12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>berkembang. Dengan kata lain agama itu lebih merupakan dimensiinternal untuk terjadinya self transformation bukannya justrumenekankan pada aspek eksternal seperti misalnya bahwa beragamaadalah lebih untuk mengagungkan dan membela Tuhan. Sebagaiumat Buddha yang terpenting adalah bagaimana kita memahamiajaran Buddha (Dharma) dengan benar dan kemudian mempraktik -kannya karena agama Buddha adalah agama praktik. Artinya sebuahpraktik agar ajaran tersebut tidak hanya dipahami secara intelektualmelainkan untuk berwujud menjadi perubahan di dalam kesadarankita. Dengan berkembangnya kesadaran kita menjadi sebuahkesadaran agung, maka di situlah terjadi self transformation. Padasaat kesadaran agung berhasil diwujudkan secara permanen makapencerahan tercapai sehingga dengan demikian peran agama(Buddha) sesungguhnya telah selesai.Itulah hakikat agama menurut pandangan saya, yang tentu sajatidak harus dianggap yang paling benar sendiri. Namun apabila kitatidak menganggap bahwa pandangan di atas sama sekali salah, makaperlu direnungkan kembali: Apakah tujuan utama beragamasesungguh nya telah mengalami penyimpangan (atau disimpangkan)secara fundamental sehingga dimensinya terbalik-balik? Dari dimensiinternal menjadi eksternal, dari inward deep looking menjadioutward shallow looking.Sebagai umat Buddha yang baik tentu kita mempunyai ke -wajiban untuk menjawab reflective question di atas dengan semakinmendalami esensi ajaran agama kita sehingga tujuan ajaran agama(Buddha) dapat dipahami dengan benar agar tidak terbalik-balikpandangannya (pandangan yang keliru atau pali: Sakkaya-Ditthi)seperti di atas.ESENSI AJARAN BUDDHAPengetahuan yang dimiliki oleh Buddha Gautama adalah maha luasdan mendalam ibarat ”jumlah daun” di hutan belantara. 3 Namununtuk membantu muridnya agar bisa mencapai pencerahan tertinggi,Beliau cukup memilih beberapa ”helai daun” saja yang relevan untukmasing-masing orang. Walaupun hanya beberapa ”helai daun”, itupunmasih sangat luas dan mendalam. Oleh sebab itulah ajaran BuddhaGautama dapat ditafsirkan dengan pernyataan yang berbeda-beda olehpara pengikutnya sesuai dengan kecerdasan spiritual tiap orang.606 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!