12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>tidak menimbulkan terganggunya ke rukun an hidup antarpenganutberbagai agama.” (Mukti Ali, 1975: 119). Pada kesempatan ituMukti Ali mengajak untuk juga me megangi amanat PresidenSoeharto sewaktu berpidato menyambut peringatan Isra Mi’raj NabiMuhamamd saw. Tahun 1974, yang antara lain menegaskan bahwa“Untuk jangan sampai mengganggu golongan lain, maka dalam pe -nyiaran agama itu harus kita usahakan agar jangan sampai ditujukankepada orang yang sudah beragama”. Maksud Presiden dengan amanat -nya itu semata-mata hanya untuk menepis ketegangan antar agama,yang disebabkan oleh “perebutan sebanyak mungkin penganut”.Di akhir jabatannya sebagai Menteri Agama, bahkan ketikaKementerian dipegang oleh Alamsyah Ratuprawiranegara, proyekkerukunan pun tetap berlanjut. Pada akhir tahun 1979 dan awaltahun 1987 Badan Litbang Agama Departemen Agama menyeleng -gara kan dua kali Kolokium Agama, yaitu pertemuan para pemukaagama dan kalangan intelektual dari berbagai agama, untukmembahas sutu topik menyangkut masalah sosial. Topik besar yangdiangkat waktu itu adalah Konfigurasi dan Transformasi KehidupanAgama di Indonesia. Masing-masing Kolokium dilaksanakan dalamdua kali pertemuan. Kolokium pertama diselenggarakan padatanggal 23 November dan 14 Desember 1978, sedangkan Kolo kiumkedua diselenggarakan pada tanggal 20 dan 22 Januari 1979.Menampilkan beberapa pakar antara lain Dr. Piet Maku Waso, Prof.Harsoyo, Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, Dr. Mubyarto.Dari kedua Kolokium yang pernah dilakukan, terkumpulsejumlah makalah dan laporan. Pak Djohan tidak ingin membiarkanmakalah dan naskah lain dibiarkan terserak. Laporan tersebut yangdisusun oleh sebuah tim yang terdiri Dr. Muchtar Buchori, MoeslimAbdurahman, Drs. Fadhal AR Bafadhal, Muflich Dahlan dan Tulus,kemudian disunting oleh pak Djohan. Maka terbitlah buku berjudulAgama dan Masa Depan: Sebuah Dialog tentang Konfigurasi danTransformasi Kehidupan Agama di Indonesia, diterbitkan oleh BadanLitbang Agama (1980).Saat lahirnya Balai Penelitian Agama dan KemasyarakatanJakarta di bawah Badan Litbang Agama (1977), adalah saat di manabanyak orang masih mempertanyakan, ”agama kok diteliti”, ”apanyayang diteliti”, ”untuk apa penelitian agama”, dan berbagai pertanya -an bernada sumbang. Bak pepatah biar anjing meng gonggong kafilah32 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!