12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Diskusi dwimingguannya sendiri, merupakan forum untuk berbagipengetahuan, berbagi pengalaman, dan berbagi sumbang saran.Forum ini dipusatkan di kantor sekretariat Badan Litbang Agama.Kegiatannya menfokuskan penanganan masalah gender dalam kaitandengan semangat kerukunan, atau mengusung kajian agama dalamperspektif gender.Menangkap isu politik dalam diskusi, adalah karena isu itusedang populer, karena bangsa Indonesia sedang hangat-hangatnyamenyongsong Pemilu bebas pertama kali, di era reformasi. Hasildiskusi yang mengangkat isu gender dalam politik, yang sebagianmasih terecord, ada baiknya diturunkan di sini.Diskusi yang diselenggarakan pada tanggal 21 April 1999,menampilkan narasumber Julia I. Suryakususma dan Ita Fatia Nadia,MA. Peserta yang hadir terdiri dari kalangan aktivis LSM, ormasperempuan dari berbagai agama, peneliti dan pejabat pemerintah.Di antara pkiran yang berkembang pada forum tersebut adalahmempersoalkan ibuisme di jajaran birokrasi, bahkan di masyarakat.Budaya “Ibuisme” tidak sekedar berkaitan dengan kekerasan, tetapiadalah upaya dan tindakan manipulasi kebenaran. Ibuisme negaraadalah istilah yang dipergunakan oleh Julia sebagai konstruksi sosialkepemimpinan Indonesia di masa Orde Baru, yaitu perempuan tidakbisa eksis karena hak-hak dan kemampuannya tetap sangattergantung pada sesuatu yang lain yang mengikat dirinya. DharmaWanita, katanya, merupakan pelembagaan negara dari Ibuismenegara. PKK adalah gerakan kekuasaan suami oleh negara yangdisubsidi negara sekaligus diinstruksi oleh negara yang menjadi alatideologis yaitu masyarakat Pancasila yang dikontrol oleh negara.Tidak berbeda dengan Dharma Wanita, pada masa Jepang juga adaorganisasi tunggal “Fujinkai” yang bisa diinstruksi dari negara dantidak bermacam-macam bentuknya.Diskusi berikutnya bersama Pak Djohan, yang diadakan padatanggal 5 Mei 1999, di tempat yang sama, yakni ruang Sidang BadanLitbang Agama, menampilkan narasumber Dr. Mohammad AS.Hikam dan Kemala Chandrakirana, MA. Mengangkat topik Perandan posisi perempuan di dalam politik di Indonesia. Masalahtersebut, menurut forum ini, sudah memiliki sejarah yang cukuppanjang, yaitu semenjak zaman Kartini hingga sekarang. Namunsampai sekarang partisipasinya masih terlalu sedikit untuk38 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!