12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Perlu ditekankan bahwa agama Buddha itu diajarkan justru agarmanusia membebaskan dirinya dari ketidaktahuan (ignorance ataumental blindness) termasuk kekelirutahuan menjadi pikiran yangtercerahkan (The enlightened atau The awakened, Buddha). Olehsebab itu tidak ada pilihan selain bahwa prinsip interbeing itu harusdilihat dari batin yang benar dan murni. Dengan paham kesaling -tergantungan (interbeing) seperti itu, tentu saja agama Buddha akanselalu menjunjung tinggi nilai-nilai non sektarian, inklusivisme,pluralisme, dan universalisme karena semua nilai ini adalah manifestasidari keyakinan terhadap paham kesalingtergantungan tersebut. Secarasingkat nilai-nilai itu lahir dari suatu pandangan bahwa all is one, oneis all. Kebenaran akhir (ultimate truth) seperti ini tentu saja baru bisakita ketahui apabila kita melihat berbagai fenomena kehidupan inisecara mendalam (deep looking) melalui latih diri dalam cara hidupyang eling, hidup berkesadaran (mindful living).Oleh sebab itulah dalam makalah ini penulis menggunakanesensi ajaran Buddha, sebagaimana dijelaskan oleh Biku Assaji danBiksu Thich Nhat Hanh di atas, sebagai pendekatan karena bukansaja relevan tapi sekaligus melandasi pandangan Buddhayana denganempat nilainya, yang juga menjadi bahasan tulisan ini.DARI SEKTE MENUJU BUDDHAYANASebagaimana yang terjadi pada agama lain, agama Buddha pada masahidup Buddha Gautama tentu saja tidak mengenal aliran-aliran atausekte-sekte. Namun sepeninggal Beliau aliran-aliran tersebut mulaimuncul karena ajaran Beliau yang tidak dipahami secara utuh danmendalam. Padahal Biku Assaji telah menegaskan bahwa esensi dasardari Buddhisme adalah interdependency atau kausalitas sehinggaadalah ironis kalau kemudian secara internal para pemeluk Buddhajustru terbelah-belah dan menjadi sektarian.Secara garis besar, perkembangan paham atau aliran Buddhismedapat digambarkan telah mengalami pasang surut dari paham yanguniversal (pada masa hidup Buddha Gautama) menjadi sektarian dandewasa ini cenderung kembali ke ajaran yang universal lagi, yaitupaham Buddhayana (juga disebut Ekayana) atau agama Buddha itusendiri.Secara singkat, sejarah perkembangan aliran dalam agamaBuddha itu oleh Biksu Thich Nhat Hanh dibagi menjadi tiga aliranBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 611

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!