12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>sebuah pidatonya bahwa negara kita menganut ‘sosialisme religius’.Pidato ini kemudian mendapat sambutan hangat, antara lain dariNurcholish Madjid yang menyambut baik gagasan ‘sosialismereligius’ itu. 5 Besar dugaan bahwa penulis pidato presiden itu adalahDjohan dan karena itu gagasan ‘sosialisme religius’ berasal daripemikirannya.Kalau kita menengok ke belakang, gagasan ‘sosialisme’ dikalangan Islam memang sudah berkembang cukup lama. Misalnya,tokoh Sarekat Islam, Tjokroaminoto, juga sudah menulis bukuberjudul Islam dan Sosialisme. 6 Sebagai aktivis HMI, Djohan tentumembaca dan terpengaruh oleh gagasan-gagasan Tjokroaminoto.Selain itu, ketertarikannya pada sosialisme bisa jadi juga dipengaruhipemikiran filosof muslim India, Muhammad Iqbal. 7 Tetapi gagasan‘sosialisme religius’ jelas berbeda dengan sekadar mengawinkan Islamdan sosialisme atau menyebutnya ‘sosialisme Islam.’ Denganmenyebutkan kata sifat ‘religius’, Djohan sepertinya ingin mengata -kan bahwa semua agama di Indonesia dapat bersatu dalam mem -bangun negara ini dengan memperjuangkan secara bersama-samanilai-nilai keadilan sosial. Pandangan ini sepertinya sejalan denganapa yang kemudian dikemukakan Romo Mangun wijawa bahwa duadi antara lima sila dalam Pancasila itu, yakni sila kedua tentangkemanusiaan, dan sila kelima tentang keadilan, adalah agendaprioritas yang harus dilaksanakan bangsa ini. 8Kedua, sebagai pegawai negeri di Depag, Djohan mau tidak maudihadapkan kepada pertanyaan penting: bagaimana pola hubunganagama dan negara yang berdasarkan Pancasila? Dalam sebuah tulisanyang dikutip Barton, Djohan mengatakan bahwa negara harus“menghormati kebebasan beragama” dan “berusaha melayani hajatdan kepentingan keagamaan segenap warga negara”. 9 Bagi Djohan,kebebasan beragama adalah prinsip yang tidak bisa ditawar-tawarkarena ia merupakan pemberian dari Tuhan. Orang tidak bisaberagama tanpa ketulusan hati, karena itu setiap paksaan dalamagama, apapun bentuknya, akan melahirkan kemunafikan. Karenaitulah, seperti yang akan kita lihat, Djohan tidak setuju denganberbagai kebijakan pemerintah yang dianggap nya menodai prinsipkebebasan beragama.Selain menjamin kebebasan beragama, seperti telah disebutkan,bagi Djohan “negara juga berusaha melayani hajat dan kepentingan50 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!