12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>adalah nama-nama, sifat dan penggambaran lain sebagaimanadijumpai dalam Kitab Suci. Menolak sifat-sifat Tuhan itu denganalasan seperti dikemukakan oleh kaum negativis yang akan sayabahas nanti sama sekali tak bisa ditolerir dalam agama. Sebagaimanadisebutkan dalam Quran, Tuhan memiliki sifat-sifat seperti: melihat,mendengar, berbicara, berkehendak, marah, senang, dsb. Tuhan jugamemiliki tangan, wajah, mata. Dalam hadis bahkan disebutkanbahwa Tuhan turun ke bumi pada tengah malam untuk mejumpaihamba-hamba-Nya yang sedang melakukan sembahyang malam danberdoa. Tuhan juga digambarkan sebagaimana laiknya seorang rajayang bertahta di atas singgasana atau ‘arsh sebagaimana kita bacadalam sejumlah ayat di Quran (baca, misalnya, QS 7:54; 10:3;13:2;20:5).Berdasarkan informasi dalam Kitab Suci itu, kelompok positivisitu berkesimpulan bahwa Tuhan memiliki mata, tangan, wajah, dankaki, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Suci dan hadis. Semua halyang dikatakan oleh Kitab Suci mengenai Tuhan harus kita diafirmasisecara menyeluruh, tidak boleh ditolak atau ditafsirkan. Dalamliteratur doksografi, golongan ini disebut sebagai kelompok“Sifâtiyyah” (kaum “sifatis” atau “atributis”) – dari kata “Sifât”,artinya sifat atau atribut Tuhan.Golongan kedua, yaitu kelompok negativis, adalah mereka yangmenolak sifat-sifat Tuhan. Mereka memandang bahwa menetapkansifat-sifat kepada Tuhan seperti mendengar, melihat, berkehendak,marah, senang dan sebagainya sama saja dengan mengatakan bahwaTuhan mirip dengan ciptaan-Nya. Hal ini tentu melanggar prinsiputama tauhîd yang menegasikan adanya persamaan antara Tuhan danmakhluk-Nya. Prinsip yang mereka pegang adalah sebuah ayat yangmereka pandang sebagai doktrin utama dalam memahami Tuhan,yaitu QS 42:11. Bunyi ayat itu, “Laisa ka-mithlihî shai’un wa huwaal-samî’ al-basîr”. Artinya: Tak ada yang sama atau mirip dengan Dia(Tuhan), dan Ia adalah Maha Mendengar dan Maha Melihat. 2Menurut kelompok ini, semua sifat-sifat Tuhan sebagaimana disebutdalam Kitab Suci harus dipandang sebagai metafor (majâz), bukansifat yang harus dipahami apa adanya. Kelompok ini disebut sebagaigolongan “mu’attilah” atau kaum negativis, yakni golongan yangmenafikan sifat-sifat Tuhan. Istilah itu sendiri secara harafiah berarti“mengosongkan”, seolah-olah mereka yang menolak sifat-sifat Tuhan726 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!