12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>gemar berperang. Namun setelah menundukkan kerajaan Kalingaakhirnya ia menyesal karena begitu banyak orang telah terbunuh.Dia kemudian berubah menjadi raja yang saleh dan menghentikansemua bentuk agresi. Pada jamannya Agama Buddha adalah agamaresmi negara. Walaupun Agama Buddha adalah agama resmi darikerajaannya, Raja Ashoka terkenal sangat toleran dan membantuagama-agama lain tetap hidup berdampingan dengan agama Buddhasecara harmonis. Ini antara lain dapat dilihat dari salah satukalimatnya pada Prasasti Batu XII (Rock Edict XII) yang terkenalsebagai berikut:“The faiths of others all deserve to be honored for one reason oranother. By honoring them, one exalts one’s own faith and at thesame time performs a service to the faith of others. By actingotherwise, one injures one’s own faith also does disservice to thatof others. For if a man extols his own faith and disparagesanother because of devotion to his own and because he wants toglorify it, he seriously injures his own faith”. 29Pandangan inklusif ini juga dianut oleh para guru besar dalamagama Buddha antara lain Nagarjuna dengan Madhyamika di abadII, Vasubandhu dengan Yogacara di abad IV dan dewasa ini sepertiProf. Masao Abe (1915-2006) dengan Kyoto School, serta BiksuThich Nhat Hanh dengan ordo interbeing. Kalau kita renungkan,paham inklusivisme itu ternyata tidak ada kaitannya denganperkembangan zaman tapi lebih terkait dengan tingkat pencerahanyang telah berhasil dicapai oleh para guru besar itu. Oleh sebab itulahpaham inklusivisme dan eksklusivisme bisa muncul silih-bergantipada zaman manapun. Dalam agama Buddha paham inklusivisme initidak hanya berlaku dalam hubungan antarmanusia tapi juga antaramanusia dan semua makhluk. Oleh sebab itulah dalam setiap doabiasanya diakhiri dengan kata-kata: Sabbe satta bhavantu sukhitatta(semoga semua makhluk berbahagia). Artinya, kita tidak hanyamendoakan agar hanya diri kita atau keluarga kita saja yangberbahagia tapi juga memasukkan dalam doa kita agar orang lain(termasuk musuh), bahkan makhluk hidup lainnya seperti binatangserta makhluk halus yang tidak dapat kita lihat secara kasat mata,supaya mereka juga berbahagia.Paham inklusivisme adalah kebalikan dari paham exclusivism,yaitu suatu paham yang sama sekali tidak bisa menerima ajaran atau620 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!