12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>PENENTUAN TITIK TOLAKSelama ini, dalam merumuskan ajaran gereja dan menentukan kiprahorang Kristen, yang dipakai adalah pendekatan “dari atas” ke bawah.Maksudnya, apa yang disabdakan Allah “dari atas”, yang konondirekam dalam Kitab Suci dan dipelihara dalam dogma tua tradisionalwarisan, begitu saja diterapkan untuk kehidupan manusia “di bawah”dalam dunia ini di masa kini dan mengendalikannya secara normatif.Ini adalah pendekatan deduktif. Dengan pendekatan ini, sebuahgagasan teologis yang sudah berusia tua disebarkan begitu saja kebanyak kawasan dan zaman lain, sehingga yang terjadi bukanlahkontekstualisasi teologis, melainkan fosilisasi teologi; bentuk suatuamanat teologis dapat berubah, misalnya dengan mengemasnya dalambahasa-bahasa yang berlainan, tetapi isinya tetap itu-itu juga. 3Dalam upaya membarui pemikiran teologis gereja, pendekatandeduktif harus diganti dengan pendekatan induktif, pendekatan “daribawah”, yakni dari konteks riil kehidupan faktual sehari-hari yangdijalani orang miskin dan orang yang rentan diperlakukan tidak adildan mudah dikorbankan. 4 Dengan pendekatan ini, ajaran atauteologi gereja tidak disusun sebagai turunan teks-teks suci ataudogma zaman kuno, melainkan dirumuskan dari keterlibatan penuhdan mendalam gereja dalam pergumulan kehidupan masa kini orangmiskin dunia ini. Ini bukanlah menjalankan missio Dei, misi Allah,melainkan memikul missio humanitas, misi kemanusiaan. Peng -alaman yang diperoleh dari keterlibatan sosial mendalam dan meluasini akan menjadi sumber inspirasi tak ternilai, yang akan membuatteks Kitab Suci dan dogma masa lampau dapat dibaca secara barudan memberi perspektif baru yang akan mendorong misi pem -bebasan kemanusiaan. Inilah pendekatan hermeneutis yang umum -nya di mana-mana dipakai kalangan pembela dan penganjur teologipembebasan. 5 Dalam hermeneutik ini, kenyataan kehidupan masakini harus dikenali, lalu dianalisis secara kritis sosiologis, denganmenggunakan perspektif dan model yang diambil dari ilmu-ilmusosial. Congar, seperti dikutip Gustavo Gutiérrez, menegaskan,“Ketimbang menggunakan hanya wahyu dan tradisi sebagai titiktolak,sebagaimana umumnya dilakukan teologi klasik, [setiapperumusan teologi masa kini] haruslah dimulai dari fakta danmasalah yang diperoleh dari dunia dan dari sejarah”; dan Gutiérrezsendiri menandaskan, “Suatu teologi yang poin rujukannya hanyalah572 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!