12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>DJOHAN EFFENDI; MENGURAIPROGRAM KERUKUNANDEPARTEMEN AGAMA• Marzani AnwarMENTERI AGAMA MUKTI ALI DENGAN DJOHAN EFFENDI ADALAH DUAorang yang punya peran penting di Departemen Agama. Bedanya,Mukti Ali adalah pemain panggung, dan Djohan adalah pemainbelakang layar. Disebut pemain panggung, karena Mukti Ali adalahMenteri Agama yang resmi diangkat oleh Presiden, dan selalu tampildi muka umum. Sementara pemain belakang layar, adalah sibukmenjadi pemikir, penulis, membuat konsep, dan tidak pernah ataujarang tampil di muka umum.Prof. Dr. H.A. Mukti Ali yang asalnya adalah seorang guru besarPerbandingan Agama di IAIN Sunan Kalijaga, memang tidak salahmemilih pak Djohan sebagai staf ahli alias pendamping tugastugasnya.Karena dari pak Djohan banyak muncul pikiran-pikirancerdas yang sejalan dengan naluri intelektual Mukti Ali.Selama kepemimpinan Mukti Ali di Departemen Agama, DjohanEffendi mulai memainkan peran aktif dalam pengambilan kebijakanDepartemen Agama. Banyak aktivitas dilakukan, namun yangmenonjol adalah dalam membina kerukunan agama. Ia pernahdipercaya oleh Menteri untuk menjadi pemimpin proyek Pembina -an Kerukunan.Dari tangan Djohan, kemudian terbit buku Pedoman PembinaanKerukunan Hidup <strong>Beragama</strong>. Buku itu merupakan produk pertamaDepag. Pikiran-pikiran Djohan mengenai bagai mana hubunganantaragama seharusnya dipelihara harmonitasmya, banyak tertuangdi dalamnya. Dari buku itu, proyek kerukunan mengacu, danmengalir terus, dari tahun ke tahun dan dari Menteri ke MenteriBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!