12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>1945, ia juga mengutip pidato-pidato Presiden Soeharto yangkemungkinan besar berasal dari konsep Djohan sendiri dan presidenmenyetujuinya. Selain itu, Djohan juga merujuk kepada PenetapanPresiden No.1 Tahun 1965 yang menyebutkan bahwa agama-agamayang dianut bangsa Indonesia adalah enam, yaitu Islam, Protestan,Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu. Ini berarti berbeda dengankebijakan pemerintah Orde Baru yang tidak memasukkan Konghucu(mulai 1979). Selain itu, Penetapan Presiden tersebut juga tidakmembatasi agama-agama yang dipeluk bangsa Indonesia. Karena itu,menurut Djohan, agama-agama lokal harus pula diakui keberadaan -nya. Jangan sampai, katanya, ‘agama Kaharingan’ di-Hindukanseperti yang terjadi waktu itu. 11Apa yang dikemukakan Djohan tersebut menunjukkan betapakomitmennya yang kuat terhadap kebebasan beragama. Tetapi sejauhini, gagasan Djohan itu masih belum jelas bagaimana penjabarannya.Apakah implikasi dari pandangan tersebut adalah bahwa semuaagama yang hidup di Indonesia akan masuk dalam jajaran Depag?Atau sebaliknya, kita tidak memerlukan Depag lagi? Berdasarkanpengetahuan saya yang sangat terbatas mengenai pemikiran DjohanEffendi, saya belum menemukan penjelasan beliau terhadap masalahini.Memang kalau kita ingin menegakkan kebebasan beragama yangtuntas, barangkali hanya negara sekuler yang dapat memberi kannya.Tetapi negara kita ini, seperti yang telah disinggung, adalah negaraabu-abu. Lantas, adakah kiranya jalan kompromis? Kalau kita per -hatikan Penjelasan Penetapan Presiden No.1 1965, di sana disebutkanbahwa agama-agama yang enam itu “kecuali mereka mendapatjaminan seperti yang diberikan oleh Pasal 29 Ayat 2 Undang-UndangDasar, juga mereka mendapat bantuan-bantuan dan perlindunganseperti yang diberikan pasal ini.” 12 Dari penjelasan ini mungkin kitadapat mengajukan pertanyaan: dapatkah kiranya negara memberikanbantuan dan perlindungan kepada agama-agama yang enam itu, danmemberikan perlindungan saja kepada agama-agama dan kepercayaanlainnya? Dengan demikian, negara melindungi kebebasan beragama,dan melayani hajat keagamaan umat beragama, meskipun untuk yangterakhir terbatas pada enam agama tersebut. Kompromi ini memangtidak menunjukkan kesetaraan bagi semua penganut agama, tetapisudah memberikan jaminan kebebasan beragama.52 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!