12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Dalam tafsiran-tafsiran para rabbi Yahudi, ritus kurban jugadikaitkan dengan Sang Mesiah yang akan datang. Sementara itu,kekristenan yang berakar langsung dari iman Yahudi, mendasarkanseluruh bangunan doktrin keagamaan dan ritus-ritusnya dari KitabSuci yang sama (Perjanjian Lama). Perbedaannya, Yudaisme tetapmelakukan semua ritual-ritual tersebut dalam terang penghargaanmesianis, tetapi kekristenan menganggap bahwa semua simbol itutelah digenapi dengan kedatangan Yesus, Sang Mesiah (Ibrani 10:1-8).Dalam perspektif Kristen Ortodoks, Kurban Agung-Nya di JabalJuljulah (Bukit Golgota), yang satu kali untuk selama-lamanyamenyempurnakan kurban-kurban tahunan dengan segala detailritualnya. Jadi, ritus-ritus kurban itu tidak dihapuskan tetapididramakan kembali dalam Ekaristi, untuk mengenang KurbanAgung-Nya. Karena itu, Ekaristi dalam bahasa Aramaik (Suryani)disebut Qurbana Qaddisa (Kurban Suci). 27 Dalam term liturgisbahasa Arab, Khidmad al-Quddâs (Perjamuan Kudus) disebut juga‘Id al-Qurban (‘Idul Qurban). 28Dapat disimpulkan, bahwa Islam juga mewarisi kerangka dasaride-ide kurban Yahudi-Kristiani, namun menolak makna teologisnyadan menyederhanakannya. Meskipun demikian, baik Yahudi (yangkemudian dilanjutkan oleh Kristen) maupun Islam, sepakat bahwakurban yang benar yang diridai Allah, antara lain seperti yangditunjukkan pola kurban Habel dan kurban putra Nabi Ibrahim. 29Sedangkan kedua kurban tersebut diterima berdasarkan keikhlasanniatnya semata-mata kepada Allah.SEKITAR KURBAN ANAK IBRAHIM DAN MAKNAMESIANISNYA DALAM YUDAISMEKhususnya kurban anak Ibrahim, menempati posisi sentral dalamritual Yahudi. Orang Yahudi sejak dahulu kala menyebut kurbanIshak ini ha ‘Aqedah (pengikatan), dibaca pada ritus Tahun Baru(Rosh ha Shanah), yang ditandai dengan peniupan shofar (serunai)pada tanggal 1 bulan Tisyri. Term ha ‘Aqedah ini diambil dari Taurat:wa yi’aqeda et Yitzaq beno. Artinya: “…diikatlah Ishaq, anaknya itu”(Beresyit/Kejadian 22:9). 30Demikian bunyi doa yang dibaca dalam ritual Rosh Ha Shanah(Tahun Baru) sebagai berikut:Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 593

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!