12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>fatwa bahwa Jemaat Ahmadiyah adalah aliran sesat. Walaupunkekerasan yang berarti itu sendiri terjadi bertahun-tahun kemudian,tetapi fatwa MUI tahun 1980 adalah sebuah deklarasi awal prosesstigmatisasi untuk Ahmadiyah. Sejak itu pernik pernik intrik danintimidasi mulai dirasakan oleh Ahmadiyah di mana-mana.Bulan Juli 2005 sekelompok besar pemuda yang mengena kanatribut agama melakukan penyerangan ke kantor Pengurus Besar danPusat Pendidikan JAI di Parung Bogor dan menuntut agarAhmadiyah dibubarkan. Dua minggu kemudian Majelis Ulamabersidang. Warga Jemaat Ahmadiyah yang dengan waswas menantinantikanfatwa MUI yang menyejukkan dikagetkan lagi olehpenegasan fatwa MUI sebelumnya bahwa Jemaat adalah aliran sesatdan menyesatkan. Sejak itulah Ahmadiyah mulai mendapat terpaan,kekerasan demi kekerasan dari berbagai kelompok yang selalumembawa simbol-simbol agama.Peristiwa serupa juga sebelumnya telah menimpa JemaatAhmadiyah di beberapa tempat lain di Indonesia. Pada tanggal 22Juni 2001, sekitar 100 orang massa membumihanguskan 14 rumahmilik orang Ahmadiyah, sebuah sebuah musalla dan masjid yangsedang dibangun di Desa Sambielen, Loloan, kecamatan Bayan,Lombok Barat. Dalam peristiwa itu Papuq Hasan yang berupayakeras mempertahankan musalla yang dibangunnya dihajar dengankayu, batu, dan senjata tajam. Dalam perjalanan menuju RS.Mataram, kendaraan yang digunakan sengaja berlambat-lambat,hingga Papuq Hasan meninggal akibat kehabisan darah dan pecahtulang tengkorak (visum et repertum no.441.6/50). Pada hari yangsama Inaq Ruqiyah isteri Papuq dihajar dengan delapan kali tusukankeris pada bagian tangan, dada, dan payudara ketika berusahamenyelematkan diri, sehingga mengalami koma selama tiga hari.Setelah peristiwa Parung, Februari tahun 2006, wargaAhmadiyah di Pancor Lombok Timur diusir dari kampunghalamannya. Masjid serta beberapa rumah Ahmadi dibakar dandirubuhkan dengan leluasa. Massa menghancurkan 81 unit rumah,8 toko, satu masjid dan satu musalla. Tiga ratus delapan pulu tiga(383) Ahmadi terpaksa mengungsi ke Mapolres Lombok Timur.Setelah beberapa lama mereka berhasil dengan keringat sendirimembeli tanah di bumi Asri Ketapang Lingsar, Lombok Barat.Namun di tempat yang baru mereka lagi lagi mendapat serangan.Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 661

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!