12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>sedang dilawan dengan keras oleh kelompok-kelompok keagamaangaris keras dalam tubuh umat Islam di Indonesia. Dalam membaruimisiologi di tengah konteks kehidupan gereja yang sedang berubah,praktik misioner proselitisasi ini harus ditolak, dan diganti denganpendekatan yang lebih simpatetik dalam persoalan yang dihadapirakyat Indonesia yang kebanyakan hidup dalam kemiskinan. Harusdiingat, mempersaksikan dengan keyakinan penuh apa yang orangpercayai adalah hal yang berbeda dari praktik proselitisasi.“Orang dari kepercayaan lain” atau “orang yang tidak ber -agama” (non-believers), dan orang miskin dan orang yang harkatnyadiinjak-injak sehingga kediriannya disangkal (non-persons) 14 harusdilihat bukan sebagai kumpulan manusia yang harus dipersuasi,dibujuk dan diyakinkan, untuk pindah agama, masuk Kristen. Orangdari kepercayaan lain, dan juga kaum agnostik dan ateistik, harusdilihat sebagai mitra dialog, bukan sebagai objek proselitisasi.Sejujurnya, kita harus mengatakan bahwa orang miskin dan orangtertindas, dalam kondisi-kondisi tertentu, dapat dengan mudahdikonversi karena kondisi kehidupan mereka yang miskin dan tidakmanusiawi. Dalam misiologi yang dibarui, gereja tidak boleh lagimelakukan proselitisasi programatis terhadap orang miskin danorang tertindas. Sebagai gantinya, gereja harus memandang merekasebagai orang yang dipercayakan Allah ke tangan perawatan danpengasuhan orang beragama untuk diberdayakan, sehingga merekadapat, pada waktunya, memiliki kepercayaan diri yang kuat untukmerancang dan membangun masa depan mereka sendiri dan meng -ubah masa lampau. Orang Kristen harus siap untuk mengantisipasimelihat tanda-tanda kehadiran Allah di antara mereka, sesuatu yangbisa terjadi bahkan sebelum mereka tiba di tengah-tengah mereka.PERTUMBUHAN KUALITAS KEHIDUPANKarena proselitisasi harus bukan lagi tujuan perjumpaan antarumatberagama, pertambahan jumlah warga suatu agama bukan lagi tujuanutama kegiatan misioner. Dengan demikian, kegiatan keagamaan kedalam dan ke luar dari komunitas keagamaan manapun tidak lagidilangsungkan untuk menambah kuantitas warga sebagai tujuanpertama satu-satunya, melainkan untuk menumbuhkan kualitaskehidupan anggotanya. Jika kualitas kehidupan warga suatu agamameningkat, kebajikan dan cinta akan mengiringi mereka. DenganBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 577

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!