12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>ternyata banyak literatur klasik yang bias gender. Salah satupenyebabnya, karena pada masa itu sedang berkembang budayaandrosentris di mana laki-laki menjadi ukuran segala sesuatu (man isthe measure of all things). Pada beberapa konsep penafsiran danpengambilan hukum pun terdapat bias gender, wanita seringdiposisikan pada peringkat kedua dalam tatanan sosial. Menyingungajaran Konghucu, disebutkan bahwa dalam sejarah perkembanganagama Khonghucu, Nabi Konghucu sangat menghormati kedudukanperempuan sebagaimana diceritakan dalam teks-teks Khonghucu.Dan hal ini sangat berdampak luas pada segala aspek kehidupanseperti yang digambarkan pada Dinasti Chou Timur (481-221 SM)perempuan tidak mengalami kekangan dan memiliki kedudukanterhormat. Demikian pula pada dinasti lainnya sejak masa kehidupannabi Khonghucu ( 551 sM- 479sM) sampai masa hidup Bingcu ( 372sM – 289 sM); Masa Dinasti Han (202 sebelum Masehi – 220Masehi) dan Masa Dinasti Tang (618-907 Masehi).Diskusi yang ditongkrongi Pak Djohan pada tanggl 16 Juni 1999mengambil topik “Perempuan dalam Teks ajaran Kristen danKatolik”. Sebagai narasumber adalah H. Witdarmono, MA(Katholik) dan Pdt. Lily Danies (Protestan). Pikiran-pikiran yangberkembang antara lain juga berkisar soal cara pandang teologismengenai perempuan oleh para pemuka agamanya. Keputusan yangdidasarkan penafsiran yang tidak tepat tidak jarang merugikanperempuan. Kitab Suci adalah sebuah teks historis, yang artinya,memiliki kerangka sastra, budaya, sosial, ekonomi, dan bahkanpolitik. Kerangka tersebut menjadi bagian yang harus dikaji saatmenjelaskan, menafsirkan, dan menerapkan teks-teks kitab sucitersebut dalam situasi masa kini. Sebagai sebuah teks yang memilikifungsi dalam agama, teks-teks kitab suci juga harus dilihat dalamkaitan dengan perkembangan teologis jemaat yang meng gunakannya.Dari sisi ini, maka tidak ada penafsiran yang netral terhadap tekstekskitab suci. Sementara alat analisa teks itu sendiri selainberkembang juga mengalami perubahan yang sejalan denganperkembangan ilmu pengetahuan. Menurut Kitab Suci Kristen–Katholik, kesamaan pribadi manusia di bawah Allah memiliki dasarpada kisah mengenai penciptaan. Dalam Kejadian 1:26-27 dikatakanbahwa “manusia diciptakan seturut citra Allah”. Ini artinva bahwasetiap individu memiliki tanggungjawab dan hak yang sama untuk40 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!