12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>DJOHAN EFFENDIDAN AGAMA HINDU• Gede M. N. NatihTAHUN 2000 MERUPAKAN TAHUN YANG TIDAK MUDAH UNTUK DILUPAKAN.Tahun 2000 tidak hanya membuka gerbang milenium baru, tetapijuga membawa berbagai pengalaman dan pertemanan baru di dalamperjalanan saya untuk memperkaya pengetahuan tentangkepercayaan saya sendiri dan juga tentang interfaith dialogue. Padatahun itulah saya pertama kali bertemu Dr. Djohan Effendi. Kamiberdua dalam perjalanan untuk menghadiri The World ConferenceFor Religions and Peace, dan sebagai anggota delegasi baru, sayamenemukan kesabaran untuk mendengar dan menghargai pendapatpada diri Pak Djohan. Merupakan sebuah kehormatan bagi sayauntuk berada di dalam naungan seseorang yang secara sederhana danpenuh penyerahan diri hidup menurut semangat Pancasila; seseorangyang mendedikasikan hidupnya untuk menyuburkan interfaithdialogue di Indonesia.Sebagai pejuang Liberal Islam sejak tahun 1970an, Pak Djohanmulai lebih mendalami konsep-konsep saling menghargai dankebebasan di antara para umat beragama di bawah bimbingan Dr.Mukti Ali. Di dalam lingkungan intelektual inilah, diskusi dan dialogmengenai kebebasan beragama didukung.Karya dan peran Pak Djohan mengingatkan saya akan per -juangan para tokoh pergerakan Hindu pada awal abad ke 20. Maka,untuk menghormati dan menghargai peran Pak Djohan di dalaminterfaith dialogue, saya menuliskan beberapa pemikiran mengenaipergerakan Hindu modern dan tokoh-tokoh pendukungnya yangBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 555

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!