12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>organisasi keagamaan mewartakan pertikaian klaim dan konflikinter-religious untuk mengalahkan lawan-lawannya. Bahkan be -berapa organisasi keagamaan seperti itu turut serta dalam men -sponsori forum-forum publik yang menggambarkan rivalitaske agama an dengan mengadakan perdebatan dengan terkadangdihadiri ribuan penyimak. Dapat dikatakan bahwa GerakanPembaruan ini berkarakter Khas Era Kolonial, yang dalam teologinyajuga menyimpan antitese terhadap ”ideologi” sekalian teologi yangdianut bangsa yang menjajahnya.Mengenai Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sendiri, beliaudilahirkan di Qadian, Punjab, India, pada tgl 13 Februari 1835 Matau 14 Syawal 1250 H. Ayah beliau bernama Mirza GhulamMurtada, Ibu bernama Ciraagh Bibi. Beliau keturunan Haji Barlasraja kawasan Qesh, dari keluarga Moghul. Sejak muda beliau banyakmenghabiskan waktunya untuk mempelajari Alquran dan sukamenyepi, ketimbang larut dalam masalah keduniaan. Tahun 1875 M,beliau mengadakan mujahadah, atau menjalani ibadah ibadahkhusus, berdoa, berpuasa selama enam bulan berturut turut, dansetiap malam bangun untuk shalat tahajud. Hal ini beliau lakukankarena sangat sedih melihat Islam dalam keadaan terjepit tak berdayamenghadapi penjajahan dan serangan berbagai pihak.Dalam kondisi berebut panggung wacana seperti disingung diatas, saat itu Hazrat Ahmad, dipandang sebagai juru bicara mumpunidari kalangan Islam. Beliau adalah salah satu figur yang dikenal fasihberwacana. Ditambah beliau dari kalangan aristokrat, pemilik tanahdi Qadian dan sangat menguasai Alquran, warjarlah beliau jadi figuryang sangat disegani (Asani , 2006).Usaha-usaha Hazrat Ahmad untuk membentengi umat Islam diIndia waktu itu terus berlanjut. Tahun 1880, terbit empat volumebuku Barahin-i Ahmadiyaa, untuk mempertahankan Islam atasserangan kelompok sayap kanan, Arya Samaj. Pada tahun 1888beliau mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi yang di tunggutunggu.Secara eskatologis, menurut Dr. Jalaluddin Rahmatkedatangan Imam Mahdi dibicarakan dan diingatkan dalam tidakkurang dari 400-an hadis. Menurut beberapa pengamat yang pernahpenulis tanyai, tidak kurang dari 280-an hadis, dan terdapat dalamenam kitab hadis yang utama (sichah sittah). Dari segi klasifikasikeabsahan itu berarti hadis mutawatir.650 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!