12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Hukum kesalingtergantungan dan atau prinsip interbeing itusesungguhnya bisa dilihat dari dua sisi. Apabila prinsip tersebutdilihat dengan kacamata negatif karena pikiran kita yang masihdiselimuti oleh kekotoran batin (deluded mind), maka hubungankesalingtergantungan itu akan bersifat destruktif atau degradatif.Hubungan Seperti itu akan melahirkan apa yang disebut dalambahasa Tibet ”Korwa” (Self perpetuating circle of the trouble), yaitusebuah lingkaran setan (vicious circle). 7 Sebaliknya apabila prinsipInterbeing itu dilihat dari kacamata positif atau dengan batin yangmurni (purified, true mind), maka hubungan tersebut justru akansaling menumbuhkembangkan (interdependent co-arising), yaitubekerjanya sebuah lingkaran kebaikan (virtous circle). Di sinilahmanusia mempunyai kebebasan untuk memilih apakah akan menjadiorang-orang hebat (great people) atau para pecundang (the mediocrepeople or the losers) seperti yang diajarkan oleh Stephen Coveydengan The Eight Habit nya.Pilihan ini tentu saja juga berlaku dalam kehidupan spiritualkarena manusia mempunyai kehendak bebas (free will). Dalamagama Buddha kehendak bebas ini antara lain dapat diketahui dariajaran Buddha yang mengatakan:Diri sendiri adalah Tuan dari diri sendiri karenasiapa lagi yang bisa menjadi tuannya?(Dhammapada 160)Sekadar perbandingan, paham kehendak bebas ini juga dikenaldalam agama Islam, yaitu Qadariah sebagai kebalikan dari pahamJabariah (takdir atau predeterminisme). 8 Perihal takdir ini dalamagama Nasrani dikenal dengan nama Determinism dan dikaitkandengan Predestination. 9Dengan kehendak bebas itu, menurut agama Buddha, manusiaadalah penentu nasibnya sendiri apakah secara spiritual dia akanmenuju ke alam yang tertinggi atau bahkan mencapai pembebasantotal (yakni mencapai nirwana; pali: nibbana). Sebaliknya, manusiasendiri pula yang akan menentukan apakah kehidupan berikutnyadia akan turun ke alam yang lebih rendah (pali: apaya; nether world)atau bahkan masuk ke neraka (pali: niraya) tingkat 8 (delapan), yaituAvicci (neraka panas yang terdalam) atau Mahapadma (neraka dinginyang terdalam). 10610 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!