12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Biku Assaji (Asvajit) adalah salah satu mantan teman sepertapaanSiddharta Gautama. Ia kemudian menjadi salah satu dari lima muridpertama dan utama Buddha Gautama. Ketika Sariputra muda (yangkemudian menjadi salah satu murid paling terkemuka dari BuddhaGautama) bertanya pada Biku Assaji, seniornya, apa sesungguhnyaesensi ajaran Buddha, Biku Assaji menjawab, ”Segala sesuatu timbulkarena sebab, tentang itu Tathagata telah menjelaskan sebabnya,begitu pula tentang mengakhirinya, itulah ajaran Pertapa Agung.” 4Itulah ajaran tentang Hukum Kesalingtergantungan (The law ofInterdependency).Esensi bahwa hidup ini bersifat interdependensi itu kemudianjuga diajarkan secara luas boleh Biksu Thich Nhat Hanh dengansebutan Interbeing atau Inter-are (dalam bahasa Vietnam, Tiep Hien,yang sekarang bahkan menjadi sebuah ordo tersendiri yangberkembang pesat baik di Eropa Barat, Amerika Serikat, maupunAsia). Interbeing adalah sebuah istilah asing yang sampai hari inimasih belum secara resmi dimasukkan ke dalam kamus bahasaInggris.”Tiep” merupakan istilah dalam bahasa Vietnam yang secaraetimologi berarti:1. Bersentuhan (being in touch with): bersentuhan dengan dirisendiri (melalui meditasi) dan juga bersentuhan dengan Buddhadan Bodhisatwa (sumber cinta kasih dan kebijaksanaan); dan atau2. Meneruskan (continuing) agar membuat sesuatu bisa bertahanlama: artinya kasih sayang yang telah diajarkan oleh Bodhisatwaitu harus kita langgengkan sehingga kehadirannya tidak kadang -kala.Adapun ”Hien” itu berarti:1. Saat ini dan di sini (here and now): kita harus bisa hidup di sinidan saat ini sehingga kita bisa mengalami kedamaian (peace).Manusia modern itu praktis tidak pernah atau jarang sekali hidupdi sini dan saat ini. Artinya antara pikiran dan tubuhnya tidakmenjadi satu. Padahal pikiran yang melayang-layang ke masa laludan masa depan itulah sumber penderitaan;2. Mewujudkan (realizing): membuat nyata, realisasi cinta dan pe -ngertian. Jadi dalam mempelajari ajaran sebuah agama itu tidakhanya berhenti pada konsep dan kata-kata semata. Praktik dan per -buatan sehingga terjadi self transformation adalah yang terpenting. 5Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi | 607

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!