12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>nasional bangsa Indonesia? Semboyan itu hampir menjadi sepertiakidah (dogma) yang wajib dipercayai setelah Konstituantedigagalkan. Namun tepatlah apabila ia tetap dipertanyakan. Yangpaling rajin menyuarakan semboyan itu adalah mereka yangberuntung dalam sistem pemerintahan orde-orde itu dan pemusatankekuasaan di kalangan terbatas. Suara rakyat tidak terdengar, bahkanjuga tidak diusahakan untuk didengarkan. Namun ketika rakyatdiberi kesempatan untuk menyatakan kehendaknya, yaitu padapemilihan presiden tahun 2004. Jawaban rakyat jelas: yang dipilihbukan dari golongan-golongan politik yang “established”, melainkanseorang outsider. Apakah rakyat tetap puas dengan pilihannya, akandilihat nanti. Namun kejenuhan rakyat terhadap cara berpolitik masalalu yang senantiasa berpretensi untuk mengindahkan kehendakrakyat (yang tidak ditanya) sudah tampak jelas. Yang tampaksekarang ialah kesadaran rakyat untuk menggunakan hak-haknyaapabila ia diberi kesempatan. Berbeda dengan “lapisan atas”, makakesadaran demokratis di “lapisan bawah” cukup kuat, tinggal diberiruang untuk berkembang dan menggunakannya tanpa intimidasi,karena ketakutan terhadap penguasa belum lenyap.Cinta dan kesetiaan pada tanah air dan manusianya yangbhinneka tidak saja ditemukan di kalangan para pejuang ke -merdekaan dan kebangsaan dulu. Ia menular ke kalangan rakyat, dansudah disinggung bahwa berulang kali rakyat sendiri memperlihatkansikap yang sebenarnya melawan usaha-usaha untuk memecah-belah.Contohnya beberapa sudah disebutkan, namun bisa ditambah lagi.Umpamanya sikap muslim terhadap umat yang lain (Kristen dll.)sejak gerombolan-gerombolan Darul-Islam hingga kerusuhankerusuhandi Jawa Timur selama tahun 1990-an di mana umat Islamsering mengingatkan umat lain apabila serangan direncanakan, ataumereka menyelamatkan umat lainnya dan mengamankan hartamiliknya atau membantu memulihkan kembali halaman dan rumahsetelah para perusuh meninggalkan lapangan aksinya. Juga setelahkerusuhan yang meletus sesudah jatuhnya pemerintahan “OrdeBaru” diredam, umat-umat yang berbeda saling mencari untukmemulihkan kembali hubungannya. Luka-luka dalam hati yangtertinggal dari pengalaman-pengalaman pahit sering tetap amatmendalam, namun keinginan untuk memulihkan kembali hubungandi antara mereka dan untuk bersama-sama maju ke masa depan yangBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 683

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!