12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>BERIMAN DI NEGERI PLURAL• Baskara T. WardayaDALAM MEMBAHAS PERAN DAN POSISI AGAMA-AGAMA DI INDONESIAterkadang orang lebih suka melakukannya dengan melihat aspekaspeknormatif yang ada dalam agama, untuk kemudian menatap -kannya dengan realitas kehidupan beragama di masyarakat. Hasilyang muncul seringkali adalah sebuah kekecewaan atau apatisme,karena lantas menjadi tampak bahwa terdapat banyak jurangmenganga yang menunjukkan kesenjangan antara “apa yangseharusnya” dengan “apa yang merupakan kenyataan” dalam praktiksehari-hari. Situasi menjadi lebih rumit jika seseorang melihatagamanya sendiri melulu dari aspek-aspek normatif yang luhur yangdiajarkan oleh agamanya itu, lalu “menghakimi” agama orang lainberdasarkan praktik hidup yang dilakukan oleh para penganutnya.Hasilnya adalah bahwa agama sendiri akan kelihatan lebih baik,sedang orang-orang dari agama lain akan tampak penuh kekurangan.Yang lahir kemudian adalah semacam triumfalisme (rasa menangsendiri) yang tak akan banyak gunanya bagi masyarakat Indonesiayang secara religius diketahui sangat plural.Sebenarnya ada banyak cara lain untuk melihat kehidupanberagama di negeri ini. Misalnya dengan melihatnya dari perspektifhistoris. Dengan menggunakan perspektif historis akan tampakbahwa berbagai agama di Indonesia ini seringkali rentan terhadapkepentingan kekuasaan politis, entah itu di zaman penjajahan entahitu di jaman setelah kemerdekaan. Agama sering dijadikan bagiandari alat-alat kekuasaan yang dampaknya sangat merugikan bagikehidupan beragama itu sendiri, meskipun sering pula kurangdisadari oleh para penganutnya. Guna mengatasi sifat rentan sepertiBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 545

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!