12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>an pasti akan menimbulkan problem-problem sosial, politik, eko -nomi, dan keagamaan, yang sangat jauh dan luas akibat-akibatnya.Itulah sebabnya maka usaha-usaha menciptakan dan membinakerukunan hidup umat beragama perlu beroleh penangan an yangsungguh-sungguh dan hati-hati. (Mukti Ali, 1975: 68). Oleh sebabitulah dipandang perlu perekatan hubungan antaragama. Dialogagama adalah jalan yang urgen bagi ke pentingan untuk membinahubungan saling pengertian. Dalam forum ini para pimpinan danintelektual dari masing-masing agama di Indonesia bertemu, setidak -nya bersilaturahim, membina persaudaraan.Menurut Mukti Ali, dialog bukan polemik di mana orang beraduargumentasi lewat pena. Dialog bukan debat di mana orang salingmengemukakan kebenaran pendapat sendiri dan kesalahan pendapatorang lain. Dialog bukan apologi di mana orang berusaha mem -pertahankan kepercayannya karena merasa terancam. Dialog bukanpula elentik di mana orang membantah agama orang lain denganmenuntut pertanggungan jawab. Dialog, pada hakekatnya, adalahsuatu percakapan bebas, terus terang dan bertanggungjawab, yangdidasari oleh saling pengertian dalam menanggulangi masalahkehidupan bangsa yang lebih dan makin baik, materiil maupunspirituil. (Mukti Ali, 1975: 69).Para pemuka agama-agama di Indonesia, waktu itu, seringdiundang ke Departemen untuk berdialog. Tujuannya adalahmendekatkan persaudaraan dan saling pengertian. Mereka yangdatang diharapkan tidak sekedar berbasa basi dengan menunjukkankeramahan, tapi lebih dari itu, dituntut ketulusan.Dalam kesempatan membuka sebuah acara Dialog Agama,Menteri mengemukakan antara lain: “Satu hal yang kami rasa perluberoleh perhatian dan pemikiran yang mendalam dan sungguhsungguhdalam dialog ini, adalah masalah penyiaran dan penyebar -an agama. Pemerintah menyadari bahwa kebebasan beragama tidakhanya berarti kebebasan memilih dan menghayati agama, melain kanjuga kebebasan menyiarkan dan menyebarkan agama. … Dalam hatiseorang penganut agama yang baik, tentu timbul keinginan yangluhur agar orang lain juga beroleh “keselamatan” dengan menerimakebenaran tertinggi yang dibawa oleh agama yang dianutnya. Akantetapi harus pula disadari bahwa penganutan agama haruslah atasdasar ketulusan hati tanpa paksaan dalam bentuk apapun, sehinggaBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 31

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!