12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>mendalam, dalam suasana bebas, terbuka, tanpa agenda yangtersembunyi. Dalam kaitan dengan pemahaman di atas kiranya tepatuntuk memberi nama Institusi ini, Institut Dialog Antar-iman diIndonesia (Institut DIAN). Institut ini didirikan sebagai upaya untukmenjembatani misi agama-agama dalam relevansinya dengantantangan persoalan masyarakat yang dihadapi bersama. Dan karenasetiap agama mempunyai ciri universal, maka institut ini juga terbukakepada pengalaman serta pemikiran dari komunitas-komunitasagama dan keyakinan di seantero dunia, bahkan bagi mereka yangselama ini dianggap atau dengan sadar merasa sebagai atheis atauanimis. Wawasan yang meliputi seluruh dunia ini merupakanpengakuan bahwa seluruh tradisi keagamaan dan keyakinan tersebutmerupakan milik umat manusia yang tidak dapat diganggu olehsiapapun, apalagi diubah, kecuali oleh dirinya sendiriInstitut ini dimaksudkan selaku forum di mana gagasan-gagasankeimanan didialogkan secara bersama agar bisa saling merangsangdan tumbuh selaku upaya untuk mewujudkan tanggung jawabbersama terhadap soal kemanusiaan demi keselamatan masyarakatsecara keseluruhan. Dinamika kehidupan agama selalu menjelmakanpercakapan internal antara umat beragama dengan ajaran-ajaranyang dipeluknya. Di sini kita berhadapan dengan struktur dialogisdari setiap agama.Dengan demikian, maka dialog dijalankan dengan mencapaimakna yang sedalam-dalamnya dari setiap agama dan dengan jalanmenghargai perbedaan pandangan masing-masing agama. Dengansikap yang kritis tanpa melakukan distorsi terhadap segala bentukpengajaran agama. Dialog tidak bertujuan menghapus perbedaan,lebih-lebih tidak dengan cara kekerasan dalam bentuk apapun.Namun perlu ditegaskan bahwa institut ini tidak berada dalam posisisebagai hakim terhadap kebenaran-kebenaran keimanan, tidakmenentukan ukuran kebenaran bagi agama-agama. Semua itu akandipulangkan pada keyakinan subjektif dari para pemeluk agamamasing-masing. Salah satu tujuan institut ini justru adalah untukmempercakapkan secara terbuka persamaan dan perbedaanantariman dalam sikap dialogis, dalam suasana tanpa memaksa.Institut sadar bahwa hasil dialog tak dapat dipastikan terlebih dahulusebelum ada proses dialog berlangsung.Dialog semacam ini pada gilirannya akan menentukan hasil-Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 539

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!