12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>terhadap penyelenggaraan kehidupan bernegara. Dengan demikian,panggilan komunitas keagamaan untuk bersikap kritis terhadappenguasa dunia ini dan nasionalisme harus ditempatkan dalam suatuhubungan dialektis kritis. 15PERJUMPAAN KREATIF ANTARA AKSI DAN DOKTRINAdalah benar bahwa banyak orang beragama mau mempertaruhkankehidupan mereka sendiri demi menjaga, membela, dan melindungikepercayaan-kepercayaan ortodoks agama mereka. Bagi banyak jurutempur keagamaan militan, ortodoksi sangat penting dan menentu -kan hidup mereka. Namun, apapun juga taruhannya, membaruipemikiran gereja berarti mempertanyakan kembali OrtodoksiKristen, misalnya mempertanyakan kembali klaim ortodoks bahwahanya ada satu agama yang benar dalam dunia ini, bahwa hanya adasatu pembawa amanat Allah yang diutus ke dalam dunia ini, bahwa“di luar gereja tidak ada keselamatan” (extra ecclesiam nulla salus).Orang yang mau membarui pemikiran keagamaan harus siap me -nyatakan bahwa ada lebih dari satu agama yang benar dalam duniaini, bahwa ada lebih dari satu juruselamat dunia ini, bahwa ada lebihdari satu pembawa amanat ilahi untuk dunia ini, bahwa ada lebih darisatu orang yang tercerahkan dalam dunia ini, bahwa di luar gereja adakeselamatan. Pertanyaannya: Atas dasar apa para pembaru keagamaandapat menyatakan pandangan-pandangan alternatif ini?Dalam rangka pembaruan pemikiran gereja, horison-horisonbaru dalam kristologi seperti telah dikemukakan di atas dan horisonhorisonbaru dalam soteriologi (ajaran tentang keselamatan)dimungkinkan ditemukan, tumbuh dan berkembang hanya setelahpara praktisi keagamaan Kristen terlibat penuh dalam kehidupansosial yang riil dari orang-orang yang menganut kepercayaan laindan dari orang-orang miskin dan tertindas. Keterlibatan dalamkehidupan sosial orang lain, dialog dengan mereka, dan bukan peng -hapalan dogma-dogma, adalah langkah pertama dalam ber teologi,langkah pertama yang harus diayunkan jika orang ingin akhirnyamenemukan kebenaran. Suatu keterlibatan sosial (social engagement)akan melahirkan suatu pemahaman baru atas doktrin lama atau akanmembaruinya atau malah akan menggantinya. Pemahaman yangdibarui akan menuntun orang kepada suatu kiprah sosial yang jugadibarui. Gerak sirkuler dari aksi ke refleksi, lalu kembali lagi dariBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 579

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!