12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>diterbitkan dalam bentuk buku. 11Buku itu menimbulkan perdebatan pro dan kontra. Namunmenurut hemat saya, gagasan yang dikembangkan dalam wacana itumerupakan suatu terobosan untuk menjadikan fiikih Islam lebihterbuka dan inklusif terhadap kepentingan orang-orang lain yanghidup di lingkungan di mana ia berada, dan itu pasti merupakankemajuan yang bermakna. Namun fikih Islam tetap akan bertahansebagai fikih Islam. Pertanyaannya ialah seberapa jauh fikih itu bisamelepaskan epitet (embel-embel) “Islam” dengan segala implikasinyadan menjadi salah satu sumbangan pihak muslim dalam wacananasional mengenai landasan negara yang demokratis dan hukumnyadi mana ia merupakan salah satu unsur di samping unsur lain yangpunya hak dan kedudukan yang sama (egaliter)? Ia boleh jugaditerima sebagai suatu sumbangan yang bernilai tinggi dalam usahadialog baik lintas agama maupun dialog sosial dalam kehidupanbermasyarakat, karena dialog itu baru akan berbobot apabila masingmasingpihak menjernihkan posisinya sendiri, baru ia dapatdipertemukan dengan posisi pihak lain.Namun yang diperlukan pula ialah kesadaran terhadapkepentingan dan cita-cita pihak lain yang seyogianya sudah ikutdipertimbangkan ketika posisi sendiri dirumuskan. Usaha itu punsudah nampak jelas dalam Fiqh Lintas Agama. Namun hingga kini,wacana itu tetap berupa wacana intern Islam, tentu dengan sikapyang sangat terbuka sampai sesuatu dari semangat kebangsaan yangpada waktu lalu muncul lagi. Namun usaha itu pun masih berbicara“mengenai” yang lain, belum “dengan” yang lain sebagaimanadiharuskan dalam suatu negara republik atau demokrasi di manadialog sosial itu dibutuhkan. Yang diharapkan dari pihak-pihak lainialah bahwa mereka juga sudah siap dalam usaha menjernihkan posisimereka masing-masing yang juga secara inklusif mengikutsertakanperhatian kepada kepentingan pihak lain dalam kehidupan bersama.Dalam disertasinya yang baru terbit, Djohan Effendi jugamemberikan contoh bagaimana di kalangan pesantren dan Islam“tradisional” 12 paham inklusif Islam dikembangkan. 13 Mirip seperti“Kelompok Paramadina”, maka generasi muda di kalangan kyai-kyaidan intelektual NU melihat definisi fiqh tradisional dalam bidangFikih Siyasi di mana siyasa berarti politik. 14 Kalau dalam lembagalembagapendidikan tradisional istilah-istilah lama umumnya masihBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 695

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!