12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>KERUKUNAN MELALUI DIALOG DAN DEMOKRASISalah satu masalah yang menonjol di tahun-tahun awal pemerintah -an Orde Baru adalah ketegangan yang meningkat antara kaummuslim dan Kristen. 13 Menyusul pengikisan kekuatan politik danfisik PKI, agama mendapatkan posisi yang semakin penting di ranahpolitik terutama jika dilihat dari sudut bahwa PKI dianggap sebagaitidak beragama dan tidak bertuhan seperti yang dinyatakan dalamPenjelasan Tap MPRS No.XXV/1966. Salah satu implikasi daripengertian ini adalah bahwa orang-orang yang tidak jelas afiliasinyakepada salah satu dari agama yang diakui pemerintah, maka ia akanmudah dicap PKI. Mengingat banyaknya pembunuhan terhadaporang-orang PKI waktu itu, maka wajar kalau banyak orang ber -bondong-bondong masuk agama-agama yang enam itu.Meskipun keenam agama itu mendapatkan peningkatan jumlahpengikut, ternyata meningkatnya jumlah orang-orang yang masukKristen membuat tokoh-tokoh Islam khawatir. Salah satu sebabnyaantara lain adalah berita-berita bombastis media Barat mengenaibanyaknya uang yang dikirim ke Indonesia untuk kegiatan misi danlaporan mengenai keberhasilan fantastis dalam mendapatkanpenganut-penganut baru. Selain itu, sebagian dari para missionarisitu terkesan agresif karena mereka secara aktif mengunjungi rumahrumahorang Islam, bahkan tokoh-tokoh muslim. Sebagian darigerakan misi tersebut juga mendirikan gereja-gereja baru yang sering -kali juga dianggap kaum muslim sebagai suatu bentuk agresifitas.Kondisi di atas diperparah lagi oleh adanya frustrasi politik dikalangan gerakan Islam, khususnya kaum muslim reformis yangsebenarnya ‘berjasa’ dalam melahirkan Orde Baru, tetapi kemudianseolah dilupakan bahkan disingkirkan begitu saja oleh rezim yangbaru tersebut. Dalam situasi yang demikian, dapat dipahamimengapa ketegangan muslim-Kristen meningkat. Di Makassarbahkan terjadi serangan terhadap gereja-gereja dan sekolah Kristen.Waktu itulah, apa yang kemudian disebut dengan isu ‘Kristenisasi’beredar luas. Pemerintah pun akhirnya mencoba mencari jalan agarketegangan antara tokoh-tokoh dua agama ini dapat diselesaikanmelalui apa yang disebut dengan ‘Musyawarah Antar Agama’. TetapiMusyawarah tidak berhasil mendatangkan kesepakatan, terutamamengenai tuntutan tokoh-tokoh Islam agar penyiaran agama tidakditujukan kepada ‘orang yang sudah beragama’, yakni yang memelukBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 53

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!