12.07.2015 Views

MITOS KEKERASAN AGAMA - Democracy Project

MITOS KEKERASAN AGAMA - Democracy Project

MITOS KEKERASAN AGAMA - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c ti t a<strong>MITOS</strong> <strong>KEKERASAN</strong> <strong>AGAMA</strong>i gk a a nDDiskusi Buku William Cavanaugh: TheMyths of Religious ViolenceReview Diskusi | Edisi 010, November 2012 1


lEdisi 010, November 2012Review Diskusiof God. Judulnya saja sudah menteror,menunjukkan bahwa agama teroris.Syukurlah Martin sudah datang danmembuat paper tentang buku ini jadisaya tak usah lama-lama. Silakan Martin.P r o j e c ti t ai gk a a nD5


Edisi 010, November 2012Review Diskusiakan lebih baik diserahkan kepada ahlinyasaja, yaitu aparat negara yang memangdilatih bekerja secara rinci, administratifdan rasional. Karena itu negara perlumenjadi satu-satunya pemegang hakmelakukan hal ihwal penting, khususnyayang politis, dan bahwa negara-lah yangberhak melakukan kekerasan, demikiankata Weber. Negara berjanji akanmenunaikannya secara amanah demimenjaga ketertiban masyarakat. Hal-halyang perlu demi kemaslahatan hidupmanusia di dunia ini hanya bisa ditanganioleh negara bangsa modern. Mitos itulahyang ingin dikuak Cavanaugh.Padahal, kata Cavanaugh, agama dalamdefinisi di atas adalah temuan khas duniamodern Barat yang sudah sedemikianmelebar pengaruhnya sampai ke daerahdaerahkoloni Eropa. Cavanaugh jugaberpendapat bahwa tidak ada agamayang serba trans-kultural dan transhistoris.Dengan demikian, Cavanaughmengatakan bahwa kekerasan yangterjadi di masyarakat tidak bisa dipisahkanapakah ini jenis kekerasan relijius ataukekerasan sekular. Kekerasan selaluadalah kekerasan manusia.D e m o c r a c yP e r p u s t a8Bagi Cavanaugh, ada alasan mengapamitos itu tercipta. Pemisahan kekerasanagama dengan kekerasan sekular adalahagar negara modern lebih dipercayai


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c tk a a nDi t ai gmengelola konflik kekerasan dandiperbolehkan memegang kendali. Jikaagama dipercayakan mengelola konflikmaka yang tak terperikan akan terjadikarena agama katanya mempunyaimental perang kosmik, perang semesta.Tapi jika negara melakukan kekerasan,itu diperbolehkan karena alasan yanglegitim seperti mencegah pembantaianatau melindungi kepentingan yang lebihbesar. Kita sudah pelajari dari gurugurupencerahan bahwa nalar modernjauh lebih mampu mencegah kegilaanperang karena nalar modern adalah hasilbebasnya manusia dari ketidakdewasaantahayul yang banyak dipompa agama dizaman kegelapan penuh kekerasan diabad Pertengahan.Dengan menguak mitos yang sudahlumrah dipegang kaum terdidik modernini, Cavanaugh tidak hendak mengatakanbahwa agama tidak mempromosikankekerasan. Justru ia hendak menandaskanbahwa agama dan institusi sekular lainnyasama-sama bisa melakukan kedurjanaandalam derajat yang absolut dan tak masukakal. Agama, politik dan kekerasan bisaberkelindan. Cavanaugh mencontohkanperang salib, misalnya, tak bisa dikatakanbahwa ia begitu mengerikan semata-matakarena ia perang suci lalu dibebankansemua tanggung jawab kepada gereja.Menurut Cavanaugh, ini adalah perangdengan segala dimensi dan pelakunya,9


Edisi 010, November 2012Review Diskusibaik kaum agamawan, politisi, atau punpedagang.Jadi tujuan Cavanaugh menguak mitositu adalah untuk menekankan bahwaagama adalah pengalaman yang dihayatidan ditandai oleh tindakan konkret yangteramati, bukan cerita trans-kultural dantrans-historis. Demikian halnya politik,ekonomi atau unsur-unsur lain di dalamkehidupan yang teramati dan terhayati.Maka kita akan menyebut konflik diTimur Tengah sebagai konflik minyak,kebebasan dan agama sekaligus. Jangansampai ia dijadikan konflik agama sematasehingga terkesan sedemikian absolutdan mensyaratkan kekerasan yang jugaabsolut. Konflik dan kekerasannya bisadirundingkan dan dicari penyelesaiannya.D e m o c r a c yCavanaugh terus melaju membongkarmitos ini dan mengatakan bahwa caraberpikir Barat yang serba biner jugaadalah biang kerok terciptanya mitosagama sebagai berbahaya karenacenderung memberi dimensi spiritualkekerasan. Menurut Cavanaugh,ini terkait dengan sejarah Baratsendiri, khususnya saat nation-statemembutuhkan legitimasi. Maka yangterjadi sebetulnya adalah migration ofthe holy from the curch / religion to state.Kini negara membutuhkan loyalitas barudan untuk mendapatkan loyalitas ituP e r p u s t a10


lEdisi 010, November 2012Review Diskusimaka agama harus digangsir dan dilihatdengan penuh syak dalam menguruskehidupan bersama manusia.P r o j e c tk a a nDi t ai gDi sini ada soal tafsir sejarah Barat danbagaimana tafsirnya bisa kita perdalam.Umumnya diyakini bahwa negaramodern lahir setelah terjadi perjanjianWestphalia sekitar tahun 1648 dan itudipercaya sebagai tanda berakhirnyaperang agama antara Protestan danKatolik di Eropa akibat kemunculanReformasi. Tafsir liberal selalu mencatatbahwa hanya agama saja yang berperangsaat itu dan kemunculan negara modernmenyelamatkan Eropa dari kebinasaanitu.Cavanaugh tidak sepakat dengantafsir liberal ini karena menurutnyakala itu para pangeran Jerman amatberkepentingan untuk menjadiProtestan agar bisa membangun wilayahkekuasaannya sendiri. Protestantismememberi dasar baru bagi kontrol wilayahkarena Protestantisme melihat agamalebih sebagai masalah konfesi, what youbelieve, pengakuan yang mendatangkankeselamatan. Kita mengaku dan kitaselamat. Ini berbeda dengan Katolikyang tak perlu mengaku sebab seluruhhidupnya dipenuhi oleh misteri sakramenkemuliaan Allah. Protestan menuntutsikap subjektif dalam mengaku iman dan11


Edisi 010, November 2012Review Diskusibagi pangeran-pangeran saat itu, modusberagama seperti ini memudahkannya.Kamu mengaku apa lalu kamu masukwilayah saya sehingga terciptalah wilayahbangsa yang baru.Karena itu seorang anak saleh Protestan,John Locke, sampai mengatakan bahwaagama sebenarnya adalah state ofmind saja. Sehingga kalau ia state ofmind, ia menjadi begitu abstrak, mudahdipindahkan, dan mudah diberi orientasiyang non-tradisional seperti yang mauditinggalkan itu. Dalam waktu yangsama para pemikir pencerahan punmelucuti agama. Rousseau misalnyamendefinisikan agama sebagai ibadahbatin kepada Allah. Mulailah kata religiondiartikan sebagai sistem doktrinaltertentu yang berbeda dengan sistempemikiran rasional.Dulu dalam sejarahabad pertengahan, religion atau religiartinya adalah ibadah. Jadi vera religioadalah ibadah yang benar. Tapi pelanpelankata religion menjadi sistemdoktrinal agar bisa dibedakan dengansistem rasional. Kira-kira begitulahproses berpikir Pencerahan.D e m o c r a c yP e r p u s t a12Maka menyingsinglah istilah saeculumsebagai realitas terpisah dari sistemdoktrinal tadi. Saeculum berarti dunia.Di abad pertengahan sebelum Protestan,


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c tsaeculum tidak pernah diperlawankandengan religion. Saat itu, saeculum,sekular, atau dunia, artinya adalah duniadi bawah providencia atau penyertaanTuhan; dunia yang selalu dipenuhi, diprovidedengan kehidupan. Pada abadPertengahan, saeculumtak pernahdiartikan sebagai duniawi saja, tapi duniayang sedang dijaga Allah. Tapi karenaPencerahan, agama perlahan didorongterpisah dari saeculum dan menjadiabstrak, trans-kultural dan trans-historis.k a a nDi t ai gMaka kukuhlah mitos agama sebagaiyang terpisah dari dunia, yang sukamutlak-mutlakan dan irasional. Kinidunia menjadi milik para politisi dannegarawan dan cara bernalar yangtidak mutlak-mutlakan menjadi milikpara intelektual. Agama diminta untukmemikirkan yang tak terperikan saja diruang privatnya dalam kesepiannya danditugasilah kaum klerikal atau alim ulamauntuk berputar-putar di bawah kanopiilahi tadi. Akibat mitos ini, maka negaraBarat modern kini punya legitimasi untukmenghalangi masuknya unsur agamake dalam tata kelola kekuasaan danekonomi mereka. Tentu mereka merasaberhak menentukan cara berpakaianyang non-absolut, seperti anti-burqadi Prancis, misalnya. Contoh lain diAmerika, keputusan pendidikan yangbebas asap agama bisa dicanangkan di13


Edisi 010, November 2012Review Diskusisejumlah tempat.Cavanaugh berniat melakukandemitologisasi agar agama jangandicurigai sebagai biang kerok kebodohanatau pun amuk penuh amarah. Di pihaklain, dunia sekular jangan pula menjadimesin penyapu universal yang mengirabisa menyelesaikan masalah duniadengan mudah karena merasa rasional.Dengan demikian orang Barat diharapkanbisa lebih terbuka mengenal sang “Liyan”.Jangan sampai kalau tak mengerti oranglain yang tinggal di Irak dan Afghanistanmaka cara cepat berkenalan ialahdengan mengajari mereka ikut pemiluyang diadakan lima tahun setelah keduanegara itu diluluhlantakkan.D e m o c r a c yTerkait dengan Indonesia saya masihkurang matang karena sekadar membacatulisan Rita Kipp dan Susan Rodgers.Dua pemikir ini mencatat begini tentangagama di Indonesia, saya bacakan saja:P e r p u s t a“Kompleksitas keberagamaan diIndonesia sungguh mengejutkan danhal tersebut sesuai dengan keragamansosialnya. Namun secara paradoks, bukustatistik terbitan pemerintahan di Jakartamengungkapkan kenyataan itu dengancara yang menghilangkan kerumitannya14


lEdisi 010, November 2012Review Diskusi.“Cavanaugh ingin agama itu rumit danberkelindan, jangan disederhanakan.Penyederhanaan agama di Indonesiayang menurut Cavanaugh terpengaruhcara berpikir Pencerahan Barat ialahdengan menggambarkanP r o j e c tk a a nDi t ai g“ ... situasi populasi Indonesia dengandaftar sebagai Berikut: Islam 88%,Protestan 5,8%, Katolik 2,9% danseterusnya. Sebagai tambahan, sejumlahkecil penganut agama tertentu yanghidup di daerah-daerah Islam dan Kristenjuga dicatat oleh dokumen pemerintahantersebut. Kesimpulan statistik inibagaimanapun juga, memberi gambaranyang salah akan keragaman agamayang sebetulnya ada di negeri tersebut.Bahkan statistik tersebut mengaburkanpergerakan dan perubahan kualitas darikehidupan kontemporer agama-agamadi Indonesia.Dalam kenyataannyadi Indonesia,sejumlah komunitasetnik masih mempertahankan danmemelihara sistem ritualnya: seputarkelahiran, pernikahan, bercocok tanam,dan kematian. Komunitas ini juga kerapkali mengungkapkan kepercayaannyaakan bermacam-macam roh, kekuatankosmik yang menuntut sikap moral danbenda-benda ritual yang bertenaga. Dan15


Edisi 010, November 2012Review Diskusikomunitas itulah yang juga mengaku diriselaku orang Kristen dan Islam. Dalampada itu, ada yang menganut keduaduanya,sekaligus dan ada yang sedangbergerak beralih agama.”Kipp dan Rodgers tampaknya inginmemberi tahu bahwa agama tak bisadisederhanakan, entah ke dalam statistik,entah sebagai irasional, atau serbamengabsolutkan. Agama selalu masukke sana kemari dan selalu berkelindan disana sini.Saya ingin tambahkan beberapa halsebelum kita berdiskusi. Saya mengamatibeberapa buku terakhir dan sepertinyabuku ini bisa kita kelompokkan padaarus pemikiran baru yang ingin agaragama lebih masuk dalam dunia publik,menjadi public religion. Jadi ini adalahsalah satu arus yang mengatakan bahwapublic religion dibutuhkan saat ini.Habermas dalam pidatonya di Frankfurt,misalnya, mengatakan bahwa terorismemembuat dia tak punya bahasa untukmenjelaskannya karena dia asingdengan bahasa agama. Bahasa sekularsaya tak bisa menjelaskan terorisme,kata Habermas. Kita kehilanganbanyak sekali kalau kita kehilanganagama. Karena itu undanglah jugaagama, kata dia. Dia kemudian bicaraD e m o c r a c yP e r p u s t a16


lEdisi 010, November 2012Review Diskusidengan Ratzingertentang bagaimanaperjumpaan agama dan pencerahan diruang publik masa kini. Tampaknya bukuini ingin memberi kontribusi itu.P r o j e c tk a a nDi t ai gPersoalannya, kalau saya baca ThePower of Religion in the PublicSphere, yang memuat diskusi terakhirHabermas, Charles Taylor, Cornel Westdan Judith Butler, mereka mengatakan,apa syaratnya kalau mau mengundangagama masuk lagi? Ini mungkin bisamenjadi bahan diskusi kita ke depan.Di sini Habermas dan teman-temannyamempersoalkan bisakah agama disaringatau ditapis agar percakapan-percakapanyang lebih universal namun normatif bisakita dapatkan dari kembalinya agamake ruang publik ini. Saya tidak tahubagaimana universalitas agama setelahditapis dan menjadi normatif untukkehidupan bersama. Menurut saya itulahyang harus diselesaikan oleh orang yangingin mengembalikan agama di ruangpubliksetelah yang sekular tak memadailagi untuk menceritakan, menjelaskan,apalagi mengatur kehidupan kita seharihari.Demikian.17


Edisi 010, November 2012Review DiskusiIII.SESSI TANYA JAWAB DAN KOMENTARIhsan Ali-FauziTerakhir Martin bilang bahwa ini adalahbuku yang ditulis orang yang ingin agamamasuk lagi ke ruang publik. Cavanaughmemang adalah pastor dan juga profesorteologi jadi ini menarik. Tapi mungkinjuga dia bukan orang yang ingin agamamasuk lagi ke ruang publik melainkanlebih karena ada fakta sekarang ini yangtak bisa ditolak sama sekali. Faktanyaadalah agama begitu nyata di dunia ini,masuk dalam politik dan sebagainya. Inibukan hanya di Mesir tapi juga KristenKanan di Amerika, misalnya. Karena itu,diskusinya sekarang adalah pertanyaanMartin tadi, prasyaratnya apa?D e m o c r a c yP e r p u s t a18Sejauh yang saya tahu dan yang pernahkita diskusikan di sini, demokrasi adalahsesuatu yang netral agama. Sekularismedalam pengertian itu juga adalah sesuatuyang netral agama, bukan membenciagama. Negara yang sekular itu artinyaadalah negara yang tidak meng-anakemas-kanagama tapi juga tidak menganak-tiri-kanagama. Di tengah-tengahitulah Charles Taylor, Habermas dan


lEdisi 010, November 2012Review Diskusilain-lain mendiskusikan bagaimana gopublic-nya agama.P r o j e c tStepan bilang, demokrasi tak bisamelarang kalau ada orang yangmau membuat partai agama.Kemungkinannya harus terbuka karenaini adalah demokrasi. Kalau Anda takmemperbolehkan, berarti Anda tidakdemokratis. Apa dasarnya orang takboleh membuat partai agama? KenapaAnda takut sekali dengan orang berjilbab?Dasarnya apa? Saya lebih menyoroti sisiempirisnya, bukan dari sisi filsafatnya.k a a nDi t ai gCavanaugh juga mengutip banyaksosiolog seperti Casanova ketika diamengatakan bahwa jangan-jangandoktrin dan teori sekularisasi sekarang initak cukup menampung perkembanganagama yang baru ini. Karena kita punyaperalatan yang lebih canggih dalammengukur keberagamaan seseorang,kita harus mencari definisi yang lebihpas mengenai apa itu sekularisme atausekularisasi.Jadi kecenderungan ini tidak hanyadatang dari teologi seperti yang menjadibackground Martin dan buku ini, tapijuga dari ilmuwan-ilmuwan empirikseperti Jonathan Foxdi bidang Hubungan19


Edisi 010, November 2012Review DiskusiInternasional, misalnya. Fox menulisbuku terbaik mengenai sekularisasisejauh ini selain Pippa Norris danInglehart. Alfred Stepan yang dulu takpernah bicara agama sekarang berbicaratentang agama dan toleransi. Dia bahkanmembuat satu center yang membahasagama, toleransi dan demokrasi. Adajuga antropolog seperti Talal Asad, Petervan der Veer dan seterusnya. Jadi ilmuilmuempirik juga merasa bahwa fakta initak bisa ditolak.Dari segi itu kemudian orang sepertiHabermas dan Craig Calhoun bertanyakira-kira bagaimana rumusan pasnya?Karena kita ketahui juga orang sepertiAbdullahi Ahmed An-Na’im, misalnya,bilang bahwa saya hanya bisa menjadiMuslim yang benar ketika negaranyasekular. Saya bisa memilih menjadiMuslim yang baik, yang tak dipaksapaksa,justru di bawah negara yangmemang tidak mengurusi agama,misalnya.D e m o c r a c yP e r p u s t a20Saya hanya ingin memperkaya basisempiriknya saja biar kita bisa berdiskusilebih banyak. Silakan kalau ada yangbelum sempat baca bukunya lalu mauminta pendalaman dari Martin. Sayasendiri banyak memperoleh banyakmasukan baru dari Martin seperti soal


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c ttafsir sekularisme baru dan lain-lain.Yang saya tahu, saeculum adalah duniayang terpisah. Tapi memang tak ada yangbenar-benar terpisah. Pemisahan agamadan negara seperti yang kita bayangkandalam doktrin sekularisme lama itu takada. Itulah salah satu yang membuatHabermas merasa harus ada sesuatuyang didiskusikan kembali. Silakan.Martin Sinagak a a nDi t ai gAda yang me-review buku ini danmenanyakan kira-kira apa maunyaCavanaugh? Ada yang mencatat bahwaCavanaugh ingin agar nanti Islam bertemudengan liberalisme. Ini akan menjadipertemuan yang paling asyik di masadepan karena selama ini hal itu hampirtak mungkin menurut pemikir-pemikirBarat. Itu diterima sebagai kemungkinanterbaik di mata orang Barat walaupun itusudah menjadi pengalaman sehari-haridi sini.Saidiman AhmadApakah agama yang kita maksud iniadalah agama yang sama yang pernahdikeluarkan dari dunia publik? Janganjanganagama yang sekarang mencoba21


Edisi 010, November 2012Review Diskusimasuk kembali ke ruang publik itu sudahbukan seperti agama yang dulu pernahdikeluarkan. Agama itu berproses dantidak statis.Talal Asad atau Charles Taylor pernahmeyatakan bahwa sekularisme tak bisadiartikan sebagai sesuatu yang munculuntuk melawan agama. Sekularismejustru muncul dari kalangan agamauntuk menyesuaikan diri denganperkembangan zaman. Jadi ini strategiagama untuk survive.Ahmad GausD e m o c r a c yApa yang disampaikan Cavanaughini sebetulnya melanjutkan apa yangsudah dirintis Mark Juergensmeyeryang menjelaskan kebangkitan agamaagamaatau Jose Casanova mengenaideprivatisasi agama. ProblemnyaCavanaugh tidak membawa satuformula sehingga niat membawakembali agama ke ruang publik akanmenjadi masalah besar. Deskripsi sepertiitu lebih menyerupai apologi. Karenaitu, sebaiknya Martin menjelaskandulu siapa Cavanaugh dan apalatarbelakangnya agar kita bisa melihatsosok pemikirannya.P e r p u s t a22


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c tk a a nDi t ai gOrang yang berniat membawa agamakembali ke ruang publik seperti HansKüng mengajukan formula dialog danmeletakkan landasan etika bagi agamaagama.Ada juga Barbara Brown Zikmundyang mengajak umat beragama untukmerevisi kembali doktrin mengenai misiatau dakwah dalam Kristen dan Islamsehingga kembalinya agama ke ruangpublik itu tidak menjadi masalah. Yanglebih liberal misalnya menyarankanmasuknya agama ke ruang publik dalamrangka post-religion sehingga teorinyapassing over, tak cukup satu agamasaja. Ini miripstatement terakhir Martin,secara formal saya menganut satu agamatapi dalam diri saya sebetulnya banyakmenghayati kepercayaan lain. Landasanetik dan epistemologi seperti ini pentingketika kita mau membawa kembaliagama ke ruang publik. Jika tidak, inihanya akan jadi apologi saja dan agamaakan merusak.Nur Iman SubonoSaya ingin mengkonfirmasi apa yangdinyatakan Ihsan. Keinginan untukmembawa agama kembali ke dunia publikini tidak sekedar keinginan subjektif tapiada suasana objektif di mana institusidan ide sekular tak bisa menjawab apayang sedang terjadi. Jadi kita mengajak23


Edisi 010, November 2012Review Diskusiatau tidak pun dia akan datang.Pertanyaannya adalah, seperti sudahdisinggung, apa prasyarat-prasaratnya?Tadi Martin sudah mengatakan, dikutipdari buku ini, institusi sekular maupunagama membawa dimensi kekerasan.Sebetulnya ini yang harus dinetralisir.Anick HTSaya minta konfirmasi soal providencia.Konsep sekularisme saya kira tidakcukup berhasil dalam memisahkan yangprovidencia tadi menjadi betul-betulsekular. Karena saya lihat, secara teologis,yang disebut penyertaan tuhan ini masihdiyakini kalangan Kristen maupun Islam.Varian dalam agama sebetulnya tak bisadikatakan betul-betul terpisah. Tingkatnegosiasinya belum selesai dan kitabelum bisa menyimpulkan secara hitamputihbahwa sekularisme a la Baratberhasil memisahkan penyertaan Tuhansecara konseptual dan ideologis karenaini masih diyakini kalangan teolog. Ruangpublik tetap melekat dan belum benarbenarbisa dipisahkan.D e m o c r a c yP e r p u s t aKedua, kerumitan ini terjadi karenapara teolog atau agamawan sendirijuga berusaha mencari jawaban ini. Digerakan interfaith, misalnya, kita selalu24


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c tmencari justifikasi agama untuk masukke ruang publik. Karena kalau kita tidakmasuk, yang nanti masuk ke ruang publikadalah agama dalam bentuk dan wajahyang buruk. Karena itu, orang yangmengaku sekular juga mencari justifikasiagama untuk kepentingan yang berbedadengan kepentingan mereka. Inilah yangkemudian juga memperrumit masalah.Kita tak pernah benar-benar sekular.Chaider Bamualimk a a nDi t ai gYang paling provokatif adalah bagianterakhir yang menyangkut tawaranCavanaugh. Ini terkait dengan kesadaranumum di Eropa dan Amerika. Eropa yangsangat liberal dan sekular mungkin barumerasakan hal ini beberapa dekadeterakhir sejak 1970-an setelah adamigrasi besar-besaran dari Timur Tengahdan negara-negara Muslim. Dalam satuseminar beberapa tahun lalu di Belandatentang religion and human rights,seorang Menteri Pembangunan Belandamengklaim bahwa negara bisa sekulartapi ruang publik tak harus sekular,tergantung masyarakatnya mau diwarnaiseperti apa. Karena itu,yang perlu terusdidiskusikan adalah bukan mengatur,tapi bagaimana mempersepsi agama diruang publik.25


Edisi 010, November 2012Review DiskusiTadi ada pertanyaan tentangbagaimanakedepannya. Saya kirajawabannya sudah ada. Habermas sudahmengatakan, dan didiskusikan jugadalam Islam and Secular State oleh An-Na’im,bahwa cara masuk agama ke ruangpublik adalah melalui public reason.Agama bisa masuk meski sebenarnyamasih terlihat dominasi sekular.Agama boleh masuk tapi harus melaluimekanisme sekular. Apa pun aspirasiagama harus bisa dijelaskan legitimasipubliknya. Larangan peredaran alkoholitu bukan karena dia haram menurutIslam atau Kristen tapi harus ada publicreason-nya, untuk menekan tingkatkekerasan atau kejahatan, misalnya.Itulah jawaban Habermas yang diadopsiAn-Na’im. Dengan demikian, agamatak harus dilempar ke ruang privat. Ituterjadi karena arogansi kaum sekular.Ini sejalan dengan argumen Cavanaughketika mengatakan bahwa kekerasandireproduksi dari agama akibatmanipulasi kaum sekular.D e m o c r a c yP e r p u s t aTapi argumen public reason itu belummemuaskan ketika kita mencobamengaitkan public reason denganinstrumen kenegaraan yang rumit.Bagaimana agama, dengan publicreason-nya, mendapatkan legitimasikonstitusi? Bagaimana dia diwujudkandalam rancangan undang-undang?26


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c tLalu bagaimana kita mewadahisemua kepentingan agama sehinggaaspirasi mereka bisa diakomodasisecara demokratis?Dalam hal iniHabermas maupun An-Na’im tak cukupmemuaskan. Tapi setidaknya merekabisa memberi penjelasan di masasekarang ketika agama ada di manamanadan menjadi bagian ruang publik.Yang harus kita dialogkan dan diskusikandalam forum berbeda adalah gagasanHabermas tentang mekanisme publicreason ini. Meski terlihat masih adakendali sekular di situ, tapi sebagaiterobosan, jawabanHabermas menarik.k a a nDi t ai gMartin SinagaTanggapan terakhir ini mencemaskan.Kalau memang tetap ada syarat publicreason, pertanyaannya kapan agamabisa datang sebagai dirinya, bukansebagai hasil penerjemahan diri. Terkaitpertanyaan pertama tadi, beberapaahli mengatakan, Weber sebetulnyatidak mengatakan bahwa Kapitalismedilahirkan Protestantisme, sebaliknyaProtestantisme-lah yang melakukanadaptasi psikologis agar bisa memenuhisyarat-syarat dunia kapitalistik yangmembutuhkan cara baru dalammenghadapi yang materi. Kapitalisme,dalam bahasa Marx, bersifat fetish.27


Edisi 010, November 2012Review DiskusiDia membutuhkan abstraksi yang bisamenggandakan dirinya. Demikian halnyaProtestantisme dengan konfesinya,seolah-olah kalau aku bisa menyatakanimanku, maka aku selamat. Dalamkapitalisme, kalau bisa dinyatakanmelalui uang maka selamatlah.Jadi jangan-jangan agama sebenarnyatak pernah bisa diizinkan datang sebagaiagama apa adanya tapi ditapis terusmenerus. Pekerjaan saya di LutheranWorld Federation, dengan kuatnyasekularisme memikirkan agama, sayamencari-cari mana suara agama yangbisa menohok sekularisme. Saya tanyake Buddhisme dan Islam. Merekamengusulkan agar kita bereksperimendengan produk sekularisme yangpaling total, yaitu kapitalisme uangini. Buddhisme memperkenalkan wellbeingatau gross national happinesssebagai kemungkinan masuknya kembaliagama melawan sekularisme yangsekarang berbentuk kapitalisme global.Mereka memakai prinsip Buddhismeuntuk mencapai kebahagiaan di luarprinsip kebahagiaan sekular yang hanyaberporos pada akumulasi dan financialsecurity. Dari Islam ada desakan untukmengembalikan islamic financialkarenaislamic banking dianggap tapisan sekularsementara islamic financial adalah suaraagama yang tetap agamis dan anti-riba.D e m o c r a c yP e r p u s t a28


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiItu terkait juga dengan prinsip Kristianiyang dikembangkan kaum saleh yangmelahirkan apa yang disebut credituniondi Jerman dulu. Ketika kapitalismeindustri muncul, mereka memikirkantempat kekristenan di ruang ekonomidan lahirlah credit union. Jangan-janganitulah bentuk-bentuk masuknya agamadi ruang publik.P r o j e c tk a a nDi t ai gIni adalah persoalan serius dan sayamemang belum tahu bagaimana agamabisa bicara lagi sekarang. Tapi yangmau dikatakan buku ini adalah tuduhanbahwa agama itu bodoh, amuk dan tidakrasional itu ciptaan atau kembaran darisekularisme yang didorong Pencerahan.Ini tampak ada benarnyajuga karenaorang Eropa lelah dengan agama yangberperang sehingga mereka mendorongproses berpikir tanpa agama dan institusitanpa agama bernama negara. WalaupunCavanaugh mengkritik mitos itu sebagaiciptaan Barat dan kebutuhan Barat, tapiapakah Barat bisa tidak sekular kalaumelihat agama berperang?Chaider BamualimTapi perang sekular itu lebih dahsyat dariperang agama. Tampaknya sekularisme29


Edisi 010, November 2012Review Diskusiingin cuci tangan dengan mengklaimagama sebagai sumber kekerasan.Begitulah jalan pikiran Cavanaugh kalausaya baca. Pikiran ini berbahaya karenaseolah dia membantah agama sebagaisumber kekerasan karena apa pun bisajadi sumber kekerasan. Tapi Cavanaughbenar karena mitos seperti itu memangharus diciptakan agar kaum sekularbebas dari perebutan kekuasaan danbebas dari kekerasan duniawi. Sayalihat Cavanaugh agak men-simplifikasiketika mengatakan bahwa agama tidakbisa menjadi sumber kekerasan danmenyalahkan semua mitos ini kepadakaum sekular. Ini sangat berbahaya.D e m o c r a c yIhsan Ali-FauziKalau itu dia sadar betul. Cavanaughberkali-kali menyebutkan bahwa diatidak sedang menunjukkan bahwa agamatidak bisa menjadi sumber kekerasanseperti yang tadi Anda katakan.P e r p u s t aMartin SinagaCatatan untuk Anick, Peter Berger duluberpendapat dalam bukunya, LangitSuci, bahwa ada jenis kekristenanyang mendorong sekularisme. Berger30


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c tk a a nDi t ai gkemudian menyadari bahwa ternyatadia salah. Saya sepakat dengan apayang Anda katakan tadi. Pemisahansekular dan relijius ini mungkin adalahpemisahan yang tak perlu selesai, dankita tak tahu bagaimana garis ini akanselesai. Dalam sejarah Eropa, pemisahanini bervariasi. Di Prancis, sekularismeberarti laïcité, potong kepala agamawanagar kebebasan dan kekuasaan tersebar.Tapi di sisi lain ada Jerman, misalnya,di mana gereja mengatakan kepadanegara kalau kita meniru revolusi Prancismaka kita akan melawan habis-habisan.Akhirnya mereka berdamai dan seluruhtanah gereja dikembalikan ke negara.Sekularisasi dalam arti tertentu adalahmengembalikan milik gereja ke publik.Karena itu,dalam konstitusi Jerman,seluruh gaji pendeta diurus oleh negaramelalui pajak. Di Jerman, gaji pendetatermasuk yang paling stabil dibandinggaji pengusaha. Jadi sekularisasibervariasi. Keyakinan providenciatadi mungkin masih ada dalam kepalamasyarakat Jerman. Tapi dalam kepalaorang Prancis tampaknya tidak. Foucaultpernah mengatakan, kalau abad ke-19di Inggris ada orang tidak percaya, diadianggap gila, tapi kalau abad ke-19 diPrancis ada orang masih percaya, dialahorang gila.Soal perubahan agama tampaknya31


Edisi 010, November 2012Review DiskusiCavanaugh hanya mau menyerukan agarjanganlah mengejek agama. Casanovalahyang mengatakan bahwa agamayang masuk ke dunia publik sekarang inisudah agama baru. Contohnya adalahKatolisisme di Polandia dan TeologiPembebasan di Amerika Latin. Yangmasuk ke dunia publik sekarang jugaadalah karena pembaharuan agama.Leo Lefebure, pemikir yang cukupmendalam tentang kekerasan danagama, mengatakan kalau agama maukembali, maka agama perlu melihatdirinya secara baru dan itu berartiagama harus memihak pada dimensi laindari dirinya. Dia mencontohkan dengankekristenan. Ketika kekristenan mengacupada ketaatan pada yang kudus, itumendorong peperangan pada yang tidakkudus. Seluruh gerak misi, my missionis over the sea, menjadi menginjili,karena mereka di seberang sana itu taksuci. Ini mendorong kekerasan. Karenaitu, kata Leo Lefebure, Anda harusmenemukan ulang dimensi yang disebuthikmat, dimensi sufistik dalam diri agarAnda lebih cocok masuk di dunia yangnirkekerasan. Jadi menurut saya, selainpublic reason sebagai tapisan, agamayang masuk mungkin lebih singset danjangan terlalu terobsesi pada yang kudus.Tradisi hikmah dan feminin dalam agamaini harus dikembangkan.D e m o c r a c yP e r p u s t a32


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiIhsan Ali-FauziP r o j e c tDi banyak bagian bukunya Cavanaughjuga menyebutkan adanya internalcontest baik di dalam agama maupundi dalam yang sekuler. Scott Appleby,dalam Ambivalence of the Sacred yangsering dikutip dalam diskusi mengenaikekerasan dan agama, juga bilang bahwaagama itu berwajah banyak. Martinbelum menjawab Gaus yang menanyakansiapa sebenarnya Cavanaugh ini.Martin Sinagai t aCavanaugh mungkin mirip MagnisSuseno.k a a nDi gIhsan Ali-FauziSaya kira dia lebih “ilmuwan” dibandingMagnis. Dia teolog tapi dia juga membacakarya-karya empirik, ilmu sosial, sejarahagama dan lain-lain.Tantowi AnwariMeneruskan komentar Pak Chaider,Cavanaugh juga menurut saya berat33


Edisi 010, November 2012Review Diskusisebelah ketika menunjukkan bagaimanamitos itu beroperasi. Dia mengatakanada proses mitologisasi oleh modernitasketika menunjukkan bahwa agamaidentik dengan kekerasan. Dengandemikian modernitas dengan buahnya,nation-state dan sekularisme, patutdicurigai karena mitologisasinya tentangagama yang berlebihan. Bagaimanasebetulnya Cavanaugh melihat operasimitos ini?Terkait mitos, di Roland Barthes itu adaruling class dan media. Ruling class dalamhal ini adalah nation-state, negara Baratyang sekular itulah yang membuat mitosagama biang kerok kekerasan. Tanpadikritisi, mitos itu akan diterima olehmasyarakat terdidik sekali pun. Rulingclass juga punya media. Jadi negara danmedia milik pemerintah berperan dalamhal ini.D e m o c r a c yP e r p u s t aCavanaugh menurut saya tidak fairkarena dia melihat cara beroperasi mitositu linear dan hitam putih. Padahal adaupaya demitologisasi dalam institusisekular. Itu tidak dilihat Cavanaugh.Setelah peristiwa masjid Frankfurtdibakar, misalnya, ada perdebatanalot di parlemen sampai deadlockterkaitlarangan mendirikan masjid diFrankfurt. Akhirnya ada seorang anggota34


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiMartin SinagaP r o j e c tMasyarakat Barat, terutama pembacapembacaterdidik, “kita” yang katanyaterlalu percaya dan terus menerusbekerja dengan mitos itu. Apakah kitacukup mendengar agama kalau kitamempercayai mitos itu? Banyak ceritakekerasan bukan terkait agama saja tapikarena berkelindannya banyak hal.Ihsan Ali-Fauzik a a nDi t ai gEdward Said pernah menulis satu artikelyang menurut saya imajinatif sekali,judulnya Permission to Narrate atau “Izinuntuk Bercerita.” History itu kan cerita.Cerita orang agama tak pernah diberikesempatan. Yang bercerita adalahcerita lawan yang ingin menyingkirkanagama. Mitologisasi sejarah modernmaksudnya agama itu memang setandan karena itu, dia sebaiknya dipinggirsaja. Pahlawannya nation state.Septa DinataSaya tertarik dengan kata variasi dansaya sepakat bahwa melihat variasiitu penting. Kuru, misalnya, sudahmenunjukkan variasi sekularisme di Turki,37


Edisi 010, November 2012Review DiskusiPrancis dan Amerika. Dalam melihatIndonesia, apakah kekhawatiran yangberlebihan akan hadirnya agama di ruangpublik itu beralasan? Ada orang yangsangat khawatir sehingga mengucapkanassalamu’alaikum saja tidak boleh. Jikasekularisme dalam sejarahnya muncul diEropa akibat pengalaman buruk denganagama, lalu dalam konteks Indonesia,apakah kekhawatiran terhadap agamaitu cukup beralasan?Novriantoni KaharBeberapa bulan lalu kita mendiskusikanbuku Charles Kurzman, The MissingMartyrs. Dia kira-kira mengejek Baratyang terlalu obsesif dengan teroris.Saya lihat buku ini juga punya nada yangsama. Bedanya, pada Charles Kurzman,saya bisa memahami latar belakangnyakarena kampanye anti-terorismememang begitu masif dan dampaknyabegitu luas. Tapi saya tak begitu mengertikenapa di dunia yang posisi agamanyatenang-tenang saja seperti di Eropa sanadan bahkan mungkin cukup ideal untukdunia sekular, Cavanaugh harus berkeluhkesah pula soal ini?D e m o c r a c yP e r p u s t a38Menurut saya agak berlebihan juga kalaudia mengeluhkan seakan agama tak bisamenceritakan dan menghadirkan dirinya


lEdisi 010, November 2012Review Diskusiapa adanya.Tadi Martin menceritakandengan melankolis bagaimanasekularisme menghimpit kita sampaiagamawan pun harus berputar-putar dibawah kanopi ilahi. Agak kurang alasandi Eropa sana untuk mengeluhkan halseperti itu.P r o j e c tk a a nDi t ai gKalau kita kaitkan dengan kondisi kitadi Indonesia, konstruksi semacam itusebetulnya sedang terjadi sekarang ini.Kita melihat banyak terjadi kekerasanagama setelah reformasi. Kita yangprogresif liberal ini menikmati jugawacana agama sebagai biang keladikekerasan dan masalah. Kita menikmatiitu supaya muncul ekspresi agama diruang publik yang lebih rasional, lebihmasuk akal, bisa diterima publik, bisaberdialog dengan banyak agama, danbisa menyesuaikan diri dengan dunia.Kita jadi ada alasan untuk itu.Tapi kritik Cavanaugh ini ada betulnyajuga kalau saya lihat kaitan antarakekerasan agama dengan kebijakannegara belakangan ini. Kekerasan agamaini kian tampak seperti mitos karena adajuga peranan rezim yang begitu besarentah dalam memelihara, memberantas,mengeliminasi, atau mengintensifikasikekerasan agama ini. Agama bukan aktorutama melainkan aktor fiktif. Munarman39


Edisi 010, November 2012Review Diskusiseakan-akan hanya wayang dan bukanmastermind sesungguhnya. Tapi sayatidak menafikan bahwa bakan bakunyamemang ada, yaitu gagasan-gagasankeagamaan yang bodoh.Gagasangagasanseperti itu bisa direproduksi,dipanas-panasi, dan dimanfaatkanbahkan oleh elit sekular sekali pun. Jadisaya sedikit banyak dapat belajar dariCavanaugh.Irsyad RhafsadiCavanaugh saya lihat tidak banyakmemberikan tawaran mengenai bentuksekularisme. Di pendahuluannya diamengatakan bahwa secara keseluruhansekularisme itu baik. Di sana jugadia tegaskan bahwa dia tidak sedangmengatakan bahwa agama itu sucitanpa kekerasan. Betul bahwa beberapabagian dari agama itu mengajarkankekerasan tapi menyebut agama biangkeladi kekerasan dengan kategorisasiyang ada sekarang menurut dia keliru.Jadi saya lihat dia lebih menyerangkategorisasinya, apa yang kita sebutsebagai sekular dan apa yang kita sebutsebagai agama itu menyesatkan.D e m o c r a c yP e r p u s t a40Saya tertarik melihat argumen diaterutama yang terkait dengan diri danliyan. Di berbagai tempat di bukunya


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c tk a a nDi t ai gdia sering kali menyebut we, ourselvesdan Others. Anick tadi menanyakanyang dimaksud Cavanaugh denganweitu sebenarnya siapa? Saya jadi teringatbukunya Simone de Beauvoir, TheSecond Sex. Argumen Cavanaugh kuranglebih mirip dengan argumen Beauvoirdi buku itu. Beauvoir memereteli mitoskenapa perempuan selalu dianggap“liyan” yang remeh sementara laki-lakiselalu dianggap subyek yang absolut,bagaimana mitos itu terbentuk dalamsejarahnya, dan seterusnya.Cavanaughjuga kira-kira begitu. Dia khawatir kalauini tidak dikritisi maka apa yang disebut“sekular” pada akhirnya tidak akan jauhberbeda dengan yangdituduhkan padaagama yang menjadi lawannya, absolut,tak bisa dikritik dan selalu benar. Diskusikita ini juga kadang menyebut agama dansekular begitu saja seakan merupakankategori yang sudah baku. Padahal adamitos dalam pengkategorian itu sendiri.Beauvoir menegaskan perlunyakesadaran akan resiprokalitas diridan liyan. Di ruangan ini saya bisasaja menganggap diri saya subjek danselain saya liyan, tapi bagi Anda,sayamungkin adalah liyan. Kita bisa sajamenganggap diri kita ourselves dankelompok agamawan others. Tapi bagikelompok agamawan, kita adalah othersdan mereka self. Karena itu tawaran41


Edisi 010, November 2012Review DiskusiCavanaugh di pendahuluannya sangatbagus. Untuk menjembatani apa yangdisebut agama dan apa yang disebutsekular, kita jangan hanya memikirkanagama harus bagaimana tapi kitaharus mengkritisi diri kita sendiri juga.Sayangnya Cavanaugh hanya mempretelipengkategorian dan membongkarmitosnya saja tanpa menawarkan suaturumusan baru.Martin SinagaSaya jawab dulu supaya tak lupa lagi. Sayakira betul Chavanaugh ingin menyerangkategorisasi yang salah kaprah danmenicptakan mitos itu. Ini bagiandari White Mythologies, buku RobertYoung, yang tidak memadai lagi. Inilahkelebihan pemikir Barat, khususnyaCavanaugh dan rombongannya. Merekaterus menerus mencari percakapan yangtepat mengenai agama dan yang sekularitu.D e m o c r a c yP e r p u s t a42Ini tersirat dalam tanggapan Novri danpertanyaan pertama soal sekularisasitadi, kapan kita bisa betul-betul tepatmembicarakan agama, Indonesia danPancasila? Kata Sukarno, carilah api Islam.Percakapan yang dibangun Sukarnomengenai yang sekular dan agama itubenar sekali. Tapi kenapa kita tiba-tiba


lEdisi 010, November 2012Review Diskusikesulitan membicarakan dua hal inisampai melahirkan omongan-omonganHizbut Tahrir mengenai globalisasi,misalnya.Ada juga percakapan dikalangan Kristen tentang terjadinyakiamat di tahun 2029 dan sebelumitu Anda transfer uang dulu ke nomorrekening sekian agar diberkati.P r o j e c tk a a nDi t ai gMenurut saya di sinilah kematanganbuku ini, yaitu untuk terus menjernihkanpersoalan, bahwa cara bicara sekularismemempercakapkan agamaitu timpang.Agama selama ini juga rupanya cukuptimpang karena tidak melihat faktorkritis dunia terhadap dirinya. Ini adalahisu baru lagi, kapan kita bisa secara lebihsehat membicarakan agama? Sekarangkita sudah melepasnya menjadi motorpolitik, misalnya, sehingga percakapankita mengenai ini makin keruh.Husni MubarokSaya terpancing oleh pertanyaanSaidiman tadi mengenai bentuk agamayang dulu ditinggalkan dan kalau saatini mau dimasukkan lagi ke ruangpublik bentuknya seperti apa. Sayateringat draft kurikulum pendidikandasar dari Kementrian Pendidikan yangbaru saja akan dirilis. Kurikulum inimulai diperbincangkan banyak orang,43


Edisi 010, November 2012Review Diskusikhususnya pelajaran IPA dan IPS akandileburkan ke dalam mata pelajaranlainnya. IPA dileburkan ke dalammata pelajaran matematika; IPS akandileburkan ke dalam mata pelajaranbahasa Indonesia. Sementara itu, matapelajaran agama dipertahankan. Tidakhanya dipertahankan, tetapi kurikulumtingkat SD sampai SMA akan diarahkanuntuk pendidikan agama dalam rangkapendidikan karakter.Saya jadi bertanya-tanya, nasihat bukuini agar agama masuk kembali ke ruangpublik dialamatkan kepada siapa? Jikakita lihat Indonesia, sebagaimana sayacontohkan perihal kurikulum di atas,agama selalu didesakkan di ruangpublik. Di sisi lain, elit politik kita relatifmelihat dan mengambil insentif politikdengan mengakomodasi kepentinganagama di ruang publik. Jadi, elit politikkita cukup akomodatif terhadap agama,sebagaimana dibicarakan dalam bukuini.D e m o c r a c yP e r p u s t aSaya menduga, nasihat tersebutdiarahkan ke negara seperti Prancis,yang level sekularismenya bisadikatakan ekstrem: benci agama.Berbeda misalnya dengan Amerika yangpada tataran tertentu mengakomodasikepentingan agama di ruang publik.44


Edisi 010, November 2012Review Diskusidibodohi. Ketika isu agama tertentudiangkat untuk menjadi aturan di ruangpublik, masyarakat segera merespon.Isu tersebut akan mereka diskusikan.Jadi, politisi berbasis agama akanberupaya untuk menyajikan gagasankeagamaannya dalam bentuk yang lebihbisa diterima semua pihak.Terakhir, saya teringat diskusi diSalihara, ada seorang pembicara yangmengatakan bahwa di Eropa orangberdebat dan mendiskusikan berbulanbulanhanya untuk menjernihkankonsep atau ide tertentu. Buku iniadalah salah satu di antaranya. Bukuini sangat penting dalam rangka terusmenerus menjernihkan gagasan dankosep kita mengenai agama di ruangpublik, khususnya dalam kaitan dengankekerasan. Akan tetapi usulan agaragama masuk dan diterima di ruangpublik, fakta sudah terlebih dahulumemperlihatkannya. Agama sudah danselalu menjadi bagian penting dalamruang publik negara-negara demokratis.D e m o c r a c yP e r p u s t aKhairil AzharSecara kualitatif Cavanaugh atau pemikirlainnya tadi sudah membahas panjanglebar mengenai mitos kekerasan46


lEdisi 010, November 2012Review Diskusikeagamaan. Lalu bagaimana penjelasankuantitatifnya? Apakah kekerasan yangselama ini terjadi, berdasarkan alasanalasanmurni agama atau alasan-alasansekular?P r o j e c tk a a nDi t ai gSaya ingin menyambung pertanyaan itu:apakah yang hendak ditolak Cavanaughitu agama atau unsur kekerasan yangmuncul dari ekspresi keagamaan?Cavanaugh tampaknya ingin melihatbahwa ada dimensi damai dari agama dankekerasan juga bisa muncul dari lembaganon-agama. Prancis, misalnya, yangsangat menolak agama di ruang publik,tetap melakukan kekerasan. Pemikiranrealis, state-sentris atau national interest,juga berpeluang mengandung unsurkekerasan. Jadi, apakah kekerasan ituhanya ada dalam agama atau bagaimana?Ali MunhanifDaniel AwigraFokus pada violence membuat Cavanaughmengabaikan aspek-aspek transisiagama yang masuk ke dalam modernitassecara lebih smooth. Eropa itu unik,tetapi pada saat yang sama paradoks.Anda bayangkan, partai yang berkuasadi hampir semua negara di Eropa, kecuali47


Edisi 010, November 2012Review DiskusiPrancis, adalah Partai Kristen Demokrat.Partai tersebut pada awalnya dibentukdalam rangka mengkristenkanmodernitas, tetapi berbeda dengan(pengkristenan) pada masa pra-Westphalia yang sangat violence itu.Pasca Westphalia, otoritas-otoritasagama tampaknya mulai hancur.Situasi ini memaksa kaum agamawanmengorganisasi diri. Tapi merekamengorganisasi diri bukan dalampengertian moderat—moderat disini dalam arti, ini yang kita seringkeliru, menyerah. Mereka sebenarnyapragmatis. Mereka tidak lagimenggunakan cara kekerasan untukmengkristenkan negara, tetapi dengancara lain. Mereka akan berbelok arahjika ada benturan lagi. Sifat pragmatisinilah yang berhasil mendorong transisiagama ke alam moderen dengan lebihsmooth.D e m o c r a c yP e r p u s t aIhsan Ali-FauziKetika kamu mengatakan agamabergerak menjadi sekular secara lebihsmooth, kamu sedang menggunakan48


lEdisi 010, November 2012Review Diskusimakna dari konsep agama dansekularisme yang berbeda dari yangbiasanya orang pakai.Ali MunhanifP r o j e c tk a a nDi t ai gWestphalia itu tricky. Ia bukan sematamataperjanjian teritorial yang penting,tetapi juga hancurnya otoritas agama.Kalau kita baca Westphalia, seolah-olah disitulah nation-state dibentuk. Territorialboundaries antarnegara terbentukberdasarkan etnisitas dan seterusnya.Karena hancurnya otoritas itu, mereka(kalangan agamawan) harus melakukansemacam pelembagaan diri yang baruagar otoritas mereka tetap terjaga.Dalam bacaan kita, sejarah Eropa bisadikatakan paradoks karena kemampuanmereka, Katolik maupun Kristen, untukmencangkokkan diri ke lembaga-lembagamodern yang sama sekali baru. Kita tahu,warisan liberalisme yang paling longlastingadalah negara. Dalam konteksini, orang liberal tidak hanya menyeranggereja, tetapi kemampuan dia membuatlembaga baru yang menggantikan(otoritas) gereja. Pada taraf itulah,cara-cara kalangan agamawan dalamrangka transisi menuju modernitaslebih adaptable dan smooth. Tak hanyadi Eropa, saat ini di India ada BharatiyaJanata Party, yang sudah menggantikan49


Edisi 010, November 2012Review Diskusidominasi Kongres. Di Amerika Latinhampir semua partai Kristen Demokratberkuasa. Di dunia Islam, misalnya diMesir, tampak Ikhwanul Muslimunhendak menampilkan agama di ruangpublik, tetapi tidak berbahaya.Tentu saja ini adalah masalahotoritas. Ada agamawan yang berhasilmelembagakan dirinya secara baru,tetapi ada juga yang tertinggal. Merekaitulah orang semacam Habib Rizieq,MUI dan dewan syariah di bank-bank.Mereka kini sedang mencari rumusanbaru itu. Di masa depan, saya kira, kalauWestphalia ini menjadi semacam anakzaman dari cara bagaimana manusiamelakukan institusionalisasi diri dalamkehidupan kolektif, selalu ada caratransisi agama ke ruang publik secaralebih mulus, atau smooth.D e m o c r a c yLiberalisme tidak bisa dibendung.Sekularisme, saya kira, adalah kemestian.Adalah tugas kita untuk mengarahkanagar sekularisme tidak memakankorban terlalu banyak. Artinya, pasti adaalternatif-alternatif di mana agama danotoritas sekular menyiasati sedemikianrupa dalam kehidupan kolektif. Sayatidak tahu bagaimana caranya, tetapikaum sekular harus mempersiapkannya.P e r p u s t a50


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c tk a a nDi t ai gSaya ingin menyampaikan satu hallagi. Karena ini menyangkut otoritasdan bagaimana orang meng-exerciseotoritasnya, semestinya mereka diberitempat di Parlemen. Tapi cukup diParlemen saja agar kalau mereka menjadiular, ular-nya kelihatan. Pembicaraanmengenai ideologi akan terpinggirkanmanakala mereka mulai membicarakanbagaimana Banggar (Badan Anggaran)dikelola, misalnya. Hal itu membukapeluang bagi agamawan menjadikanagamanya sebagai identity, bukanideologi. Biarkan saja orang-orang yangtetap percaya ada hari akhir untukmendakwahkan keyakinannya itu dilingkungannya. Misalnya di Indonesiamuncul acara dakwah di TV seperti diAmerika. Itu bagus. Acara “IndonesiaDamai” misalnya sudah memberi ruangkepada orang yang percaya akan kesucianagama muncul dalam bentuknya yangsipil. Pada saat yang sama, ada juga orangyang percaya pada negara Islam, syariatIslam, dan seterusnya, tapi biarkanmereka di parlemen saja.Ihsan Ali-FauziDengan kemungkinan kalah atau menang.51


Edisi 010, November 2012Review DiskusiAli MunanifAda orang-orang yang merasa bahwapartai Islam sudah mengalami deideologisasi.Banyak buku yangmengatakan bahwa partai Islam tidaklagi bicara ideologi. Tetapi kalau kitalihat antara 2004 - 2010, ada semacamcleavage yang tidak bisa dihindari diParlemen setiap kali muncul agendauntuk mendiskusikan, misalnya,pornografi. Dalam isu tersebut, adapemilahan yang tegas, dan kita tidakbisa menolak jika memang itu agendamereka. Contoh lain adalah UU Zakatdi mana polarisasai partai nasionalisdan Islam terjadi. Lihat juga UU Baznas,Pornografi, Gender, Sisdiknas, atauAmandemen Piagam Jakarta di manamereka gagal. Itu membuktikan bahwamemang ada orang yang die-hard untukmemperjuangkan keyakinannya. Tetapiruang untuk mereka jangan terlalu luas,cukup di parlemen saja.D e m o c r a c yP e r p u s t a52Di sisi lain, orang-orang liberal harusbener. Partai-partai sekular harusmembenahi diri. Mereka harusmengurangi korupsi, misalnya. Selamaorang-orang liberal tidak membenahidiri, mereka akan mengimajinasikanuntuk memanggil kembali agama kedalam kehidupan kolektif. Masalahnya,


lEdisi 010, November 2012Review Diskusikita mengkampanyekan petingnyamengurangi otoritas agama di ruangpublik dan pentingnya negara sekular,tetapi pada saat yang sama kita sendiribobrok dalam mengurusi lembagalembagamodern itu. Itulah yangberbahaya.Martin SinagaP r o j e c tk a a nDi t ai gKalau mendengar paparan Ali Munhaniftadi, saya menjadi simpati, dalam arti,Anda mengizinkan sekularisasi terbatas,yakni dalam rangka rekayasa sosial:kita sekular. Tapi jangan sekularismememberitahukan kepada agama bahwakamu itu amuk, bodoh dan seterusnya.Yang Cavanaugh sesalkan, sekularismememberitahu kepada agama mengenaiidentitasnya: kamu itu marahan,sedikit-sedikit memutlak-mutlakkan,dan seterusnya. Saya sepakat denganide tersebut sebab sekularisme jugamelahirkan ideologi yang murungsekali. Lihatlah Zizek. Sekularisme itumemuaskan diri tetapi menipu diri.Ihsan Ali-FauziIngat, kritik terhadap modernitastidak hanya dari Zizek, bukan? Asal-53


Edisi 010, November 2012Review Diskusiusul mengapa revolusi Iran terjadi,mengapa teori ketergantungan muncul,itu gara-gara ada masalah denganteori modernisasi, atau modernitasitu sendiri. Mengapa agama naik jugakarena lawannya bukan tanpa masalahsama sekali.Martin SinagaDan lawannya tidak membatasidiri, sebagaimana Ali Munhanif tadiutarakan.Ahmad GausD e m o c r a c ySaya terus terang pesimis. Kita masihberbicara dalam kerangka oposisi biner,yang profan dan yang sakral, yangreligius dan yang sekular. Menurut sayadi sinilah justru sumber konfliknya.Konflik di dunia nyata terjadi karena adakonflik di dunia wacana.P e r p u s t aSebenarnya sudah banyak usaha untukkeluar dari lingkaran setan semacamini. Seperti misalnya yang dilakukanoleh Huston Smith atau Frithjof Schuon.Dia tidak pernah membuka ruangkonflik antara agama-agama. Merekamenyusun mozaik-mozaik dari agama-54


lEdisi 010, November 2012Review Diskusiagama, kemudian menarik benangmerah bersama kebaikan agama-agama,kemudian dia sebut transcendence unityof religion. Agama tampil ke ruang publikdengan wajah dan baju baru. Saya tidakmelihat hal tersebut dalam buku ini.Malahan, dia terjebak dalam kerangkaoposisi biner tadi.P r o j e c tIhsan Ali-FauziMereka berbicara dalam objek yangberbeda. Ini bukan konflik antar teologi.Ini adalah soal teologi yang disingkirkanoleh kelompok yang anti-teologi.i t aAhmad Gausk a a nDi gMaksud saya, ada masalah dalamkerangka hubungan antar-agama. Diaberusaha mencarikan jalan keluar.Tetapi saya tidak melihat jalan keluaritu dari buku Cavanaugh. Dia hanyamengukuhkan identitas agama, apalagijika ia disamakan dengan Romo Magnis.Dia hanya mengukuhkan dalam aspekformalismenya. Saya terus terang pesimisdalam kerangka semacam itu karena adadiscourse mengenai post-religion yanglebih liberal, seperti Cak Nur: “sebaikbaikagama di sisi Allah, bukan Islam,Kristen atau Hindu atau lainnya, tetapi55


Edisi 010, November 2012Review Diskusiyang tunduk atau hanif”. Itu baru agamayang muncul dengan wajah baru. Di situtidak ada lagi ruang konflik bagi agama.Ihsan Ali-FauziTapi buku ini tidak bicara konflik antaragama.Buku ini berbicara mengenaiorang beragama yang konflik denganorang yang benci agama.Anick HTSaya mau menanggapi mas Ali. Sayamalah melihat tawaran memberiruang agama di parlemen itu bukansolusi. Pertanyaannya, mungkinkahagama muncul di ruang publik dalamwatak aslinya? Watak yang berasal dariasumsi bahwa agama harus munculdengan wajah yang baru, yang lebihsantun, rasional dan bias sekular, seolahdianggap bukan watak asli agama. Yangmendefiniskan watak aslinya itu banyak,tidak tunggal.D e m o c r a c yP e r p u s t a56Ihsan Ali-FauziSaya mau klarifikasi agar kita punyapersepsi yang sama. Kalau kita bicara


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c tmengenai agama yang masuk ke dalamsistem yang modern, silakan. Tetapimereka harus masuk dengan cara yangbagus, yang oleh Ali disebut smooth dandamai tadi. Yang dikatakan Cavanaughadalah agama yang keras melulu.Jadi contoh yang disampaikan Ali tadiuntuk memperlihatkan kemungkinanbersatunya theso-called the sacred danthe secular. Contohnya, agamawanmembentuk partai politik, yakni menjadipartai sosial demokrat, dan di Italiaberkuasa. Mereka tidak menyebut dirinyaKristen, tetapi kita tahu basic merekaKristen.k a a nDi t ai gSebenarnya pemisahan antara yang sakraldan yang sekular hilang. Yang sebenarnyaterjadi adalah dua grup dengan identitaskeagamaan masing-masing. Kita bisaidentifikasi dari, misalnya dari A sampaiZ. Z untuk kelompok yang paling tidaktaat dan A untuk grup yang paling taat.Ini adalah proses di mana si A, yang darisegi identitas keagamaannya kuat sekali,mengembangkan ide keagamaannyadalam struktur kelembagaan modern,bukan sekular. Karena sekular itu adalahsatu garis continuum dari A sampai Z.Jadi, transisi itu berarti seorang yangsangat relijius atau anti-relijius masuk kedalam dunia politik.57


Edisi 010, November 2012Review DiskusiInstitusi politik modern dicirikan olehlembaga yang disebut sebagai nationstate.Salah satu cara mengelola nationstateadalah melalui partai politik. Tatakelolanya disebut demokrasi. Biasanyanation-state atau demokrasi ini seringkalikita sebut sekular. Padahal sekular ituberada dalam garis continuum antaraA sampai Z, di mana A misanya yangtingkat keagamaannya paling tebal danZ tingkat keberagamaannya paling tipis.Kalau kita tidak suka dengan yang oposisibiner, kita bisa mengatakan relijius dansekular itu dalam garis continuum. Yangmenjadi masalah adalah dua jenis grupyang memiliki identitas keagamaan, taatdan sekular, ingin hidup dan bekerjadalam kehidupan dunia yang institusiinstitusinyabaru. Dulu feodalismesekarang nation-state.D e m o c r a c yMerujuk kepada Ali, pengalaman awalabad 20 di Eropa menunjukkan kasusdi mana orang yang memiliki identitaskeagamaan yang sangat kuat sekali,yakni orang-orang Kristen, membentukpartai politik. Mereka menggunakaninstitusi modern untuk mengurusikehidupan bersama-sama, sekaligusmemperjuangkan idenya yang kebetulankental sekali agamanya, dengan carayang smooth.P e r p u s t a58


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiAnick HTPada titik yang paling ekstrem saat inimereka bukan hanya anti sekularisme,tetapi juga anti demokrasi. Sementarayang paling soft dari sekularisasi adalahpro-demokrasi.P r o j e c tIhsan Ali-FauziMari kita cek, ada yang anti-demokrasi,dan ada yang tidak.k a a nDi t ai gAnick HTMaksud saya, ruang yang kita gunakanuntuk mereka yang paling anti-demokrasiitu seperti apa? Kalau kita hanya memberiruang yang sistemik, di parlemen dansebagainya, bagaimana dengan HizbutTahrir atau Jamaah Islamiyah yangbahkan anti-nation-state? Mereka jugamendefinisikan dirinya we and you.Mereka merasa absolut dan merasaitulah watak aslinya Islam. Di sinilahsulitnya negosiasi memasukkan merekake ruang publik.Martin Sinaga59


Edisi 010, November 2012Review DiskusiMaka alternatifnya adalah yangnormatif sebagaimana dikatakan AliMunhanif tadi. Dalam kerangka politikdan rekayasa sosial, pakailah kerangkacontinuum tadi yang basisnya sekulartetapi mengizinkan ruang bagi agama.Tetapi bagi mereka yang beragamadan watak aslinya mencerminkankemarahan dan anti-fondasi bersama,saya tidak tahu.Tantowi AnwariApakah wacana begini banyak diEropa? Pasca 11 September, misalnya,umumnya wacana yang berkembangadalah akomodasi agama di ruangpublik. Wacana ini menjadi sangatramai dibicarakan. Mereka mencacimaki model Prancis: “demokrasi, kokmenghambat agama?” Apakah wacanasemacam itu banyak di Eropa? Janganjangankita terlalu khawatir dengan apayang dikatakan oleh Cavanaugh yangmencurigai modernitas atau lembagalembagasekular, dan karena itu haruskita perbaiki. Jangan-jangan wacanasekular yang menolak agama di ruangpublik di sana tak terlalu ramai danmalah terpinggirkan karena yang sedangramai justru gagasan seperti Habermas,Hans Küng dan lainnya.D e m o c r a c yP e r p u s t a60


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiMartin SinagaP r o j e c ti t aIsu yang sedang ramai dibicarakan diEropa saat ini adalah kemungkinan Eropamenjadi masyarakat multi-kultur dalamkonteks menghadapi imigran. Tetapibasisnya demokrasi-liberal. Yang sedikitmengkhawatirkan adalah ketika Paus,misalnya, mengatakan bahwa maknahidup pun saat ini harus ditentukandari pemikiran sekular, apa itu maknakebahagiaan, hak asasi manusia dan lainlain.Eropa sebenarnya berterima kasihsekali karena agama lebih tentram. Karenaitulah Eropa bisa melejit memikirkanteknologi, sains, pengelolaan lingkungandan lain-lain.k a a nDi gSaya menyimpang sedikit, menyinggungapa dikatakan Husni tadi, ketikapercakapan kita mengenai agamasemerawut, tapi pada saat yang samaada keterbukaan dari aktor-aktor diParlemen kepada agama, menurut sayaIndonesia tidak terlalu mencemaskan.Jadi, kecemasan Anick lebih sebagaisemacam pengandaian.Ihsan Ali-FauziSambil menunggu yang lain, saya mau61


Edisi 010, November 2012Review Diskusicerita mengenai data Pew Centeryang mengatakan bahwa UU dalamrangka defamation dan blasphemyitu widespread. UU macam ini bukanhanya di Asia Pasifik atau Timur Tengah.Norwegia dan Denmark juga memilikiUU tersebut. Ini mengerikan. Meskipunkita tahu ada flip side dalam defamationmaupun freedom of expression, sayamulanya mengasumsikan UU ini masalahterbesar di negara kita atau Pakistansaja. Tapi rupanya tidak. Ini tantanganterberat buat kita.UU defamation ini bukan keputusanagama, melainkan kesepakatan yangdihasilkan melalui mekanisme nastionstateyang banyak sekularnya. Dalamkonteks ini, nation-state banyakmelahirkan institusi yang sesuai dengankepentingan agamawan, salah satunyadefamation.D e m o c r a c yP e r p u s t a62Saya tadinya tidak menduga itu adadi tempat lain. Saya hanya mengiradi negara semacam Pakistan atauIndonesia. Saya ingin mengatakan,dalam kaitan dengan apa yang dikatakanoleh Ali tadi, ada produk nation-stateyang menguntungkan agamawandalam spektrum tadi dan diperolehmelalui mekanisme sekular, mekanismemodern, yang tidak dipaksakan oleh


lEdisi 010, November 2012Review Diskusiagama.Zuhairi MisrawiP r o j e c tDi Eropa ada yang namanya foruminternum. Forum itu yang menyebabkanUU penodaan agama di sana tidak pernahdipakai.Ihsan Ali-Fauzik a a nDi t ai gYang kedua, saya setuju dengan Irsyaddan sudah ditekankan oleh yang lainnya.Buku ini mengeluhkan kenyataan bahwabanyak sekali orang yang menulis agamadan kekerasan. Seperti yang seringkali jadiargumen saya, mari kita lihat variasinya.Ali tadi memperlihatkan pengalamanreligious peace, di mana agama masukke dalam lembaga modern secara damaiseperti di Italia, Jerman dan negara diEropa lainnya. Jika kita lihat di negaraBarat yang Kristen, hal ini sudah menjadipola besar. Sekarang sedang diuji cobadi negara kita, yang demokrasinya masihsangat baru. Kita sedang menguji apakahorang yang taat itu bisa masuk ke dalamdan bisa memanfaatkan lembaga modernsecara damai.63


Edisi 010, November 2012Review DiskusiSelain religious peace, kita juga perlumenampilkan contoh lain. Saya kirastudi Stathis Kalyvas adalah salahsatu yang terbaik. Dukungan darikelompok Kristen terhadap demokrasidi Amerika sangat besar sekali. Studiitu memperlihatkan bahwa kalanganagamawan tidak selalu bentrok denganlembaga-lembaga modern, melainkanmendukung lembaga modern, baik bagination-state dan baik buat agama. Winwinsolution seperti itulah yang haruskita cari.Tetapi penting kita ingat bahwa violenceundertaken by nation-state itu jugahuge. Agama bukan naik karena agamaitu sendiri, tetapi karena lawannyabrengsek. Jadi, pesan utama buku ini,menurut saya, mari saling koreksi diriantara kedua belah pihak (kelompokagama dan kelompok sekular). Dalamkeduanya ada variasi, ada positif dannegatifnya. Mari kita lihat mana yangpaling baik di antara kedua belah pihak.D e m o c r a c yP e r p u s t a64Ada kasus di mana kalangan agamaberhasil memanfaatkan institusi nationstate.AKP berhasil memanfaatkanlembaga yang kita sebut sekularyang padahal itu maksudnya institusimodern,nation-state. AKP naik melaluimekanisme demokratis berhasilmeningkatkan pertumbuhan ekonomi


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiTurki lebih baik. Tadinya kita tidak percayakalangan agama bisa seperti AKP itu.Saidiman AhmadP r o j e c tIni soal kategori. Apakah AKP atau PKSmasih bisa disebut kelompok agama?Menurut saya mereka adalah kelompoksekular ketika mereka menggunakaninstitusi yang sekular untuk eksis. Sayamasih memahami kritik kita mengenaimasih adanya dua pengandaian daribuku ini dua oposisi kelompok agamadan sekular.k a a nDi t ai gSaya masih lebih senang dengan orangseperti Charles Taylor yang mengatakanbahwa hampir tidak ada ruang di duniaini yang tidak diliputi oleh sekularisme.Menurutnya, ini adalah abad sekular(secular age). Agama adalah salah satupilihan. Bahkan kekerasan sekalipunadalah salah satu pilihan strategi dalamberkompetisi di dunia sekular, yangmemungkinkannya terjadi. Jika hal itu(kekerasan sebagai strategi) menjadimasalah, maka hal itu merupakanmasalah bagi sistem sekular dansistem demokrasi. Jadi, kita tidak bisamengatakan ini kelompok sekular, yanglain agama. Ini adalah pilihan saja.Charles Taylor mengatakan bahwa agamaadalah salah satu pilihan dari pilihan lain65


Edisi 010, November 2012Review Diskusiyang tersedia di dalam dunia yang kitasebut sekular.Ihsan Ali-FauziMenurut saya, itulah yang saya sebutcontinuum. Ekstrem satu agama,ekstrem lainnya sekular. Tetapi semuaorang berada pada garis continuumitu. Saya setuju AKP masuk kategoridi sebelah sini (Islamis), tetapi ketikamasuk ke ruang publik mereka bermaindengan institusi moderen.Zuhairi MisrawiD e m o c r a c yAKP bisa begitu karena memang basiskonstitusi Turki sekular. KonstitusiTurki tidak memungkinkan AKPmenggunakan agama di ruang publik.Jika mereka menggunakan agama diruang publik, mereka bisa di-bannedkarena melanggar konstitusi.P e r p u s t aSaidiman Ahmad66Menurut saya, fundamentalismesekalipun hanya mungkin tumbuh diruang yang memungkinkannya tumbuh,yaitu demokrasi yang adalah institusisekular. Hizbut Tahrir hanya mungkin


lEdisi 010, November 2012Review Diskusitumbuh di negara demokratis, tidakotoritarian.Ihsan Ali-FauziP r o j e c tKamu kembali lagi ke yang tadi. Yang kamukatakan itu sebenarnya adalah institusimodern, atau demokrasi.Martin Sinagai t ai gDi Eropa hanya ada satu negara yangdiizinkan tidak sekular dan bisa tumbuh,namanya Vatikan.Elza Peldi TaherDk a a nTapi penduduknya hanya dua ribu orang.Negaranya kecil sekali.Ali MunanifYang membuat Ben Anderson kagumterhadap berbagai ekspresi ideologibesar dunia adalah ketidakmampuanmereka untuk menghindari ekspresinasionalnya. Ben Andeson percaya bahwanasionalisme sebagai sebuah identitasadalah replacement dari identitas agama67


Edisi 010, November 2012Review Diskusiyang mulai mati. Akar kekerasan agamaitu bukan karena doktrin agama sepertijihad dan semacamnya, tetapi karenaagama punya kecenderungan untukterus menerus menjadi empire. DoktrinMartin, make the disciples of everynation,sebenarnya punya efek yangsangat dramatis bagi umat beragamauntuk membuat kekaisaran di mukabumi, the kingdom of god. Dalam Islammisalnya, al-Islamu ya’lu wala yu’la‘alaih.Sense of empire inilah yang cocokdengan pra-Westphalia. Kita harusmenghindarkan diri dari membawaagama menjadi memiliki pretensimenjadi kekaisaran. Di situlah akarviolence yang membuat umat manusiaseragam di bawah payung Tuhan, payungiman. Problemnya, mungkinkah kitaterus menerus melakukan rasionalisasiagama? Upaya merasionalisasi agamaberarti kita menyumbangkan sesuatuyang berarti.D e m o c r a c yP e r p u s t a68Aspek lain yang juga diabaikanCavanaugh, yang saya sendiri sebenarnyatidak suka, adalah antropologi.Antropologi menyumbangkan konsepyang sangat penting, yakni hampirsemua negara di dunia memilikinational religion atau apa yang Bellahsebut sebagai civil religion. Di Amerika,


lEdisi 010, November 2012Review Diskusimisalnya, ada thanksgiving. Ritual inisebenarnya pengganti Christmas. Kita harusterus menerus mendorong rasionalisasiekspresi beragama. Kecenderungan agamayang ingin menjadi kerajaan inilah yangmenjadi akar kekerasan dalam agama.P r o j e c ti t ai gKalau di masing-masing provinsi adaMUI, itu tidak apa-apa. Tetapi sekalimereka centralize, mereka lama-lamaingin menjadi kingdom. Awalnya hanyaJakarta, lama-lama MUI mulai mengaturPapua. Kemudian mereka mulai mengaturThailand dan seterusnya. Ini adalah bagianyang merusak dari ekspresi agama. Agamamodel begitu cocok pada masa abadpertengahan karena orang pada masaitu memiliki pretensi untuk membangunempire.k a a nDMasalahnya saat ini kelompok sekular danliberal sekalipun juga memiliki pretensiimperial. NGO ada di mana-mana dandisponsori Amerika. Itu problematik.Tetapi ide-ide liberalisme yang dibungkusdengan gaya-gaya imperialistik itulahyang sebenarnya memancing respon balikagama untuk juga menjadi empire. Merekatidak hanya ingin melibas Israel, kalau perluAmerika juga akan dilibas.Sense of imperial ideas itu yang menjadiperhatian kita. Mestinya kita sudah69


Edisi 010, November 2012Review Diskusimulai nasionalisasi agama. Katolikberhasil. Pusatnya Vatikan. Tetapiorang Timor-Timur dipersilakan adapenyesuaian dengan tabu-tabu yangada di sana. Apalagi Protestan yangtidak hanya teritorial di level provinsitapi sampai sangat lokal sekali, yaknigereja itu sendiri. Semakin dipersempitruangnya, sense of imperial ideas dariagama semakin merosot. Masalahnyakalau kita ramai membuka ruangperdebatan munculnya ide-ide Barat,itu mendorong agamawan berpikirbahwa Perang Salib akan terjadi lagi,karena rasa persaudaraan di Indonesiatiba-tiba digabungkan dengan merekayang ada di Palestina sana. Orang didesa saya yang tidak tahu Palestina,ketika mereka menjadi khotib merekamengkhutbahkan ide-ide bahwa nasibPalestina ada di tangan kita.D e m o c r a c yIhsan Ali-FauziIslam yang dom itu di mana sih? Itusudah lama hilang since one centuryago.P e r p u s t aAli Munhanif70


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiSeperti Pan Islamisme.Ihsan Ali-FauziItu sudah hilang sejak lama.Ali MunhanifP r o j e c tSaya masih percaya bahwa nasionalisasiagama harus terus menerus dilakukan.Ihsan Ali-Fauzii t ai gMenurut saya harus dilakukan dan memangsudah natural.k a a nDMartin SinagaSoal menjernihkan diskusi agama,tampaknya kita memang harus mengikutikejernihan-kejernihan Barat. Sebab sayadengar omongan agama kita masih tetapberkutat pada satu soal, yang mungkinsemakin jernih, yaitu kerukunan. Jadi,diskusi Ciputat School ini saya harap bisamendorong kita untuk membicarakanhubungan Islam-Kristen di Indonesia yanglebih dari sekadar kerukunan, yakni soal-71


Edisi 010, November 2012Review Diskusisoal lain yang lebih bernas.Ihsan Ali-FauziSaya kira, diskusi kita cukup panjang. Sayatidak perlu menyimpulkan. Kita bertemubulan depan dalam diskusi yang sama.Pengumumannya akan dikirim melaluie-mail kita semua. Terima kasih kepadaMartin Sinaga dan kita semua.Saya akhiri dan wassalamu’alaikum wr.wb.D e m o c r a c yP e r p u s t a72


lEdisi 010, November 2012Review DiskusiP r o j e c t© 2012Review diskusi ini diterbitkan oleh<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>, Yayasan Abad Demokrasi.Untuk berlangganan, kunjungiwww.abad-demokrasi.comKode naskah: MAR001Transkripsi: M. Irsyad Rhafsadi dan HusniMubarokRedaksi: Anick HTi t ak a a nDi gSumber gambar cover: www.redtribution.wordpress.com73

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!