12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>(mengelilingi) Mezbah sebanyak 7 kali, sambil meneriakkan seruanHosyi’ahna (Selamatkanlah kami) yang diulang-ulang sebanyak 7 kalipula. 23Pada hari ke-7 atau ke-8 (Ibrani: Syemini Atseret) dalam rangkaianHosyi’ ahna Rabba (Hosanah Agung) dikenal pula upacara me lambai -kan lulav (palma). Menurut catatan Injil, Yesus dengan me nunggangkeledai memasuki Yerussalem dielu-elukan dengan lambaian pohonpohonpalma ini (Matius 21:1-11). Jelaslah bahwa klaim Kristenbahwa Yesus adalah Sang Mesiah dilatarbelakangi tafsiran mesianisYahudi pada zaman itu, yang menghubungkan ritual Hag ini dengankedatangan Mesiah yang akan diutus Allah (Zakaria 9:9).Dalam Islam, tentu saja ritual melambaikan daun-daun palmaini tidak dikenal, tetapi ritual thawaf diteruskan. Menariknya, padawaktu thawaf mengelilingi Ka’bah ditentukan bahwa posisi Ka’bahharus di sebelah kiri, dan pada saat thawaf maupun sa’i jemaahmengangkat tangan menghadap Ka’bah. Kedua adab ini dijumpaiparalel dengan perayaan Pondok Daun, seperti disebut dalam SyîrHa Ma’alot (Nanyian Ziarah) dari Mazmur 134:1-3 yang berbunyi:Hinneh barekû et YAHWEH, kal ‘avedî YAHWE, ha ‘omedîmbe Beyt YAHWEH ba Laylot, saû yedekhem qodesh ubarikû etYAHWEH.Artinya: “Mari, pujilah Tuhan, hai semua hamba Tuhan yangdatang melayani di Rumah Tuhan waktu malam! Angkatlahtanganmu ke tempat yang kudus, dan pujilah Tuhan!”.Sedangkan mengenai posisi Ka’bah yang harus di sebelah kiri,barangkali dapat dilacak asal-usulnya dari mazmur mesianis (yangditafsirkan sebagai nubuat akan keda-tangan Sang Mesias). Mazmur110:1 mencatat sabda Tuhan kepada Sang Raja Imam yang disapaAdonai (Tuhanku): “Duduklah di sebelah kanan-Ku!” (syiv leYeminî). Baik dalam bahasa Ibrani, Aramaik maupun Arab, katayamin (tangan kanan, sebelah kanan) menunujukkan keridaan Allah.Ungkapan sebanding dijumpai pula dalam al-Qur’an, Ashhab al-Yamin (golongan kanan) dalam surah al-Mudattsir 74:28, yangmenunjukkan “kaum yang diridai Allah”. Jadi, posisi Mezbah atauKa’bah di sebelah kiri di sini adalah sekadar lambang bahwa orangberiman thawaf “di sebelah kanan” Tuhan, yang bersemayam di atasRumah Tuhan. Kitab Fath al-Qarîb al-Mujiîb selanjutnya mencatatBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 591

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!