12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Allah, Kristus langsung menunjukkan siapakah Diri-Nya.Mengapa mereka yang haus itu harus datang kepada Yesus danminum dari-Nya? Karena Yesus adalah Sang Mesiah sendiri, yangdalam Nama-Nya Roh Allah itu diutus ke dunia. “Tetapi Penghibur”,kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “yaitu Roh Kudus, yang akandiutus oleh Bapa dalam Nama-Ku” (Yohanes 14:26). Demikian jugadari latar belakang yang sama, khususnya dari upacara Yom Kippur,kita dapat mengerti alam pikiran yang melatarbelakangi ide“penebusan dosa” (kaffarat) dalam Perjanjian Baru. Memang latarbelakang lain, soal “denda tebusan” (Yunani: lutron) juga berperan.Tetapi latar belakang Yahudilah yang lebih berperan langsung.Dalam hukum Yahudi ditentukan, apabila seekor lembu me -nanduk orang sampai mati, lembu itu harus dirajam sampai mati danpemiliknya bebas. Tetapi apabila pemiliknya sudah sering di -peringatkan tentang bahayanya lembu itu tetapi tidak menjaganya,apabila lembu itu menanduk orang sampai mati lagi, maka bukanhanya lembunya, melainkan pemiliknya juga harus dihukum mati. Iabisa dibebaskan dengan cara membayar uang tebusan (kofer) sebagaiganti (tebusan) nyawanya (Keluaran 21:28-30).Inti dari ketentuan ini adalah hukum balasan setimpal yang adil,tapi lebih dari itu adalah ditekankan pengampunan (Keluaran 21:23-27; Immamat 19:17-18). Azas pembalasan setimpal itu (Arab:Qishash) disebutkan Taurat: We natattah nefes tahat nefes, ‘ayintahat’ ayin syen tahat shen. Artinya: “Dan engkau harus memberikannyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi” (Keluaran21:23-24). Tetapi pada saat yang sama ditekankan supaya berdasar -kan kasih, setiap orang tidak menuntut balas (Imamat 19:17-18).Azas tersebut hampir secara harfiah diterima dalam sistem hukumIslam, seperti disebut dalam Q. al-Maidah/5:45 demikian:Wa katabnâ ‘alaihim fîha annan nafsa bi an-nafsi, wa al-‘aina bial- ‘aini, wa al-anfa bi al-anfi, wa al-udzuna bi al-udzuni,wassina bi ssini, wa al-jurûha qishâsh faman tashsddaqa bihifahuwa kaffâratulahu.Artinya: “Dan telah Kami tetapkan kepada mereka dalam Tauratbahwa nyawa dibalas nyawa, mata dengan mata, hidung denganhidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka pundibalas dengan setimpal. Namun barang siapa rela melepaskanBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 599

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!