12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>MENGENAI RUH KEHIDUPANBERDEMOKRASI• Olaf SchumannDJOHAN EFFENDI PADA AKHIRNYA MULAI TAMPIL DI FORUM-FORUM PUBLIKdengan sumbangan pemikiran yang bercita-cita untuk mengarahkanRepublik Indonesia ke suatu arah yang hendak mewujudkan impianfounding fathers and mothers untuk mengembangkan Indonesiamenjadi negara demokratis yang beradab dan berkesusilaan di manaumat-umat beragama ikut memainkan peranan penting dankonstruktif. Setelah kekuasaan Presiden Sukarno sebagai “PemimpinBesar” dicabut, dan “Orde Baru” yang dicetuskan Jenderal Soehartosebagai presiden yang baru diharapkan akan membuka babak barudalam sejarah Republik Indonesia di mana semua golongan denganbebas dan kreatif ikut membangun negara dan masyarakat dalamdemokrasi yang hidup. Jadi waktunya dirasakan tepat, danoptimisme serta antusiasme menjiwai khususnya generasi muda yanghendak mewujudkan masa depan menjadi lebih cerah dan tentramdaripada masa lampau yang penuh pergolakan.Beberapa hal yang menghambat perjalanan menuju masa depandan membawa pertentangan biadab dan chaostis telah dapat diatasidan dijadikan peninggalan sejarah, seperti “demokrasi terpimpin”yang diilhami oleh suatu amalgam (perpaduan) antara filsafat neohegeliandan pandangan dunia yang totaliter (mencakup semua) dariwarisan nenek moyang sendiri. Amalgam atau perpaduan ituakhirnya hanya dapat dipertahankan oleh pencetusnya denganmempertentangkan satu golongan dengan golongan yang lain gunasaling melumpuhkan di pentas politik dan dalam kehidupanmasyarakat yang majemuk. Gagasan tentang satu bangsa di bawahsatu pemimpin besar yang sudah nampak dalam konsep satu partaipolitik (Agustus sampai awal Nopember 1945, yang waktu itu masih676 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!