12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>warga (bourgeois), harus didasarkan atas liberté, égalité, danfraternité.Dengan revolusi itu, pemikiran evolusioner telah didahului olehtindakan revolusioner, dan dalam perkembangan selanjutnya, tigapola itu dilembagakan. Liberté, kebebasan untuk menentukankehidupan pribadi sendiri sedangkan dalam kehidupan umum secarasukarela mengikuti ketetapan-ketetapan yang disetujui oleh badanperwakilan. Égalité, dilembagakan khususnya dalam pemilihanperwakilan dan dalam pelaksanaan hukum, di mana di antara parawarga tidak boleh dibedakan sedikit pun. Dua pola ini kemudiandikaitkan dengan lembaga-lembaga demokratis yang mengaturpelaksanaannya. Namun dengan pelembagaannya, menyebabkanformalisasi dalam kehidupan demokratis di mana semangat parawarga untuk menyumbangkan pemikiran dan dinamika demiperkembangan dan penghayatannya menjadi lumpuh. Penyeleng -garaan sehari-hari dipercayakan kepada birokrasi, dan karena itubirokrasi akhirnya menjadi semakin kuat untuk menentukan arahperjalanan demokrasi itu. Karena birokrasi biasanya konservatif,ingin mempertahankan yang lama dan menolak pembaruan, makademokrasi sendiri akhirnya menjadi semacam formalitas. Nampak -nya di sini suatu kelemahan yang bersumber pada watak manusiayang secara alami cenderung malas dalam semua segi kehidupannya.Akibatnya fatal: semangat untuk berdemokrasi akhirnya membekujuga. Tanpa keikutsertaan rakyat dengan semangat untuk ber parti -sipasi, suatu demokrasi tidak bisa berjalan.Di situ, nasib pola ketiga perlu diikutsertakan dalam renungan,yakni fraternité, persaudaraan. Persaudaraan adalah sesuatu yangnatural, menolak untuk diformalisasi atau dilembagakan. Umumnya,di samping kasih, persaudaraan dipahami sebagai suatu relasi yangmengandung kesetiaan dan rasa tanggung jawab terhadap kesejah -teraan yang satu terhadap yang lain. Memang, teologi mengajarkanbahwa pola persaudaraan bisa juga mengandung pola lain sebagai -mana diceritakan dalam Kitab Suci, di mana justru kebencian jugaberakar dalam hubungan di antara sesama saudara kandung. Namunbukan itu yang dimaksudkan dalam filsafat kenegaraan yang mencarisuatu ungkapan bagi hubungan yang layak di antara sesama wargamelainkan paham fraternité sebagaimana dicatat di atas. Akan tetapinasib fraternité dalam wacana politis dan kemasyarakatan miripBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 685

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!