12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Dengan rumus itu William Kwan menyatakan bahwa pluralismeitu selalu mengandung sikap menjunjung tinggi kesatuan dan sikapyang toleran atau kesediaan untuk menghargai adanya perbedaanyang didukung oleh dan akhirnya mewujudkan perdamaian.Sebaliknya, melalui kesadaran untuk mewujudkan perdamaianbersamalah maka batas-batas antar agama dapat diubah menjadikesatuan yang kokoh dalam membangun kesejahteraan, keadilan,dan kedamaian lintas individu, dan lintas komunitas agama.Dalam konteks pluralisme ini Djohan Effendi menyatakanbahwa agama itu diterima dan dipahami sebagai sesuatu yang bersifat“ultimate” yang berkaitan dengan keselamatan manusia, tidak sajadalam kehidupan sekarang ini tapi dan terutama dalam kehidupannanti. Terdapat keinginan luhur dalam setiap penganut agama untukberbagi keselamatan dengan orang lain, keluarganya, temantemannyadan sesamanya. Masalah muncul ketika para penganutagama menerima agama juga sebagai “kebenaran mutlak” lebih-lebihketika mereka berusaha memaksa orang lain juga menerimanya.Lebih parah lagi ketika mereka “memutlakkan” pemahamannyasendiri sebagai kebenaran. Karena itu tidak mengherankan apabilapara penganut agama merasa terpanggil untuk melakukan apa sajademi dan untuk agama mereka masing-masing. 36Penulis setuju dengan pandangan Djohan Effendi tersebutkarena dalam pandangan penulis setiap manusia itu adalah unik.Dengan demikian mengharapkan pemikiran atau pandangan yangsatu sama dengan yang lain (apalagi sama bagi semua orang) adalahsama saja dengan mengingkari kodrat alam. Dalam konteks inilah .Nurcholish Madjid mengutip ayat Alquran (QS. Hud/11:118-119)sebagai berikut, ”Dan seandainya Tuhanmu menghendaki, makapastilah dia jadikan manusia umat yang tunggal. Namun mereka akantetap berselisih, kecuali Tuhanmu yang merahmatinya. Lantaranitulah Dia ciptakan mereka itu; dan telah sempurnalah kalimat(keputusan) Tuhanmu: Pastilah aku penuhi Jahannam dengan isi darijin dan manusia”Nurcholish Madjid selanjutnya mengatakan dari kutipan itudapat diambil sebuah insight bahwa inilah (ayat Alquran tersebut diatas) Hukum Ketetapan Allah (Sunnat-u’l-Lah) yang tidak akanberubah (perennial) dan berlaku selama-lamanya (immutable). Agarmanusia tidak berselisih, melainkan rukun dalam perbedaanBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 625

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!