12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Djohan, perlu disingkirkan bukan saja dalam kerangka hubunganantar agama, melainkan juga dalam hubungan antar aliran dalamsuatu agama. Dalam masalah yang terakhir ini, Djohanmengatakan: 24Berbeda dengan masalah pertama, maka masalah kedua, yaknimengenai hubungan dan pergaulan di antara penganut berbagaialiran dan paham keagamaan dalam satu agama biasanya justrulebih peka. Orang lebih mudah bergaul dengan penganut agamalain daripada penganut sesama agama yang berbeda alirankeagamaannya. Tidak mengherankan apabila kelompokmayoritas dalam suatu agama tidak segan-segan meminjamtangan penguasa untuk membabat kelompok minoritas sebagaialiran sesat. Saya rasa kecenderungan untuk membasmikelompok-kelompok yang dianggap sempalan adalah suatu sikapyang anti-pluralisme dan tidak manusiawi.Patut dicatat bahwa Djohan menuliskan kalimat-kalimat di ataspada tahun 1992, jadi sekitar 17 tahun yang silam. Pada saat iturezim Orde Baru masih berkuasa dan demokrasi politik belumterwujud seperti sekarang ini. Maka mungkin sebuah ironi bahwameskipun kita sudah mulai berdemokrasi, tetapi apa yangdikhawatirkan Djohan mengenai pembasmian aliran sesat denganmenggunakan tangan penguasa ternyata masih terjadi sekarang.Karena itulah, ketika kasus penyerangan terhadap orang-orangAhmadiyah meletus di masa reformasi ini, Djohan kembalimenyuarakan keharusan jaminan kebebasan beragama bagi warganegara, tak terkecuali bagi orang-orang Ahmadiyah. 25BASIS TEOLOGIS PEMIKIRAN DJOHAN EFFENDISebagai seorang pemikir keagamaan, tentu saja pandanganpandangansosial politik Djohan yang telah dipaparkan di atas tidakterlepas dari pandangan-pandangan teologis yang diyakininya. GregBarton dengan tepat menyebut pemikiran Djohan sebagai‘humanistik’. 26 Pada dasarnya pemikiran Abdurrahman Wahid danNurcholish Madjid juga memiliki orientasi yang sama, meskipunpendekatan mereka berbeda. Abdurrahman Wahid lebih menekan -kan nilai-nilai kemanusiaan yang dianggap sebagai tujuan-tujuan dari58 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!