12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>tenteram? Undang-undang ditetapkan oleh rakyat sendiri (atau parawakilnya), dan seorang pengawas utama yang berkuasa tanpapembatasan pada kekuasaannya justru tidak ada dalam demokrasi.Jadi yang dapat menjamin demokrasi sesuai dengan tujuan negaradan selaras dengan jiwa konstitusi ialah sikap dan watak parawarganya, atau apa yang oleh Montesquieu disebut sebagai“kesusilaan” seperti definisinya di atas. Dengan demikian, kaidahkaidahkonstitusi demokrasi paling sensitif dan mudah dapatdirubah. Apabila dalam demokrasi undang-undang tidak diperhati -kan oleh pemeritah atau warga, maka demokrasi seperti itu sudahmenjurus kepada kehancurannya.Kesusilaan atau cinta kepada tanah air mengandung beberapasisi. Yang paling penting ialah cinta pada sistem demokratis itusendiri yang menjamin kebebasan dari segala bentuk paksaan yangtidak lazim, dan cinta pada sesama warga serta kepedulian terhadapkesejahteraan dan kebutuhan yang merata. Aspek pemerataan ini dikemudian hari dalam perkembangan filosofis setelah Montesquieu,dicantumkan dengan istilah égalité, persamaan, secara khususpersamaan semua warga di hadapan hukum. Namun dalampemahaman Montesquieu, égalité kurang bersifat legalis melainkanlebih menjurus kepada faham fraternité, persaudaraan. Pemahaman -nya sangat jauh dari egalitarisme yang formalis. Menurut dia, setiapwarga boleh memiliki harta, namun diharapkan setiap wargamencukupi kebutuhan hidup dan keluarganya dan yang berlebihandiberikan kepada negara untuk disalurkan kepada warga yangkekurangan. Jadi “cinta pada tanah air” di sini diartikan sebagaisolidaritas menyeluruh di antara para warga. Dengan cara ini, negaramenjadi kaya dan sanggup menjalankan fungsi sosial. Sekiranya parawarga tidak dijiwai dengan kesusilaan yang membuat negarademokratis mereka kuat, maka demokrasi tak bertahan dan akanhilang. Itulah sebabnya mengapa ia sebutkan kesusilaan sebagaikaidah khas dan asasi dalam sistem konstitusional suatu pemerintah -an yang demokratis, atau suatu republik.Rasanya tidak terlalu sulit untuk menyatakan pemikiranMontesquieu sebagai idealis bahkan kurang realis. Pada masa kiniterbiasa melihat keunggulan sistem demokratis pada lembagalembaganegara yang konstitusional, khususnya tiga lembaga pokokyang memegang kekuasaan negara, yakni badan legislatif (parlemen690 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!