12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Abdurrahman Wahid. Padahal kita umumnya mengetahui bahwaDjohan adalah salah seorang tokoh penting di kalangan pengusung‘Islam non-ideologis’ tersebut. Yang lebih penting lagi barangkaliadalah fakta bahwa, berbeda dengan tokoh-tokoh lain, Djohanadalah pegawai dan bahkan pejabat Departemen Agama, sebuahlembaga pemerintah yang sering menjadi sorotan orang menyangkutproblem hubungan agama dan negara di Indonesia. Mungkin takberlebihan kalau kita mengatakan bahwa Djohan adalah orangkepercayaan A. Mukti Ali selama yang terakhir menjabat sebagaiMenteri Agama (1971-1978).Di antara sarjana-sarjana Barat yang meneliti Islam Indonesia,sepertinya hanya Greg Barton yang memberikan perhatian me madaiterhadap Djohan Effendi yang dipilihnya sebagai salah seorang dariempat tokoh muslim neo-modernis Indonesia. 1 Dalam liputannyamengenai biografi Djohan Effendi, Barton berhasil mengumpulkandata yang cukup rinci. Tetapi, seperti diakuinya sendiri, Barton hanyamembuat deskripsi dan analisis terbatas terhadap pemikiran DjohanEffendi, yakni hanya merujuk kepada enam karya tulisnya. Selainitu, alih-alih membuat deskripsi tematis, Barton hanya membuatringkasan dan komentar terhadap enam tulisan Djohan tersebutsehingga gambaran umum mengenai pemikirannya cenderung masihkabur.Tulisan ini mencoba memaparkan dan menganalisis pemikirankeagamaan Djohan Effendi dilihat dari konteks sosial politik diIndonesia. Berbeda dengan pendekatan Greg Barton, saya akanmencoba memaparkan dan menganalisis pemikiran Djohan Effendisecara tematis. Selain itu, di samping merujuk kepada beberapatulisan Djohan yang berhasil didapatkan, tulisan ini juga akanmenggunakan dua wawancara saya dengannya yang dilaksanakantahun 2002 yang silam. 2AGAMA DALAM NEGARA PANCASILASeperti telah disinggung, secara umum sama dengan pengusung Islamnon-ideologis lainnya, Djohan Effendi menerima Pancasila sebagaititik temu bagi berbagai elemen bangsa. Pandangan ini tentu sajasejalan dengan orientasi ideologis rezim Orde Baru. Karena itu tidakmengherankan kalau Djohan bisa diterima di kalangan birokrasi,bukan hanya di Departemen Agama, tetapi juga di Sekretariat NegaraBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 47

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!