12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>orang-orang lain yang berhak. Dalam Imamat 14:22-29, per -sembahan persepuluhan wajib diberikan ke Bait Allah, dan secaraperiodik harus diserahkan pula kepada “orang-orang asing, yatim,dan janda”. Sedangkan tentang kurban binatang, menjadi peringatansecara khusus pada hari raya ‘Id al-Adhha. Secara khusus temakurban putra Ibrahim (‘Aqedah) diangkat, tetapi dengan membuangtafsiran-tafsiran mesianis yang lazim, baik di kalangan Yahudimaupun Kristen.MAKNA KURBAN: PERBEDAAN PENAFSIRANDALAM YAHUDI, KRISTEN, DAN ISLAMDiakui, memang ada “batu sandungan” bagi orang Yahudi maupunIslam dalam memahami makna kurban dan penebusan dalam imanKristen. Bagi umat Yahudi, persoalannya lebih pada soal interpretasi.Bersumber dari Perjanjian Lama yang sama, malahan juga dari latarbelakang ritus-ritus yang sama, ditafsirkan secara berbeda. Konkret -nya, penafsiran yang berbeda mengenai penggenapan dari janji-janjidalam Kitab Suci dan harapan-harapan mesianis yang sama. OrangKristen memandang bahwa Yesus adalah pemenuhan segala harapanmesianik itu, sedangkan orang Yahudi masih menantikan SangMesiah yang akan datang.Sedangkan dalam Islam masalahnya bukan sekadar sumbertekstual kitab suci yang berbeda, tetapi juga seluruh ritus-ritus Islamsekali terkait secara tidak langsung dengan Yahudi dan Kristen, ideidepokok dari ritus-ritus itu sudah direinterpretasikan secara Islami.Seperti tampak dalam ritus-ritus mengenai kurban, Islam hanyamempertahankan kerangka ritualnya dan menolak tafsiran mesianis -nya. Karena itu pula, berbeda dengan ‘Aqedah Yahudi yang punyamakna sakramental, ‘Id al-Adha dalam Islam bersifat memorial saja,yaitu memperingati ujian iman Ibrahim untuk mengorbankanputranya.Selanjutnya, walaupun tafsiran-tafsiran Kristen tentang Per -janjian Lama tidak begitu saja diterima oleh orang Yahudi, tidak sulitmembuktikan bahwa seluruh bangunan doktrin Kristiani didirikandi atas pondasi ritual yang sama. Gereja mula-mula, yaitu paradosisatau tradisi rasuli yang akhirnya melahirkan dokumen-dokumenPerjanjian Baru, mencatat peristiwa Yesus dan karya-karya-Nya yangmenjadi final di dalam kebangkitan-Nya dari antara orang mati, danBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 597

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!