12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>dengan rakyat pribumi, dalam rangka pemerintahan tak langsungnya.Para Priyayi ini diberi privilese dan gelar-gelar kehormatan tertentuuntuk menjamin kelanggengan kekuasaan mereka. Oleh Jepang,sebaliknya, privilese-privilese yang diperoleh para Priyayi dari Belandaitu dicopot. Sementara itu Jepang juga membiarkan para Priyayiterancam oleh dua kelompok elite yang lain, yakni dari kelompokIslam dan kelompok Nasionalis. Akibatnya, sementara dukungan darikalangan rakyat bagi kedua kelompok ini semakin meningkat,dukungan bagi kaum Priyayi justru menyusut.Dalam berhadapan dengan kelompok Nasionalis pemerintahkolonial Belanda bersifat menekan, termasuk dengan jalan me -menjarakan para pemimpinnya. Oleh Jepang kebijakan ini dibalik,dengan jalan justru mendukung kaum Nasionalis meskipun secaraterbatas. Antara lain dengan memberikan pengakuan resmi, penunjuk -an beberapa dari mereka dalam posisi militer, serta memberikankebanggaan sosial, meskipun semua itu dilakukan secara hati-hati.Berhadapan dengan kelompok elite Islam pemerintah kolonialBelanda lebih bersikap sedapat mungkin netral, terutama dalam halurusan keagamaan, sambil berusaha membatasi pengaruh Islamdalam masyarakat Indonesia. Sementara itu pemerintah kolonialJepang, sebaliknya, sangat mendukung perkembangan ajaran Islamsambil memberikan prestise sosial dan politis kepada para pemimpinIslam di Jawa dan di beberapa tempat lain di luar Jawa. KebijakanJepang terhadap kelompok Islam ini didasarkan pada asumsi bahwaIslam merupakan faktor yang kuat yang menghubungkan para petanidengan para pemimpin mereka. Selain itu Jepang juga tertarik padaorientasi Islam yang anti-Barat. Dengan kata lain, kebijakan IslamJepang terpusat pada upaya untuk mendapatkan dukungan baik darikalangan rakyat maupun dari para pemimpinnya, baik darilingkungan kota maupun, dan terutama, dari kalangan pedesaan.Sebagai salah satu contoh upaya konkret dalam mendekatikelompok Islam ini Jepang memberikan ijin kepada mereka untukmenerbitkan majalah sendiri, serta menunjuk orang Islam sebagaikepala Kantor Urusan Agama (KUA). Kuatnya koalisi antara Jepangdan Islam pada masa ini tercermin antara lain dalam ResolusiOktober 1944 dari Masyumi. Dimuat dalam Soeara MoesliminIndonesia, 15 Oktober 1944, resolusi itu antara lain berbunyi:“Bersama Nippon kita berdiri, bersama Nippon kita jatuh, di jalan548 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!