Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project
Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project
Democracy Projectkeselamatan – apa yang sering disebut dengan al-firqah al-nâjiyah.Ada lima belas pilar (rukn) atau kriteria untuk menengarai apakahsebuah kelompok atau seseorang masuk dalam golongan ASJ atautidak (al-Baghdâdî 2001:283-284). Saya tidak akan menyebutkansecara detil kelima belas kriteria itu. Saya akan menunjukkanbeberapa contoh saja.Menurut al-Baghdâdî, salah satu fondasi dasar doktrin ASJadalah keyakinan tentang adanya fakta empiris dan ilmupengetahuan (al-haqâ’iq wa al-‘ulûm). Doktrin ini untuk me nyangkalposisi kaum relativis tulen yang dalam sejarah filsafat klasik Islamdisebut sebagai kaum sûfistâ’i atau kaum sofis. Kaum sofis adalahmereka yang meragukan adanya fakta empiris atau kemampuanmanusia untuk mencapai pengetahuan yang kokoh dan positif.Semua hal, dalam pandangan kelompok ini, adalah relatif. Tentumenarik sekali melihat pandangan epistemologis kaum Sunni sepertitercermin dalam karya al-Baghdadi ini. Di sini kita bisa melihatbahwa perdebatan dalam wilayah epistemologi antara kaum relativisdan lawan-lawannya tiba-tiba masuk ke dalam wilayah doktrinagama dan menjadi salah satu fondasi penting dalam perumusanakidah Sunni. Sudah jelas sekali tidak ada ayat atau hadis apapunyang bisa dijadikan sandaran untuk mendukung klaim al-Baghdâdîini. Kriteria kesunnian seperti ia kemukakan ini tak pernah ada padazaman Nabi dan generasi sahabat. Kriteria ini adalah penemuanbelakangan. Ini contoh yang sangat baik bagaimana isi doktrin dandogma dalam Islam bisa mengalami evolusi. 4 Dalam evolusi, sudahtentu sangat lazim bila dalam perkembangan belakangan muncul halhalyang tak terdapat dalam perkembangan awal.Dengan kata lain, karena evolusi, bukan mustahil bila dalamIslam kita jumpai banyak hal baru yang tak ada pada era generasiperdana Islam. Ini sesuatu yang alamiah saja. Makin ke belakang,struktur sosial dan intelektual masyarakat Islam makin kompleks dancanggih karena pertemuan dengan kebudayaan lain di luar kawasanArab. Pertemuan ini menyebabkan munculnya debat-debat barudalam teologi Islam yang tak pernah ada pada zaman Nabi.Kontroversi tentang natur sifat Tuhan tidak pernah kita jumpai padazaman perdana Islam. Baik respon kaum positivis atau negativisadalah perkembangan belakangan. Dua-duanya, dengan kata lain,adalah bidaah dalam pengertian yang sangat ketat dari kata itu.732 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA
Democracy ProjectArgumen kaum positivis, menurut saya, lemah karenamenjadikan fakta tentang evolusi ini sebagai sebuah standarpreskriptif untuk menilai posisi pihak lain. Fakta bahwa generasiperdana Islam tidak pernah melakukan penafsiran metaforisterhadap sifat-sifat Tuhan sama sekali tidak mengatakan apa-apakecuali bahwa hal itu adalah tahap awal dalam perkembangan diskusiteologi dalam Islam. Dalam tahap yang awal itu, diskusi masihberlangsung secara sederhana, dan metode yang dipakai di sana jugabelum terlalu kompleks. Ini fenomena yang wajar saja dalam sebuahevolusi sosial dan intelektual di manapun. Dalam evolusi, ide,gagasan, atau bahkan doktrin bergerak dari bentuk yang sederhanamenuju kepada bentuk yang lebih kompleks, atau bisa jugasebaliknya. Makin menjauh dari periode Nabi dan generasi perdana,perkembangan pemikiran, gagasan dan dogma Islam makinkompleks, dengan argumentasi yang disokong oleh pirantiintelektual yang berasal dari pelbagai sumber di luar Islam.* * *Jika pada akhirnya tidak perbedaan mendasar antara posisi kaumpositivis dan negativis, kenapa pertikaian antara kedua kubu itubegitu keras sekali? Hingga saat ini, momok yang menghantui umatIslam saat nama Mu’tazilah dan Jahmiyyah disebut begitu besarsekali. Dalam literatur doksografi yang ditulis oleh penulis-penulissejarah sekte-sekte Islam, dikenal luas istilah “tajahhum” yang biasadipakai secara sinis untuk menunjuk mereka yang mengikutipendapat Jahm ibn Shafwân, “pendiri” sekte Jahmiyyah. Kenapa halini terjadi? Ini semua tidak bisa dipahami dengan baik tanpa kitamengetahui pikiran pokok pendiri sekte ini dan bagaimana dasardasarpemahaman keagamaan yang dianutnya.Sekte Jahmiyyah “didirikan” oleh Jahm ibn Shafwân (w. 746),seorang ‘ajam (maksudnya non-Arab) yang berasal dari kawasanSamarkand, sebagian sarjana yang lain mengatakan dari Tirmiz. 5 Diaadalah seorang “mawla” atau klien dari kabilah Bani Râsib. 6 Kata“didirikan” sengaja saya taruh dalam kurung, sebab kita sama sekalitidak memiliki informasi yang cukup apakah memang Jahm dengansengaja mendirikan sebuah “sekte” atau mazhab pemikiran tertentuyang disebut dengan Jahmiyyah, ataukah nama itu dipakai olehBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 733
- Page 719 and 720: Democracy Projectmenjadi semacam pe
- Page 721 and 722: Democracy Projectnasional bangsa In
- Page 723 and 724: Democracy Projectwarga (bourgeois),
- Page 725 and 726: Democracy Projecttuan utama di ruma
- Page 727 and 728: Democracy Projectdicampuradukkan de
- Page 729 and 730: Democracy Projectyang anggota-anggo
- Page 731 and 732: Democracy Projectundang itu melindu
- Page 733 and 734: Democracy Projectditerbitkan dalam
- Page 735 and 736: Democracy Projectmerupakan lahan pe
- Page 737 and 738: Democracy ProjectReligions for Peac
- Page 739 and 740: Democracy Projectkonflik. Di Liberi
- Page 741 and 742: Democracy ProjectPARADIGMA BARU TAT
- Page 743 and 744: Democracy Projectmenimbulkan bencan
- Page 745 and 746: Democracy Projectbahwa seseorang, t
- Page 747 and 748: Democracy ProjectPANDANGAN JAINISME
- Page 749 and 750: Democracy Project3. Komitmen untuk
- Page 751 and 752: Democracy Projectmereka bertekuk lu
- Page 753 and 754: Democracy Projecttujuan. Peningkata
- Page 755 and 756: Democracy ProjectSerikat, Eropa, Je
- Page 757 and 758: Democracy Project7. Kesenangan mate
- Page 759 and 760: Democracy ProjectNonviolence to Ani
- Page 761 and 762: Democracy ProjectTRAUMA TERHADAP JA
- Page 763 and 764: Democracy Projectshirk atau “meny
- Page 765 and 766: Democracy Projectitu sama dengan me
- Page 767 and 768: Democracy Projectkarena khawatir ak
- Page 769: Democracy ProjectTetapi argumen kau
- Page 773 and 774: Democracy Projectmelepaskan aspek p
- Page 775 and 776: Democracy ProjectShafwân jika kita
- Page 777 and 778: Democracy Projectitu. Sejumlah lapo
- Page 779 and 780: Democracy Projectgagasan-gagasan se
- Page 781 and 782: Democracy Project* * *Kembali kepad
- Page 783 and 784: Democracy Projectdan mengikat. Hadi
- Page 785 and 786: Democracy Projectortodoksi dalam ag
- Page 787 and 788: Democracy Projectdipengaruhi oleh p
- Page 789 and 790: Democracy ProjectEPILOGDJOHAN EFFEN
- Page 791 and 792: Democracy Projectthinking on a give
- Page 793 and 794: Democracy Projectbut rather ebbs an
- Page 795 and 796: Democracy Projectcommunities withou
- Page 797 and 798: Democracy ProjectMany good thinkers
- Page 799 and 800: Democracy Projectevidence of his hu
- Page 801 and 802: Democracy ProjectBIODATA PENULISABD
- Page 803 and 804: Democracy Projectsebagai wacana dal
- Page 805 and 806: Democracy ProjectTraditional Islam
- Page 807 and 808: Democracy ProjectMemperoleh gelar P
- Page 809 and 810: Democracy ProjectWomen’s Empowerm
- Page 811 and 812: Democracy ProjectSITI MUSDAH MULIA
- Page 813 and 814: Democracy Projectserta Pondok Pesan
- Page 815 and 816: Democracy ProjectTENTANG EDITORELZA
- Page 817 and 818: Democracy ProjectINDEKSA. HakimA. H
- Page 819 and 820: Democracy ProjectArman SalehArnoldA
<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Argumen kaum positivis, menurut saya, lemah karenamenjadikan fakta tentang evolusi ini sebagai sebuah standarpreskriptif untuk menilai posisi pihak lain. Fakta bahwa generasiperdana Islam tidak pernah melakukan penafsiran metaforisterhadap sifat-sifat Tuhan sama sekali tidak mengatakan apa-apakecuali bahwa hal itu adalah tahap awal dalam perkembangan diskusiteologi dalam Islam. Dalam tahap yang awal itu, diskusi masihberlangsung secara sederhana, dan metode yang dipakai di sana jugabelum terlalu kompleks. Ini fenomena yang wajar saja dalam sebuahevolusi sosial dan intelektual di manapun. Dalam evolusi, ide,gagasan, atau bahkan doktrin bergerak dari bentuk yang sederhanamenuju kepada bentuk yang lebih kompleks, atau bisa jugasebaliknya. Makin menjauh dari periode Nabi dan generasi perdana,perkembangan pemikiran, gagasan dan dogma Islam makinkompleks, dengan argumentasi yang disokong oleh pirantiintelektual yang berasal dari pelbagai sumber di luar Islam.* * *Jika pada akhirnya tidak perbedaan mendasar antara posisi kaumpositivis dan negativis, kenapa pertikaian antara kedua kubu itubegitu keras sekali? Hingga saat ini, momok yang menghantui umatIslam saat nama Mu’tazilah dan Jahmiyyah disebut begitu besarsekali. Dalam literatur doksografi yang ditulis oleh penulis-penulissejarah sekte-sekte Islam, dikenal luas istilah “tajahhum” yang biasadipakai secara sinis untuk menunjuk mereka yang mengikutipendapat Jahm ibn Shafwân, “pendiri” sekte Jahmiyyah. Kenapa halini terjadi? Ini semua tidak bisa dipahami dengan baik tanpa kitamengetahui pikiran pokok pendiri sekte ini dan bagaimana dasardasarpemahaman keagamaan yang dianutnya.Sekte Jahmiyyah “didirikan” oleh Jahm ibn Shafwân (w. 746),seorang ‘ajam (maksudnya non-Arab) yang berasal dari kawasanSamarkand, sebagian sarjana yang lain mengatakan dari Tirmiz. 5 Diaadalah seorang “mawla” atau klien dari kabilah Bani Râsib. 6 Kata“didirikan” sengaja saya taruh dalam kurung, sebab kita sama sekalitidak memiliki informasi yang cukup apakah memang Jahm dengansengaja mendirikan sebuah “sekte” atau mazhab pemikiran tertentuyang disebut dengan Jahmiyyah, ataukah nama itu dipakai olehBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 733