12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>pelak lagi, kalau semula masalah Ahmadiyah hanya antara Parungdan Bogor, sejak itu mencuat menjadi “Masalah Nasional”.Segera setelah dikukuh dengan dua ”B” dalam suatu rapat diICRP, kita deklarasikan lagi pada tanggal 5 April 2006 denganaktivis yang jauh labih banyak. Agenda pertama kita ”bertamu” keMenteri Agama. Rencananya memohon beliau agar mengayomiAhmadiyah sebisa mungkin, bukan malah memberi angin kepadakelompok radikal. Tetapi dengan alasan tidak di tempat, kita gagalbertatap muka.Indonesia hanya mengenal beberapa ”Petisi”. Petisi Soetardjo,masih di zaman kolonial, Petisi 50, yang mecoba mengguncang rezimSoeharto dan, Petisi “Mari Pertahankan Indonesia Kita” yangdiikrarkan pada minggu ketiga Mei 2008. Petisi ini ditandatanganioleh 292 tokoh puncak berbagai profesi tingkat nasional. Adawartawan, seniman, pengarang, sutradara, aktivis berbagai LSM,pengacara. Kita pantas menyampaikan apresiasi khusus kepadaGoenawan Mohamad, yang telah merumuskan petisi begitu menarik,sehingga Gus Dur, pak Syafei Maarif pak Amien Rais, Gusti RatuHemas dan K.H. Mustofa Bisri beserta puluhan cendekiawan danbudayawan nasionalpun tidak keberatan untuk ikut bertanda tangan.Tentu saja ini tidak akan sukses tanpa tangan-tangan piawai Nongdan Ilma. Petisi itu dimuat pada minggu keempat Mei 2008, di 7harian dan 2 majalah nasional dalam ukuran sekitar setengah halaman.Pada bulan Januari 2007, dengan tema pluralisme dan anti -diskriminasi, Aliansi menggerakkan demonstrasi damai di tujuh kotadi Indonesia, pada waktu yang hampir bersamaan. Jogja, Surabaya,Bali, Mataram, Jakarta, Cirebon, Tanjung Karang, semua meng -adakan pawai damai dengan meriah.Pada bulan Juli 2008, 16 orang Duta Besar dan 3 orang konsulUni Erpa mengunjungi Departemen Agama untuk menanyakanpersoalan Ahmadiyah. Menurut informasi, sebegitu banyak DutaBesar mengunjungi Departemen yang bukan Departemen LuarNegeri merupakan catatan sendiri dalam dunia diplomatik. Hal initerjadi berkat lobi Uli P. Sihombing, Asfin, dan The Wahid Institute.Hari yang dimaksud untuk mengagungkan Pancasila denganpawai bersama pada 1 Juni 2008 berubah menjadi tragedi berdarah.300-an kelompok radikal melakukan tindakan tak terpuji dan 82rekan Aliansi cedera. Tiga 32 orang mengalami rawat inap diBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 669

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!