12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>rombongan Pres RI, dan penyusun program Bahasa Urdu RRI diJakarta. Pada 10 Nov 1958 Presiden Panglima tertinggi RI meng -anugerahkan ”tanda jasa Pahlawan“ kepada Sayyid Shah Muhammadatas jasanya dalam perjuangan gerilya membela kemerdekaanNegara. (Malangjudo, 2006)Begitu pula sebenarnya slogan slogan Bung Karno, seperti,“Mari warisi Api Islam, bukan Abunya”, “Ilmu’l Yaqin, Ainu’l Yaqin,Haqqu’l Yaqin” atau “Kelahiran seorang nabi membawa sebuahrevolusi”, mudah diasosiasikan dengan retorika yang berkembangdari literatur Ahmadiyah.Terlihat bahwa dalam konteks awal berdirinya Republik ini,setiap elemen bangsa diberi tempat untuk membangun negeri. Setiapupaya untuk perbaikan kualitas kehidupan anak bangsa, serbadiapresiasi oleh pemerintah di bawah Bung Karno. Kalangan elitebangsa pada waktu itu tidak begitu melihat masalah-masalah yangmenjadi kontroversi. Bahkan, tokoh dari Ahmadiyah pun dapatditerima dengan baik oleh pemerintah RI. Hal ini juga sekaligusmenunjukkan jiwa besar seorang BK sebagai pemimpin di negeri ini.Ketika Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto, JemaatAhmadiyah relatif stabil dengan tak banyak mendapat kekerasan,kecuali dengan kasus Fatwa MUI pertama, 1980. Namun tak banyakmenimbulkan gejolak. Dengan sistem represifnya Suharto memegangkendali politik.Masalah timbul, sesudah rezim Soeharto runtuh. <strong>Kebebasan</strong>telah sepenuhnya datang dan ajakan untuk membangun demokrasiliberal semakin kencang. Atas kondisi seperti ini, kasus JemaatAhmadiyah adalah satu di antara pihak yang, jika meminjamkalangan ilmuwan politik, diklasifikasikan sebagai ongkos mahalyang harus dibayar untuk membeli demokrasi. Tidaklah dapatdielakkan ironi di negara-negara yang baru terbebas dari rezimotoriter, baik oleh rezim komunis maupun militer denganmenguatnya anti-social order yang justru dilakukan oleh wargakepada sesama warganya sendiri.EMPAT TAHUN PASCA PENYERANGAN KAMPUSMUBARAK, PARUNGSebenarnya bayang bayang malapetaka mulai nampak walau jauh diufuk ketika Majelis Ulama Indonesia pada tahun 1980 mengeluarkan660 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!