12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>penganut agama lain, dalam konteks ini, khususnya agama Yahudidan Nasrani.Momen historis itu adalah penetapan Piagam Madinah—atausering juga disebut Konstitusi Madinah—oleh Nabi Muhammad.Dalam konstitusi ini, secara tegas dinyatakan hak-hak penganutagama Yahudi untuk hidup berdampingan secara damai dengan kaummuslim. Kaum Yahudi menerima Konstitusi Madinah se cara sukarela.Berkat konstitusi ini, kaum Yahudi terangkat dari sekedar klankesukuan menjadi warga negara yang sah. Dalam seluruh entitaspolitik atau negara Islam sepanjang sejarah, kaum Yahudi tidakpernah kehilangan status ini. Posisi mereka tersebut tidak bisadilenyapkan, karena begitulah yang dicontohkan Nabi Muhammad;apalagi kalau praktik Rasulullah ini dihubungkan pula dengan ajaranajaranal-Qur’an mengenai kedudukan khusus mereka sebagai ahl alkitâb.Jadi, meski orang-orang Yahudi kemudian mengkhianati apayang disepakati dalam Konstitusi Madinah, kaum muslim tetapmengakuinya karena kepatuhan kepada con toh yang diberikanRasulullah sebagai kepala negara Madinah.Demikianlah, berkat kerukunan kaum muslim pada tingkatpraksis ini, untuk pertama kali sejak invasi Babilonia pada 586 SM.dan sebagai warga negara Islam, kaum Yahudi dapat menjalan kankehidupan mereka sesuai dengan ajaran Taurat. Untuk perta makalinya, negara (dalam hal ini, negara yang dipimpin kaum muslim)memikul tanggung jawab untuk memelihara ke-Yahudi an. Tidakheran kalau kebudayaan dan peradaban Yahudi dalam berbagaiaspeknya mengalami “masa emas” di bawah pemerin tahan muslimin.Sementara itu, menyangkut agama Nasrani, tidak lama setelahNabi Muhammad dan kaum muslimin melakukan “pembu kaan”,atau liberalisasi (al-futuhât) Makkah pada 8/630, sejumlah penganutKristen Najran di Yaman mengirimkan utusan kepada NabiMuhammad di Madinah. Kedatangan mereka adalah un tukmengklarifikasikan kedudukan mereka vis-a-vis negara Islam, atausebaliknya: kedudukan negara Islam vis-a-vis mereka. Dele gasi inikemudian menjadi tamu Nabi di rumahnya, dan bahkan Rasulullahmenerima mereka di masjid. Nabi Muhammad men jelaskan Islamkepada mereka dan, seperti bisa diduga, mengajak mereka masukIslam. Sebagian menerima ajakannya, dan sebagi an lagi ingin tetapsebagai pemeluk Kristen di dalam cakupan entitas politik Islam. NabiBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!