprajartoWarga Negara Indonesia, 56 tahun. Memulaijabatan periode pertama sebagai Direktur BRIsejak tahun 2006 dan terpilih kembali untukperiode jabatan kedua pada tanggal 28April 2011. Karir perbankan dimulai bersamaBRI sejak tahun 1981 dan telah mendudukiberbagai jabatan manajerial antara lainsebagai Kepala Divisi Restrukturisasi danPenyelesaian Kredit Bermasalah, Kepala DivisiAgribisnis, dan Kepala Divisi Renstra.Meraih gelar Sarjana di bidang perikanandari Institut Pertanian Bogor (1979) dan MBAdari University of Houston, Amerika Serikat(1993). Telah mengikuti pendidikan danpelatihan antara lain Credit Risk ManagementBRI – Citibank; The Advanced ManagementProgram for Overseas Bankers (AS); ProblemLoan and Loan Syndication Training (Sydney);SESPIBANK (Jakarta); Strategic Managementin Banking Programme (Prancis); The WorldBank Conference “ The Role of State-Owned Banks” (AS); Sertifikasi ManajemenRisiko – BSMR (Denpasar); World Bank/IMF 2002 <strong>Annual</strong> Meeting (AS); Seminar”Program Management Office” (Jakarta);33rd Asean Banking Council Meeting(Bali); Seminar ”Rethinking The East AsiaMiracle” (World Bank Jakarta); Seminar”Bank Risk Management and Basel II CapitalRequirements” (Jakarta); dan PelatihanUji Kompetensi oleh BNSP sebagai AsesorKompetensi (Jakarta).Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Mulaimenjabat sebagai Direktur BRI sejak 5September 2007 dan diangkat kembaliuntuk periode jabatan kedua pada tanggal28 Maret <strong>2012</strong>. Memulai karir perbankan diBRI sejak tahun 1980 dan telah mendudukiberbagai jabatan manajerial diantaranyaadalah Kepala Divisi Bisnis Umum, KepalaDivisi Consumer Banking, Pemimpin WilayahBandung, dan Pemimpin Wilayah Denpasar.Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari UniversitasHasanuddin, Makassar (1979) dan MagisterManajemen dari Universitas Padjadjaran,Bandung (2003). Telah mengikuti berbagaipendidikan dan pelatihan di bidangperbankan seperti From State OwnedEnterprise to World Class Competitors CreatifInnovative and State Owned Firms (Filipina);Card and Payment – European FinancialManagement Marketing EFMA (Paris);Restrukturisasi & Peningkatan Kinerja BUMN(Jakarta); Strategic Leadership – MastercardInternational (Bangkok); World Congress onIT Information (Australia); Asset and LiabilityManagement, Credit Risk Management& International Banking (Brussel); danSESPIBANK (Jakarta).Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Mulaimenjabat sebagai Direktur BRI sejak 5September 2007 dan diangkat kembaliuntuk periode jabatan kedua pada tanggal28 Maret <strong>2012</strong>. Memulai karir perbankan diBRI sejak tahun 1983 dan telah mendudukiberbagai jabatan manajerial sepertiPemimpin Wilayah BRI Jakarta, Kepala DivisiSekretariat Perusahaan, Wakil PemimpinWilayah Jakarta, dan Pemimpin Cabang dibeberapa kota besar di Indonesia.Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari UniversitasPembangunan Nasional, Yogyakarta (1982)dan Magister Manajemen dari UniversitasPadjadjaran, Bandung (2001). Telah mengikutiberbagai pendidikan dan pelatihan di bidangperbankan seperti Customer RelationshipManagement (Paris); Seminar the Branchof the Future (Barcelona); Seminar The5th <strong>Annual</strong> Asia Pacific Mobile Payments(Bangkok); SESPIBANK (Jakarta); PendidikanPengembangan Eksekutif Manajemen(Jakarta); Seminar Marketing (Sydney);Seminar Delivery Channel Strategy TheBranch & Beyond (Kuala Lumpur); danSeminar Branch of the Future Revampingthe Branch for the Technology DrivenWorld (London).324PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanDjarot Kusumayakti Randi Anto Gatot MardiwasistoWarga Negara Indonesia, 55 tahun. Mulaimenjabat sebagai Direktur BRI sejak tanggal20 Mei 2010. Memulai karir perbankan diBRI sejak tahun 1983 dan telah mendudukijabatan manajerial seperti Komisaris UtamaPT BTMU BRI Finance, Kepala Divisi AnalisisRisiko Kredit, Wakil Pemimpin Wilayah BRIJakarta, dan Wakil Pemimpin Wilayah BRISemarang, dan Wakil Pemimpin WilayahBRI Padang.Meraih gelar sarjana di bidang EkonomiPerusahaan dari Universitas Islam Indonesia(1982) dan gelar Magister ManajemenKeuangan dari Universitas Airlangga,Surabaya (2000). Telah mengikutipendidikan dan pelatihan di bidangperbankan diantaranya Sespibank – LPPI(Jakarta), Credit Risk Management Training(Semarang), Senior Banker DevelopmentCourse - Bank of America (Jakarta), SertifikasiManajemen Risiko Perbankan (Jakarta),dan Financial Lecture – Bisnis Indonesia(Jakarta). Mewakili BRI antara lain sebagaipembicara tentang Microfinance dalam TheKey Success on Sustainable MicrofinanceProgram di Microfinance Network (MFN)17 th Meeting Conference Riveria Maya diCancun (Meksiko), dan pembicara dalamThe Role of Microsaving on SustainableMicrofinancing di Global MicrocreditSummit di Valladolid (Spanyol).Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Mulaimenjabat sebagai Direktur BRI sejak 28April 2011. Telah menduduki jabatanmanajerial di BRI seperti Kepala Divisi MSDM,Pemimpin Wilayah BRI Palembang, KepalaDivisi Administrasi Kredit, dan Kepala DivisiKepatuhan & Manajemen Risiko.Meraih gelar Sarjana Ekonomi dariUniversitas Diponegoro (1984) dan gelarMBA dari St. Louis University, USA (1994).Telah mengikuti pendidikan dan pelatihandi bidang perbankan diantaranya Pro ActiveOperational Risk Management (Jakarta),Sespibank (Jakarta), World Class LeadershipMentoring Coaching (Jakarta), dan CreditAppraisal for Small Medium Individu (Tokyo).Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Mulaimenjabat sebagai Direktur BRI sejak tanggal28 September 2011. Sebelumnya pernahmenjabat Direktur Usaha Niaga Farmasi,Kantor Meneg. PBUMN & BKPM, DirekturKeuangan PT Kliring Berjangka Indonesia(Persero), Asisten Deputi membidangiUsaha Perbankan Kementerian BUMN, danKomisaris BTN.Meraih gelar Sarjana Hukum Ekonomi/Bisnisdari Universitas Indonesia (1985) dan gelarMagister Management dari Ecole SuperieureLyon Prancis (1989). Telah mengikutipendidikan dan pelatihan diantaranyaProperty Appraisal (Taiwan), Urban Financeand Taxation (Taiwan), ManajemenKeuangan oleh Institute Internationald’Administration Public (Paris), StrategicPlanning (Jakarta), Lokakarya Privatisasidan Corporate Governance BUMN (Jakarta),International Conference Bara Risk Forum2010 (Bali), Executive Risk ManagementRefresher Program (Paris), SeminarSharpening Leadership for Senior Executive(Jakarta), dan Global Islamic Finance Forum(Kuala Lumpur).PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>325


Profil Komite Dewan Komisarisdiluar anggota KomisarisKomite AuditH.C. Royke SinggihWarga negara Indonesia, umur 52 tahun.Menjabat sebagai anggota Komite Auditsejak Oktober 2005. Merupakan akuntanterdaftar. Sebelumnya berkarir di PT Bank IFIJakarta, PT PAN Indonesia Bank Jakarta, danPT Krakatau Steel Cilegon.Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dariUniversitas Gajah Mada, Yogyakarta (1986),gelar Magister Manajemen bidang Keuangandan Perbankan dari Universitas Indonesia,Jakarta (2000), Sertifikat Khusus bidangManajemen Strategis Program Pra-DoktoralUniversitas Indonesia, Jakarta (2004), dangelar Doktor bidang Manajemen Bisnis diInstitut Pertanian Bogor, Bogor (<strong>2012</strong>).Dedi Budiman HakimWarga negara Indonesia, umur, 48 tahun.Menjabat sebagai anggota Komite Auditsejak November 2005. Saat ini menjabatsebagai staf pengajar di Institut PertanianBogor (IPB), Bogor dan peneliti di Center forApplied Economics and Finance IPB, Bogor.Memperoleh gelar Sarjana bidang EkonomiPertanian dari Institut Pertanian Bogor,Bogor (1988), gelar Magister bidangEkonomi Pertanian dari Massey UniversityPalmerston North, Selandia Baru (1994),dan gelar Doktor bidang Ekonomi Pertaniandari Georg-August-Universitaet Goettingen,Jerman (2004).Syahrir NasutionWarga negara Indonesia, umur 60 tahun.Menjabat sebagai anggota Komite Auditsejak November 2008. Merupakan akuntanterdaftar. Sebelumnya berkarir di BPKP,Jakarta s/d 1990, berkarir di BRI sejak 1990-2008 dalam bidang audit dan terakhirmenjabat sebagai Inspektur Kantor InspeksiBRI Jakarta.Memperoleh gelar Sarjana EkonomiAkuntansidari Institut Ilmu Keuangan, DepartemenKeuangan, Jakarta (1981).Komite Pengawasan Manajemen RisikoRidwan Darmawan AyubWarga negara Indonesia, umur 50 tahun.Menjabat sebagai anggota KomitePengawasan Manajemen Risiko sejak 2006.Sebelumnya berkarir di Bank InternasionalIndonesia dalam berbagai posisi.Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosialdan Ilmu Politik dari Universitas KatolikParahyangan, Bandung (1985), dan gelarMagister Manajemen bidang ManajemenKeuangan dari Universitas Mercu Buana,Jakarta (2008).I Gde Yadnya KusumaWarga negara Indonesia, umur 58 tahun.Menjabat sebagai anggota KomitePengawasan Manajemen Risiko sejak Juli2010. Sebelumnya berkarir di Bank Indonesiadalam berbagai posisi dan di Pusat Pelaporandan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)sebagai Direktur Riset dan Analisis.Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dariSekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya,Jakarta (1993) dan gelar Magister Ekonomidari Universitas Indonesia, Jakarta (2006).Pamuji Gesang RaharjoWarga negara Indonesia, umur 44 tahun. Aktifkembali sebagai anggota Komite PengawasanManajemen Risiko BRI sejak bulan September2011, sebelumnya pernah menjabatsebagai anggota Komite PengawasanManajemen Risiko BRI untuk periode 2007-2010. Sebelumnya berkarir di Bank BNI,Bank Danahutama, Bank InternasionalIndonesia dalam berbagai posisi, dan diPerum Pegadaian sebagai General ManagerManajemen Risiko (Juni 2010 - Maret2011). Aktif sebagai pengajar di LembagaPengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dariUniversitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama),Jakarta (1996), dan gelar MagisterManajemen bidang Manajemen Risiko dariUniversitas Indonesia, Jakarta (2003). Saatini tengah menyelesaikan Program Doktorbidang Manajemen dan Bisnis di InstitutPertanian Bogor (2010).326PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanKomite Nominasi dan RemunerasiGanefiWarga negara Indonesia, umur 49 tahun.Berkarir di BRI sejak 1989 dalam berbagaiposisi, saat ini menjabat sebagai PejabatKepala Divisi Kebijakan dan ManajemenSumber Daya Manusia BRI.Memperoleh gelar Sarjana AdministrasiFiskal dari FISIP Universitas Indonesia, Jakarta(1989), dan gelar Master of Business dariMonash University, Australia (1994).Kanyatama P. MulyonoWarga negara Indonesia, umur 40 tahun.Menjabat sebagai anggota Komite Nominasidan Remunerasi sejak November 2009.Sebelumnya berkarir sebagai Auditor di HagaBank dan Kantor Akuntan Publik KPMG, dandilanjutkan sebagai konsultan dan Pengajardi Lembaga Manajemen Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia (LM-FEUI).Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dariUniversitas Indonesia (1996), dan MagisterSains bidang Psikologi Industri dan Organisasidari Universitas Indonesia (2004).Asep Ikhsan IskandarWarga negara Indonesia, umur 40 tahun.Menjabat sebagai anggota Komite Nominasidan Remunerasi sejak November 2009.Berkarir di BRI sejak 1998 dalam berbagaiposisi, saat ini menjabat sebagai Staf di DivisiOperasional Sumber Daya Manusia BRI.Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansidari Universitas Pasundan Bandung (1996).Profil Sekretaris PerusahaanMuhamad AliWarga negara Indonesia, 47 tahun. Memimpin Sekretariat Perusahaan sejak 1 Januari 2010 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nokep. 20-DIR/SDM/12/2009 tanggal 14 Januari 2010. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 1987, dan memulai karir di BRIsejak 2 Juni 1988. Dalam perjalanan karirnya, pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan pada tahun 2008 dan Kepala BiroDireksi pada tahun 2009.Pengangkatannya sebagai Sekretaris Perusahaan dilakukan oleh Direksi BRI dan telah dilaporkan ke Bank Indonesia guna memenuhi ketentuan dalamPeraturan Bank Indonesia No. 11/1/PBI/2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang Bank Umum serta dilaporkan ke Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia melaluisurat No: B.02-SKP/DHI/01/2010 tanggal 27 Januari 2010 mengenai Penggantian Sekretaris Perusahaan.Profil Kepala Audit InternAli MudinWarga negara Indonesia, umur 55 tahun. Menjabat sebagai Kepala Audit Intern BRI sejak bulan September 2008. Berkarir di BRI sejak 1990 dalam berbagaiposisi, diantaranya Kepala Divisi Logistik, Pemimpin Wilayah Aceh, Kepala Divisi Hukum dan Pimpinan Cabang BRI di berbagai wilayah. Sejak tahun 2006mendapatkan berbagai penugasan, seperti Komisaris di PT Beringin Karya Sejahtera (2006-2009) dan Komisaris Utama di PT Asuransi Jiwa Beringin JiwaSejahtera (2009 – Sekarang).Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran Bandung (1981), dan Magister Manajemen bidang Manajemen Pemasaran dari UniversitasPadjadjaran Bandung (2006). Telah mengikuti berbagai training dan pelatihan baik di dalam maupun luar negeri seperti European Conference Amsterdam:Internal Audit A’la Carte (<strong>2012</strong>), Intl. Conference: Auditing through Leadership, Atlanta-USA (2010) dan Seminar Enhancing Internal Audit’s Role: GainingStakeholder’s Confidence through the Global Economic Crisis – Bali (2009).PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>327


Kepala DivisiKepala Divisi Administrasi KreditKepala Divisi AgribisnisKepala Divisi AMKKepala Divisi ARKKepala Divisi Bisnis BUMN 1Kepala Divisi Bisnis BUMN 2Kepala Divisi Bisnis InternasionalKepala Divisi Pembinaan Bisnis Mikro 1Kepala Divisi Pembinaan Bisnis Mikro 2Kepala Divisi Kebijakan & Pengembangan Bisnis MikroKepala Divisi Bisnis Program & KemitraanKepala Divisi Bisnis Ritel & MenengahKepala Divisi Bisnis UmumKepala Divisi Dana JasaKepala Divisi DiklatKepala Divisi Hubungan Lembaga 1Kepala Divisi Hubungan Lembaga 2Kepala Divisi HukumKepala Divisi Jaringan Kerja Bisnis MikroKepala Divisi Jaringan Kerja Bisnis RetailKepala Divisi Kartu KreditKepala Divisi KepatuhanKepala Divisi Kredit KonsumerKepala Divisi LayananKepala Divisi Manajemen Aktiva Tetap & LogistikKepala Divisi Pengadaan Barang & Jasa PelayananKepala Divisi Manajemen RisikoKepala Divisi Marketing CommunicationKepala Divisi Kebijakan & Pengembangan SDMKepala Divisi Operasional SDMKepala Divisi Pengelolaan Pekerja Kontrak OutsourcingKepala Divisi Perencaan StrategisKepala Divisi Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit BermasalahKepala Divisi Sentra OperasiKepala Divisi Sekretariat PerusahaanKepala Divisi TreasuryKepala Divisi Teknologi Sistem InformasiArief Tjatur WidodoKuswiyotoIrwan RinaldiSusy LiestiowatyM. Sodo HarisetyantoBenni O. KailaniIsnen SutopoTri WintartoJohanes SaragihAgus Katon ESTeten Djaka TrianaKhairullahDedy Ihsan*Widodo JanuarsoRetno SurdiniI Komang SudiarsaAgus NoorsantoHadi SusantoAnita Retnani*R. Sophia AlizsaMohamad HelmiM. Jarot Eko WinarnoJoice Farida RosandiLuki Presisa Budi UtamiWisto PrihadiSunuaji Noor WidiyantoRico Rizal BudidarmoA. Firman TaufickGanefiSiswarin Dwi HendarsaptiDenny ArsamanggalaHexana Tri SasongkoEdi Priyono*Edy UtomoMuhamad AliHenri*Zulhelfi Abidin* Pejabat sementara328PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanDaftar Pejabat SeniorInspektur1. Inspektur Bandung Windiartono2. Inspektur Banjarmasin Sutardjo3. Inspektur Denpasar Suindiyo4. Inspektur Jakarta 1 Hartono Sukiman5. Inspektur Jakarta 2 Sulistianto6. Inspektur Jakarta 3 Umi Haryati7. Inspektur Makassar Yan Budiatmoko8. Inspektur Jayapura Wahyu Waluyo9. Inspektur Malang Saptono Siwi10. Inspektur Manado Siswanto11. Inspektur Medan M. Fankar Umran (PGS)12. Inspektur Padang di Pekanbaru Khairi Setiawan13. Inspektur Palembang Rusli Witjahjono14. Inspektur Semarang Zainudin Mappa15. Inspektur Surabaya Mudjiharno16. Inspektur Yogyakarta Eka SriyantiniPemimpin Wilayah1. Pemimpin Wilayah Banda Aceh Abing Rabani2. Pemimpin Wilayah Bandung Pardiman3. Pemimpin Wilayah Banjarmasin Zainuddin Latif4. Pemimpin Wilayah Denpasar Irianto5. Pemimpin Wilayah Jakarta 1 Mohammad Irfan6. Pemimpin Wilayah Jakarta 2 Albert Radjagukguk7. Pemimpin Wilayah Jakarta 3 Eko Wahyu Andriastono8. Pemimpin Wilayah Jayapura Priyastomo9. Pemimpin Wilayah Makassar Adhy Kusnandar10. Pemimpin Wilayah Malang Mardiwibawa11. Pemimpin Wilayah Manado Osbal Saragi Rumahorbo12. Pemimpin Wilayah Medan Endra Sasmito Soengkowo13. Pemimpin Wilayah Padang Achmad Chumaidi14. Pemimpin Wilayah Palembang Budi Satria15. Pemimpin Wilayah Pekanbaru I Made Suprateka Y.16. Pemimpin Wilayah Semarang Achmad Chairul Ganie17. Pemimpin Wilayah Surabaya Donsuwan Simatupang18. Pemimpin Wilayah Yogjakarta TriyanaPemimpin Cabang Luar Negeri1 Kantor Cabang Luar Negeri New York Haru KoesmahargyoPemimpin Cabang Khusus1 Kantor Cabang Khusus Sis Apik WijayantoPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>329


Alamat KantorKantor Alamat Kota Telepon FacsimileKantor pusatGedung BRI IJI. Jend. Sudirman No. 44-46Jakarta (021) 2510244, 2510254 (021) 2500065, 2500077Banda Aceh JI. Cut Meutia No 17 Banda Aceh (0651) 22822 (hunting) (0651) 23487, 22352Medan JI. Putri Hijau No. 2A Medan (061) 45256666, 4528323 (061) 4525601Padang JI. Bagindo Azis Chan No. 30(sementara) JI. Dr. Moh. HattaNo. 01, PauhPadang (0751) 31964-68, 31970,31970/(sementara)(0751) 778907(0751) 778905PekanbaruJend Sudirman Blok E Ka v ling No.01,Rt.01, Rw.01,Kel. Simpang Tiga, Kec. Bukit RayaPekanbaru (0761) 44494, 35351, 33149 (0761) 44533, 34875Palembang JI. Kapten A. Rivai No.15 Palembang (0711) 313411 (0711) 312262Jakarta 1 JI. Veteran No. 8 Jakarta Pusat (021) 3840802 (021) 3453685Jakarta 2Gedung Wilma 2” Lt.IGatot Subroto Kav. 9 - 11JakartaSelatan(021) 52920581, 52920585 (021) 52920586, 52920587Jakarta 3 JI S.Parman Kav. G No.9-11, Slipi Jakarta Barat (021) 53653470 (hunting),53653467-69, 53653473-74(021) 5481766Bandung JI. Asia Afrika No. 57-59 Bandung (022) 4200356 (hunting) (022) 432038, 4200348,4200368Yogyakarta JI. Cik Ditiro No. 3 Yogyakarta (0274) 520270, 561403 (0274) 514166Semarang JI. Teuku Umar No. 24 Semarang (024) 8440728, 8440729,8440730, 84418146(024) 84473154, 8318463Surabaya Gedung BRI Tower 20” Lt. 20JI. Jend Basuki Rahmat No.122-138Surabaya (031) 5324230 (031) 5324033, 5324044,5324840, 5324322MalangJl. A Yani Ruko De Panorama SquareKav. A6-A7Malang (0341) 474949 (hunting) (0341) 474944, 474945,474935Denpasar JI. Dr. Kusumaatmaja No. 1 Denpasar (0361) 228715, 221979,236231(0361) 234796, 264858,225791Banjarmasin JI. Jend. A.Yani KM 3,5 No. 151 Banjarmasin (0511) 3250256/57, 3268350 (0511) 3251649, 3252992Makassar JI. Achmad Yani No. 8 Makassar (0411) 3613174, 3612931 (0411) 3655351Manado JI. Sarapung No. 4-6 Manado (0431) 863592, 863378,863778(0431) 862779Jayapura Gedung Pelni 1” & 2” Lt 1&2JI. Raya Argapura No.15Jayapura (0967) 524470, 524453 (0967) 524452Kantor Cabang Khusus- BRI New YorkAgency- BRI CaymanIslandBRIRepresentativeOffice Hong KongGedung BRI IIJI. Jend. Sudirman No. 44-46140 Broadway 36th floorNew YorkTower 2 Lippo Centre 89Room 1115, 11/F,Queensway, AdmiraltyJakarta (021) 5713105 (021) 5707570New York (212) 3793840-3845 (212) 3793850Hong Kong (85) 2 25271318 (85) 2 28613693330PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanUnit KerjaKANWIL BANDA ACEH KANWIL JAKARTA II KANWIL MALANG10 Kantor Cabang 30 Kantor Cabang 20 Kantor Cabang13 Kantor Cabang Pembantu 57 Kantor Cabang Pembantu 28 Kantor Cabang Pembantu10 Kantor Kas 62 Kantor Kas 15 Kantor Kas132 BRI Unit 177 BRI Unit 485 BRI Unit24 TerasBRI 53 TerasBRI 134 TerasBRI4 TerasBRI Keliling 4 TerasBRI Keliling 6 TerasBRI KelilingKANWIL MEDAN KANWIL JAKARTA III KANWIL DENPASAR21 Kantor Cabang 31 Kantor Cabang 30 Kantor Cabang32 Kantor Cabang Pembantu 50 Kantor Cabang Pembantu 20 Kantor Cabang Pembantu18 Kantor Kas 37 Kantor Kas 12 Kantor Kas244 BRI Unit 217 BRI Unit 261 BRI Unit66 TerasBRI 71 TerasBRI 83 TerasBRI6 TerasBRI Keliling 6 TerasBRI Keliling 6 TerasBRI KelilingKANWIL PADANG KANWIL BANDUNG KANWIL BANJARMASIN13 Kantor Cabang 30 Kantor Cabang 28 Kantor Cabang6 Kantor Cabang Pembantu 37 Kantor Cabang Pembantu 24 Kantor Cabang Pembantu8 Kantor Kas 57 Kantor Kas 19 Kantor Kas137 BRI Unit 583 BRI Unit 241 BRI Unit30 TerasBRI 134 TerasBRI 63 TerasBRI4 TerasBRI Keliling 8 TerasBRI Keliling 5 TerasBRI KelilingKANWIL PEKANBARU KANWIL YOGYAKARTA KANWIL MAKASSAR17 Kantor Cabang 33 Kantor Cabang 36 Kantor Cabang16 Kantor Cabang Pembantu 32 Kantor Cabang Pembantu 21 Kantor Cabang Pembantu15 Kantor Kas 47 Kantor Kas 15 Kantor Kas130 BRI Unit 578 BRI Unit 311 BRI Unit43 TerasBRI 149 TerasBRI 89 TerasBRI6 TerasBRI Keliling 8 TerasBRI Keliling 7 TerasBRI KelilingKANWIL PALEMBANG KANWIL SEMARANG KANWIL MANADO30 Kantor Cabang 22 Kantor Cabang 14 Kantor Cabang31 Kantor Cabang Pembantu 26 Kantor Cabang Pembantu 17 Kantor Cabang Pembantu18 Kantor Kas 45 Kantor Kas 15 Kantor Kas345 BRI Unit 397 BRI Unit 177 BRI Unit80 TerasBRI 97 TerasBRI 37 TerasBRI8 TerasBRI Keliling 7 TerasBRI Keliling 4 TerasBRI KelilingKANWIL JAKARTA I KANWIL SURABAYA KANWIL JAYAPURA26 Kantor Cabang 23 Kantor Cabang 13 Kantor Cabang50 Kantor Cabang Pembantu 32 Kantor Cabang Pembantu 10 Kantor Cabang Pembantu60 Kantor Kas 18 Kantor Kas 10 Kantor Kas90 BRI Unit 277 BRI Unit 67 BRI Unit40 TerasBRI 89 TerasBRI 22 TerasBRI3 TerasBRI Keliling 6 TerasBRI Keliling 3 TerasBRI KelilingCatatan:Jumlah Kantor Kas belum termasuk Kantor Kas SSB (SIM, SINK, BPKB) yang berada di Kantor Kepolisian sebanyak 389 unit kerjaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>331


Alamat Kontak Bagi PembacaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.KANTOR PUSATGedung BRI IJl. Jenderal Sudirman No. 44-46Jakarta 10210 - IndonesiaTelp. (62-21) 251 0244, 251 0254Fax. (62-21) 250 0065, 250 0077SEKRETARIAT PERUSAHAANGedung BRI IJl. Jenderal Sudirman No. 44-46Jakarta 10210 - IndonesiaTelp. (62-21) 575 1966Fax. (62-21) 570 0916WEBSITEwww.bri.co.idEMAILhumas@bri.co.id332PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>


Laporan Manajemen Profil Perusahaan Informasi Bagi Investor Tinjauan Operasional Analisis & PembahasanManajemenTata Kelola PerusahaanTanggung Jawab SosialPerusahaanInformasi PerusahaanHalaman ini sengaja dikosongkanPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan <strong>2012</strong>333

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!