12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>itu sama dengan mengosongkan konsep Tuhan dari suatu isi yangpositif. Saya menduga, sebutan ini berasal dari “musuh-musuh” kaumnegativis yang tak suka dengan posisi mereka. Kaum negativiscenderung mendeskripsikan mereka sebagai golongan yangmenekankan “tanzîh” atau tauhîd. Tanzîh berarti membebaskanTuhan dari atribut-atribut yang bisa mengarah kepada antro -pomorfisme. Dalam pandangan kelompok ini, posisi tanzîh justrulebih dekat kepada semangat tauhîd. Mereka balik menuduh bahwaposisi kaum positivis yang menetapkan sifat-sifat Tuhan justru rawanmembawa seseorang untuk menjauhi semangat tauhîd itu.Tentu di antara dua kelompok yang ekstrim ini ada kelompokkelompoklain yang entah lebih dekat ke kelompok pertama ataukedua. Kelompok Sunni yang menyebut diri sebagai golonganAsh’ariyyah (diikuti oleh kebanyakan warga NU di Indonesia),misalnya, berpandangan bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifatsebagaimana disebutkan dalam Quran dan hadis. Tetapi ada sifatsifattertentu yang dapat mengecoh kita untuk terjebak dalamantropomorfisme (tajsîm atau tashbîh), artinya menyerupakan Tuhandengan makhluk-Nya. Dalam keadaan seperti ini, harus ditempuhsuatu strategi hermeneutis tertentu dengan cara menafsirkan sifatsifattersebut begitu rupa sehingga tak membuat kita terperosokdalam antropomorfisme. Itulah yang disebut dengan ta’wil,penafsiran secara metaforis. Jika dalam Quran disebut bahwa Tuhanmemiliki tangan atau banyak mata, misalnya, maka, menurutgolongan Ash’ariyyah ini, sifat-sifat semacam itu harus ditafsirkan,dan tidak boleh dipahami secara harafiah.Di mata kelompok pertama yang ekstrim, pandangan “tengahtengah”kelompok Ash’ariyyah ini bisa dianggap banci dan lebihcenderung “negativistik”. Kelompok Ash’ariyyah juga menuduh balikbahwa golongan pertama itu mengajak umat Islam untuk terjatuhpada antropomorfisme – sesuatu yang dibenci oleh agama.* * *Mari kita lihat agak sedikit lebih dalam argumen kelompok pertama,yakni kubu positivis. Menurut kelompok ini yang umumnya terdiridari para sarjana hadis dan pengikut mazhab Hanbali, seluruh sifatsifatTuhan sebagaimana disebutkan dalam Quran dan hadis harusBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 727

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!