12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Sementara itu perlu dicermati bahwa ternyata MUI (MajelisUlama Indonesia) sebagai wadah organisasi pemersatu dariorganisasi-organisasi Islam di Indonesia mempunyai pandangantersendiri dalam soal inklusivisme ini. Menurut Dawam Rahardjo,“MUI dan organisasi-organisasi pendukungnya juga berasumsibahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar atas dasar dalilbahwa ‘agama bagi Allah itu adalah Islam’. Bagi mereka, aqidahadalah kunci keselamatan. Implikasinya adalah bahwa di luar Islamtidak ada jalan keselamatan. Tapi menurut Nurcholish Madjid kata“Islam” di situ adalah kata generik, yang artinya adalah “berserahdiri kepada Tuhan.” Karena itu agama yang diridhoi oleh Allahadalah agama yang berserah diri kepada Allah. Buktinya agamaagamayang diajarkan oleh para nabi, termasuk nabi-nabi Yahudi,adalah juga Islam, karena inti ajarannya adalah berserah diri kepadaAllah. Selain itu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidakhanya diajarkan oleh agama-agama Timur Tengah. Dalam agamaagamaprimitifpun terdapat keyakinan kepada Tuhan yang monoteis,walaupun sering disekutukan dengan Tuhan-Tuhan yang lain (syirik).Tapi bagi MUI, Islam adalah nama sebuah agama. Sementara itudalam penemuan oleh para sufi, disimpulkan bahwa “banyak jalanmenuju Tuhan.” Selain itu, bagi kaum sufi, agama adalah aspekeksoteris, hanya kulit luar atau menurut kata-kata al Hallaj adalah“baju” saja. Di sini, kaum sufi bersikap rendah hati dalam beragama,yaitu tidak menganggap agama sendiri adalah agama satu-satunyayang paling benar, sedangkan yang lain salah atau sesat. Jika setiapagama hanya menganggap agama sendiri yang benar, maka sikap ituakan merupakan potensi untuk konflik, karena saling mengklaimkebenaran yang hanya satu itu. Padahal, 93% umat beragama itumenurut teolog John Hick, menganut agama tertentu secarakebetulan, karena setiap orang yang lahir tidak punya hak untukmemilih warna kulit, suku, bangsa atau agama”. Demikian pandang -an Dawam Rahardjo dalam sebuah ceramahnya. 31Dari beberapa pandangan inklusivisme (sebagai lawan darieksklusivisme) di atas dapat dilihat beberapa benang merah sebagaiberikut:1. Pandangan eksklusif itu biasanya adalah sebuah fenomena yangtimbul di tahap awal sebuah perjalanan spiritual seseorang.Setelah mendalami ajaran agamanya sendiri melalui pengalaman622 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!